Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syuku kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunianya kami dapat selesai
menyusunmakalah ini.

Kami sebagai penyusun tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga penyusun dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam penyusunan karya makalah ini penyusun berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri maupun kepada pembaca
umumnya. Apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini kami mohon maaf dan
kami harapkan kritikan dari anda untuk membangun kembali karya ini menjadi sempurna.

Kupang, November 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman judul (cover)………………………………………………………………… i

Kata pengantar ………………………………………………………………………..ii

Daftar isi…………………………………………………………………………………iii

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………………..

1.1 latar belakang …………………………………………………………………………


1.2 tujuan penyusunan…………………………………………………………………….

BAB 2 PEMBAHASAN ……………………………………………………………………..

2.1 Definisi kode etik ……………………………………………………………………

2.2 Tujuan kode etik……………………………………………………………………..

2.3 Fungsi kode etik……………………………………………………………………..

2.4 kode etik keperawatan Indonesia ……………………………………………………

BAB 3 PENUTUP

3.1 kesimpulan …………………………………………………………………………..

3.2 saran…………………………………………………………………………………..
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perawat professional harus mengahdapi tanggung jawab etik dan konflik yang mungkin
mereka alami sebagai akibat dari hubungan mereka dalam praktik professional. Kemajuan
dalam bidang kedokteran, hak klien, perubahan social dan hokum telah berperan dalam
peningkatan perhatian terhadap etik. Standart perilaku perawat di tetapkan dalam kode etik
yang di susun oleh asosiasi keperawatan internasional, nasional, dan Negara bagian atau
provinsi. Perawat harus mampu menerapkan prinsip etik dalam pengambilan keputusan dan
mencakup nilai dan keyakinan dari klien, profesi, perawat, dan semua pihak yang terlibat.
Perawat memiliki tanggung jawab untuk melindungi hak klien dengan bertindak sebagai
advokat klien (R. Rizal Isnanto. 2009).
Etika berbagai profesi di gariskan dalam kode etik yang bersumber dari martabat dan hak
manusia (yang memiliki sikap menerima ) dan kepercayaan dari profesi. Profesi menyusun
kode etik bedasarkan penghormatan atas nilai dan situasi individu yang di layani. Kadang –
kadang perawat di hadapkan pada situasi yang memerlukan keputusan untuk mengambil
tindakan. Perawat memberi asuhan kepada klien, keluarga dan masyarakat, menerima
tanggung jawab untuk membuat keadaan lingkungan fisik, sosial dan spiritual yang
memungkinkan untuk penyembuhan dan menekankan pencegahan penyakit, serta
meningkatkan kesehatan dan penyuluhan kesehatan. Sebagai seorang perawat yang
professional wajib mengetahui fungsi dan perannya sebagai seorang perawat, dan juga
menegenal etika-etika yang berlaku dalam profesinya supaya dapat terhindar dari tindakan-
tindakan yang menyalahi etika profesinya yang akan berujung kepada malpraktik atau
kelalaian yang merugikan klien, perawat itu sendiri dan profesinya.

1.2 Tujuan Penyusunan


1. Untuk mengetahui pengertian dari Kode Etik
2. Untuk mengetahui tujuan dari Kode Etik
3. Untuk mengetahui fungsi Kode Etik
4. Untuk mengetahui Kode Etik profesi keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kode Etik


Kode Etik adalah pernyataan standart professional yang digunakan sebagai pedoman
perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan yang berlaku
untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas dan fungsi perawat adalah
Kode Etik perawat nasional Indonesia, di mana seorang perawat selalu berpegang teguh
terhadap Kode Etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat di hindarkan.
Kode Etik adalah system norma, nilai, dan aturan professional tertulis yang secara
tegas menyatakan apa yang baik dan benar, serta apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
professional. Kode Etik menyatakan perbuatan apa yang benar dan salah, perbuatan apa
yang harus di lakukan dan yang harus dihindari. Tujuan Kode Etik adalah agar
professional memberikan jasa sebaik – baiknya kepada pemakai atau nasabahnya.
Adanya kode etik, akan melindungi perbuatan yang tidak professional.

2.2 Tujuan Kode Etik


1. Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi. Dalam hal ini yang di jaga
adalah image organisasi dan mencegah orang luar memandang rendah atau remeh suatu
profesi. Oleh karena itu, setiap kode etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk
tindakan – tindakan atau kelakuan anggota profesi yang dapat mencemarkan nama baik
profesi di dunia luar.
2. Untuk meningkatkan pengebdian para anggota profesi. Dalam hal ini kode etik
juga berisi tujuan pengabdian profesi tertentu sehingga para anggota profesi mengetahui
tugas dan tanggung jawab pengabdian profesinya. Kode etik merumuskan ketentuan yang
perlu di lakukan oleh para anggota profesi dalam menjalankan tugasnya.
3. Untuk meningkatkan mutu, kode etik juga memuat tentang norma – norma serta
anjuran agar profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu profesi, sesuai dengan
bidang pengabdiannya
2.3 Fungsi Kode Etik

2.3.1 Menurut Kozier dan Erb ( 1989 ) fungsi kode etik yaitu :

a. Memberikan dasar dalam mengatur hubungan anatar perawat, pasien, tenaga


kesehatan lainnya, ,masyarakat dan profesi keperawatan.
b. Memberikan dasar dalam menilai tindakan keperawatan.
c. Membantu masyarakat untuk mengetahui pedoman dalam melaksanakan praktek
keperawatan. Menjadi dasar dalam membuat kurikulum pendidikan keperawatan.

2.3.2 Menurut PPNI fungsi kode etik yaitu :

a. Kode etik perawat menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat di haruskan


memahami dan menerima kepercayaan dan tanggung jawab yang di berikan
kepada perawat oleh masyarakat.
b. Kode Etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan menjalin
hubungan professional sebagai landasan dalam menerapkan praktik etika.
c. Kode Etik perawat menetapkan hubungan – hubungan professional yang harus di
patuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien atau klien sebagi advocator,
perawat denagn tenaga professional kesehatan lain sebagai teman sejawat dengan
profesi keperawatan sebagi seorang contributor dan dengan masyarakat sebagai
perwakilan dari asuhan keperawatan.
d. Kode Etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagi profesi.

2.4 Kode Etik keperawatan

Kode Etik Keperawatan adalah asas atau moral tertulis yang harus di jadikan
pedoman / prinsip bagi setiap perawat dalam berinteraksi dengan pasien agar perilaku
perawat tetap berada pada koridor kebenaran. Kode ketik keperawatan ini, harus
sudah tertanam dalam diri setiap perawat. Karnanya, setiap perawata harus
mengetahui apa yang menjadi fungsi kode etik tersebut.

Kode etik keperawatan di Indonesia di susun dan di tetapkan oleh Dewan


Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) pada tanggal 29
November 1989. Kode etik keperawatan Indonesia kemudian di revisi dan di tetapkan
melalui Musyawarah Nasional Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) VIII di
Balikpapan pada tanggal 27-31 Mei 2010.

Kode Etik Keperawatan Indonesia terdiri atas 5 bab, yaitu :


1. Tanggung jawab perawat terhadap klien
2. Tanggung jawab perawat dalam praktik nya
3. Tanggung jawab perawat dalam masyarakat
4. Tanggung jawab perawat terhadap rekan sejawat
5. Tanggung jawab terhadap profesinya

2.4.1 Kode Etik Keperawatan Indonesia(Munas PPNI VIII, Balikpapan)

a. Perawat dan Klien


1) Perawat dalam memeberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat
dan martabat manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh
pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin,
aliran politik, dan agama yang dianut serta kedudukan social.
2) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya,
adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari klien.
3) Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang
membutuhkan yang membutuhkan asuhan keperawatan .
4) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang di ketahui sehubungan
dengan tugas yang di percayakan kepada nya kecuali jika di perlukan oleh
berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
b. Perawat dan Praktik
1) Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi di bidang keperawatan
melalui belajar terus
2) Perawat senantiasa memelihar mutu pelayanan keperawatan yang tinggi di
sertai kejujuran professional yang menerapkan pengetahuan serta
keterampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
3) Perawat dalam membuat keputusan di dasarkan pada informasi yang
akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang
bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi
kepada orang lain.
4) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan
dengan selalu menunjukkan perilaku professional.
c. Perawat dan Masyarakat
Perawat mengembangkan tanggung jawab bersama masyarakat untuk
memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi
kebutuhan dan kesehatan masyarakat.
d. Perawat dan Teman Sejawat
1) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat
maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan memelihara keserasian
suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh.
2) Perawar bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis
dan illegal.
e. Perawat dan Profesi
1) Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar
pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam
kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.
2) Perawat berperan aktif dalam kegiatan pengembangan profesi
keperawatan.
3) Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun
dan memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan
keperawatan yang bermutu tinggi.
2.4.2Kode Etik Keperawatan persatuan perawat Amerika (American Nurses
Association, ANA)

a) Perawat memberikan layanan dengan penuh hormat bagi martabat


kemanusiaan dan keunikan klien yang tidak di batasi oleh pertimbangan status
social atau ekonomi, atribut personal, atau corak masalah kesehatannya.
b) Perawat melindungi hak privasi klien dengan memegang teguh informasi yang
sifatnya rahasia.
c) Perawat melindungi klien dan masyarakat saat kesehatan dan keselamatan
mereka terancam akibat praktik pihak yang tidak berkompeten, tidak etis, atau
ilegal.
d) Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan perawatan
yang di lakukan masing-masing individu.
e) Perawat memelihara kompetensi keperawatan.
f) Perawat membuat pertimbangan yang beralasan dengan menggunakan
kompetensi, serta kualifikasi individu sebagai kriteria dalam mengupayakan
konsultasi, menerima tanggung jawab dan melimpahkan kegiatan keperawatan
kepada orang lain.
g) Perawat turut aktif dalam membantu mengembangkan pengetahuan profesi.
h) Perawat ikut serta dalam upaya profesi melaksanakan dan meningkatkan
standar praktik.
i) Pearawat ikut serta dalam upaya profesi dalam upaya profesi menciptakan dan
membina kondisi kerja yang mendukung layanan keperawatan yang
berkualitas.
j) Perawat ikut serta dalam upaya profesi melindungi masyarakat dari informasi
dan gambaran yang salah, serta mempertahankan integritas.
k) Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan lain atau warga
masyarakat dalam meningkatkan upaya masyarakat dan nasional untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.
2.5 Tanggung jawab perawat

1. Tanggung jawab utama perawat

Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan , mencegah


timbulnya penyakit, memelihara kesehatan, dan mengurangi penderitaan. Untuk
melaksanakan tanggung jawab utama tersebut, perawat harus menyakini, bahwa:

a. Kebutuhan terhadap layanan keperawatan di berbagai tempat adalah


sama.
b. Pelaksanaan praktik keperawatan di titik beratkan pada penghargaan
terhadap kehidupannya yang bermatabat dan menjujung tinggi hak asasi
manusia.
c. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan atau keperawatan pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, perawat mengikut sertakan
kelompok dan instansi terkait.
2. Perawat, individu dan Anggota Kelompok Masyarakat

Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan keperawatan sesuai


dengan kebutuhan masyarakat . oleh karena itu, dalam menjalankan tugasnya, perawat
perlu meningkatkan kondisi kesehatan lingkungan dengan menghargai nilai-nilai yang
ada di masyarakat, adat istiadat , kebiasaan, dan kepercayaan individu, keluarga,
kelompok, serta masyarakat yang menjadi pasien/ kliennya. Perawat dapat memegang
teguh rahasia pribadi(privacy), dan hanya dapat memberikan keterangan bila di perlukan
oleh pihak yang berkepentingan atau pengedilan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung jawab dan bertanggung gugat


atas pelayanan / asuahan keperawatan harus berdasarkan pada landasan hukum dan etika
keperawatan. Standar asuhan perawatan di Indonesia sangat di perlukan untuk
melaksanakan praktek keperawatan, sedangkan etika keperawatan telah diatur oleh
organisasi profesi, hanya saja kode etik yang di buat yang di buat masih sulit di
laksanakan dilapangan karena bentuk kode etik yang ada masih belum di jabarkan secara
terinci dan lengkap dalam bentuk petunjuk tekhnis.

Etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap perilaku yang dipertanggung


jawabkan, etik bicara tentang hal yang benar dan hal yang salah dan didalam etik terdapat
nilai-nilai moral yang merupakan dasar dari perilaku manusia ( niat ). Prinsip – prinsip
moral telah banyak di uraikan dalam teori termasuk didalamnya bagaimana nilai – nilai
moral di dalam profesi keperawatan. Penerapan nilai moral professional sangat penting
dan sesuatu yang tidak boleh di tawar lagi dan harus di laksanakan dalam praktek
keperawatan.

Setiap manusia mempunyai hak dasar dan hak untuk berkembang demikian juga
bagi pasien sebagai penerima asuhan keperawatan mempunyai hak yang sama walaupun
sedang dalam kondisi sakit. Demikian juga perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan
mempunyai hak dan kewajiban masing – masing. Kedua – duanya mempunyai hak dan
kewajiban sesuai posisinya. Disinilah sering terjadi dilemma etik, dilemma etik
merupakan bentuk konflik yang terjadi di sebabkan oleh beberapa factor, baik factor
internal maupun eksternal, disamping itu karena adanya interaksi atau hubungan yang
saling membutuhkan. Oleh sebab itu di lema etik harus di selesaikan baik pada tingkat
individu dan institusi serta organisasi profesi dengan penuh tanggung jawab.
3.2 Saran

1. Pentingnya membuat standar praktik keperawatan yang jelas dan dapat di pertanggung
jawabkan.
2. Perlunya peraturan atau perundang-undangan yang mengatur dan sebagai bentuk
pelindung hukum baik pemberi dan penerima praktik keperawatan.
3. Kode etik di Indonesia yang sudah ada perlu di dukung dengan adanya perangkat-
perangkat aturan yang jelas agar dapat dilaksanakan secara baik di lapangan.
4. Sebagai seorang mahasiswa khususnya mahasiswa prodi keperawatan, kita harus
mengetahui dengan pasti segala bentuk etik maupun isu etik keperawatan, dan makalah
ini merupakan salah satu bagian pembelajaran yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA

Sumira B. Pertami dan Budiono. 2015. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:Bumi Medika

Anda mungkin juga menyukai