Modul Ajar Pecahan
Modul Ajar Pecahan
A. IDENTITAS SEKOLAH
Nama Penyusun Elsa Fahira
Materi Pecahan
Fase D
Elemen Bilangan
B. KOMPETENSI AWAL
Berdasarkan asesmen diagnosis peserta didik sudah dapat melakukan operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan dua angka sampai dengan 100
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Reguler √
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1
Melakukan pembukaan dengan memberikan salam
Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk
menumbuhkan perilaku religious
Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain
sebagai pembiasaan perilaku jujur dan disiplin
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Pendahuluan Apersepsi :
Untuk melihat pemahaman awal siswa, guru memberikan
pertanyaan
Ayu membeli jeruk sebanyak 3/4 kg, sedangkan Tia membeli jeruk
Sebanyak ¼ kg. Bandingkan antara jeruk ayu dan tia, dan tentukan siapa
yang paling banyak membeli jeruk?
Penyelesaian :
Ayu membeli jeruk sebanyak ¾ kg
Tia membeli jeruk sebanyak ¼ kg
¾ kg= 0,75 kg
¼ kg = 0,25 kg
Ibu mempunyai persediaan mentega sebanyak 3/4 kg. Ibu membuatkan roti untuk kakak.
diperlukan 1/3 kg mentega. Supaya tidak kehabisan mentega, Ibu membeli lagi 1/2
persediaan. Berapa kg mentega yang dimiliki Ibu sekarang?
Penyelesaian :
Persediaan mentega adalah 3/4
Mentega yang digunakan adalah 1/3
Mentega yang tersisa adalah
- Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang menguasai materi ini dengan
sangat baik, yaitu dengan cara memberikan ragam soal yang tingkatannya lebih
tinggi.
- Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi dengan
baik, yaitu dengan cara memberikan pengulangan materi dasar serta materi
spesifik yang
kurang dikuasai oleh peserta didik . (Materi pengayaan dan remedial terlampir)
H. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU
A. MATERI PEMBELAJARAN
- TERLAMPIR
- TERLAMPIR
C. GLOSARIUM
1. Bilangan pecahan : bilangan terdiri dari bilangan positif, bilangan nol dan bilangan
negatif
(
2. Bilangan pecahan positif : bilangan yang lebih dari 0
1 1 1
)
, , , dst
10 5 4
3. Kata kunci bilangan positif : maju, ketinggian, diatas, untung
4. Bilangan pecahan negatif : bilangan yang kurang dari 0( −1 1 1
10 )
,− −, , dst
5 4
5. Kata kunci bilangan negatif : mundur, dibawah, kedalaman, rugi
D. DAFTAR PUSTAKA
Umi Salamah. (2018). Berlogika dengan Matematika Jilid 1 untuk Kelas VII SMP dan
MTs. Tiga Serangkai
LAMPIRAN 1
MATERI PEMBELAJARAN
PECAHAN
A. Konsep Pecahan
1. Pecahan Biasa
Perhatikan tabel berikut.
Contoh Soal
Tentukan pecahan yang senilai dengan pecahan-pecahan berikut.
a. 23, jika penyebutnya 24 b. 34, jika penyebutnya 400
Jawab:
Jawab:
Karena kita mudah membayangkan FPB dari 100 dan 150, yakni FPB (100 , 150)=50,
maka:
4. Pecahan Campuran
Berbicara mengenai pecahan, kita akan temukan istilah seperti pecahan sejati dan pecahan
tak sejati. Pecahan sejati ialah pecahan yang nilainya kurang dari 1 (satu), sedangkan
pecahan tak sejati ialah pecahan yang nilainya lebih dari 1. Sementara itu, pecahan
campuran ialah pecahan tak sejati yang ditulis dalam bentuk campuran antara utuh dan
tidak utuh, sedangkan pecahan biasa ialah pecahan sembarang yang ditulis dalam bentuk
pembilang per penyebut. Perhatikan tabel berikut.
Dengan demikian, maka secara umum mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa
dapat dilakukan dengan cara berikut.
Contoh Soal
1. Nyatakan pecahan 10 3/7 dalam bentuk pecahan biasa.
Jawab:
3 10 ×7 +3 70+ 3 73
10 = = =
7 7 7 7
124
2. Nyatakan pecahan dalam bentuk pecahan campuran.
7
Jawab:
Karena pembilang pecahannya 124 dan penyebut pecahannya 7, maka untuk
menjadikan pecahan biasa kita perlu mencari hasil bagi dan sisa dari 124 : 7.
Berdasarkan gambar berikut, nyatakan berapa bagian setiap apel (hijau dan merah)
Dalam bentuk pecahan yang paling sederhana
Jawab:
Perhatikan bahwa banyak apel adalah 10 buah. Jadi, yang dimaksud dengan 1 bagian 10.
Tinjauan menurut banyak apel
Jika kita tinjau menurut banyak apel, maka:
Banyak apel merah = 6 buah
Banyak apel hijau = 4 buah
6 3 4
Apel seluruhnya = 10 buah, maka: Apel merah = bagian = bagian, Apel hijau =
10 5 10
2
bagian = bagian, dan Seluruhnya = 1 bagian.
5
1. Pecahan Desimal
Perlu kita ketahui bahwa yang dimaksud ”desimal” adalah ”berbasis 10 (sepuluh)”.
Dengan demikian, pecahan desimal adalah pecahan yang komponen-komponen
bilangannya dapat dinyatakan sebagai persepuluhan pangkat 1, 2, 3, dan seterusnya atau
persepuluhan, perseratusan, perseribuan, dan seterusnya. Perhatikan tabel berikut.
Peragaan hingga persepuluhan
Berdasarkan tabel, dapat disimpulkan bahwa penulisan bilangan dalam bentuk desimal
hingga satu angka di belakang koma, artinya angka di depan koma menyatakan bagian
utuhnya sedangkan angka di belakang koma menyatakan persepuluhan. Sementara
bilangan dalam bentuk desimal hingga dua angka di belakang koma, artinya angka di
depan koma menyatakan bagian utuhnya, angka pertama di belakang koma menyatakan
persepuluhan, dan angka kedua di belakang koma menyatakan perseratusan. Jadi, 2,4
artinya adalah 2 bagian utuh dan 4 persepuluhan. Sementara itu, 2,45 artinya adalah 2
bagian utuh, 4 persepuluhan, dan 5 perseratusan.
Cara membaca pecahan desimal adalah bilangan yang ada di depan koma dibaca utuh
sedangkan bilangan yang ada di belakang tanda koma dibaca angka demi angka. Hal itu
dimaksudkan agar tidak terjadi kerancuan antara cara membaca pecahan yang ditulis
dalam bentuk bukan desimal dengan cara membaca pecahan yang ditulis dalam bentuk
desimal.
4. Persen dan Permil
Persen adalah perseratus dan permil adalah perseribu. Angka yang sering digunakan untuk
menunjukkan persen umumnya kurang dari 100. Jarang dijumpai topik yang berkaitan
dengan persen tetapi melibatkan bilangan persen lebih dari seratus. Jadi, pecahan yang
melibatkan persen adalah pecahan sejati, yakni yang nilainya kurang dari 1.
Penggambaran persen
Dari tabel penggambaran persen, kita dapat mengamati bahwa besaran persen 45%, 8%,
dan 30% masing-masing menyatakan banyak satuan perseratusan dalam peragaan. Jelas
bahwa makna ”persen” adalah ”banyak perseratusan dalam peragaan” atau ”besaran
persen yang ditunjukkan” adalah ”banyak kepingan kecil perseratusan pada peragaan”.
Selanjutnya, permil artinya perseribu dan disimbolkan dengan ”‰”. Dengan demikian,
yang dimaksud dengan:
12
12 permil ¿ 12 ‰= dan
1000
453
453 permil ¿ 453 ‰= .
1000
Contoh Soal
3
Nyatakan pecahan dalam bentuk desimal, persen, dan permil.
4
Jawab:
(1) Dalam bentuk desimal
3 75 3
Selidiki bahwa = , maka: =0.75
4 100 4
(2) Dalam bentuk persen
3 75 3 75
Selidiki bahwa = , maka: = =75 %
4 100 4 100
(3) Dalam bentuk permil
3 750 3 750
Selidiki bahwa = , maka: = =750‰.
4 1.000 4 1.000
B. Operasi pada Pecahan
1. Penjumlahan
a. Penjumlahan pecahan dengan penyabut sama
Untuk pecahan sejati dengan penyebut sama, hasil penjumlahannya adalah
pembilangnya saja yang dijumlahkan sedangkan penyebutnya tetap.
Untuk pecahan campuran dengan penyebut sama, hasil penjumlahannya adalah
jumlah bagian utuhnya dan jumlah bagian pecahannya
b. Penjumlahan pecahan dengan penyebut tak sama
Jika penyebutnya tidak sama, maka sebelum melakukan penjumlahan,
penyebut-penyebut pecahannya disamakan terlebih dahulu. Penyebut baru yang
telah disamakan = KPK dari penyebut masing-masing pecahan.
Untuk pecahan campuran, hasil penjumlahannya adalah jumlah dari bagian
utuhnya digabung dengan jumlah dari bagian pecahannya, setelah kedua
pecahan tersebut disamakan penyebutnya.
2. Pengurangan
Pengurangan dua pecahan adalah pengambilan sebagian atau pengambilan seluruhnya
dari suatu pecahan dengan pecahan lainnya. Hasil pengurangannya adalah sisa dari
pecahan semula setelah diambil sebagian dari pecahan semula tersebut. Langkah-
2 1
langkah pemecahan − adalah sebagai berikut.
3 2
Suatu pekerjaan dapat diselesaikan oleh Ali dalam waktu 3 hari. Pekerjaan yang sama
dapat diselesaikan oleh Budi selama 6 hari. Jika Ali dan Budi bekerja sama, berapahari
pekerjaan itu dapat diselesaikan?
Jawab:
Misalkan pekerjaan yang dimaksud adalah mengecat tembok. Untuk memudahkan
pemahaman, misalkan Ali mulai dari sebelah kiri dan Budi mulai dari sebelah kanan.
Maka gambarannya adalah seperti berikut.
( )1 1
( )
2 1
1 hari = + pekerjaan= + pekerjaan= pekerjaan.
3 6 6 6
3
6
3 6
Karena 1 hari = pekerjaan, maka 1 pekerjaan = hari = 2 hari.
6 3
Jadi, jika mereka bekerja sama, maka pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu 2 hari.
3. Pembagian dan Perkalian
Pada pembagian pecahan, secara umum berlaku:
3 9
Tentukan hasil pembagian : dalam bentuk yang paling sederhana.
8 16
Jawab:
Cara 1: Mengalikan tiap pembilang dan penyebut
Cara 2: Penyederhanaan
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Nama Kelompok :
1.
Materi : 2.
3.
Pecahan 4.
Tujuan
Pembelajaran
Peserta didik
mampu
mengetahui
bentuk-bentuk
Tujuan
pecahan
Pembelajar
Peserta didik
mampu
an
membandingkan,
mengurutkan,
mengubah pecahan