Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

(Pendekatan Ordinal)
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Ekonomi Manajerial

Oleh:
FANDRA
202051029

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya
lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendekatan Ordinal” tepat
waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Bapak/Ibu Dosen pada mata kuliah
Ekonomi Manajerial. Selain itu, saya juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca.

Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu selaku dosen


mata kuliah Ekonomi Manajerial. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 4

A. Latar Belakang .............................................................................................. 4


B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 6

A. Pengertian Pendekatan Ordinal ..................................................................... 6


B. Kurva Kepuasan Sama .................................................................................. 6
C. Garis Anggaran Pengeluaran ........................................................................ 8
D. Syarat Mencapai Kepuasan Maksimum ........................................................ 10
E. Efek Perubahan Pendapatan dan Harga ........................................................ 11
F. Membentuk Kurva Permintaan ..................................................................... 13

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 15

A. Kesimpulan .................................................................................................... 15
B. Kritik dan Saran ............................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 16


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perekonomian ada tiga pelaku penting, yaitu produsen, konsumen dan
distributor. Namun dalam ulasan kali ini kita akan membahas tentang satu pelaku yang
memiliki peran penting dalam jalannya perekonomian suatu negara yaitu konsumen.
Konsumen adalah pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan konsumsi. Dimana mereka
membeli atau menggunakan suatu produk baik barang ataupun jasa. Dalam melakukan
kegiatan atau aktivitasnya pasti akan nampak tentang perilaku yang dilakukannya, perilaku
ini lebih dikenal dengan perilaku konsumen.

Perilaku konsumen adalah sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang atau suatu
organisasi berupa kegiatan mencari, membeli, menggunakan, menikmati, mengevaluasi
serta melepas produk yang telah mereka pakai atau nikmati (dikonsumsi) untuk melakukan
kegiatan konsumsi memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen berlaku pada beberapa
tahap, yaitu pada tahap awal sebelum pembelian, saat pembelian dan setelah pembelian.
Sebelum melakukan pembelian para konsumen menggali informasi tentang produk yang
mereka inginkan. Sedangkan pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan transaksi
dengan produsen, membayar produknya. Dan pada tahap setelah pembelian, konsumen
menggunakan dan menikmati produk yang dibelinya, melakukan evaluasi serta melepas atau
membuang produknya ketika mereka sudah bosan. Dalam hal ini berkaitan dengan tingkat
kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk yang dihasilkan oleh produsen.

Terdapat dua macam pendekatan dalam melakukan analisis perilaku konsumen


terhadap suatu barang, yaitu pendekatan kardinal dan ordinal. Namun yang akan kita bahas
adalah teori konsumen melalui pendekatan ordinal. Dimana kepuasan seorang konsumen
tidak dapat diukur dengan angka, namun dapat bisa diasumsikan dalam persamaan
kuantitatif, yaitu melalui pendekatan ordinal.

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana teori pendekatan ordinal?


b. Bagaimana perubahan harga dan pendapatan dapat mempengaruhi?

C. Tujuan Penulisan

a. Mengetahui teori pendekatan ordinal.


b. Mengetahui bagaimana perubahan harga dan pendapatan dapat mempengaruhi.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendekatan Ordinal

Pendekatan ordinal berasumsi bahwa utilitas suatu barang tidak perlu diukur, tetapi
cukup konsuumen mampu mengurutkan urutan tinggi rendahnya utilitas yang diperoleh dari
sejumlah barang atau jasa yang dikonsumsi. Secara historis, teori guna (utility) merupakan
teori yang terlebih dahulu dikembangkan untuk menerangkan perilaku individu dalam
memilih barang-barang yang akan dibeli dan dikonsumsinya. Dapat dilihat bahwa analisis
tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip pemaksimuman
kepuasan yang dilakukan oleh orang-orang yang berpikir rasional dalam memilih berbagai
barang keperluannya. Akan tetapi, telah lama orang melihat suatu kelemahan penting dari
teori tersebut, yaitu: menyatakan kepuasan dalam angka-angka adalah kurang tepat, karena
kepuasan adalah sesuatu yang tidak mudah diukur. Untuk menghindari kelemahan ini Sir
John R. Hicks telah mengembangkan satu pendekatan baru untuk mewujudkan prinsip
pemaksimuman kepuasan oleh seorang konsumen yang mempunyai pendapatan terbatas
oleh konsumen. Dalam menganalisa tingkat kepuasan pendekatan ini menggunakan kurva
indefferen yang menunjukkan kombinasi atau campuran antar konsumsi dua macam produk
yang memberikan tingkat kepuasaan yang sama dan garis anggaran yang menunjukkan
kombinasi antara duua macam barang yang berbeda yang bisa dibeli oleh konsumen dengan
pendapatan yang terbatas.

A. Kurva Kepuasan Sama (Indifference Curve)

Kurva indiferensi (Kepuasan Sama) adalah kurva yang menunjukkan berbagai


kombinasi dua macam barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi seorang
konsumen. Gabungan manapun yang dilakukan akan memberikan kepuasan yang sama bagi
konsumen. Pendekatan ini mendasar pada anggapan bahwa konsumen dapat menyusun
rangking atau menyatakan bahwa dua barang X dan Y itu barang X lebih disukai dari barang
Y atau barang X dan Y tidak beda, sama-sama suka. Menurut teori ordinal, kegunaan tidak
dapat dihitung. Hanya dapat dibandingkan, sebagaimana kita menilai kecantikan atau
kepandaian seseorang. Suatu kurva indiferensi atau sekumpulan kurva indiferensi (yang
disebut peta indiferensi atau indifference map), dihadapi oleh hanya seorang konsumen.
Walaupun telah dinyatakan bahwa menurut teori ordinal kegunaan atau kepuasan tidak dapat
dihitung, namun bisa diasumsikan dalam persamaan kuantitatif. Kurva kepuasan sama
adalah suatu kurva yang menggambarkan gabungan barang-barang yang akan memberikan
kepuasan yang sama. Untuk menggambarkan kurva kepuasan sama perlu dimisalkan bahwa
seseorang konsumen hanya akan membeli dan mengkonsumsi dua macam barang saja.
Contohnya kedua barang tersebut adalah makanan dan pakaian. Setiap gabungan yang
dilakukan antara mengkonsumsi makanan dan pakaian akan memberi kepuasan yang sama
meskipun konsumsi berubah-ubah, namun pada titik tertentu jumlah kedua barang akan
sama.

Kurva IC merupakan garis yang menghubungkan titik-titik kombinasi A, B, C, D, E


dan F yang menunjukkan berbagai kemungkinan jumlah kombinasi pakaian dan makanan
yang berbeda pada setiap titik. Perhatikanlah perubahan yang berlaku apabila konsumen
menukar gabungan barang yang dikonsumsinya dari gabungan A menjadi gabungan B.
Perubahan ini menaikkan konsumsi pakaian dari 2 unit menjadi 3 unit, dan kenaikkan ini
dimungkinkan oleh pengurangan konsumsi makanan dari 10 unit menjadi 7 unit. Keadaan
ini berarti bahwa untuk mempertahankan tingkat kepuasan yang dinikmati konsumen
tersebut maka kenaikan konsumsi satu unit pakaian harus dibayar dengan pengurangan 3
unit konsumsi makanan. Setiap gabungan adalah memberi kepuasan yang sama besarnya.

Pengganntian ini menggambarkan besarnya pengorbanan ke atas konsumsi suatu


barang (makanan) untuk menaikkan konsumsi satu barang lainnya (pakaian) dan pada waktu
yang sama tetap mempertahankan kepuasan yang diperolehnya. Pengorbanan yang
dilakukan tersebut dinamakan tingkat penggantian marjinal.
Asumsi-asumsi Kurva Kepuasan Sama (Kurva Indiferensi)

a. Semakin jauh kurva indiferensi dari titik origin, semakin tinggi tingkat kepuasannya.
b. Kurva indiferensi menurun dari kiri atas ke kanan bawah, dan cembung ke titik
origin.
c. Kurva indiferensi tidak saling berpotongan

B. Garis Anggaran Pengeluaran

Kurva kepuasan sama menggambarkan keinginan konsumen untuk memperoleh


barang-barang dan kepuasan yang akan dinikmatinya, dan mengkonsumsi barang-barang
tersebut. Namun dalam hal ini, belum ditunjukkan sampai dimana kemampuan konsumen
untuk membeli berbagai gabungan barang-barang tersebut. Misalkan konsumen akan
membeli barang X dan Y. Konsumen dapat mengalokasikan pendapatanya untuk membeli
kedua barang tersebut. Apabila ia membeli barang X lebih banyak, maka pembelian terhadap
barang Y dapat berkurang. Dalam kenyatannya, konsumen tidak dapat memperoleh semua
barang yang diinginkannya, sebab ia dibatasi oleh pendapatan yang dapat dibelanjakan.
Dengan demikian, persoalan yang dihadapi oleh konsumen adalah: “Bagaimana ia harus
membelanjakan pendapatan yang ada padanya sehingga pengeluaran tersebut menciptakan
kepuasan yang paling maksimum?”.

Berdasarkan analisis tersebut perlu menggambarkan garis anggaran pengeluaran


(budget line) yang menunjukkan berbagai gabungan barang-barang yang dapat dibeli
berdasarkan sejumlah pendapatan tertentu dan harga barang yang tersedia. Misalkan seorang
konsumen mempunyai dana Rp 100.000 akan membeli pakaian dan makanan. Harga
pakaian 1 unit yaitu Rp 10.000 dan harga makanan Rp 4.000 per unit. Bila semua dana
dibelikan pakaian maka jumlah yang diperoleh 10. Bila semua dana untuk digunakan
membeli makanan, maka jumlah yang diperoleh adalah 25. Kombinasi yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut:
Keterangan: garis lurus AF garis anggaran pengeluaran sebesar Rp 100.000 untuk
membeli dua barang konsumsi pakaian dan makanan. Titik A memperlihatkan semua dana
dihabiskan untuk membeli makanan dan titik F semua dana dibelikan untuk pakaian.
Sedangkan titik-titik yang lain seperti B, C, D, E merupakan macam-macam kombinasi yang
mungkin dapat dibeli dengan dana yang sama.

Perubahan Pendapatan

Posisi dari garis anggaran ditentukan oleh kenaikan dan penurunan pendapatan.
Pertambahan pendapatan akan membuat kenaikan dalam mengkonsumsi barang X dan Y
sehingga memindahkan garis itu ke atas, dan penurunan pendapatan akan memindahkan
garis itu bergeser ke bawah.
Perubahan Harga

Perubahan harga akan mengubah kecondongan garis anggaran pengeluaran. Seperti


pada kurva dibawah ini, misalkan pada mulanya garis anggaran pengeluaran adalah garis
AB, kemudian dimisalkan pendapatan tetap dan harga makanan tetap, tetapi harga pakaian
berubah naik. Akibatnya garis anggaran pengeluaran pindah dari garis AB ke garis AC.
Begitu juga sebaliknya, jika harga pakaian turun maka garis akan berpindah dari AC ke garis
AB.

C. Syarat Untuk Mencapai Kepuasan

Maksimum Kondisi ini disebut keseimbangan konsumen dimana konsumen telah


mengalokasikan seluruh pendapatannya untuk konsumsi. Dengan diketahuinya cita rasa
konsumen (yang ditunjukkan oleh kurva kepuasan sama) dan berbagai gabungan barang
yang mungkin dibeli konsumen (yang ditunjukkan oleh garis anggaran pengeluaran) maka
dapat diketahui dimana keadaan konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum.
Kurva U4 adalah yang memberi kepuasan yang lebih tinggi daripada kurva kepuasan
lainnya. Tetapi kurva ini berada di atas garis anggaran pengeluaran. Dengan demikian
makanan dan pakaian yang ditunjukkan tidak dapat dibeli oleh pendapatan yang tersedia.
Jadi kurva U4 menunjukkan tingkat kepuasan yang tidak dapat dijangkau konsumen.
Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa seorang konsumen akan mencapai kepuasan
yang maksimum apabila ia mencapai titik dimana garis anggaran pengeluaran menyinggung
kurva kepuasan sama.

D. Efek Perubahan Pendapatan Dan Harga

a. Perubahan pendapatan

Pertambahan pendapatan akan memindahkan garis ke atas dan pengurangan


pendapatan akan memindahkan garis ke bawah. Pada setiap garis anggaran pengeluaran
akan terdapat satu kurva kepuasan sama yang menyinggung garis tersebut. Titik
persinggungan tersebut adalah keseimbangan pemaksimuman kepuasan yang baru. Ketika
titik-titik keseimbangan yang diwujudkan oleh perubahan pendapatan dinamakan garis
pendapatan-konsumsi.

Pada waktu pendapatan Y maka garis anggaran pengeluaran adalah a, keseimbangan


terjadi di titik E yaitu pemaksimuman kepuasan. Ketika pendapatan menjadi Y1, garis
anggaran di titik b, keseimbangan terjadi di E1, begitu juga seterusnya.

b. Perubahan Harga

Perubahan harga akan mengubah kecondongan garis anggaran pengeluaran.


Dimisalkan awal mula garis anggaran AB. Garis itu disinggung oleh U3 di titik E yang
menunjukkan kedudukan yang menciptakan kepuasan maksimum kepada konsumen.
Selanjutnya dimisalkan pendapatan dan harga makanan tetap, tetapi harga pakaian berubah
atau naik. Akibatnya garis anggaran pengeluaran pindah menjadi garis AC dan garis ini
disinggung oleh kurva kepuasan sama U2 di titik E1 dan ini merupakan titik keseimbangan
konsumen yang baru, begitu juga seterusnya. Apabila titik keseimbangan E, E1, E2
dihubungkan maka diperoleh kurva yang dinamakan garis harga konsumsi.

E. Membetuk Kurva Permintaan

Terbentuknya kurva permintaan ditunjukkan bahwa sifat permintaan konsumen,


yaitu jika harga turun maka jumlah permintaan bertambah. Sebaliknya, jika harga naik maka
permintaan akan berkurang. Dengan menggunakan analisis kurva kepuasan sama dapat
dijelaskan sebagaimana digambarkan pada gambar berikut.
Dalam membuat gambar (i) dimisalkan pendapatan konsumen adalah tetap, dan pada
permulaannya harga makanan adalah Pm dan harga pakaian adalah Pa. Dengan demikian
pada permulaanya garis a menggambarkan garis anggaran pengeluaran konsumen tersebut.
Garis a menyinggung kurva kepuasansama U1 di titik E. Oleh karena itu jumlah pakaian
yang dikonsumsi adalah Q unit. Misalkan pendapatan dan harga makanan tidak mengalami
perubahan, tetapi harga pakaian menurun dan sekarang menjadi Pb.

Dengan perubahan ini maka garis anggaran pengeluaran sekarang ditunjukkan oleh
garis b. Ia disinggung kurva kepuasan sama U2 di titik E1. Keseimbangan ini
menggambarkan bahwa pakaian yang dikonsumsi telah meningkat menjadi Q1 unit.
Misalkan penurunan lebih lanjut berlaku atas harga pakaian, yaitu sekarang harganya adalah
Pc.

Penurunan harga ini memindahkan lagi garis anggaran pengeluaran, yaitu sekarang
ditunjukkan oleh garis c. Kurva U3 disinggung oleh garis c di E2 yang menunjukkan bahwa
konsumsi pakaian sekarang telah semakin bertambah dan menjadi sebanyak Q2.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendekatan ordinal berasumsi bahwa utilitas suatu barang tidak perlu diukur, tetapi
cukup konsuumen mampu urutan tinggi rendahnya utilitas yang diperoleh dari sejumlah
barang atau jasa yang dikonsumsi. Dalam menganalisa tingkat kepuasan pendekatan ini
menggunakan kurva indefferen yang menunjukkan kombinasi atau campuran antar
konsumsi dua macam produk yang memberikan tingkat kepuasaan yang sama dan garis
anggaran yang menunjukkan kombinasi antara duua macam barang yang berbeda yang bisa
dibeli oleh konsumen dengan pendapatan yang terbatas.

Kepuasan maksimum konsumen atau keseimbangan konsumen dapat diperoleh


ketika garis anggaran pengeluaran menyinggung kurva kepuasan sama. Kurva juga dapat
berubah apabila mengalami perubahan pendapatan dan perubahan harga.

B. Saran

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun
dari para pembaca terutama dosen mata kuliah ini, agar pembuatan makalah selanjutnya
menjadi lebih baik. Atas kritik dan sarannya, kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, S. 2005. Mikroekonomi Teori Pengantar (Edisi Ketiga). Jakarta: PT Rajagrafindo


Persada

Nopirin. 2007. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro & Mikro. Yogyakarta : BPFE

Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung. 2010. Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar.
Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Putera, Devri Barnadi. 2012. Mikroekonomi. Jakarta : Erlangga

https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/pendekatan-ordinal

https://blogips-ekonomi.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai