Jurnal Konstruksia | Volumen 14 Nombre 1 | [HarwidyoAndikaIrnandaPungky_diciembre] 2022
PROYEKSI PANJANG ANTRIAN PADA BUNDARAN KELAPA GADING DENGAN
MENGGUNAKAN PTV VISSIM
Harwidyo Eko Prasetyo1, Andika Setiawan2, Irnanda Satya Soeratmodjo3 dan
Pungky Tarsiah Pamungkas4
1Prodi Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jl. Cempaka Putih Tengah 27, Yakarta, 10510 Correo
electrónico: harwidyo.eko@umj.ac.id
2Prodi Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jl. Cempaka Putih Tengah 27, Yakarta, 10510 Correo
electrónico korespondensi: andika.setiawan@umj.ac.id
3Prodi Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jl. Cempaka Putih Tengah 27, Yakarta, 10510 Correo
electrónico: irnanda.satya@umj.ac.id
4Prodi Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jl. Cempaka Putih Tengah 27, Yakarta, 10510 Correo
electrónico: 2018410029@ftumj.ac.id
RESUMEN
Penelitian ini dilakukan pada bundaran di Kelapa Gading, Jakarta. Secara prinsip akan dilakukan simulasi
pada kondisi eksisting untuk mengetahui nilai kepadatan lalu lintas yang terjadi. Pada penelitian dilakukan
proyeksi sampai tahun ke5 untuk melihat panjang antrian yang akan terjadi pada bundaran tersebut. Pada
pelaksanaan penelitian ini dibutuhkan survei yang mendetail berkaitan dengan volumen kendaraan yang
akan ditinjau.
Dalam survei akan dibentuk 4 tim survei dengan beranggotakan masingmasing 3 orang.
Sebelum melakukan proyeksi pada tahun ke5 di bundaran Kelapa Gading, maka dilakukan terlebih dahulu
analisa pada kondisi eksisting. Analisa kondisi eksisting dengan menggunakan PTV VISSIM perlu
melakukan validasi dan kalibrasi. Fungsi dari validasi dan kalibrasi adalah untuk menyamakan volumen
kendaraan antara hasil survei dengan keluaran volumen dari PTV VISSIM. Nilai validasi dengan regresi
didapat sebesar 0,9949. Dengan nilai tersebut maka dapat dilihat untuk salida panjang antrian dengan
panjang 0 m. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan PTV VISSIM dapat dilihat bahwa tidak
terjadi panjang antrean akibat volumen kendaraan yang memasuki bundaran tersebut. Dengan data kondisi
eksisting yaitu panjang antrean maka pada kondisi eksisting masih dalam kondisi sangat layak. Berdasarkan
simulasi pada tahun ke5 didapat kepadatan lalu lintas sampai berhenti.
Pada tahun ke5 dilakukan alternatif berupa ERP (tarificación electrónica de carreteras) Pada alternatif
berupa ERP dibuat 2 kondisi reduksi yaitu 10% dan 30%. Dengan panjang antrian pada reduksi 10%
didapat panjang antrian ratarata sebesar 34,95 m.Dengan panjang antrian pada reduksi 30% didapat
panjang antrian ratarata sebesar 0 m.
Kata kunci: panjang antrian, proyeksi, PTV VISSIM
ABSTRACTO
Esta investigación se llevó a cabo en la rotonda de Kelapa Gading, Yakarta. En principio, se realizará una
simulación en las condiciones existentes para determinar el valor de la densidad de tráfico que se produce.
En este estudio se hicieron proyecciones hasta el 5to año para ver la longitud de la cola que se produciría
en la rotonda. Para llevar a cabo esta investigación se necesita un levantamiento detallado relacionado con
el volumen de vehículos a revisar. En la encuesta, se formarán 4 equipos de encuesta con 3 miembros
cada uno. Antes de realizar proyecciones en el 5to año en la rotonda de Kelapa Gading, primero se realiza
un análisis de las condiciones existentes. El análisis de las condiciones existentes usando PTV VISSIM
necesita ser validado y calibrado. La función de la validación y calibración es igualar el volumen del vehículo
entre los resultados de la encuesta y la salida de volumen de PTV VISSIM. El valor de validación con
regresión se obtuvo en 0,9949.
Con este valor, se puede ver que la salida de la longitud de la cola es de 0 m de largo. Con base en los
resultados del análisis utilizando PTV VISSIM, se puede observar que no hay largas filas debido al volumen
de vehículos que ingresan a la rotonda. Con datos sobre las condiciones existentes, a saber, la duración de la
122 | Konstruksia
Machine Translated by Google
Jurnal Konstruksia | Volumen 14 Nombre 1 | [HarwidyoAndikaIrnandaPungky_diciembre] 2022
cola, las condiciones existentes todavía están en condiciones muy decentes. En base a la simulación
en el 5º año se obtiene la densidad de tráfico hasta que se detiene. En el 5º año se llevó a cabo una
alternativa en forma de Tarificación Electrónica Vial (ERP). En la alternativa en forma de ERP, se
hicieron 2 condiciones de reducción, a saber, 10% y 30%. Con una longitud de cola del 10% de
reducción, se obtiene una longitud de cola media de 34,95 m. Con una longitud de cola del 30% de
reducción, se obtiene una longitud de cola media de 0 m.
Palabras clave: longitud de cola, proyecciones, PTV VISSIM
1. PENDAHULUANO simulasi kondisi eksisting dengan menginput
Pada lalu lintas yang ada di Yakarta sering volumen de datos kendaraan dan lainnya.
terjadinya kepadatan lalu lintas yang Berdasarkan hal tersebut maka hasil dari
menyebabkan waktu tempuh lebih lama dan program tersebut dapat digunakan untuk
kecepatan kendaraan yang sangat rendah melihat hasil simulasi khususnya pada
bahkan mendekati berhenti atau 0 km/atasco. panjang antrean.
Kemacetan lalu lintas sendiri merupakan Pada penelitian dilakukan proyeksi sampai
suatu keadaan dimana volumen lalu lintas tahun ke5 untuk melihat panjang antrian
lebih besar dari kapasitas jalan. yang akan terjadi pada bundaran tersebut.
Kemacetan sering terjadi pada akses jalan Pada hasil kajian pada tahun ke 5 akan
utama bagi aktivitas masyarakat perkotaan. membuat skenario untuk dapat mengurai
Di bundaran, konflik muncul yang terjadi kemacetan tersebut.
pada kendaraan yang berbeda tujuan, asal, Setelah evalúasi pada bundaran tersebut
dan kepentingan. Dalam kaitan ini, desain dilakukan pada program PTV VISSIM maka
pada bundaran harus dikaji secara matang dilakukan rekapitulasi dengan data yang
agar tidak menimbulkan permasalahan, didapatkan yaitu kecepatan, tundaan dan
seperti antrean lalu lintas. panjang antrean. Setelah dilakukan evalúasi
berdasarkan data concisa pero dilakukan
Penelitian yang dilakukan terdahulu meninjau proyeksi ke depan untuk melihat dan
pada panjang antrian dimana Dengan membandingkan perbedaan antara data
tinjauan dari panjang antrian tersebut bisa pada kondisi eksisting dengan proyeksi
menjadi dasar acuan dalam kemacetan dan kedepan. Proyeksi dilakukan pada 5 tahun
membuat manajemen atau rekayasa. Hal ini kedepan. Berdasarkan proyeksi tersebut
untuk menurunkan panjang antrian pada dilakukan juga beberapa alternatif untuk
bundaran. Untuk melihat panjang antrian dan memperlancar arus lalu lintas tersebut.
kapasitas bundaran sesungguhnya maka
digunakan program PTV VISSIM [4].
Lalu Lintas
Penelitian ini dilakukan pada bundaran di
Menurut (MKJI, 1997) menyatakan bahwa
Kelapa Gading, Jakarta. Secara prinsip akan
arus lalu lintas ialah jumlah unsur lalu lintas
dilakukan simulasi pada kondisi eksisting
yang melalui titik tak terganggu di hulu,
untuk mengetahui nilai kepadatan lalu lintas
pendekat per satuan waktu (sbg. contoh:
yang terjadi. Dalam menganalisa proyeksi
kebutuhan lalulintas kend./jam; smp/jam).
ke depan maka dibutuhkan evalúasi pada
Untuk perhitungan pada arus lalu lintas
kondisi eksisting berdasarkan hasil survei
dengan peraturan MKJI, pada satu periode
dan perhitungan hasil dari PTV VISSIM.
waktu atau lebih dapat dihitung setiap
jamnya. Misalnya, gunakan mobil penumpang
Program dari PTV VISSIM berfungsi untuk
setara (emp) untuk setiap pendekat terlindung
membantu mempermudah hasil evaluasi dan
dan terhalang berdasarkan kondisi arus lalu
berbagai kegunaan lain untuk membuat
lintas (Q) untuk setiap pergerakan belok kiri,
skenario dalam memperlancar arus
kendaraan. PTV VISSIM melakukan belok
123 | Konstruksia
Machine Translated by Google
Jurnal Konstruksia | Volumen 14 Nombre 1 | [HarwidyoAndikaIrnandaPungky_diciembre] 2022
kanan, dan lurus. Pada arus lalu lintas
dengan menggunakan PTV VISSIM
dilakukan dengan memasukkan volumen
kendaraan pada 1 jam puncak. Pada
penelitian ini meninjau dengan proyeksi
pada tahun ke5 dengan meninjau panjang
antrian yang akan terjadi pada bundaran
tersebut. Panjang kemacetan adalah
lamanya kemacetan yang diakibatkan oleh
banyaknya kendaraan sehingga kecepatan
pada ruas jalan tersebut berkurang atau Gambar 1. Bundaran di Kelapa Gading
berhenti [7]. Untuk maksud pada panjang Sumer: wikipedia, 2012.
antrian ialah panjang antrian yang akan
masuk ke suatu titik baik berupa bundaran Bundaran merupakan suatu perubahan
maupun berupa simpang. geometrik pada jalan untuk mengurai suatu
volumen lalu lintas pada simpang tersebut.
Bundarán Tidak dapat dipungkiri bahwa volumen
Bagian jalinan atau biasa disebut sebagai yang besar dapat juga menyebabkan
bundaran merupakan suatu aturan lalu kemacetan di bundaran tersebut. Pada
lintas di Indonesia dengan kondisi bundaran yang mengalami kemacetan
memberikan jalan pada kendaraan di lajur diperlukan rekayasa atau manajemen lalu
kiri. Bundaran secara garis besar di sering lintas agar dapat mengurai kemacetan
digunakan untuk ikon suatu daerah. tersebut. Bundaran tersebut sering menjadi
Secara prinsip rekayasa lalu lintas, ikon suatu kota untuk menarik wisata atau
bundaran dapat digunakan alternatif. menjadi tempat bermain/taman kota.
Persimpangan antara jalan yang lebih
besar, penutupan daerah jalinan mudah
terjadi dan keselamatan bundaran menurun Rekayasa dan manajemen lalu lintas
[9]. Desain pada bundaran yang dapat Rekayasa lalu lintas merupakan suatu
dilakukan dengan sesuai karakteristik dan perubahan yang berkaitan dengan
juga volumen kendaraan yang akan perencanaan, desain geometris dan
melintasi bundaran tersebut. pengoperasian lalu lintas jalan dan
Dengan adanya bundaran tersebut jaringannya, terminal, penggunaan lahan
diharapkan dapat mengurangi kepadatan dan keterkaitannya dengan moda
lalu lintas di lokasi tersebut [7]. Bundaran transportasi lainnya. Untuk itu rekayasa
secara garis besar merupakan bentuk dari lebih menekankan dalam perubahan
rekayasa geometrik yang salah satunya geometrik pada jalan. Perancangan ulang
mengurangi kepadatan lalu lintas dengan pada geometrik merupakan kegiatan
kecepatan yang sesuai dengan kondisi rekayasa lalu lintas untuk dapat mengurai
geometrik tersebut. Diharapkan dengan kemacetan atau kepadatan lalu lintas.
adanya bundaran tundaan dan panjang Beberapa hal dapat dilakukan rekayasa
antrian dapat tereduksi yang secara prinsip dengan melihat kecukupan lahan di sekitar
dapat dilihat pada kecepatan kendaraan simpang atau ruas jalan tersebut. Dengan
[2]. Bundaran diharapkan dalam mengurai rekayasa tersebut secara prinsip dapat
kepadatan lalu lintas baik dari sisi kecepatan menambah kapasitas jalan agar mengurai
mau panjang antrian yang akan terjadi. lalu lintas tersebut.
Dengan geometrik tersebut kendaraan
yang menuju pada suatu lengan masih Pada strategi dan manajemen lalu lintas
tetap berjalan berkeliling bundaran agar dalam hubungan yang sangat luas,
dapat menuju ke lengan yang diinginkan. Manajemen lalu lintas digambarkan sebagai
proses penerapan teknologi
124 | Konstruksia
Machine Translated by Google
Jurnal Konstruksia | Volumen 14 Nombre 1 | [HarwidyoAndikaIrnandaPungky_diciembre] 2022
sistem jalan untuk mencapai tujuan tertentu panjang antrean, kecepatan, berhenti dan
dengan memperbaiki, mengatur, atau waktu tempuh yang berguna dalam
mengubah penggunaan sistem jalan yang melakukan rekayasa pada lalu lintas [8].
ada untuk sebagian atau semua pengguna PTV Vissim adalah program simulasi
jalan, tanpa bergantung pada keberadaan mikroskopis terkemuka untuk memodelkan
struktur jalan baru. Dalam strategi dan operasi transportasi multimoda dan termasuk
manajemen dibuat skenario dengan dalam perangkat lunak Vision Traffic Suite
menggunakan kondisi eksisting, sehingga [5]. Simulasi dan melihat efektivitas dari
analisis harus melihat jaringan jalan atau alternatif yang dilakukan dengan
kondisi lainnya, misalnya dengan membuat menggunakan PTV VISSIM memudahkan
transportasi publik yang lebih baik sehingga dalam pengambilan keputusan berkaitan
kendaraan pribadi tidak memasuki ruas jalan alternatif tersebut.
tersebut.
Manajemen lalu lintas yang dilakukan dapat
conducir comportamiento (perilaku
berupa ganjil genap, tres en uno, penutupan
berkendara)
jalan dan lain sebagainya.
Perilaku pengemudi merupakan karakteristik
Manajemen dilakukan akibat ruas atau
simpang yang ada tidak dapat memadai individu yang mungkin terjadi di lapangan
untuk melakukan rekayasa atau perubahan akibat interaksi dengan faktor lain seperti
geometrik pada jalan tersebut. jarak kendaraan, percepatan, perlambatan,
dan peraturan lalu lintas yang berlaku. Pada
PTV VISSIM dapat diatur sifat perilaku
PTV VISSIM
pengemudi dengan menentukan parámetro
Perangkat lunak yang dikembangkan oleh parámetro nya berdasarkan coche modelo
PTV Planning Transport Verkehr AG di de seguimiento y comportamiento de
Karlsruhe, yang dapat melakukan simulasi seguimiento (modelo mengikuti kendaraan
untuk lalu lintas multimoda mikroskopis, dan mengikuti perilaku), comportamiento de
angkutan umum, dan pejalan kaki. PTV cambio de carril (perilaku berpindah lajur),
adalah perangkat lunak yang digunakan di comportamiento lateral (perilaku menjaga
sektor transportasi yang mensimulasikan jarak lateral antar kendaraan) dan
situasi lalu lintas serta tampilan lalu lintas comportamiento en controladores de señal
alternatif dalam format 2D dan 3D. Secara (perilaku pengemudi saat di simpang
prinsip PTV VISSIM yang digunakan pada bersinyal). Coche siguiendo el modelo
penelitian ini merupakan program analisa merupakan perilaku pengemudi dalam
dibidang transportasi moda darat yang mengikuti kendaraan satu sama lain.
berhubungan dengan lalu lintas dengan Model arus lalu lintas VISSIM berbasis waktu
tinjauan mikroskopik baik untuk melihat dari dengan stochasticity memperlakukan unit
lalu lintas, pejalan kaki dan transportasi kendaraan sebagai individu, sehingga tiga
umum [7]. Untuk program PTV VISSIM model berikut kendaraan disediakan dalam
sebagai pembantu simulasi pada lalu lintas pemodelan untuk mengatur perilaku
baik pada simpang, ruas jalan ataupun pengemudi, yaitu tidak ada interaksi,
bundaran. PTV VISSIM merupakan program Wiedemann 74 dan Wiedemann 99. Sin
untuk melihat hasil simulasi dengan interacción digunakan untuk kendara un
memasukkan kendaraan dan geometrik serta yang tidak mengenali kendaraan lainnya.
komponen lainnya untuk diterjemahkan baik
dalam animasi maupun data output untuk
melihat kinerja pada lalu lintas tersebut. 2. METODOLOGIA PENELICIA
Secara mendasar perangkat lunak PTV
VISSIM dapat melakukan simulasi seperti Pada penelitian ini dilakukan survei volumen
pada kondisi eksisting untuk lalu lintas. lalu lintas untuk mendapatkan besaran
Keluaran pada PTV VISSIM salah satunya volumen kendaraan yang melewati bundaran
tundaan, tersebut. [3]. Pada pelaksanaan
125 | Konstruksia
Machine Translated by Google
Jurnal Konstruksia | Volumen 14 Nombre 1 | [HarwidyoAndikaIrnandaPungky_diciembre] 2022
penelitian ini dibutuhkan survei yang Ole PTV VISSIM. Kondisi ini sering disebut
mendetail berkaitan dengan volumen sebagai validasi dan kalibrasi.
kendaraan yang akan ditinjau. Dalam survei Validasi dan kalibrasi dalam penelitian ini
akan dibentuk 4 tim survei dengan menggunakan metode regresi, menggunakan
beranggotakan masingmasing 3 orang. excel dan tinjauan pada volumen. Setelah
Tim tersebut untuk menghitung kendaraan validasi dan kalibrasi, tahap selanjutnya
dari pukul 07.00 sampai 20.00. dapat berupa rekayasa atau proyeksi. Dalam
Lokasi penelitian berada di bundaran kelapa penelitian ini dilakukan peramalan untuk 5
gading dengan 4 titik sebagai pengambilan tahun ke depan.
volumen de datos kendaraan.
Berikut lokasi penelitian sebagai berikut.
3. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Sebelum melakukan proyeksi pada tahun
ke5 di bundaran Kelapa Gading, maka
dilakukan terlebih dahulu analisa pada
kondisi eksisting. Fungsi dari analisa pada
kondisi eksisting untuk mengetahui kinerja
untuk panjang antrian sebelum dilakukan
proyeksi. Dengan melakukan analisa kondisi
eksisting maka dapat memberikan alternatif
untuk mengurai panjang antrian pada tahun
ke5. Analisa kondisi eksisting dengan
menggunakan PTV VISSIM perlu melakukan
validasi dan kalibrasi. Fungsi dari validasi
Gambar 2. Titik Lokasi Survei Volume dan kalibrasi adalah untuk menyamakan
Kendaraan volumen kendaraan antara hasil survei
dengan keluaran volumen dari PTV VISSIM.
Dalam melakukan kalibrasi membandingkan
Pada gambar diatas diinformasikan titik antara penelitian terdahulu dengan lokasi di
lokasi pada tim yang akan menghitung bundaran HI [7] dengan lokasi saat ini.
kendaraan yang lewat. Teknis
pengambilan data ialah setiap 15 menit Berikut tabel perbandingan untuk kalibrasi
dengan menghitung tipe kendaraan yang pada PTV VISSIM.
lewat. Untuk kendaraan yang ditinjau ialah
kendaraan ringan, kendaraan berat dan
sepeda motor.
Tabla 1. Kalibrasi Dengan Menggunakan
PTV VISSIM
Survei lalu lintas yang telah dilakukan,
kemudian diproses untuk mendapatkan Nilai
waktu puncak setiap ruas jalan yang parámetro
Jenis
memasuki bundaran. Pengolahan ini untuk ter
Por Referencia Sujetadores Kali
Conduciendo
mengumpulkan data jumlah kendaraan Comportamiento
Conduciendo defecto nsi i
Comportamiento
terbanyak pada saat survei. r VISI kalibra si penique
nuestro
esúa
Volumen puncak satu jam dimasukkan ke METRO
ian
dalam program PTV VISSIM untuk dianalysis
dalam kondisi aktual di lapangan. Datos Distancia
0,55
yang didapatkan maka dimasukkan ke Auto media de 2 metros 0,45 metros
metro
parada
programa PTV VISSIM untuk dilakukan siguiendo
analisis. Sistem analisis dan outputnya untuk gramo
parte 0.25
2 metros 0,45 metros
membandingkan kondisi eksisting dengan aditiva de
metro
yang dikeluarkan
126 | Konstruksia
Machine Translated by Google
Jurnal Konstruksia | Volumen 14 Nombre 1 | [HarwidyoAndikaIrnandaPungky_diciembre] 2022
Nilai bentuk regresi yang ditampilkan sebagai
parámetro
berikut.
Jenis
ter
Conduciendo Por Referencia Validasi dan Kalibrasi
Conduciendo defecto nsi Sujetadores Kali i
Comportamiento
Comportamiento
VISI kalibra si 2500
r penique
nuestro
METRO esúa y = 0,9473x + 72,072
2000 R² = 0,9949
ian
1500
distancia
de seguridad
1000
multiplicativo
500
parte de la 3 metros 1 metro 1 metro 0
distancia 0 500 1000 1500 2000 2500
de seguridad
Gambar 3. Validasi dan Kalibrasi pada
Posición
Medio Bundaran Kelapa Gading
deseada
de Cualquier Cualquier Sumber: Análisis, 2022
en flujo
carril
libre
distancia Pada grafik tersebut maka dapat disimpulkan
Lateral mi 0.2 bahwa kondisi pemodelan PTV VISSIM
1 metro 0,3 metros
estar en metro
dengan kondisi yang terjadi pada bundaran
gramo
Kelapa Gading di lapangan dapat dinyatakan
distancia valid. Hal ini dikarenakan nilai r2 sebesar
0.4
mi 1 metro 0,5 metros 0,9949.
metro
conduciendo Dengan nilai tersebut maka dapat dilihat untuk
Sumario: Análisis, 2022
salida panjang antrian yang ditampilan pada
grafik berikut.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat antara
nilai kalibrasi pada penelitian terdahulu dengan PANJANGANTREAN
kalibrasi yang disesuaikan dengan beberapa
1
kali percobaan didapat perbedaan. Pada 0,9
0,8
analisis atau perubahan nilai untuk METRO
0,7
0,6
comportamiento de conducción diperlukan 0,5
0,4
0,3
percobaan beberapa kali sehingga 0,2
0 0 0 0
0,1 0
mendapatkan nilai ideal yang dapat GADINGRAYA
mengimplementasikan antara kondisi aktual di BULEVAR
BULEVAR
BULEVAR
.
BUNDARÁN
BULEVAR
D
BUNDARÁN
TIMUR
lapangan dengan simulasi pada program RUTA
.
JL
JL
BUNDARÁN
RAYA
JL JL
tersebut. Comportamiento de conducción
BUNDARÁN
BARAT
merupakan suatu menú yang berguna untuk
menyesuaikan dengan karakteristik pengemudi Gambar 4. Panjang Antrean Kendaraan
yang terjadi pada bundaran Kelapa Gading. pada Kondisi Eksisting Bundaran
Dengan karakteristik tersebut maka hasil yang Sumber: Analisa, 2022
diperoleh antara kondisi eksisting dengan
output dari PTV VISSIM akan disandingkan
Berdasarkan hasil analisis dengan
terhadap kondisi di lapangan.
menggunakan PTV VISSIM dapat dilihat
bahwa tidak terjadi panjang antrean akibat
Hasil tersebut diperlukan validasi dan untuk volumen kendaraan yang memasuki bundaran
mengetahui validitas dari output yang tersebut. Dengan data kondisi eksisting yaitu
dikeluarkan oleh VISSIM dalam panjang antrean maka pada kondisi eksisting
masih dalam kondisi
127 | Konstruksia
Machine Translated by Google
Jurnal Konstruksia | Volumen 14 Nombre 1 | [HarwidyoAndikaIrnandaPungky_diciembre] 2022
sangat layak. Hal ini dikarenakan tidak adanya
panjang antrean. Hasil analisis kondisi eksisting
tersebut akan menjadi acuan dalam membuat
proyeksi pada tahun ke5.
Pada kondisi eksisting tersebut disimpulkan
bahwa volumen di bundaran masih memenuhi
kapasitas jalan dengan tidak adanya panjang
Berdasarkan hal tersebut maka antreano.
dilakukan proyeksi untuk tahun ke5 berdasarkan Gambar 5. Simulasi Proyeksi Tahun ke5
volumen hasil survei. Berikut perbandingan Sumario: Análisis, 2022
volumen eksisting dan proyeksi pada tahun ke5.
Dapat terlihat bahwa kendaraan yang masuk ke
bundaran tidak bergerak di bundaran Kelapa
Gading. Berdasarkan hal ini perlu dilakukan
Tabla 2. Volume Eksisting dan Volume Proyeksi alternatif untuk dapat mengurai kemacetan
tersebut. Dengan adanya alternatif tersebut
diharapkan dapat mengurai kemacetan pada
Volumen Proyeksi
Lokasi tahun tahun ke 5 pada bundaran kelapa gading
existente ke5 tersebut.
jl. Bulevar Kelapa Pada penelitian ini akan menggunakan alternatif
Gading Raya menuju 1465 2055 berupa ERP (Precio Electrónico de Carreteras).
Jl. bulevar kelapa gading Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan [6]
bahwa penelitian yang dilakukan di bundaran HI
jl. Bulevar Kelapa untuk program manajemen conciso lebih efisien
Gading Barat menuju 2240 3142 dalam karena peralatan penggunaannya
Jl. Bulevar Kelapa lebih mudah dalam infrastruktur pendukung
Gading Timur
pelaksanaannya. Diharapkan dengan adanya
jl. Bulevar Kelapa ERP dapat mereduksi kendaraan sampai 30%.
Gading menuju Jl. 1453 2037 Pada penelitian di bundaran Kelapa Gading
Bulevar Kelapa Gading
conciso pero disimulasikan reduksi akibat ERP
Raya
sebesar 10%. Hal ini dikarenakan lokasi tersebut
jl. Bulevar Kelapa merupakan pusat kegiatan di Kelapa Gading
Gading Timur menuju 1900 2665 sehingga diasumsikan masyarakat mampu
Jl. Bulevar Kelapa
membayar ERP tersebut. Untuk penerapan ERP
Gading Barat
yang dilakukan hanya pada Jl. Bulevar Barat dan
Sumario: Análisis, 2022 Jl. Bulevar Timur yang menuju bundaran. Untuk
Jl.
Pada volumen proyeksi pada tahun ke5 conciso
dimasukkan kedalam programa PTV VISSIM.
Pada hasil simulasi dengan program tersebut Bulevar Raya dan Jl. Boulevard Gading Raya
dapat dilihat bahwa kendaraan mengalami tidak dilakukan ERP karena pada ruas jalan
kemacetan sampai tidak bergerak. Hal ini tersebut volumen kendaraan lebih rendah. Pada
alternatif ini membandingkan dengan reduksi
menginformasikan bahwa pada volumen proyeksi
tersebut tidak dapat ditampung oleh ruas jalan 30% dan 10% untuk membandingkan panjang
dan bundaran tersebut. Berikut hasil simulasi antrean yang terjadi. Pada analisis selanjutnya
PTV VISSIM pada bundaran dengan volumen berupa panjang antrean di bundaran kelapa
proyeksi tahun ke5. gading ditampilkan grafik sebagai berikut.
128 | Konstruksia
Machine Translated by Google
Jurnal Konstruksia | Volumen 14 Nombre 1 | [HarwidyoAndikaIrnandaPungky_diciembre] 2022
4. KESIMPULAN
PANJANG ANTREANO
70.00 61.54 a. Pada kondisi eksisting yang telah dilakukan
60.00
dengan menggunakan program PTV
50.00 43.50
VISSIM tidak terdapat tundaan dan panjang
Metro
40.00
30.00 23.35 antrian pada bundaran tersebut.
20.00 11.42 Reduksi 10%
10.00 0 0 0 0 Reduksi 30% b. Berdasarkan simulasi pada tahun ke5 didapat
0.00
Barat
Timur
kepadatan lalu lintas sampai berhenti. C.
Bulevar
jl.
Bundarán
Bundarán
Bulevar
Gading
Raya
Jl.
Bulevar
jl.
Bundarán
Pada
Ruta Boulevard
Bundarán
Raya
jl.
tahun ke5 dilakukan alternatif berupa ERP
(tarificación electrónica de carreteras). d.
Pada alternatif berupa ERP dibuat 2 kondisi
Gambar 6. Panjang Antrean pada
reduksi yaitu 10% dan 30%. mi. Dengan
Bundaraan dengan ERP
panjang antrian pada reduksi 10% didapat
Sumario: Análisis, 2022
panjang antrian rata rata sebesar 34,95 mf
Dengan panjang antrian
Pada panjang antrean dengan reduksi sebesar pada reduksi 30% didapat panjang antrian rata
10% di bundaran terdapat panjang antrean yang rata sebesar 0 m.
terjadi pada bundaran tersebut. Panjang antrean
terbesar terjadi pada Jl. Boulevard barat dengan
panjang antrian sebesar 61 m. 5. DAFTAR PUSTAKA
Untuk reduksi volumen sebesar 30% tidak [1] Aryandi, RD, y Munawar, A.
mengalami panjang antrean. Berdasarkan hal (2014). “Penggunan Software Vissim
tersebut maka dengan volumen berkurang 30% Untuk Analisis Simpang Bersinyal (Studi
diharapkan dapat terjadi saat ERP tersebut Kasus: Simpang Mirota Kampus Terban
diterapkan. Jika ERP dapat mereduksi sampai Yogyakarta)”. El 17º Simposio Internacional
30% maka panjang antrian pada kondisi di FSTPT, vol. 2 núm. 1, 338–347.
lapangan bisa tidak terjadi.
[2] Buwono, HK, Setiawan, A., dan Damarwulan,
O. (2022). “Pemodelan Polinomio
Kecepatan Kendaraan Ringan Pada
Bundaran”. Agregado, vol. 7 núm. 1, 642–
648.
[3] Prasetyo, HE, Setiawan, A., dan Pradana, A.
(2022). “Kinerja Simpang Empat Tak
Bersinyal Berdasarkan Derajat Kejenuhan
Pada Jalan Raya Mabes Hankam – Jalan
Raya Setu”. Konstruksia, vol. 13 núm. 2,
135–145.
Gambar 7. Kondisi dengan ERP
Sumber: Análisis PTV VISSIM, 2022
[4] Prasetyo, HE, Setiawan, A., Trijeti, Rahayu,
T., y Ramadhona, A.
Berdasarkan panjang antrean yang dilakukan (2021). “El rendimiento de la longitud de
simulasi maka diharapkan dengan adanya ERP la cola del vehículo en la rotonda del
tersebut dapat mereduksi sampai 30%. Hal ini monumento Selamat Datang utilizando
dapat dilihat bahwa jika ERP dapat mereduksi PTV VISSIM”. En t. j
sebesar 30% maka kecepatan, tundaan dan civ. Ing. Infraestructura, vol. 1 núm. 2, 10–
panjang antrean dapat óptimo. 16.
129 | Konstruksia
Machine Translated by Google
Jurnal Konstruksia | Volumen 14 Nombre 1 | [HarwidyoAndikaIrnandaPungky_diciembre] 2022
[5] Grupo PTV. (2018). de instrucciones
PTV VISSIM 11. PTV AG, Alemania.
[6] Setiawan, A. (2021). “Optimalisasi
Kecepatan Kendaraan Di Bundaran
HI Menggunakan PTV VISSIM Dengan
Electronic Road Price (ERP)”. Majalah
Lintas, Yakarta, 176–179.
[7] Setiawan, A. (2021). “Proyeksi Kinerja
Tundaan Pada Bundaran Monumen
Selamat Datang, Yakarta”.
Konstruksia, vol. 13 núm. 1, 128–136.
[8] Setiawan, A. y Susilo, BH (2020).
“Evaluasi Kinerja Bundaran HI Dengan
Menggunakan Programa PTV VISSIM”.
Universitas Trisakti.
[9] Súmina. (2015). “Análisis Simpang Tak
Bersinyal Dengan Bundaran”. j
Tek. Sipil Dan Arsit., vol. 17 núm. 21,
1–12.
130 | Konstruksia