Anda di halaman 1dari 5

Taofik Herdian Nugraha 41205425110035 Fakultas Kehutanan UNB 1.

Menurut saudara bagaimana pengelolaan DAS yg ada di Jawa Barat sekarang ini ? Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang ada di Jawa Barat sekarang ini masih jauh dari harapan, karena belum tumbuhnya kesadaran dari semua pihak, baik dari pemerintah, pemerhati lingkungan, para ilmuwan, masyarakat kehutanan ataupun dari masyarakat umum untuk ikut serta dalam pelaksanaan pengelolaan DAS terpadu yang pada hakekatnya merupakan perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan sumberdaya alam berbasis ekosistem DAS untuk kesejahteraan manusia dan kelestarian ekosistem DAS itu sendiri. Berdasarkan data yang ada tingkat erosi DAS Citarum bagian Hulu berada dalam kondisi sangat buruk dengan nilai-rata-rata sebesar 491 ton/ha/tahun. Sedangkan tingkat sedimentasi yang terjadi di waduk saguling (salah satu waduk di DAS Citarum) menerima 3.35 juta ton/tahun. Berdasarkan perbandingan debit rata-rata yang menggambarkan wateryeild di tahun 1998 dan 2008 terlihat jumlah air yang dihasilkan pada tahun 1998 jauh lebih banyak dibandingkan dengan tahun 2008. Pada kondisi 10 tahun yang lalu, rata-rata debit yang masuk ke Waduk Saguling sebesar 1,303.63 m3/det di tahun 1998 menjadi hanya 784.28 m3/det di tahun 2008 sehingga telah berkurang 519.35 m3/det atau setara dengan 39 %. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi DAS Citarum bagian Hulu sangat memprihatinkan. Selain dari faktor kuantitas air, faktor kualitas air di Waduk Saguling juga perlu diperhatikan. Berdasarkan pengambilan contoh air pada tanggal 22 dan 26 Mei 2008 oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) menunjukan kadar BOD-nya yang berada di atas ambang normal (8.4 38 mg/L) yang ditandai dengan tumbuh suburnya Eceng gondok di permukaannya. Kondisi ini menjadi indikator terjadinya pencemaran dan penurunan kualitas air di Waduk Saguling Hal ini bisa kita lihat dari : Debit air pada daerah aliran sungai yang ada sekarang ini, perbedaan debit air disaat hujan yang sangat jauh perbedaannya. Saat turun hujan debit air sungai naik dengan cepat, dan saat tidak ada hujan debit air sungai sangatlah sedikit, hal ini disebabkan karena terganggunya ekosistem yang ada di daerah hulu. Warna air sungai yang kotor dan berbusa yang diakibatkan tercemarnya air sungai oleh limbah rumah tangga dan industri. Bau yang ditimbulkan dari air sungai yang tercemar oleh limbah rumah tangga dan industri.

2. Apa tujuan dan kegunaan pengelolaan DAS? Secara umum tujuan dan kegunaan pengelolaan DAS yaitu untuk : Mewujudkan atau menghasilkan kondisi tata air daerah aliran sungai (DAS) yang optimal meliputi kuantitas, kualitas dan distribusi menurut ruang dan waktu. Mewujudkan kondisi lahan yang produktif sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan DAS secara berkelanjutan. Mewujudkan kesadaran, kemampuan dan partisipasi aktif para pihak dalam pengelolaan DAS yang lebih baik. Mewujudkan peningkatan pendapatan Negara dan daerah. Mewujudkan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

TUGAS MATA KULIAH PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI

Taofik Herdian Nugraha 41205425110035 Fakultas Kehutanan UNB

3. Siapa yang bertanggung jawab dalam pengelolaan DAS ? Yang bertanggung jawab dalam pengelolaan DAS yaitu : a. Pemerintah - Pemerintah Pusat yaitu sebagai pengambil keputusan, namun demikian, keterlibatan pemerintah pusat hanya terbatas pada kegiatan perencanaan kegiatan seperti Penetapan DAS prioritas dan penyusunan rencana pengelolaan DAS terpadu. - Pemerintah Daerah yaitu sebagai pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi seperti pada memberikan pertimbangan teknis dalam penyusunan rencana pengelolaan, dan penyelenggaraan pengelolaan DAS skala provinsi/ kabupaten/kota. b. Pembuat Undang Undang (Dewan Perwakilan Rakyat) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yaitu sebagai pembuatan rencana undang-undang dan rencana peraturan daerah juga membahas dan menyetujui/ menolak Raperda yang diusulkan oleh eksekutif tentang peraturan dan produk-produk yang berhubungan dengan pengelolaan DAS. Selain itu mempunyai kewenangan untuk menyetujui atau menolak dan menetapkan RAPBD menjadi APBD melalui proses pembahasan Arah Kebijakan Umum, dan Menerapkan PERDA tentang APBD yang berhubungan dengan pengelolaan DAS. c. Pelaksana Undang Undang Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. P.26/Menhut-II/2006 tentang Penyusunan Rencana Pengelolaan DAS Terpadu disebutkan bahwa pengelolaan DAS terpadu merupakan upaya pengelolaan sumberdaya yang menyangkut banyak pihak. Instansi-instansi pemerintah berperan aktif dalam kegiatan pengelolaan DAS tersebut sesuai dengan bidangnya masing-masing, seperti : Kementerian Kehutanan berperan dalam penatagunaan hutan, pengelolaan kawasan konservasi dan rehabilitasi DAS. Kementerian Pekerjaan Umum berperan dalam pengelolaan sumberdaya air dan tata ruang. Kementerian Dalam Negeri berperan dalam pemberdayaan masyarakat di tingkat daerah. Kementerian Pertanian berperan dalam pembinaan masyarakat dalam pemanfaatan lahan pertanian dan irigasi. Kementerian ESDM berperan dalam pengaturan air tanah, rehabilitasi/ reklamasi kawasan tambang. Kementerian Perikanan dan Kelautan berperan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kesehatan berperan dalam pengendalian kualitas lingkungan.

TUGAS MATA KULIAH PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI

Taofik Herdian Nugraha 41205425110035 Fakultas Kehutanan UNB d. Mayarakat Kehutanan Masyarakat Kehutanan yaitu masyarakat yang mempunyai bidang usaha yang berhubungan dengan hutan, seperti Pengusaha HPH, HTI dan Perkebunan. Diwilayah usahanya mereka bertanggung jawab untuk : Menjaga ketersediaan air pada kawasan DAS. Menjaga keberadaan satwa atau kelestarian satwa yang masih baik pada kawasan DAS. Membuat stasiun hidrometri dan prasarana sumberdaya air. Meningkatkan kesadaran masyarakat yang ada di kawasan DAS, akan pentingnya menjaga kelestarian sumberdaya alam. Pengedalian pengoperasian usahanya agar tidak merusak ekosistem DAS yang masih alami. Tidak melakukan pembalakan hutan dengan cara memotong atau menuju area aliran sungai dan pembuatan jalan sarad juga tidak menyeberang sungai. Tidak beroperasi di daerah sepadan sungai. Di sepadan sungai dibuat daerah penyangga (buffer area) dengan lebar bervariasi. Tidak beroperasi di bagian hulu sungai karena areal tersebut merupakan areal konservasi untuk menjaga keberlanjutan fungsi hidrologi.

e. Masyarakat umum disekitar kawasan hutan dan diluar kawasan hutan Bentuk tanggung jawab masyarakat umum baik yang berada disekitar kawasan hutan maupun yang berada diluar kawasan hutan yaitu : f. Menjaga kelestarian sumberdaya alam yang ada pada areal DAS. Tidak melakukan penyerobotan lahan untuk dijadikan lahan pertanian ataupun mendirikan bangunan di sekitar DAS. Tidak membuang limbah (seperti sampah dan yang lainnya) pada areal sekitar DAS. Tidak menangkap ikan di sungai dengan menggunakan obat-obatan atau racun.

Ilmuwan/peneliti

Bentuk tanggung jawab para ilmuwan yaitu dengan cara membantu pemerintah untuk melatih para ahli dan membangun jaringan pelatihan dalam mengembangkan negara untuk melaksanakan program pengelolaan lingkungan yang logis, termasuk persediaan air minum dan sanitasi. 4. Apa yang saudara ketahui tentang DAS ? DAS atau Daerah Aliran Sungai yaitu suatu wilayah penerima air hujan atau sumber-sumber lainnya yang dibatasi oleh punggung bukit atau gunung, dimana semua curah hujan yang jatuh diatasnya akan mengalir di sungai utama dan akhirnya bermuara kelaut. Kawasan DAS terbagi dalam beberapa Sub DAS yaitu suatu wilayah daratan yang menampung dan menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkan- nya ke sungai utama melalui anak sungai atau sungai cabang. Komponen DAS meliputi vegetasi, lahan dan sungai dengan air berperan sebagai pengikat keterkaitan dan ketergantungan antar komponen utama DAS dan Sub DAS.

TUGAS MATA KULIAH PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI

Taofik Herdian Nugraha 41205425110035 Fakultas Kehutanan UNB 5. Ilmu-ilmu apa saja yang berkaitan dengan pengelolaan DAS ? Ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan pengelolaan DAS yaitu : Ilmu Hydrologi --> Ilmu yang mempelajari tentang air Ilmu Biologi --> Ilmu yang mempelajari tentang segala hal yang berhubungan dengan makhluk hidup dan kehidupan. Ilmu Ekologi --> Ilmu yang mempelajari tentang interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Ilmu Tanah --> Ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk tanah. Ilmu Geologi --> Ilmu yang mempelajari tentang. Ilmu Geografi --> Ilmu yang mempelajari fenomena bentang alam secara menyeluruh (spasial) Ilmu Klimatologi --> Ilmu yang mempelajari tentang iklim atau cuaca. Ilmu Silvikultur --> Ilmu yang mempelajari tentang pembudidayaan pohon hutan atau ilmu pembinaan hutan.

6. Permasalahan apa saja yang dihadapi terkait dengan pengelolaan DAS ? Permasalahan yang dihadapi terkait dengan pengelolaan DAS yaitu secara garis besar dibagi mejadi 2 antara lain : a. Masalah Biofisik, meliputi: - Degradasi hutan dan lahan - Tingkat Erosi yang buruk - Sedimentasi dan Pendangkalan Badan Air - Limpasan permukaan air yang tinggi - Defisit Neraca air - Debit dan kualitas air yang buruk - Bencana alam dalam halk ini banjir dan tanah longsor b. Masalah Non Biofisik - Dana pemerintah untuk pengelolaan DAS terbatas. - Lembaga pengelolanya kurang. - Keterpaduan dan koordinasi antar sektor, antar instansi masih lemah. - Konflik antar kepentingan antar daerah hulu dan hilir DAS. - Sumber daya manusia atau keterampilan pengelola DAS masih lemah. - Batas wilayah yang dikelola masih sebatas hutan atau areal berhutan. - Tingkat pendapatan dan partisipasi masyarakat masih rendah. - Masih banyak penyerobotan lahan oleh masyarakat. - Kurangnya penegakan hukum 7. Mengapa dalam pengelolaan DAS selalu pendekatannya dengan ekosistem ? Ekosistem DAS merupakan tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komunitas, atau merupakan kesatuan dari suatu komunitas dengan lingkungannya dimana terjadi antar hubungan. Di sini tidak tidak hanya mencakup serangkaian spesies tumbuhan dan hewan saja, tetapi juga segala macam bentuk materi yang melakukan siklus dalam system itu serta energi yang diperlukan untuk hidupnya semua komunitas tergantung kepada lingkungan abiotik pada DAS tersebut. Organisme produsen memerlukan energi, cahaya, oksigen, air dan garam-garam yang semuanya diambil dari lingkungan abiotik. Energi dan materi dari konsumen tingkat pertama diteruskan ke konsumen tingkat kedua dan seterusnya ke konsumen konsumen lainnya melalui jaring-jaring makanan.
TUGAS MATA KULIAH PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI

Taofik Herdian Nugraha 41205425110035 Fakultas Kehutanan UNB Meskipun komponen-komponen biologis dari suatu kolam atau padang rumput nampak berada pada system yang tertutup, namun pada kedua ekosistem itu sebenarnya merupakn system yang terbuka yang merupakan bagian dari system aliran sungai yang lebih besar. Fungsi dan stabilitas kolam dan padang rumput ini sepanjang tahun, sangat ditentukan oleh aliran air, materi dan organisme yang masuk dari bagian-bagian lain dari DAS. Bukan hanya erosi dan kehilagan unsur hara dari hutan yang terganggu atau tanah pertanian yang rusak yang dapat memurnikan mutu ekosistem ekosistem ini, tetapi aliran keluar yang mengandung bahan organik yang menyebabkan eutrofikasi (perkayaan) dan pengaruh pengaruh lainnya di bagian hilir. Kerana itu daerah aliran sungai (DAS) sebagaui suatu keseluruhan, harus dipertimbangkan dalam pengelolaan, bukan hanya tubuh perairannya saja atau areal yang bervegetasi saja. Untuk suatu system pengelolaan yang baik setiap meter persegi air, diperlukan paling sedikit 20 kali luas DAS. Namun demikian perbandingan yang paling tepat sangat tergantung pada curah hujan, struktur geologi dari batua di bawah tanah, dan bentuk topografi. Pengertian DAS dapat membantu memecahkan masalah-masalah konflik yang dapat terjadi di dalam DAS, misalnya penyebab dan pemecahan masalah pencemaran air tidak dapat dicari hanya dengan memperhatikan airnya saja. Pada umumnya pengelolaan DAS yang tidak baik akan merusak sumberdaya air di dalam DAS. Jadi keseluruhan DAS sungai harus dujadikan sebagai satu unit pengelolaan.

TUGAS MATA KULIAH PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI

Anda mungkin juga menyukai