Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TEORI EKONOMI MIKRO

TEORI KONSUMSI PENDEKATAN KARDINAL

Oleh :

1. SASTI PRAMITA (7203141006)


2. ELGI LIZA PUTRI RAMADANI
3. TEOFILUS RAHMAT ZANDROTO

DOSEN PENGAMPU : Dr. Fitrawaty, Sp.,M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


MARET 2021
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kita rahmat kesehatan dan kesempatan, sehingga bisa menyusun atau menyelesaikan
penyusunan Makalah.
Penyusun menyadari bahwa isi makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, mengingat
waktu dan kemampuan yang penyusun miliki. Karena itu kepada para pembaca, penyusun
harapkan kritik dan sarannya demi sempurnanya makalah ini dimasa yang akan datang.
Untuk itu penyusun ucapkan terimakasih.
Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penyusun, mendapat imbalan dari
Tuhan Yang Maha Esa. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi peyusun
dan umumnya bagi para pembaca. Jika ternyata ada yang benar dalam makalah ini maka itu
semata-mata karuniadari Tuhan, dan jika ada kesalahan maka itu tidak lain dari diri penyusun
sendiri. Penyusun berharap kepada para pembaca agar bersedia memberikan masukan atas
apa yang dibacanya.

Kelompo, Maret 2021

Kelompok 3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A.    Latar Belakang.......................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C.     Tujuan Penulisan...................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ISI.......................................................................... 2


A.   Pengertian Teori Perilaku Konsumen........................................................ 2
B.   Pendekatan Guna Kardinal......................................................................... 3
C.  Guna Batas yang Menurun.......................................................................... 3
D. Nilai Guna ................................................................................................... 3
E.  Hubungan Antara guna Marginal, Guna Total dan Guna Rata-rata............ 3

BAB III PENUTUP......................................................................................... 5


A.    Kesimpulan............................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12

Ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Teori konsumen mengenai dua macam pendekatan, yaitu pendekatan guna kardinal
atau cardinal utility approach dan pendekatan guna ordinal atau ordinal utility approach.
Pendekatan guna kardinal menggunakan asumsi bahwa guna atau kepuasan seseorang tidak
hanya dapat diperbandingkan, akan tetapi juga dapat diukur. Oleh karena menurut kenyataan
kepuasan seseorang tidak dapat diukur maka asumsi tersebut dengan sendirinya dapat
dikatakan tidak realistik. Inilah yang biasanya ditonjolkan sebagai kelemahan dari pada teori
konsumen yang menggunakan pendekatan guna kardinal, yang terkenal pula dengan sebutan
teori konsumen dengan pendekatan guna marginal klasik atau classical marginal utility
approach.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan tentang pendekatan Kardinal

2. Jelaskan tentang nilai guna

C. TUJUAN

1. Untuk menjelaskan tentang pendekatan cardinal

2. Untuk menjelaskan tentang nilai guna.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari,


menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap untuk
memuaskan kebutuhan mereka. Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau
mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas, seperti : uang, waktu, tenaga untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan demi kepuasan mereka.

Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang disaat kondisi
yang lain tidak berubah (ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori
Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang
diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu
sesuai dengan apa yang diharapkannya.

B. Pendekatan Guna Kardinal

Menurut pendekatan kardinal kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan


kepuasan (misalnya:uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan
menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin
besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya.
Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat
pendapatan yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada individu
(konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium Tingkat
kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan kepuasan
tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh
individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Sedangkan kepuasan tambahan
adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang
dikonsumsi. Asumsi dari pendekatan ini adalah sebagai berikut:

Konsumen rasional, Berlaku hukum Diminishing marginal utility, Pendapatan konsumen


tetap, Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap, dan Total utility adalah additive dan
independent. Additive artinya daya guna dari sekumpulan barang adalah fungsi dari kuantitas
masing-masing barang yang dikonsumsi. Sedangkan independent berarti bahwa daya guna
X1 tidak dipengaruhi oleh tindakan mengkonsumsi barang X2, X3, X4 …. Xn dan
sebaliknya.

2
C. Guna Batas yang Menurun

Teori perilaku konsumen yang menggunakan konsep guna batas yang biasa juga
disebut kepuasan batas, guna marginal atau kepuasan marginal menggunakan asumsi bahwa
kepuasan seseorang dapat diukur. Dalam literatur sebagai satuan guna atau kepuasan biasa
dipakai satuan ukuran yang biasa disebut util yang kiranya dapat kita terjemahkan dengan
istilah satuan kepuasan, dan kita singkat menjadi sakep (satuan kepuasan). Di samping
diasumsikan dapat diukurnya kepuasan, dapat dikemukakan juga bahwa teori perilaku
konsumen yang menggunakan konsepsi guna batas menggunakan pula asumsi additive.

D. Nilai Guna

Dalam membahas mengenai nilai guna perlu dibedakan di antara dua pengertian: nilai
guna total dan nilai guna marginal. Nilai guna total mengandung arti jumlah seluruh kepuasan
yang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu. Sedangkan nilai guna
marginal berarti pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dari pertambahan
(atau pengurangan) satu unit barang tertentu. Hipotesa utama dari teori nilai guna, atau lebih
dikenal sebagai hukum nilai guna marginal yang semakin menurun, berbunyi: tambahan nilai
guna yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan sesuatu barang akan menjadi
semakin sedikit apabila orang tersebut terus-menerus menambah konsumsinya ke atas barang
tersebut. Pada akhirnya tambahan nilai guna akan menjadi negatif — yaitu apabila konsumsi
ke atas barang tersebut ditambah satu unit lagi, maka nilai guna total akan menjadi bertambah
sedikit.

E. Hubungan Antara guna Marginal, Guna Total dan Guna Rata-rata

Hubungan antara guna marginal yang disebut pula marginal utility, guna total atau
(total utility), dan guna rata-rata (average utility). Adapun hubungan antara ketiga pengertian
guna tersebut hanyalah merupakan hubungan fungsional sehingga apabila salah satu dari
pada ketiga skedul guna tersebut diketahui maka kedua skedul guna lainnya dapat kita
temukan. Adapun caranya ialah dengan menggunakan perumusanperumusan di bawah ini :
Menemukan Guna Total (TU):

a) Dengan diketahuinya nilai-nilai guna batas :


TUn = MU1 + MU2 + ....... + MUn........
di mana TU = total utility atau guna total
MU = marginal utility atau guna batas.

Contoh Kalau si konsumen mengkonsumsi 3 piring sehari, maka ini berarti bahwa nilai n
adalah 3. Nilai guna batas, MU dari piring-piring yang dikonsumsi berturut-turut adalah 10, 8
dan 6 sakep. Dengan demikian maka guna total yang diperoleh dengan mengkonsumsi 3
piring nasi, TU3, cara menghitungnya adalah sebagai berikut :
= 10 + 8 + 6 = 24 sakep.
3
b) Dengan diketahuinya guna rata-rata kita dapat menemukan :
TUn = AUn x n
AU = average utility atau kepuasan rata-rata.

Contoh
TU3 = AU3 x 3 = 8 x 3 = 24 sakep.

2. Menemukan Guna Rata-rata (AU)

a) dengan diketahui nilai guna total : AUn = TUn : n


Nilai guna rata-rata pada pengkonsumsian nasi sebanyak 3 piring :
AU3 = TU3 : 3 = 24 : 3 = 8 sakep.

3. Menemukan Guna Batas (MU)

a) dengan diketahui nilai guna total :


MUn = TUn - TUn_1
MU3 = TU3 — TU2 = 24 — 18 = 6 sakep

b) dengan diketahui nilai guna rata-rata :


MUn = AUn x n — AUn_1 x (n — 1)
MU3 = AU3 x 3 — AU2 x 2
= 8x3 — 9x2 = 24— 18 = 6 sakep.

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
 Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi
oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga
barang disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus). Perilaku
konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan
bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli
berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan
apa yang diharapkannya.
 Menurut pendekatan kardinal kepuasan seorang konsumen diukur dengan
satuan kepuasan (misalnya:uang).
 Teori perilaku konsumen yang menggunakan konsep guna batas yang biasa
juga disebut kepuasan batas, guna marginal atau kepuasan marginal
menggunakan asumsi bahwa kepuasan seseorang dapat diukur. Dalam literatur
sebagai satuan guna atau kepuasan biasa dipakai satuan ukuran yang biasa
disebut util yang kiranya dapat kita terjemahkan dengan istilah satuan
kepuasan, dan kita singkat menjadi sakep (satuan kepuasan).

DAFTAR PUSTAKA

https://yozilatulaini46.wordpress.com/2015/01/07/perilaku-konsumen-dengan-pendekatan-
kardinal/#:~:text=Pendekatan%20konsumen%20Kardinal%20adalah%20daya,seseorang%2C
%20maka%20akan%20
nfo/70131407-Makalah-ekonomi-mikro-teori-prilaku-konsumen-pendekatan-kardinal-dan-
ordinal-disususn-untuk-memenuhi-tugas-kelompok.html

epository.uki.ac.id/1399/

Anda mungkin juga menyukai