Anda di halaman 1dari 17

BUKU FIKSI DAN BUKU

NON-FIKSI
ANGGOTA KELOMPOK

Afsashi Ratu Davilia


Mhd. Wahyuda Fais Saputra
Solavide Putrision Hutauruk
ISI
1. Pengertian dan ciri-ciri buku fiksi dan nonfiksi

Analisis unsur intristik dan enstrinsik buku fiksi


2. dan nonfiksi

3. Analisis struktur buku fiksi dan nonfiksi

4. Analisis unsur kebahasaan buku fiksi dan nonfiksi

5. Rangkuman buku fiksi dan nonfiski


PENGERTIAN
Buku fiksi adalah buku yang sumber
inspirasinya berasal dari suatu khayalan
atau imajinasi dari penulis. Sedangkan
buku non fiksi adalah buku yang dibuat
berdasarkan dengan fakta yang ada.
C I R I - C I R I

FIKSI NON-FIKSI
Menggunakan bahasa yang Menggunakan bahasa formal
bersifat konotatif Ditulis berdasarkan fakta
Memiliki sifat imajinatif Bahasa denotatif
Kebenarannya bersifat relatif
Memberikan ide baru
Tujuannya yaitu menyasar
emosi pembacanya
Tidak ada sistem baku di
dalamnya
UNSUR INTRINSIK BUKU FIKSI

unsur intrinsik dari buku "Killer Nyentrik Tapi Asyik" karya Nurul Asmayani antara lain:

1.Tema: Tema utama dari buku ini adalah kehidupan remaja yang penuh dengan dilema, konflik, dan masalah. Buku ini menggambarkan kehidupan
remaja yang ingin mengungkapkan diri mereka sendiri dan berjuang untuk mencapai impian mereka, namun harus menghadapi tekanan dari orang tua,
teman, dan masyarakat di sekitar mereka.

2.Plot: Plot buku ini terdiri dari serangkaian kejadian yang saling terkait dan memunculkan konflik di antara tokoh-tokohnya. Cerita ini dikisahkan dari
sudut pandang tokoh utama, Killa, yang mencoba menemukan jati dirinya dan menyelesaikan konflik dalam kehidupannya.

3.Setting: Setting cerita ini terletak di kota-kota kecil di Indonesia, yang memberikan pembaca gambaran tentang kehidupan di daerah-daerah tersebut
dan masalah yang dihadapi oleh orang-orang di sana.

4.Karakter: Tokoh-tokoh dalam buku ini memiliki karakter yang kuat dan berbeda satu sama lain, yang membuat cerita lebih menarik. Karakter utama,
Killa, adalah seorang remaja yang pemberani, percaya diri, dan memiliki tekad untuk mengejar mimpinya, sementara tokoh antagonisnya, Dila, adalah
seorang remaja yang manipulatif dan suka mengintimidasi orang lain.

5.Gaya bahasa: Gaya bahasa dalam buku ini sederhana dan mudah dipahami, sehingga membuat cerita lebih mudah diikuti oleh pembaca remaja.
Bahasa yang digunakan juga sesuai dengan gaya bahasa remaja, sehingga membuat pembaca lebih mudah merasa terhubung dengan cerita dan
karakter-karakter dalam buku.
UNSUR EKSTRINSIK BUKU FIKSI

unsur ekstrinsik dari buku "Killer Nyentrik Tapi Asyik" karya Nurul Asmayani antara lain:

1.Penulis: Penulis buku ini adalah Nurul Asmayani, seorang penulis muda Indonesia yang telah menulis beberapa buku fiksi dan nonfiksi.
Karya-karya penulis ini sering kali mengeksplorasi tema-tema seperti kehidupan remaja, persahabatan, dan kisah-kisah inspiratif.

2.Penerbit: Buku ini diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo, sebuah perusahaan penerbitan di Indonesia yang telah menerbitkan banyak
buku-buku populer, termasuk novel, komik, dan buku-buku pelajaran.

3.Cover: Cover buku ini menampilkan gambar karakter utama, Killa, dengan latar belakang warna cerah dan aksen desain yang
mencerminkan tema buku yang nyentrik. Desain cover yang menarik dapat mempengaruhi pembaca untuk memilih buku ini dan membuka
halaman pertama.

4.Ulasan dan rekomendasi: Buku ini telah menerima berbagai ulasan positif dari media dan pembaca, serta rekomendasi dari penulis dan
selebriti Indonesia yang terkenal. Ulasan positif dan rekomendasi dari orang-orang yang dipercayai dapat membantu menarik minat
pembaca yang lebih banyak.

5.Kehadiran media sosial: Penulis dan penerbit buku ini aktif di media sosial dan telah menggunakan platform ini untuk mempromosikan
buku dan berinteraksi dengan pembaca. Hadirnya media sosial dapat memperluas jangkauan buku dan membantu penjualan buku.
UNSUR INTRINSIK BUKU NONFIKSI

unsur intrinsik dari buku "Kenali Komunikasi" karya Intan Savitri antara lain:

1.Tema: Tema utama buku ini adalah komunikasi, yang merupakan topik yang sangat relevan dan penting dalam kehidupan sehari-hari. Buku
ini membahas berbagai aspek dari komunikasi, termasuk jenis-jenis komunikasi, hambatan-hambatan dalam komunikasi, teknik-teknik
komunikasi yang efektif, dan lain sebagainya.

2.Plot: Buku ini tidak memiliki plot yang jelas, karena bukan fiksi. Namun, buku ini disusun dengan teratur dan logis, dimulai dari pengenalan
konsep dasar komunikasi hingga pembahasan lebih rinci tentang teknik-teknik komunikasi yang efektif.

3.Karakter: Buku ini tidak memiliki karakter dalam arti yang sebenarnya, karena bukan fiksi. Namun, buku ini didukung oleh narator atau
pengarang yang memberikan penjelasan dan pandangan tentang topik komunikasi.

4.Setting: Setting dalam buku ini tidak terfokus pada tempat atau waktu tertentu. Namun, pembaca akan mendapatkan gambaran yang
jelas tentang situasi atau konteks komunikasi yang dibahas dalam setiap bab atau bagian.

5.Bahasa: Bahasa yang digunakan dalam buku ini mudah dipahami dan jelas, sehingga pembaca tidak kesulitan dalam memahami isi buku.
Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan pengertian kata-kata kunci dan ringkasan pada akhir setiap bab.

6.Gaya bahasa: Gaya bahasa dalam buku ini bersifat akademis, tetapi tetap mudah dipahami. Buku ini dilengkapi dengan penjelasan yang
jelas dan contoh-contoh yang relevan untuk membantu pembaca memahami konsep-konsep yang disajikan..
UNSUR EKSTRINSIK BUKU NONFIKSI

unsur ekstrinsik dari buku "Kenali Komunikasi" karya Intan Savitri antara lain:

1.Pengarang: Intan Savitri adalah seorang akademisi dan praktisi komunikasi yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang Ilmu
Komunikasi. Pengarang ini memberikan kepercayaan kepada pembaca bahwa buku ini didasarkan pada pengetahuan yang akurat dan
pengalaman yang luas dalam bidang komunikasi.

2.Penerbit: Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Salemba Humanika, salah satu penerbit terkemuka di Indonesia yang terkenal dengan kualitas
bukunya di bidang sains sosial dan humaniora. Penerbit Salemba Humanika menjamin kualitas buku dan memberikan jaminan bahwa buku
ini akan tersedia di toko buku yang diakui di seluruh Indonesia.

3.Desain buku: Desain buku ini menarik dan menarik perhatian. Sampul buku ini menampilkan gambar yang relevan dengan topik buku, yaitu
dua orang yang sedang berbicara. Selain itu, teks yang digunakan mudah dibaca dan terlihat profesional, sehingga membuat buku ini
menarik bagi pembaca.

4.Review buku: Buku ini telah menerima banyak review positif dari para pembaca dan juga dari sejumlah media, yang menunjukkan bahwa
buku ini telah diterima dengan baik oleh masyarakat. Review yang baik dapat memberikan kepercayaan tambahan bagi pembaca untuk
membaca buku ini.

5.Penghargaan: Buku ini telah memenangkan sejumlah penghargaan, seperti penghargaan "Buku Terbaik" dalam kategori Buku Populer di
ajang Indonesia Book Award. Penghargaan ini menunjukkan bahwa buku ini memiliki kualitas yang baik dan diterima dengan baik oleh para
pembaca.
STRUKTUR BUKU FIKSI

Struktur dari buku killer nyentrik tapi asyik

1.awal(exposition) Kehidupan mahasiswa tampak begitu menyenangkan. Kuliah tanpa seragam, mata kuliah yang bisa dipilih sendiri, hingga hiruk pikuk
dunia kampus terlihat begitu menarik.

Ada sebuah komponen di dunia kampus yang tak bisa dihilangkan, yaitu guru yang disebut dosen. Ada dosen killer, jutek, tentu bikin bete dan resah.
Namun ada pula dosen yang baik hati, senang membantu mahasiswa dan tak pelit nilai. Maka, mata kulaih yang diampunya bisa dipastikan akan dibanjiri
mahasiswa.

2.konflik (rising action):menghadirkan sosok dosen itu lewat kisah-kisah nyata yang dituliskan para penulisnya dari pengalaman nyata.

3.puncak konflik (climax):Hadirlah sosok dosen inspiratif, dosen yang membuat jatuh cinta, hingga dosen killer namun ternyata dikemudian hari tetap
dikenang.

4.penyelesain (falling action):melalui hari-harinya bersama para dosen yang selalu memberi inspirasi dan motivasi.

5.akhir (resolution) :Ternyata, masa kuliah dan masa SMA itu beda banget. Tidak ada perbedaan kasta antara dosen dan mahasiwa. Yang penting kita
saling menghormati, menghargai, dan memenuhi semua tugas. Sisanya adalah sebuah hubungan kesetaraan yang mendukung hidup satu sama lain.
STRUKTUR BUKU NONFIKSI

Struktur dari buku kenali komunikasi

1.awal (introduction): mengetahui siapa dirinya, apa makna hidupnya, apa yang diinginkan dalam hidup, dan kemana kelak hidup akan menuju, adalah
pertanyaan-pertanyaan besar yang suka tidak suka, diakui atau tidak, dikatakan atau di renungkan, dalam diam atau keramaian, senantiasa
berkecamuk dalam pikiran, hati dan jiwa manusia

2.latar belakang (background):Mengenali asertifitas dan berlatih mengelola aktivitas asertif sejak dini adalah aktivitas yang sangat penting karena
bagian dari kecerdasan emosional

3.isi(body): asertif dan keterampilan asertif

4.kesimpulan(conclusion): asertif dan keterampilan asertif sangat penting dalam menjalin hubungan interpersonal yang sehat dan produktif. Dengan
menguasai keterampilan ini, seseorang dapat berkomunikasi dengan lebih baik, meningkatkan kepercayaan diri, dan mengurangi stres yang
diakibatkan oleh konflik atau ketidaksepakatan.

5.referensi atau saran bacaan lebih lanjut (references or further reading):Seri pendidikan karakter dan deradikalisasi adalah buku tuntunan khusus bagi
para pembaca muda remaja yang kelak akan menjadi penerus bangsa. Judul pertama dari seri ini "kenali diri sendiri" akan membimbing remaja
menggali dan mengenali harapannya mengenai masa depan diri dan bangsanya.
UNSUR KEBAHASAAN
"Killer, Nyentrik, Tapi Asyik" karya Nuruk Asmayani "Cerita Kenali Komunikasi" karya Intan Savitri
1.Gaya Bahasa Figuratif: Penulis menggunakan banyak gaya bahasa 1.Gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami: Cerita ini menggunakan bahasa
yang mudah dipahami sehingga mudah diikuti oleh pembaca dari berbagai kalangan.
figuratif seperti metafora, simile, dan personifikasi untuk memperkuat
deskripsi dan memberikan nuansa yang lebih dalam pada cerita.
2.Dialog antar karakter: Ada dialog antara karakter yang terlibat dalam cerita, yang
membantu membentuk karakter masing-masing dan memberikan pengalaman
2.Kosakata Unik: Penulis menggunakan kosakata yang unik dan tidak interaksi sosial.
biasa, seperti "nyentrik", "asoi", dan "bete" untuk mengekspresikan
3.Deskripsi yang detail: Cerita ini memberikan deskripsi yang detail mengenai setiap
karakteristik tokoh dan memberikan nuansa khas pada cerita.
karakter dan situasi dalam cerita sehingga membantu pembaca memahami peristiwa
yang terjadi.
3. Gaya Bahasa Kolokial: Bahasa yang digunakan dalam cerita ini sangat
mirip dengan bahasa sehari-hari yang digunakan oleh masyarakat. Hal ini 4.Unsur intrinsik dan ekstrinsik: Cerita ini mengandung unsur intrinsik dan ekstrinsik,
menambah daya tarik pada cerita dan membuatnya terasa lebih dekat yaitu berbagai nilai, moral, pesan, dan pelajaran yang dapat diambil dari cerita.

dengan pembaca.
5.Penggunaan gaya bahasa figuratif: Beberapa gaya bahasa figuratif seperti
metafora dan personifikasi digunakan untuk menambahkan nuansa pada cerita dan
4.Narasi yang Intens: Penulis menggunakan narasi yang intens dan kadang-kadang
memperjelas makna yang ingin disampaikan.
sangat eksplisit dalam menjelaskan adegan-adegan kekerasan atau situasi yang
dramatis, sehingga mampu membuat pembaca terbawa suasana.
6.Narasi yang mengalir: Cerita ini memiliki narasi yang mengalir dengan lancar dan
mudah diikuti, sehingga membuat pembaca merasa terlibat dalam cerita dan ingin
5.Penggunaan Bahasa Inggris: Penulis juga menggunakan beberapa kata atau frasa
terus membaca.
dalam bahasa Inggris sebagai bagian dari kosakata yang digunakan dalam cerita. Hal
ini menambahkan unsur internasional dan modern dalam cerita.

FIKSI NONFIKSI
Rangkuman "Killer, Nyentrik, Tapi Asyik" karya Nuruk Asmayani

Di dalam cerpen ini, tokoh ‘Aku’ diceritakan diterima di salah satu universitas negeri yang populer di negeri ini, Universitas Indonesia (disini ketertarikanku mulai bangkit). Lalu, tokoh aku pun bercerita tentang
gambaran dosen menurut dirinya yang semuanya sama : tua dan sudah berumur. Suatu ketika, saat ia akan menghadiri pertemuan dengan dosen-sebenarnya si Aku males juga sih pengen ikut kuliah umum
karena berpikir pasti bakal ketemu dosen tua lagi-, ia bertemu dengan seorang kakak kelas eh senior yang cakep, ganteng, manis, ramah dan baik (aku pun berpikir kira-kira senior tersebut masih kuliah disana
nggak ya pas aku lulus SMA, lumayan kan ntar aku bisa ngejar *eh) intinya sang senior tersebut digambarkan seperti seseorang yang perfect.

Itu baru cerita tentang dosen manis. Belum lagi cerita lainnya. Tentang kisah mahasiswa dengan dosen yang penyabar banget(saking sabarnya dikerjain sama terus sama para mahasiswanya), ada juga dosen
yang suka ngambek lalu malas ngajar, ada dosen yang lucu banget dan santai kalo ngajar-tapi pas hasil semester keluar nilai mata kuliah dengan dosen tersebut malah jelek banget, dosen yang punya geng,
dosen yang suka tebar pesona, dosen yang perhatian banget, sampai dosen yang genit dengan mahasiwanya juga ada, ada pula dosen yang diberikan nama unik oleh mahasiswanya seperti : Pak Bintang Kecil,
Dosen Ajaib, Mr.Kecambah, Mr.Killer, Mr. Ngiler, Mr.Vijay, Mr.Expired, Profesor Penjaga Labor dan lain sebagainya.

Selain memberikan gambaran tentang lika-liku dunia perkuliahan, buku ini juga mempunyai banyak pelajaran buku ini juga menyuguhkan pelajaran penting yang mungkin bisa kita ambil baik bila kita menjadi
mahasiswa ataupun dalam kehidupan sehari-hari, seperti :

Salah satu cara jitu mengusir rasa grogi bin gugup bin gemetar adalah dengan memikirkan sesuatu yang menyenangkan dan kuasai hatimu (hal.19)
Manusia memiliki daya jiwa yaitu cipta, karsa dan karya. Pengembangan manusia seutuhnya menuntut pengembangan semua daya secara seimbang. Pengembangan yang terlalu menitikberatkan pada satu
daya saja akan menghasilkan ketidakutuhan perkembangan sebagai manusia. Beliau mengatakan bahwa pendidikan yang menekankan pada aspek intelektual belaka akan menjauhkan peserta didik dari
masyarakatnya. Ternyata, pendidikan sampai sekarang ini hanya menekankan pada pengembangan daya cipta dan kurang memerhatikan pengembangan olah rasa dan karsa. Jika berlanjut terus akan
menjadikan manusia kurang humanis atau manusiawi (hal.22)
Kekhasan manusia yang membedakannya dengan makhluk lain adalah manusia itu berbudaya sedangkan makhluk lain tidak berbudaya. Salah satu cara yang efektif untuk menjadikan manusia lebih
manusiawi adalah dengan mengembangkan kebudayannya. Persoalannya, budaya dalam masyarakat itu berbeda-beda. Dalam kebudayaan berlaku pepatah ‘lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya’.
Manusia akan benar-benar menjadi manusia kalau dia hidup dalam budayanya sendiri. Manusia seutuhnya antara lain dimengerti sebagai budaya itu sendiri ditambah dengan budaya masyarakat yang
melingkupinya (hal 23)
Dari beliau aku belajar bahwa menjadi dosen harus mempunyai nilai jual. “Selain otak, muka juga nggak boleh jelek”(hal 30)
Mahasiswa kan agent of change, ngomongnya harus ilmiah dong (hal 33)
.
Rangkuman "Killer, Nyentrik, Tapi Asyik" karya Nuruk Asmayani

Kalau sedari muda kalian sudah berani mengambil keputusan untuk bekerja, kalian tak perlu bingung mau jadi apa setelah menjadi sarjana nanti. saya dulu begitu, tidak malu meski
harus membopong manula yang ingin melempar jumrah. Semuanya saya lakukan agar bisa tetap kuliah. Hikmahnya, setiap tahun saya bisa berumrah atau berhaji. Siapa yang
menyangka hari ini saya jadi dosen dan dekan kalian? Jadi semuanya harus lurus dari niat. Allah selalu mengikuti prasangka hamba-Nya (hal 37)
Selagi masih muda, manfaatkan teknologi dan informasi. Giat bekerja demi menuntuk ilmu akan melipatgandakan pahala dan rezeki dari sudut-sudut yang tak diketahui (hal 38)
Nilaiku tertinggi dalam mata kuliahnya, berarti benar dong, sayangi dosenmu maka kamu akan menyayangi mata kuliahnya (hal 46)
Ternyata, masa kuliah dan masa SMA itu beda banget. Tidak ada perbedaan kasta antara dosen dan mahasiwa. Yang penting kita saling menghormati, menghargai, dan memenuhi
semua tugas. Sisanya adalah sebuah hubungan kesetaraan yang mendukung hidup satu sama lain. Jadi jangan underestimed dan overestimed pada dosen. Siapa tahu suatu hari nanti
kita bisa jadi rekan kerjanya dan diikutsertakan dalam semua proyek penelitiannya. Asyik, kan? ilmu dapat, pengalaman bertambah, duitnya juga. Alhamdulillah ada (hal 79)

Selain itu ada juga sisi negatif yang nggak boleh diikuti seperti titip absen, bolos dan lain sebagainya.

Di akhir buku ini disisipkan tips mencari beasiswa dan alamat-alamat beserta persyaratan instansi yang menyediakan beasiswa bagi para mahasiswa seperti Paramadina Fellowship,
Beastudi Etos, Beasiswa Eka Tjipta Foundation, Beasiswa Djarum dan lain sebagainya

Secara keseluruhan, buku ini dapat dikatakan bagus dan cocok di baca semua umur dan kalangan, khususnya anak-anak SMA yang mungkin akan menghadapi masa-masa perkuliahan
nantinya. Setelah buku ini, aku merasa lebih pengen jadi dosen ketimbang guru .
.
Rangkuman "Cerita Kenali Komunikasi" karya Intan Savitri

"Kenali Komunikasi" karya Intan Savitri adalah sebuah cerita pendek yang mengisahkan tentang seorang mahasiswa bernama Dani, yang bertemu
dengan seorang gadis bernama Dinda di sebuah toko buku. Dani dan Dinda kemudian terlibat dalam percakapan yang membahas tentang
pentingnya komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam percakapan mereka, Dinda memberikan beberapa tips penting tentang bagaimana cara berkomunikasi yang baik, antara lain dengan cara
mendengarkan dengan baik, memberikan respon yang tepat, dan menghindari asumsi. Dani pun menyadari pentingnya komunikasi yang baik dalam
menjalin hubungan baik dengan orang lain.

Kisah ini mengajarkan pentingnya komunikasi yang baik dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam membangun hubungan interpersonal yang
positif. Melalui cerita ini, pembaca diingatkan tentang pentingnya mendengarkan dengan baik, memberikan respon yang tepat, dan menghindari
asumsi yang tidak perlu.
PERTANYAAN?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai