Anda di halaman 1dari 21

BAB IV

KONDISI STRUKTUR DANAU


4.1 Umum
Pada daerah Bali danau merupakan Kawasan yang disucikan, selain memiliki banyak manfaat
bagi masyarakat sekitar. Danau juga dianggap berkaitan dengan kejesahteraan karena sebagai
sumber air sehingga pada setiap danau terdapat sebuah pura yang disebut Pura Ulun Danu
sebagai tempat bersemayam Dewi Danu. Dewi Danu dianggap sebagai pemberi kejesahteraan
bagi kehidupan terutama kehidupan agraris.

Dengan banyaknya manfaat sebuah danau, maka perlu dilakukan agenda pemantauan dalam
segi struktur dan fungsi danau agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.
Pemantauan tersebut dilakukan minimal dua kali dalam setahun dengan penyesuaian jadwal
yang ditentukan sedemikian rupa sehingga hasilnya mewakili perubahan kondisi prasarana
pada sebelum dan sesudah banjir atau pada musim hujan maupun kemarau setiap tahunnya.

Dalam kegiatan pemantauan dilakukan menggunakan peralatan kerja yang dibutuhkan.


Pelaksanaan pemanatauan pertama dapat dilaksanakan setelah inventarisasi agar penanganan
prasarana dapat terlaksana dalam waktu dekat dan hasil pemantauan pertama tersebut dapat
dijadikan dasar dalam menentukan tindak lanjut penanganan prasarana tersebut. Hasil
pemantauan dicatat dalam blangko pemantauan, dengan satu set blanko tersebut untuk
melakukan satu ruas prasarana atau satu nomor prasarana sesuai posisi prasarana dengan
mengacu pada hasil inventarisasi. Setelah pemantauan berlangsung, dilanjutkan dengan
pengamatan dan penilaian kondisi prasarana terkait fungsi sebagai bagian terpenting kinerja
prasarana danau.

Dalam pemantauan fisik prasarana diukur kembali seperti di inventarisasi, data elevasim
ukuran dan bentuk prasarana diisikan dalam blanko yang telah disiapkan. Hal tersebut
dilakukan agar dapat mengetahui perubahan yang terjadi sehingga dapat dibandingkan
dengan data pengukuran sebelumnya. Penilaian terhadap kondisi fungsi juga dilakukan
dengan berdasar pada beberapa indikator, dengan indikator yang berbeda tiap jenis prasarana.
Berikut indikator secara umum yang dapat digunakan:

a. Elevasi dan Dimensi Prasarana


b. Kondisi Material Penyusun
c. Kondisi Badan Prasarana
d. Kondisi Pondasi Prasarana
e. Binatan dan Tumbuhan Liar di Sekitar Prasarana

Hasil pemantauan berupa catatan, komentar, dan dilengkapi dengan dokumentasi. Pada setiap
kerusakan yang terjadi di beri keterangan dan dokumentasi serta petunjuk lokasi kerusakan
pada sketsa. Pada bagian akhir dari kegiatan pemantauan tersebut ialah pengumpulan
informasi yang dilanjutkan dengan kegiatan evaluasi oleh tim evaluasi. Proses evaluasi
dilakukan dengan membandingkan nilai pada tabel perbandingan dengan kondisi sebenarnya
secara fisik dan fungsi. Proses evaluasi berakhir dengan keputusan tindak lanjut Operasi dan
Pemeliharaan (OP) yaitu apakah prasarana danau tersebut memerlukan pemeliharaan
preventif, korektif, atau rehabilitative.

4.2 Danau Batur

Gambar 4. 1 Kondisi Danau Batur


4.2.1 Kondisi Struktur
Danau batur sebagai tumpuan Pulau Bali karena secara alami danau tersebut sebagai
cadangan air untuk Pulau Bali serta untuk menjaga daur hidrologi bagi Bali secara
keseluruhan. Danau Batur terletak di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ia sebagai
danau terbesar di Pulau Bali. Di Indonesia terdapat 15 (lima belas) danau sebagai prioritas
pemulihan kerusakan danau dan Danau Batur merupakan salah satunya berdasarkan
kesepakatan Bali tahun 2009 tentang pengelolaan danau berkelanjutan. Kesepakatan tersebut
dideklarasikan atas keprihatinan kondisi ekosistem danau di Indonesia yang semakin
terancam akibat kerusakan dan pencemaran lingkungan pada daerah tangkapan air (DTA)
hingga perairan danaunya.

Berdasarkan suatu sistem sumber daya air, perairan ekosistem Danau batur mengandung
potensi sumber daya hayati dan non hayati namun belum terdata dan terinvestarisasi dengan
memadai dalam rangka pendayagunaan bagi pengembangan aktivitas pertanian dan perikanan
perairan umum. Pengembangan pertanian dan perikanan Danau Batur cukup strategis dalam
pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar danau, pelestarian keanekaragaman hayati dan
pengembangan pariwisata.

Lokasi sekitar Danau Batur memiliki beragam kondisi topografi dengan tingkat kemiringan
berkisar antara 0 sampai dengan 25%, 25 sampai dengan 40% dan lebih dari 40%. Selain itu
berdasarkan ketinggian dari permukaan air laut, Danau Batur terletak antara 1000 m di atas
permukaan laut. Dataran tertinggi terletak antara 3000 m – 4000 m diatas permukaan air laut.
Menurut Kemmeling (1918) dan Stehn (1928), kaldera Batur merupakan ketel raksasa
berukuran 13,8 x 10 km. Kaldera ini tertutup dari segala arah yang merupakan salah satu
kaldera terbesar dan terindah di dunia. Pematang kaldera ini tingginya berkisar antara 1267 m
– 2115 m (puncak Gunung Abang). Tekstur tanah pada daerah tangkapan danau Batur
berkisar dari tekstur pasir berlempung sampai lempung berpasir. Tekstur pasir berlempung
tersebar pada daerah sebelah timur dan selatan danau, yaitu pada penggunaan lahan tegalan
(kebun sayur mayur). Pada penggunan lahan hutan tekstur tanahnya didominasi oleh
lempung berpasir, demikian pula pada daerah sebelah barat dan utara danau.

4.2.2 Kondisi Fisik


4.2.2.1 Bagian Utara
Pada bagian utara Danau Batur terdapat pemanfaatan masyarakat berupa lokasi perikanan
untuk beternak ikan air tawar yaitu ikan Nila dan ikan Mujair dan juga sebagai lokasi untuk
bercocok tanam. Selain itu, pada bagian utara Danau Batur juga terdapat Pura Pelisan.
Gambar 4. 2 Kondisi Danau Batur Bagian Utara

Gambar 4. 3 Kondisi Danau Batur Bagian Utara


4.2.2.2 Bagian Timur
Pada bagian timur Danau Batur terdapat perbukitan lereng yang masih alami. Terdapat
pemukiman warga pada bagian bawa lereng dan dijadikan sebagai lahan bercocok tanam.
Selain itu, pada bagian timur Danau Batur juga terdapat tempat wisata yaitu Desa Trunyan.
Gambar 4. 4 Kondisi Danau Batur Bagian Timur

Gambar 4. 5 Kondisi Danau Batur Bagian Timur

4.2.2.3 Bagian Selatan


Pada bagian selatan Danau Batur terdapat sebuah dermaga yaitu Dermaga Kedisan yang
digunakan oleh wisatawan dan masyarakat untuk menyebrang menuju Kuburan Desa
Trunyan, pada wilayah dermaga ini juga banyak terdapat warung kecil. Namun saat ini,
Dermaga Kedisan sedang dalam proses pembangunan kembali.
Gambar 4. 6 Kondisi Danau Batur Bagian Selatan

4.2.2.4 Bagian Barat


Pada bagian barat Danau Batur terdapat bangunan Pura Pasar Agung Batur dan Pura
Tampuriang, dan pada wilayah ini dikelilingi perbukitan yang disusun oleh material
Golongan C. Selain itu, pada bagian barat Danau Batur juga terdapat tempat wisata seperti
Batur Geopark, Batur Hot Spring, dan lain sebagainya.

Gambar 4. 7 Kondisi Danau Batur Bagian Barat


Gambar 4. 8 Kondisi Danau Batur Bagian Barat

4.3 Danau Beratan

Gambar 4. 9 Kondisi Danau Beratan

4.3.1 Kondisi Struktur


Secara geologi kawasan Bedugul terdiri dan bahan endapan alluvium, purba dan tufa dan
endapan lahar. Dataran alluvium terdapat di tepi danau Beratan bagian utara dan daerah
disebelah timur Danau Buyan sampai di sebelah timur jalan raya Pancasari. Batuan gunung
api purba berada di sebelah utara danau. Beratan berasal dari Gunung Beratan dan Bukit
Pengelengan, terbentuk pada jaman tersier bawah Desa Baturiti dan batunya merupakan tufa
dan endapan lahar Buyan – Beratan Purba Morfologi kawan Bedugul terbentuk akibat adanya
letusan gunung api dan proses runtuhan dari kawasan Bungung Batur dan Beratan-Buyan
Purba.

4.3.2 Kondisi Fisik


4.3.2.1 Bagian Utara
Pada bagian utara Danau Beratan terdapat wilayah pemukiman dengan penilaian konsultan
warga setempat akan menjaga kelestarian danau dengan penerapan sistem sanitasi dan tidak
membuang limbah pemukiman pada induk dan personal rumah. Pada area dekat bibir danau
juga dijadikan area budidaya tanaman bunga. Selain itu, terdapat bukit yang sudah alami
pembukaan lahan adn digunakan untuk perkebunan dan tegalan. Perairan pada Danau Beratan
juga dimanfaatkan untuk jaring apung untuk mengurangi dampak gerusan ombak. Maka, oleh
Dinas Perikanan dan Kedanauan, Bappeda, Lingkungan Hidup diterapkan penanaman
tanaman air seperti bambu air yang juga berfungsi untuk mengurangi dampak sebaran polutan
dan menambah kadar DO pada perairan.

Gambar 4. 10 Kondisi Danau Beratan Bagian Utara


4.3.2.2 Bagian Timur
Pada bagian timur Danau Beratan merupakan lahan perbukitan dengan jenis tanaman keras
tanaman hutan, yang masih bersifat alami, sedangkan lahan dibibir danau telah
dikembangkan menjadi jalur pendakian. Diperairan sebelah timur ini juga ditemukan
pemanfatan untuk perikanan jaring apung. Diperairan sebelah timur ini walau sudah
dimanfaatkan untuk kegiatan wisata penginapan tidak ditemukan adanya gangguan buangan
sampah diperairan.
Gambar 4. 11 Kondisi Danau Beratan Bagian Timur
4.3.2.3 Bagian Selatan
Pada bagian selatan Danau Beratan terdapat bangunan spillway dan jembatan. Pada bagian ini
telah ditemukan adanya kelongsoran. Menurut informasi dari masyarakat lokasi area ini
adalah lokasi yang sering mengalami longsor dan tumbangnya pohon pohon secara alami dan
secara keseluruhan berupa lereng buki dengan jenis tanaman keras, tanaman hutan.

Gambar 4. 12 Kondisi Danau Beratan Bagian Selatan


4.3.2.4 Bagian Barat
Areal lahan sebelah barat merupakan lahan yang memang banyak dikembangkan dan
dimanfaatkan untuk wilayah barang dagang dan jasa, wisata seperti Pasar, Warung Rumah
Makan, wisata perahu dan lain lain. Sehingga di area ini banyak ditemukan saluran buangan
yang sengaja dibuang ke perairan danau.

Gambar 4. 13 Kondisi Danau Beratan Bagian Barat

4.3 Danau Buyan

Gambar 4. 14 Kondisi Danau Buyan

4.4.1 Kondisi Struktur


Danau Buyan merupakan cekungan alam, yang terbentuk dari bentukan kaldera besar, danau
ini tidak memiliki sistem outlet seperti Kedua danau kembar lainnya (Beratan dan
Tamblingan).
4.4.2 Kondisi Fisik
4.4.2.1 Bagian Utara
Pada bagian utara Danau Buyan merupakan bukit yang membatasi danau atau tampungan
dengan lahan hutan tanaman keras perbukitan.

Gambar 4. 15 Kondisi Danau Buyan Bagian Utara

4.4.2.2 Bagian Timur


Pada bagian timur Danau Buyan merupakan wilayah pertanian holtikultural yang dikelola
oleh masyarakat disana. Sebelum wilayah bagian barat itu dijadikan sebagian lahan pertanian,
daerah tersebut merupakan limpahan dari danau buyan.

Gambar 4. 16 Kondisi Danau Buyan Bagian Timur


4.4.2.3 Bagian Selatan
Pada bagian selatan Danau Buyan merupakan lahan datar yang cukup luas dimana sekarang
digunakan sebagai tempat pemancingan dan tempat lokasi pertanian. Lokasi inilah sekarang
banyak ditumbuhi gulma yang menyebabkan pendangkalan, dan di lokasi ini juga banyar
terdapat permukiman warga.

Gambar 4. 17 Kondisi Danau Buyan Bagian Selatan

4.4.2.4 Bagian Barat


Pada bagian barat Danau Buyan merupakan bukit yang membatasi danau buyan dengan
danau tamblingan. Pada lokasi ini gulma tumbuh sangat subur.

Gambar 4. 18 Kondisi Danau Buyan Bagian Barat


4.4 Danau Tamblingan

Gambar 4. 19 Kondisi Danau Tamblingan

4.5.1 Kondisi Struktur


Danau Tamblingan merupakan cekungan alam, yang terbentuk dari bentukan kaldera besar,
danau ini tidak memiliki sistem outlet seperti kedua danau kembar lainnya (Danau Beratan
dan Danau Buyan).

4.5.2 Kondisi Fisik


4.5.2.1 Bagian Utara
Pada bagian utara Danau Tamblingan merupakan adalah bukit yang membatasi tampungan
Danau Tamblingan dengan Tampungan Danau Buyan, dengan isian lahan Hutan Tanaman
Keras perbukitan,
4.5.2.2 Bagian Timur
Pada bagian timurGambar 4. 20 Kondisimerupakan
Danau Tamblingan Danau Tamblingan
perbukitanBagian
hutan Utara
yang masih alami dan di
bagian lereng bawah terdapat bangunan pura yang sudah tergenangi oleh luapan genangan
Tamblingan. Diinformasikan bahwa di lokasi sebelah timur ini banyak sumber sumber air
yang mengalir masuk ke danau.

Gambar 4. 21 Kondisi Danau Tamblingan Bagian Timur

4.5.2.3 Bagian Selatan


Pada bagian selatan Danau Tamblingan merupakan lahan datar yang cukup luas dimana
dahulunya digunakan sebagai tempat pemancingan dan tempat lokasi perkemahan dan
terdapat juga Pura Ulundanu Tamblingan.
Gambar 4. 22 Kondisi Danau Tamblingan Bagian Selatan
4.5.2.4 Bagian Barat
Pada bagian barat Danau Tamblingan merupakan lereng terjal bebatuan keras yang
ditumpangi oleh tanaman kayu besar dengan akar yang menjulur panjang. Bagian atas dari
bukit lereng ini merupakan lahan yang dikembangkan oleh penduduk sekitar sebagai tempat
budidaya tanaman bunga. Di perairan danau sebelah barat ditemukan adanya pemompaan air
untuk aktifitas budidaya tersebut.

Gambar 4. 23 Kondisi Danau Tamblingan Bagian Barat


Tabel 4. 1 Rekap Kondisi Prasarana Danau
Kondisi Nilai Rencana Tindak OP
No Nama Danau Prasarana Total Pemeliharaan Pemeliharaan Rekomendasi Ket. Dokumentasi
Fisik Fungsi Rehabilitatif
Kinerja Preventif Korektif
Memerlukan
Konstruksi berupa
Memerlukan tenaga kebersihan
beton rabat dengan
pemeliharaan berupa berupa
dimensi panjang 100 m Kondisi fungsi masih
Jalan Inspeksi I 80 kebersihan sekitar pembersihan
dan lebar 2,5 m. Pada berfungsi dengan baik
dari sampah dan sampah dan
musim hujan jalan ini
tanaman liar pemotongan
tergenang air.
tanaman liar
Memerlukan
Konstruksi berupa
Memerlukan tenaga kebersihan
beton rabat dengan
pemeliharaan berupa berupa
dimensi panjang 100 m Kondisi fungsi masih
Jalan Inspeksi II 80 kebersihan sekitar pembersihan
dan lebar 2,5 m. Pada berfungsi dengan baik
dari sampah dan sampah dan
musim hujan jalan ini
tanaman liar pemotongan
tergenang air.
tanaman liar
Memerlukan
Konstruksi berupa
Memerlukan tenaga kebersihan
beton rabat dengan
pemeliharaan berupa berupa
dimensi panjang 100 m Kondisi fungsi masih
Jalan Inspeksi III 80 kebersihan sekitar pembersihan
dan lebar 2,5 m. Pada berfungsi dengan baik
1 Danau Batur dari sampah dan sampah dan
musim hujan jalan ini
tanaman liar pemotongan
tergenang air.
tanaman liar
Memerlukan
Konstruksi berupa
Memerlukan tenaga kebersihan
beton rabat dengan
pemeliharaan berupa berupa
dimensi panjang 100 m Kondisi fungsi masih
Jalan Inspeksi IV 80 kebersihan sekitar pembersihan
dan lebar 2,5 m. Pada berfungsi dengan baik
dari sampah dan sampah dan
musim hujan jalan ini
tanaman liar pemotongan
tergenang air.
tanaman liar

Memerlukan
tenaga kebersihan
Pembersihan agar berupa
Kondisi fisik masih Kondisi fungsi masih
Peliscale 80 pembacaan pilscale pembersihan
baik berfungsi dengan baik
lebih mudah sampah dan
pemotongan
tanaman liar
Kondisi fisik secara
umum masih baik,
Memerlukan Memerlukan
namun terdapat
pemeliharaan berupa tenaga kebersihan
beberapa rongga pada
perbaikan pada berupa
sambungan lantai
sambungan yang ber- pembersihan
spillway, akses menuju
Kondisi fungsi masih rongga pada lantai sampah dan
Lantai Spillway bagian bawah spillway 65
berfungsi dengan baik beton dan pemotongan
masih bersifat
pembangunan akses tanaman liar, dan
sementara
inspeksi menuju tenaga untuk
menggunakan tangga
bagian bawah memperbaiki
kayu, dan banyak
spillway kerusakan tersebut
ditumbuhi oleh rumput
Spillway
liar

Kondisi fisik secara Memerlukan


umum masih baik, tenaga kebersihan
namun terdapat Memerlukan berupa
beberapa rongga pada pemeliharaan berupa pembersihan
dinding spillway, Kondisi fungsi masih perbaikan pada sampah dan
Dinding Spillway 65
beberapa plesteran berfungsi dengan baik sambungan yang ber- pemotongan
2 Danau Beratan
pada dinding sudah rongga pada dinding tanaman liar, dan
mengelupas, dan beton tenaga untuk
banyak ditumbuhi memperbaiki
rumput liar kerusakan tersebut

Kondisi fisik top


Memerlukan
surface terdapat
pemeliharaan berupa Perlu proses
beberapa berlubang, Kondisi fungsi masih
Jembatan 80 kebersihan sekitar pengecatan pada
kondisi cat railling berfungsi dengan baik
dan pengecatan railling jembatan
jembatan sudah mulai
railling jembatan
terkelupas

Memerlukan
Kondisi fisik jalan
Memerlukan tenaga kebersihan
inspeksi masih baik
pemeliharaan berupa berupa
dan terawat, terdapat Kondisi fungsi masih
Jalan Inspeksi 80 kebersihan sekitar pembersihan
bagian jalan inspeksi berfungsi dengan baik
dari sampah dan sampah dan
yang belum selesai
tanaman liar pemotongan
terbangun
tanaman liar
Memerlukan
tenaga kebersihan
berupa
Kondisi fungsi
pembersihan
mengalami sedikit Pembersihan agar
Kondisi fisik masih sampah dan
Peilscale kerusakan, sehingga 80 pembacaan pilscale
baik pemotongan
digunakan secara lebih mudah
tanaman liar, dan
manual
tenaga untuk
2 Danau Beratan memperbaiki
kerusakan tersebut

Memerlukan
Memerlukan tenaga kebersihan
Kondisi fisik masih pemeliharaan berupa berupa
Kondisi fungsi masih
Rumah Jaga baik, sedang dalam 80 kebersihan sekitar pembersihan
berfungsi dengan baik
proses renovasi dari sampah dan sampah dan
tanaman liar pemotongan
tanaman liar

Memerlukan
Memerlukan tenaga kebersihan
pemeliharaan berupa berupa
Kondisi fisik terpenuhi Kondisi fungsi tidak
Saluran Irigasi 80 kebersihan sekitar pembersihan
oleh tanaman liar berfungsi
dari sampah dan sampah dan
tanaman liar pemotongan
tanaman liar

Kondisi fisik Memerlukan


3 Danau Buyan
mengalami pergeseran tenaga kebersihan
Memerlukan
beton pada bagian berupa
beberapa
jembatan baja pembersihan
Kondisi fungsi secara pemeliharaan berupa
bangunan peilscale, sampah dan
Peilscale umum masih berfungsi 65 perbaikan pada
kemiringan railling pemotongan
dengan baik bagian pondasi,
tangga akibat tanaman liar, dan
jembatan baja, dan
pergeseran beton, dan tenaga untuk
railling tangga
penurunan pondasi memperbaiki
akibat surutnya air kerusakan tersebut

Memerlukan
tenaga kebersihan
Pembersihan agar berupa
Kondisi fisik masih Kondisi fungsi masih
4 Danau Tamblingan Peilscale 80 pembacaan pilscale pembersihan
baik berfungsi dengan baik
lebih mudah sampah dan
pemotongan
tanaman liar
Tabel 4. 2 Rekap Evaluasi Kerja Prasarana Danau
Evaluasi Kinerja
Volume/
Kondisi Fisik Kondisi Fungsi
No Nama Danau Kapasitas
Bangunan Jalan Rumah Bangunan Jalan Rumah
(m3) Jembatan Peilscale Jembatan Peilscale
Spillway Inspeksi Jaga Spillway Inspeksi Jaga
1 Danau Batur 773,33 Juta 80 80 80 80
2 Danau Beratan 29,74 Juta 65 80 80 80 80 65 80 80 80 80
3 Danau Buyan 49,6 Juta 80 65 80 65
4 Danau Tamblingan 19,8 Juta 80 80
Tabel 4. 3 Rencana Tindak Lanjut OP
Pengambilan Keputusan
No Nama Danau Prasarana
Nilai Total Resiko Kegagalan Kinerja OP Rencana Tindak OP
Jalan Inspeksi 80 Resiko Rendah Kinerja Baik Pemeliharaan Preventif
1 Danau Batur
Peilscale 80 Resiko Rendah Kinerja Baik Pemeliharaan Preventif
Bangunan Spillway 65 Resiko Sedang Kinerja Cukup Baik Pemeliharaan Preventif
Jembatan 80 Resiko Rendah Kinerja Baik Pemeliharaan Preventif
2 Danau Beratan Jalan Inspeksi 80 Resiko Rendah Kinerja Baik Pemeliharaan Preventif
Peilscale 80 Resiko Rendah Kinerja Baik Pemeliharaan Preventif
Rumah Jaga 80 Resiko Rendah Kinerja Baik Pemeliharaan Preventif
Jalan Inspeksi 80 Resiko Rendah Kinerja Baik Pemeliharaan Preventif
3 Danau Buyan
Peilscale 65 Resiko Sedang Kinerja Cukup Baik Pemeliharaan Preventif
4 Danau Tamblingan Peilscale 80 Resiko Rendah Kinerja Baik Pemeliharaan Preventif

Anda mungkin juga menyukai