Anda di halaman 1dari 17

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS SEKOLAH
Nama Penyusun Elsa Fahira

Asal Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta

Tahun Pelajaran 2023/2024

Jenjang Sekolah SMP

Materi Pecahan

Fase D

Elemen Bilangan

Di akhir fase D, peserta didik dapat membaca, menuliskan,


dan membandingkan bilangan bulat, bilangan rasional,
bilangan desimal, bilangan berpangkat dan bilangan
berpangkat tak sebenarnya, bilangan dengan menggunakan
notasi ilmiah. Mereka dapat melakukan operasi aritmetika
Capaian Pembelajaran pada ragam bilangan tersebut dengan beberapa cara dan
menggunakannya dalam menyelesaikan masalah Mereka
dapat mengklasifikasi himpunan bilangan real dengan
menggunakan diagram Venn. Mereka dapat memberikan
estimasi/perkiraan hasil operasi aritmetika pada bilangan
real dengan mengajukan alasan yang masuk akal
(argumentasi). Mereka dapat menggunakan faktorisasi
prima dan pengertian rasio (skala, proporsi, dan laju
perubahan) dalam penyelesaian masalah.
Alokasi waktu 4 JP

B. KOMPETENSI AWAL

Berdasarkan asesmen diagnosis peserta didik sudah dapat melakukan operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan dua angka sampai dengan 100
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

- Gotong royong Bekerja sama mencari informasi lebih tentang materi


yang diberikan
- Mandiri Melakukan proses brainstorming pada kegiatan awal
pembelajaran.
- Kreatif Menyebutkan contoh-contoh pecahan dalam kehidupan
sehari-hari
- Bernalar kritis Menyelesaikan masalah terkait pecahan

D. SARANA DAN PRASARANA

Media Powerpoint; laptop; lcd; alat tulis; dan lain-lain.


Sumber Belajar Lembar kerja peserta didik, buku bacaan, Quizizz,
YouTube.
E. TARGET PESERTA DIDIK

Reguler √

Dengan kesulitan belajar


Pencapaian tinggi
F. MODEL PEMBELAJARAN
Problem Based Learning

KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

 Peserta didik mampu mengetahui bentuk-bentuk pecahan


 Peserta didik mampu membandingkan, mengurutkan, mengubah pecahan
 Peserta didik mampu menyelesaian operasi hitung : penjumlahan, pengurangan,
perkalian, pembagian pecahan serta mengaitkannya dalam kejadian sehari-hari
B. PEMAHAMAN BERMAKNA

 Mampu menyebutkan bagian-bagian pecahan


 Mampu mengidentifikasi pecahan senilai
 Mampu membandingkan pecahan dengan benar
 Mampu menjelaskan hubungan berbagai bentuk pecahan (biasa, decimal, campuran,
persen)
 Mampu menyelesaikan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian
pecahan
C. PERTANYAAN PEMANTIK

1. Apa pengertian pecahan?


2. Apa saja bagian-bagian pecahan?
3. Bagaimana contoh bilangan pecahan?
D. PERSIAPAN PEMBELAJARAN

- Guru menyusun PPT


- Guru menyusun LKPD
- Guru menyusun instrument assesmen yang digunakan
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 1
 Melakukan pembukaan dengan memberikan salam
 Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk
menumbuhkan perilaku religious
 Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain
sebagai pembiasaan perilaku jujur dan disiplin
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Pendahuluan Apersepsi :
 Untuk melihat pemahaman awal siswa, guru memberikan
pertanyaan

“Tia sedang berulang tahun, kemudian ia membagikan kue


tersebut kepada temannya yaitu rina, ayu, dan wati. Kue tersebut
dipotong menjadi 4 bagian sama besar. Kira-kira ada yang tahu
tidak berapa bagian yang masing-masing mereka dapatkan?”
 Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan peserta
didik hari ini, yaitu peserta didik bekerja secara individu dan
kelompok
Kegiatan Literasi
Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati,
Inti membaca dan menuliskannya kembali. Peserta didik diberi contoh
materi yang terkait dengan kehidupan sehari-hari.

Ayu membeli jeruk sebanyak 3/4 kg, sedangkan Tia membeli jeruk
Sebanyak ¼ kg. Bandingkan antara jeruk ayu dan tia, dan tentukan siapa
yang paling banyak membeli jeruk?
Penyelesaian :
Ayu membeli jeruk sebanyak ¾ kg
Tia membeli jeruk sebanyak ¼ kg
¾ kg= 0,75 kg
¼ kg = 0,25 kg

Dapat ditentukan bahwa 0,75 lebih dari 0,25


Jadi, Ayu membeli jeruk lebih banyak daripada tia yaitu ¾ kg.
Critical Thinking (Berpikir Kritik)
Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus
tetap berkaitan dengan materi yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
Collaboration (Kerjasama)
 Setelah memahami materi yang telah dijelaskan, peserta didik
dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan LKPD
 Peserta didik mengumpulkan informasi, memecahkan
permasalahan yang ada pada LKPD tersebut
 Guru memantau jalannya diskusi tersebut
Communication (Berkomunikasi)
 Perwakilan peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompok
 Peserta didik lain dengan aktif dan kritis menanggapi
presentasi tersebut
Creativity (Kreativitas)
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah
dipelajari materi. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk
menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
 Sebagai pemantapan guru memberikan evaluasi melalui quizizz
yang akan diberikan kepada peserta didik
Penutup  Peserta didik diberi waktu untuk mengerjakan quizizz
 Guru dan siswa bersama-sama menyimpulakan materi yang telah
dipelajari
 Salah seorang peserta didik memipin berdoa untuk menutup
pelajaran
PERTEMUAN 2
 Melakukan pembukaan dengan memberikan salam
 Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk
menumbuhkan perilaku religious
 Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain
sebagai pembiasaan perilaku jujur dan disiplin
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Pendahuluan Apersepsi :
 Untuk melihat pemahaman awal siswa, guru memberikan
pertanyaan

“Tia sedang berulang tahun, kemudian ia membagikan kue


tersebut kepada temannya yaitu rina, ayu, dan wati. Kue tersebut
dipotong menjadi 4 bagian sama besar. Kira-kira ada yang tahu
tidak berapa bagian yang masing-masing mereka dapatkan?”
 Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan peserta
didik hari ini, yaitu peserta didik bekerja secara individu dan
kelompok
Kegiatan Literasi
Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati,
Inti membaca dan menuliskannya kembali. Peserta didik diberi contoh
materi yang terkait dengan kehidupan sehari-hari.

Ibu mempunyai persediaan mentega sebanyak 3/4 kg. Ibu membuatkan roti untuk kakak.
diperlukan 1/3 kg mentega. Supaya tidak kehabisan mentega, Ibu membeli lagi 1/2
persediaan. Berapa kg mentega yang dimiliki Ibu sekarang?

Penyelesaian :
Persediaan mentega adalah 3/4
Mentega yang digunakan adalah 1/3
Mentega yang tersisa adalah

Mentega tambahan adalah 1/2 Banyak mentega sekarang adalah :


Dalam menentukan hasil penjumlahan atau pengurangan dua pecahan, samakan peny
tersebut, yaitu dengan cara mencari KPK dari penyebut-penyebutnya.

Jadi, mentega yang dimiliki Ibu sekarang adalah 11/12 kg.


Critical Thinking (Berpikir Kritik)
Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus
tetap berkaitan dengan materi yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
Collaboration (Kerjasama)
 Setelah memahami materi yang telah dijelaskan, peserta didik
dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan LKPD
 Peserta didik mengumpulkan informasi, memecahkan
permasalahan yang ada pada LKPD tersebut
 Guru memantau jalannya diskusi tersebut
Communication (Berkomunikasi)
 Perwakilan peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompok
 Peserta didik lain dengan aktif dan kritis menanggapi
presentasi tersebut
Creativity (Kreativitas)
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah
dipelajari materi. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk
menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
 Sebagai pemantapan guru memberikan evaluasi melalui quizizz
yang akan diberikan kepada peserta didik
Penutup  Peserta didik diberi waktu untuk mengerjakan quizizz
 Guru dan siswa bersama-sama menyimpulakan materi yang telah
dipelajari
 Salah seorang peserta didik memipin berdoa untuk menutup
pelajaran
Asesmen Formatif 1. Quizizz
2. LKPD
3. Penilaian harian
Assesmen Sumatif Penilaian Akhir Semester

G. PENGAYAAN DAN REMEDIAL

- Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang menguasai materi ini dengan
sangat baik, yaitu dengan cara memberikan ragam soal yang tingkatannya lebih
tinggi.
- Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi dengan
baik, yaitu dengan cara memberikan pengulangan materi dasar serta materi
spesifik yang
kurang dikuasai oleh peserta didik . (Materi pengayaan dan remedial terlampir)
H. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU

Refleksi untuk Guru


Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di kelas:
 Apakah setiap langkah pembelajaran terlaksana?
 Langkah mana yang menurut Anda sulit dilaksanakan?
 Langkah mana yang menurut Anda perlu perbaikan?
 Apakah siswa mengalami masalah dengan sumber belajar?
 Apakah siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik?
 Apakah lembar kerja siswa yang disusun mudah dipahami siswa?
 Apakah siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran?

Refleksi untuk Peserta Didik


Daftar pertanyaan yang dapat diberikan kepada siswa pada saat kegiatan refleksi:
 Apakah kalian memahami materi yang disampaikan pada hari ini?
 Pada bagian mana yang belum kalian pahami?
 Apa yang kalian lakukan jika kalian tidak memahami materi yang telah disampaikan?
 Apakah LKS membantu kalian memahami materi hari ini?
 Ceritakan masalah yang terjadi ketika belajar dalam kelompok?
LAMPIRAN

A. MATERI PEMBELAJARAN

- TERLAMPIR

B. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

- TERLAMPIR

C. GLOSARIUM
1. Bilangan pecahan : bilangan terdiri dari bilangan positif, bilangan nol dan bilangan
negatif

(
2. Bilangan pecahan positif : bilangan yang lebih dari 0
1 1 1
)
, , , dst
10 5 4
3. Kata kunci bilangan positif : maju, ketinggian, diatas, untung
4. Bilangan pecahan negatif : bilangan yang kurang dari 0( −1 1 1
10 )
,− −, , dst
5 4
5. Kata kunci bilangan negatif : mundur, dibawah, kedalaman, rugi
D. DAFTAR PUSTAKA

Umi Salamah. (2018). Berlogika dengan Matematika Jilid 1 untuk Kelas VII SMP dan
MTs. Tiga Serangkai

LAMPIRAN 1

MATERI PEMBELAJARAN
PECAHAN
A. Konsep Pecahan
1. Pecahan Biasa
Perhatikan tabel berikut.

2. Pecahan Senilai (Mengubah Bentuk Pecahan ke Pecahan Lain yang Berbeda


Penyebut)
Secara umum diperoleh rumus berikut.

Contoh Soal
Tentukan pecahan yang senilai dengan pecahan-pecahan berikut.
a. 23, jika penyebutnya 24 b. 34, jika penyebutnya 400
Jawab:

3. Menyederhanakan Pecahan ke Bentuk Pecahan yang Paling Sederhana


Menyederhanakan pecahan ke bentuk pecahan yang paling sederhana dengan cara sebagai
berikut.
Contoh Soal
Sederhanakan pecahan-pecahan berikut dalam bentuk pecahan yang paling sederhana.
100
.
150

Jawab:
Karena kita mudah membayangkan FPB dari 100 dan 150, yakni FPB (100 , 150)=50,
maka:

4. Pecahan Campuran
Berbicara mengenai pecahan, kita akan temukan istilah seperti pecahan sejati dan pecahan
tak sejati. Pecahan sejati ialah pecahan yang nilainya kurang dari 1 (satu), sedangkan
pecahan tak sejati ialah pecahan yang nilainya lebih dari 1. Sementara itu, pecahan
campuran ialah pecahan tak sejati yang ditulis dalam bentuk campuran antara utuh dan
tidak utuh, sedangkan pecahan biasa ialah pecahan sembarang yang ditulis dalam bentuk
pembilang per penyebut. Perhatikan tabel berikut.

5. Mengubah Pecahan Campuran ke Pecahan Biasa dan Sebaliknya


Untuk memahami permasalahan tentang mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa
dan sebaliknya, perhatikan tabel berikut.
Dapat disimpulkan sebagai berikut.
Pecahan campuran ialah pecahan yang berbentuk 𝑎 𝑏/𝑐. Artinya, 𝑎 menyatakan banyak
bagian yang utuh, b menyatakan banyak kepingan pada seluruh bagian pecahannya, dan c
menyatakan banyak kepingan pecahan yang terdapat pada
setiap bagian utuhnya.

Dengan demikian, maka secara umum mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa
dapat dilakukan dengan cara berikut.

Contoh Soal
1. Nyatakan pecahan 10 3/7 dalam bentuk pecahan biasa.
Jawab:
3 10 ×7 +3 70+ 3 73
10 = = =
7 7 7 7
124
2. Nyatakan pecahan dalam bentuk pecahan campuran.
7
Jawab:
Karena pembilang pecahannya 124 dan penyebut pecahannya 7, maka untuk
menjadikan pecahan biasa kita perlu mencari hasil bagi dan sisa dari 124 : 7.

Dari hasil perhitungan diperoleh hasil baginya 17 dan sisanya 5, maka


124 5
=17
7 7
3. Pecahan sebagai Perbandingan
Untuk pecahan sebagai perbandingan, unsur-unsur yang dibandingkan adalah unsur-unsur
yang utuh.
Perhatikan tabel berikut

Berdasarkan gambar berikut, nyatakan berapa bagian setiap apel (hijau dan merah)
Dalam bentuk pecahan yang paling sederhana

Jawab:
Perhatikan bahwa banyak apel adalah 10 buah. Jadi, yang dimaksud dengan 1 bagian 10.
Tinjauan menurut banyak apel
Jika kita tinjau menurut banyak apel, maka:
Banyak apel merah = 6 buah
Banyak apel hijau = 4 buah
6 3 4
Apel seluruhnya = 10 buah, maka: Apel merah = bagian = bagian, Apel hijau =
10 5 10
2
bagian = bagian, dan Seluruhnya = 1 bagian.
5
1. Pecahan Desimal
Perlu kita ketahui bahwa yang dimaksud ”desimal” adalah ”berbasis 10 (sepuluh)”.
Dengan demikian, pecahan desimal adalah pecahan yang komponen-komponen
bilangannya dapat dinyatakan sebagai persepuluhan pangkat 1, 2, 3, dan seterusnya atau
persepuluhan, perseratusan, perseribuan, dan seterusnya. Perhatikan tabel berikut.
Peragaan hingga persepuluhan

Peragaan hingga perseratusan

Berdasarkan tabel, dapat disimpulkan bahwa penulisan bilangan dalam bentuk desimal
hingga satu angka di belakang koma, artinya angka di depan koma menyatakan bagian
utuhnya sedangkan angka di belakang koma menyatakan persepuluhan. Sementara
bilangan dalam bentuk desimal hingga dua angka di belakang koma, artinya angka di
depan koma menyatakan bagian utuhnya, angka pertama di belakang koma menyatakan
persepuluhan, dan angka kedua di belakang koma menyatakan perseratusan. Jadi, 2,4
artinya adalah 2 bagian utuh dan 4 persepuluhan. Sementara itu, 2,45 artinya adalah 2
bagian utuh, 4 persepuluhan, dan 5 perseratusan.

Cara membaca pecahan desimal adalah bilangan yang ada di depan koma dibaca utuh
sedangkan bilangan yang ada di belakang tanda koma dibaca angka demi angka. Hal itu
dimaksudkan agar tidak terjadi kerancuan antara cara membaca pecahan yang ditulis
dalam bentuk bukan desimal dengan cara membaca pecahan yang ditulis dalam bentuk
desimal.
4. Persen dan Permil
Persen adalah perseratus dan permil adalah perseribu. Angka yang sering digunakan untuk
menunjukkan persen umumnya kurang dari 100. Jarang dijumpai topik yang berkaitan
dengan persen tetapi melibatkan bilangan persen lebih dari seratus. Jadi, pecahan yang
melibatkan persen adalah pecahan sejati, yakni yang nilainya kurang dari 1.
Penggambaran persen

Dari tabel penggambaran persen, kita dapat mengamati bahwa besaran persen 45%, 8%,
dan 30% masing-masing menyatakan banyak satuan perseratusan dalam peragaan. Jelas
bahwa makna ”persen” adalah ”banyak perseratusan dalam peragaan” atau ”besaran
persen yang ditunjukkan” adalah ”banyak kepingan kecil perseratusan pada peragaan”.
Selanjutnya, permil artinya perseribu dan disimbolkan dengan ”‰”. Dengan demikian,
yang dimaksud dengan:
12
12 permil ¿ 12 ‰= dan
1000
453
453 permil ¿ 453 ‰= .
1000
Contoh Soal
3
Nyatakan pecahan dalam bentuk desimal, persen, dan permil.
4
Jawab:
(1) Dalam bentuk desimal
3 75 3
Selidiki bahwa = , maka: =0.75
4 100 4
(2) Dalam bentuk persen
3 75 3 75
Selidiki bahwa = , maka: = =75 %
4 100 4 100
(3) Dalam bentuk permil
3 750 3 750
Selidiki bahwa = , maka: = =750‰.
4 1.000 4 1.000
B. Operasi pada Pecahan
1. Penjumlahan
a. Penjumlahan pecahan dengan penyabut sama
 Untuk pecahan sejati dengan penyebut sama, hasil penjumlahannya adalah
pembilangnya saja yang dijumlahkan sedangkan penyebutnya tetap.
 Untuk pecahan campuran dengan penyebut sama, hasil penjumlahannya adalah
jumlah bagian utuhnya dan jumlah bagian pecahannya
b. Penjumlahan pecahan dengan penyebut tak sama
 Jika penyebutnya tidak sama, maka sebelum melakukan penjumlahan,
penyebut-penyebut pecahannya disamakan terlebih dahulu. Penyebut baru yang
telah disamakan = KPK dari penyebut masing-masing pecahan.
 Untuk pecahan campuran, hasil penjumlahannya adalah jumlah dari bagian
utuhnya digabung dengan jumlah dari bagian pecahannya, setelah kedua
pecahan tersebut disamakan penyebutnya.
2. Pengurangan
Pengurangan dua pecahan adalah pengambilan sebagian atau pengambilan seluruhnya
dari suatu pecahan dengan pecahan lainnya. Hasil pengurangannya adalah sisa dari
pecahan semula setelah diambil sebagian dari pecahan semula tersebut. Langkah-
2 1
langkah pemecahan − adalah sebagai berikut.
3 2

Suatu pekerjaan dapat diselesaikan oleh Ali dalam waktu 3 hari. Pekerjaan yang sama
dapat diselesaikan oleh Budi selama 6 hari. Jika Ali dan Budi bekerja sama, berapahari
pekerjaan itu dapat diselesaikan?
Jawab:
Misalkan pekerjaan yang dimaksud adalah mengecat tembok. Untuk memudahkan
pemahaman, misalkan Ali mulai dari sebelah kiri dan Budi mulai dari sebelah kanan.
Maka gambarannya adalah seperti berikut.

Berdasarkan ilustrasi di samping,


1 1
Ali = 3 hari → 1 hari = pekerjaan, Budi = 6 hari → 1 hari = pekerjaan
3 6
Jika keduanya bekerja sama, maka dalam sehari pekerjaan yang dapat mereka selesaikan
adalah

( )1 1
( )
2 1
1 hari = + pekerjaan= + pekerjaan= pekerjaan.
3 6 6 6
3
6
3 6
Karena 1 hari = pekerjaan, maka 1 pekerjaan = hari = 2 hari.
6 3
Jadi, jika mereka bekerja sama, maka pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu 2 hari.
3. Pembagian dan Perkalian
Pada pembagian pecahan, secara umum berlaku:

3 9
Tentukan hasil pembagian : dalam bentuk yang paling sederhana.
8 16
Jawab:
Cara 1: Mengalikan tiap pembilang dan penyebut

Cara 2: Penyederhanaan
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama Kelompok :
1.
Materi : 2.
3.
Pecahan 4.

Tujuan
Pembelajaran
 Peserta didik
mampu
mengetahui
bentuk-bentuk
Tujuan
pecahan

Pembelajar
 Peserta didik
mampu

an
membandingkan,
mengurutkan,
mengubah pecahan

Anda mungkin juga menyukai