Anda di halaman 1dari 4

JUDUL : KEPALA PUSKESMAS SE-KOTA MATARAM GELAR BAKSOS UNTUK LANSIA.

SUB JUDUL : MENYAMBUT PERINGATAN HUT KOTA MATARAM KE-29, MENUJU


MATARAM HARUM.

MATARAM – Sejumlah Kepala Puskesmas Se-Kota Mataram menggelar kegiatan Bakti


Sosial di Panti Sosial Lanjut Usia (PSLU) Mandalika, di Mataram, NTB, Selasa kemarin
(23/8). Kegiatan ini juga dirangkai dengan pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan
fisik, Laboratorium sederhana sampai pengobatan. Dan Dilanjutkan dengan pemberian
bingkisan.

Bakti Sosial ini digelar dalam rangka memperingati HUT Kota Mataram ke-29, pada 31
Agustus mendatang, dengan tajuk, “Pulih dan Bangkit Bersama HARUM”.

dr. Wiwik Nurlaela selaku Perwakilan Kepala Puskesmas se-Kota Mataram, mengatakan
dalam sambutannya, apa yang kami berikan itu jangan dinilai dari besar kecilnya, tapi
mohon diterima ketulusan Kami untuk berbagi hari ini. “Semoga apa yang Kami
berikan ini dapat bermanfaat bagi Bapak/Ibu sekalian penghuni panti,” Katanya.

Dia melanjutkan, bahwa sebelumnya, Panti Sosial Lanjut Usia (PSLU) Mandalika NTB ini,
masuk wilayah kerja Puskesmas Dasan Agung. Jadi Pemeriksaan Kesehatan bagi Lansia
di PSLU ini sudah biasa dilaksanakan. “Pemeriksaan sudah rutin.karena Kami (di
Puskesmas) kan ada pembinaan panti,” Kata dr. Wiwik Nurlaela yang sekaligus
menjabat sebagai Kepala Puskesmas Cakranegara ini.

Dia melanjutkan, keluhan penyakit yang rata-rata dirasakan oleh Orang dengan Lanjut
Usia diistilahkan dengan gerontik. Gerontik ini biasa ditandai dengan gejala umum
seperti: ngilu, mulai ada gangguan motorik, hipertensi atau bahkan beberapa ada yang
diabetes. “Ngilu itu wajib, dimana-mana kalau tua itu begitu nanti. Ngilu itu yang paling
banyak,” ujarnya.

Adapun cek laboratorium sederhana yang diakukan kepada para lansia meliputi
skrining/ deteksi tanda vital kesehatan, cek gula darah, kolesterol dan asam urat. Selain
itu, ada juga cek tekanan darah disertai pemberian obat sesuai indikasi penyakit yang di
di derita klien.

Hj. Ari Yuliani, Kepala Panti Sosial Lanjut Usia (PSLU) Mandalika NTB, menjelaskan
bahwa tidak semua klien atau warga panti yang ada di PSLU ini mendapatkan
pelayanan kesehatan melalui kegiatan ini. Dari target 80 yang ada, sekarang ini baru 77
lansia terisi.
Sekitar, 40-an klien diantaranya mendapat pelayanan, sisanya mengalami bed rest.
Artinya semua aktivitasnya berada di tempat tidur. “Karena kondisinya sedang sakit,
jadi tidak mungkin datang ke ruangan ini (pelayanan). Dan yang datang ke sini adalah
lansia atau klien Kami yang kondisinya sehat,” Ujarnya.

Dia pun mengulas perihal kenapa dirinya menargetkan 80 lansia. Hal itu dikarenakan
belum adanya perbaikan fasilitas yang signifikan akibat gempa beberapa tahun lalu.
Jadi, jika fasilitas wisma tersebut ditempati, dikhawatirkan nantinya bisa
membahayakan keselamatan klien. Hingga akhirnya tidak terpakai.

Meski begitu, Kata Yuliani, bahkan setiap harinya para perawat yang berjumlah 14
Orang di PSLU ini, rutin melakukan pengecekan pada para lansia yang tinggal di setiap
wisma yang ada.”Satu Wisma dihuni oleh 4-5 Orang lansia atau klien,” tuturnya.

Selanjutnya, dari sisi pengelolaan makanan bagi klien, di PSLU ini juga sudah diatur
berdasarkan AKG (Angka Kecukupan Gizi). Dibantu dengan dua orang ahli gizi, Pola
makan bagi klien lansia menjadi teratur dan memenuhi standar gizi yang dibutuhkan.

“Intinya kadar minyak harus dikurangi, yang santan-santan juga dikurangi. Disamping
makan tiga kali sehari, snack (kudapan) juga disiapkan,” Ujarnya.

Ditambahkan, secara Nasional, jika merujuk Data BPS RI, yang mencatat rata-rata
Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk Indonesia mencapai 73.5 Tahun pada tahun
2021.

Artinya, Menurut Yuliani, secara nasional terjadi peningkatan 10 Persen terhadap usia
harapan hidup para lansia, termasuk juga di NTB ini. Lantas, Dia pun berharap agar
pelayanan kesehatan terhadap mereka juga tidak terputus.

Diharapkan, dengan adanya pelayanan kesehatan dengan kelompok sasaran lansia ini.
Derajat Kesehatan Masyarakat, khususnya lansia turut pula meningkat.”Sehingga Usia
Harapan Hidup mereka yang lansia juga akan meningkat,” Kata Dia.

Panti adalah alternatif terakhir untuk dirujuk dari masyarakat. Para Klien yang
menghuni wisma di PSLU Mandalika ini adalah orang terlantar yang tidak mendapat
perhatian dari Keluarga dan Masyarakat. Mereka lah yang dibawa di tempat ini, dirawat
dan dibina oleh Pemerintah.

Dikarenakan fasilitas terbatas dan Klien sudah overload, manakala ada pengaduan dari
Masyarakat dengan kondisi klien yang bed rest atau semua aktivitasnya berada di
tempat tidur. PSLU Mandalika NTB, tidak bisa menerimanya menjadi klien.
“Utamanya yang kondisi bed rest. Kalau masih mandiri dalam artian bisa mengurus diri
sendiri, kami masih menerimannya menjadi klien,” tutupnya.

Caption

F1- SIMBOLIS : Kepala Puskesmas se-Kota Mataram swafoto bersama Lansia PSLU
Mandalika usai serah terima bingkisan.

F2 – Deteksi Vital Kesehatan Lansia. Gula darah, Kolestreol dan Asam Urat.

F3 – Pemeriksaan Tekanan Darah.

F4 – dr. Wiwik Nurlaela, Perwakilan Kepala Puskesmas se-Kota Mataram memberikan


sambutan.

F5 – Hj. Ari Yuliani, Kepala PSLU Mandalika, NTB.

F6 – Pemberian Obat Bagi Lansia.

F7 – Para Penghuni Panti tengah antri pemeriksaan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai