Anda di halaman 1dari 2

Rehabilitasi

Hutan dan Lahan


Menurut peraturan pemerintah Rehabilitasi hutan dan lahan adalah upaya untuk
memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga
daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga
kehidupan tetap terjaga.
Rehabilitasi hutan dan lahan adalah serangkaian tindakan yang bertujuan untuk
memulihkan ekosistem hutan dan lahan yang telah mengalami degradasi atau
kerusakan akibat aktivitas manusia, alam, atau faktor lainnya. Tujuan utama dari
rehabilitasi ini adalah untuk mengembalikan fungsi ekologis asli, produktivitas, dan
keanekaragaman hayati dari hutan dan lahan yang terganggu.
Metode rehabilitasi hutan dan lahan dapat melibatkan berbagai pendekatan,
termasuk :
1. Reboisasi 5. Pemulihan Ekosistem
2. Agroforestri 6. Pemberdayaan Masyarakat
3. Restorasi Lahan Basah 7. Pengendalian dan Pengawasan
4. Pengendalian Erosi 8. Pendidikan dan Kampanye

Penghijauan
Reboisasi
Reboisasi adalah upaya penanaman jenis Penghijauan adalah upaya pemulihan lahan kritis
pohon hutan pada kawasan hutan rusak yang di luar kawasan hutan untuk mengembalikan
berupa lahan kosong, alang-alang, atau fungsi lahan.
semak belukar untuk mengembalikan fungsi Penghijauan lebih luas dalam maknanya dan
hutan. mencakup upaya-upaya untuk meningkatkan
Reboisasi merujuk pada proses penanaman tutupan vegetasi di berbagai jenis lahan,
kembali pohon-pohon di daerah yang termasuk bukan hanya hutan, tetapi juga
lahan-lahan perkotaan, lahan pertanian, dan
sebelumnya mengalami deforestasi, degradasi
area terdegradasi lainnya. Penghijauan
hutan, atau kerusakan lingkungan lainnya.
melibatkan penanaman pohon, semak-semak,
Tujuannya adalah untuk mengembalikan
dan tanaman lainnya, serta bisa mencakup
tutupan vegetasi yang hilang dan memulihkan
penanaman di taman kota, taman nasional, tepi
fungsi ekologis hutan yang rusak. Reboisasi
jalan, atau lahan kosong lainnya. Tujuannya
sering kali dilakukan dengan memilih spesies
adalah untuk menciptakan lingkungan yang
pohon yang sesuai dengan kondisi lingkungan
lebih hijau, menyerap karbon dioksida,
setempat, termasuk jenis tanah, iklim, dan
meningkatkan kualitas udara, dan memberikan
jenis ekosistem yang ada di daerah tersebut. manfaat ekologis dan estetika bagi masyarakat.
Pengayaan Tanaman Perencanaan rehabilitasi hutan dan lahan
Pengayaan tanaman adalah kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
memperbanyak keragaman dengan cara ayat (1) huruf a, terdiri atas:
pemanfaatan ruang tumbuh secara optimal Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan
melalui penanaman pohon dan Lahan Daerah Aliran Sungai
(RTkRHL-DAS);
Pemeliharaan Hutan Rencana Pengelolaan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan (RPRHL); dan
Pemeliharaan hutan adalah kegiatan untuk
menjaga, mengamankan, dan meningkatkan Rencana Tahunan Rehabilitasi Hutan
kualitas tanaman hasil kegiatan reboisasi, dan Lahan (RTnRHL).
penghijauan jenis tanaman, dan pengayaan Rehabilitasi hutan sebagaimana
tanaman. dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1)
huruf a diselenggarakan melalui
Rehabilitasi dan reklamasi hutan kegiatan:
merupakan bagian dari pengelolaan a. reboisasi;
hutan. b. pemeliharaan tanaman;
Kegiatan rehabilitasi dapat dilakukan c. pengayaan tanaman; atau
di dalam dan di luar kawasan hutan. d. penerapan teknik konservasi tanah.
Kegiatan rehabilitasi di dalam
kawasan hutan dilakukan di semua Rehabilitasi lahan sebagaimana
hutan dan kawasan hutan kecuali dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1)
cagar alam dan zona inti taman huruf b diselenggarakan melalui
nasional. kegiatan:
Kegiatan rehabilitasi di luar kawasan a. penghijauan;
hutan dilakukan di semua lahan b. pemeliharaan tanaman;
kritis. c. pengayaan tanaman; atau
d.penerapan teknik konservasi tanah
Rehabilitasi hutan dan lahan secara vegetatif dan sipil teknis pada
diselenggarakan melalui tahapan: lahan kritis dan tidak produktif.
a. perencanaan dan
b. pelaksanaan.

Anda mungkin juga menyukai