PROVINSI BALI
Oleh :
Made Metta Mahartina
ABSTRAK
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terdiri dari komponen-komponen abiotik
dan biotik yang saling berintegrasi sebagai satu kesatuan. Danau merupakan suatu ekosistem
yang secara fisik merupakan suatu tempat yang luas, mempunya air yang tetap, jernih atau
beragam dengan aliran tertentu.
Danau Buyan sebagai salah satu dari empat danau alam di Bali pada saat ini sedang
mengalami perubahan tinggi muka air di luar kelaziman yang sangat signifikan akibat berbagai
factor lingkungan yang saling berinteraksi. Berbagai upaya kemudian diidentifikasi untuk
melakukan pemulihan kondisi fisik danau untuk berbagai manfaat yang selama ini diemban, dan
sekurang-kurangnya mempertahankan kondisi saat ini agar tidak lebih buruk.
Tujuan dari dilakukan kajian ini adalah untuk mengidentifikasi rencana kegiatan
perencanaan pemanfaatan empat Danau yang akan menimbulkan dampak penting terhadap
lingkungan serta mengidentifikasi rona lingkungan yang akan terkena dampak oleh adanya
kegiatan dan sebaliknya kemungkinan dampaknya terhadap Danau Buyan di Provinsi Bali.
Danau buyan terletak di Desa Pancasari, Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng dengan
luas cathmen area sebesar 24,3 km2, dengan luas danau sebesar 4,8 km2, dengan elevasi
permukaan danau 1.250 mdpl, hasil perhitungan dapat diketahuin bahwa volume danau buyan
sebesar 116,25 x 106 m3 dengan kondisi parameter pengairan masih memenuhi baku mutu
lingkungan.
Maka dari itu untuk melindungi kelestarian danau dan batasan-batasan dalam pemanfaatan
potensi danau perlu dilakukan Studi Evaluasi dan Perencanaan Pemanfaatan Danau Buyan dalam
hal pembuatan UKL/UPL.
Kata kunci : Evaluasi, Pemanfaatan Danau Buyan.
ABSTRACT
Ecosystem is an ecological system consisting of components of abiotic and biotic
integrate with each other as a unit . Lake is an ecosystem that is physically a large place , have
the permanent water , clear or vary with the particular stream .
Lake Buyan as one of the four natural lakes in Bali is currently undergoing a change in
water level outside the norm very significant due to various environmental factors that interact .
Various efforts were later identified to perform a recovery of physical condition of the lake for
the various benefits that had been carried, and at least maintaining the current conditions in order
not worse .
The purpose of this study was carried out to identify and plan activities four lake -use
planning that will have a significant impact on the environment as well as identify the
environmental setting that will be affected by their activities and their possible impact on the
Lake Buyan in Bali Province .
Lake Buyan is located in the village of Pancasari , District Banjar Buleleng with cathmen broad
area of 24.3 km2 , with an area of 4.8 km 2 lake , the lake surface elevation of 1,250 meters above
sea level , the calculation results can be seen that the volume of the lake Buyan amounted to
116.25 x 106 m3 with the condition of irrigation parameters still meet the environmental quality
standards .
Therefore, in order to preserve the lake and limits on the utilization of the
potential of the lake needs to be done Evaluation Study and Utilization Planning Lake Buyan in
terms of making environment monitoring / environmental management efforts.
Keywords : Evaluation, Utilization of the Lake Buyan .
1. PENDAHULUAN
2. Latar Belakang
3.
Danau merupakan sumber
daya air yang memiliki arti penting bagi
kehidupan masyarakat dan memiliki
dimensi pemanfaatan yang cukup luas.
Pemerintah Bali melalui Perda Nomor
16 Tahun 2009 Tanggal 28 Desember
2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Bali Tahun 2009
2029 menempatkan danau alam sebagai
salah satu kawasan strategis.
4.
Banyak aktivitas masyarakat
disekitar danau, mulai dari kegiatan
pertanian, kebutuhan domestik, industri,
transportasi bahkan rekreasi. Namun
demikian, pada kenyataannya kelestarian
danau seringkali diabaikan. Sejalan
dengan banyaknya aktifitas yang
memanfaatkan danau, berbagai masalah
muncul mulai dari kualitas air danau
yang menurun, tumbuhnya eceng
gondok
pada
perairan
danau,
1.
2.
3.
4.
8.
Maka dari itu untuk
melindungi kelestarian danau dan
batasan-batasan dalam pemanfaatan
potensi danau perlu dilakukan Studi
Evaluasi dan Perencanaan Pemanfaatan
Empat Danau di Provinsi Bali khususnya
Pemanfaatan Danau Buyan dalam hal
pembuatan UKL/UPL
9. Tujuan studi UKL-UPL:
Mengidentifikasi rencana kegiatan
perencanaan pemanfaatan Danau Buyan
yang akan menimbulkan dampak penting
terhadap lingkungan.
Mengidentifikasi rona lingkungan
yang akan terkena dampak oleh adanya
kegiatan dan sebaliknya kemungkinan
dampaknya terhadap Danau Buyan di
Provinsi Bali.
Memperkirakan dan mengevaluasi
dampak penting yang terjadi terhadap
lingkungan baik yang terjadi pada tahap
awal sampai tahap pemanfaatan Danau
Buyan di Provinsi Bali.
Memberikan
arahan
untuk
penyusunan Upaya Rencana Pengelolaan
Lingkungan (UKL) dan Rencana Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL) yang
1.
2.
3.
4.
5.
31. merupakan
istilah
untuk
menunjukkan CO2 yang terlarut di
dalam air. CO2 yang terdapat dalam
perairan alami merupakan hasil
proses difusi dari atmosfer, air hujan,
dekomposisi bahan organik dan hasil
respirasi organisme akuatik.
32. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen,
DO)
33. Oksigen terlarut adalah gas oksigen
yang terlarut dalam air. Oksigen
terlarut dalam perairan merupakan
faktor penting sebagai pengatur
metabolisme tubuh organisme untuk
tumbuh dan berkembang biak.
Sumber oksigen terlarut dalam air
berasal dari difusi oksigen yang
terdapat di atmosfer, arus atau aliran
air melalui air hujan serta aktivitas
fotosintesis oleh tumbuhan air dan
fitoplankton (Novonty and Olem,
1994).
34. Tabel
1.Status
kualitas
air
berdasarkan kandungan DO (Lee et
al., 1978)
35.
60.
5.Data jumlah penduduk Kabupaten
Buleleng dari tahun 2010 sampai dengan
2015
61.
6.Data jumlah Industri di Kabupaten
Buleleng periode tahun 2010 sampai
dengan 2015.
62. 4.PEMBAHASAN
63.
Prakiraan Dampak Yang Terjadi
64.
Prakiraan dampak yang terjadi akibat
rencana kegiatan Pemanfaatan Danau Buyan
diuraikan mulai dari kegiatan yang
dilakukan tahap prakonstruksi, konstruksi
dan operasional.
65.
Keresahan masyarakat
Kehilangan kepemilikan lahan
67.
c. Besaran dampak
Kondisi seperti ini menunjukkan
kualitas lingkungan turun.
Hilangnya
kepemilikan
lahan
pertanian akan berdampak pada
dampak negatif.
68.
d. Keterangan
Masyarakat merasa resah dan kuatir
ganti rugi pembebasan tanah tidak
sesuai dengan yang diharapkan.
Sebagian
masyarakat
akan
kehilangan
kepemilikan
lahan
pertanian.
69.
Tahap Konstruksi
a. Sumber dampak
Kesempatan Kerja
Perubahan mata Pencaharian
Kualitas Udara
harus
mengubah
mata
pencahariannya.
Kegiatan mobilisasi & demobilisasi
peralatan dan alat berat, seluruhnya
akan melibatkan 10 unit alat berat,
75 unit dump truck dan 25 unit pick
up truck.
Penambahan
kendaraan
berat
sebanyak akan menambah beban
jalan di sepanjang jalan desa
Pancasari.
Kegiatan ini diperkirakan akan
berdampak pada kerusakan jalan .
Kegiatan pengangkutan material
berdampak
pada
penurunan
kesehatan masyarakat.
penurunan kualitas air permukaan
(air sungai.
Suara bising dari kendaraan berat
pada jarak kurang dari 20 m cukup
mengganggu, karena kebisingannya
masih > 55 dBA.
70.
Operasional
a. Sumber dampak
Timbulnya Erosi dan Sedimentasi
Peningkatan Umur Pedestrian
b. Jenis dampak
Pemeliharaan pedestrian secara
berkala.
Kebisingan alat AWLR
71.
c. Besaran dampak
72.
Dampak
pencegahan
genangan
(banjir), erosi dan sedimentasi akibat
kegiatan operasional.
Dampak
peningkatan
umur
pedestrian.
d. Keterangan
73.
74.
Untuk menanggulangi dampak negatif yang
mungkin
terjadi
diperlukan
upaya
pengelolaan lingkungan yaitu suatu kegiatan
yang dapat memberikan manfaat untuk
mencegah terjadinyta kerusakan lingkungan
yang merugikan.
75.
76.
Sumber dampak
a.Pembebasan lahan
77.
Jenis dampak
a.
Keresahan Masyarakat
b.
Hilangnya Kepemilikan Lahan
Pertanian
78.
Upaya pengelolaan dampak
a.
Pendekatan
rekayasa
sosial
berbasis masyarakat.
b.
Melakukan Sosialisasi Dengan
Masyarakat.
c.
d.
Meningkatkan
peranan
pemangku kepentingan.
Mensosialisasikan
rencana
pembangunan pedestrian .
Pemberian ganti rugi tanah yang
transparan, adil, dan bijaksana
Pemberian ganti rugi tanpa
melalui pihak ke tiga (calo tanah)
Pemberian pelatihan alih profesi.
e.
f.
g.
h.
i.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
96.
3.Jangka waktu dan frekuensi
pemantauan
selama
berlangsungnya
pekerjaan prakonstruksi.
97. Tahap Konstruksi
98.
Sumber dampak
Kesempatan Kerja dan Berusaha
Perubahan mata Pencaharian
Kualitas Udara
Peningkatan Kepadatan Lalu Lintas
Kerusakan jalan
Penurunan Kesehatan Masyarakat
Penurunan Kualitas Air Permukaan
Peningkatan Kebisingan
99.
Jenis dampak
a. Kesempatan kerja dan peluang berusaha
menjadi lebih baik.
b. Penurunan pendapatan para petani.
c. Peningkatan emisi gas-gas buang dan
debu dari kendaraan .
d. Tingkat pelayanan jalan menjadi
berkurang.
e. Kerusakan jalan.
f. Infeksi saluran pernafasan akibat debu.
g. Terjadi erosi permukaan pada musim
hujan.
h. Suara bising dari kendaraan berat.
100. Indikator Parameter Lingkungan
Hidup yang Dipantau
a. Jumlah tenaga kerja lokal yang diterima
.
b. PP No.41 tahun 2009 tentang
pengendalian pencemaran udara