Anda di halaman 1dari 3

1. F.

Menurut PMK Permenkes Nomor 43 tentang Puskesmas tahun 2019. Pusat Kesehatan
Masyarakat yang disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah
kerjanya (Permenkes, 2019).

Daftar Pustaka :

Permenkes No 43 Tahun 2019. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 43 Tentang Pusat Kesehatan Masyarkat.

2. b.

Perlindungan Kesehatan Individu Penularan COVID-19 terjadi melalui droplet


yang dapat menginfeksi manusia dengan masuknya droplet yang mengandung virus
SARS-CoV-2 ke dalam tubuh melalui hidung, mulut, dan mata. Prinsip pencegahan
penularan COVID-19 pada individu dilakukan dengan menghindari masuknya virus
melalui ketiga pintu masuk tersebut dengan beberapa tindakan, seperti:

a. Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan mulut
hingga dagu, jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang tidak
diketahui status kesehatannya (yang mungkin dapat menularkan COVID-19).
Apabila menggunakan masker kain, sebaiknya gunakan masker kain 3 lapis.
b. Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dengan air
mengalir atau menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol/handsanitizer.
Selalu menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak
bersih (yang mungkin terkontaminasi droplet yang mengandung virus).
c. Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena
droplet dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari kerumunan,
keramaian, dan berdesakan. Jika tidak memungkinkan melakukan jaga jarak maka
dapat dilakukan berbagai rekayasa administrasi dan teknis lainnya. Rekayasa
administrasi dapat berupa pembatasan jumlah orang, pengaturan jadwal, dan
sebagainya. Sedangkan rekayasa teknis antara lain dapat berupa pembuatan partisi,
pengaturan jalur masuk dan keluar, dan lain sebagainya.
d. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) seperti mengkonsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik minimal 30
menit sehari dan istirahat yang cukup (minimal 7 jam), serta menghindari faktor
risiko penyakit. Orang yang memiliki komorbiditas/penyakit penyerta/kondisi
rentan seperti diabetes, hipertensi, gangguan paru, gangguan jantung, gangguan
ginjal, kondisi immunocompromised/penyakit autoimun, kehamilan, lanjut usia,
anak-anak, dan lain lain, harus lebih berhati-hati dalam beraktifitas di tempat dan
fasilitas umum (Syakurah, 2020).

Daftar Pustaka :

Syakurah, R. A., & Moudy, J. (2020). Pengetahuan terkait usaha pencegahan


Coronavirus Disease (COVID-19) di Indonesia. HIGEIA (Journal of Public Health
Research and Development), 4(3), 333-346.

3. h.

a. Berdasarkan Teknik Komunikasi


• Metode penyuluhan langsung

Dalam hal ini para penyuluh langsung berhadapan atau bertatap muka dengan
sasaran. Termasuk di sini antara lain: kunjungan rumah, pertemuan diskusi (FGD),
pertemuan di balai desa, pertemuan di Posyandu, dll.

• Metode yang tidak langsung

Dalam hal ini para penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan
sasaran, tetapi ia menyampaikan pesannya dengan perantara (media). Umpamanya
publikasi dalam bentuk media cetak, melalui pertunjukan film, dsb

b. Berdasarkan Jumlah Sasaran Yang Dicapai

• Pendekatan perorangan

Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung
dengan sasaran secara perorangan, antara lain : kunjungan rumah, hubungan
telepon, dan lain-lain
• Pendekatan kelompok

Dalam pendekatan ini petugas promosi berhubungan dengan sekolompok sasaran.


Beberapa metode penyuluhan yang masuk dalam ketegori ini antara lain :
Pertemuan, Demostrasi, Diskusi kelompok, Pertemuan FGD, dan lain-lain

• Pendekatan masal

Petugas Promosi Kesehatan menyampaikan pesannya secara sekaligus kepada


sasaran yang jumlahnya banyak. Beberapa metode yang masuk dalam golongan ini
adalah : Pertemuan umum, pertunjukan kesenian, Penyebaran tulisan/poster/media
cetak lainnya, Pemutaran film, dll

c. Berdasarkan Indera Penerima

• Metode melihat/memperhatikan

Dalam hal ini pesan diterima sasaran melalui indera penglihatan, seperti :
Penempelan Poster, Pemasangan Gambar/Photo, Pemasangan Koran dinding,
Pemutaran Film

• Metode pendengaran

Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran melalui indera pendengar, umpamanya :
Penyuluhan lewat radio, Pidato, Ceramah, dll

• Metode kombinasi

Dalam hal ini termasuk : Demonstrasi cara (dilihat, didengar).

(Nurmala, 2020)

Daftar Pustaka :

Nurmala, I., & KM, S. (2020). Promosi Kesehatan. Airlangga University Press.

Anda mungkin juga menyukai