Pertiwi merana Oleh dunia yang berubah asing Bukan gotong royong yang digotong Tapi materialisme dalam bingkai keacuhan Kesopanan sudah luntur tergilas budaya Serpihan serpihan tradisionalis menepi ke tepi jurang Bukan Indonesia yang kubaca dalam buku sejarah Ini adalah Indonesia didalam buku kehidupan Kebebasan terlindung HAM Undang-undang menjadi pelindung para penjahat Namun tak cukup menghilangkan lara para korban Lalu kau sebut itu Hak Asasi Manusia? Pertiwi terus berduka Melihat anak bangsa yang terluka diperang saudara Seperti inikah wujud harapan para pendiri bangsa? Yang mati untuk kemerdekaan kita Sungguh, bgaimana para pendiri negara ini menangis? Kemerdekaan yang mereka cita-citakan, menjadi bungkusan indah dari kebebasan yang terlepas Perlahan mennuju kehancuran Dalam keadaan asing, mulai terasing