Anda di halaman 1dari 8

E-ISSN 2527-5879 P-ISSN 2527-5879

http://journal2.um.ac.id/index.php/jsph
Email: jsphum@yahoo.co.id

Volume 2, Nomor 1, Juli 2017 Halaman 33-40

INTERAKSI BURUH MIGRAN PEREMPUAN SEBAGAI KEKUATAN MODAL


SOSIAL

Anggaunitakiranantika
Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang
Email:anggaunita.fis@um.ac.id
Abstrak
Migrasi internasional yang terjadi pada buruh migran Indonesia menjadi pusat perhatian berbagai pihak
dalam dekade terakhir, permasalahan mengenai ketenagakerjaan, baik di dalam negeri maupun di luar
negeri mulai banyak terangkat ke permukaan dengan pemberitaan secara meluas di media.BMI yang
bekerja di luar negeri, baik kategori legal maupun yang ilegal lebih banyak melibatkan perempuan di
Propinsi Jawa Timur, salah satunya berasal dari Kabupaten Tulungagung. Di Negara Hongkong jumlah
BMI asal Propinsi Jawa Timur paling banyak, yakni mencapai sekitar 170.000 orang, disusul Taiwan
sekitar 160.000, dan Malaysia sekitar 130.000 orang.Penelitian dilakukan untuk menganalisis keberanian
pada perempuan untukmenjadi buruh migranyang didasari oleh interaksi sosial. Analisis pada interaksi
juga dilakukanuntuk mengetahui modal sosial yang tercipta di kalangan buruh migran Indonesia yang
berasal dari Kabupaten Tulungagung. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan teknik
purposive di Kabupaten Tulungagung. Keterlibatan perempuan di Kabupaten Tulungagung menjadi
Buruh Migran Indonesia dilakukan atas dasar keberanian dalam merubah nasib hidupnya dan melawan
fatalisme sebagimana melekat pada masyarakat desa. Interaksi sosial yang dilakukan oleh buruh migran
Indonesia melalui komunikasi virtual dengan perantara media sosial adalah bentuk dari Geometry of social
space dalam kajian interaksi Simbolik. Interaksi sosial inilah yang menjadi modal utama dalam penguatan
jaringan di dalam masyarakat sehingga buruh migran Indonesia mampu membentuk masyarakatnya
sendiri dalam sistem sosial yang lebih luas.

Kata Kunci: Buruh Migran; Indonesia; Interaksi Sosial; Modal Sosial; Perempuan

THE INTERACTION OF FEMALE MIGRANT WORKERS AS A FORCE OF SOCIAL


CAPITAL
Abstract
International migration on Indonesia migrant worker attracts many people on last decades. Workforce
labor problems, either in-country or abroad has begun rose into society, announced by mass media.
Indonesia worker who get jobs abroad, whether on legal sector or on illegal, was involved women in East
Java Province. Furthermore,some of them comes from Tulungagung Regency. On Hongkong, the number
of Indonesia migrant worker is all the much, attained on 170.000 peoples, Next on Taiwan approximately
160.000 peoples, Then Malaysia on 130.000 peoples. Research was conducted for analyze women
courage to join as migrant worker based on social interaction. Analysis of interaction was used for
detecting social capital among Indonesia migrant workers who comes from Tulungagung Regency.
Research was done by qualitative methods, with purposive technique in Tulungagung Regency. To sum
up, basically, women involvement on Indonesia migrant workers who comes from Tulungagung Regency
has found from their willingness for quality of life betterment and fought patriarchy culture valiantly as
well as their goal upon other villagers. Women migrant workers has occurred social interaction by virtual
communication through the medium of social media. It was a form of Geometry of social space on
symbolic interaction aspect. Moreover, this also mentioned if the priority for network streghtening among
society are social interaction. The stronger the interaction, the broader the society was constructed on
women migrant workers on social system extensively.
Keywords: Indonesia; Migrant Workers; Social Capital; Social Interaction; Women

33 J S P H
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Volume 2, Nomor 1, Juli 2017

LATAR BELAKANG profesi yang menghasilkan uang, dirasa dunia


Buruh Migran Indonesia atau yang sering tersebut adalah dunia yang sudah lazim
dikenal dengan istilah BMI atau TKI merupakan dilakukan oleh perempuan Indonesia dan
pekerjaan yang dimiliki oleh sebagian besar bukanlah hal yang membutuhkan sebuah
perempuan yang berdomisili di Propinsi Jawa keahlian khusus.
Timur hingga tahun 2016. Propinsi Jawa Timur Penelitian ini dilakukan dengan
dikenal sebagai salah satu propinsi tertinggi memperhatikan kelangkaan pada kajian yang
sebagai pemasok kebutuhan akan buruh migran menitikberatkan kehidupan Buruh Migran
ke beberapa kawasan Asia-Pasifik, seperti Perempuan dengan memperhatikan hubungan
HongKong, Taiwan, Korea, Malaysia, Singapura sosial yang terjadi diantara komunitas yang
dan Brunei Darussalam. Berdasarkan data yang terbentuk pada Buruh Migran Perempuan.
diperoleh dari BNP2TKI hingga bulan Januari Hubungan sosial yang terjadi ini terbentuk
2016, beberapa kabupaten atau daerah yang sebagai cikal bakal modal sosial yang nantinya
terdapat di Propinsi Jawa Timur yang menjadi digunakan sebagai pembentuk ikatan untuk
kantong atau wilayah terbanyak akan perempuan mengokohkan identitas pada Buruh Migran
yang berstatus sebagai Buruh Migran Indonesia Perempuan. Penelitian mengenai Buruh Migran
adalah Kabupaten Tulungagung (1.657 Perempuan bukanlah hal yang baru namun kajian
penduduk), Kabupaten Banyuwangi (1.323 yang banyak dilakukan adalah pada remitansi
penduduk), Kabupaten Blitar (1.289 penduduk), dan dampak sosial ekonomi yang
Kabupaten Ponorogo (1.219 penduduk) dan melingkupinya, dalam tulisan ini, hubungan
Kabupaten Malang (632 penduduk). Jumlah sosial sebagai pembentuk jaringan sosial dalam
penduduk yang didapat di atas adalah jumlah kehidupan Buruh Migran Perempuan akan
penduduk yang sifatnya kumulatif hingga Bulan dibahas secara rinci dengan mengesampingkan
Januari 2016 yang memutuskan untuk menjadi analisis atau perhatian selain aspek remitansi.
Buruh Migran Indonesia, jadi jumlah tersebut Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis
bukanlah jumlah keseluruhan penduduk yang interaksi sosial yang dilakukan oleh wanita yang
memutuskan untuk menjadi Buruh Migran berasal dari Kabupaten Tulungagung dalam
Indonesia. komunitas Buruh Migran Perempuan di Negara
Berdasarkan hasil penelitian yang telah tujuan Asia-Pasifik seperti Taiwan, Hongkong,
dilakukan sebelumnya, diketahui bahwa yang Malaysia dan Singapura menggunakan
menjadikan perempuan memilih merantau kajianinteraksi simbolis dan mengetahui
menjadi Buruh Migran Indonesia disebabkan kekuatan modal sosial yang telah terbentuk
oleh beberapa hal, yakni orientasi pada uang. berdasarkan interaksi yang dilakukan oleh buruh
Banyaknya beban yang harus ditanggung untuk migranperempuan yang masih terbatas untuk
membiayai hidup keluarga dan orangtua diteliti dalam kajian Sosiologi.
menyebabkan masyarakat yang didominasi oleh
perempuan menjadi buruh migran METODE PENELITIAN
(Anggaunitakiranantika, 2015:18). Dengan Dalam metodologi penelitian, terdapat sebuah
demikian, diharapkan setelah menjadi para Buruh paradigma yang diartikan sebagai anggapan-
Migran Perempuan, kualitas hidup akan menjadi anggapan meta-teoritis yang paling mendasar
lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, yang menentukan kerangka pikir, cara
yang ditandai dengan kepemilikan secara fisik, mengandaikan dan cara bekerjanya para
dalam bentuk harta benda perhiasan emas, penganut teori sosial yang menggunakannya
investasi berbentuk rumah, tanah, kendaraan (Neuman, 2000:67) Di dalamnya tersirat adanya
bermotor ataupun hewan ternak.Berdasarkan data kesamaan pandangan yang mengikat
yang didapat dari BNP2TKI hingga bulan Januari sekelompok penganut teori dalam cara pandang
2016, adalah sebagai berikut: dan cara kerja yang sama dalam batas-batas
Domestic Worker atau Penata Laksana Rumah pengertian yang sama pula. Jika para ilmuwan
Tangga: 11.954 penduduk sosial telah menggunakan paradigma tertentu,
Caregiver atau Perawat bagi anak ataupun maka berarti memandang dunia dalam suatu cara
Lansia: 8.335 penduduk yang tertentu pula.
Housekeeper atau Pekerja dalam Rumah Paradigma merupakan cara mengelompokkan
Tangga: 1.105 penduduk cara berpikir sesesorang dalam suatu teori sosial
Faktor utama menjalankan profesi tersebut dan merupakan alat untuk memehami mengapa
dikarenakan selama mereka tinggal di Indonesia, pandangan-pandangan dan teori tertentu dapat
perempuan Indonesia selalu dibiasakan dengan lebih menampilkan sentuhan pribadi dibanding
budaya patriarkhi dan melakukan peranan yang lain. Demikian juga alat untuk memetakan
penting dalam sektor domestik,sehingga dalam perjalanan pemikiran teori sosial seseorang
memjalankan peranan tersebut sebagai sebuah terhadap persoalan sosial.

34 J S P H
Interaksi Buruh Migran Perempuan Sebagai Kekuatan Modal Sosial ,Anggaunitakiranantika

Dalam penelitian ini, menggunakan internasional ke negara lain di negara asia-


pendekatan subyektivitas dalam analisis pasifik.
sosialnya, sehingga hubungan dengan sosiologi Informan dalam penelitian ini adalah
keteraturan bersifat tersirat. Dalam penelitian ini perempuan atau wanita yang telah berkeluarga
ingin memahami kenyataan sosial menurut apa yang berasal dari wilayah kecamatan terpilih di
adanya, mencari sifat yang paling dasar dari Kabupaten Tulungagung yang menjadi buruh
kenyataan sosial, yaitu mengenai hubungan sosial migran dengan tujuan kerja adalah negara di asia
atau interaksi yang dilakukan oleh seseorang pasifik seperti Hongkong, Taiwan, Singapura dan
dalam komunitas Buruh Migran Indonesia Malaysia. Penentuan informan ini tidak dibatasi
menurut pandangan subyektif dan mengetahui pada jenis atau sektor bidang pekerjaannya untuk
kesadaran seseorang yang langsung terlibat dalam mendapatkan kekayaan informasi.Yang dibatasi
peristiwa sosial bukan menurut orang lain yang hanyalah lama berada di Negara tujuan, minimal
mengamati. Pendekatannya cenderung 2 tahun atau menghabiskan masa kontrak yang
nominalis, anti-positivis dan idiografis. dimaksudkan untuk mengetahui bahwa wanita
Kenyataan sosial,seperti halnya tindakan sosial tersebut telah mampu menguasai pekerjaan di
atau interaksi yang dilakukan secara sengaja bidangnya dan mampu melakukan adaptasi di
muncul karena dibentuk oleh kesadaran dan Negara tujuan tempat ia bekerja.Subyek
tindakan seseorang. Karenanya mereka berusaha penelitian diambil menggunakan teknik
menyelami jauh ke dalam kesadaran dan purposive sampling dalam penulisan lapangan,
subyektivitas pribadi manusia untuk menemukan nama – nama mereka akan disamarkan.
pengertian apa yang ada di balik kehidupan sosial. Penentuan subyek diperoleh dari informan kunci,
Penelitian ini mengambil setting sosial di yaitu ketua komunitas atau perangkat desa di
KabupatenTulungagung, Jawa Timur.Dalam Kabupaten Tulungagung yang dianggap
rangka penelitian ini, peneliti melakukan studi mengenal secara personal terhadap perempuan
pendahuluan ke beberapa tempat seperti yang pernah menjadi buruh migran negara lain di
kawasan Asia-pasifik. Untuk memudahkan
Komunitas Ex- Buruh Migran Perempuanyang
penelitian, penentuan informan juga dilakukan
tersebar di Kabupaten Tulungagung,Kantor peneliti dengan pendekatan secara personal
Kecamatan di KabupatenTulungagung dan Balai terhadap mantan buruh migranperempuan, baik
desa dan/atau Kantor Kelurahan di wilayah yang akan atau pernah bekerja di Hongkong,
Kabupaten Tulungagung.Penentuan lokasi Taiwan, Malaysia dan Singapura tanpa ada
berujung hingga peneliti menemukan wanita perbedaan. Upaya ini dilakukan supaya terjalin
penduduk asli dari wilayah kecamatan di hubungan yang kondusif antara subyek dan
Kabupaten Tulungagung yang berstatus menikah peneliti agar diperoleh informasi yang maksimal.
dan berencana untuk menjadi buruh migran dan Berdasarkan uraian di atas, informan dalam
atau telah menjadi mantan Buruh Migran penelitian ini diperoleh sebesar jumlah subyek
dalam penelitian ini tidak ditentukan secara baku
Perempuan yang tidak kembali lagi ke Negara-
karena dalam studi ini jumlah subyek penelitian
negara tujuan seperti Hongkong, Taiwan, tidak dapat dijadikan ukuran utama,
Malaysia dan Singapura.Berdasarkan data yang yangmengerucut pada 13 informan yang berasal
didapatkan dari Disnakertrans Kabupaten dari daerah berbeda di Kecamatan yang ada di
Tulungagung pada tahun 2016, Kantong buruh Kabupaten Tulungagung.Selain subyek
migran yang tersebar di wilayah Kabupaten penelitian, pendekatan pada sejumlah informan
Tulungagung meliputi 4 Kecamatan terbanyak; kunci juga dilakukan untuk mendapatkan data
yaitu Kecamatan Besuki, Kecamatan Kalidawir, dan informasiyang dibutuhkan.
Kecamatan Bandung, dan Kecamatan
Campurdarat.Dengan pertimbangan bahwa HASIL DAN PEMBAHASAN
Keberanian Menjadi Buruh Migran
penelitian ini memerlukan suasana yang kondusif
Indonesia
antara subyek dan peneliti maka sasaran Buruh Migran Indonesia yang bekerja di luar
ditentukan pada pelaku yang berdomisili asal di negeri, seperti Malaysia, Hongkong, Taiwan,
KabupatenTulungagung.Selain itu, diasumsikan ataupun Singapura sebagian besar diidentifikasi
bahwa masyarakat asli Kabupaten Tulungagung sebagai sosok wanita yang berani.Berani dalam
memiliki karakter yang terbuka sehingga konteks ini adalah mampu menghilangkan
memudahkan peneliti untuk menggali informasi perasaannya sebagai bagian masyarakat
mengenai interaksi sosial dalam komunitas Buruh patriarkhi yang menurut adat budaya Jawa harus
Migran Indonesia Migran didapatkan lebih dalam menjalankan kodratnya secara domestik. Berani
secara objektif dan dipandang dari sudut bahwa disini diafiliasikan dengan kemampuan
informan memang pernah melakukan migrasi seseorang untuk meninggalkan keluarga di
35 J S P H
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Volume 2, Nomor 1, Juli 2017

kampung halaman. simbol-simbol, nilai dan norma yang berbeda,


Keberanian para wanita dalam pengambilan mensyaratkan adanya proses adaptasi yang
keputusanmenjadi Buruh Migran Indonesia meliputi seluruh tindakan sosial-ekonomi-
seolah tidak menghiraukan berbagai masalah budaya seorang migran. Optimalisasi prestasi
aktual yang seakan tak pernah berhenti dibahas. dan produksi dalam bekerja sangat ditentukan
Sepanjang tahun dalam dekade ini, Pemerintahan kemampuan migran dalam beradaptasi (Ford,
Indonesia selalu dipusingkan dengan Michelle, Parker,Lyn, 2008:12). Selain
permasalahan buruh migran, antara lain berdasarkan kedua hal penting yang telah
banyaknya kekerasan yang terjadi dinegara dijelaskan, pemicu buruh migran untuk bekerja
pengimpor buruh migran, dan kasus-kasus ke luar negeri adalah kuatnya modal sosial yang
pendeportasian para Buruh Migran Indonesia. dimiliki oleh individu-individu buruh migran itu
Fenomena ini menjadi sorotan bagi pemerintah sendiri. Berdasarkan hasil penelitian, yang
saat ini, tetapi berbagai solusi yang telah di dilakukan oleh peneliti banyak terdapat
tawarkan oleh pemerintah tidak mengurangi kecenderungan yang terjadi pada buruh migran di
jumlah buruh migran di Indonesia. Hal tersebut Indonesia khususnya di Kabupaten Tulungagung.
disebabkan karena pemerintah tidak pernah Modal sosial juga menjadi salah satu penentu
dengan serius memperhatikan analisis kebutuhan yang sangat penting bagi calon buruh migran dan
yang menjadi penyebab keterlibatan wanita ex-buruh migrandalam keterlibatannya pada
menjadi buruh migran Indonesia sebagai pilihan migrasi internasional.
profesi. Hal lain yang membuat partisipasi wanita
Berdasarkan hasil wawancara yang telah melakukan migrasi internasionalmenjadi terus
dilakukan, keterlibatan wanita menjadi buruh berkembangadalah kuatnya jaringan sosial yang
migran Indonesia antara lain kurangnya lapangan ada di kalangan buruh migran indonesia.
pekerjaaan yang ada di daerah asal, hal tersebut Kehadiran para buruh migran Indonesia yang
disebabkan oleh semakin sempitnya lahan lahan pulang secara periodik, membawa cerita, gaya
pertanian di desa yang saat ini mulai bergeser dan penampilan yang disimbolkan sebagai
memasuki sektor industri, rendahnya SDM identitas individu yang maju dan modern.
(Sumber Daya Manusia) pada penduduk lokal Simbol-simbol itu dinilai sebagai indikator
wanita yang ada di Kabupaten Tulungagung kemajuan status ekonomi maupun sosial di
sehingga tidak bisa mendapatkan pekerjaan masyarakat. Disadari atau tidak, gambaran
dengan pendapatan tinggi. Rendahnya kualitas mengenai perkembangan dalam gaya hidup
SDM ini juga sangat nampak pada jenis ataupun modernisasiikut mendorong warga desa
penguasaan skill yang dimiliki oleh penduduk yang lainnya untuk bermigrasi. Pada titik ini
wanita di Kabupaten Tulungagung yang tidak keberadaan jaringan sosial cenderung menguat.
lepas dari sektor domestik seperti memasak dan Para migran terdahulu, baik yang masih berada di
membereskan rumah yang kurang dianggap negara lain ataupun yang telah menjadi ex-buruh
sesuai dengan kebutuhan industri yang ada di migrandapat menjadi titik pembentuk jaringan
Kabupaten Tulungagung.Kurangnya SDM sosial yang memperkuat psikologis warga desa
(Sumber Daya Manusia) dikarenakan minimnya lain di Kabupaten tulungagung untuk ikut
pendidikan, kurang sadarnya pentingnya bermigrasi sebagai buruh migran perempuan.
pendidikan bagi masa depan mereka. Temuan
dalam penelitian juga mengerucut pada Interaksi Buruh Migran Sebagai Modal Sosial
banyaknya perkawinan muda yang masih Modal sosial yang dimaksud adalah adanya
dilakukan sebagian penduduk di Kabupaten sebuah jaringan buruh migran yang ada di
Tulungagung yang menjadi informan, sehingga bebrapa negara tujuan, seperti Negara Hongkong,
tuntutan akan pemenuhan dalam keluarga juga Negara Taiwan, Negara Singapura ataupun
semakin meningkat. Negara Malaysia. Jaringan-jaringan sosial
Lapangan pekerjaan semakin langka di tersebut terbentuk melalui keluarga, tetangga,
Kabupaten Tulungagung didukung dengan dan teman-teman semasa mereka sekolah. Hal ini
kurangnya SDA (Sumber Daya Alam) diwilayah dibuktikan dengan petikan wawancara yang
tersebut yang kurang mendukung, karena secara peneliti lakukan dengan informan yang bernama
geografis informan yang diteliti mendiami Murna, 32 tahun sebagai berikut.
wilayah perbukitan kapur sehingga pengolahan “aku wani budal lungo nang luar negeri iki
lahan dan pemanfaatan lahan kurang mergo bondo nekat seng sepisan seng kepindone
menghasilkan dan dipandang tidak mencukupi iki akeh konco-konco ku seng lungo neng kono
kebutuhan hidup bagi informan. sukses, seng ketelu mbak yu wes enek seng kerja
Perubahan tempat bekerja dari desa secara nek kono disek”.
drastic ke Negara lain atau perubahan pekerjaan Dalam bahasa Indonesia artinya” Saya berani
dari agraris ke industri yang memiliki kebiasaan, berangkat kerja ke luar negeri, yang pertama

36 J S P H
Interaksi Buruh Migran Perempuan Sebagai Kekuatan Modal Sosial ,Anggaunitakiranantika

punya modal tekat, yang kedua karena banyak dengan kelompok-kelompok buruh migran
teman-teman saya yang bekerja disana banyak yang lama.
yang sukses, yang ketiga karena kakak saya Interaksi yang dilakukan dalam bentuk
sudah ada yang bekerja disana. jaringan para buruh migran juga dilakukan
Selanjutnya dalam wawancara dengan informan dengan memanfaatkan media sosial untuk
yang lain, peneliti selanjutnya menanyakan hal memudahkan berkomunikasi, media sosial yang
yang berkaitan dengan ungkapan informan diatas digunakan salah satunya adalah facebook,
tentang pembentukan modal sosial atau bahkan mereka membuat grup dalam akun
membentuk sebuah jaringan oleh para buruh facebook tersebut yang bisa diakses oleh siapa
migran. Pertanyaan yang dilontarkan oleh peneliti saja dengan tujuan mengembangkan interaksi
sebagai berikut. seluas-luasnya untuk membangun keakraban dan
Peneliti: “la ngono kuwi mbak neng kono mengembangkan jaringan lebih baik di kalangan
(Hongkong) kuwi ya iso ketemu konco-konco ne buruh migran Indonesia.
samean utawa ambek mbak saman?”
Dalam bahasa Indonesia kalau disana mbk itu apa
bisa bertemu dengan teman-teman atau saudara
juga?.
Informan (Lely, 21 tahun) menjawab: “yo iso
mbak nek kono iki seminggu pisan ya libur dina
sabtu ambk minggu mbk dadi libur iku wong-
wong indo seng buruh nek kono podho dolan neng
taman, dadi ya iso ketemu mangan bareng utawa
belanja bareng, penak mbk nek kono kuwi iso
libur gak koyok kerjo nek Indonesia mbak”. Gambar 1. Media sosial TKW Tulungangung
Dalam bahasa Indonesia artinya ya bisa mbak satu (Sumber: Media sosial facebook)
minggu itu disana (Negara Hongkong) ada
liburnya yaitu hari sabtu atau minggu, jadi kalau Pada media sosial facebook, mereka
libur begitu orang-orang Indonesia yang bekerja membentuk komunitas atau grup berdasarkan
disana atau buruh migran pergi ke taman untuk daerah asal mereka dan tempat tujuan mereka
sekedar bertemu sesama buruh migran atau bekerja menjadi buruh migran, seperti yang
makan bareng bahkan belanja bersama. terlihat pada gambar diatas.Keuntungannya
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada kalau buruh migran membuat satu komunitas
informan yang bekerja sebagai buruh migran, dalam media sosial, mereka akan lebih mudah
misalnya di Negara Hongkong ini menyatakan melakukan interaksi sosial diantara kalangan
bahwa cara membentuk modal sosial dengan buruh migran, menemukan saudara atau teman
membangun jaringan-jaringan antara buruh yang sama-sama bekerja di sebuah negara tujuan,
migran. Jaringan-jaringan tersebut dibentuk seperti contohnya Negara Hongkong. Jaringan
dimana tempat atau negara bekerja atau negara antara para buruh semakin berkembang dan
tujuan mereka bekerja. Dengan adanya jaringan- semakin luas, hal tersebut terbukti bahwa mereka
jaringan antara buruh migran tersebut sangat mampu membangun modal sosial dalam hal ini
berarti bagi mereka. Jaringan-jaringan tersebut salah satu membuka atau membentuk sebuah
tidak hanya diantara buruh migrant tetapi juga jaringan. Dengan modal tersebut mereka lebih
agensi yang ada disana. Agensi di sana (misalnya: yakin untuk berangkat bekerja sebagai buruh
Negara Hongkong) sangat membantu para buruh migran, karena mereka disana sudah tidak merasa
migran yang ada di negara tujuan. Peran agensi asing dan sendiri, walaupun tidak kenal dengan
disini sebagai penyalur komunikasi antara buruh mereka tapi mereka berasal dari kota atau negara
migran. Dengan modal sosial yang berupa
jaringan yang dimiliki antara para buruh migran
itulah yang menjadi modal utama dalam interaksi
sosial yang dilakukan oleh calon migran.
Dengan semakin mobile suatu teknologi,
semakin mudah diakses dan dimilikinya suatu
teknologi, sosial media sudah semakin menjadi
darah daging bagi orang jaman sekarang. Dalam
kelompok yang lebih besar, kelompok-kelompok
kecil calon buruh migran sudah dapat dengan
mudah bergabung baik untuk membentuk Gambar 2. Media sosial Buruh Migran (Sumber:
jaringan sosial baru maupun menggabungkan diri Media sosial facebook)

37 J S P H
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Volume 2, Nomor 1, Juli 2017

yang sama membuat mereka merasa satu Dari hasil observasi yang dilakukan, dalam
keluargaBeberapa grup buruh migran yang sering Grup Komunitas Buruh Migran, pola komunikasi
menjadi ajang berkumpul dan membentuk yang tercipta secara aktif dilakukan oleh buruh
jejaring sosial antara lain grup berdasarkan daerah migran yang telah bekerja di Negara Hongkong,
asal, seperti: Tulungagung, Trenggalek, Blitar, Singapura, Arab Saudi dan Korea Selatan
Banyuwangi dan sebagainya. dibandingkan buruh migran di negara lainnya.
Postingan atau penyampaian informasi yang
dilakukan juga lebih cenderung pada informasi
mengenai kegiatan sehari-hari selama
menjalankan profesi sebagai pekerja
migran.Unggahan berupa foto atau kata-kata
tersebut baru mendapat respon atau komentar
dari teman lainnya, termasuk calon buruh migran
yang masih berada di Indonesia. Hampir setiap
hari, berbagai unggahan masuk dalam grup
Buruh Migran memberikan informasi mengenai
apa yang terjadi dalam dunia keseharian yang
dialami oleh Buruh Migran Indonesia.
Gambar 3. Media sosial TKW Hongkong
(Sumber: Media sosial facebook)

Keterkaitan jaringan dan kelompok


merupakan aspek vital dari modal sosial. Jaringan
sosial terjadi berkaitan dengan adanya keterkaitan
antara individu dengan kelompok. Keterkaitan
terwujud dengan di dalam beragam tipe kelompok
pada tingkat lokal maupun tingkat lebih tinggi.
Grup atau fanspage di Facebook telah menjadi
dunia kedua di mana orang berkumpul saling
bersosialisasi satu sama lain. Keterbukaan dan
kemudahan akses sosial media telah membuat
grup dan fanspage di Facebook menjadi salah satu
modal sosial yang cukup kuat bagi calon buruh Gambar 4. Media sosial Migran Indonesia
migran baik untuk mendapatkan informasi (Sumber: Media sosial facebook)
tentang negara tujuan maupun mencari serta
membuat jaringan sosial di antara buruh migran. Kajian Interaksionisme Simbolik Dalam
Jaringan sosial media ini sering digunakan Modal Sosial Buruh Migran Indonesia
sebagai sarana berkumpul, berdiskusi, tanya Interaksionalisme simbolik yang digunakan
jawab, ataupun curhat. Beberapa jaringan sosial pertama kalinya oleh Herbert Blumer, pada
media yang sering menjadi sarana interaksi sosial dasarnya merupakan satu perspektif psikologi
dan dipergunakan sebagai ajang berkumpul buruh sosial. Perspektif ini memusatkan perhatiannya
migran Indonesia ini antara lain grup yang pada analisa hubungan antar-pribadi. Individu
terbentuk melalui WhatsApp, grup Blackberry dipandang sebagai pelaku yang menafsirkan,
Messenger, fanspage Facebook atau grup menilai, mendefinisikan, dan bertindak. Dalam
Facebook. Beberapa grup dan fanspage Facebook kajian interaksi simbolis selanjutnya juga
bersifat terbuka yang dapat dengan mudah untuk dilakukan oleh Georg Simmel yang menaruh
diakses dan dimasuki oleh siapapun.Grup atau perhatian khusus tentang pemahaman akan
fanspage di Facebook telah menjadi dunia kedua bentuk-bentuk dan konsekuensi berbagai bentuk
di mana orang berkumpul, melakukan interaksi interaksi yang berbeda-beda. Salah satu bidang
dan proses sosial antara satu sama lain. yang menjadi pusat perhatiannya adalah
Keterbukaan dan kemudahan akses sosial media hubungan antara individu dan masyarakat.Di
telah membuat grup dan fanspage di Facebook dalam bukunya yang terkenal 'Conflict and The
menjadi salah satu modal sosial yang cukup kuat Web of Group Affliations',Simmelmengatakan
bagi calon buruh migran baik untuk mendapatkan bahwa kepribadian manusia timbul dari dan
informasi tentang berbagai seluk beluk kehidupan dibentuk oleh kelompok atau budaya dimana
buruh migran di Negara tujuan, meningkatkan seseorang hidup. Keberadaan seseorang,
solidaritas diantara buruh migran Indonesia bagaimana dia berpikir dan bertingkah laku
hingga meningkatkan jaringan sosial di antara dipengaruhi keanggotaannya dalam kelompok
satu sama lain. tertentu (Wallace, R.A. and Wolf, A., 1980:78).

38 J S P H
Interaksi Buruh Migran Perempuan Sebagai Kekuatan Modal Sosial ,Anggaunitakiranantika

Kesadaran individu merupakan sumber awal orang lain. Simmel juga memusatkan
bagi Simmel dalam mengkaji lebih jauh tentang pemikirannya mengenai relasi (hubungan),
interaksi sosial, ia telah melakukan teoretisasi khususnya interaksi antar pemeran sadar dan
masalah modernitas dengan penekanan pada tujuannya adalah melihat besarnya cakupan
perkembangan pesat dari ilmu, teknologi, interaksi yang mungkin sepele namun pada saat
pengetahuan obyektif, berikut diferensiasinya di lain sangat penting. Menurut Simmel interaksi
satu sisi dan erosi budaya subyektif di sisi lain. timbul karena kepentingan-kepentingan dan
Konflik dan krisis kebudayaan modern oleh dorongan tertentu. (Johnson, D.P., 1986:54)
Simmel digambarkan dalam bentuk pemiskinan- Sebagaimana yang nampak dalam penelitian
subyektivitas yang disebutnya endemi atrophy ini bahwa yang dikaji adalah interaksi sosial yang
(terhentinya pertumbuhan budaya subyektif) dilakukan mantan Buruh Migran Indonesia
karena hypertrophy (penyuburan budaya dengan lingkungannya, hal ini sangat nampak
obyektif). Simmel berusaha menjelaskan adanya pada komunikasi yang sangat intens melalui
ketimpangan budaya individu atas manusia kontak secara tidak langsung dengan perantara
sebagai subjeknya dibandingkan dengan media sosial, seperti Facebook. Interaksi yang
perkembangan media atau sarana kehidupan dilakukan oleh para buruh migran dan mantan
yang mengurangi peran aktif manusia dalam Buruh Migran Indonesia yang telah kembali dari
berkarya. Sehubungan dengan fenomena endemi beberapa negara tersebut dilakukan secara
antrophy interaksi menjadi salah satu pokok dinamis di Kabupaten Tulungagung, dengan
pemikiran dalam teori Simmel. melalui posting status dan membalas komentar
Masyarakat, kemudian, dapat diartikan yang dilakukan hampir setiap hari. Interaksi
sebagai sejumlah individu yang terhubungkan sosial yang nampak dalam kehidupan keseharian
melalui interaksi. Interaksi ini dapat menjadi pada kehidupan mantan Buruh Migran Indonesia
mengkristal sebagai bidang permanen. merupakan hasil dari kemampuan personal untuk
Hubungan ini, atau bentuk sociation, sangat mampu menafsirkan dunia sekitarnya
penting karena mereka menunjukkan bahwa menggunakan perantara media komunikasi
masyarakat bukan merupakan substansi, tetapi sebagai modal sosial yang dimilikinya.
sebuah peristiwa, dan karena bentuk-bentuk Pandangan Georg Simmel bagi perspektif ini
sociation mengatasi individu atau dualisme sangat berlaku dalam mengkaji fenomena
sosial (individu terlibat dengan satu sama lain interaksi sosial pada buruh migran Indonesia
dan dengan demikian merupakan sosial). yang berasal dari Kabupaten Tulungagung dari
(Poloma, M. 1993:110) ide dasarnya tentang masyarakat yang ia
Sedangkan interaksi sosial sendiri menurut pandang sebagai suatu sistem interaksi, yang
Georg Simmel memiliki point-point tersendiri menempatkan individu sebagai bagian terpenting
yang menurutnya merupakan hal yang perlu dari sistem sosial, dimana pada level individu
untuk disertakan dalam teori-teorinya, Simmel inilah proses interaksi terjadi dan kemudian
mengungkapkan bahwa interaksi menurut menggema hingga membentuk masyarakat.
bentuknya dapat dibedakan menjadi berikut Istilah yang digunakan Simmel untuk
yaitu: Subordinasi (ketaatan), Superordinasi melukiskan proses ini adalah “geometry of social
(dominasi), Hubungan seksual, Konflik, dan space .”Menurut Simmel masyarakat adalah
Sosiabilita (interaksi yang terjadi demi interaksi suatu bentuk interaksi sosial yang terpola seperti
itu sendiri dan bukan untuk tujuan lain). halnya jaring laba-laba. Dan ini merupakan tugas
sedangkan menurut tipenya meliputi: interaksi dari sosiolog untuk meneliti bentuk interaksi
yang terjadi antar individu-individu, interaksi sedemikian itu bagaimana mereka terjadi dan
yang terjadi antar individu-kelompok, dan mewujud di dalam kehidupan sejarah dan seiring
interaksi yang terjadi antar kelompok-individu. budaya yang berbeda. Sosiologi adalah “master
Pada keadaan yang sama yaitu kehidupan science” dimana orang dapat menemukan
dengan interaksi dan komunikasi dapat hukum-hukum yang mengatur semua
menumbuhkan kemungkinan-kemungkinan perkembangan sosial. Simmel tidak melihat
tertentu, dimana hal tersebut memiliki dampak masyarakat sebagai bentuk organisme
positif dan negatif, ada pada suatu saat seseorang sebagaimana menurut Comte ataupun Spencer.
merasakan kedekatan, kekompakan, dan Menurut Simmel masyarakat terdiri dari jaringan
kebersamaan baik secara pribadi maupun yang banyak liku-liku nya. Masyarakat hanyalah
kelompok.Adanya kontak merupakan faktor sebuah nama untuk sejumlah individu-individu
yang mendorong terjadinya komunikasi , kontak yang dihubungkan oleh interaksi. Struktur super-
tersebut terdiri dari kontak secara langsung individual yang lebih luas seperti halnya Negara,
maupun secara tidak langsung ( melalui media ), keluarga, klan, kota, atau persekutuan dagang
dan komunikasi itu sendiri adalah gambaran dari hanyalah merupakan kristalisasi interaksi
adanya interaksi dalam hidupnya dengan Dalam kajian menggunakan interaksi

39 J S P H
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Volume 2, Nomor 1, Juli 2017

simbolik, interaksi sosial yang dilakukan oleh Jacques, Martin.(2009). When China Rules the
buruh migran Indonesia adalah sebagai wujud World: The End of The Western World
dari masyarakat yang didalamnya muncul and The Birth of New Global Order.
interaksi sosial yang terpola seperti halnya jaring London: Penguin Press.
laba-laba. Jaring laba-laba tersebut dianalogikan Newman, Lawrence W. (2000). Basic of Social
sebagai modal sosial yang dilakukan dengan Research: Qualitative and Quantitative
perantara media sosial, yang dilakukan secara Approaches. Essex: Pearson Education
intens. Interaksi sosial yang dilakukan secara Limited
berkesinambungan oleh masing-masing buruh Plummer, Ken. (2011). Sosiologi The Basics.
migran Indonesia yang berasal dari Kabupaten Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Tulungagung lama kelamaan akan menghasilkan Salmah, Emi dalam Candraningrum, Dewi (ed,)
jaring laba-laba sebagai analogi dari modal sosial (2015). Strategi Penguatan
yang dimiliki, semakin luas, semakin besar P ro f e s i o n a l i s m e B u r u h M i g r a n
lingkupnya dan semakin menguat. Secara Internasional asal NTB ke HongKong:
Sosiologis, interaksi ini dapat dikatakan bahwa Kajian Kebijakan Gender dalam
buruh migran Indonesia mampu dikatakan Kebijakan Pembangunan Gender:
membentuk sebuah masyarakat dalam sistem Kepemimpinan, Ekologi, Kesehatan
sosial yang lebih luas. Reproduksi& Seksual. Jakarta: Percetakan
Jalasutra.
KESIMPULAN Sukesi, Keppi dalam Candraningrum, Dewi (ed),
Keterlibatan wanita di Kabupaten (2015). Dekonstruksi Budaya
Tulungagung menjadi Buruh Migran Indonesia “ Perem puan bukan Tiyang
di beberapa Negara yang tersebar di Asia-Pasifik, Wingking”:Kasus Perempuan Buruh
dilakukan atas dasar keberanian dalam merubah Migran dari Propinsi Jawa Timur dalam
nasib hidupnya dan melawan fatalisme Kebijakan Pembangunan Gender:
sebagimana melekat pada masyarakat desa. Kepemimpinan, Ekologi, Kesehatan
Interaksi sosial yang dilakukan oleh buruh Reproduksi& Seksual. Jakarta: Percetakan
migran Indonesia melalui komunikasi virtual Jalasutra.
dengan perantara media sosial adalah bentuk dari Johnson, D.P.(1986). Teori Sosiologi Klasik dan
Geometry of social space dalam kajian interaksi Modern. Jilid 2. Jakarta Gramedia
Simbolik. Interaksi sosial inilah yang menjadi P o l o m a , M . ( 1 9 9 3 ) . Te o r i S o s i o l o g i
modal utama dalam penguatan jaringan di dalam Kontemporer. Jakarta: Raja Grafindo
masyarakat sehingga buruh migran Indonesia Ritzer, G. dan Goodman, D.J., (2004).
mampu membentuk masyarakatnya sendiri Sociological Theory. Edisi ke-6. New
dalam sistem sosial yang lebih luas. York: McGraw-Hill
Wallace, R.A. dan Wolf, A., (1980).
DAFTAR RUJUKAN Contemporary Sociological Theory:
Anggaunitakiranantika, dalam Candraningrum, Continuing the Classical Tradition.
Dewi (ed) (2015). Konstruksi Sosial Englewood: Prentice Hall
Perempuan Buruh Migran Malang di http://www.bnp2tki.go.id/stat_penempatan/inde
HongKong: Social Prestige vs Lilitan ksdiakses pada 2 februari 2017, 23:12
Hutang dalamKebijakan Pembangunan
Gender: Kepemimpinan, Ekologi,
Kesehatan Reproduksi& Seksual. Jakarta:
Percetakan Jalasutra.
Appadurai, Arjun, (1993). Modernity at Large:
Cultural Dimension of Globalization.
Minnesota: University of Minnesota Press
Ford, Michelle, Parker,Lyn.(2008). Women &
Work in Indonesia. London: Routledge.
Field, John.(2010). Modal Sosial.
Yogyakarta: Kreasi Wacana..
Geertz, Hildred.(1985). Keluarga Jawa. Jakarta:
Grafiti Press.
Irianto, Sulistyowati.(2011). Akses Keadilan dan
Migrasi Global Kisah Perempuan
Indonesia Pekerja Domestik di Uni Emirat
Arab. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia.
40 J S P H

Anda mungkin juga menyukai