Anda di halaman 1dari 97

MODULE LEVEL 4

PRESENT BY CRYPTO JURNAL

Written by @SuneoCrypto
DAFTAR ISI
FUNDAMENTAL ANALISIS 3
APA ITU FUNDAMETAL ANALISIS? 4
CARA MULAI ANALISA FUNDAMENTAL 7
Adoption 8
Builder 14
Mix (Adoption - Builder) 19
FAKTOR YG MEMBUAT SEBUAH TOKEN BERNILAI 20
Investor 20
Marketcap 21
Tokenomic 21
Usecase 22
CARA IDENTIFIKASI PROJECT YANG MEMILIK FUNDAMENTAL BAGUS 24
LIST SUMBER PENTING UNTUK KEPERLUAN ANALISA FA 25

TEKNIKAL ANALISIS 26
PLATFORM ANALISA CHART 27
OVERVIEW WEBSITE TRADINGVIEW 28
CANDLESTICK 31
SWING HIGH DAN SWING LOW 40
SUPPORT DAN RESISTEN 43
Tips Trading Menggunakan SNR 44
Asal dan Sumber Sebuah SNR 45
TRENDLINE 46
Cara Menggambar Trendline 47
Tips Trading Menggunakan Trendline 48
TIMEFRAME TRADING 49
Pembagian Model Durasi Trading 51
CHART PATTERN 52

1
RELATIF STRENGH INDEX 56
Divergence Trading 57
MOVING AVERAGE 59
FIBONACCI RETRACEMENT 61
TREND-BASED FIB EXTENSION 66
SETUP (TRADING PLAN) 71
Cara Membuat Setup Trading 74

STRATEGY 75
ENTRY BY MOMENTUM (FA & TA) 76
Momentum Fundamental 78
Momentum Teknikal 83
Risk Management 89
Alokasi Portofolio 90
Cara Saya Analisa Market 91

2
FUNDAMENTAL
ANALISIS

3
APA ITU FUNDAMETAL ANALISIS?
Dalam kamus KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) fundamental artinya adalah
pokok, pondasi atau (dasar) lalu menurut Wikipedia FA (fundamental analysis) adalah
metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teknis
ini menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian - kejadian yang secara langsung
maupun tidak langsung memengaruhi kinerja keuangan perusahaan.

FA (Fundamental Analisis) Biasanya digunakan oleh seorang investor (holder)


yang membeli sebuah asset untuk jangka waktu holding yang cukup memakan waktu
lama, Investor terkenal yang sering dan mengandalkan mertode analisis ini adalah
warren buffet, semua hasil dari keuntungan saham yang beliau investasikan adalah
dengan melalui metode analisis FA yang solid, diberbagai media beliau sering
mengatakan bahwasanya cara investasi warren buffet itu simple.

Akan tetapi kabar buruknya menganalisi FA itu tidak sesimple yang beliau
katakan, apalagi didalam kasus ini menganalisis FA dicryptocurrency market, yang
mana telah kita ketahui Bersama industry cryptocurrency saat ini belum mature dan
perlu proses untuk menuju mature seperti stock market serta masih rawan banyak
speculative dan manipulasi.

Berbeda dengan saham, stock market (saham) saat ini sudah bisa dibilang
mature secara struktur industry, jadi urusan regulasi (law) tidak perlu khawatir akan
bermasalah, tinggal tugas kita sebagai investor pintar – pintar memilih stock (saham)
yang berfundametal bagus untuk masuk menjadi portofolio anda. Sebaliknya jika
cryptocurrency untuk urusan law (regulasi) masih abu – abu.

4
SEC (Securities and Exchange Commission) kapanpun bisa men-take down
kedudukan bitcoin didunia ini jika mereka memiliki alasan yang jelas untuk
melakukanya dan tentu jika hal ini terjadi maka akan sangat berpengaruh terhadap
keberlangsungan industry crypto bagi masa depan nantinya.

Kabar baiknya yang saya percayai dan yakini bitcoin dan semua crypto pada
dasarnya ada karena kepercayaan komunitasnya atas sistem dari blockchain dan
crypto sebagai mata uang yang digunakan untuk menjalankan sistem tersebut, jadi
selama masih ada dan banyak orang yang yakin bahwa crypto adalah revolusi yang
akan mengubah sistem keuangan tradisional, selamanya crypto akan tetap eksis dan
bertumbuh tentunya.

Sejauh ini dari research yang saya temui kedudukan crypto (bitcoin) didunia ini
adalah sebagai komoditas oleh CTFC (Commodity Futures Trading Comission) sama
dengan kedudukan emas pun dengan di Indonesia regulator Indonesia menetapkan
bitcoin bukan sebagai currency tapi sebagai komoditas juga dan ini telah disahkan oleh
bappeti (CTFC versi Indonesia) detailnya bisa dibaca dilink berikut

CTFC
https://www.cftc.gov/Bitcoin/index.htm
BAPPEPTI
http://bappebti.go.id/resources/docs/peraturan/sk_kep_kepala_bappebti/sk_kep_kepala_bap
pebti_2019_02_01_w9i365pf_id.pdf

Kemudian untuk SEC hingga saat ini masih meninjau bitcoin dan crypto lainnya
kedudukanya itu jelasnya seperti apa? sejauh ini berita berita dimedia memberikan
feedback positive, cepat atau lambat SEC akan meng-approve crypto sebagai legal
asset tinggal menunggu waktu.
5
Dan menurut saya hal ini seperti regulasi legal dari SEC itu gak perlu harus
disahkan, karena pada dasarnya crypto itu ada karena komunitas dan bukan sebuah
bisnis, tapi seiring berjalanya waktu industry ini bisa jadi ladang bisnis dan banyak hal
– hal yang perlu diregulasikan demi keamanan dan sehatnya industry crypto dimasa
yang akan datang.

Lalu masalah yang besar perlu direview oleh SEC mungkin adalah maslah
likuiditas crypto market itu sendiri, anda bisa melihat total marketcap tiap instrument
yang ada dibawah ini, crypto masih sangatlah kecil secara kapitalisasi market. Tentu
dari sini kita paham mengapa crypto itu termasuk bubble asset dan masih rawan
manipulative karena banyak dari investor adalah speculator atau hanya sekedar
mencoba – coba, tinggal menuggu waktu menurut saya industry crypto akan mature
seperti saham entah 20 tahun – 50 tahun kemudian atau secepatnya, mari kita sama
tunggu saja, yang penting saat ini sebisa mungkin manfaatkan momentum volatilitas
crypto dan hypenya yang gila, salam cuan.

Figure 1 gambar dan data tahun 2018

6
CARA MULAI ANALISA FUNDAMENTAL
Pada dasarnya setiap project (token/coin) yang ada dicrypto space (industry
crypto) basicnya adalah “open source” dan terbuka, semua hal-hal tentunya mengenai
progress perusahaan (project) pasti bisa dipantau dan terlihat diinternet, dari situ tentu
akan kelihatan project mana yang memiliki kredibilitas buruk dan juga project mana
yang memiliki kredibilitas (progress) baik untuk komunitasnya.

Pada module pertama anda sudah memahami bahwa ekosistem dari crypto itu
salah satunya core penggeraknya adalah developer > project > community. Ketiga ini
aspek ini lah yang menjadi core penting bagi keberlangsunganya sebuah project
cryptocurrency, tanpa adanya ketiga aspek itu sebuah project tidak akan berhasil, lalu
ada aspek pendukung yaitu marketplace (bursa) tempat dimana terjadinya transaksi
dari currency (token) project terkait.

Kemudian saya mau mengingatkan kembali kepada anda bahwasanya 90% dari
trader atau investor dicryptocurrency market saat ini adalalah spekulatif, mereka
(termasuk saya) membeli sebuah asset hanya karena modal yakin dan percaya
terhadap apa yang mereka lihat dan yakini tanpa melihat real-product serta usecase dari
project tersebut sebenarnya untuk apa dan sebesar apa impactnya.

Karena konsep inilah tercipta yang namanya FOMO yang akan membuat sebuah
hype terjadi, lalu jika dirasa sudah cukup nantinya akan ada sesi FUD untuk
menstabilkan dan membuat orang mau tidak mau harus realistis dan logis, it’s fine dan
memang seperti itulah cycle crypto market saat ini, tinggal anda dan saya pintar – pintar
memanfaatkan momentum tersebut.

7
Lalu menurut saya proses terjadinya sebuah hype pada cyptocurrency market
corenya terbagai menjadi 3 bagian, yaitu adoption, builders dan mix antara keduanya,
mari saya jelaskan dari 3 faktor terjadinya sebuah hype dicryptomarket

#1 ADOPTION
Sudah sejak bitcoin pertama kali lahir pengadopsian dari konsep tradisonal ke
konsep lebih baru menjadi alasan crypto muncul dan lahir ada didunia ini, kita ambil
contoh bitcoin, dulu sebelum muncul crypto lain (altcoin) seperti ETH, XRP, LTC dst,
bitcoin sangatlah hype, bayangkan saja dulu bitcoin dari tidak bernilai ($0) bisa naik
drastis hingga menyentuh angka $31, terhitung kenaikanya adalah sekitar 650X lipat
pada tahun (2010 – 2011) dan bitcoin sampai dengan saat ini masih hype tentunnya,
hanya saja naiknya tidak bisa segila dan se-wow dulu, banyak faktor yang menyebabkan
demikian salah satu kapitalisasi market dll.

lalu jika dianalisis, kenaikan bitcoin pada saat itu bisa terjadi bukan karena ICO,
pada saat itu pengadopsian ICO saat itu belum ada, alasan bitcoin naik adalah karena
konsepnya yang unik dan terdesentralisasi serta supplynya yang terbatas serta bisa
dijadikan currency pengganti (alternative) fiat pada saat itu, transaksi pertama bitcoin
adalah ketika ada seorang yang iseng menawarkan 10K BTC = 2 potong pizza pada
platform social media

Kemudian sering berjalanya waktu serta drama – drama yang telah dilalui pada
2017 lalu, mengenai perdebatan BCH, BSV vs BTC. bitcoin saat ini sangalah tidak layak
menjadi sebuah currency karena blockchainya yang lemot serta feenya yang mahal.
Untuk itu saya berkesimpulan saat ini bitcoin kedudukanya adalah sebagai komoditas
seperti emas dan juga index bagi pergerakan crypto seperti index pada stock market,

8
tapi disisi lain bitcoin masih dan dapat digunakan sebagai currency hanya saja
minusnya tadi ya, yang telah saya sebutkan diatas.
Itu tadi baru cerita mengenai adopsi bitcoin ya, selanjutnya saya akan cerita
tentang pengadopsian yang dilakukan oleh Ethereum dan project – project lainnya.

Jujur menurut saya Ethereum adalah crypto project yang mass adoptionya paling
gila dan berhasil, core dari mass adoption yang dilakukan Ethereum adalah.

IPO > ICO


Traditional Blockchain > Modern blockchain with smartcontract (ETH Project)

Dua hal tersebutlah yang membuat etherum bisa mendapatkan hype gila – gilaan
dimarket, mengenai ICO sebenarnya pengadopsi ICO pertama kali bukanlah etherum
project, project yang pertama kali mengadopsi konsep ICO adalah mastercoin yang
diselenggarakan salenya pada July 2013. Lalu pada 2014 barulah Ethereum project
mengadopsi konsep ICO dan berhasil mengumpulkan dana 3700 BTC dalam waktu 12
jam saja.

Smartcontract adalah hal yang membuat Ethereum banyak diperhatikan oleh


investor, sejatinya konsep blockchain ETH adalah sedikit mengadopsi dari traditional
blockchainya bitcoin hanya saja didalam blockchain Ethereum ada product yang bisa
digunakan oleh pihak developer yaitu “smartcontract”, product inilah yang hingga saat
ini membuat Ethereum solid.

Smartcontract adalah sebuah mediasi teknologi yang bisa digunakan oleh


developer untuk membuat sebuah DApss (Decentralize Application), membuat
crowdfunding dll, itu semua dibangun diatas Ethereum network, karena konsep ini lah

9
pada 2016 – 2017 lalu banyak proyek – proyek blockchain menggunakan smartcontract
Ethereum sebagai mediasi untuk membuat berbagai macam crypto project dengan jenis
dan sektor project yang unik, ada gaming platform, advertising, lending, blockchain
service, crowdfunding apps, wallet, dll.

Karena usecasenya yang menarik tersebut harga Ethereum melonjak drastis


sepanjang 2015 – 2016 sebesar 45X lipat dan sepanjang 2015 – 2017 sebesar 3200X
lipat dari bottom 2015 hingga ke peak 2017.

Adopsi yang dilakukan crypto project bukan hanya dari sistem tradisonal seperti
konsep fiat > crypto, IPO > ICO > IDO dan CEX > DEX melainkan bisa dari sisi melengkapi
kekurangan dari pengadopsian sebelumnya, seperti ETH yang mengadopsi traditional
blockchainya BTC dan diupgrade dengan muculnya ETH project yang memiliki konsep
blockchain yang bisa membangun smartcotract sehingga developer bisa membangun
sebuah token (project) diatas jaringan (blockchainya) Ethereum.

10
Kemudian ada EOS dan TRX yang ingin menyangi dan melengkapai sistem yang
didalam Ethereum bobrok seperti contohnya fee yang mahal di ETH dan sedangkan di
jaringan TRX fee murah dan cepat dll. ETH, TRX dan EOS masih dalam satu lingkup
sektor project yang sama.

Kemuculan competitor tersebut dalam sebuah bisnis sah – sah saja dan sehat,
sama halnya seperti disektor bisnis real. contohnya adalah disetiap ada minimarket
alfamart diindonesia pasti disamping sekitaran wilayah tersebut ada indomaret sebagai
pesaingnya dan itu sah – sah saja dan masih merupakan bisnis yang sehat, lalu pada
akhirnya (user) customerlah yang akan memilih dimarket mana mereka akan belanja,
bila diindomaret terlalu mahal maka customer akan memilih belanja di alfamaret lalu
jika dialfamart product (fitur) yang dicari user (customer) tidak ada mau tidak mau ya
user (customer) harus membeli di indomaret, pada dasarnya sama2 saling melengkapi.

Dari sini kita dapat belajar pada awalnya setiap crypto project yang membuat
inovasi dan adopsi baru adalah perusahaan monopoli karena tidak ada pesaing yang
menjadi penghalang bagi keberlangsunganya project tersebut, lalu sering berjalanya
waktu pasti akan ada kekurangnan – kekurangan yang menjadi masalah bagi project
tersebut, nah pada saat itulah mulai banyak competitor muncul untuk menyaingi
ataupun melengkapi kekurangan dari pengadopsi awal.

Tidak semua project baru yang muncul tujuanya adalah untuk menyaingi
pengadopsi awal tetapi ada project – project tertentu yang memang tujuanya adalah
sebagai pelengkap dari ekosistem, pada ekosistem Ethereum project misalnya,
metamask, myetherwallet dll (wallet project), lalu ada marketplace (DEX) seperti

11
uniswap, airswap dan lain – lain, project – project tersebut muncul bukan untuk
menyaingi melainkan untuk melengkapi ekosistem dari ethereum itu sendiri.

Berdasarkan data dari AMR (Adroit market research) pada tahun 2019 jenis
sektor bisnis yang bisa diadopsi oleh blockchain project itu banyak sekali ini
menandakan bahwa perjalanan industry cryoto masih sangatlah Panjang serta banyak
sektor – sektor yang bisa dilakukan massive adoption.

Baru baru ini ditahun 2020 sektor BFSI (Banking, Financial Service and Insurance)
sedang klimaks – klimaksnya terjadi mass adoption yaitu muculnya berbagai macam
DeFI (Decetralize Finance) project dan product yang diadopsi dari sistem BFSI
tradisonal adalah konsep lending dengan berbagai macam infrastruktur DeFi project.

Bila diresearch lebih dalam sebenarnya project DeFi sudah ada sejak 2017 lalu
dimana banyak project bermunculan dengan konsep pengadopsian yang gila dan

12
melakukan ICO pada tahun tersebut mengguankan platform ETH, menariknya DeFi baru
benar – benar terjadi klimaks diadopsi massal pada tahun 2020 ini.

Timelinenya seperti ini.

2014 : ETH Project Lahir 2017 : DeFi Project Lahir


2017 : Mass Adoption 2020 : Massive Adoption

Dari timeline diatas saya berpendapat bahawasanya setiap mendekati halving


baik sebelum dan sesudah akan ada project – project blockchain yang melakukan
massive adoption, halving kedua bitcoin terjadi pada July 2016 dan pada saat itu juga
ETH naik gila – gilaan (45X Lipat) sebagai core dari adopsi pada tahun tersebut, lalu
halving ketiga bitcoin terjadi pada may 2020 dan pada saat itu juga LEND (Aave) sebagai
piooner (core dari hype DeFi) naik gila – gilaan sampai 70X lipat lebih.

Dan hype tersebut terus perlanjut sampai dengan klimaks bullrun crypto pada
2017, kemungkinan pada klimaks bullrun nanti Ketika #AltSzn #AltSession koin – koin
DeFi bisa jadi project yang akan memiliki return paling besar dibanding project crypto
lainya, seperti kejadian 2017 lalu yang mana ETH dan altcoin lainnya yang
menggunakan blockchainya Ethereum bisa mendapatkan atensi dari pasar.

Tapi jangan anda setelah membaca tulisan dari kedua paragraph diatas hanya
terfokus pada DeFi project saja Ketika 2021 nanti, masih banyak crypto project yang
bagus dan tidak bergerak disektor DeFi seperti halnya pada kejadian 2017 lalu ada XRP
dan XLM merupakan project minioritas yang mana tidak mengikuti gelombang hype ICO
dan ETH pada saat itu, tentu dasar itu juga yang memungkinkan nanti Ketika bull
session dari altcoin pada 2021 – 2022 akan ada project seperti XRP dan XLM yang

13
notabene bukan dari gelombang DeFI atau mungkin XRP dan XLM nanti malah akan
Kembali naik gila – gilaan Ketika bullrun altcoin pada 2021 – 2022, nah, ini perlu
research dan dianalisi lagi dari segi FA dan TA.

#2 BUILDER
Jika pada cycle (sesi) adoption harga suatu project akan ter-push secara gila –
gilaan dan akan terjadi bubble dan itu lain dengan sesi (cycle) dari build, fomo yang
terjadi pada tahap ini tidak akan se “wah” dan se “luar biasa” Ketika terjadi massive
adoption. Pada tahap ini project atau developer akan lebih fokus pada tahap
pengembangan product serta infrasturktur bagi keberlangsungan project dimasa yang
akan datang bagi ekosistemnya.

Mari kita breakdown Kembali, pada dasarnya sebuah hype (trend) memiliki durasi
dan fenomena ini bisa disebut sebagai bubble, bitconnect contohnya pada 2016 – 2017
lalu project investasi berkedok MLM ini banyak diminati oleh pasar, terlepas dari legit
atau tidaknya serta kualitas project ya, yang jelas bitconnect (BCC) dapet hype dari
pasar crypto, akibatnya harga gila2an naik dari 1$ (ICO price) hingga naik ratusan dollar
$300, yang artinya harga naik 300X lipat dari ICO price.

Lalu pada 2018 akhirnya SEC men-takedown project scam ini karean skemanya
yang tidak jelas dan tidak punya seorang developer yang transparan, impactnya harga
bitconnect coin turun drastis dari ratusan dollar $300-an hingga tidak bernilai sama
sekali atau $0.

Dari sini kita dapat belajar pada akhirnya kualitas project-lah yang akan bisa
Menentukan suatu crypto project bisa survive atau tidak didalam game ini, saya sangat
yakin semua crypto bisa saja terjadi bubble tapi setelah bubble pecah atau berakhir

14
disitulah penyeleksian alam terjadi ada crypto project yang bisa hilang seperti
bitconnect ada juga crypto project yang tetap eksis dan survive seperti ETH, BTC, XRP
dan koin2 lainnya, bulid atau pondasi serta ekosistem dari project yang bisa membuat
project crypto bertahan terlepas dari harganya yg hancur – hancuran ya, toh nanti bisa
bubble lagi, asal bisa cari timing yang tepat untuk masuk market ya om om, dan juga
perlu update serta paham yang sedang dilakukan oleh project tersebut dibalik layer,
tentu hal – hal tersebut akan berimpact ke harga nantinya.

Berikut factor penting yang wajib anda pahami mengenai apa itu builder, pada
dasarnya ini masih berkaitan dengan ekosistem dari crypto project, yaitu.

Developer
Developer adalah tim penggerak bagi sebuah project, merekalah tim yang
melakukan seluruh aktivitas yang berkaitan dengan product serta infrasturuktur dari
project serta yang mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan marketing,
listing market, deal dengan pihak investor dll. Tim developer terderi dari Founder, CEO
hingga anggota perusahaaa, struktur organisasinya pada dasarnya sama dengan
struktur pada perusahaan pada umumnya hanya saja mungkin bagian – bagianya
berbeda.

Project
Project adalah visi, misi, tujuan serta solusi yang ingin ditawarkan dari pihak
developer kepada dunia serta community-nya, biasanya semuanya jelas tertulis pada
white-paper project terkait dan diwebsitenya.

15
Product
Product adalah pengimplementasian dari visi, misi, tujuan serta solusi yang
ditawarkan sebuah project yang nantinya product tersebut melahirkan solusi dan
usecase dicommunity.

Community
Community bisa juga disebut pelanggan atau customer mereka – merekalah
yang nantinya akan menjadi stakeholder serta menggunakan product dari
project yang dibuat oleh tim developer.

Karena ke-empat faktor itulah sebuah crypto project bisa ada dan tentu semakin
solidnya developer, project, product serta community mereka akan membuat semakin
kuat dan survive bagi sebuah project untuk tetap exist dicryptocurrency market dalam
mengadapi berbagai trend apapun terutama bubble trend.

Mari kita kembali breakdown bitconnect project, mengapa bitconnect meskipun


secara harga sukses bisa memberikan ROI yang tinggi tapi kok secara keberlangsungan
project nihil dan tidak bertahan lama, berikut ulasan dan perbandingan project
Bitconnect (BCC) Vs Ethereum (ETH)

ETHEREUM (ETH) BITCONNECT (BCC)

Developer Vitalik dan kawan – kawan Anonymous

Project Blockchain (POW) Blockchain (POS)

Product Smartcontract Lending

community Miner dan lain2 Lender

16
Dari perbandingan diatas sudah jelas dari pihak developer saja anonymous tentu
background pendidikanya akan dipertanyakan, apakah beliau capable dalam urusan ini
atau cuma coba – coba dan belum berpengalaman, jika anonymous-kan malah sudah
jelas berarti konsepnya seperti HYIP (Hyper Yield investing program) atau program
investasi bodong.

Secara project memang bitconnect (BCC) juga blockchain dan bisa dimining
dengan metode POS akan tetapi yang jadi kontroversial adalah productnya yaitu lending
yang mana konsepnya bisa kita temui di investasi bodong jenis apapun, kemudian dari
product yang tidak jelas itu akan dapat diidentifikasi bahwa communitynya tidak akan
kuat karena menggunakan konsep piramida.
Contoh, misalnya saya ingin memanfaatkan staking (POS) diblockchainya
bitconnect tanpa ikut program bodongnya, tentu saya akan mikir – mikir ini konsep
piramida berkedok crypto dan dalam sejarahnya yang namanya piramida tentu tidak
akan bertahan lama. Akan jauh berbeda jika dikomparasikan dengan Ethereum dan
hasilnya jelas ETH secara kulitas project lebih bagus.

Pada contoh diatas saya sudah menjelaskan dan mengkomparasikan antara


project blockchain bodong dan project blockchain legit (real), kali ini saya ingin coba
untuk meng-komparasikan project blockchain yang sama – sama legit dan bagaimana
cara menetukan yang paling prospek dan bagus dari ketiga (3) project blockchain
dibawah ini, berikut ulasanya.

ETHEREUM (ETH) REN (REN Protocol) BITCOIN (BTC)

Developer Vitalik dkk Taiyang Zhang dkk Satoshi dkk

Project Blockchain (POW) ETH based Blockchain (POW)

Product Smartcontract RenVM, RenBridge Currency

community Miner dan lain2 Darknode Bitcoin believer

17
Dari pihak developer jujur saya sebenarnya tidak terlalu memperhatikan tapi yang
jelas jika list developernya (tim) sebuah project tersebut jelas terpampang ada didalam
whitepaper serta websitenya dan juga setelah anda men-cek – cek seluruh sosmednya
lengkap dan ada (aktif) menandakan dari tim developer niat & bagus (legit), saran saya
akan lebih baik lagi anda mengkaji dan cari tahu background pendidikan sebelumnya
dari pihak tim developer serta reputasi bisnisnya.

Kemudian dari sektor project dari ketiga token dan koin diatas sebenarnya
bergerak disektor yang berbeda – beda REN berdiri diatas jaringan ETH dan sebagai
pelengkap ekosistem ETH dengan product RenVM dan RenBridge lalu BTC merupakan
pioneer crypto yang memiliki blockchainya sendiri.

Selanjutnya dari segi community ETH solid karena banyak developer yang
bergabung didalam proyek tersebut dengan membangun DApps yang unik serta miner
sebagai penggerak ETH network, lalu REN. Menurut saya communitynya kuat karena
ada konsep darknode dimana stakeholder ditawarkan menjadi salah satu validator
dengan menjalankan node atau jaringan REN dengan ketentuan holding sejumlah REN
token dan jumalanya lumayan besar karena konsep ini tentu akan berpengaruh terhadap
circulating supply dimarket berkurang, karena ada demand tersebut dan supoly semakin
terbatas otomati harga akan terdongkrak naik.

Kemudian bitcoin (BTC) sebenarnya bitcoin tidak memiliki product yang bisa
digunakan, tapi bisa dibilang BTC bisa digunakan alternative currency selain fiat dan
tentu bitcoin adalah induk dari crypto dengan kapitalisasi market yang terbesar saat ini,
kedudakan bitcoin adalah yang paling tertinggi diantara semua crypto yang ada dan
setara dengan emas atau bisa dikatakan pengganti emas.

18
Dari komparasi diatas saya tidak bisa mengatakan mana paling bagus karena ke-
tiga project diatas disektor yang berbeda, jadi opsinya adalah dengan dipilih saja sesuai
referensi masing – masing.

#3 Mix (Adoption – Builder)


Pada pembahasan ketiga ini kita akan membahas terbentuknya hype (trend) dari
mix adopsi > Builder, maksud dari mix disini adalah project blockchain yang sudah
melakukan mass adoption dan melakukan sebuah upgrade pada masa bulid.

Ethereum contohnya didalam whitepaper ETH menggunakan konsep POW dalam


menjalankan consensus pada ethereum network, kemudian seiring berjalanya waktu
karena berbagai macam masalah mucul dan demi kebaikan project serta komunitasnya
Ethereum melakukan upgrade yang semula dari POW ke > konsep POS atau staking.

Pada proses upgrade tersebut tentu Ethereum (ETH) mengadopsi mekanisme


POS (proof of stake) yang dulu dipioneer-kan (dimulai) oleh PEERCOIN, impact dari
etherum melakukan upgrade adalah akan terciptanya hype, apalagi yang dilakukan
developer ETH adalah termasuk major upgrade yang mana akan membuat jaringan
Ethereum lebih solid dan smooth.

Oke jadi pada topik ini terjawab ya, cara untuk melakkukan Analisa FA
(Fundamental) adalah dengan membaca trend dengan FA, mengenali project tersebut
dan perbanyak research dari berbagai macam sumber yang tersedia. Kemudian sumber
untuk keperluan research biasanya dapat diperoleh dari website project, twitter, linkedln
telegram, github, discord dan sumber third party (pihak ketiga) seperti pada
coinmarketcap.com ataupun coingecko.com

19
FAKTOR YG MEMBUAT SEBUAH TOKEN BERNILAI
Mungkin banyak sekali dari anda bertanya – tanya kok bitcoin bisa bernilai segitu
tinggi sedangkan Ethereum tidak bisa nyalip dan setara harganya dengan bitcoin, apa
penyebabnya ETH gak bisa menyalip harga BTC dan berikut adalah factor – factor yang
membuat sebuah token bisa bernilai

#1 INVESTOR
Investor merupakan faktor penting dalam terciptanya harga sebuah token (coin),
tentu semakin banyak orang yang berbonding – bondong invest kedalam project
tersebut akan semakin berimpact juga terhadap harga yang tercipta dimarket.

Biasanya investor besar (venture capital) bisa jadi tolak ukur bagi investor
minoritas seperti kita untuk mencari project blockchain yang potensial. Kuncinya
seperti ini VC itu uangnya besar tentu mereka dalam urusan research tidak main – main
pemilihan project juga tidak bisa asal. Jadi Ketika VC sudah berinvestasi didalam
sebuah project blockchain artinya riset yang mereka lakukan sudah dengan sangat hati
– hati dan banyak dipertimbangan oleh tim research.

Akan tetapi sebagai investor minoritas kita tidak boleh asal ngikut dan percaya
begitu saja oleh VC perlu riset dan cari info Kembali sebelum masuk dan invest didalam
project tersebut, bisa saja VC tersebut merupakan orang dalam project terkait dan kong-
kalikong memanipulasi harga dimarket, selalu ada kemungkinan terburuk. Stay #DYOR

20
#2 MARKETCAP
Kapitalisasi market biasanya mencerminkan bagus dan legit-nya suatu project
sikologinya semakin besar maretcap sebuah project artinya secara fundamental project
impact dan influence yang bagus dari hadirnya product yang dibuat oleh perushaan
seperti contohnya AAPL, TSLA, INDOFOOD, ETH dst. project yang memiliki kapitalisasi
besar biasnya disebut dengan bigcaps atau bluechip.

Oleh karena itu banyak dari pemula disarankan untuk melirik project – project
blockchain dengan kapitalisasi market besar karena resiko scamnya lebih kecil dilihat
dari perspektif fundametal dibanding project low caps yang masih harus dipertanyakan
serta dipertimbangkan masa depanya akan seperti apa.

#3 TOKENOMIC (METRIC)
Mayoritas dari crypto project basisnya adalah open-source, jadi semua aktivitas
token (koin) itu bisa dilihat dipublic, mulai dari total token, circulating supply, jumlah
locked, distribution period serta semua trnasaksi yang pernah terjadi.

Pada dasarnya adalah semakin sedikit supply dan demand terus bertumbuh
maka otomatis harga akan naik, hukum ekonomi dasarnya demikian, oleh sebab itu
token metric serta alur pendistribusian token penting untuk dipahami oleh investor atau
trader sebelum mulai melakukan keputusan buy and sell dimarket

Dan setiap project punya term dan planya sendiri – sendiri dalam melakukan
pendistribusian token (koin) dimarket tentu schedule pendistribusian sebuah token
akan berimpact terhadap harga pasar pastinya.

21
#4 USECASE
Usecase menurut saya adalah factor dan aspek paling penting yang bisa
membuat suatu token memiliki value, usecase adalah kegunaan token dalam sebuah
ekosistem project, teorinnya semakin berguna dan semakin unik konsep usecasenya
akan semakin berpengaruh terhadap harga bisa naik ataupun turun, tergantung dari
usecase-nya itu sendiri.

Berikut contoh peng-kalsifkasian usecase sebuah token (crypto project)

USECASE BTC ETH XLM XRP TEN BNB

Currency YES YES YES YES NO YES

Payment (Utility) YES YES NO NO YES YES

Staking/Node/Validator NO YES NO NO NO YES

Smartcontract NO YES NO NO NO YES

Main Ecosystem YES YES NO NO NO YES

Part Ecosystem NO YES YES YES YES YES

Contoh pengklasifikasian diatas adalah hasil dari usecase pendapat personal


dan penentuan usecase bisa anda ulik – ulik sendiri dari hasil pengamatan anda
tentunya, usecase seperti apa yang dapat men-drive token atau koin bisa bervalue.
Menurut saya dari banyaknya usecase tiap project yang benar – benar bisa men-drive
harga token itu pada usecase staking, run a node, validator dan major usecase, 2 hal itu
menurut saya yang paling berdampak.

22
Kita ambil contoh staking, run a node dan validator tentu jika project tersebut
memilik usecase demikian secara psikologi circulating supply akan banyak terserap
dimarket yang nantinya dapat menyebabkan sedikit supply tentu hukum ekonomi dasar
akan berlaku supply berkurang, permintaan banyak = harga akan naik.

Lalu major usecase, major usecase pengkalsifikasianya bisa macam – macam


bisa smartcontract ataupun masternode (jika rewardnya menguntungkan) intinya hal
hal yang menjadi major usecase (penggunaan terbanyak serta terbesar) dari project
terkait. Kita ambil contoh ETH pada 2017 smartcontract ETH ramai sekali digunakan
untuk keperluan crowdfunding yang akhirnya menyebabkan circulating supply ETH
ramai diburu oleh ratusan ribu crowdfunder, impactnya harga ETH melonjak tajam
hingga $1800 per-coin.

Dari contoh – contoh diatas jelas dan dapat disimpulkan bahwasaya


penggunaan usecase sangat berperan penting dalam membuat sebuah coin atau token
bernilai dikomunitasnya akan tetapi disamping itu jangan hanya melihat value token
dari segi usecase saja anda perlu mengkombinasikan dengan melihat siapa saja
investornya, kemudian data marketcapnya sebesar apa, lalu model tokenomicnya
seperti apa baru terakhir penggunaan usecase.

Kombinasikan data – data diatas baru setelah itu anda tarik satu kesimpulan dari
kenapa token ini bisa bervalue dan dari data itu pula anda bisa memanfaatkan hype
yang terjadi unutk mendapatkan keuntungan dari project yang memiliki usecase serta
tokenomic yang menarik, tinggal cari entry point dengan menggunakan metode anlisa
teknikal.

23
CARA IDENTIFIKASI PROJECT YANG
MEMILIK FUNDAMENTAL BAGUS
Saya yakin alasan banyak trader atau investor mencari proyek blockchain
berfundamental bagus (hidden gems) adalah karena potensi kenaikanya atau ROI yang
menggirukan yang mana bisa memberikan return lebih besar dari pada kenaikan BTC.

Akan tetapi untuk mencari project – project tersebut tidak semudah yang
dipikirkan prosesnya kompleks dan memakan waktu untuk mencarinya, berikut
Langkahnya menurut yang saya pernah lakukan dan coba.

#1 Kenali Project
#2 Klasifikasikan Kapitalisasi Market
#3 Pahami cycle token metricnya
#4 Kenali Komunitasnya
#5 Pahami Usecasenya
#6 Prediksi Peluang Masa Depan

Point – point diatas detailnya sudah saya jelaskan dimodule awal pada topik
sebelum ini tinggal tugas anda melakukan research lebih mendalam dari pemahaman
FA yang sudah anda pahami.

Kemudian memproyeksikan masa depan juga menjadi penting dalam


melakkukan pencarian project yang berpotensi besar (hidden gems). Anda perlu bisa
meraba – raba seberapa besar market yang akan bisa dijangkau oleh product ini jika
sudah officially launch serta hypenya terhadap project ini bagaimana.

24
LIST SUMBER PENTING UNTUK
KEPERLUAN ANALISA FA
Saya membagi sumber – sumber untuk Analisa FA kedalam 3 bagian, main
resource, 3rd party resource dan random resources. Main resource adalah sumber
terawal dimana pertama kali data serta info keluar kepublic. 3 rd party resource adalah
sumber resources dari pihak ketiga yang dikelola oleh sebuah institusi atau kelompok.
Terakhir, Random resource adalah sumber Analisa FA personal tiap analis.

Data – data tersebut biasanya bisa didapatkan di

MAIN RESOURCE
Website project sosial media project (YT, Twitter, Telegram, Discord, dst)

3RD PARTY RESOURCE


 coinmarketcap.com  coinmarketcal.com
 coingecko.com  research.binance.com
 messari.io

RANDOM RESOURCE
 Personal Twitter Account  Random Source on Telegram
 Reddit  Youtube

25
teknikal
ANALISIS

26
PLATFORM ANALISA CHART
Sebenarnya ada banyak sekali platform yang bisa kita pakai untuk menganalisis
sebuah chart, dan saat ini yang paling banyak digunakan menurut saya adalah
tradingview.com,

Berikut daftar platform analisis yang saya tahu:


1. Tradingview.com 4. TabTrader (Mobile Apps
2. Coinigy.com Android/IOS)
3. Investing.com

Dan perlu dipahami lagi Teknikal Analisi (TA) ini suatu ilmu yang bersifat
Universal, jadi kalian bisa implementasikan kesemua instrument (Saham/forex/crypto)

kalian bisa pakai disemua tempat yang ada candlestick intinya. Hehehe

Diebook ini saya hanya akan paparkan dashboard dan fungsi dari fitur2 dari salah
satu platform trading (chart) yaitu ditradingview.com saja. Dan perlu dipahami jika
kalian paham tools dan fungsi2 yang ada ditradingview kalian pasti akan dengan mudah
memahmi platform trading lainnya, tinggal disesuaikan saja.

Sedikit pembukaan mengenai TA, pada dasarnya dalam trading itu tidak ada yang
Namanya holy grail, teknikal analisis sejatinya adalah sebuah ilmu serta tools yang
dapat membantu seorang trader bisa membaca dan memprediksi arah market dari
dengan melihat pola – pola dan tools lainya, bisa salah dan juga benar. TA bukan ilmu
pasti jadi tidak ada analis yang 100% bisa terus – terusan membaca arah market dengan
benar

27
OVERVIEW WEBSITE TRADINGVIEW
Pastikan kalian sudah daftar akun tradingview.com dan login ke akun tersebut.

1. Dashboard TradingView

2. Pilih satu koin yang ingin dianalisa dan dimarket mana?

28
3. Klik “Full Featured Chart” Untuk Mulai Menganalisa.

4. Silahkan Mulai Coret2,

29
30
31
Silahkan pergunakan Group Chat untuk diskusi dan tanya-tanya seputar topik

yang kurang dimengerti. Selamat Bereksperimen, Enjoy your Trading Salam Opit.

32
CANDLESTICK
Candlestick merupakan bentuk dari cerminan harga yang sedang terjadi,
umumnya candle yang berwarna merah menunjukan penurunan harga dan candle
berwarna hijau merupakan kenaikan harga.

Gambar 1. Candlestick

Cara Membaca Candle:


1. Harga Pembukaan (Open)
harga pembukaan berada dibawah body candle
2. Harga Penutupan (Close)
harga peutupan berada diatas body
3. Harga Tertinggi (High)
harga tertinggi ditandai dengan garis ekor (tail/shadow/wick) diatas body candle
4. Harga Terendah (Low)
Harga terendah ditandai dengan garis ekor (tail) dibawah body candle

33
Gambar 2. BTC Chart TF 4H (Hollow Candle)

Cara Mengetahui Harga Open (O), Close (C), High (H), Low (L)
1. Arahkan cursor kalian kesatu candle yang ingin kalian lihat
2. Kemudian cek diatas layer untuk detailnya

Tipe – Tipe Candlestick


1. Bar
2. Candle
3. Hollow Candle
4. Heikin Ashi

Gambar 3. Tiipe-tipe Candlestick

34
Gambar 4. Bar Chart

Gambar 5. Candle

35
Gambar 6. Hollow Candle

Gambar 7. Heikin Ashi

36
Pola – Pola Candlestick

37
Hal penting yang harus kita jadikan acuan adalah bentuk candlestick, panjang
tail (wick), doji, serta letak posisi candlenya (transisi antar candle). Dengan mengetahui
panjang tail (wick/shadow) candle maka kita dapat memperkirakan kekuatan beli/jual
dari suatu instrument asset.

Sedangkan doji berfungsi sebagai tanda reversal atau pembalikan arah. Berikut
beberapa bentuk doji dan transisi antar candle yang sering terjadi dan istilah dari bentuk
tersebut.

38
39
PUCUK TERTINGGI & PUCUK TERENDAH
Sebelum kita membahas mengenai topik pucuk tertinggi & pucuk terendah
sebenarnya ada banyak sekali istilah dari kata tersebut, jadi disini saya akan paparkan
ke anda semua agar tidak bingung nantinya.

 PUCUK TERTINGGI : Swing High/Higher High/Peak/Titik Puncak (baku)


 PUCUK TERENDAH : Swing Low/Lower Low/Through/Titik Dasar (baku)

Jadi, untuk istilah lain dari pucuk tertinggi & pucuk terendah itu ada cukup banyak
ya, tinggal dipilih saja kalian nyamanya ingin gunakan istilah yang mana.

FUNGSINYA
Pucuk tertinggi & pucuk terendah berguna untuk menentukan support dan
resisten dan juga bisa difungsikan untuk menentukan titik-titik untuk menarik garis
Fibonacci.

Figure 2. Contoh Titik tertinggi & Terendah Pada Trend Turun (Downtrend)

40
Dengan mengetahui titik-titik yang ada (titik tertinggi & terendah) maka kalian
akan dapat menggambar support dan resisten dengan mudah, baik itu support & Resist
line atau pun support & Resist trendline.
Untuk Menentukan titik terendah dan titik tertinggi pastikan candle membentuk
pola reversal (pola pembalikan arah bisa naik/turun) atau mudahnya, candle harus
membentuk sebuah lekukan.

Figure 3. Contoh Lekukan

Bisa dilihat pada contoh gambar diatas, jadi tidak ada yang pasti dalam sebuah
analisis ya teman2, TA hanya membantu kita untuk mendekati kepastian, selebihnya
market yang memutuskan.

Pada gambar diatas sudah jelas candle break resisten, dan harusnya akan lanjut
rally, tapi nyatanya malah balik lagi kesupport karena BTC Volatility. Jadi selalu ingat
rules (karakteristik) crypto ya Teman-teman.

41
Figure 4. Major Support dan Resisten (Titik Tertinggi 7 Terendah)

Figure 5. Titik Tertinggi & Terendah Dikombinasikan (Trendline dan line)

42
SUPPORT DAN RESISTEN
Secara sederhana titik support merupakan titik puncak bawah ketika harga
mengalami penurunan, lebih mendalamnya titik support diasumsikan sebagai titik
dimana ketika harga mengalami penurunan akan berhenti akibat dari terpusatnya
permintaan (demand) harga suatu coin pada satu titik harga tersebut.

Sedangkan titik Resisten merupakan titik puncak atas ketika harga mengalami
kenaikan hal ini disebabkan karena jumlah penawaran (supply) yang terlalu banyak tidak
diimbangi oleh jumlah permintaan (demand) harga tersebut.

Letak titik support dan resisten tidaklah selalu sama, ketika harga mampu
menembus titik support atau resisten saat ini maka harga akan mampu menciptakan
titik support dan resisten baru. Ketika harga mampu menembus titik resisten, titik
resisten tersebut akan menjadi titik support yang baru begitu juga sebaliknya.

43
CARA MENGGAMBAR SUPPORT DAN RESISTEN
1. Cari titik candle yang sedang reversal (berbalik arah naik/turun)
2. Tarik garis, minimal 2 titik yang bisa dihubungkan.
3. Apabila harga (candle) berada dibawah itu merupakan titik support dan apabila
harga (candle) berada diatas merupakan titik resisten.

TIPS TRADING MENGGUNAKAN SUPPORT DAN RESISTEN


1. Buy on Support, Cari koin2 yang sedang mengalami koreksi, kemudian tarik garis
support dan resisten. Sebelum konfirmasi buy, Pastikan coin tersebut akan
terjadi reversal Up (pembalikan arah naik) dengan mengkombinasikan pola –
pola candlestick dan indikator-indikator pendukung.
2. Sell on Resisten

44
ASAL DAN SUMBER SEBUAH SUPPORT DAN RESISTEN
Support dan resisten biasanya ditentukan dan terbentuk karena hal2 berikut:
 Swing high dan swing low  Fibonacci level
 Level psikologis  Gap, Pivot point
 Garis trendline  Garis MA ataupun EMA

Point – point diatas nantinya akan dibahas disetiap topik pembahasan, silahakan
lanjut membaca ebook ini sampai tuntas. Oke disini saya akan bahas tentang level
psikologis, pivot dan gap yang kemungkinan tidak ada pembahasanya dimateri lebih
lanjut.

Level psikologis pada dasarnya adalah level dimana area sering jadi acuan atau
key level, kebanyakan trader menyebut angka bulat. Seperti contoh beberapa bulan lalu
level 10K pada bitcoin merupakan resisten yang kuat dan tetap akan menjadi resisten
selama belum berhasil dibreakout oleh candle.

Pivot point adalah titik penting dalam suatu periode pergerakan harga yang
diperoleh berdasarkan informasi pergerakan harga dari periode sebelumnya. Jika
menggunakan grafik harian, secara umum titik pivot ditentukan dengan memperhatikan
posisi dari harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan dari perdagangan
sehari seblumnya, rumusnya pivot point PP = (high + low + close)/3 rumus selanjutnya
bisa digoogling. Simplenya anda bisa gunakan fasilitas (tools) yang ada ditradingview,
dengan menggunakan tools tersebut pivot point akan otomatis mucul pada chart.

Gap adalah kenaikan/penurunan tajam pada trading chart yang menyebabkan


candlestick memiliki celah (lubang), lubang tersebut bisa terisi oleh candlestick
kapanpun, nah gap2 yg terjadi bisa jadi acuan S/R.

45
TRENDLINE
Trendline kurang lebih sama seperti support dan resisten hanya saja penarikan
garisnya saja yang cukup membedakan antara keduanya. Dengan trendline kita dapat
mengetahui trend yang sedang berlangsung apakah bullish (naik) atau bearish (turun).

Gunakan timeframe besar untuk melihat trend yang sedang berlangsung apakah
sedang bull, bear, atau sideways. Kemudian pergunakan timeframe kecil untuk
konfirmasi entry (open posisi). “Buy dip sell high”

46
CARA MENGGAMBAR GARIS TRENDLINE
1. Cari titik candle support dan resisten yg bisa dihubungkan secara vertical miring
2. Tarik garis, minimal 2 titik yang bisa dihubungkan.
3. Apabila support 1 dan support 2 naik secara vertikal miring, berarti trend sedang
naik (bullish) dan apabila garis support trendline dijebol berarti ada indikasi
bahwa trend bisa reversal down (Bearish)

TIPE -TIPE TREND MARKET


- BULLISH
Market Sedang naik
- BEARISH
Market Sedang Koreksi (turun)
- SIDEWAYS
Market Stuck, tidak naik dan turun secara signifikan

47
TIPS TRADING MENGGUNAKAN TRENDLINE
1. Buy on Support, beli ditiap2 support trendline yang terjadi di trend tersebut, baik
bearish/bullish
2. Sell on Resisten, Jual di areal Resisten Trendline
3. Kuncinya Apabila di TF besar MA Crossing (naik/turun) maka trend bisa berubah
4. MA Crossing Naik = Pertanda Bullish
5. MA Crossing Turun = Pertanda Bearish

NOTE, kombinasikan Trendline dengan indicator MA (Moving Average)


1. Apabila Candle Bertahan diatas garis MA berarti trend masih bullish
2. Apabila Candle Berada dibawah garis MA berarti trend sedang bearish

48
TIMEFRAME TRADING
Timeframe merupakan detail yang kecil tapi sebenarnya sangat berimpact besar
terhadap apa yang akan terjadi nantinya pada harga, secara teori timeframe besar lebih
valid ketimbang timeframe kecil, logikanya begini:

“Kapal besar pasti akan susah untuk memutar balik arah kapal ketimbang kapal
kecil, karena kapal besar memliki bobot yg berat ketimbang kapal kecil”

Pun sama dengan timeframe pada candle yang kita lihat, kalo pada TF besar kita
lihat dan simpulkan Bullish, maka secara garis besar harga akan terus naik selama
bebrapa minggu kedepan, dan akan susah untuk turun sampai mucul indikasi akan
reversal down atau bearish baru harga akan turun.

Figure 6. Letak Variasi Timeframe ada dipojok kiri atas chart

Tapi akan lain cerita kalau kita gunakan Timefram kecil, pasti nantinya kita akan
melihat volatility (pergerakan yg dinamis) terhadap harga, umumnya pembagian
timeframe besar dan kecil sebagai berikut:

 Timeframe Besar : 1 DAY (Daily), Weekly, Monthly, Yearly


 Timeframe Kecil : 12 Hours, 4 Hours, 1 Hour, 30 Minutes, 15 Minutes, 1 Minute

49
1 (satu) Candle yang ada di timeframe terkait artinya adalah 1 (timeframe) candle
tersebut merepresentasikan pada Timeframe yang terkait, misalkan:

“saya buka chart Timeframe Daily, Artinya 1 Candle yang ada dichart saya nilanya
(akumulasinya) adalah satu hari.”

Figure 7. Contoh Timefame Daily (TRXUSD)

Sejatinya, penggunan TF (Timeframe) tergantung dari style tiap trader, menurut


saya rekomendasi penggunaan TF trading adalah sebagai berikut (pendapat pribadi):

 Short Term Trader direkomendasikan gunakan TF Hourly Hingga Minutes


 Mid Term Trader direkomendasikan gunakan TF Daily hingga Weekly
 Long term Trader direkomendasikan gunakan TF Weekly Hingga Yearly

50
PEMBAGIAN MODEL DURASI TRADING
Trader yang suka ambil profit cepat dengan waktu yang singkat biasanya dikenal
dengan scalper (scalping trading), trader yang suka trading mingguan atau hold agak
lama bisa dikatakan atau disebut swinger (day trader).

Lalu di #VIPJurnal saya sering mention short-term, mid-term dan long-term,


pertanyaanya durasi spesifiknya itu berapa lama dari ketiga waktu holding periodnya.
Well, ini terjemahan versi saya(subjektif)

Short term, bisa disebut sebagai scalper dan durasinya menurut saya mulai dari
hitungan jam hingga harian, maksimal mingguan.

Mid-term, kurang lebih bisa disebut sebagai day trader dan durasi holding periodnya
menurut saya bisa dari harian, mingguan dan hingga berbulan bulan.

Long term, kurang lebih bisa disebut holder (investor) durasi holding periodnya mulai
dari bulanan hingga tahunan.

Itulah pembagian durasi holding versi saya, jadi biasanya anda holding atau
trading dengan model seperti apa?

51
CHART PATTERN
Chart Pattern adalah suatu pola grafik harga yang terjadi secara berulang,
sehingga polanya bisa digunakan untuk memprediksi kemana harga akan bergerak.

Chart Pattern sangat penting dalam analisa teknikal, karena selain bisa
mendeteksi arah harga, pola ini juga bisa diamati di semua timeframe, mulai dari
menitan hingga bulanan.

TIPE – TIPE CHART PATTERN


- REVERSAL PATTERN
Pola/formasi yang mengindikasi harga akan berbalik arah (naik dan turun).
- BULLISH PATTERN
Pola/formasi yang mengindikasi trend akan naik
- BEARISH PATTERN
Pola/formasi yang menindikasi trend akan turun

52
53
“Kuncinya Banyak praktek, nanti juga akan terbiasa melihat pola2nya”

54
Hayo Tebak, Pola Apa ini?

55
RSI – INDIKATOR
Relative Strength Index (RSI) pada umumnya digunakan untuk mengidentifikasi
keadaan overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual), RSI memiliki nilai dari 0 – 100

Pasar dianggap overbought apabila RSI berada di atas 70, dan pasar dianggap
oversold apabila RSI berada dibawah 30, RSI berguna untuk mencari signal buy dan sell.

Buy ketika RSI Oversold


Sell Ketika RSI Overbought

Dengan RSI juga kita dapat mengetahui Divergence Trading.

56
DIVERGENCE TRADING
Cara untuk mengetahui kapan trend akan reversal up dan reversal down, cirinya adalah
harga dan indicator saling berlawanan arah.

57
Berikut contoh Bearish divergence

Bullish Divergence, yang kiri.

58
MA – INDIKATOR
Moving Average (MA) berfungsi untuk mengetahi trend suatu coin yang sedang
berlangsung. Cirinya apabila candle – candle ada di atas garis MA maka market sedang
bullish trend, sedangkan sebaliknya apabila candle – candle berada dibawah garis MA
maka market sedang bearish trend.

Angka MA bisa bervariasi tergantung trader itu sendiri, angka – angka didalam
MA merepresentasikan harga penutupan rata – rata sebelumnya. Misal Kalian gunakan
garis MA 50, maka itu merupakan representasi dari harga rata – rata 50 candle
sebelumnya. Agar Memudahkan disarankan untuk gunakan 2 garis MA (tidak wajib),
supaya mempermudah konfirmasi buy dan sell. saya biasanya pakai MA 20/50 untuk
TF 1 jam – Daily, dan 50/100/200 untuk midterm view.

Kemudian indicator lagging lainya ada EMA, MA dan EMA pada dasarnya sama,
hanya saja karakternya yang berbeda. EMA lebih agresif dan MA tidak agresif.

59
MA Crossover Up = Golden Cross (Signal Buy) & MA Crossover Down = Death
Cross (Signal Sell)

Kombinasi Trendline, MA dan RSI.

60
FIBONACCI RETRACEMENT
Fibonacci retracement adalah sebuah tools yang biasanya banyak dipakai oleh
trader, pada intinya sama kegunaanya seperti support dan resisten, garis garis atau
(angka) yang tergakandung didalam Fibonacci retracement biasanya digunakan untuk
mengidentifikasi support dan resisten dengan otomatis (untuk keperluan entry point).

Konsep Fibonacci dikembangkan dari deret angka ‘ajaib’ Fibonacci dalam ilmu
matematika. Perlu Anda ketahui, Fibonacci Retracement terdiri dari urutan level-level
0.236, 0.382, 0.500, 0.618, 0.764. Dalam versi yang berlainan (persentase), angka-angka
tersebut bisa muncul dengan format presentase menjadi 23.6%, 38.2%, 50.0%, 61.8%,
dan 78.6%.

Fibonacci retracement pada dasarnya hanya dapat digunakan pada market yang
sedang trending, baik uptrend ataupun downtrend, Fibonacci retrace sangat tidak cocok
jika diguankan pada trend yang sedang sideways (konsolidasi).

Pada market yang sedang downtrend, penarikan garis fibonacci retracement


dimulai dari swing high ke swing low candle dan sebaliknya pada market uptrend
(trending) penarikan garis fibonacci retracement dimulai dari swing low ke swing high.

Umumnya entry point bisa dilakukan pada angka – angka fibonancci 38.2%,
50.0%, 61.8% baik trend turun ataupun naik, dalam retracement angka 61,8% merupakan
golden zone atau area bagus untuk mendapatkan entry yang optimal, lalu area 78.6%
bisa dijadikan zona untuk setup SL

61
Pada intinya Fibonacci banyak digunakan untuk menemukan titik entry pada
market uptrend dan juga downtrend, untuk itu sebelum menggunakan tools ini pastikan
anda sudah mengisdentifikas trend terlebih dahaulu, apakah market sedang trending,
sideways atau downtrend.

Lalu penarikan swing low dan swing high juga Menentukan hasil dari entry anda,
jadi gunakan timeframe lebih besar agar swing – swing yang mucul tidak banyak bias,
secara teori Fibonacci retracement bisa digunakan pada timeframe berapapun dan
tentu timeframe besar selalu lebih baik dibanding timeframe kecil (detail mengani
materi timeframe bisa baca pada materi sebelumnya)

Berikut contoh penarikan garis Fibonacci retracement pada trend naik dan turun,
silahkan lihat gambar dibawah ini.

62
Gambar dibawah ini merupakan contoh penarikan garis fibonacci retracement
pada trend bearish (turun) pada timeframe daily.

Gambar dibawah ini merupakan contoh penarikan garis fibonacci retracement


pada trend bullish (naik) pada timeframe daily

63
PENTING
Area retracement (koreksi) pada angka fibonacci 38.2%, 50.0%, 61.8% memilki
arti terhadap sebuah trend yang terjadi, pada modul sebelumnya saya mengatakan
bahwasanya semakin dalam sebuah koin koreksi = mengindikasi akan terjadi kenaikan
yang lebiih tinggi.

Ini juga berlaku pada retracement yang terjadi jika kita menarik garis fibo dan
biasanya ketiga area diatas tidak akan selalu jadi support untuk sebuah candle berhenti,
kadang hanya menyentuh area 38.2% saja, kadang juga hanya menyentuj area 50.0%
saja dan bahkan kadang menyentuh area 61.8% hingga membuat wick s/d area 78.6%.

Untuk itu anda perlu melakukan entry dengan partially buy (buy bertahap) demi
meminimalisir resiko, jika anda trader aggressive anda bisa mulai lirik area 38.2% s/d
50.0% karena area itu merupkan zona yang selalu akan kena jika market terjadi retrace
(koreksi)

Tapi jika anda merupakan trader yang sabar dan mau mencari entry buy yang
optimal tunggulah hingga market retrace hingga menyentuh area 61.8% (golden ratio)
pasang jaring2 entry dibawah area tsb dan diatasnya sedikit, tapi resikonya kadang
market tidak koreksi sampai dengan kearea tsb.

Lalu penepatan SL (stop-loss) bisa mulai dari melihat level area fibonacci 78.6%
jika candle mulai memasuki area tersebut trend sudah mulai berubah dan tidak lagi
bullish (jika menarik fibo pada trend uptrend). Dan perlu diingat bukan berarti jika candle
sudah memasuki area itu langsung cut posisi, anda perlu melihat konfirmasinya, apakah
candle sudah close dibawah area itu atau belum (karena crypto rawan terhadap wick
candle), konfirmasi bisa dilihat dari TF 1 jam keatas.

64
Laddering buy atau partially buy bisa jadi solusi untuk meminimalisir resiko, pada
topik pembahasan ini kita sudah belajar cara melakukan entry dengan Fibonacci
retracement tapi dalam prakteknya kita tidak harus dan selalu menggunakan fibo ini,
kadang perlu dikombinasikan dengan melihat S/R kemudian konfirmasi indicator,
trendline, chart pattern serta menggunakan fibo itu sendiri.

Pada dasaranya tools dan indicator yang tersedia dalam TA hanyalah sebagai
alat untuk trader lebih bisa memahami situasi market yang sedang terjadi.

Ditopik selanjutnya kita akan mengkombinasikan Fibonacci retracement dan


Fibonacci trend-based extension.

65
TREND-BASED FIB EXTENSION
Jika fibonacci retracement adalah tools untuk mengukur seberapa retracenya
(koreksi) suatu harga maka trend-base fib extension adalah kebalikan dari fib
retracement yaitu tools untuk mengukur seberapa rally (naik) sebuah harga setelah
terjadi retracement

Dan yang perlu anda pahami cycle market itu pada dasarnya ada 3 Uptrend
(bullish), downtrend (bearish) dan kemudian sideways. Tools fibo pada dasarnya hanya
dapat mengukur jika keadaan trend itu sedang menagalami trending, baik trending down
(bearish) atau trending up (bullish)

Lalu kendala dilapangan adalah susah untuk menetukan trend market itu sendiri
karena ada banyaknya timeframe yang bisa digunakan, oleh karena itu pemilihan
timeframe dalam trading itu penting.

Ada yang mengatakan trend bearish, kemudian trader tersebut ngompor “SELL
YOUR ASSET NOW” padahal trader (oknum) tersebut meilhat dalam perspektif chart 15
menit – jam, sedangkan didalam perspektif timeframe yang lebih besar struktur chart
masih sangatlah bullish untuk itu pengidentifikasian trend dalam penggunaan tools fibo
sangatlah penting dan selalu ingat bigger timeframe selalu lebih valid than lower
timeframe. (detailnya baca pada topik mengani timeframe trading)

Lanjut kepembahasan menganai trend-base fib extension, bagaimana sih cara


penggunan tools ini, pada dasarnya penggunan tools trend-base fib extension sama
seperti pengguanan fib retracement, perbedaanya adalah jika fib retracement hanya
perlu menarik 2 titik sedangkan di trend-base fib extension perlu 3 titik.

66
Penarikan 2 titik dan trendnya sama, bedanya penarikan titik ketiga (3) adalah
dibottom price (swing low dari retracement yang sudah terjadi), penggambaranya
seperti chart dibawah ini.

Sama halnya dengan fib retracement, fib trend-ex ini juga punya angka – angka
ghaib yaitu 38.2%, 50.0%, 61.8%, dan 78.6%. dst. Yang membedakan jika di fib
retracement angka 38.2%, 50.0%, 61.8%, dan 78.6% adalah untuk penetuan entry point
di fib trend-ex angka – angka tersebut adalah sebagai penetuan exit point (take – profit).

FIB TREND-EX (61.8%, 78.6%, 100%, 161.8%, 2.618% dst) = Exit Point, Selling
FIB RETRACEMENT (38.2%, 50.0%, 61.8%) = Entry Point, Buy

67
Area 61.8%, 78.6%, 100% s/d 161.8%, 2.618% dst pada fib trend-ex sejatinya
adalah area untuk melakukan selling point lalu seberapa kuatnya trend (naik/rally) yang
terjadi itu tergantung dari seberapa retrace yang terjadi sebelumnya, biasanya adalah:

RUMUS
1. Jika retracement yang terjadi sebelumnya candle menyentuh area golden
ratio (61.8%) maka selling point ada diatas atau sekitaran area 161.8%
2. Jika retracement yang terjadi sebelumnya candle hanya menyentuh area
38.2%, 50.0% tanpa menyentuh area golden zone maka selling point ada
disekitaran area 61.8%, 78.6%, 100% dan maks dibawah area 161.8%

Penting, kadang ketika harga sudah menyentuh dan menciptakan swing low
(pucuk bawah) diarea fib retracement 61.8% (golden ratio) harga tidak akan selalu dan
pasti menyentuh level area fib trend-ex 161.8%, perlu adanya konfirmasi candle break
area zero-point dari fib retracement swing high sebelumnya atau 0.618% fib trend-ex.
Dan level yang pasti tersentuh jika harga retrace digolden ratio adalah level 100% dari
fib trend-ex atau equal dari panjang rally pada trend sebelumnya (lihat garis kuning).

68
Berikut contoh pengkombinasian garis Fibonacci retracemement dan Fibonacci
trend-based ex pada kondisi market downtrend.

FYI didalam kasus ini Fibonacci retracement juga bisa jadi penentuan resisten
zone atau selling point jika menurut anda swing low yang anda tarik sudah merupakan
bottom zone (anda beli disitu) dan sell diarea golden ratio (fib retracement). Ini perlu
dikombinasikan lagi dengan beberapa metode, seperti dengan melihat support melalui
garis EMA/MA, divergence, level RSI trendline, chart pattern, major support dan juga
indicator pendukung lainnya.

Berikut gambar dibawah ini merupakan contoh penggunaan tools Fibonacci pada
timeframe yang lebih kecil, yaitu pada timeframe 4H pada market CHRBTC (Binance)

Dan Kebetulan saya telah menganalisis pergerakan CHRBTC di #VIPJurnal


sebeleumnya detailnya bisa dibaca disini https://t.me/c/1197492411/1526

69
CHRBTC TIMEFRAME 4H (BINANCE)

HASIL ANALISA MARKET CHRBTC PADA #VIPJURNAL

70
SETUP (TRADING PLAN)
Setup trading pada dasarnya adalah sebuah aturan yang sudah menjadi
pedoman bagi seorang trader dan harus dipatuhi, point penting dalam setup trading itu
garis besarnya ada 3 yaitu, entry point, exit point, dan stop-loss, kemudian dikondisi
tertentu ada trailing-stop yang bisa dijadikan opsi.

Entry point adalah area dimana trader menentukan titik beli, pada dasarnya titik
beli atau EP itu kadang susah diidentifikasi karena beberapa factor, untuk itu ada
alternative yang dinamakan partially entry/laddering buy (entry bertahap pada tiap
support). Hal ini dilakukan untuk meminimalisir resiko sangkut lebih dalam.

Laddering buy ada karena pada dasarnya setiap trader tidak akan mampu
memprediksikan area support yang dijadikan EP akan sekuat apa? pasti selalu akan ada
kemungkinan jebol apalagi crypto market kadang susah sekali untuk diprediksikan, jadi
laddering buy merupakan solusi untuk meminimalisir resiko sangkut, detail tentang cara
melakukan partially buy bisa dibaca dilink berikut https://t.me/CryptoJurnal/1497

Exit Point adalah level dimana seorang trader melakukan taking-profit. Pada
prakteknya kadang jika harga sudah terjual dibatas tertentu yang terjadi adalah harga
terus naik melambung tinggi untuk itu dalam menanggulangi masalah tersebut ada
beberapa opsi yang bisa dipilih agar bisa dapat sell optimal opsi pertama anda bisa
parrtily sell dan opsi kedua anda bisa mengunci profit dengan fitur stop-loss (trailing
stop) kemudian jika harga melambung tinggi tinggal lakukan taking profit, contoh
ilustrasinya seperti pada gambar dibawah ini.

71
Untuk setup FTM kebetulan pernah ada analisanya di VIP Jurnal, berikut bisa
dicek dilink ini https://t.me/c/1197492411/1343

Pada contoh diatas kebetulan harga terjadi sudden pump hingga membuat tiang
akan tetapi pada prakteknya kadang harga tidak bergerak seperti contoh illustrasi
diatas. Bisa juga terkadang harga setelah hit buy zone (sesuai setup masing2) candle
Kembali menyentuh area tersebut (buy zone) jadi penempatan trailing stop juga perlu
melihat kondisi market seperti apa, menurut saya jika market tidak terlalu trending ada
baiknya gunakan taking profit saja dari pada menghabiskan waktu lagi Ketika harga
Kembali ke entry zone akan tetapi kembali lagi dari style trading masing – masing ya,
style anda seperti apa scalper, day trader atau mid-term holder serta saya ingatkan
kembali perlu melihat lagi arah BTC ya karena BTC merupakan index bagi pergerakan
crypto secara keseluruhan.

72
Stop-loss merupakan level dimana trader sudah men-setting level resiko yang
sudah tidak bisa ditoleransi artinya stop-loss bisa jadi penyelamat bagi seorang trader
untuk tidak mengalami kerugian yang berlebih jika terjadi salah analisa dan juga kondisi
– kondisi tertentu yang tidak terprediksikan.

Point penting dari penempatan level stop-loss itu bergantung dari entry point
seorang trader, semakin jeli trader bisa menetukan area support atau area demand yang
berpotensi menjadi support kuat maka semakin kecil chance seorang trader tersebut
terkena stop-loss

Akan tetapi pada prakteknya jika trader ingin mendaptakan area dip zone
(bottom) dari sebuah instrument asset 80% yang terjadi adalah harga tidak akan menuju
bottom zone dan jika dapet bottom itu sangat jarang dan langka, untuk itu opsi ladder
buy atau partially buy yang sebelumnya saya jelaskan bisa jadi opsi untuk meminimalisr
resiko dan menetukan stop loss level agar lebih optimal.

Juga preferensi resiko tiap trader berbeda ya, ada yang ketat terhadap SL ada
yang tidak terlalu ketat dan bahkan ada yang anti SL, itu semua tergantung style masing
– masing dan pasti resikonya harus bisa diterima dengan bijak jika anda memilih opsi
yang ekstrem seperti anti SL misalnya, maka konsekuensinya anda mau tidak mau
harus menjadi holder sampai dengan harga Kembali ke level area entry anda dan syukur
– syukur dapet profit dengan harga melebihi level anda beli sebelumnya tentu ini akan
sangat memakan waktu yang tidak sebentar + sabar.

73
CARA MEMBUAT SETUP TRADING
1. Tentukan Entry Point
Untuk menetukan entry point anda bisa menggukan ilmu yang anda sudah
pelajari ditopik pembahasan sebelumnya, yaitu dengan melihat support level
dan juga pattern – pattern tertentu serta dengan Fibonacci. Dalam
Menentukan entry point akan lebih baik jika anda beli Ketika harga sudah
terkonfirmasi tetapi pada prakteknya anda juga bisa beli ketika suatu pattern
atau support level dalam keadaan bias. Dan perlu diingat mengenai partially
buy juga perlu digunakan untuk meminimalisir resiko

2. Tentukan Stop-Loss Level


Setelah anda sudah menetukan level entry maka tentukan level stop – loss
jika harga tidak bergegerak sesuai Analisa anda, tentu stop-loss level dihitung
dari harga rata – rata anda beli jika anda menggunakan averaging down atau
ladder buying

3. Tentukan Zona Take-Profit


Setelah anda selesai menetukan SL dan EP Langkah selanjutnya adalah
Menentukan level exit point (take-profit). Cara melihat level exit point bisa
dengan melihat area resisten juga bisa dengan mengkombinasikan dengan
tools serta indicator seperti RSI level, MA, EMA, Pattern dan juga Fibonacci.

Perlu diingat dalam menetukan entry point dan juga exit point anda perlu melihat
bahwasanya market akan terjadi reversal dari trend yang sebelumnya terjadi. Cara
melihat tanda – tanda reversal trend (pembalikan arah) bisa dibuka lagi materi tentang
pattern chart.

74
STRATEGY

75
ENTRY BY MOMENTUM (FA & TA)
dalam industry entertainment setiap tahun pasti akan mucul sebuah trend baru,
trend yang mana menjadikan aktivitas atau seorang artist tersebut menjadi sorotan
serta perbincangan banyak khyalak dan media, trend tersebut bisa dalam bentuk
gimmick.

Tapi sadarkan anda jika setiap


trend yang terjadi didalam dunia
entertainment itu ada durasinya.
Contoh misalnya, beberapa tahun lalu
sempat hype mengenai bisnis kue -
kue artist yang mana bisnis tersebut
sebenarnya bukan product original
dari artist terkait melainkan merupkan
product dari pebisnis biasa (mungkin
sudah berpengalaman mungkin juga
tidak) pebisnis tersebut bekerja sama
dengan artist terkait dengan memanfaatkan previllage dari fame yang dimiliki
partnernya sebagai artist.

Bisnis model tersebut pasti akan sangat menguntungkan tentu kita tahu rata –
rata artist diindonesia itu memilik followers Instagram 1jt s/d 5jt pengikut dan bahkan
ada yang lebih dari angka tersebut. Secara tidak langsung follower dari artist tersebut
merupakan customer yangg siap membeli product dari artist yang dicintainya. Para fans
mau tidak mau mencintai apapun karya yg dibuat oleh artistnya termasuk product dari
bisnis kue tersebut.

76
Tapi setelah sekian lama berjalan hype bisnis kue artist tidak bertahan lama pada
akhirnya kualitaslah yang menentukan sebuah bisnis bisa bertahan atau tidak,
termasuk didalamnya tim perusahaan, marketing, inovasi product dll. Diawal memang
kelihatnya hype besar dan gila akan tetapi itu bisa dikatakan FOMO, sama halnya
dengan dicrypto market.

Momentum tidak akan selalu datang ada waktunya oleh karena itu ilmu untuk
mengidentifikasi akan terjadinya sebuah momentum penting untuk diketahui oleh
trader. Dan biasanya momentum itu sifatnya ada yang short-term dan mid-long-term
tergantung seberapa besar dari momentum yang diciptakan.

Momentum dalam crypto market terbagi 2 sifat yaitu, ada yang sifatnya
fundamental dan ada yang sifatnya teknikal serta juga bisa dikombinasikan antara
keduannya. Berikut penjelasanya.

77
MOMENTUM FUNDAMENTAL
Dalam momentum FA menggunakan konsep buy rumor sell the news, momentum
ini lebih keberita – berita dan hal – hal yang berkaitan dengan development project tentu
durasi atau momentumnya berbeda – beda ada yang bertahan cukup lama ada yang
sebaliknya hanya sesaat.

#1 Development Project
Momentum development bisanya dampak
terhadap harga suatu asset cukup bisa bertahan
lama, ini juga bergantung terhadap apa yang sedang
didevelop oleh pihak developer. Biasanya harga
akan berimpact besar jika development yang
dilakukan oleh project tersebut merupakan hal – hal
major atau yang (perubahan) dampaknya akan
besar terhadap keberlangsunganya project tersebut
dimasa yang akan datang.

Contohnya seperti mainnet, hard-fork, pengembangan infrastruktur dll, intinya


yang sifatnya major terhadap network project tersebut serta bagaimana tim marketing
mendevelop hypenya agar bisa besar

Kita ambil contoh mainnet THETA token yang sudah terjadi pada 2019 lalu, sejak
3 bulan sebelumnnya sudah terdengar rumor bahwasanya THETA akan ada event atau
development mainnet yang diagendakan pada maret 2019.

78
Dan dapat dilihat pada gambar dibawah ini sejak januari 2019 sampai dengan
maret 2019 harga THETA melonjak drastis sebesar 244% ini sesuai dengan konsep “buy
the rumor sell the news” dan betul terjadi pada hari dimana mainnet berlangsung harga
theta dump dan terus turun.

Momentum yang bisa anda manfaatkan adalah buy Ketika jauh – jauh hari
sebelum event tersebut officially launch dan sell sekiranya jika sudah profit sesuai
dengan plan target masing – masing tentunya.

Akan tetapi major update dari yang dilakukan project – project tersebut tidak
selalu akan memberikan atau mencerminkan harga akan naik. Banyak faktor yang perlu
diperhatikan jika ingin memanfaatkan momentum dari development sebuah project.
Salah satunya dengan melihat arah BTC, marketing yang membuat hype, respon market
terhadap development serta anda sebagai trader yg memanfaatkan momentum, apakah
anda yakin dengan research yang sudah anda lakukan hype akan besar?

79
#2 Flash News
Flash news pada dasarnya sama seperti development project, yang membedakan
adalah durasinya yang hanya sebentar, biasanya hanya terjadi dalam hitungan jam
sampai dengan hitungan hari atau minggu.

Contoh dari flash news adalah seperti event lisiting market, partnership, dan hal
hal lain yang masih berkaitan dengan development project yang sifatnya minor akan
tapi jika dipupuk bisa menjadi major. Kita ambil contoh misal listing project, listing
project bisa jadi event minor yang bisa mempupuk jadi major development, karena jika
project tersebut listing diexchange besar seperti binance atau coinbase bisa jadi sebuah
ekspansi market yang besar

Biasanya urusan listing market akan wah naiknya jika anda tahu rumor si project
terkait akan listing diexchange jauh – jauh hari sebelum officially diannounce project
tersebut akan lisiting oleh pihak exchanger. Di binance Ketika mengumumkan akan me-
lisiting sebuah project biasanya yang terjadi adalah keseokan harinya project tersebut

80
akan langsung dilisting tanpa perlu menunggu waktu lama dan normalnya setiap
exchange seperti itu akibatnya karena news tersebut koin (token) yang ingin dilisting
dibinance akan terjadi pump dan biasanya tidak akan bertahan lama, contohnya seperti
pada gambar diatas, penjelasnya ada pada paragraph dibawah.

IRIS pada tanggal 21 juli diannounce listing binance, akan tetapi sebenarnya
sebulan sebelumnya jika dihitung kenaikan IRIS Token sudah 200% lebih, Ketika dapat
kabar listing FOMO menjadi maksimal dan total kenaikan IRIS sudah 300% dari bottom
sebulan lalu. Jika dihitung dari ketika muncul news lisiting kenikan IRIS adalah 69% dan
setelah itu langsung didump.

Nah hal demkian yang membuat orang terbawa FOMO dan sebenarnya trader
yang ikutan FOMO tidak tahu price action sebelumnya jika harga sudah terlampau tinggi
dan akhirnya buy pucuk. Saran saya jika ada fomo seperti lisitng exchange ada baiknya
gak usah ikutan, lebih baik sabar dan tunggu. Anda masih bisa membeli harga bawah
Ketika harga sudah terjadi koreksi dengan melihat price action didata exchange
sebelumnya yang datanya (price actionnya) sudah lebih banyak.

Pun jika anda mau ikutan fomo listing ada baiknya anda prediksikan koin – koin
potensial yang akan lisitng ke big exchange seperti binance atau pun coinbase jangan
beli Ketika sedang terjadi FOMO – FOMOnya saya berani jamin 100% dana anda yang
digunakan untuk beli ikutan FOMO tersebut akan sangkut. Kecuali jika anda niatnya
untuk pingpong, monggo silahkan.

Cara baca koi atau project yang akan listing diexchange besar seperti apa? Anda
bisa pahami FA setiap project yang memiliki potensi bagus, binance dan coinbase
biasanya hanya melisting project – project yang sudah jelas dan berkualitas, kemudian

81
cara mengidenetifikasanya anda bisa menerapkan ilmu yang saya jelaskan pada topik
cara membaca FA diawal module ini.

#3 Kata Media
Jika momentum development dan flash news masih dalam cakupan ekosistem
internal crypto maka momentum kata media adalah sebuah news atau kabar yang
muncul dari pihak eksternal ekosistem cryptomarket, impcatnya bisa buruk ataupun
baik tergantung berita yang disebutkan apa disana.

Contohnya seperti gambar dibawah ini, pada oktober 2019 lalu xin jin ping
mengatakan akan support serta menjadi negara pengadopsi blockchain pertama,
alhasil harga bitcoin naik drastis sebesar 40% dalam waktu kurang dari 7 hari. Contoh
lagi pada maret 2020 lalu dunia sedang gempar terhadap wabah covid-19 (corona)
akibatnya semua instrument financial terjadi massive drop termasuk bitcoin itu sendiri.

82
Jadi kata media biasanya adalah hal hal dari luar atau eksternal yang bisa
berimpact terhadap market crypto secara keseluruhan, dampaknya bisa baik ataupun
buruk terhadap harga dari bitcoin dan alts, itu semua bergantung news yang muncul.
Lalu hal demikian bisa jadi momentum, momentum untuk entry ataupun exit market,
tergantung anda ingin memanfaatkanya atau tidak.

MOMENTUM TEKNIKAL
Momentum teknikal adalah sebuah kondisi yang memerlukan sebuah
pemahaman ilmu teknikal analisis, karena nantinya momentum yang akan mucul
banyak menggunakan ilmu tersebut untuk bisa membaca momentum apa yang sedang
terjadi.

1# BREAKOUT
Breakout trading adalah pola dimana harga atau candle mengalami penembusan
level tertentu bisa support ataupun resisten, major support ataupun major resisten,
dalam melihat momentum breakout anda harus paham dengan pattern – pattern
reversal seperti bull pennant, cup and hundle pattern, triangle pattern dst. Detail
mengenai pola pattern candlestick bisa kembali anda baca pada materi teknikal analisis

Aturan yang perlu diingat selalu timeframe besar selalu lebih valid dibandingkan
timeframe kecil, pada prakteknya aka nada kejadian seperti fakeout (gagal breakout)
serta scam wick candle.

Berikut dibawah ini contoh dari breakout trading, chart dari LINKBTC Timeframe
daily.

83
84
2# BUY DIP
Jika anda adalah seorang crypto trader yang sudah cukup lama trading, pasti
anda akan memahami pola dari cryptomarket khusunya low-caps project.

85
Dari gambar diatas dapat dilihat saya sudah menganalisa pergerakan ZRXBTC
pada timeframe daily merupakan koin potensial rally kencang. Detail analisanya bisa
dibaca pada link berikut https://t.me/c/1197492411/1319

Dan benar terhitung dari lower price ke higher price ZRX menghasilkan kenaikan
sebesar 145%. Nah, yang dimaksud buy dip disini adalah bukan sembarangan buy dip,
melainkan buy dip (bottom) terhadap koin2 yang sudah kemungkinan akan terjadi
reversal trend.

Cara melihat akan terjadinya reversal trend adalah dengan melihat menggunakan
indicator lagging EMA/MA Panjang MA yang digunakan 200, Ketika harga sudah Mulai
menembus level area EMA/MA 200 maka trend bisa dikatakan sendang trending up
secara mid-term view, jadi tinggal anda cari momentum entry dan sabar. Agar lebih
optimal analisanya perlu juga dikombinasikan dengan teknik Analisa lainnya.

86
3# PATTERN

Momentum pattern adalah dengan melihat kebiasaan atau pola – pola yang
sudah sering terjadi sebelumnya pada market. Mari jelasnya kita breakdown Analisa
dari crypto jurnal yang sudah – sudah dan terbukti benar. Berikut adalah Analisa market
binance CTXCBTC pada timeframe 4h detailnya bisa anda baca pada link berikut
https://t.me/c/1197492411/1224

87
Kurang lebih seperti itu, anda bisa melihat pola atau pattern yang sedang terjadi
dan pernah terjadi sebelumnya, kemudian dari situ anda bisa mulai membuat setup.

88
RISK MANAGEMENT
Didalam crypto market risk profile tiap project selalu berbeda beda, salah satu
penyebab utamanya adalah besar kecil jumlah kapitalisasi market serta hal – hal
mengenai basis dari fundamental project.

Saya membagi risk management sebuah project crypto kedalam 3 klasifikasi,


yaitu, Core Project, Mid-Caps Project, Low-Caps Project.

#1 CORE PROJECT
Core project adalah koin atau token yang memiliki kapitalisasi market besar serta
fundamental yang solid. Project yang masuk dalam kategori ini bisa dilihat dari pair
market yang sudah cukup bertahan lama cek pairing market pada coinbase ataupun
bitstamp exchange, project – project yang sudah terbukti tetap eksis dan bertahan
walaupun sudah banyak melewari fase bear market

Project dalam kategori ini salah satunya $BTC, $ETH, $LTC $XMR, bisa dikatakan
project yang masuk kategori ini project crypto yang sudah legend dan berkapitalisasi
market besar (big-caps). Top 10 CMC

#2 MID-CAPS PROJECT
Project crypto yang jelas secara tim developer, community dan memiliki usecase,
ekosistem serta product yang kece, project yang masuk kekategori ini resikonya agak
lebih besar dibanding core project. Saya bisa katakan coins top 20 s/d 100 cmc dan
tergantung.

Contoh koin yang masuk kategori ini $ONT $LINK $WAVES dst. (Mid-Risk)

89
#3 LOW-CAPS PROJECT
Mayoritas crypto project masuk kedalam kategori ini, dimana project – project
yang secara track record belum terlalu banyak jejaknya, jadi bisa dikatakan masih dalam
tahap spekulasi, tidak buruk juga untuk berspekulasi asal paham cycle.

Project – project yang includes dalam kategori ini bisa dikatakan IEO, ICO, Low
Caps, Top 100 – 6000 coinmarketcap. Contoh project yang masuk dalam kategori ini
$BCPT, $VIB, $UUU, $GSC, $TNT dst. (High Risk)

ALOKASI PORTOFOLIO
Setelah anda memahami profile dari tiap project yang ada pada crypto market
klasifikasinya seperti apa, Langkah selanjutnya adalah melakukan sortir terhadap
project – ptoject mana yang harus anda pilih dan tinggalkan.

Umumnya anda bisa memulai pengalokasian protofolio dari low risk hingga high
risk, contohnya.

HOLDING TRADING

Core Project (BTC, ETH, LTC, dll) 50% -

Mid-Caps Project (Defi Sector) 20% -

Mid-Caps Project (Blockchain Sector) - 15%

Mid-Caps Project (Entertainment Sector) - 10%

Low-Caps Project (Shitcoin) - 5%

90
Contoh diatas adalah persentase alokasi yang bisa anda lakukakan, selalu
pastikan size capital (modal) pada project – project core lebih besar dibanding yang
lainnya, untuk meminimalisir risk.

Akan tetapi jika anda suka dan berani ambil resiko size alocation pada mid-caps
project ataupun low-caps project bisa anda besarkan sizenya, yang perlu diingat core
project selalu lebih aman dibanding mid-caps ataupun low-caps project dilhat dari
banyak factor seperti volatility, scam risk dan long-term hold.

Mid-caps dan low-caps project akan selalu lebih beresiko dibanding core project,
point plusnya adalah jika anda jeli dan dapat melihat peluang, ROI yang anda bisa
dapatakan akan lebih besar dibanding hold atau trading core project, apalagi jika anda
menggunakan fiur leverage.

CARA SAYA ANALISA MARKET


Saya adalah trader yang tidak banyak menggunakan berbagai macam indicator
atau bisa disebut naked charting. Dalam anlisa yang pertama dan terpenting adalah
penentuan timeframe trading.

Untuk scalping preferensi timeframe bisa dimulai dari minutes – hourly


day trading – mid (holding) preferensi timeframe bisa dimulai dari day – Weekly
Long-term holding weekly – Monthly

Itu versi saya, kemudian tools dan indicator yang saya gunakan dan saya pahami
adalah lagging indicator (EMA/MA), leading indicator (RSI, MACD, Stoch RSI), Bolinger
band, Ichimoku cloud, fib retracement, fib ex, pararel channel, trendline, horizontal SnR.

91
Dari tools dan indicator diatas yang saya sering gunakan adalah. RSI, MA, EMA,
fib retracement, fib ex, pararel channel, trendline dan SnR. Selanjutnya sebelum saya
membahas caranya kita akan bedah dulu detail – detail penting yang bisa anda
manfaatkan dari menggunakan tools tersebut.

SnR, Identifikasi area demand dan supply zone secara manual


Trendline, identifikasi trend dan pattern/pola secara manual
Pararel Channel, Identifikasi support dan resisten dengan
RSI, Identifikasi reversal
MA, Identifikasi trend dan reversal
EMA, Identifikasi trend dan reversal
Fib Retracement, Identifikasi entry point
Fib Ex, Identifikasi entry point

Langkah selanjutnya anda tinggal menggambar dan mencari support serta


resisten zone dari tools yang sudah anda pelajari sebelumnya.

92
Contoh diatas adalah hasil jadi Analisa saya pada BLZBTC dengan
mengkominasikan tools serta indicator yang saya pahami dan sering saya gunakan.

#1 IDENTIFIKASI TREND

Pada gambar diatass saya mengkombinasikan berbagai macam variasi lagging


indicator EMA dan MA untuk melihat trend yang sedang terjadi.

Garis paling bawah = EMA 50 Garis tengah = EMA 100 Garis paling atas = MA 200

Dari sini saya dapat menyimpulkan trend yang sedang terjadi adalah bearish
atau downtrend.

93
#2 IDENTIFIKASI SUPPORT DAN RESISTEN

Dari gambar diatas dapat dilihat saya menggunakan tools line dan pararel
channel untuk mencari dan Menentukan support serta resisten.

Key level bullish adalah jika candle mampu breakout area upper-line dari
downtrend channel.

Lalu jika anda teliti lagi, harga atau candle saat ini sudah trade dan confirm diatas
area upper line dari downtrend channel serta candle sudah diatas lagging indicator.

Trend sudah perlahan – lahan switch kebullish, Langkah selanjutnya adalah


tunggu breakout dan identifikasi reversal.

94
#3 IDENTIFIKASI REVERSAL

Jelas dapat anda lihat chart diatas, harga sudah breakout dari big downtrend
channel dan rally cukup kencang, Langkah selanjutnya adalah mengkombinasikan
seluruh tools serta indicator dari yang anda sudah pahami.

Ketika rally dapat dilihat level RSI sudah sangat oversold dan bukan area
bagus untuk entry, lalu juga jika dilihat EMA 50 harga masih sangatlah jauh dari support
EMA, untuk itu pada tahap ini sebagai trader kita perlu sabar sampai dengan harga
retrace serta masuk kearea bagus untuk mulai meng-akumulasi

Pada kasus chart diatas saya menggunakan RSI untuk melihat harga atau
trend akan terjadi reversal serta mengkombinasikanya dengan fibonacci retracement
dan fibs ex untuk cari entry dan exit strategy.

95
#4 TRADING SETUP
Setelah anda menemukan trend yang terjadi selanjutnya tugas anda untuk
membuat trading setup, baik itu dari exit, entry dan sl zone. Untuk menetukan entry dan
exit point anda bisa gunakan support dan resisten mencari secara manual serta juga
bisa gunakan kombinasi tools dari fibonnaci.

Jadi seperti itulah bagaimana saya menganalisi, memang simple dan tidak
ribet, yang terpenting dalam trading adalah tunggu momentum, karena momentum
bagus tidak akan selamanya datang, perlu sabar menunggu.

Sedikit tips untuk anda yang trading futures, akan lebih baik jika anda
gunakan strategy beli by momentum (momentum teknikal) breakout dan buy dip, saya
personal biasanya seing untuk dari kedua momentum tersebut, hanya saran jika anda
punya strategy sendiri silahkan gunakan strategy tersebut.

96

Anda mungkin juga menyukai