MIKROBIOLOGI
Fermentasi Yoghurt
Disusun Oleh:
Kelompok VI
NAMA NIM
1. Yeni Setiyowati P17331121426
2. Besya Anissa Salsabila P17331121404
3. Feby Hikma Aryanti P17331121446
4. Siti Najwa Nurhaliza P17331121478
Dosen /
Mona Fitria, S. TP, M. Si
Instruktur
Tujuan 1. Mengetahui proses pembuatan yoghurt.
Praktikum 2. Mengetahui peran bakteri dalam fermentasi susu
sehingga dapat menghasilkan yoghurt.
3. Mengetahui sifat organoleptik dari produk yoghurt yang
dihasilkan.
4. Mengetahui rendemen dari fermentasi yoghurt pada
perlakuan yang berbeda.
I. Hasil Praktikum
Tabel 1. Hasil Pengamatan Sifat Organoleptik dan Rendemen
No. Fermentasi Yoghurt Sifat Organoleptik Rendemen
1. Perlakuan 1 Warna: Putih kekuningan 61%
Susu segar tanpa Rasa: Asam khas yoghurt
gula, dan starter Aroma: Asam khas yoghurt
(Besya Annisa) Tekstur: Kental
2. Perlakuan 2 Warna: Putih kekuningan 98%
Susu bubuk full Rasa: Asam khas yoghurt
cream tanpa gula, Aroma: Asam khas yoghurt
dan starter. (Feby Tekstur: Kental dan
Hikma Aryanti) menggumpal
3. Perlakuan 3 Warna: Putih sedikit 76,39%
Susu segar dengan kekuningan
gula, dan starter. Rasa: Khas yoghurt, asam,
(Yeni Setiyowati) dan sedikit manis.
Aroma: asam khas yoghurt
Tekstur: Kental
4. Perlakuan 4 Warna: Putih kekuningan 79%
1
FM-1-7.1.0-132.32.00.0-01-V1
3. Sifat Organoleptik
a. Warna
Warna yang dihasilkan yoghurt pada praktikum ini menghasilkan
warna putih kekuningan, karena pada awalnya susu murni nya juga
berwarna putih kekuningan
b. Rasa
Rasa yang dihasilkan dari yoghurt ini adalah asam karena telah
mengalami proses fermentasi yang adanya adanya asam laktat
memberikan rasa asam pada yoghurt.
c. Aroma
Aroma yang dihasilkan dari yoghurt ini adalah asam. Asam laktat
inilah yang menyebabkan yoghurt memiliki aroma khas asam.
d. Tekstur
Tekstur yang dihasilkan dari yoghurt ini adalah kental. Hasil
fermentasi susu ini merubah tekstur susu menjadi kental. Hal ini
dikarenakan protein susu terkoagulasi pada suasana asam, sehingga
terbentuk gumpalan.
4. Rendemen
Berat awal bahan pembuatan yoghurt ini 193 gram susu murni dan 20
gram berat starter sehingga kedua bahan tersebut menjadi 213 gram.
Dan setelah kedua bahan tersebut dicampurkan berat akhir pada
yoghurt yang dihasilkan ini 118 gram. Beratnya menjadi menyusut
karena susu mengalami proses pasteurisasi yang menyebabkan massa
susu berkurang sehingga rendemen yang dihasilkan sebesar 61%.
B. Fermentasi Yoghurt Perlakuan 2
Susu bubuk full cream tanpa gula, dan starter. (Feby Hikma Aryanti)
1. Bahan Penyusun
3
FM-1-7.1.0-132.32.00.0-01-V1
4
FM-1-7.1.0-132.32.00.0-01-V1
b. Rasa
Rasa yoghurt yang dihasilkan adalah asam khas yoghurt karena
proses fermentasi membuat rasanya mejadi asam dan adanya asam
laktat memberikan rasa asam pada yoghurt.
c. Aroma
Aroma yoghurt yang dihasilkan adalah asam khas yoghurt bibit
(yoghurt set) yang digunakan memiliki aroma kecut yang cukup kuat.
d. Tekstur
Tektur yoghurt yang dihasilkan adalah kental dan menggumpal.
Tekstur pada yoghurt diakibatkan oleh kegiatan enzim asam oleh
lactobacillus bulgaricus dan streptococcus thermoplillus.
4. Rendemen
Berat awal dari bahan-bahan pembuatan yoghurt adalah 225 gram
berat susu dan air, 20 gram berat greek, sehingga berat awal yaitu 245
gram. Setelah melalui proses pasterisasi dan proses fermentasi di dalam
wadah tertutup berat akhirnya menjadi 228 gram. Dari hasil berat akhir
dibagi berak awal, maka di dapatkan rendemen sebesar 93%. Hal ini
disebabkan karena pembuatan yoghurt melalui proses pasterisasi yang
dapat mengurangi massa susu, dan proses fermentasi yang merubah
susu menjadi kental. Dari hasil diatas dapat diketahui perhitungan
rendemen dari yoghut ini adalah 228/245x100%= 98%.
C. Fermentasi Yoghurt Perlakuan 3
Susu segar dengan gula, dan starter. (Yeni Setiyowati)
1. Bahan Penyusun
c. Susu segar, memiliki fungsi sebagai substrat, bahan utama dan
sumber laktosa serta nutrisi bagi bakteri asam laktat. Susu juga
berperan sebagai penstabil (stabilizer) yang berguna untuk
meningkatkan kekentalan dan konsistensi pada yoghurt.
d. Starter (yoghurt set), memiliki fungsi sebagai bibit biakan yoghurt dan
berperan dalam kualitas mutu produk yoghurt yang dihasilkan.
e. Gula, berfungsi dalam membantu pembentukan tekstur dan memberi
5
FM-1-7.1.0-132.32.00.0-01-V1
rasa manis.
2. Proses Pengolahan
Pembuatan yoghurt terdiri dari persiapan bahan dan starter,
inokulasi susu dengan bibit, fermentasi (inkubasi), dan pendinginan.
Persiapan bahan yang digunakan dalam pembuatan yoghurt perlakuan
3 adalah susu murni 200 mL (substrat), yoghurt set 10% (starter), dan
gula 5%. Alat yang digunakan adalah panci, gelas, kompor, sendok,
wadah, timbangan, dan gelas ukur.
Pemanasan susu sebelum ditambahkan bibit merupakan suatu
tahap yang penting. Pemanasan susu dilakukan dengan di pasteurisasi
(dengan cara ditim) selama 10 menit, kemudian dinginkan susu sampai
suhu 42oC. Tujuan pasteurisasi tersebut adalah agar tidak banyak
bakteri yang hidup dalam susu yang dapat mengganggu kerja dari bibit
yoghurt dan untuk menguapkan sebagian air dalam susu agar
kekentalan media (susu) sesuai untuk pertumbuhan bibit laktat.
Proses selanjutnya, adalah inokulasi susu dengan bibit. Pada
praktikum digunakan yoghurt set sebagai starter. Starter yang
ditambahkan adalah sebanyak 10% atau 20 gram, kemudian
dicampurkan sampai merata. Tahap selanjutnya adalah inkubasi atau
fermentasi dengan diinkubasi pada suhu ruang selama 12-15 jam
sampai jadi yoghurt. Selama inkubasi, susu mengalami penggumpalan
yang disebabkan menurunnya pH akibat aktivitas kultur atau bibit.
Selama inkubasi juga akan terbentuk flavor karena terbentuknya asam
laktat, asetaldehid, asam asetat, dan diasetil. Yoghurt telah siap
dikonsumsi dan dapat disimpan dalam lemari pendingin.
3. Sifat Organoleptik
a. Warna
Berdasarkan hasil praktikum, didapatkan hasil bahwa warna yoghurt
pada perlakuan 3 adalah putih sedikit kekuningan karena susu murni
yang digunakan memiliki warna putih sedikit kekuningan.
6
FM-1-7.1.0-132.32.00.0-01-V1
b. Rasa
Rasa yoghurt perlakuan 3 adalah khas yoghurt, asam, dan sedikit
manis. Rasa asam pada yoghurt berasal dari hasil produksi asam
laktat, senyawa karbonil, aseton, dan diasetil. Rasa manis
disebabkan karena adanya penambahan gula 5% pada proses
pembuatan yoghurt.
c. Aroma
Yoghurt perlakuan 3 memiliki aroma, yaitu asam khas yoghurt. Hal
tersebut dipengaruhi oleh asam laktat, asetaldehid, diasetil, asam
asetat, dan bahan-bahan yang mudah menguap lainnya setelah
proses fermentasi.
d. Tekstur
Tekstur pada yoghurt perlakuan 3 adalah kental yang disebabkan
oleh penggumpalan yang terjadi pada susu. Penggumpalan tersebut
disebabkan oleh kegiatan enzim atau penambahan asam.
Penambahan starter yang mengandung Streptococcus thermophilus
dan Lactobacillus bulgaricus yang menghasilkan konsistensi yoghurt
yang kental.
4. Rendemen
Rendemen adalah persentase produk yang didapatkan dari
perbandingan antara berat akhir bahan dengan berat akhirnya dan
dikalikan dengan 100%. Rumus rendemen, yaitu sebagai berikut:
7
FM-1-7.1.0-132.32.00.0-01-V1
8
FM-1-7.1.0-132.32.00.0-01-V1
3. Sifat Organoleptik
a. Warna
Warna yoghurt yang dihasilkan adalah putih kekuningan karena susu
bubuk yang digunakan cenderung berwarna kekuningan.
b. Rasa
Rasa yoghurt yang dihasilkan adalah asam khas yoghurt karena
proses fermentasi membuat rasanya mejadi asam dan adanya asam
laktat memberikan rasa asam pada yoghurt.
c. Aroma
Aroma yoghurt yang dihasilkan adalah kecut khas yoghurt bibit
(yoghurt set) yang digunakan memiliki aroma kecut yang cukup kuat.
d. Tekstur
Tektur yoghurt yang dihasilkan adalah kental dansedikit padat.
Tekstur pada yoghurt diakibatkan oleh kegiatan enzim asam oleh
lactobacillus bulgaricus dan streptococcus thermoplillus.
4. Rendemen
Berat awal pada pembuatan yoghurt ini adalah 220 gram, berat
akhirnya berkurang menjadi 174 gram, hal ini dikarenakan pembuatan
yoghurt melalui proses pasterisasi yang dapat mengurangi massa susu,
dan proses fermentasi yang merubah susu menjadi kental. Dari hasil
diatas dapat diketahui rendemen dari yoghut ini adalah 174/220x100%=
79%.
III. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dalam fermentasi yoghurt
pada perlakuan 1, 2, 3, dan 4 didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Proses pembuatan yoghurt terdiri dari beberapa tahapan, yaitu persiapan
bahan (substrat) dan starter, inokulasi susu dengan bibit, fermentasi
(inkubasi), dan pendinginan.
2. Bakteri yang berperan dalam pembuatan yoghurt adalah Streptococcus
thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus yang berperan dalam mengubah
gula susu (laktosa) menjadi asam laktat sehingga mengakibatkan
9
FM-1-7.1.0-132.32.00.0-01-V1
LAMPIRAN
A. Fermentasi Perlakuan 1
Susu segar tanpa gula, dan starter (Besya Annisa)
B. Fermentasi Perlakuan 2
Susu bubuk full cream tanpa gula, dan starter. (Feby Hikma Aryanti)
10
FM-1-7.1.0-132.32.00.0-01-V1
C. Fermentasi Perlakuan 3
Susu segar dengan gula, dan starter. (Yeni Setiyowati)
11
FM-1-7.1.0-132.32.00.0-01-V1
D. Fermentasi Perlakuan 4
Susu bubuk full cream dengan gula, dan starter. (Siti Najwa Nurhaliza)
12