Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.

”D” G1P0000 UK 43 1/7 MINGGU


DENGAN KEHAMILAN POST DATE DI PUSKESMAS PRANGGANG,
KEC. PLOSOKLATEN, KAB. KEDIRI

OLEH :

EFY NURJANAH
NIM : 14613783

PROGAM STUDI D-IV KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2014

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat, dan anugerah-Nya kami dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan
pada Kehamilan Post Date. Tidak sedikit kesulitan yang kami alami dalam proses
penyusunan Asuhan Kebidanan ini. Namun berkat dorongan dan bantuan dari
semua pihak yang terkait, baik secara moril maupun materil, akhirnya kesulitan
tersebut dapat diatasi. Tidak lupa pada kesempatan ini kami menyampaikan rasa
terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Kami menyadari bahwa untuk meningkatkan kualitas Asuhan Kebidanan


ini kami membutuhkan kritik dan saran demi perbaikan makalah di waktu yang
akan datang. Akhirnya saya ucapkan terimakasih dan mengharapkan semoga
laporan ini dapat bermanfaat dalam pendidikan Kebidanan.

Kediri, Oktober 2014

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................... i


Kata Pengantar ................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan.......................................................................................... 2
C. Metode Penulisan ........................................................................................ 2
D. Sistematika Penulisan.................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep Dasar Kehamilan ........................................................................... 4
B. Kehamilan Post Date.................................................................................... 9
C. Konsep manajemen asuhan kebidanan........................................................ 14

BAB III TINJAUAN KASUS


A. Pengkajian.................................................................................................... 24
B. Interpretasi Data Dasar................................................................................. 31
C. Antisipasi masalah Potensial........................................................................ 32
D. Identifikasi Kebutuhan Segera..................................................................... 32
E. Intervensi ..................................................................................................... 32
F. Implementasi ............................................................................................... 34
G. Evaluasi ....................................................................................................... 35

BAB IV PEMBAHASAN
A. Pembahasan.................................................................................................. 36

BAB IV PENUTUP

3
A. Kesimpilan................................................................................................... 37
B. Saran ............................................................................................................ 37
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 39

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI) masih tinggi yaitu 390 per
100.000 kelahiran hidup. Penyebab utama kematian ibu tersebut sebagian
besar (lebih dari 90%) disebabkan oleh adanya perdarahan (30,3%), toksemia
gravidarum (16,3%) dan infeksi (22,2%). Kematian ini umumnya dapat
dicegah bila komplikasi kehamilan tersebut dan keadaan risiko tinggi lainnya
dapat dideteksi sejak dini, kemudian mendapat penanganan yang adekuat.
Pencegahan komplikasi kehamilan dan deteksi dini risiko tinggi dapat
dilakukan melalui Ante Natal Care (Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, Ida Bagus Manuaba.
Jakarta :EGC; 2010).
Pemeriksaan Ante Natal adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan
untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan
upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan. Tujuannya adalah
untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan
nifas dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat.
Pemeriksaan Ante Natal dilakukan oleh tenaga yang terlatih dan terdidik
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus,
agar dapat berlangsung dengan baik. Kehamilan mengandung kehidupan ibu

4
maupun janin. Risiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil pada
mulanya normal secara tiba-tiba dapat menjadi berisiko tinggi.
Dengan latar belakang tersebut, maka kebutuhan kesehatan reproduksi
wanita sangat vital bagi pembangunan sosial dan pengembangan SDM
sehingga angka kematian ibu dapat diturunkan. Oleh karena itu kita sebagai
tenaga kesehatan yang profesional, bidan harus mampu mendeteksi secara dini
adanya resiko tinggi pada ibu hamil dengan pengawasan dan pemeriksaan
kehamilan secara teratur.

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Tujuan Umum
Diharapkan semua mahasiswi, khususnya kebidanan mampu
mengetahui dengan jelas dan melaksanakan manajemen kebidanan
pada wanita hamil dalam pemberian asuhan kebidanan secara optimal,
profesional dan bertanggungjawab dengan menerapkan ilmu dan
pengetahuan tentang kebidanan serta mempunyai pengetahuan dan
pengalaman yang nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu
hamil.

1.2.2 Tujuan Khusus


Dengan disusunnya laporan ini mahasiswa diharapkan :
1. Mahasiswa dapat mengkaji dan menganalisa data
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi _iagnose dan masalah
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi _iagnose dan masalah
potensial
4. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan segera
5. Mahasiswa dapat merencanakan asuhan kebidanan
6. Mahasiswa dapat melaksanankan asuhan kebidanan yang telah
direncanakan
7. Mahasiswa dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan

1.3 Metode Penulisan

5
Metode penulisan yang penulis gunakan dalam laporan Asuhan Kebidanan ini
adalah melalui :
a. Wawancara
Metode pengumpulan data dengan cara mewawancarai langsung
responden yang diteliti, metode ini memberi hasil secara langsung.
b. Observasi
Cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung
kepada responden. Penilaian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang
akan diteliti
c. Pemeriksaan Fisik
Pengumpulan data dengan cara melakukan pemeriksaan fisik pada klien
secara langsung meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi atau
mendapatkan data yang obyektif.
d. Studi Kepustakaan
Pengumpulan data dengan jalan mengambil literatur dari buku-buku serta
makalah-makalah yang ada.
e. Studi Dokumentasi
Pengumpulan data dengan jalan mengambil data yang berasal dari
dokumentasi.
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.2 Tujuan Khusus
1.3 Metode Penulisan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II : Tinjauan Pustaka
BAB III : Tinjauan Kasus
BAB IV : Pembahasan
BAB V : Penutup

6
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Kehamilan


2.1.1 Kehamilan Normal
1. Definisi
Kehamilan adalah masa di mulai dari hasil konsepsi sampai

lahirnya janin dengan lama kehamilan 280 hari (4 minggu/9 bulan)

di hitung dari hari pertama haid terakhir (Sarwono Prawirohardjo,

2000 : 89).

Kehamilan adalah perubahan kondisi fisik dan emosional

yang kompleks memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pada

hidup dengan kehamilannya yang terjadi (Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatal).

Kehamilan merupakan suatu peristiwa dimana terjadi

pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel sperma.

2. Pembagian masa kehamilan


Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester.

- Trimester I : 0 – 12 minggu

7
- Trimester II : 13 – 27 minggu

- Trimester III : 28 – 40 minggu

3. Proses kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang

berkesinambungan yang terdiri dari :

1) Ovulasi / pelepasan ovum

Ovulasi adalah proses pelapasan ovum yang dipengaruhi

oleh sistem hormon yang komplek.

Selama masa subur berlangsung 20 sampai 25 tahun hanya

420 buah ovum yang dapat mengikuti proses pematangan dan

terjadi ovulasi.

a) Proses pembelahan ovum (oogenesis)

Epitel germinal → oogonium → folikel primer → proses

pematangan pertama.

b) Dengan pengaruh FSH : folikel primer mengalami

perubahan menjadi folikel degraff yang menuju ke

permukaan ovum disertai pembentukan cairan liquor

foliquli.

c) Desakan folikel de graff ke permukaan ovarium

menyebabkan penipisan dan disertai devaskularisasi.

d) Selama pertumbuhan menjadi folikel de graf ovarium

mengeluarkan hormon estrogen yang dapat mempengaruhi

- Gerak dari tuba yang makin mendekati ovarium

- Gerak sel-sel rambut yang makin mendekati ovarium

8
- Gerak sel-sel rambut lumen tuba semakin tinggi

- Peristaltik tuba makin aktif

e) Dengan pengaruh LH yang semakin besar dan fluktasi yang

mendadak terjadi proses pelepasan ovum yang disebut

ovulasi.

f) Dengan gerak aktif tuba yang mempunyai umbai (fimbriae)

maka ovum yang telah dilepaskan segera ditangkap oleh

fimbriae tuba.

g) Ovum yang tertangkap terus berjalan mengikuti tuba

menuju uterus, dalam bentuk pematangan pertama.

2) Spermatozoa

Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang

komplek

- Spermatogonium berasal dari sel primitif tubulus

- Menjadi spermatosit kedua

- Menjadi spermatid

- Akhirnya spermatozoa

Setiap hubungan seksual di tumpahkan sekitar 3 cc sperma

mengandung 40 sampai 60 juga spermatozoa setiap 1 cc nya.

Spermatozoa yang masuk ke dalam alat genetalia wanita dapat

hidup selama tiga hari.

3) Konsepsi

9
Pertemuan inti ovum dengan inti sperma disebut

konsepsi/fertilisasi dan membentuk zigot.

a) Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi diliputi oleh

korona radiata yang mengandung nutrisi

b) Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase.

c) Dalam perjalanan korona radiata, makin berkurang pada

zona peliusida

d) Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba :

- Tempat yang luas

- Dindingnya penuh jonjot

- Ovum mempunyai waktu pertama dalam ampula tuba

e) Ovum siap dibuahi

- Spermatozoa ditumpahkan, masuk melalui kanalis

servikalis dengan kekuatan sendiri

- Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba

- Setelah kepala spematozoa masuk ke dalam ovum,

ekornya lepas dan tertinggal diluar

- Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu

membentuk zigot.

4) Proses nidasi/implantasi

Dengan masuknya spermatozoa ke dalam sitoplasma

vitalleus membangkitkan kembali pembelahan dalam inti ovum

yang dalam keadaan methaphase. Proses pemecahan dan

10
pematangan mengikuti bentuk anaphase dan telaphase

pronekleus spermatozoa, dalam keadaan haploid saling

mendekati dengan inti ovum dan bertemu dalam pasangan

pembawa tanda dari pihak DNA maupun wanita.

5) Pembentukan plasenta

Nidasi dan implantasi terjadi pada bagian fundus uteri di

dinding depan atau belakang. Pada blastula penyebaran esl

trofoblas yang tumbuh kembang tidak merata, sehingga bagian

blastula dengan inner cell mass akan tertanam ke dalam

endometrium sampai terjadi pembentukan placenta yang

berasal dari primer villi kornealis.

4. Diagnosa kehamilan

Tanda-tanda kehamilan.

a) Tanda-tanda dugaan kehamilan

a. Amenorhoe

b. Mual dan muntah

c. Ngidam

d. Sinkope

e. Payudara tegang

f. Sering miksi

g. Konstipasi dan obstipasi

h. Pigmentasi

Pipi : cloasma gravidarum

11
Dinding perut : striae livide, striae nigra, linea nigra

Payudara : hyperpigmentasi areolla dan papilla

mammae

i. Varices

b) Tanda tidak pasti hamil

a. Rahim membesar sesuai dengan tuanya kehamilan

b. Pada pemeriksaan dalam di jumpai

- Tanda hegar

- Tanda chadwicks

- Tanda piscasek

- Kontraksi braxton hicks

- Teraba ballotement

c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif

c) Tanda pasti kehamilan

1) Gerakan pasti kehamilan

- Teraba gerakan janin

- Teraba bagian-bagian janin

2) DJJ

- Dapat didengar dan dilihat

2.1.2 Kehamilan Post Date


1. Pengertian
Kehamilan lewat waktu adalah kehamilan yang melewati
294 hari atau 42 minggu lenggkap.Diagnosis usia kehamilan

12
lebih dari 42 minggu didapatkan dari perhitungan usia
kehamilan,seperti rumus neagle.(Kapita selekta kedokteran
jilid 1.2001 :275 )
Kehamilan post matur adalah kehamilan yang berlangsung
lebih lama dari 42 minggu,dihitung dari rumus neagle dengan
siklus haid rata-rata 28 hari. (Sinopsis Obstetri jilid
2 .1998 :221 ).
Kehamilan lewat waktu merupakan kehamilan yang
melebihi waktu 42 minggu belum terjadi persalinan. ( Ilmu
Kebidanan , Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan ,1998 :222 )

2. Etiologi
Etiologi pasti belum diketahui. Faktor yang dikemukakan
adalah hormonal,yaitu kadar progestron tidak cepat turun
walaupun kehamilan telah cukup bulan.Sehingga kepekaan
uterus terhadap oxytocin berkurang.Faktor lain adalah faktor
herediter karena post maturitas sering dijumpai pada suatu
keluarga tertentu dan ada juga yang disebabkan tidak
timbulnya his karena kurangnya air ketuban,insufisiensi
plasenta dan kerentanan akan stress.

3. Tanda – tanda bayi post matur


a. Biasanya lebih berat dari bayi matur
b. Tulang dan sutura kepala lebih keras dari bayi matur
c. Rambut lanugo hilang atau sangat kurang
d. Verniks kaseosa dibadan kurang
e. Kuku panjang
f. Rambut kepala agak tebal
g. Kulit agak pucat dengan deskuamasi epitel

13
4. Pengaruh terhadap ibu dan janin
a. Terhadap ibu:
Persalinan post matur dapat menyebabkan distosia
karena, aksi uterus tidak terkoordinir, janin besar, moulage
kepala kurang, maka akan sering dijumpai pada partus
lama,kesalahan letak, inersia uteri,distosia bahu,dan
perdarahan post patum.
b. Terhadap janin:
Jumlah kematian janin atau bayi pada kehamilan 43
minggu 3 kali lebih besar dari kehamilan 40 minggu.
Pengruh post maturitas pada janin bervariasi: berat badan
janin dapat bertambah besar, tetap ada yang berkurang.
Sesudah kehamilan 42 minggu ada pula terjadi kematian
janin dalam kandungan.

5. Penatalaksanaan
Bila keadaan janin baik :
a. Tunda pengakhiran kehamilan selama satu minggu dengan
menilai gerakan dan tes tanpa tekanan 3 hari kemudian.bila
hasil positif segera lakukan seksio sesaria.
b. Induksi persalinan
Persalinan anjuran atau induksi persalinan dapat dilakukan
dengan metode :
 Metode stein
Sekalipun metode stein sudah ditinggalkan, tetapi untuk
pengetahuan bidan masih perlu diketahui. Selama metode
stein,kehamilan lewat waktu akan mendapatkan: 1,2 gr
gisulras kinine dan 1,4 cc pituitrin injeksi. Persalinan
dengan meode ini diluar RS berbahaya karena dapat terjadi
kontraksi uetrus yang kuat sehingga dapat mengancam:

14
ketuban pecah saat pembukaan kecil, ruptur uteri
membakat, gawat janin dalam rahim.
 Persalinan anjuran dengan infus pituitrin ( sintosinon )
Persalinan anjuran dengan infus oxytocin , pituitrin /
sintosinon 5 unit dalam 500 cc glukosa 5 % banyak
dipergunakan.Teknik induksi dengan infus glukosa lebih
sederhana,dimulai dengan 8 tetes,dan maksimal 40
tetes.Kenaikan tetes tiap 15 menit sebanyak 4 sampai 8 tetes
sampai kontraksi optimal tercapai.maka tetesan tersebut
dipertahankan sampai terjadi persalinan.Apabila terjadi
kegagalan,ulangi persalinan anjuran dengan selang waktu
24 – 48 jam.
 Memecah Ketuban
Memecah ketuban merupakan salah satu metode untuk
mempercepat persalinan.Setelah ketuban pecah,ditunggu 4
sampai 6 jam dengan harapan kontraksi otot – otot rahim
akan berlangsung.Apabila belum berlangsung kontraksi otot
rahim dapat diikuti induksi persalinan dengan infus glukosa
yang mengandung 5 unit oxytocin.
 Persalinan anjuran dengan menggunakan prostaglandin
Telah diketahui bahwa kontraksi otot rahim terutama
dirangsang oleh prostaglandin. Pemakaiannya dapat berupa
infus intra vena (iv) (nalador) dan pervaginam
( prostaglandin vagina suppositoria).
 Penyilit Persalinan Anjuran ( Induksi Persalinan )
a. Penyulit Ibu (maternal)
Kontraksi otot rahim berlebihan ,sehingga dapat
menimbulkan ruptur uteri berbakat. Kontraksi otot rahim
yang berlebihan mengganggu sikulasi darah sehingga
menyebabkan asfiksia janin.
Kelebihan cairan yang diberikan dapat menyebabkan :

15
1. Edema paru: sesak nafas dan sianosis
2. TD meningkat : terjadi perdarahan otak
3. Memecah ketuban : menimbulkan infeksi

b. Penyulit janin
1. Kontraksi otot rahim menimbulkan asfiksia janin dalam
rahim.
2. Ketuban pecah dan pembukaan kecil :
3. Persalinan berlangsung lebih dari 6 jam menyebabkan
infeksi. Derasnya aliran air ketuban menimbulkan
prolapsus tali pusat, tangan, kaki sehingga menimbulkan
penyulit teknik persalinan.
4. Persalinan yang berlangsung lama menimbulkan kelelahan
ibu, dehidrasi, edema bagian terendah dan bahaya infeksi.
 Persiapan Persalinan Anjuran ( induksi )
Observasi Persalinan Anjuran (induksi) Meliputi :
1. His ( frekuensi, interval, lama, intensitas)
2. Denyut jantung Janin ( frekuensi, keteraturan,
hubungannya dengan intensitas his)
3. Penurunan (bagaimana penurunan bagian terendah,
hubungannya dengan bidang hodge, terjadi edema bagian
terendah,moulage tulang kepala)
4. Lingkar bandle (peningkatan batas bagian kontraktil otot
rahim dengan bagian segmen bawah rahim, penipisan
segmen bawah rahim,rasa nyeri SBR)
5. Ketuban (apakah sudah pecah,jumlah air ketuban,warna
air ketuban apakah keruhatau berwarna hijau).
Dilakukan seksio sesarea apabila tergolong resti yaitu:
a. Kehamilan lewat waktu dengan infertilitas
b. Primipara tua dengan umur diatas 35 tahun
c. Sejarah hamil dan persalinan buruk

16
d. Disertai kelainan letak
e. Terdapat asfiksia intrauteri
Pemeriksaan Penunjang :
1. USG untuk menilai usia
kehamilan,oligihidramnion,derajat maturitas plasenta.
2. Gerakan janin untuk menilai ada atau tidaknya gawat
janin yaiti secara subyektif kurang dari 7x / 20 menit
atau secara obyektif dengan KTG kurang dari 10x / 20
menit.
3. Penilaian warna air ketuban dengan amnioskopi atau
amniotomi.

2.2 Konsep manajemen asuhan kebidanan


1. Pengkajian
Merupakan langkah awal manajemen kebidanan yang meliputi

riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, mempelajari rekam medik dan

pemeriksaan penunjang. Pengumpulan data terdiri dari :

A. Data subyektif

Adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara (anamnesa)

langsung antara petugas kesehatan dengan klien. Data subyektif

meliputi :

1) Biodata

Berisi identitas klien dan suami yaitu : nama, umur, agama,

pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa, alamat dan status

perkawinan. Dari data ini dapat memberikan informasi

keadaan sosial ekonomi dan pengetahuan klien yang dapat

mempengaruhi keadaan klien.

17
2) Keluhan utama

Klien mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya tanpa

keluhan.

3) Riwayat kesehatan sekarang

Alasan atau penyebab yang menimbulkan klien datang ke

tempat pelayanan kesehatan.

4) Riwayat kesehatan yang lalu

Untuk mengetahui apakah klien mempunyai penyakit yang

dapat mempengaruhi proses kehamilan seperti penyakit

menahun / menular.

5) Riwayat kesehatan keluarga

Untuk mengetahui apakah keluarga klien mempunyai

penyakit menular, keturunan yang dapat mempengaruhi

kesehatan klien dan bayinya.

6) Riwayat obstetri

a. Riwayat menstruasi

Menarche : 13 tahun

Haid teratur / tidak : teratur

Siklus : ± 28 hari

Lama haid : 7 hari

Jumlah : ± 2-3 softex /hari

Warna : merah

Bau : khas

Konsistensi : encer

18
Keluhan : tidak ada

Fluor albus : tidak berbau, tidak berwarna

b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Untuk mengetahui adanya penyakit kehamilan,

persalinan, nifas yang lalu terutama penyulit yang

menyertai.

c. Riwayat kehamilan sekarang

Kehamilan keberapa, HPHT, usia kehamilan, apakah ibu

pernah ANC (berapa kali, dimana) ke;uhan selama hamil,

obat-obatan yang pernah didapat selama hamil, suntik TT,

penyuluhan yang pernah didapat selama hamil.

d. Riwayat KB

Untuk mengetahui apakah klien pernah menggunakan alat

kontrasepsi serta apakah klien cocok menggunakan jenis

KB yang dipilihkan sesuai mdengan keadaan ibu.

7) Riwayat psikososial

Untuk mengetahui apakah klien menerima kehamilan dan

tindakan medis yang akan dilakukan selain itu untuk

mengetahui hubungan klien dengan suami dan keluarganya.

8) Latar belakang sosial budaya

Untuk mengetahui kebiasaan ibu dirumah, kepercayaan yang

dijalani dan keluarganya, adakah kebiasaan klien yang kurang

baik dalam medis.

9) Pola kebiasaan sehari-hari.

19
Untuk mengetahui kesenjangan dan perbedaan antara pola

kebiasaan selama hamil dan sebelum hamil apakah

menimbulkan masalah, pada kebiasaan sehari-hari meliputi

pola nutrisi, pola aktivitas, pola istirahat, pola eliminasi dan

pola personal hygiene.

B. Data obyektif

Data yang diperoleh melalui pemeriksaan fisik yang terdiri dari

inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi serta pemeriksaan yang

terdiri dari :

1) Keadaan umum

Bagaimana tingkat kesadaran, postur tubuh, cara berjalan,

TB, BB (sebelum dan saat hamil), berapa kenaikan berat

badan selama hamil dan ukuran Lilanya berapa ?

2) Tanda-tanda vital

Tensi : 110/70 – 140/90 mmHg

Nadi : 76 – 92 x/menit

Suhu : 35,5 – 37,5o C

Pernafasan : 16 – 24 x/menit

3) Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi

Proses observasi atau periksa pandang mendeteksi tanda-

tanda fisik yang berhubungan dengan status fisik.

Kepala : bentuk, warna rambut, jenis rambut, ada

kotoran atau tidak, kering atau tidak

20
Muka : warna, oedem, ada cloasma gravidarum

atau tidak

Mata : simetris atau tidak, konjungtiva merah

muda atau tidak

Hidung : simetris atau tidak, ada pernafasan

cuping hidung atau tidak, periksa sekret

atau adanya polip

Mulut : mukosa kering atau tidak, pucat atau

tidak, ada stomatitis atau tidak, ada

caries atau tidak, lidah kotor atau tidak

Leher : ada pembesaran kelenjar tyroid atau

tidak, ada bendungan vena jugulais atau

tidak

Dada : ada retraksi intercosta atau tidak,

payudara bersih atau tidak,

hiperpigmentasi areolla mammae atau

tidak, puting menonjol atau tidak, da

pembengkakan payudara atau tidak,

colostrum keluar atau tidak, ada kelenjar

montgomery atau tidak

Abdomen : pembesaran perut sesuai usia kehamilan,

ada linea nigra atau tidak, striae alba atau

tidak, ada luka operasi atau tidak

21
Genetalia : kebersihan, warnanya, oedema atau

tidak, pengeluaran pervaginam, ada

varices atau tidak, ada condiloma

akuminata atau tidak, ada pembesaran

kelenjar bartholini atau tidak

Anus : ada hemoroid atau tidak

Ekstremitas : simetris atau tidak, oedem atau tidak,

varices atau tidak

b. Palpasi

Memeriksa pasien dengan meraba atau sentuhan atau

mendeteksi ciri-ciri jaringan atau organ.

Leher : ada pembesaran kelenjar tyroid atau

tidak, ada bendungan vena jugularis atau

tidak, ada nyeri tekan atau tidak

Dada : ada nyeri tekan atau tidak, bagaimana

konsistensi payudara, colostrum sudah

keluar atau belum, teraba benjolan atau

tidak.

Abdomen :

Leopold I : menentukan TFU dengan menggunakan

meteran/ jari tangan untuk menentukan

UK dan TBJ untuk menentukan bagian

dari janin yang ada di fundus uteri.

22
Leopold II : menentukan batas samping rahim kanan

dan kiri. Menentukan letak punggung

janin

Leopold III : menentukan bagian apa yang ada di atas

simfisis sudah masuk PAP / belum

Leopold IV : menentukan seberapa jauh kepala janin

sudah masuk PAP

Genetalia : ada oedema atau tidak, nyeri tekan atau

tidak

Ekstremitas : ada oedema atau tidak

c. Auskultasi

Memeriksa dengan cara mendengar biasanya

menggunakan stetoskop untuk memperjelas pendengaran.

Dada : ada ronchi – wheezing atau tidak, nafas

teratur atau tidak

Abdomen : ada bising usus atau tidak, DJJ

bagaimana

d. Perkusi

Memeriksa dengan cara mengetuk :

Ekstremitas : lutut kanan dan kiri negatif atau positif

bawah

4) Pemeriksaan penunjang / laboratorium

a. Pemeriksaan penunjang : albumin, reduksi

b. Pemeriksaan Hb

23
c. Golongan darah

d. USG

2. Identifikasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan

Diagnosa : G...P... umur kehamilan, hidup atau mati, tunggal

atau kembar, letak kepala atau letak sungsang, intra atau ekstra uterin,

keadaan jalan lahir normal atau tidak, keadaan ibu baik atau tidak,

keadaan janin baik atau tidak.

Ds : Adanya komunikasi secara verbal dari klien, keluarga dan

nakes yang menyatakan usia kehamilan ... minggu ... dengan keluhan ...

Do : Keadaan Umum : baik

Kesadaran : composmentis

TTV : Tensi : 110/70 – 130/90 mmHg

Nadi : 76 – 92 x/menit

Suhu : 36 – 37o C

RR : 16 – 24 x/menit

HPHT :-

HPL :-

Inspeksi

Muka : odem atau tidak, terdapat cloasma gravidarum atau tidak

Mata : konjungtiva merah muda atau pucat, mata cowong atau

tidak, sklera putih atau ikterus.

Mammae : ada hyperpigmentasi areolla mammae, ada nyeri

tekan atau tidak, colostrum sudah keluar atau tidak.

Genetalia : bersih atau tidak, terdapat pengeluaran pervaginam

atau tidak

24
Palpasi

Leopold I : menentukan TFU dengan menggunakan meteran/

jari tangan untuk menentukan UK dan TBJ untuk menentukan bagian

dari janin yang ada di fundus uteri.

Leopold II : menentukan batas samping rahim kanan dan kiri.

Menentukan letak punggung janin

Leopold III : menentukan bagian apa yang ada di atas simfisis

sudah masuk PAP / belum

Leopold IV : menentukan seberapa jauh kepala janin sudah

masuk PAP

ii. Antisipasi Masalah Potensial

Masalah potensial adalah masalah yang mungkin terjadi berdasarkan

rangkaian masalah dengan diagnosa yang saat ini merupakan

antisipasi dalam pencegahan serta waspada bila benar-benar terjadi.

iii. Identifikasi Kebutuhan Segera

Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk melakukan

konsultas kolaborasi dengan tim medis lainnya berdasarkan kondisi

klien.

iv. Intervensi

Diagnosa : G...P... umur kehamilan, hidup atau mati, tunggal atau

kembar, letak kepala atau letak sungsang, intra atau

ekstra uterin, keadaan jalan lahir normal atau tidak,

keadaan ibu baik atau tidak, keadaan janin baik atau

tidak

25
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 x 30

menit diharapkan ibu memahami dan mengerti kondisi

kehamilannya.

Kriteria : Pasien dapat mengerti dan memahami penjelasan yang

diberikan oleh petugas

Pasien dapat mengulang kembali dan menjelaskan

yang diberikan oleh petugas

Intervensi

1). Lakukan komunikasi terapeutik dengan klien

Rasional : dengan komunikasi akan tercipta kerjasama yang

baik dan rasa kepercayaan antara klien dan tenaga

kesehatan

2). Jelaskan perubahan fisiologis TM III pada ibu

Rasional : dengan menjelaskan perubahan fisiologis TM III

pada ibu, ibu sudah siap untuk menjalani

kehamilannya pada TM III dan dapat melaluinya

dengan baik.

3). Jelaskan pada ibu keadaan kehamilannya saat ini

Rasional : dengan menjelaskan keadaan kehamilannya ibu

dapat mengetahui sehat atau tidaknya kehamilan

tersebut.

v. Implementasi

Langkah ini sesuai dengan intervensi yang ada.

vi. Evaluasi

Langkah ini menggunakan metode SOAP berdasarkan kriteria hasil.

26
BAB III
TINJAUAN KASUS

Tgl Pengkajian / Jam : 5 – 10 – 2014 / 09.00 WIB.


Tempat : Puskesmas Pranggang, Kec. Plosoklaten, Kab. Kediri

I. PENGKAJIAN
a. Data Subyektif
1. Biodata

Nama pasien : Ny. “D” Nama Suami : Tn. “S”


Umur : 22 tahun Umur : 31 tahun
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Tani
Penghasilan :- Penghasilan : + 1.000.000,- /3 bulan
Alamat rumah : Ds. Pranggang Rt 03/05, Alamat rumah : Ds. Pranggang Rt.
Kec. Plosoklaten, Kab. 03/05, Kec. Plosoklaten, Kab. Kediri
Kediri

2. Alasan datang
Kunjungan ulang
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan merasa cemas karena sudah melebihi tanggal tafsiran
persalinan bayinya belum juga lahir. Ibu mengatakan HPHT tanggal 6
– 12 – 2013
4. Riwayat kesehatan
a. Penyakit Sekarang

27
Ibu mengatakan saat ini dalam keadaan sehat dan tidak pernah
menderita penyakit menular seperti TB paru dan hepatitis B, tidak
menderita penyakit menurun seperti diabetes, hipertensi, dan lain
– lain dan tidak menderita penyakit menahun seperti jantung.
b. Penyakit yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti
TB paru dan hepatitis B, tidak menderita penyakit menurun
seperti diabetes, hipertensi, dan lain – lain dan tidak menderita
penyakit menahun seperti jantung.
c. Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti
TB paru dan hepatitis B, tidak menderita penyakit menurun
seperti diabetes, hipertensi, dan lain – lain dan tidak menderita
penyakit menahun seperti jantung.
5. Riwayat obstetri
a. Riwayat menstruasi

Menarche : 12 tahun Fluor Albus : Ya


Lama : 7 hari Jumlah : sedikit
Banyaknya : 2-3x ganti pembalut/hr Warna / bau : putih / tidak berbau
Siklus : 28 hari Gatal : tidak gatal
Teratur/tidak : teratur HPHT : 6 – 12 – 2013
Dismenorche : ya kadang-kadang HPL : 13 – 9 - 2014

b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Anak
N Tmpt Jenis
Persal Uk Penolong P Ket
o Persal Persal JK BB
B
1. Hamil ini

c. Riwayat kehamilan sekarang

28
Ibu mengatakan ini kehamilan ke-1 dengan usia kehamilan 10
bulan.

ANC = TM I Berapa kali : tidak pernah


Keluhan : tidak ada
Terapi : tidak ada
TM II Berapa kali : 2 kali
Keluhan : tidak ada
Terapi : Vit. C, BC
TM III Berapa kali : 6 kali
Keluhan : tidak ada
Terapi : BC, Vit. C, Fe
Hasil tes kehamilan : positif, tanggal test ibu lupa
Imunisasi TT berapa kali : 2x, sebelum menikah, sebelum hamil
Pergerakan fetus dirasakan pertama kali pada usia kehamilan : 5 bulan
Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir : 15 kali
Keluhan selama hamil : tidak ada
Obat-obatan selama hamil : BC, Vit. C, Fe
Penyuluan yang di dapat : ANC rutin, istirahat, gizi

6. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun.

7. Riwayat perkawinan
Menikah : 1 kali
Lama : 1 th
Usia pertama menikah : 21 th

8. Riwayat psikososial

29
Hubungan ibu dengan suami dan keluarga baik dalam menjaga
menjaga kehamilan ibu. Suami selalu menjaga dan mengantar ibu
untuk memeriksakan kehamilannya.

9. Riwayat budaya
Ibu mengatakan di lingkungan keluarga dan masyarakatnya masih
menganut budaya jawa seperti upacara selamatan 3 bulanan dan 7
bulanan.

10. Perilaku kesehatan


Jamu : tidak pernah minum jamu
Merokok : tidak pernah merokok
Minum minuman keras : tidak pernah minum minuman keras

11. Pola kebiasaan sehari-hari

No Pola Sebelum Hamil Selama Hamil


. Kebiasaan
1. Pola nutrisi Makan: 2-3 x Makan: 2-3 x sehari porsi
sehari porsi sedang (nasi, lauk, sayur)
sedang (nasi, Minum: 6-8 gelas sehari (air
lauk, sayur). putih, susu, teh).
Minum: 6-8 gelas Keluhan: ibu mengatakan
sehari (air putih, tidak ada keluhan.
susu, teh).

2. Eliminasi BAB: 1 x sehari BAB: 1 x sehari (konsistensi


(konsistensi padat, warna kuning, berbau
padat, warna khas).
kuning, berbau BAK: 6-7 x sehari (warna

30
khas). kuning jernih, berbau khas).
BAK: ± 5x sehari Keluhan: ibu mengatakan
(warna kuning tidak ada keluhan.
jernih, berbau
khas).
3. Istirahat Ibu mengatakan Ibu mengatakan tidur siang 1-
tidur siang 1-2 2 jam, malam 7-8 jam dan
jam, malam 7-8 sering terbangun sampai 2
jam dan tidak ada kali karena sering kencing.
gangguan saat
tidur

4. Personal Mandi 2x/hari, Mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/


hygiene gosok gigi 2x/ hari, keramas 2-3x/minggu,
hari, keramas 2- ganti pakaian 2x hari, ganti
3x/minggu, ganti celana dalam 2x/hari. Ibu
pakaian 2x hari, mengatakan tidak ada
ganti celana keluhan.
dalam 2x/hari

5. Aktivitas Ibu mengatakan Ibu mengatakan melakukan


melakukan pekerjaan rumah seperti
pekerjaan rumah memasak, menyapu, mencuci.
seperti memasak, Ibu mengatakan tidak ada
menyapu, keluhan.
mencuci.

6. Seksualitas Ibu mengatakan Ibu mengatakan selama hamil


2-3x/minggu tidak melakukan pola seksual.
Ibu mengatakan tidak ada
keluhan.

31
b. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Keadaan emosional : stabil
Cara berjalan : lordosis
TTV Tekanan darah : 110/70 mmhg
Suhu tubuh : 365 0C
Denyut nadi : 76 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit

Tinggi badan : 158 cm


BB sekarang : 52 kg
BB sebelum hamil : 43 kg
Lila : 24 cm

2. Pemeriksaan khusus

1. Inspeksi
Kepala : rambut berwarna hitam, tidak rontok, ketombe :
sedikit, benjolan tidak ada
Muka : cloasma gravidarum : tidak
Mata : konjungtiva : merah muda +/+, kelopak mata : tidak
oedema -/, sklera : putih keabuan +/+.
Hidung : simetris : ya +/+, sekret : tidak ada -/-, polip : tidak
ada -/-.

32
Mulut : lidah : bersih, gigi : tidak ada caries, gusi : tidak
epulis.
Telinga : serumen : tidak ada -/-
Leher : Tidak ada pembesaran kel. tiroid
Tidak ada pembesaran vena jugularis -/-
Axilla : pembesaran kelenjar limfe : tidak ada -/-
Payudara : pembesaran : ada +/+, simetris : ya (ka/ki) +/+, papilla
mamae : menonjol +/+, benjolan/tumor : tidak ada -/-,
pengeluaran : colostrum +/+, strie : tidak ada -/-,
kebersihan : bersih +/+.
Abdomen : pembesaran : ada pembesaran sesuai UK, linea alba :
ada, linea nigra : ada, bekas luka operasi : tidak ada,
strie livide : tidak ada, strie albican : ada.
Punggung : posisi tulang belakang : lordosis
Ekstrimitas: oedema : tidak kanan -/- dan kiri -/-, varises : tidak
kanan -/- dan kiri -/-, simetris : ya kanan +/+ dan kiri
+/+
Anogenital : Keadaan perineum : utuh, warna vulva : kebiruan,
pengeluaran pervaginam : tidak ada, pembengkakan
kelenjar bartolini : tidak ada, oedema : tidak ada.
2. Palpasi
LI : pertengahan antara px dan pusat, teraba bokong / TFU :
34 cm
L II : puki
L III : bagian terendah teraba kepala
L IV : kepala sudah masuk PAP ( U )
TBJ : (34-11) x 155 = 3565 gram
3. Auskultasi
DJJ : - Punctum maximum : kiri bawah pusat
- Frekuensi : 128 x/mnt
- Teratur / tidak : teratur

33
4. Perkusi
Reflek patella : +/+
5. Pemeriksaan panggul
Distansia spinarum : 26 cm
Distansia cristarum : 28 cm
Konjugata eksterna : 21 cm
Lingkar panggul : 88 cm
6. Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 11 gr%
Golda : AB
Reduksi : (-)
Albumin : (-)
USG :-

II. INTERPRETASI DATA DASAR


A. Diagnosa : G1 P0000 dengan kehamilan post date
DS : Ibu mengatakan merasa cemas karena sudah melebihi
tanggal tafsiran persalinan bayinya belum juga lahir. Ibu
mengatakan HPHT tanggal 6 – 12 – 2013.
DO :
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Keadaan emosional : stabil
Cara berjalan : lordosis
TTV Tekanan darah : 110/70 mmhg
Suhu tubuh : 365 0C
Denyut nadi : 76 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit

Tinggi badan : 158 cm


BB sekarang : 52 kg

34
BB sebelum hamil : 43 kg
Lila : 24 cm

Inspeksi :
Konjungtiva : tidak pucat.
Abdomen : pembesaran sesuai UK, ada linea nigra, ada strie albican, tidak
ada strie livide, tidak ada bekas luka operasi.
Pengeluaran pervaginam : belum ada.
Palpasi :
Leopold I : pertengahan antara px dan pusat, teraba bokong (TFU :
34 cm )
Leopold II : puki
Leopold III : bagian terendah teraba kepala
Leopold IV : kepala sudah masuk PAP (U)
Auskultasi :
Punctum maksimum : kiri bawah pusat
Frekuensi (11-10-11) : 128x /mnt

B. Masalah : ibu merasa cemas


DS : Ibu mengatakan merasa cemas karena sudah melebihi
tanggal tafsiran persalinan bayinya belum juga lahir.
DO : wajah ibu tampak bingung dan cemas.

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Ibu : terjadi partus anjuran dengan drip oksitosin, persalinan sectio
caesarea, infeksi, dan ruptur uteri.
Janin : asfiksia, IUFD, makrosomia, dismaturitas bayi, oligohidramnion

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


- Kolaborasi dengan dr.SPOG

35
V. INTERVENSI
Dx : G1 P0000 dengan kehamilan post date

Tujuan : Persalinan berjalan aman dan lancer, ibu dan bayi selamat.
Kriteria hasil : TFU sesuai usia kehamilan
- K/U ibu dan janin baik
- TTV dalam batas normal
TD: 110/60-140/90 mmhg
Suhu : 36,5-37,5 oC
Nadi : 60-100 x/menit
RR : 16-24 x/menit
Tidak ada penyulit persalinan
Intervensi:
1. Jalin komunikasi terapeutik dengan pasien dan keluarga
R: Dengan komunikasi terapeutik pasien dan keluarga akan lebih
kooperatif.
2. Observasi TTV
R: Mengetahui kesejahteraan ibu dan janin
3. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada px dan keluarga
R: Dengan mengetahui keadaannya ibu merasa lebih tenang.
4. Buat surat rujukan ke dr.SPOG
R: dapat penanganan lebih lanjut
5. Anjurkan pasien dan keluarga untuk menyiapkan perlengkapan persalinan
baik untuk ibu maupun bayi.
R: Bila perlengkapan sudah lengkap maka px dan keluarga bisa lebih
tenang dalam menghadapi persalinan.
6. Kolaborasi dengan dokter untuk USG.
R: Karena ibu termasuk resiko tinggi maka ibu memerlukan perawatan
intensif.

Mx : ibu merasa cemas

36
Tujuan : ibu mengerti dengan penjelasan bidan, ibu menjadi
tenang.
Kriteria hasil : KU baik, ibu tidak lagi cemas.
Intervensi:
1. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini bahwa ibu mengalami
kehamilan lewat waktu.
R: Menambah pengetahuan ibu sehingga mengurangi kecemasan.
2. Berikan motivasi kepada pasien dan keluarga.
R: Motivasi yang diberikan dapat mengurangi kekhawatiran ibu dan
keluarga.

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal / jam : 05-10-2014 / 09.45 WIB
Dx : G1 P0000 dengan kehamilan post date
Implementasi :
1. Melakukan hubungan komunikasi terapeutik dengan pasien dan keluarga
dengan senyum, salam , sapa.
2. Observasi TTV (TD: 110/70 mmhg, nadi: 76x/menit, RR: 20x/menit, suhu:
36,5 oC).
3. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dengan bahasa yang mudah
dimengerti oleh ibu dan memberitahukan tentang keadaan ibu dan janin
baik.
4. Membuat surat rujukan ke dr.SPOG
5. Melakukan persiapan perlengkapan persalinan baik untuk ibu maupun bayi
(jarik, baju ibu, celana dalam, softek, baju bayi, popok, bedong, topi,
selimut, dll)
6. Melakukan kolaborasi dengan dr. SPOG untuk USG.

Mx : ibu merasa cemas


1. Menjelaskan kepada ibu bahwa kehamilan lewat waktu merupakan yang
melebihi jadwal atau waktu yang telah ditentukan oleh petugas kesehatan, hal

37
ini disebabkan oleh beberapa factor misalnya: saat menentukan haid terakhir
tidak tepat sehingga diagnosa persalinan juga tidak tepat. Memberitahu ibu
bahwa kehamilan lewat waktu masih dapat lahir dengan normal.
2. Memberi support mental pada ibu dengan melibatkan keluarga atau suami
dengan mengajak berdoa pada Tuhan.

VII. EVALUASI
Tanggal : 05-10-2014
Jam : 10.00 WIB
Dx : G1 P0000 dengan kehamilan post date
S : - Ibu mengatakan sudah mengerti tentang keadaannya saat ini dan
mengerti penjelasan yang telah diberikan oleh petugas kesehatan.

- Ibu mengatakan sudah siap menghadapi persalinan.

O : TTV: TD: 110/70 mmhg,


Nadi: 76x/menit
RR: 20x/menit
Suhu: 36,5 oC
DJJ: 128x/menit

A : GI P0000 UK 43 1/7 minggu, postmatur, letak membujur, puka, kepala U,


intrauterine, kesan jalan lahir normal, KU ibu baik.

P : lanjutkan intervensi
- Anjurkan ibu untuk datang ke dr.SPOG

Mx : ibu merasa cemas


S : ibu mengatakan sedikit lega dan tenang setelah mendapat penjelasan
dari bidan.
O : - keadaan ibu baik

38
- ibu mengangguk tanda mengerti
A : masalah gangguan kecemasan ibu teratasi
P : intervensi dihentikan
BAB IV
PEMBAHASAN

Dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. “D” GI P0000 UK 43 1/7


minggu dengan kehamilan postdate dan membandingkan antara teori dan kasus
yang ada di lapangan pada pengkajian didapatkan keluhan Ibu mengatakan
merasa cemas karena sudah melebihi tanggal tafsiran persalinan bayinya belum
juga lahir, dalam pengkajian antara teori dan kasus sudah tidak ada kesenjangan.
Pada interpretasi data dasar antara kasus dan teori tidak ada kesenjangan dan
sudah sesuai dengan managemen asuhan kebidanan.
Pada intervensi antara teori dan kasus tidak ada kesenjangan karena tindakan
sesuai dengan diagnosa yang ada dan telah disertai rasional yang sesuai dan
telah diimplementasikan dengan baik.. Pada evaluasi antara teori dengan
tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan. Pada evaluasi dilakukan langkah
sesuai dengan metode SOAP berdasarkan kriteria hasil.

39
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemeriksaan kehamilan bisa diketahui apakah kehamilan tersebut
normal/ada kelainan/komplikasi sehingga apabila ada hal-hal yang tidak
diinginkan dapat segera ditangani dengan baik, selain itu ANC secara
teratur akan meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin. Secara umum
tujuan penyusunan laporan ini agar mahasiswa mampu melaksanakan
ASKEB pada bumil trimester III patologis dalam pencapain tujuan khusus
pengkajian subyektif dan obyektif berhasil dilaksanakan klien. Dari data di
atas di dapatkan rencana tindakan yang sesuai untuk ibu hamil trimester III
dan boleh dilaksanakan pada hari yang sama sesuai dengan teori sebagai
langkah akhir evaluasi pada kunjungan selanjutnya sesuai jadwal
kunjungan yang diberikan.

B. Saran
a. Saran untuk tenaga kesehatan
- Tenaga kesehatan lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
dalam memberikan pelayanan kepada klien pada masa Ante Natal
Care (ANC).
- Selalu memperhatikan keadaan umum pasien dan privacy pasien
dalam setiap tindakan kebidanan.
- Selalu menggunakan komunikasi terapeutik.
- Selalu memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi pada pasien
- Memberikan pelayanan dan tindakan dengan sabar, teliti, dan penuh
perhatian kepada klien.
b. Saran untuk mahasiswa

40
- Dalam melaksanakan asuhan kebidanan harus memandang secara
menyeluruh dan dapat membantu dalam proses pemecahan masalah.
- Mahasiswa harus bisa memberikan penyuluhan dan informasi sejelas-
jelasnya dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh klien.
c. Saran untuk klien dan keluarga
- Ibu dan keluarga hendaknya punya kesadaran tinggi akan
kesehatannya untuk memperkecil risiko komplikasi selama kehamilan.
- Apabila terjadi komplikasi segera datang ke bidan / tenaga kesehatan
terdekat.

41
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC

Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP

Tim FK UI. 2004. Kapita Selekta Kedokteran Edisi ketiga. Jakarta: Media
Aesculapsius

42

Anda mungkin juga menyukai