Anda di halaman 1dari 2

BPS LOTENG VERIFIKASI DATA KEMISKINAN.

Sub judul : Dalam rangka Pendataan Awal Registrasi Sosial dan Ekonomi (Regsosek).

PRAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lombok Tengah saat ini mulai melakukan
pendataan awal untuk memotret kegiatan social ekonomi seluruh masyarakat. Tepatnya, mulai
15 Oktober hingga 14 November 2022 mendatang. Sebanyak 1.870 petugas pendataan
lapangan telah diterjunkan mendata setiap penduduk hingga ke tingkat dusun/RT.

Anas, Kepala BPS Loteng, mengatakan alasan dibalik pelaksanaan regsosek ini. Sebelumnya,
kata Dia, BAPPENAS RI telah melakukan penelitian yang melibatkan 95 Desa terpilih se-
Indonesia. Bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas dari berbagai bantuan sosial yang telah
dilaksanakan oleh Pemerintah seperti halnya BLT, PKH dan lainnya. “Dari Hasil penelitian itu
diperoleh, sebanyak 40% penerima itu tidak tepat sasaran,” ungkapnya.

Karena tidak tepat sasaran itu, maka diinisiasilah oleh Pemerintah untuk bagaimana membuat
satu data melalui kegiatan regsosek ini. Terlebih selama ini, ada data-data tersendiri yang
dikeluarkan oleh masing-masing Instansi. Contohnya : dari BKKBN, Kementerian PDT,
Kemensos dan juga lainnya, secara mandiri mereka bahkan memiliki data masing-masing.

Untuk itu, demi mewujudkan satu data terpadu yang akan dipakai dalam mengintervensi
kemiskinan. Yakni satu data untuk jaring pengaman social. Maka, ditunjuklah BPS sebagai
pelaksana pendataan awal melalui kegiatan Registrasi Sosial dan Ekonomi tahun ini.

“Bahkan, pendataan (regsosek) ini, bukan saja untuk mendapatkan satu data jaring pengaman
sosial untuk masyarakat miskin. tetapi lebih diperluas menjadi seluruh masyarakat. Sehingga
pemberdayaan ekonomi pun cakupannya jadi lebih luas,” katanya.

“Namun, esensi yang utama adalah bagaimana menolkan (menyelesaikan tuntas) kemiskinan
ekstrem secepat mungkin,” tambahnya.

Nantinya, hasil dari pendataan ini akan diperoleh pemeringkatan kesejahteraan penduduk mulai
dari miskin ekstrem, miskin, rentan miskin hingga kelompok menengah atas. Untuk melihat
secepat mungkin data kemiskinan ekstrem, pengolahan data hasil pendataan akan dilakukan
pada wilayah yang terindikasi memiliki kantong-kantong kemiskinan.

Pada akhirnya, hasil dari pemeringkatan ini akan kembali diverifikasi bersama melalui forum
konsultasi publik (Fokus Group Discussion) di tingkat desa/kelurahan. Dengan melibatkan unsur
kepala Desa/kelurahan, Kepala RT/Dusun/Lingkungan, Babinsa TNI/POLRI, tokoh masyarakat
maupun tokoh agama setempat. Semuanya duduk bersama untuk memverifikasi dan mevalidasi
data yang telah diperoleh, sebelum akhirnya dikirim ke Badan Pusat statistik setempat untuk
pengolahan lebih lanjut.
Untuk itu, terakhir, Anas berpesan kepada 1.870 petugas yang akan bertugas di seluruh
wilayah kabupaten Lombok Tengah. Mengingat, ada sekitar 1,49 juta Penduduk dengan 350
ribuan KK tersebar menjadi sasaran pendataan regsosek kali ini.

Para Petugas diharapkan mematuhi SOP (Standar Operasional Prosedur) yang telah diajarkan,
sesuai dengan konsep dan definisi, apa-apa yang ditanyakan dalam kuisioner itu. “Sehingga
ketika bertanya tentang isi kuisioner, Mereka ini bisa bertanya dengan bahasa yang mudah
dimegerti oleh Masyarakat atau responden,” tutupnya.

F1 – Caption

Kepala BPS Kabupaten Lombok Tengah, Anas bersama Ahwan Hadi (jabatan……) usai
memberikan keterangan pers terkait pendataan Regsosek di Kantor BPS Loteng, pada sabtu
kemarin, (15/10).

Anda mungkin juga menyukai