Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

“KOOFISIEN GESEKAN STATIS”

Disusun Oleh:

Nama : Indah Kholidah


NPM : E1J021048
Prodi : AGROEKOTEKNOLOGI
Hari/Tanggal : Kamis,4 November 2021
Dosen : 1. Drs. Bosman Sidebang, MP
2. Bilman Wilman S., Dr. Ir., MP
Ko-Ass : Trio Putra Setiawan (E1G017049)

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
1. Nama Percobaan
Koefisien gesekan statis

2. Tujuan Percobaan
Menentukan koefisien gesekan statis

3. TEORI DISERTAI DAFTAR PUSTAKA


Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang
saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik
pada masing-masing permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan
menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil
nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak
lagi demikian. Konstruksi mikro (nano tepatnya) pada permukaan benda dapat
menyebabkan gesekan menjadi minimum, bahkan cairan tidak lagi dapat
membasahinya (efek lotus) pada permukaan daun (misalnya setetes air di atas daun
keladi) (Abdullah, 2016).
Benda pada bidang miring memiliki komponen gaya berat yang sejajar dengan
arah luncuran benda pada bidang tersebut. Komponen gaya ini menarik benda agar
meluncur, sedangkan gaya gesek akan berarah sebaliknya. Besar komponen gaya
berat searah bidang ini berbanding lurus terhadap besar sudut kemiringan bidang
(Priyono, 2014).
Suatu benda yang bersinggungan dan kemudian diamati, maka akan terlihat
bahwa pergerakanya seperti dilawan oleh suatu gaya. Fenomena ini dinamakan
gesekan. Sedangkan gaya yang bekerja didalamnya disebut dengan gaya gesek.
Benda diam cenderung memiliki gaya gesek statis yang berlawanan dengan arah
geraknya. Ketika benda yang berada diatas landasan diberi gaya yang sejajar dan
tidak bergerak, maka gaya gesek bernilai lebih besar dari nol hingga mencapai nilai
gaya gesek statis maksimum. Gaya gerak yang lebih besar dari gaya gesek statis
maksimum akan membuat benda bergerak, dengan demikian gaya-gaya gesek yang
bekerja akan berkurang besarnya, sehingga untuk mempertahankan gerak
dibutuhkan gaya yang lebih kecil yakni gaya gesek kinetis (Teguh, 2015).
Gaya gesek yang bekerja pada permukaan benda yang bersentuhan dalam
keadaan belum bergerak disebut gaya gesek statis (fs). Gaya gesek statis
maksimum sama dengan gaya terkecil yang diperlukan untuk benda bergerak.
Benda yang bergerak pada permukaan benda lain dan arah gayanya berlawanan
arah terhadap gerakan benda (Satriawan, 2007).
Gaya gesek statis maksimum sama dengan gaya terkecil yang diperlukan untuk
benda bergerak. Benda yang bergerak pada permukaan benda lain dan arah
gayanya berlawanan arah terhadap gerakan benda (Halliday, 2010).
Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak
relatif satu sama lainnya. Seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah benda
meluncur ke bawah pada bidang miring. Koefisien gesek statis umumnya
dinotasikan dengan μs, dan pada umumnya lebih besar dari koefisien gesek kinetis
(Tim penyusun, 2012).
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah
kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda
bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini dapat berbentuk padat,cair
ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek
statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah
gaya Stokes. Gaya gesek dapat merugikan dan juga bermanfaat. Panas pada poros
yang berputar, engsel pintu dan sepatu yang aus adalah contoh kerugian yang
disebabkan oleh gaya gesek. Akan tetapi tanpa gaya gesek manusia tidak dapat
berpindah tempat karena gerakan kakinya hanya akan menggelincir di atas lantai.
Tanpa adanya gaya gesek antara ban mobil dengan jalan, mobil hanya akan slip dan
tidak membuat mobil dapat bergerak (Tim Penyusun, 2017).
4. A. DATA PERCOBAAN

Percobaan ke Θ θ rata-rata μs = tan θ

1 45
2 40
45 42,2 0,9
3
4 42

5 39

B. ANALISA DATA MENGGUNAKAN TEORI RALAT

NO DATA X (X – X RATA-RATA) (X – X RATA- RATA


)2
1. 45 2,8 7,84
2. 40 -2,2 4,84
3. 45 2,8 7,84

4. 42 -0,2 0,04
5. 39 -3,2 10,24
X rata –rata = 42,2 ∑(X – X rata- rata )2 =
30,8

 Ralat Mutlak :
∑( X−X rata−rata)2 30,8
ΔX = √ = √5(5−1) = √1,54=1,24
n(n−1)

 Ralat Nisbi :
Δx 1,24
ΔI = Xrata−rata x 100 % = 42,2 x 100 % = 2,93 %
 Keseksamaan :
K = 100 % - ΔI
= 100% - 2,93 %
= 97,07 %
 Hasil Pengukuran :
Xrata-rata ± ΔX
(+) = Xrata-rata + ΔX = 42,2 +1,24 = 43, 44
(-) = Xrata-rata – ΔX = 42,2 – 1,24 = 40,96
Jadi,hasil pengukuran koefisien statis balok pada bidang miring adalah 40,96
sampai 43,44.

C. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan pengukuran gesekan statis antara balok kayu
dengan bidang miring dengan dilakukan pengulangan sebanyak 5x yang
kemudian menghasilkan θ 45, 40, 45, 42 dan 39 sehingga dihasilkan rata yaitu
42,2 yang kemudian menghasilkan μs = tan θ yaitu 0,9. Pada pengukuran
menggunakan teori ralat diperoleh hasil ralat mutlak 1,24, ralat nisbi 2,93 %,
keseksamaan 97,07 %, dan hasil pengukuran 40,96 sampai 43,44.. Koefisien
gesekana statis pada bidang miring ini terjadi dikarenakan benda yang terletak
pada bidang miring memiliki komponen gaya yang searah dengan luncuran
bidang miring,tetapi mendapat tekanan gaya gesek dari arah yang berlawanan.
Dimana besar komponen gaya berat searah bidang miring ini berbanding lurus
dengan besar suduh kemiringan bidang miring (Priyono, 2014).

5. A. JAWAB PERTANYAAN
B. KESIMPULAN
Hasil pengukuran koefisien gesekan statis balok kayu pada bidang miring
adalah 40,96 sampai 43,44
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah,M. 2016. Fisika Dasar 1. (Bandung: Penerit ITB)

Priyono J 2014 Penenerapan Metode Video Tracking pada Pengukuran Koefisien


Gesek Kinetis Luncuran: Pros. Pertemuan Ilmiah XXVIII (Yogyakarta, 26 April 2014)
(Yogyakarta: Himpunan Fisika Indonesia) pp 50-53

Teguh Sunyoto.2015. Studi Eksperimen Analisa Keausan Material Antara Baja


Dengan Akrilik Akibat Adanya Stick-Slip Friction Pada Tribometer Pin-On-Plate.
Surabaya

Satriawan, Mirza. 2007. Modul Fisika Dasar. Yogyakarta: UGM, Teguh Sunyoto.2015.
Studi Eksperimen Analisa Keausan Material Antara Baja Dengan Akrilik Akibat
Adanya Stick-Slip Friction Pada Tribometer Pin-On-Plate. Surabaya

Halliday, Resnick and Walker 2010 Fisika Dasar Jilid 1 Edisi 7 (Jakarta: Erlangga)

Tim Penyusun. 2012. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 1,Jurusan Fisika,Fakultas


Matematika dan Ilmu Penghetahuan Alam. Manado : Universitas Negeri Manado

Tim Penyusun. 2017. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar . Jember : Universiras


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai