Anda di halaman 1dari 25

Disusun
oleh꞉

Frilia
Christien,
A.
Md
Wahyu
Widiatmo,
A.
Md
PENENTUAN
KEGIATAN EKONOMI
Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa Kini

Penentuan kegiatan ekonomi 1


KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang teramat dalam dan tiada kata lain yang patut kami ucapkan
selain mengucap rasa syukur. Karena berkat rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha
Esa, buku yang berjudul “Penentuan Kegiatan Ekonomi Pandangan Klasik, Keynes
dan Pendekatan Masa Kini” telah selesai di susun dan berhasil diterbitkan, semoga
buku ini dapat memberikan sumbangsih keilmuan dan penambah wawasan bagi
siapa saja yang memiliki minat terhadap pembahasan tentang judul buku diatas.
Akan tetapi pada akhirnya kami mengakui bahwa tulisan ini terdapat beberapa
kekurangan dan jauh dari kata sempurna, sebagaimana pepatah menyebutkan “tiada
gading yang tidak retak” dan sejatinya kesempurnaan hanyalah milik tuhan semata.
Maka dari itu, kami dengan senang hati secara terbuka untuk menerima berbagai
kritik dan saran dari para pembaca sekalian, hal tersebut tentu sangat diperlukan
sebagai bagian dari upaya kami untuk terus melakukan perbaikan dan
penyempurnaan karya selanjutnya di masa yang akan datang.
Terakhir, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah
mendukung dan turut andil dalam seluruh rangkaian proses penyusunan dan
penerbitan buku ini, sehingga buku ini bisa hadir di hadapan sidang pembaca.
Semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan kontribusi
bagi pembangunan ilmu pengetahuan di Indonesia.

Juni, 2023

Tim Penulis

Penentuan kegiatan ekonomi 2


PROFIL PENULIS

Frilia Christien Putri, A. Md


Penulis lahir di Boyolali tanggal 31 Maret 1997. Telah
menyelesaikan studi D3 di Politeknik Negeri Semarang
tahun 2018 jurusan Administrasi Bisnis. Kemudian
melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Boyolali tahun 2022 . Saat ini penulis
masih tercatat aktif menjadi mahasiswa. Informasi
lengkap dapat di lihat di linkedIn:
https://www.linkedin.com/in/friliachristien . Alamat email: frilia.chr@gmail.com.

Wahyu Widiatmo, A. Md
Penulis lahir di Boyolali tanggal 08 November 1979.
Telah menyelesaikan studi D3 di Universitas Semarang
Jurusan Teknik Sipil. Kemudian melanjutkan pendidikan
S1 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Boyolali
tahun 2022 . Saat ini penulis masih tercatat aktif menjadi
mahasiswa dan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil
(PNS) di kantor kecamatan Karanggede, Boyolali Seksi
Perekonomian, Pembangunan, dan Pekerjaan Umum.
Alamat email: wahyuwidiatmo@gmail.com

Penentuan kegiatan ekonomi 3


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2
PROFIL PENULIS ................................................................................................ 3
BAB 3 PENENTUAN TEORI PANDANGAN KLASIK, KEYNES DAN
PENDEKATAN MASA KINI
A. Pandangan Ahli Ekonomi Klasik .............................................................. 5
B. Corak Kegiatan Perekonomian Modern .................................................... 5
C. Penentuan Suku Bunga ............................................................................. 6
D. Faktor yang Menentukan Suku Bunga ...................................................... 7
E. Penyesuaian Dalam Pasar Modal .............................................................. 8
F. Fleksibilitas Suku Bunga dan Kegiatan Ekoniomi.................................... 8
G. Flesibilitas Suku Bunga dan Kegiatan Ekonomi ....................................... 9
H. Fleksibilits Upah dan Kegiatan Ekonomi ................................................. 9
I. Penentuan Tingkat Kegiatan Perekonomian ............................................. 10
J. Kelemahan Pandangan Klasik................................................................... 11
K. Kritik Keynes Terhadap Pandangan Klasik .............................................. 11
L. Penentuan Tabungan dan Investasi Pandangan Keynes............................ 12
M. Masalah Kekurangan Pengeluaran Agregat .............................................. 12
N. Perbedaan Pandangan Mengenai Penentu Tabungan ................................ 13
O. Penentuan Suku Bunga Keynes ................................................................ 14
P. Tingkat Upah dan Kegiatan Ekonomi ....................................................... 15
Q. Peranan Permintaan Agregat Dalam Kegiatan Ekonomi .......................... 15
R. Penentu-Penentu Pembelanjaan Agregat .................................................. 15
S. Penentuan Kegiatan Ekonomi Suatu Negara ............................................ 16
T. Pendekatan Terkini Dalam Kegiatan Perekonomian ................................ 16
U. Tingkat Harga dan Keseimbangan Pendapatan Nasional ......................... 19

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 23

Penentuan kegiatan ekonomi 4


A. PANDANGAN AHLI EKONOMI KLASIK

Analisis mengenai pandangan ahli ekonomi klasik tentang perekonomian


adalah perekonomian yang diatur oleh mekanisme pasar tingkat penggunaan tenaga
kerja penuh akan selalu tercapai. Pandangan ini didasarkan pada keyakinan bahwa
di dalam perekonomian tidak akan terdapat kekurangan permintaan. Apabila para
produsen menaikkan produksi mereka atau menciptakan jenis-jenis barang yang
baru, maka dalam perekonomian akan selalu terdapat permintaan terhadap barang-
barang itu. Maka di dalam perekonomian pada umumnya tidak pernah berlaku
kekurangan permintaan. Dengan perkataan lain, penawaran yang bertambah akan
secara otomatis menciptakan pertambahan permintaan.
Dilihat dari pandangan Jean Baptiste Say (1767-1832), seorang ahli
ekonomi Klasik bangsa Perancis. Ia mengatakan: “Penawaran menciptakan sendiri
permintaan terhadapnya” atau “supply creates its own demand”. Menurut
pendapatnya dalam setiap perekonomian jarang sekali terjadi masalah kelebihan
prosuksi. Masalah kelebihan produksi, apabila hal itu terjadi, adalah masalah
sementara. Dalam suatu perekonomian sering sekali wujud keadaan dimana jumlah
keseluruhan penawaran barang-barang dalam perekonomian (penawaran agregat)
pada penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu diimbangi oleh keseluruhan
permintaan terhadap barang-barang tersebut (permintaan agregat) yang sama
besarnya, sehingga kekurangan permintaan tidak berlaku.

B. CORAK KEGIATAN EKONOMI SUBSISTEN

Kebenaran pendapat ini tidak dapat disangkal dalam suatu perekonomian


yang terdiri dari dua sector dimana penerima-penerima pendapatan tidak menabung
dan para pengusaha tidak menanam modal, sehingga nilai produksi yang diciptakan
sektor perusahaan akan selalu sama dengan nilai seluruh pengeluaran yang
dilakukan oleh rumah tangga. Keseluruhan pendapatan yang diterima oleh factor-
faktor produksi yaitu gaji dan upah yang diterima tenaga kerja, bunga ke atas modal
yang dipinjamkan, sewa yang diperoleh dari tanah dan harta, dan keuntungan

Penentuan kegiatan ekonomi 5


pengusaha merupakan pendapatan sektor rumah tangga akan dibelanjakan ke sektor
perusahaan. Sehingga sirkulasi aliran pendapatan dalam ekonomi subsisten dapat
dilihat pada gambar berikut:

C. CORAK KEGIATAN PEREKONOMIAN MODERN

Dalam perekonomian yang lebih maju penerima-penerima pendapatan akan


menyisihkan sebagian pendapatan mereka untuk di tabung. Tabungan ini akan
dipinjamkan kepada para pengusaha dan mereka akan menggunakan tabungan itu
untuk investasi, yaitu melakukan pembelian barang-barang modal. Investasi akan
menambah jumlah barang-barang modal yang tersedia dan meninggikan
kemampuan perekonomian itu menghasilkan barang-barang kebutuhan
masyarakat. Berikut sirkulasi Aliran Pendapatan dalam ekonomi modern.

Penentuan kegiatan ekonomi 6


Ahli-ahli ekonomi Klasik tetap berkeyakinan bahwa walaupun rumah
tangga akan menabung sebagian dari pendapatan yang di perolehnya, kekurangan
dalam permintaan tidak akan terjadi dalam perekonomian. Keyakinan itu
didasarkan kepada pandangan yang pada hakikatnya mengatakan bahwa semua
tabungan sektor rumah tangga yang tercipta pada tingkat penggunaan tenaga kerja
penuh akan digunakan oleh para pengusaha untuk investasi.
Menurut ahli klasik, dalam perekonomian suku bunga selalu mengalami
perubahan. Dan perubahan akan menyebabkan seluruh tabungan yang diciptakan
sektor rumah tangga pada waktu perekonomian mencapai tingkat penggunaan
tenaga kerja penuh akan selalu sama besarnya dengan jumlah investasi yang
dilakukan oleh para pengusaha.
D. PENENTUAN SUKU BUNGA

Menurut pendapat klasik suku bunga menetukan besarnya tabungan


maupun investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian. Setiap perubahan
dalam suku bunga akan menyebabkan perubahan pula dalam tabungan rumah
tangga dan permintaan dana untuk investasi perusahaan. Perubahan-perubahan
dalam suku bunga akan terus-menerus berlangsung sebelum kesamaan di antara
jumlah tabungan dengan jumlah permintaan dana investasi tercapai.

Penentuan kegiatan ekonomi 7


E. FAKTOR YANG MENENTUKAN SUKU BUNGA

Jumlah tabungan rumah tangga pada waktu perekonomian mencapai


penggunaan tenaga kerja penuh. Akan selalu sama dengan jumlah seluruh investasi
yang akan dilakukan oleh para pengusaha, maka dalam perekonomian pengeluaran
agregat pada penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu dapat mencapai tingkat
yang sama dengan penawaran agregat pada penggunaan tenaga kerja penuh.

F. PENYESUAIAN DALAM PASAR MODAL

Ketidaksamaan diantara penawaran tabungan oleh rumah tangga dan


permintaan tabungan oleh para pengusaha akan terjadi perubahaan-perubahan
dalam suku bunga, sehingga menurut ahli-ahli ekonomi klasik yakin bahwa
perubahan dalam suku bunga ini pada akhirnya akan menciptakan keadaan dimana
tabungan yang tercapai pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh adalah sama
dengan invesasi oleh perusahaan-perusahaan.

Penentuan kegiatan ekonomi 8


G. FLEKSIBILITAS SUKU BUNGA DAN KEGIATAN EKONOMI

Ahli-ahli ekonomi klasik berpendapat dalam perekonomian akan selalu


tercapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh oleh karena pengeluaran agregat
dapat mencapai tingkat penawaran agregat pada penggunaan tenaga kerja penuh.
Keseimbangan investasi I0, ketika investasi berubah menjadi I1 maka saving

menjadi S1. Perubahan ini karena kenaikan suku bunga menjadi r1, sehingga
kesimbangan agregat adalah C1+I1, perbelanjaan agregat sama dengan Yf.
Keseimbangan pengeluaran agregat adalah C0+I0, dan nilainya sama dengan
Yf=C0+I0=C0+S0. Sebagai gambaran mengenai Fleksibilitas suku bunga dan
kegiatan ekonomi dapat dilihat pada gamabar berikut:

H. FLEKSIBILITAS UPAH DAN KEGIATAN EKONOMI

Apabila terjadi pengangguran, mekanisme pasar akan menciptakan


penyesuaian-penyesuaian di dalam pasar tenaga kerja sehingga akhirnya
pengangguran dapat dihapuskan. Apabila dalam perekonomian terdapat

Penentuan kegiatan ekonomi 9


pengangguran, para penganggur akan bersedia bekerja pada tingkat upah yang lebih
rendah dari yang berlaku di pasar. Keadaan ini akan menimbulkan kekuatan-
kekuatan yang akan menurunkan tingkat upah, dan penurunan dalam tingkat upah
ini akan memperluas tingkat kegiatan ekonomi. Di dalam analisis mereka ahli-ahli
ekonomi klasik berkeyakinan:
a) Para pengusaha akan selalu mencari kentungan yang maksimum.
b) Keuntungan maksimum akan dicapai pada keadaan dimana upah adalah
sama dengan prodksi fisik marjinal.

Untuk mengetahui mengenai upah dan kesempatan kerja dapat dilihat pada grafik
berikut ini:

I. PENENTUAN TINGKAT KEGIATAN PEREKONOMIAN

Kemampuan sektor perusahaan dalam menghasilkan barang dan jasa sangat


tergantung kepada jumlah dan kualitas faktor-faktor produksi yang tersedia dalam
perekonomian tersebut. dengan demikian tingkat kegiatan ekonomi Negara
ditentukan oleh.
1. Jumlah barang modal yang tersedia dan digunakan dalam perekonomian
(K=kapital)
2. Jumlah dan kualitas tenaga kerja yang tersedia dalam perekonomian
(L=Labor)

Penentuan kegiatan ekonomi 10


3. Jumlah dan jenis kekayaan alam yang akan digunakan (R=Resource)
4. Tingkat teknologi yang digunakan (T=Technology)

Dengan demikian, tingkat kegiatan ekonomi atau pendapatan nasional dapat


ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut:

Y : f (K, L, R, T)

J. KELEMAHAN PANDANGAN KLASIK

Teori keynes menjelaskan bahwa tingkat kegiatan perekonomian tidak


selalu mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Menurut Keynes
sebaiknyalah yang selalu berlaku, yaitu: perekonomian selalu menghadapi masalah
pengangguran dan penggunaan tenaga penuh jarang berlaku. Analisis-analisis yang
dikemukakan oleh ahli-ahli ekonomi Klasik tidak dapat memberikan penjelasan
mengenai sebab-sebabnya pengangguran yang disebabkan oleh kekurangan
permintaan agregat dapat terjadi. Keyakinan mereka bahwa di dalam perekonomian
akan selalu terdapat permintaan yang cukup besar, sehingga akan selalu menjamin
terwujudnya tingkat penggunaan tenaga kerja penuh, menyebabkan mereka
mengabaikan analisis terhadap permintaan agregat yang wujud dalam
perekonomian. Ahli ekonomi Klasik lebih menumpukkan perhatian kepada
analisis mengenai masalah produksi yang terbatas tersebut dengan efisien.

K. KRITIK KEYNES TERHADAP PANDANGAN KLASIK

Keynes tidak menyetujui pandangan yang paling pokok dalam teori


Klasik, yaitu bahwa penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercipta dalam
perekonomian. Keynes berpendapat “penggunaan tenaga kerja penuh adalah
keadaan yang jarang terjadi, dan hal itu disebabkan karena kekurangan permintaan
agregat yang wujud dalam perekonomian.”

Penentuan kegiatan ekonomi 11


Perbedaan pendapat yang sangat bertentangan di antara Keynes dan ahli-ahli
ekonomi Klasik ini bersumber dari perbedaan pendapat mereka dalam sua
persoalan berikut:

I. Faktor-faktor yang menentukan tingkat tabungan, tingkat investasi dan


suku bunga dalam perekonomian.
II. Sifat-sifat perkaitan di antara tingkat upah dengan penggunaan tenaga
kerja oleh para pengusaha.

Uraian dalam bagian ini akan menerangkan empat isu berikut:


i. Pandangan Keynes mengenai tingkat tabungan dan investasi.
ii. Perbandingan pandangan Klasik dan Keynes mengenai faktor utama yang
menentukan tabungan
iii. Pandangan Keynes mengenai penentu-penentu suku bunga.
iv. Pandangan Keynes mengenai penentu tingkat upah.

L. PENENTU TABUNGAN DAN INVESTASI PANDANGAN KEYNES

Menurut Keynes besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga


bukan tergantung pada tinggi rendahnya suku bunga tetapi tergantung kepada besar
kecilnya pendapatan rumah tangga itu.
Keynes tidak yakin bahwa jumlah investasi yang dilakukan para
pengusaha sepenuhnya ditentukan oleh suku bunga. Keynes tetap mengakui bahwa
suku bunga memegang peranan yang cukup menentukan dalam pertimbangan para
pengusaha untuk melakukan investasi. Tetapi terdapat faktor penting lainnya,
seperti keadaan ekonomi pada masa kini, ramalan perkembangannya di masa
depan, dan luasnya perkembangan tegnology yang berlaku.

M. MASALAH KEKURANGAN PENGELUARAN AGREGAT

Ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa fleksibilitas suku bunga akan


selalu menjamin berlakunya kesamaan diantara jumlah tabungan pada tingkat

Penentuan kegiatan ekonomi 12


penggunaan tenaga kerja penuh dengan jumlah investasi yang dilakukan oleh para
pengusaha. Menurut pendapat Keynes pada umumnya investasi yang dilakukan
oleh para pengusaha adalah lebih kecil dari jumlah tabungan yang dilakukan
rumah tangga pada waktu dicapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Oleh
karenanya perbelanjaan agregat dalam perekonomian adalah lebih rendah dari
produksi barang-barang dan jasa-jasa pada tingkat penggunaan tenaga kerja
penuh. Kekurangan dalam pengeluaran ini akan menimbulkan pengangguran.

N. PERBEDAAN PANDANGAN MENGENAI PENENTU TABUNGAN

Perbedaan pandangan mengenai penentu tabungan dapat dilihat pada


gambar berikut:

Pandangan klasik menyatakan bahwa semakin tinggi suku bunga maka


semakin tinggi jumlah tabungan rumah tangga. Sedangkan pendapat Keynes
menyatakan bahwa apabila tingkat pendapatan nasional rendah, tabungan
masyarakat negatif. Hal ini karena masyarakat menggunakan tabungan di masa lalu
untuk membiayai hidupnya. Baru setelah pendapatan nasional melebihi y0
masyarakat menabung sebagian pendapatannya. Semakin tinggi pendapatan
nasioan semakin tinggi pula tabungan masyarakat. Apabila jumlah tabungan Yf
jumlah tabungan Sf.

Penentuan kegiatan ekonomi 13


O. PENENTU SUKU BUNGA: PANDANGAN KEYNES

Dalam teori keuangan modern yang dikembangkan oleh Keynes, suku


bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Bank Sentral dan sistem
perbankan adalah institusi yang akan menentukan besarnya penawaran uang pada
suatu waktu tertentu. Sedangkan permintaan uang ditentukan oleh keinginan
masyarakat untuk memegang uang. Berikut gambaran mengenai penentu suku
bunga pandangan Keynes:

Kurva penawaran uang MS0 dan MS1 dan kurva permintaan uang MD.
Sumbe tegak menunjukkan suku bunga dan sumbu datar menunjukkan jumlah uang
dalam perekonomian (penawaran uang) dan permintaan uang oleh masyarakat.
Kurva penawaran tegak lurus karena penawaran uang tidak ditentukan oleh suku
bunga. Bank Sentral yang akan menyediakan sesuai kebutuhan. Suku bunga sangat
mempengaruhi permintaan uang. Kalau suku bunga dan tingkat pengembalian
rendah maka masyarakat akan lebih suka memegang uang. Berdasarkan sifat ini
kurva permintaan uang MD menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Keseimbangan
MD=MS.

Penentuan kegiatan ekonomi 14


P. TINGKAT UPAH DAN KEGIATAN EKONOMI

Kalau dibandigkan pendapat ahli-ahli ekonomi klasik dengan kenyataan


yang sebenarnya wujud perekonomian modern, akan dapat dilihat bahwa tingkat
upah tidak mudah mengalami penurunan. Sebagai akibatnya pengangguran sangat
sukar di hapuskan. Dalam perekonomian modern terdapat persatuan-persatuan
pekerja yang selalu mempertankan dan memperjuangkan perbaikan nasib para
pekerja. Usaha ini termasuklah menjaga agar para pekerja diber upah yang wajar .
Persatuan pekerja akan selalu menentang setiap usaha untuk menrunkan tingakt
upah yang dibayarkan kepada pekerja. Kekuatan ini menyebabkan tingkat upah
tidak mudah untuk diturunkan.

Q. PERANAN PERMINTAAN AGREGAT DALAM KEGIATAN EKONOMI

Analisis Keynes mengenai tingkat kegiatan ekonomi negara ditentukan oleh


besarnya permintaan efektif, yaitu permintaan yang disertai oleh kemampuan untuk
membayar barang dan jasa yang diminta tersebut ,yang wujud dalam
perekonomian. Bertambah besar permintaan efektif , bertambah besar pula tingkat
produksi yang akan dicapai oleh sektor perusahaan. Hal ini dengan sendirinya akan
menyebabkan pertambahan dalam tingkat kegiatan ekonomi, pertambahan
penggunaan tenaga kerja dan pertambahan penggunaan faktor-faktor produksi.

R. PENENTU-PENENTU PERBELANJAAN AGREGAT

Dalam analisis nya Keynes membagikan permintaan agregat kepada 2


jenis pengeluaran yaitu pengeluaran konsumsi oleh rumah tangga dan penanaman
modal oleh para pengusaha. Dalam analisis makroekonomi yang wujud sekarang
pengeluaran agregat dalam perekonomian meliputi pula pengeluaran pemerintah
dan ekspor. Dengan demikian pengeluaran agregat dapat dibedakan kepada empat
komponen: konsumsi rumah tangga, investasi perusahaan, pengeluaran pemerintah,
dan ekspor

Penentuan kegiatan ekonomi 15


S. PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI SUATU NEGARA

Untuk menentukan kegiatan ekonomi suatu negara hal yang perlu


diperhatikan adalah pendapatan nasional dengan pengeluaran agregat. Ketika
pendapatan nasional tinggi sedangkan pengeluaran agregat rendah, keadaan barang
yang diproduksi tidak dapat dijual sehingga perusahaan harus mengurangi tingkat
kegiatan produksi. Sebaliknya apabila pendapatan nasional lebih rendah dari
pengeluaran agregat maka yang harus dilakukan adalah dengan menambah jumlah
produksi atau perusahaan melakukan ekspansi. Ekspansi ini akan menaikkan
pendapatan nasional dan kesempatan kerja. Apabila pendapatan nasional turun
maka pengangguran bertambah. Perekonomian mencapai keseimbangan jika
pengeluaran agregat sama dengan pendapatan nasional. Keseimbangan ini
menentukan tingkat pendapatan nasional yang akan dihasilkan sektor perusahaan
dan tingkat kesempatan kerja yang akan dicapai.

T. PENDEKATAN TERKINI DALAM PENENTUAN KEGIATAN PEREKONOMIAN

Sejak penerbitan buku The general theory, analisis makro ekonomi


semakin berkembang. Terdapat pemikiran-pemikiran baru yang mengkritik dan
menyokong pandangan Keynes. Analisis yang berhubungan dengan makroekonomi
sesudah Keynes dapat dibedakan kepada empat pemikiran berikut: golongan
monetaris, golongan ekspekstasi nasional, golongan segi penawaran dan golongan
Keynesian baru.

a. Golongan monetaris

Golongan ini dipelopori oleh Milton Fredman, yang lama


mengembangkan karirnya di universitas Chicago. Pada dasarnya friedman
mengkritik pandangan Keynes dalam hal-hal berikut:
1) Friedman yakin system pasar bebas cukup efisien dalam mengatur kegiatan
ekonomi dan mampu menyebabkan perekonomian selalu beroperasi pada

Penentuan kegiatan ekonomi 16


kesempatan kerja penuh, oleh karena itu Friedman tidak menyokong campur
tangan pemerintah yang berlebihan dalam kegiatan ekonomi.
2) Friedman menunjukkan peranan penawaran uang dalam menentukan tingkat
kegiatan ekonomi. Perubahan-perubahan penawaran uang sangat penting
artinya dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi dan tingkat harga. dia
mengkritik pandangan Keynes yang sangat menekankan kapada peranan
pengeluaran agregat dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi.
3) Mengenai bentuk kebijaksanaan pemerintah, apabila diperlukan friedman lebih
menyukai kebijakan pemerintah yang berbentuk kebijakan moneter. Menurut
friedman kebijakan fiscal yang ditekankan golongan Keynesian, tidak terlalu
besar efeknya dalam mempengaruhi kegiatan perekonomian.

b. Ekspektasi Rasional (Klasik baru)

Pandangan golongan ekspektasi rasional didasarkan kepada dua pemisalan


penting, yang pertama teori ini menganggap bahwa semua pelaku kegiatan ekonomi
bertindak secara rasional, mengetahui seluk beluk kegiatan ekonomi dan
mempunyai informasi yang lengkap mengenai peristiwa-peristiwa dalam
perekonomian. mereka juga meramalkan keadaan-keadaan yang akan berlaku
dimasa depan. Selanjutnya dengan pemikiran yang rasional mereka dapat
menentukan reaksi terbaik terhadap perubahan yang diramalkan akan berlaku.
Yang kedua adalah sesuai dengan pendapat ahli ekonomi klasik, teori
ekspektasi rasional berpendapat bahwa semua jenis pasar beroperasi secara efisien
dan dapat dengan cepat membuat penyesuaian-penyesuaian ke atas perubahan yang
berlaku. Kekurangan penawaran barang akan menaikan harga, dan kelebihan
penawaran mengakibatkan harga turun. Semua pasar bersifat persaingan sempurna,
dan informasi yang lengkap akan diketahui oleh semua pelaku pasar. Perekonomian
selalu beroperasi pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan kebijakan
diskresioner pemerintah (kebijakan fiscal maupun moneter) tidak akan dapat
mempengaruhi kegiatan ekonomi. Golongan klasik baru berkeyakinan pelaku
kegiatan ekonomi jarang melakukan kesalahan dalam ekspektasinya mengenai

Penentuan kegiatan ekonomi 17


keadaan masa depan. Oleh sebab itu pada umumnya perekonomian akan selaku
beroperasi pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Pangangguran yang ada
merupakan pengangguran yang bersifat sukarela.

c. Ekonomi segi penawaran

Pandangan yang mengembangkan pemikiran mengenai segi penawaran


datangnya bukan dari kalangan akademisi tetapi oleh penasihat-penasihat ekonomi
dalam pemerintahan Ronald Reagan (yang terpilih sebagai Presiden Amerika
Serikat pada tahun 1980). Munculnya pemikiran ekonomi segi penawaran didorong
oleh dua perkembangan penting yang berlaku dalam tahun 1970an dan pemulaan
tahun 1980an. Faktor yang pertama adalah berlakunya stagflasi pada tahun 1970
diberbagai perekonomian negara industri. Faktor yang kedua adalah terpilihnya
Ronald Reagan sebagai presiden amerika serikat.
Kedua factor tersebut menyebabkan penasehat dan perumus kebijakan
ekonomi dalam pemerintah Reagan menumpukkan perhatian yang lebih banyak
kepada mempengaruhi segi panawran dalam merumuskan kebijakan-kebijakan
ekonomi mereka. Dalam kebijakan fiskal dan moneter yang selaku dijalankan ahli-
ahli ekonomi golongan Keynesian pengangguran dicoba diatasi dengan
menjalankan kebijakan moneter dan fiscal yang bersifat ekspansif. Dalam keadaan
stagflsi kebijakan seperti itu untuk menambahkan pengangguran tenaga kerja akan
diikuti oleh inflasi yang semakin cepat jalannya. Untuk menghindari berlakunya
inflasi tersebut ahli-ahli ekonomi segi penawaran mengusulkan beberapa
kebijaksanaan yang hakekatnya akan mempengaruhi efisiensi berbagai perusahaan.
Tindakan seperti itu menurut pendapat mereka akan meningkatkan penggunaan
tenaga kerja dan pendapatan nasional dan pada waktu yang sama mengatasi inflasi.
Untuk mencapai tujuan ini kebijakan ekonomi segi penawaran berusaha
mewujudkan keadaan sebagai berikut:
• Para pekerja akan bekerja lebih giat dan lebih efisien.
• Efisiensi kegiatan usaha dapat ditingkatkan dan biaya produksi dikurangi.

Penentuan kegiatan ekonomi 18


• Mengmbangkan peranan pihak swasta dan mendorong lebih banyak
persaingan.
Tujuan-tujuan diatas dapat dicapai dengan cara: mengurangi pengeluaran
pemerintah, menurunkan tingkat pajak yang dipungut terutama pajak dari golongan
masyarakat yang berpendapatan tinggi, penswastaan perusahaan-perusahaan
pemerintah yang tidak penting peranannya kepada masyarakat dan mendorong
persaingan yang lebih sempurna di pasaran barang dan pasaran factor.

d. Keynesian Baru

Pada dasarnya bereka belum dapat menerima kritik golongan ekspektasi


rasional yang berkeyakinan system pasaran adalah sempurna dan dapat dengan
sendirinya membuat penyesuaian sehingga perekonomian cenderung akan
mencapai kesempatan kerja penuh. Mereka menunjukkan kelemahan mekanisme
dalam pasaran barang dan pasaran factor yang mengakibatkan penyimpangan yang
berkepanjangan dari kesempatan kerja penuh mungkin berlaku.
Pertama tama mereka berpendapat apabila berlaku pengangguran yang
serius dalam perkonomian, tingkat upah tidak akan dengan mudah mengalami
penurunan untuk mnyeimbangkan permintaan buruh dengan penawarannya.
dengan demikian mekanisme pasar di pasar tenaga kerja tidak sempurna, dan tidak
dapat menjamin tercapainya kesempatan kerja penuh. Berdasarkan keyakinan
mengenai ketidaksempurnaan pasar barang dan pasar factor, mereka tetap
berkeyakinan kebijakan pemerintah masih cukup diperlukan untuk menstabilkan
kegiatan ekonomi dan mengasahakan agar perkonomian tetap mencapai
kesempatan kerja penuh

U. TINGKAT HARGA DAN KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL

Analisis keseimbangan Keynesian yang menunjukkan peranan


pengeluaran agregat dalam menentukan tingkat pendapatan nasional mempunyai
dua kelemahan penting berikut:

Penentuan kegiatan ekonomi 19


1) Analisis tersebut tidak memperhatikan efek perubahan tingkat harga
terhadap keseimbangan pendapatan nasional
2) Dalam menentukan keseimbangan, analisis Keynesian tidak memperhatikan
penawaran agregat yaitu sikap para pengusaha dalam perekonomian dalam
menghasilkan barang dan menjualnya ke pasar.

Pendekatan baru dalam analisis makroekonomi menggunakan grafik AD-


AS. Kurva AD menerapkan hubungan diantara tingkat harga umum dalam
perekonomian dan perbelanjaan yang akan dilakukan dalam perekonomian. Nilai
perbelanjaan tersebut ditentukan oleh dua faktor yaitu:
1) Nilai pengeluaran agregat (AE), nilai pengeluaran agregat ditentukan oleh
empat komponen (C, G, I, (X-M)). Semakin tinggi pendapatan nasional,
semakin tinggi pula pengeluaran agregat.
2) Permintaan dan penawaran uang. Permintaan dan penawaran uang akan
menentukan suku bunga. Seterusnya suku bunga akan menentukan tingkat
investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian. Sedangkan investasi
merupakan bagian dari pengeluaran agregat. Dengan demikian perubahan
permintaan dan penawaran uang akan mempengaruhi pengeluaran agregat
melalui rangkaian peristiwa berikut: Perubahan MD dan MS menimbulkan
perubahan suku bunga, menimbulkan perubahan investasi, menimbulkan
perubahan pengeluaran agregat.

Apabila tingkat harga meningkat pendapatan riil masyarakat akan turun


Apabila harga naik (inflasi) suku bunga cenderung akan mengalami kenaikan.
Permintaan agregat berkurang, sehingga investasi merosot. Apabila harga naik
ekspor akan berkurang dan impor akan meningkat karena harga akan semakin
murah. Sehingga kurva Permintaan Agregat AD dapat dilihat pada gambar berikut
ini:

Penentuan kegiatan ekonomi 20


Kurva penawaran agregat AS perlu dibedakan kepada dua bentuk: Kurva
SRAS (atau AS saja) dan kurva LRAS (atau kurva pendapatan nasional pada
kesempatan kerja penuh). Kurva SRAS (shor run agregate supply) adalah kurva
penawaran barang dalam perekonomian apabila tingkat harga saja yang berubah,
sedangkan harga faktor-faktor produksi tidak mengalami perubahan. Dalam jangka
pendek penawaran agregat dapat melebihi pendapatan negara riil pada kesempatan
kerja penuh (Yf). Keadaan ini digambarkan oleh bagian BC dari kurva SRAS.
Kurva LRAS adalah kurva penawaran agregat dalam jangka panjang yaitu
pada periode dimana harga barang maupun harga faktor-faktor produksi mengalami
perubahan. Kurva LRAS mengalami tegak lurus pada pendapatan nasional yang
akan diwujudkan pada tingkat kesempatan kerja penuh. Keadaan kurva LRAS yang
sedemikian menggambarkan keyakinan berikut: dalam periode dimana harga
barang dan harga faktor produksi telah sepenuhnya mengalami perubahan, kegiatan
ekonomi cenderung akan mencapai kesempatan kerja penuh. Berikut Kurva
Penawaran agregat AD:

Penentuan kegiatan ekonomi 21


Apabila harga faktor-faktor produksi tidak mengalami perubahan,
penawaran agregat dalam perekonomian ditunjukkan oleh kurva SRAS. Dalam
jangka pendek tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai tergantung kepada
permintaan agregat (AD) yang terwujud dalam perekonomian. Dua faktor yang
menentukan kedudukan kurva AD antara lain: magnitud dari komponen
pengeluaran agregat (AE), dan perminataan dan penawaran uang (MD dan MS).
Misalkan kedua faktor ini menyebabkan permintaan agregat dalam perekonomian
adalah AD0. Dalam keadaan permintaan agregat yang seperti ini, keseimbangan
pendapatan nasional akan tercapai pada E0. Yang menggambarkan pendapatan
nasional riil yang diwujudkan adalah Y0 dan tingkat harga yang berlaku P0.
Perubahan-perubahan permintaan agregat yang disebabkan oleh
perubahan komponen AE dan perubahan permintaan dan penawaran uang, akan
menggeser kurva AD. Apabila pergeseran itu adalah AD0 menjadi AD1.
Keseimbangan baru akan dicapai di E1. Berarti perekonomian mencapai tingkat
kesempatan kerja penuh, pendapatan nasional riil mencapai Yf dan tingkat harga
meningkat menjadi P1. Sekiranya permintaan berkembang lebih lanjut misalnya
karena ekspor meningkat, keseimbangan baru akan di capai E2 yang
menggambarkan tingkat harga mengalami kenaikan lebih lanjut (dari P1 ke P2) dan
pendapatan nasional riil mencapai Y1.
Uraian diatas menunjukkan jangka pendek yaitu dalam periode dimana
tingkat harga saja yang dapat berubah, tingkat kegiatan ekonomi ditentukan oleh
besarnya permintaaan agregat. Semakin besar permintaan agregat semakin tinggi

Penentuan kegiatan ekonomi 22


pendapatan nasional riil yang akan diwujudkan dan tingkat kegiatan ekonomi yang
akan dicapai. Tingkat harga dan pendapatan nasional dapat dilihat pada gambar
berikut:
Analisa AD-AS dan Penentuan Tingkat Keseimbangan Pendapatan
Nasional

Penentuan kegiatan ekonomi 23


DAFTAR PUSTAKA

Penentuan kegiatan ekonomi 24

Anda mungkin juga menyukai