Disusun
oleh
꞉
Frilia
Christien
P
A dan
Wahyu
Widiatmo
ANALISIS KURVA
INDIFFEREN
BOOK CHAPTER
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang teramat dalam dan tiada kata lain yang patut kami ucapkan
selain mengucap rasa syukur. Karena berkat rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha
Esa, buku yang berjudul “Analisis Kurva Indiferen” telah selesai di susun dan
berhasil diterbitkan, semoga buku ini dapat memberikan sumbangsih keilmuan dan
penambah wawasan bagi siapa saja yang memiliki minat terhadap pembahasan
tentang judul buku diatas.
Akan tetapi pada akhirnya kami mengakui bahwa tulisan ini terdapat beberapa
kekurangan dan jauh dari kata sempurna, sebagaimana pepatah menyebutkan “tiada
gading yang tidak retak” dan sejatinya kesempurnaan hanyalah milik tuhan semata.
Maka dari itu, kami dengan senang hati secara terbuka untuk menerima berbagai
kritik dan saran dari para pembaca sekalian, hal tersebut tentu sangat diperlukan
sebagai bagian dari upaya kami untuk terus melakukan perbaikan dan
penyempurnaan karya selanjutnya di masa yang akan datang.
Terakhir, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah
mendukung dan turut andil dalam seluruh rangkaian proses penyusunan dan
penerbitan buku ini, sehingga buku ini bisa hadir di hadapan sidang pembaca.
Semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan kontribusi
bagi pembangunan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Juni, 2023
Tim Penulis
PROFIL PENULIS
Hal. 2
Frilia Christien Putri, A. Md
Wahyu Widiatmo, A. Md
Hal. 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2
PROFIL PENULIS................................................................................................ 3
Hal. 4
BAB II
A. Latar Belakang
secara historis, teori nilai guna (utility) merupakan teori yang terlebiih dahulu
dikembangkan untuk menerangkan kelakuan individu dalam memilih barang-
barang yang akan dibelli dan dikonsumsinya. Dapat dilihat bahhwa analisis tersebut
telah member gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip pemaksimuman
kepuasan yang dilakukan oleh orang-orang yang berfikir secara rasional dalam
memilih berbagai barang keperluanya. Akan tetapi, telah lama orang melihat suatu
kelemahan penting dari teori tersebut, yaitu: menyatakan kepuasan dalam angka-
angka adalah kurang tepat oleh karena kepuasan adalah sesuatu yang tidak meudah
untuk diukur. untuk menghindari kelemahan ini Sir John R. Hicks telah
mengembangkan satu pendekaktan baru untuk mewujudkan prinsip
pemaksimuman kepuasan oleh seorang konsumen yang mempunyai pendapatan
terbatas. Analisis ini dikenal sebagai analisis kurva kepuasan sama, yang meliputi
penggambaran dua macam kurva, yaitu kurva kepuasan sama dan garis anggaran
pengeluaran.
Hal. 5
C. Karateristik Kurva Indiferen
• Sepanjang kurva kepuasan sama besarnya
• Kurva tidak mungkin berpotongan
• Semakin tinggi kurva semakin tinggi kepuasan
• Berbentuk dari kiri atas ke kanan bawah
• Cembung terhadap titik original (titik o).
D. Sifat Kurva Indiferen
• Kurva indiferen yang lebih tinggi, lebih disukai dari pada yang lebih
rendah.
Tabel 1
Dalam tabel 1 ditunjukkan enam gabungan makanan dan pakaian yang akan
memberikan kepuasan yang sama besarnya kepada seseorang konsumen. Apakah
gabungan A atau B atau C atau D atau E atau F yang akan dikonsumsi, untuk
konsumen tersebut kepuasan yang diperolehnya tidak berbeda. Gabungan manapun
akan memberikan kepuasan yang sama besarnya. Artinya kalau konsumen itu
mengkonsumsi sebanyak 10 makanan dan 2 pakaian (gabungan A) maka kepuasan
yang diperoleh dari melakukan konsumsi tersebut tidak berbeda dengan apabila ia
Hal. 6
mengkonsumsi 7 makanan dan 3 pakaian (gabungan B), atau 5 makanan dan 4
pakaian (gabungan C), atau gabungan makanan dan pakaian lainnya yang terdapat
dalam tabel.
Gambar 1
Hal. 7
E. Tingkat Penggantian Marjinal
m
a
k
a
n
a
n
pakaian
Hal. 8
besar dari kurva yang dibawahnya. Dengan demikian U1, U2, U3 dan U4 masing-
masing menggambarkan suatu tingkat kepuasan tertentu. Tingkat kepuasan yang
digambarkan oleh U4 adalah lebih besar dari pada kurva-kurva yang berada
dibawahnya yaitu U3, U2, dan U1.
Contoh Angka
Hal. 9
Tabel 2
Titik Y menunjukkan gabungan yang tidak dapat dibeli oleh uang yang dimiliki
konsumen karena nilainya diatas budget line. Sedangkan titik X menunjukkan
gabungan barang yang dapat dibeli dan uang yang tersedia masih tersisa.
Hal. 10
G. Efek Perubahan Harga Atau Pendapatan
Hal. 11
• Akibat Perubahan Pendapatan
H. Keseimbangan Konsumen
Hal. 12
I. Syarat mencapai kepuasan maksimum
Hal. 13
gabungan barang yang memberi kepuasan maksimum terdiri dari 30 unit makanan
dan 25 unit pakaian.
Hal. 14
ke bawah. Pada setiap garis anggran pengeluaran akan terdapat satu kurva kepuasan
sama yang menyinggung garis tersebut. Titikk persinggungan tersebut adalah
keseimbangan pemaksimuman kepuasan yang baru.
Selanjutnya dimisalkan pendapatan tetap dan harga makanan tetap, tetapi harga
pakaian berubah- dimisalkan harga pakaian naik. Akibatnya, garis anggaran
pengeluaran pindah menjadi garis AC dan garis ini disinggung oleh kurva kepuasan
sama U2 di titik E1 dan ini merupakan titik keseimbangan kepuasan konsumen
yang baru. Harga pakaian dimisalkan naik kembali sehingga garis anggara
pengeluaran berubah menjadi seperti yang ditunjukkan oleh garis AD. Kurva
kepuasan U1 menyinggung di titik E2 berarti titik ini adalah titik keseimbangan
yang baru. Apabila titik E, E1, E2 dan titik-titik keseimbangan seperti itu
dihubungkan maka diperoleh kurva yang dinamakan garis harga-konsumsi.
Hal. 15
Ketika menjelaskan perkaitan antara teori nilai guna dan teori permintaan telah
diuraikan bahwa hukum permintaan, yang menyatakan bahwa cateris paribus, kalau
harga naik permintaan berkurang atau sebaliknya kalau harga turun permintaan
bertambah, dapat diterangkan dengan menganalisis dua faktor: efek penggantian
dan efek pendapatan. dalam uraian itu pada hakikatnya diterangkan bahwa
penurunan harga akan menambah permintaan karena:
Hal. 16
yang dikonsumsikan telah menjadi bertambah banyak, yaitu jumlahnya telah
menjadi Q1. Kenaikan konsumsi pakaian dari Q menjadi Q1 disebabkan oleh efek
penggantian mauapun pendapatan.
Hal. 17
Uraian yang baru saja dibuat ini menunjukkan bahwa perubahan harga pakaian
mengakibatkan perubahan atas jumlah pakaian yang dibeli dan dikonsumsi. Dalam
gambar( ii) ditunjukkan hubungan antara harga pakaian dan jumlah pakaian adalah
Pa dan jumlah pakaian adalh Q unit.dan titik-titik setelahnya. Kurva DD yang
dibuat melalui ketiga titik di atas merupakan kurva permintaan atas pakaian.
Hal. 18
DAFTAR PUSTAKA
Hal. 19