Anda di halaman 1dari 17

Lingkungan Industri & 6 Force dan

Keunggulan Bersaing

Kelompok 1 :
Aldo Justinus Parlan
Ahmad Saililah
Evan Syadilla Suryanegara
Rizqi Dwi Ramadhani
Steven Alfonso Fauzie
Lingkungan Industri

1.Fenomena Industri 4.0 1.0


2.Industri Khusus 1.0-4.0
3.Pilar Utama Industri 4.4.3.0
4.Prinsip Industri 4.0
Fenomena Industri
Era Revolusi Industri 4.0 sudah di depan mata. Era itu

ditandai dengan pemanfaatan teknologi digital yang mendorong

otomasi dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur. Era ini

kerap menimbulkan kekhawatiran bagi banyak pihak

soal pekerjaan manusia yang akan digantikan teknologi mutakhir.

Ketua Eksekutif WEF di Jenewa, Klaus Schwab adalah sosok yang

pertama kali mengemukakan istilah itu kepada publik pada 2016

silam dalam bukunya "Revolusi Industri Keempat" di pertemuan

Davos pada tahun yang sama. Schwab berpendapat, revolusi

teknologi sedang berlangsung dan mengaburkan batas antara

bidang fisik, digital dan biologis. Sederhananya, revolusi industri

keempat akan mengacu pada bagaimana teknologi seperti


Industri 1.0 – 4.0

Industri 1.0
Revolusi Industri pertama ditandai dengan

dikembangkanya mesin uap oleh James Watt. Pekerjaan yang

sebelumnya dikerjakan oleh manusia mulai digantikan oleh

mesin-mesin uap. Revolusi Industri 1.0 berlangsung periode

antara tahun 1750-1850. Saat itu terjadi perubahan secara


besarbesaran

di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan,

transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang

mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di


dunia.

Revolusi generasi 1.0 melahirkan sejarah ketika tenaga manusia

dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin. Salah satunya

adalah kemunculan mesin uap pada abad ke-18. Revolusi ini

dicatat oleh sejarah berhasil menggerakan perekonomian


secara

dramatis.
Revolusi Industri 2.0
Revolusi industri pertama memang penting
dan mengubah banyak hal. Namun, yang tak
kalah pentingnya adalah revolusi industri
kedua yang terjadi di awal abad ke-20. Saat
itu, produksi memang sudah menggunakan
mesin. Tenaga otot sudah digantikan oleh
mesin uap, dan kini tenaga uap mulai
digantikan dengan tenaga listrik. Untuk
revolusi industri kedua lebih menitikberatkan
pada penggunaan motor-motor listrik.
Khususnya motor listrik arus bolak-balik yang
dikembangkan oleh Tesla.Industri 2.0 pada
abad ke 19 yang ditandai dengan adanya
produksi missal, mesin listrik dan standarisasi
industri.
Revolusi Industri 3.0
Revolusi industri ketiga mengubahnya.
Setelah revolusi ini, abad industri pelan-
pelan berakhir, abad informasi dimulai.
Kalau revolusi pertama dipicu oleh
mesin uap, revolusi kedua dipicu oleh
ban berjalan dan listrik, revolusi ketiga
dipicu oleh mesin yang bergerak, yang
berpikir secara otomatis: komputer dan
robot.ts.
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang
mengkolaborasikan teknologi siber dan teknologi otomatisasi.
Revolusi Industri 4.0 dikenal juga dengan istilah “cyber physical
system”. Konsep penerapannya berpusat pada otomatisasi.
Dibantu teknologi informasi dalam proses pengaplikasiannya,
keterlibatan tenaga manusia dalam prosesnya dapat berkurang.
Dengan demikian, efektivitas dan efisiensi pada suatu lingkungan
kerja dengan sendirinya bertambah. Dalam dunia industri, hal ini
berdampak signifikan pada kualitas kerja dan biaya produksi.
Pilar Utama Industri 4.4.3.0

Ada 5 Teknologi yang menjadi pilar utama :


1. Internet of Things
2. Big Data
3. Artifical Intelegence
4. Cloud Computing
5. Addictive Manufacturing
Prinsip Industri 4.0
Ada empat prinsip rancangan dalam Revolusi Industri 4.0.
prinsip-prinsip ini membantu perusahaan mengidentifikasi dan
mengimplementasi skenario-skenario dalam revolusi Industri
4.0 :
1. Interoperabilitas (Kesesuaian)
2. Transparansi informasi
3. Bantuan teknis
4. Keputusan mandiri
Tahapan Industri 4.4.3.0
Pelaku industri pada revolusi industri 4.0 dibagi menjadi 3 tahapan, yakni
redistributif, restoratif dan regeneratif. Tahap pertama, industri bersikap
redistributif di mana ekonominya memberikan yang lebih membutuhkan pada level
bawah dan membuat ekonomi lebih seimbang. Tahapan kedua, industri restoratif
ialah industri yang sudah memperhatikan dan memperbaiki mutu lingkungan, dan
pada tahap ketiga, regeneratif yaitu ekonomi yang meningkatkan daya dukung
lingkungan. Era revolusi industri 4.0 memberikan dampak pada banyak
penemuanpenemuan teknologi canggih. Teknologi tersebut membawa perubahan
yang pesat hingga bisa merubah peradaban manusia. aktivitas sehari-hari manusia
bisa sangat terbantu, efisiensi waktu dan biaya membuat proses produksi semakin
diuntungkan,.Akan tetapi, dibalik keunggulan-keunggulan tersebut juga membawa
dampak negatif bagi kehidupan manusia. salah satunya berdampak negatif dan
mengancam ranah ekologi. Beberapa ancaman yang ditimbulkan diantaranya
adalah pengangguran masal, ketidak seimbangan ekonomi dan kerusakan
lingkungan
SIX FORCE DAN
KEUNGGULAN BERSAING
Sejarah
Model enam kekuatan adalah model analisis yang
digunakan untuk memberikan penilaian holistik dari setiap
industri tertentu dan mengidentifikasi penggerak yang
menggaris. bawahi penggerak profitabilitas dan persaingan.
Model ini merupakan perpanjangan dari model lima kekuatan
Porter yang diusulkan oleh Michael Porter dalam artikelnya
pada tahun 1979 yang diterbitkan dalam Harvard Business
.
Review "Bagaimana Kekuatan Kompetitif Membentuk Strategi".
Kekuatan keenam diusulkan pada pertengahan 1990-an. Model ini
menyediakan kerangka kerja enam kekuatan utama yang harus
dipertimbangkan ketika mendefinisikan strategi perusahaan
untuk menentukan daya tarik keseluruhan industri.
SIX FORCE

1 Kompetisi/Persaingan
Model ini merupakan kepanjangan dari
model Five Force Five (1979). Model 2 Pendatang Baru
diperpanjang termasuk kekuatan
keenam, produk pelengkap, dan 3 Pengguna akhir/Pembeli
diusulkan pada 1990-an.
4 Pemasok

5 Pengganti

6 Produk Pelengkap
Penggunaan
Model ini digunakan untuk mengidentifikasi posisi strategis perusahaan dengan melihat secara
holistik kekuatan yang mempengaruhi industri. Ini adalah kerangka kerja yang membantu
perusahaan mengidentifikasi ancaman dan mengevaluasi strategi terbaik untuk melangkah
maju guna meningkatkan profitabilitas dan daya saing.
Model enam kekuatan yang tidak diadopsi secara luas seperti pendahuluannya. Kerangka yang
direvisi telah ditantang oleh para akademisi dan ahli strategi seperti Kevin P. Coyne dan Somu
.
Subramaniam yang telah menyatakan bahwa tiga asumsi yang meragukan mendasari
kekuatan:
• Bahwa pembeli, pesaing, dan pemasok tidak berhubungan dan tidak berinteraksi dan
berkoalisi
• Bahwa sumber nilai adalah keuntungan struktural (menciptakan hambatan untuk masuk)
• Ketidakpastian itu rendah, yang memungkinkan para peserta di pasar merencanakan dan
merespons perilaku kompetitif.
Pengertian Keunggulan Bersaing

Perkembangan dan perubahan lingkungan yang begitu cepat


dan dramatis, termasuk perubahan selera konsumen, kemajuan
teknologi serta perubahan sosial ekonomi, telah mengakibatkan
timbulnya persaingan bisnis dalam berbagai industri yang begitu
ketat. Perkembangan dan perubahan terjadi secara lintas
geografis. Secara populer perkembangan tersebut dikenal dengan
istilah globalisasi (Siagian, 1995). Kondisi yang demikian
menuntut perusahaan untuk bisa menggali dan mengembangkan
sumber-sumber keunggulan bersaing agar dapat bertahan hidup.
Sumber keunggulan bersaing dapat ditemukan dari kemampuan
manajemen dalam menggali kompetensi bidang-bidang
fungsional perusahaan yaitu kompetensi bidang pemasaran,
pengembangan dan desain produk serta produksi ( porter, 1994;
Heene & Sanches, 1997)
Faktor-faktor
Keunggulan Ada dua cara dasar untuk mencapai

Bersaing
Setiap perusahaan yang bersaing dalam suatu lingkungan industri
tertentu pada dasarnya memiliki keinginan untuk dapat lebih unggul
keunggulan bersaing :

dibandingkan pesaingnya. Untuk mencapai keunggulan tersebut, Dengan strategi biaya rendah yang
1 memampukan perusahaan untuk
umumnya perusahaan menerapkan strategi strategi mengenai
menawarkan produk dengan harga yang
kebijakan apa saja yang akan digunakan untuk mencapai tujuannya lebih murah dari pesaingnya..
tersebut. Keunggulan bersaing merupakan strategi-strategi yang
dilakukan perusahaan untuk menciptakan atau memberi nilai lebih Dengan strategi differensiasi produk,
kepada konsumennya dibandingkan dengan pesaing lainnya. sehingga pelanggan
2
menganggap memperoleh manfaat unik
Keunggulan bersaing adalah kemampuan sebuah perusahaan untuk yang sesuai dengan
memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi harga yang cukup.
yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan pesaingnya.
Keunggulan bersaing muncul bila konsumen beranggapan bahwa
mereka menerima nilai lebih
dari transaksi yang dilakukannya dibandingkan dengan sebuah
pesaingnya (Setiawan; Ine Agustin, 2008)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai