Askeb KEHAMILAN POST DATE DI PUSKESMAS
Askeb KEHAMILAN POST DATE DI PUSKESMAS
OLEH :
EFY NURJANAH
NIM : 14613783
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat, dan anugerah-Nya kami dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan
pada Kehamilan Post Date. Tidak sedikit kesulitan yang kami alami dalam proses
penyusunan Asuhan Kebidanan ini. Namun berkat dorongan dan bantuan dari
semua pihak yang terkait, baik secara moril maupun materil, akhirnya kesulitan
tersebut dapat diatasi. Tidak lupa pada kesempatan ini kami menyampaikan rasa
terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pembahasan.................................................................................................. 36
BAB IV PENUTUP
3
A. Kesimpilan................................................................................................... 37
B. Saran ............................................................................................................ 37
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 39
BAB I
PENDAHULUAN
4
maupun janin. Risiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil pada
mulanya normal secara tiba-tiba dapat menjadi berisiko tinggi.
Dengan latar belakang tersebut, maka kebutuhan kesehatan reproduksi
wanita sangat vital bagi pembangunan sosial dan pengembangan SDM
sehingga angka kematian ibu dapat diturunkan. Oleh karena itu kita sebagai
tenaga kesehatan yang profesional, bidan harus mampu mendeteksi secara dini
adanya resiko tinggi pada ibu hamil dengan pengawasan dan pemeriksaan
kehamilan secara teratur.
5
Metode penulisan yang penulis gunakan dalam laporan Asuhan Kebidanan ini
adalah melalui :
a. Wawancara
Metode pengumpulan data dengan cara mewawancarai langsung
responden yang diteliti, metode ini memberi hasil secara langsung.
b. Observasi
Cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung
kepada responden. Penilaian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang
akan diteliti
c. Pemeriksaan Fisik
Pengumpulan data dengan cara melakukan pemeriksaan fisik pada klien
secara langsung meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi atau
mendapatkan data yang obyektif.
d. Studi Kepustakaan
Pengumpulan data dengan jalan mengambil literatur dari buku-buku serta
makalah-makalah yang ada.
e. Studi Dokumentasi
Pengumpulan data dengan jalan mengambil data yang berasal dari
dokumentasi.
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.2 Tujuan Khusus
1.3 Metode Penulisan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II : Tinjauan Pustaka
BAB III : Tinjauan Kasus
BAB IV : Pembahasan
BAB V : Penutup
6
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2000 : 89).
- Trimester I : 0 – 12 minggu
7
- Trimester II : 13 – 27 minggu
3. Proses kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang
terjadi ovulasi.
pematangan pertama.
foliquli.
8
- Gerak sel-sel rambut lumen tuba semakin tinggi
ovulasi.
fimbriae tuba.
2) Spermatozoa
komplek
- Menjadi spermatid
- Akhirnya spermatozoa
3) Konsepsi
9
Pertemuan inti ovum dengan inti sperma disebut
zona peliusida
membentuk zigot.
4) Proses nidasi/implantasi
10
pematangan mengikuti bentuk anaphase dan telaphase
5) Pembentukan plasenta
4. Diagnosa kehamilan
Tanda-tanda kehamilan.
a. Amenorhoe
c. Ngidam
d. Sinkope
e. Payudara tegang
f. Sering miksi
h. Pigmentasi
11
Dinding perut : striae livide, striae nigra, linea nigra
mammae
i. Varices
- Tanda hegar
- Tanda chadwicks
- Tanda piscasek
- Teraba ballotement
2) DJJ
12
lebih dari 42 minggu didapatkan dari perhitungan usia
kehamilan,seperti rumus neagle.(Kapita selekta kedokteran
jilid 1.2001 :275 )
Kehamilan post matur adalah kehamilan yang berlangsung
lebih lama dari 42 minggu,dihitung dari rumus neagle dengan
siklus haid rata-rata 28 hari. (Sinopsis Obstetri jilid
2 .1998 :221 ).
Kehamilan lewat waktu merupakan kehamilan yang
melebihi waktu 42 minggu belum terjadi persalinan. ( Ilmu
Kebidanan , Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan ,1998 :222 )
2. Etiologi
Etiologi pasti belum diketahui. Faktor yang dikemukakan
adalah hormonal,yaitu kadar progestron tidak cepat turun
walaupun kehamilan telah cukup bulan.Sehingga kepekaan
uterus terhadap oxytocin berkurang.Faktor lain adalah faktor
herediter karena post maturitas sering dijumpai pada suatu
keluarga tertentu dan ada juga yang disebabkan tidak
timbulnya his karena kurangnya air ketuban,insufisiensi
plasenta dan kerentanan akan stress.
13
4. Pengaruh terhadap ibu dan janin
a. Terhadap ibu:
Persalinan post matur dapat menyebabkan distosia
karena, aksi uterus tidak terkoordinir, janin besar, moulage
kepala kurang, maka akan sering dijumpai pada partus
lama,kesalahan letak, inersia uteri,distosia bahu,dan
perdarahan post patum.
b. Terhadap janin:
Jumlah kematian janin atau bayi pada kehamilan 43
minggu 3 kali lebih besar dari kehamilan 40 minggu.
Pengruh post maturitas pada janin bervariasi: berat badan
janin dapat bertambah besar, tetap ada yang berkurang.
Sesudah kehamilan 42 minggu ada pula terjadi kematian
janin dalam kandungan.
5. Penatalaksanaan
Bila keadaan janin baik :
a. Tunda pengakhiran kehamilan selama satu minggu dengan
menilai gerakan dan tes tanpa tekanan 3 hari kemudian.bila
hasil positif segera lakukan seksio sesaria.
b. Induksi persalinan
Persalinan anjuran atau induksi persalinan dapat dilakukan
dengan metode :
Metode stein
Sekalipun metode stein sudah ditinggalkan, tetapi untuk
pengetahuan bidan masih perlu diketahui. Selama metode
stein,kehamilan lewat waktu akan mendapatkan: 1,2 gr
gisulras kinine dan 1,4 cc pituitrin injeksi. Persalinan
dengan meode ini diluar RS berbahaya karena dapat terjadi
kontraksi uetrus yang kuat sehingga dapat mengancam:
14
ketuban pecah saat pembukaan kecil, ruptur uteri
membakat, gawat janin dalam rahim.
Persalinan anjuran dengan infus pituitrin ( sintosinon )
Persalinan anjuran dengan infus oxytocin , pituitrin /
sintosinon 5 unit dalam 500 cc glukosa 5 % banyak
dipergunakan.Teknik induksi dengan infus glukosa lebih
sederhana,dimulai dengan 8 tetes,dan maksimal 40
tetes.Kenaikan tetes tiap 15 menit sebanyak 4 sampai 8 tetes
sampai kontraksi optimal tercapai.maka tetesan tersebut
dipertahankan sampai terjadi persalinan.Apabila terjadi
kegagalan,ulangi persalinan anjuran dengan selang waktu
24 – 48 jam.
Memecah Ketuban
Memecah ketuban merupakan salah satu metode untuk
mempercepat persalinan.Setelah ketuban pecah,ditunggu 4
sampai 6 jam dengan harapan kontraksi otot – otot rahim
akan berlangsung.Apabila belum berlangsung kontraksi otot
rahim dapat diikuti induksi persalinan dengan infus glukosa
yang mengandung 5 unit oxytocin.
Persalinan anjuran dengan menggunakan prostaglandin
Telah diketahui bahwa kontraksi otot rahim terutama
dirangsang oleh prostaglandin. Pemakaiannya dapat berupa
infus intra vena (iv) (nalador) dan pervaginam
( prostaglandin vagina suppositoria).
Penyilit Persalinan Anjuran ( Induksi Persalinan )
a. Penyulit Ibu (maternal)
Kontraksi otot rahim berlebihan ,sehingga dapat
menimbulkan ruptur uteri berbakat. Kontraksi otot rahim
yang berlebihan mengganggu sikulasi darah sehingga
menyebabkan asfiksia janin.
Kelebihan cairan yang diberikan dapat menyebabkan :
15
1. Edema paru: sesak nafas dan sianosis
2. TD meningkat : terjadi perdarahan otak
3. Memecah ketuban : menimbulkan infeksi
b. Penyulit janin
1. Kontraksi otot rahim menimbulkan asfiksia janin dalam
rahim.
2. Ketuban pecah dan pembukaan kecil :
3. Persalinan berlangsung lebih dari 6 jam menyebabkan
infeksi. Derasnya aliran air ketuban menimbulkan
prolapsus tali pusat, tangan, kaki sehingga menimbulkan
penyulit teknik persalinan.
4. Persalinan yang berlangsung lama menimbulkan kelelahan
ibu, dehidrasi, edema bagian terendah dan bahaya infeksi.
Persiapan Persalinan Anjuran ( induksi )
Observasi Persalinan Anjuran (induksi) Meliputi :
1. His ( frekuensi, interval, lama, intensitas)
2. Denyut jantung Janin ( frekuensi, keteraturan,
hubungannya dengan intensitas his)
3. Penurunan (bagaimana penurunan bagian terendah,
hubungannya dengan bidang hodge, terjadi edema bagian
terendah,moulage tulang kepala)
4. Lingkar bandle (peningkatan batas bagian kontraktil otot
rahim dengan bagian segmen bawah rahim, penipisan
segmen bawah rahim,rasa nyeri SBR)
5. Ketuban (apakah sudah pecah,jumlah air ketuban,warna
air ketuban apakah keruhatau berwarna hijau).
Dilakukan seksio sesarea apabila tergolong resti yaitu:
a. Kehamilan lewat waktu dengan infertilitas
b. Primipara tua dengan umur diatas 35 tahun
c. Sejarah hamil dan persalinan buruk
16
d. Disertai kelainan letak
e. Terdapat asfiksia intrauteri
Pemeriksaan Penunjang :
1. USG untuk menilai usia
kehamilan,oligihidramnion,derajat maturitas plasenta.
2. Gerakan janin untuk menilai ada atau tidaknya gawat
janin yaiti secara subyektif kurang dari 7x / 20 menit
atau secara obyektif dengan KTG kurang dari 10x / 20
menit.
3. Penilaian warna air ketuban dengan amnioskopi atau
amniotomi.
A. Data subyektif
meliputi :
1) Biodata
17
2) Keluhan utama
keluhan.
menahun / menular.
6) Riwayat obstetri
a. Riwayat menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : ± 28 hari
Warna : merah
Bau : khas
Konsistensi : encer
18
Keluhan : tidak ada
menyertai.
d. Riwayat KB
7) Riwayat psikososial
19
Untuk mengetahui kesenjangan dan perbedaan antara pola
B. Data obyektif
terdiri dari :
1) Keadaan umum
2) Tanda-tanda vital
Nadi : 76 – 92 x/menit
Pernafasan : 16 – 24 x/menit
3) Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
20
Muka : warna, oedem, ada cloasma gravidarum
atau tidak
tidak
21
Genetalia : kebersihan, warnanya, oedema atau
b. Palpasi
tidak.
Abdomen :
22
Leopold II : menentukan batas samping rahim kanan
janin
tidak
c. Auskultasi
bagaimana
d. Perkusi
bawah
b. Pemeriksaan Hb
23
c. Golongan darah
d. USG
atau kembar, letak kepala atau letak sungsang, intra atau ekstra uterin,
keadaan jalan lahir normal atau tidak, keadaan ibu baik atau tidak,
nakes yang menyatakan usia kehamilan ... minggu ... dengan keluhan ...
Kesadaran : composmentis
Nadi : 76 – 92 x/menit
Suhu : 36 – 37o C
RR : 16 – 24 x/menit
HPHT :-
HPL :-
Inspeksi
atau tidak
24
Palpasi
masuk PAP
klien.
iv. Intervensi
tidak
25
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 x 30
kehamilannya.
Intervensi
kesehatan
dengan baik.
tersebut.
v. Implementasi
vi. Evaluasi
26
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
a. Data Subyektif
1. Biodata
2. Alasan datang
Kunjungan ulang
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan merasa cemas karena sudah melebihi tanggal tafsiran
persalinan bayinya belum juga lahir. Ibu mengatakan HPHT tanggal 6
– 12 – 2013
4. Riwayat kesehatan
a. Penyakit Sekarang
27
Ibu mengatakan saat ini dalam keadaan sehat dan tidak pernah
menderita penyakit menular seperti TB paru dan hepatitis B, tidak
menderita penyakit menurun seperti diabetes, hipertensi, dan lain
– lain dan tidak menderita penyakit menahun seperti jantung.
b. Penyakit yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti
TB paru dan hepatitis B, tidak menderita penyakit menurun
seperti diabetes, hipertensi, dan lain – lain dan tidak menderita
penyakit menahun seperti jantung.
c. Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti
TB paru dan hepatitis B, tidak menderita penyakit menurun
seperti diabetes, hipertensi, dan lain – lain dan tidak menderita
penyakit menahun seperti jantung.
5. Riwayat obstetri
a. Riwayat menstruasi
Anak
N Tmpt Jenis
Persal Uk Penolong P Ket
o Persal Persal JK BB
B
1. Hamil ini
28
Ibu mengatakan ini kehamilan ke-1 dengan usia kehamilan 10
bulan.
6. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun.
7. Riwayat perkawinan
Menikah : 1 kali
Lama : 1 th
Usia pertama menikah : 21 th
8. Riwayat psikososial
29
Hubungan ibu dengan suami dan keluarga baik dalam menjaga
menjaga kehamilan ibu. Suami selalu menjaga dan mengantar ibu
untuk memeriksakan kehamilannya.
9. Riwayat budaya
Ibu mengatakan di lingkungan keluarga dan masyarakatnya masih
menganut budaya jawa seperti upacara selamatan 3 bulanan dan 7
bulanan.
30
khas). kuning jernih, berbau khas).
BAK: ± 5x sehari Keluhan: ibu mengatakan
(warna kuning tidak ada keluhan.
jernih, berbau
khas).
3. Istirahat Ibu mengatakan Ibu mengatakan tidur siang 1-
tidur siang 1-2 2 jam, malam 7-8 jam dan
jam, malam 7-8 sering terbangun sampai 2
jam dan tidak ada kali karena sering kencing.
gangguan saat
tidur
31
b. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Keadaan emosional : stabil
Cara berjalan : lordosis
TTV Tekanan darah : 110/70 mmhg
Suhu tubuh : 365 0C
Denyut nadi : 76 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
2. Pemeriksaan khusus
1. Inspeksi
Kepala : rambut berwarna hitam, tidak rontok, ketombe :
sedikit, benjolan tidak ada
Muka : cloasma gravidarum : tidak
Mata : konjungtiva : merah muda +/+, kelopak mata : tidak
oedema -/, sklera : putih keabuan +/+.
Hidung : simetris : ya +/+, sekret : tidak ada -/-, polip : tidak
ada -/-.
32
Mulut : lidah : bersih, gigi : tidak ada caries, gusi : tidak
epulis.
Telinga : serumen : tidak ada -/-
Leher : Tidak ada pembesaran kel. tiroid
Tidak ada pembesaran vena jugularis -/-
Axilla : pembesaran kelenjar limfe : tidak ada -/-
Payudara : pembesaran : ada +/+, simetris : ya (ka/ki) +/+, papilla
mamae : menonjol +/+, benjolan/tumor : tidak ada -/-,
pengeluaran : colostrum +/+, strie : tidak ada -/-,
kebersihan : bersih +/+.
Abdomen : pembesaran : ada pembesaran sesuai UK, linea alba :
ada, linea nigra : ada, bekas luka operasi : tidak ada,
strie livide : tidak ada, strie albican : ada.
Punggung : posisi tulang belakang : lordosis
Ekstrimitas: oedema : tidak kanan -/- dan kiri -/-, varises : tidak
kanan -/- dan kiri -/-, simetris : ya kanan +/+ dan kiri
+/+
Anogenital : Keadaan perineum : utuh, warna vulva : kebiruan,
pengeluaran pervaginam : tidak ada, pembengkakan
kelenjar bartolini : tidak ada, oedema : tidak ada.
2. Palpasi
LI : pertengahan antara px dan pusat, teraba bokong / TFU :
34 cm
L II : puki
L III : bagian terendah teraba kepala
L IV : kepala sudah masuk PAP ( U )
TBJ : (34-11) x 155 = 3565 gram
3. Auskultasi
DJJ : - Punctum maximum : kiri bawah pusat
- Frekuensi : 128 x/mnt
- Teratur / tidak : teratur
33
4. Perkusi
Reflek patella : +/+
5. Pemeriksaan panggul
Distansia spinarum : 26 cm
Distansia cristarum : 28 cm
Konjugata eksterna : 21 cm
Lingkar panggul : 88 cm
6. Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 11 gr%
Golda : AB
Reduksi : (-)
Albumin : (-)
USG :-
34
BB sebelum hamil : 43 kg
Lila : 24 cm
Inspeksi :
Konjungtiva : tidak pucat.
Abdomen : pembesaran sesuai UK, ada linea nigra, ada strie albican, tidak
ada strie livide, tidak ada bekas luka operasi.
Pengeluaran pervaginam : belum ada.
Palpasi :
Leopold I : pertengahan antara px dan pusat, teraba bokong (TFU :
34 cm )
Leopold II : puki
Leopold III : bagian terendah teraba kepala
Leopold IV : kepala sudah masuk PAP (U)
Auskultasi :
Punctum maksimum : kiri bawah pusat
Frekuensi (11-10-11) : 128x /mnt
35
V. INTERVENSI
Dx : G1 P0000 dengan kehamilan post date
Tujuan : Persalinan berjalan aman dan lancer, ibu dan bayi selamat.
Kriteria hasil : TFU sesuai usia kehamilan
- K/U ibu dan janin baik
- TTV dalam batas normal
TD: 110/60-140/90 mmhg
Suhu : 36,5-37,5 oC
Nadi : 60-100 x/menit
RR : 16-24 x/menit
Tidak ada penyulit persalinan
Intervensi:
1. Jalin komunikasi terapeutik dengan pasien dan keluarga
R: Dengan komunikasi terapeutik pasien dan keluarga akan lebih
kooperatif.
2. Observasi TTV
R: Mengetahui kesejahteraan ibu dan janin
3. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada px dan keluarga
R: Dengan mengetahui keadaannya ibu merasa lebih tenang.
4. Buat surat rujukan ke dr.SPOG
R: dapat penanganan lebih lanjut
5. Anjurkan pasien dan keluarga untuk menyiapkan perlengkapan persalinan
baik untuk ibu maupun bayi.
R: Bila perlengkapan sudah lengkap maka px dan keluarga bisa lebih
tenang dalam menghadapi persalinan.
6. Kolaborasi dengan dokter untuk USG.
R: Karena ibu termasuk resiko tinggi maka ibu memerlukan perawatan
intensif.
36
Tujuan : ibu mengerti dengan penjelasan bidan, ibu menjadi
tenang.
Kriteria hasil : KU baik, ibu tidak lagi cemas.
Intervensi:
1. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini bahwa ibu mengalami
kehamilan lewat waktu.
R: Menambah pengetahuan ibu sehingga mengurangi kecemasan.
2. Berikan motivasi kepada pasien dan keluarga.
R: Motivasi yang diberikan dapat mengurangi kekhawatiran ibu dan
keluarga.
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal / jam : 05-10-2014 / 09.45 WIB
Dx : G1 P0000 dengan kehamilan post date
Implementasi :
1. Melakukan hubungan komunikasi terapeutik dengan pasien dan keluarga
dengan senyum, salam , sapa.
2. Observasi TTV (TD: 110/70 mmhg, nadi: 76x/menit, RR: 20x/menit, suhu:
36,5 oC).
3. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dengan bahasa yang mudah
dimengerti oleh ibu dan memberitahukan tentang keadaan ibu dan janin
baik.
4. Membuat surat rujukan ke dr.SPOG
5. Melakukan persiapan perlengkapan persalinan baik untuk ibu maupun bayi
(jarik, baju ibu, celana dalam, softek, baju bayi, popok, bedong, topi,
selimut, dll)
6. Melakukan kolaborasi dengan dr. SPOG untuk USG.
37
ini disebabkan oleh beberapa factor misalnya: saat menentukan haid terakhir
tidak tepat sehingga diagnosa persalinan juga tidak tepat. Memberitahu ibu
bahwa kehamilan lewat waktu masih dapat lahir dengan normal.
2. Memberi support mental pada ibu dengan melibatkan keluarga atau suami
dengan mengajak berdoa pada Tuhan.
VII. EVALUASI
Tanggal : 05-10-2014
Jam : 10.00 WIB
Dx : G1 P0000 dengan kehamilan post date
S : - Ibu mengatakan sudah mengerti tentang keadaannya saat ini dan
mengerti penjelasan yang telah diberikan oleh petugas kesehatan.
P : lanjutkan intervensi
- Anjurkan ibu untuk datang ke dr.SPOG
38
- ibu mengangguk tanda mengerti
A : masalah gangguan kecemasan ibu teratasi
P : intervensi dihentikan
BAB IV
PEMBAHASAN
39
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemeriksaan kehamilan bisa diketahui apakah kehamilan tersebut
normal/ada kelainan/komplikasi sehingga apabila ada hal-hal yang tidak
diinginkan dapat segera ditangani dengan baik, selain itu ANC secara
teratur akan meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin. Secara umum
tujuan penyusunan laporan ini agar mahasiswa mampu melaksanakan
ASKEB pada bumil trimester III patologis dalam pencapain tujuan khusus
pengkajian subyektif dan obyektif berhasil dilaksanakan klien. Dari data di
atas di dapatkan rencana tindakan yang sesuai untuk ibu hamil trimester III
dan boleh dilaksanakan pada hari yang sama sesuai dengan teori sebagai
langkah akhir evaluasi pada kunjungan selanjutnya sesuai jadwal
kunjungan yang diberikan.
B. Saran
a. Saran untuk tenaga kesehatan
- Tenaga kesehatan lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
dalam memberikan pelayanan kepada klien pada masa Ante Natal
Care (ANC).
- Selalu memperhatikan keadaan umum pasien dan privacy pasien
dalam setiap tindakan kebidanan.
- Selalu menggunakan komunikasi terapeutik.
- Selalu memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi pada pasien
- Memberikan pelayanan dan tindakan dengan sabar, teliti, dan penuh
perhatian kepada klien.
b. Saran untuk mahasiswa
40
- Dalam melaksanakan asuhan kebidanan harus memandang secara
menyeluruh dan dapat membantu dalam proses pemecahan masalah.
- Mahasiswa harus bisa memberikan penyuluhan dan informasi sejelas-
jelasnya dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh klien.
c. Saran untuk klien dan keluarga
- Ibu dan keluarga hendaknya punya kesadaran tinggi akan
kesehatannya untuk memperkecil risiko komplikasi selama kehamilan.
- Apabila terjadi komplikasi segera datang ke bidan / tenaga kesehatan
terdekat.
41
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC
Tim FK UI. 2004. Kapita Selekta Kedokteran Edisi ketiga. Jakarta: Media
Aesculapsius
42