Anda di halaman 1dari 6

REBOISASI DAN PENGHIJAUAN

ATIQURROHMAN (18383031036)
(SMAN 1 PAMEKASAN/rohmanzzz457@gmail.com)
CHOIRIL BARIYAH (18383031042)
(SMKNI Nahdliyatul Islamiyah/choirilbariyahh@gmail.com)
IAIN MADURA

ABSTRAK:
Kajian ini dilakukan untuk mengetahui dan menambah wawasan tentang reboisasi dan
penghijauan dalam upaya merehabilitasi hutan yang sudah rusak seperti saat ini. Untuk
menanggulangi hal tersebut. Perlu dilakukan pemilihan dan peningkatan kemampuan fungsi
hutan, khususnya dikawasan hutan lindungan dan hutan produksi, dengan melibatkan para
pihak secara terpadu dalam satu gerakan nasional. Upaya rehabilitasi hutan (reboisasi)
dilakukan secaravegetative (kegiatan tanam menanam) dengan menggunakan jenis
tanaman yang sesuai dengan fungsi hutan.Dikarenakan peran tumbuhan hijau sangalah
penting dihutan maupun di lingkungan sekitar kita, penulis mencoba untuk memberikan
beberapa gagasan dalam upaya pelestarian hutan dan lingkungan hidup melalui reboisasi
dan penghijauan.
ABSTRACT:
This study was conducted to find out and add insight into reforestation and reforestation
in an effort to rehabilitate degraded forests like today. To overcome this. It is necessary to
select and improve the capability of forest functions, especially in protected forest and
production forests, by involving parties in an integrated national movement. Efforts to
rehabilitate the forest (reforestation) are carried out vegetatively (planting planting activities)
by using plants that are in accordance with the functions of the forest. Due to the important
role of green plants in the forest and the environment around us, the author tries to provide
some ideas for forest and environmental conservation through reforestation and
reforestation.
Kata kunci:
Reboisasi dan penghijauan

Pendahuluan
Hutan merupakan habitat bagi berbagai jenis macam spesies flora dan fauna, selain di
hutan, tumbuhan hijau, lingkungan di sekitar kita akan terasa panas dan tidak nyaman.
Apalagi jika tumbuhan dihutan menghilang dalam skala yang cukup besar setiap tahun
akibat penebangan liar dan sebagainya, tentu akan berdampak negative terhadap keadaan
atmosfer bumi. Tumbuh-tumbuhan hijau menerima sinar matahari, air dan karbon dioksida
dari lingkungan sekitarnya yang kemudian akan diubah menjadi oksigen dan kabohidrat.
Setiap pohon yang ditanam mempunyai kapasitas mendinginkan udara sama dengan
rata-rata pendingin udara (AC/air conditioner) yang dioperasikan 20 jam terus menerus
setiap harinya. Tidak hanya itu, tumbuhan hijau juga dapat menjernihkan udara di sekitar
kita karena setiap 1 pepohonan mampu menetralkan karbon dioksida yang dikeluarkan 20
kendaraan.1
Selain hutan, tumbuhan hijau juga berperan penting dilingkungan sekitar kita. Tampa
tumbuhan hijau, lingkungan sekitar kita akan terasa panas dan tidak nyaman. Apalagi jika
tumbuhan dihutan menghilang dalam skala yang cukup besar setiap tahun akibat
penebangan liar dan sebagainya, tentu akan berdampak negative terhadap keadaan
atmosfer bumi.
Dikarenakan peran tumbuhan hijau sangalah penting dihutan maupun di lingkungan
sekitar kita, penulis mencoba untuk memberikan beberapa gagasan dalam upaya
pelestarian hutan dan lingkungan hidup melalui reboisasi dan penghijauan. Upaya reboisasi
dan penghijauan ini dapat menjadi wadah untuk mensejahterakan masyarakat. reboisasi ini
juga dapat mencegah terjadinya degradasi hutan didaerah aliran sungai terutama dibagian
hulu yang telah menimbulkan berbagai dampak negative seperti terjadinya banjir,
kekeringan, tanah longsor dan sebagainya.penyebabnya antara lain diawali oleh kurangnya
pemahaman dana tau kepedulian dari berbagai pihak terhadap fungsi hutan dan
penerimaan manfaat oleh masyarakat setempat sehingga tidak mampu membangkitkan
rasa tanggung jawab dan tindakan untuk kelestarian hutan.
Untuk menanggulangi hal tersebut. Perlu dilakukan pemilihan dan peningkatan
kemampuan fungsi hutan, khususnya dikawasan hutan lindungan dan hutan produksi,
dengan melibatkan para pihak secara terpadu dalam satu gerakan nasional. Upaya
rehabilitasi hutan (reboisasi) dilakukan secaravegetative (kegiatan tanam menanam) dengan
menggunakan jenis tanaman yang sesuai dengan fungsi hutan.2

PEMBAHASAN
Kegiatan rehabilitas oleh pemerintah: reboisasi dan penghijauan
Reboisasi didefinisikan sebagai usaha untuk merehabilitasi areal hutan yang rusak di
dalam kawasan hutan negara berupa lahan tandus, alang-alang atau semak belukar,
dengan tujuan untuk memulihkan fungsi hutan melalui penanaman kembali.
Dikarenakan peran tumbuhan hijau yang sangat penting di hutan maupun di lingkungan
sekitar kita, penulis mencoba untuk memberikan beberapa gagasan dalam upaya
pelestarian hutan dan lingkungan hidup melalui reboisasi dan penghijauan. Upaya reboisasi
dan penghijauan ini dapat menjadi wadah untuk menyejahterakan masyarakat. Selain itu,
kesejahteraan masyarakat juga dapat dicapai melalui peran optimal pemerintahan daerah
dengan dunia usaha, serta partisipasi masyarakat, didukung oleh perundang-undangan di
bidang ekonomi maupun politik, serta partisipasi masyarakat.
Penghijauan didefinisikan sebagai usaha untuk merehabilitasi areal/lahan kritis milik
masyarakat di luar kawasan hutan negara melalui teknik vegetatif dan sipil teknis, dengan
tujuan untuk memulihkan fungsi lahan tersebut. Masyarakat umum cenderung merasa
perbedaan antara reboisasi dengan penghijauan hanya berkaitan dengan status hutan yang
di dalam atau di luar kawasan hutan negara dan mendefinisikan batas wilayah juridis
dengan instansi pemerintah yang bersangkutan. Sebagai contoh, program inpres
diterapkan, baik di dalam maupun di luar kawasan hutan, namun terdapat dua instansi yang
bertanggung jawab atas pelaksanaannya, yaitu dinas kehutanan propinsi yang bertanggung
jawab atas kegiatan reboisasi dan pemerintah kabupaten yang melaksanakan penghijauan.
Reboisasi

1
Ganangalfianto.blogspot.com/2015/02/makalah-upaya-reboisasi.html?m=1
2
https://id.scibd.com/doc/305318054/makalah-reboisasi
Reboisasi difokuskan pada daerah aliran sungai (DAS) perioritas di kawasan hutan
lindung dan hutan produksi yang tidak di bebani hak, dengan tujuan untuk meningkatkan
tutupan hutan, dan melakukan partisipatif dalam memberikan manfaat kepada masyarakat
setempat. Untuk hutan produksi yang di bebani hak, tanggung jawab kegiatan rehabilitasi
berada di tangan pihak yang memiliki hak dan membayar pajak berupa dana jaminan
reboisasi. Kegiatan reboisasi yang utama adalah penanaman hutan kembali dengan jenis
pohon hutan dan tanaman kehidupan, dengan demikian, membangunan hutan baru pada
area bekas tebang habis, bekas tebang pilih, atau pada lahan kosong lain yang terdapat
didalam kawasan hutan termasuk reboisasi.
Jadi reboisasi adalah pembagunan hutan baru atau penanaman kembali kawasan hutan
bekas tebangan maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di dalam kawasan hutan.

Penghijauan
Penghijauan difokuskan pada areal/lahan kritis yang diperioritaskan pada lahan pada
lahan masyarakat. sejak tahun 1998 (awal era reformasi), keterlibatan dan partisipasi
masyarakat merupakan aspek penting dalam pendekatan pelaksanaan penghijauan.
Walaupun sejak tahun 1990-an, partisipasi masyarakat telah merupakan bagian dalam
konsep pengembangan program rehabilitasi, namun dalam pelaksanaannya partisipasi dan
peran masyarakat tersebut masih terbatas. Oleh sebab itu, mulai tahun 1990, para ahli
rehabilitasi di Indonesia cenderung mengkategorikan tahun tersebut dan tahun-tahun
berikutnya sebagai masa transisi dari pendekatan top-down menjadi pendekatan partisipatif
(1998). 3 upaya yang termasuk dalam rangkaian kegiatan penghijauan yang sudah
disebutkan beberapa perbuatan bangunan pecegah erosi tanah, misalnya pembuatan
sengkedan (terassering) dan pendungan yang dilakukan pada area di luar kawasan hutan.
Jadi, penghijauan adalah kegiatan penanaman pada lahan kosong di luar kawasan hutan
serta pembuatan bangunan pencegah erosi tanah dengan tujuan agar lahan tersebut dapat
dipulihkan, dipertahankan, dan ditingkatkan kembali kesuburan.
Manfaat tumbuhan hijau khususnya bagi manusia adalah sebagai berikut ;
1. Tumbuhan hijau berperan paru-paru dunia. Tumbuhan yang mengandung klorofil
menghasilkan gas oksigen yang mempunyai peran vital dalam proses pernafasan
manusia dan hewan.
2. Tumbuhan hujau berfunsi sebagai stabilisator lingkungan. Keberadaan tumbuhan hijau di
lingkungan sekitar dapat menciptakan suasana yang segar, nyaman dan sejuk.
3. Tumbuhan hijau merupakan menyimpang alam, karena mempunyai peran yang sangat
penting dalam kehidupan ekosistem.
4. Tumbuhan hijau juga berfungsi sebagai tempat berlindung bagi kondisi alam yang kurang
baik seperti angin kecang, terik matahari yang menyengat, hujan, serta debu dan polusi.
5. Tumbuan hijau merupakan sumber estetika atau keindahan.
6. Tumbuhan hijau adalah salah satu faktor menjaga kesehatan.

Tujuan
Studi ini bertujuan untuk meningkatkan peluang keberhasilan proyek rehabilitasi di masa
mendatang, dengan cara mengidentifikasi pendekatang yang telah memberikan kontribusi
terhadap keberlanjutan jangka panjang di bawah scenario yang berbeda dan berdampak
negative sekecil-kecilnya terhadap para pemangku kepentingan. Tujuan spesifik dari studi
ini adalah sebagai berikut :

3
Ani andiwinata nawir, rehabilitasi hutan di Indonesia: akan kemanakah arahnya setelah lebih dari tiga
dasawarsa?, (bogor barat : SMK grafika desa putra, 2008 ), hlm 42
1. Memperoleh pelajaran strategis mengenai faktor pendorong, dampak dan kendala dari
kegiatan rehabilitasi dan penelitian di masa lalu dan yang sedang berlangsung.
2. Mengidentifikasi pendekatan rehabilitasi yang paling menjanjikan di bawah scenario
ekologi dan sosil-ekonomi yang berbeda dan
3. Mengidentifikasi jenis insentif ekonomi dan kelembagaan yang sesuai di bawah
kondisi yang berbeda-beda.4
Hasil utama dari studi ini adalah sebuah sintesis nasional tentang pembelajaran dari
proses inventarisasi dan karakterisasi kegiatan rehabilitasi masa lalu dan sekarang, analisis
yang di hasilkan akan membekali para pemangku kepentingan dengan pengertian yang
komprehensif tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan rehabilitasi. Hal ini sangat penting bagi masyarakat setempat sebagai
pemangku kepentingan utama dari kegiatan ini, karena pelibatan mereka dalam penyusunan
rencana, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan adalah
sangat penting. Tingkat keberhasilan kegiatan rehabilitasi di masa yang akan dating akan
lebih tinggi apabila dalam penerapannya menggunakan pendekatan yang paling tepat,
efektif dalam pembiayaan, dan dapat diterima secara social-budaya dengan
mempertimbangkan pelajaran penting yang dipetik dari proyek masa lalu maupun proyek
yang masih berlangsung pada saat ini.
Fokus dari studi ini adalah kegiatan yang bertujuan untuk menanam pohon pada lahan
yang dulunya berhutan, dan tidak terbatas pada uji coba teknis penanaman spesies
tanaman atau perancangan kegiatan. Proyek terpadu dengan komponen rehabilitasi hutan
juga dicakup dalam tinjauan ini. inisiatif rehabilitasi hutan dalam studi ini didefinisikan
sebagai : kegiatan yang disengaja dengan tujuan regenerasi pohon, baik secara alami
maupun buatan di atas lahan berupa padang rumput, semak belukar, atau wilayah tandus
yang dulunya berhutan, dengan maksud untuk meningkatkan produktivitas, penghidupan
masyarakat, dana tau manfaat jasa lingkungan (tim rehabilitasi CIFOR, 2003).5

Kesimpulan
Reboisasi didefinisikan sebagai usaha untuk merehabilitasi areal hutan yang rusak di
dalam kawasan hutan negara berupa lahan tandus, alang-alang atau semak belukar,
dengan tujuan untuk memulihkan fungsi hutan melalui penanaman kembali.
Tumbuhan mempunyai peran yang sangat vitral dalam kehidupan manusia. Lingkungan
sekitar yang gersang tampa ditumbuhi vegetasi akan menyebabkan kondisi udara menjadi
tidak nyaman. Selain itu, hilangnya vegetasi di hutan juga dapat menyebabkan berbagai
dampat buruk bagi manusia. Oleh karena itu, upaya reboisasi dan penghijauan ditumbuhkan
untuk melestarikan lingkungan hidup sehingga dapat terwujud masyrakat yang sejahtera.
Penghijauan didefinisikan sebagai usaha untuk merehabilitasi areal/lahan kritis milik
masyarakat di luar kawasan hutan negara melalui teknik vegetatif dan sipil teknis, dengan
tujuan untuk memulihkan fungsi lahan tersebut. Masyarakat umum cenderung merasa
perbedaan antara reboisasi dengan penghijauan hanya berkaitan dengan status hutan yang
di dalam atau di luar kawasan hutan negara dan mendefinisikan batas wilayah juridis
dengan instansi pemerintah yang bersangkutan. Sebagai contoh, program inpres
diterapkan, baik di dalam maupun di luar kawasan hutan, namun terdapat dua instansi yang
bertanggung jawab atas pelaksanaannya, yaitu dinas kehutanan propinsi yang bertanggung
jawab atas kegiatan reboisasi dan pemerintah kabupaten yang melaksanakan penghijauan.
Peranan dari reboisasi dan penghijauan ini adalah untuk mengendalikan dan mengontrol

4
(Eko Ariwidodo, 2014)
5
Ani andiwinata nawir, rehabilitasi hutan di Indonesia: akan kemanakah arahnya setelah lebih dari tiga
dasawarsa?, (bogor barat : SMK grafika desa putra, 2008 ), hlm 4
terhadap struktur tegakan hutan menurut aturan atau kaidah yang menyatukan pengetahuan
biologi, pengelolaan, dan ekonomi kalau kita memperhatikan kondisi hutan yang ada di
Indonesia pada saat ini dengan kondisi yang sangat memprihatinkan, untuk memulihkan
kembali kondisi hutan yang agar lebih baik lagi kita harus mengadakan penghijauan kembali
dan reboisasi.
1. Memperoleh pelajaran strategis mengenai faktor pendorong, dampak dan kendala dari
kegiatan rehabilitasi dan penelitian di masa lalu dan yang sedang berlangsung.
2. Mengidentifikasi pendekatan rehabilitasi yang paling menjanjikan di bawah scenario
ekologi dan sosil-ekonomi yang berbeda dan
3. Mengidentifikasi jenis insentif ekonomi dan kelembagaan yang sesuai di bawah kondisi
yang berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA
Ganangalfianto.blogspot.com/2015/02/makalah-upaya-reboisasi.html?m=1
https://id.scibd.com/doc/305318054/makalah-reboisasi
Ariwidodo, Eko. (2014) Relevansi Pengetahuan Masyarakat Tentang Lingkungan Dan Etika
Lingkungan Dengan Partisipasinya Dalam Pelestarian Lingkungan. Jurnal Nuansa, 11 (1).
ani andiwinata nawir,2008, rehabilitasi hutan di Indonesia: akan kemanakah arahnya setelah
lebih dari tiga dasawarsa?,bogor barat : SMK grafika desa putra

Anda mungkin juga menyukai