Profil Jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian/ Agroteknoogi Pengolahan Hasil
Pertanian SMKN 1 Salam Sebagai negara agraris, Indonesia menjadikan hasil buminya sebagai komoditas untuk bersaing dengan negara-negara lainnya. Untuk memperoleh ilmu terkait memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dan memasok komoditas ekspor, dapat memilih jurusan Agribisnis di SMK. Peluang kerja untuk lulusan jurusan agribisnis akan selalu dibutuhkan hingga kapanpun. Beberapa diantaranya bisa bekerja di berbagai perusahaan termasuk perusahaan internasional Gambaran Program Keahlian Program Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian di SMK mempelajari tentang bagaimana mengolah hasil pertanian menjadi suatu produk yang memiliki nilai ekonomis yang berkualitas tinggi. Ilmu agribisnis sendiri memadukan ilmu soshum dan saintek karena tidak hanya mempelajari tentang hasil pertanian saja namun juga tentang daya jual hasil pertanian tersebut. Nantinya, siswa akan mendapatkan materi tentang kewirausahaan dan praktik penjualan produk pengolahan hasil tani. Pengolahan hasil pertanian ini dilakukan dengan berbagai teknik misalnya fermentasi, suhu tinggi, suhu rendah, teknik pemanasan tidak langsung, dan sebagainya. Selain itu, siswa juga akan belajar mengelola limbah hasil pengolahan agar proses pengolahan berlangsung dengan ramah lingkungan dan tanpa limbah yang banyak. Teknologi dalam pengolahan pangan adalah suatu teknologi yang menerapkan ilmu pengetahuan tentang bahan pangan khususnya setelah panen (pasca panen) guna memperoleh manfaatnya seoptimal mungkin sekaligus dapat meningkatkan nilai tambah dari pangan tersebut. Dalam teknologi pangan, dipelajari sifat fisis, mikrobiologis, dan kimia dari bahan pangan dan proses yang mengolah bahan pangan tersebut. Spesialisasinya beragam, di antaranya pemrosesan, pengawetan, pengemasan, penyimpanan, dan sebagainya. Sistem agroindustri pangan mencakup semua kegiatan sejak dari pasca panen sampai ke konsumsi yang antara lain pascapanen, manufakturing, penyimpanan, pengangkutan, distribusi, penyajian dan konsumsi. Dalam setiap tahap kegiatan ini dibutuhkan sumberdaya manusia (SDM) dengan kemampuan rekayasa memadai sehingga kegiatan berjalan secara efisien dan menghasilkan output yang bermutu. Teknologi dalam pengolahan pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan tujuan industri untuk memenuhi permintaan konsumen. Teknologi pangan diharapkan berperan dalam perancangan produk, pengawasan bahan baku, pengolahan, tindak pengawetan yang diperlukan, pengemasan, penyimpanan, dan distribusi produk sampai ke konsumen. Industri pangan merupakan industri yang mengolah hasil–hasil pertanian sampai menjadi produk yang siap dikonsumsi oleh masyarakat. Oleh karena itu, industri pangan lebih berkiprah pada bagian hilir dari proses pembuatan produk tersebut. Jadi, fungsi utama suatu industri pangan adalah untuk menyelamatkan, menyebarluaskan, dan meningkatkan nilai tambah produk–produk hasil pertanian secara efektif dan efisien. Titik tolak kegiatan suatu usaha industri pangan harus berdasarkan pada permintaan konsumen akan suatu produk pangan. Komsumen akan selalu menuntut suatu produk yang aman, berkualitas/bermutu, praktis/mudah untuk disiapkan dan disajikan, serta enak rasanya dengan harga yang terjangkau. Pertumbuhan industri pangan yang pesat akan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap produk–produk pangan dengan mutu terjamin dan harga yang bersaing. Di samping itu, pengembangan sektor industri pangan akan dapat memperluas kesempatan kerja, meningkatkan nilai tambah serta menambah devisa negara.