Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Konsep komunikasi efektif


Untuk memenuhi tugas mata kuliah

Komunikasi keperawatan 1

Dosen pembimbing :

B. Antonelda Marled Wawo, S. Kep., Ns., M. Kep., Sp. Kep.J

Disusun Oleh:
1. Cintami Rumkoda 181111004
2. Delfridus Nenat 181111005
3. Diana Andria 181111006

PROGRAM STUDI NERS


STIKes CITRA HUSADA MANDIRI
KUPANG
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa yang telah memberikan
banyak nikmatnya kepada kami. Sehingga kami mampu menyelesaikan Makalah dengan mata
kuliah Komunikasi Keperawatan 1 yang membahas tentang “Konsep komunikasi efektif
”.Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi salah tugas yang diberikan oleh dosen
matakulia Komunikasi keperawatan 1.
 Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah tersusun.
Namun, hanya lebih pendekatan pada studi dan pemahaman terhadap keperawatan sebagai suatu
profesi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi kita semua untuk
pengembangan ilmu pengetahuan.

Kupang, Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................... 1
1.2 Tujuan………..................................................................... 1
II TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................

2.1 Komunikasi Verbal…………………………………………

2.1.1 Kata dan makna …………………………………………..

2.1.2 pengaruh kata dan tindakan………………………… …….

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
 
1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan suatu cara individu untuk melakukan interaksi dengan individu
yang lain. Tanpa komunikasi, individu akan sulit untuk mengungkapkan keinginan, pendapat dan
menjalankan hubungan dengan individu lain. Komunikasi sangat erat hubungannya dengan
kehidupan social individu bayangkan apa yang terjadi jika antara satu individu dengan individu
yang lain tidak mengetahui bagaimana cara komunikasi, kehidupan sosisal tidak akan terjadi,
informasi tidak di dapatkan dan masyarakat akan menjalani kehidupan yang membosankan
karena tidak dapat mrncurahkan ide, pendapat dan perasaan mereka.Komunikasi erat kaitannya
dengan system indera, misalnya pendengaran. Untuk dapat memahami apa yang di katakan
secara verbal, kita harus mendengarkan. Jika pendengaran terganggu maka akan sulit untuk
memahami informasi yang di sampaikan secara lisan masih banyak lagi hubungan komunikasi
dengan system indera. Perkembangan teknologi memungkinkan masyarakat untuk
menyampaikan informasi dalam jarak jauh. Komunikasi dapat di lakukan dengan menggunakan
media massa atau elektronik, hanya saja tidak selamanyakomunikasi yang di lakukan ini efektif.
Hal ini tergantung pada keadaan yang kita alami.

1.2 Tujuan

1. Memahami pengertian komunikasi verbal secara efektif


2. Menahami kata dan makna pada komunikasi verbal
3. Mengetahui apa saja pengaruh kata terhadap tindakan pada komunikasi verbal
BAB II
PEMBAHASAN

a. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah Komunikasi yang menggunakan Kata- kata, yang
mencakup komunikasi Bahasa lisan maupun Tulisan .Komunikasi ini paling banyak di
pakai dalam hubungan antar Manusia. Melalui kata – kata , mereka mengungkapkan
perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka menyampaikan fakta dan
data dan infotmasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran saling
berdebat, dan saling bertengkar. ( Maksimus Ramses Lalongkoe: 2013)
Komunikasi verbal merupakan jenis yang paling lazim di gunakan dalam
pelayanan keperawatan disarana pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, balai
pengobatan, atau pun puskesmas.. Komunikasi verbal adalah pertuakaran informasi
terutama berbicara secara tatap muka ( face to face ) . Komunikasi verbal lebih akurat dan
tepat waktu. Kata atau kalimat digunakan sebagai alat atau symbol untuk
mengekspresikan ide atau perasaan, membangkitkan respon emosional dan memori ,
mengartikan objek, serta melakukan observasi. Selain itu, ucapan kata atau kalimat juga
di pakai untuk menyampaikan arti yang tersembunyi sekaligus sebagai sarana untuk
menguji minat seseorang. ( Agus Priyanto,A.Mk.,S.Pd.:2009) .
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan Bahasa sebagai alat
sehingga komunikasi verbal ini sama artinya dengan komunikasi kebahasaan.
Komunikasi kebahasaan dapat di jalin secara lisan atau kata- kata yang diucapkan (vocal)
dan di tulis ( visual ) . ( Diah wulandari ,SST: 2009 )
Komunikasi verbal ialah komunikasi dalam bentuk percakapan atau tertulis.
Setiap orang dalam suatu komunitas berkomunikasi secara verbal dalam menyampaikan
pesan atau informasi. Komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata – kata untuk
menyatakan ide. Gaya dalam berkomunikasi disesuaikan dengan situasi, dan lawan
komunikasi ( Mahmud Machfeodz :2009)
Komunikasi verbal menggunakan kata yang ditulis ataupun diucapkan. Bahasa
verbal merupakan kode yang menyampaikan arti spesifik melalui kombinasi kata. Aspek
terpenting dalam komunikasi lisan (fundamental keperawatan Potter Perry :2010)

2.1.2 Kata dan Makna


Kata merupakan lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambang yang
melambangkan atau mewakili sesuatu hal, apakah orang, barang, kejadian , atau
keadaan. Jadi kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata
tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang
berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang. ( Maksimus Ramses
Lalongkoe :2013 )
Kemaknaan kata ada 2 yaitu denotif dan konotif : Makna denotif adalah makna
yang bersifat umum, dengan asosiasi primer yang dimiliki oleh lambing dan biasanya
terdapat dalam “kamus resmi” bagi penggunaannya. Makna ini lebih denotife lazim
disebut dengan” makna kamus”. Makna ini lebih merupakan peran akal dalam
melakukan fungsi menafsirkan ( interpreter). Makna konotatif adalah makna yang
bersifat khusus, dengan asosiasi khusus, asosiasi sekunder yang dimiliki oleh lambang .
makna konotif lebih pada penggunaan peran budi dalam menggunakan makna kata
( vardiyansah : 2004).
Hubungan antara makna dan perujukan menjadi sangat jelas bila kita perhatikan
kata-kata dalam suatu bahasa asing . bila kita mengetahui kata MIIP dalam bahasa rusia
yang berarti “Damai” dan “Dunia” untuk pertama kalinya, kita sama sekali tidak bisa
menentukan apa konsep yang dinyatakan oleh kata itu hanya dengan memperhatikan kata
tersebut. Hal ini juga berlaku untuk kata – kata baru dalam bahasa kita sendiri kita harus
mempelajari konsep yang terkandung dalam kata- kata baru tersebut. Makna tidak
melekat pada kata. Kata hanya bermakna bila telah dirujukan kepada sejumlah referen.
Manusialah yang memberi makna pada kata ( Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss 1996 )

2.1.3 Pengaruh kata Terhadap Tindakan


Kata mempengaruhi tindakan manusia, baik langsung maupun tidak langsung di zaman
dulu, orang dari berbagai budaya yang berbeda percaya bahwa kata memeiliki tenaga magis.
Misalnya, pada zaman mesir kuno, seorang pria menerima dua nama : nama sebenarnya,yang
disembunyikannya, dan nama bangusnya, yang diketahui umum. Sampai kini pun, banyak
masyarakat primitive yang menganggap kata sebagai magis. Anggota beberapa budaya berusaha
keras menyembunyikan nama pribadinya. Mereka menghindari menyebut nama dewa – dewa
mereka. Nama orang yang sudah mati tabu di sebutkan. Mungkin, kita manusia masa kini merasa
penasaran. Namun kita sendiri memiliki beberapa tabu tersendiri. Eufemisme yang baru saja kita
bicarakan merupakan kosa kata kita sehari- hari. Kita sering mendengar kata “ dia telah
berpulang “ bukan dia “ mati “. Anjloknya pasar saham yang tiba – tiba sering disebut
“ perbaikan “ .
Beberapa kajian empiris mengenai kekuatan kata, menguji bagaimana pemakaian kata
yang tidak senonoh mempengaruhi penilaian kita atas kredibilitas pemakainya. Digunakan tiga
jenis pemakaian kata yang tidak senonoh yang masing – masing berkaitan dengan agama,
kotoran, dan seks. Meskipun ketidak senonohan dalam hal agama tidak terlalu menyakitkan bila
lingkungan tampak membenarkanya, ketidak senonohan dalam hal seks tampaknya selalu
merendahkan nilai kredibilitas pembicaraan. Hasil ini, ternyata konsisten : sama bagi pria
maupun wanita, wanita yang lebuh tua ymaupun yang lebih muda,pemuda ingusan maupun oara
sarjana ( Rossiter dan Bostrom, 1986 ; Bostram et al., 1973 ; Marby, 1975 )
KESIMPULAN

Jadi Komunikasi verbal adalah Komunikasi yang menggunakan Kata- kata, yang mencakup
komunikasi Bahasa lisan maupun Tulisan .Komunikasi ini paling banyak di pakai dalam
hubungan antar Manusia. Melalui kata – kata , mereka mengungkapkan perasaan, emosi,
pemikiran, gagasan, atau maksud mereka menyampaikan fakta dan data dan infotmasi serta
menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran saling berdebat, dan saling bertengkar.
DAFTAR PUSTAKA

Lalangkoe Ramses Maksimus , 2013 , KOMUNIAKSI KEPERAWATAN , Jogjakarta ,


GRAHA ILMU
Wulandari Diah , 2009 , KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK
KEBIDANAN , Jogjakarta , NUHA MEDIKA
Priyanto Agus , 2009 , KOMUNIKASI DAN KONSELING , Jakarta , SALEMBA MEDIKA
Potter Perry , 2010 , FUNDAMENTAL KEPERAWATAN ,
Mundakir , 2006 , KOUNIKASI KEPERAWATAN APLIKASI DAN PELAYANAN ,
Jogjakarta , GRAHA ILMU
Stewart dkk , 1996 , HUMAN COMMUNICATION , Bandung , PT REMAJA ROSDAKARYA
OFFSET

Anda mungkin juga menyukai