Anda di halaman 1dari 103

KONSEP COVID-19 DAN

ADAPTASI KEBIASAAN BARU


Kep MenKes Nomor: HK.01.07/MENKES/413/2020
https://covid19.kemkes.go.id/downloads/

TIM PENULIS DKJPS COVID-19 : KEPERAWATAN JIWA


TIM PENULIS DKJPS COVID-19 IPKJI

Dr. Ns. Heni


Ns. Thika Dr. M. Fatkhul Ns. M. Ali Ns. Tjahjanti Ns. Dayat
Prof.Dr. Budi Dwi Dr. Akemat dr. Lahargo
Marliana, Mubin, Sodikin, Kristaningsih, Trihadi,
Anna Keliat, Windarwati., Prawiro D., Kembaren,
M.Kep., S.Kp.,M.Kep., M.Kep., M.Kep., M.Kep.,
S.Kp., M.Kep., S.Kp., M.Kep Sp.KJ
Sp.Kep.J Sp.Kep.J Sp.Kep.J Sp.Kep.J Sp.Kep.J
M.App.Sc Sp.Kep.J

2
Buku dapat diunduh : www.ipkji.org (menu DKJPS)
KONSEP COVID-19
TUJUAN
Peserta pelatihan mampu mengetahui:
1.Konsep COVID 19
2.Masalah Kesehatan fisik pada COVID 19
3.Masalah Kesehatan jiwa pada COVID 19
4.Stigma terkait COVID 19
Video pemutusan Rantai Covid-19 (WHO)
1. Konsep COVID - 19
“CO" berarti "CORONA", "VI" untuk "virus", dan "D" untuk
"DISEASE (penyakit)
Virus akan keluar dari mulut dan
PENULARAN : dari orang ke orang hidung saat bernafas, bersin,
melalui percikan batuk.
(droplet) ludah saat Sebelum turun ke permukaan ,
batuk atau bersin virus berada diudara dalam jarak
MASA INKUBASI : antara 1–14 hari 1-2 m
(Kompas, tgl 9 Juli 2020)

PROGRAM VAKSINASI SUDAH MULAI DILAKUKAN & OBAT BELUM


MASIH DITELITI DAN DIKEMBANGKAN
The 1st : Vaksinasi Presiden RI
2. Masalah Kesehatan fisik pada
COVID 19
KELOMPOK INTERVENSI
(KMK 413/2020)
Selesai
Discarded
Isolasi

Pelaku Kasus Kasus Klien


Orang Perjalanan Kontak Suspek Konfirmasi Orang
Sehat (OS) Erat (KE) Probable COVID-19 Rentan
(PP) (KS) (KP) (KKC)

Kematian/
Berduka
2.1. ORANG SEHAT

Orang
Sehat (OS)

1. Orang yang tidak memiliki gejala


2. Tidak kontak dengan orang dengan COVID-19
3. Tidak berada di daerah terjangkit (dalam negeri
atau luar negeri
2.2. PELAKU PERJALANAN
Pelaku
Perjalanan
(PP)

Seseorang yang melakukan perjalanan dari


dalam negeri (domestik/ wilayah tertular/
zona merah) maupun luar negeri pada 14 hari
terakhir.
2.3. KONTAK ERAT
Kontak
Erat (KE)

Orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19. YI
a. Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable atau kasus konfirmasi dalam radius 1 meter dan
dalam jangka waktu 15 menit atau lebih.
b. Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi (seperti bersalaman, berpegangan
tangan, dan lain-lain).
c. Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable atau konfirmasi tanpa
menggunakan APD yang sesuai standar.
d. Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan
oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat (penjelasan sebagaimana terlampir).

• Pada kasus probable atau konfirmasi yang bergejala (simptomatik), untuk menemukan kontak erat
periode kontak dihitung dari 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul
gejala.
• Pada kasus konfirmasi yang tidak bergejala (asimptomatik), untuk menemukan kontak erat periode
kontak dihitung dari 2 hari sebelum dan 14 hari setelah tanggal pengambilan spesimen kasus konfirmasi.
2.4. KASUS SUSPEK
Kasus
Suspek
(KS)

SALAH SATU DARI:


1. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)* DAN pada 14 hari
terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal**
2. Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA* DAN pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus
konfirmasi/probable COVID-19
3. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat*** yang membutuhkan
perawatan di rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan
gambaran klinis yang meyakinkan.
2.5. KASUS PROBABLE
KASUS
PROBABLE

Perhatian!!! Jika terjadi


kematian maka
dilaksanakan
pemakaman dengan
protokol Covid 19
Kasus Probable
Kasus suspek dengan ISPA
Berat/ARDS***/meninggal dengan
gambaran klinis yang meyakinkan COVID-19 DAN belum
ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR.
2.6. KASUS KONFIRMASI COVID-19
KASUS
KONFIRMASI
COVID-19

Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus


COVID-19 yang dibuktikan dengan pemeriksaan
laboratorium RT-PCR:
a. Kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik)
b. Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik)
2.7. ORANG RENTAN
Orang
Rentan

1. Ibu Hamil, Bersalin Dan Nifas


2. Bayi , Kanak-kanak, Pra Sekolah,
Sekolah, Remaja, Lansia Orang rentan adalah
3. Orang dengan komorbid penyakit kelompok orang
kronis yang berisiko /peka
4. ODGJ terkena infeksi
5. Petugas kesehatan yang menangani COVID-19 karena
secara langsung klien COVID-19
kondisi saat ini.
Diagnosis Fisik pada Covid-19
Risiko Pola nafas Bersihan jalan Intoleransi
Kelompok Intervensi Hipertermi Risiko Jatuh
Infeksi tidak efektif nafas tidak efektif Aktifitas
Pelaku Perjalanan (PP)
Kontak Erat (KE)
KASUS SUSPEK (KS)
KASUS PROBABLE (KP)
KASUS KONFIRMASI COVID-19 (KKC)
3. Masalah Kesehatan jiwa pada
COVID 19
STRESOR – STRES – KOPING/KEMAMPUAN

1. COVID-19
2. MERAWAT
COVID-19
3. PERPISAHAN DG ADAPTIF
KELUARGA
4. KEMATIAN
ANGGOTA STRESOR STRES KOPING
KELUARGA
5. WFH dan SFH
MAL
ADAPTIF
SRQ
ASESSMEN KONDISI KES JIWA
DENGAN: SRQ-29
NO KONDISI KESEHATAN YA TIDAK
1 Orang Sehat (1-5 ya dari 1-20)
2 Gangguan Mental Emosional
(6-20 ya dari 1-20)
3 Penggunaan Zat Psikoaktif (ya no 21)
4 Gejala Psikotik (ya salah satu no 22-24)
5 Indikasi gejala-gejala PTSD (Post
Traumatic Stress Disorder) (ya salah satu
no 25-29)
DAMPAK BENCANA TSUNAMI TERHADAP
KESEHATAN JIWA DAN PSIKOSOSIAL
(WHO, 2005)

Masalah Keswa dan Psikososial Persentase

Gangguan jiwa berat (severe mental 3-4%


disorder)
Gangguan jiwa sedang ke berat (mild to 15-20%
moderate mental disorder)
Distres psikososial sedang ke berat 30-50%
(mild to severe psychosocial distres) 50 - 90%
STRES
Distres psikososial sedang (mild 20-40%
psychosocial distress)
1. Jantung: berdebar-
debar
2. Paru: Nafas Cepat
3. Ginjal: Sering
kebelakang
4. Pencernaan: sering
BAB
5. Kepala: Pusing, sakit
kepala
Diagnosis Risiko Masalah Kesehatan
jiwa/Psikososial pada Covid-19
Gangguan Distres
Kelompok Intervensi Ansietas
citra tubuh
HDRS Ketidakberdayaan Keputusasaan
Spiritual
Isos Berduka

Pelaku Perjalanan (PP)


Kontak Erat (KE)
KASUS SUSPEK (KS)
KASUS PROBABLE (KP)
KASUS KONFIRMASI COVID-
19 (KKC)
Diagnosis Fisik dan Diagnosis
Resiko/Psikososial pada Covid-19
Diagnosis Fisik Diagnosis Risiko/Psikososial
Kelompok Bersihan
Ganggua
Intervensi Risiko Pola nafas jalan nafas Intoleransi Risiko Ketidakberd Keputusasa Distres Berduk
Hipertermi Ansietas n citra HDRS Isos
Infeksi tidak efektif tidak Aktifitas Jatuh ayaan an Spiritual a
tubuh
efektif
PP
KE
KS
KP
KKC
4. Stigma Terkait COVID 19
• Stigma : Penilaian, label, respon negatif tentang diri atau orang
lain yang menimbulkan rasa malu dan tidak berharga
• Stigma pada Covid 19 dapat terjadi pada : Pasien, Keluarga
pasien, Tenaga Kesehatan yg merawat pasien
• Stigma terdiri dari :
➢ Stigma diri sendiri (self stigma) :
➢ Stigma oleh masyarakat (public stigma).
CARA MENCEGAH DAN MENGATASI :
SELF STIGMA TERHADAP COVID 19

• PASIEN COVID-19 dan KELUARGANYA


• Aktif dalam perawatan dan pengobatan
• Aktif mendorong sistem pelayanan kesehatan yang
berkualitas
• Aktif berbagi (Testimoni) perawatan Covid 19
• TENAGA KESEHATAN
• Terus Merawat dan Mengobati Pasien COVID-19
• Bersaksi cara merawat yang tepat dan tidak tertular
• Bangga menjadi tenaga kesehatan yang merawat
COVID-19
CARA MENCEGAH DAN MENGATASI
PUBLIC STIGMA TERHADAP COVID 19

1. Kampanye tentang Covid 19 dan cara


perawatan
2. Edukasi peningkatan kesadaran masyarakat
tentang Covid 19
3. Pemangku kepentingan (POWER HOLDER)
menjadi pelaku anti stigma
PEMANGKU KEPENTINGAN (POWER HOLDER)
MENJADI PELAKU ANTI STIGMA

SEMUA YANG MEMPUNYAI SEMUA TOKOH YANG


KEDUDUKAN MENJADI MEMPUNYAI KEKUASAAN
PELAKU ANTI STIGMA: (POWER) DAN PENGIKUT
(FOLLOWER):
• Petugas kesehatan • Ketua Rukun Tangga
• Pejabat pemerintahan • Toma, Toga, Towa, ToAdat
• Penegak hukum • Ketua Rukun Warga/ Kadus
• Wartawan • Lurah/Kades, Camat,
Bupati/Walikota
• Politisi • dll
• dll
ALASAN TIDAK MEN-STIGMA

• Semua manusia mempunyai hak :


✓ Dilindungi (to protect)
✓ Dirawat (to fulfill )
✓ Dihargai/dihormati (to respect )
PROMOSI DAN PREVENSI
KESEHATAN FISIK DAN JIWA
PADA COVID-19 MELALUI :
ADAPTASI KEBIASAAN
BARU (AKB)
TUJUAN
Peserta pelatihan mampu:
Melakukan promosi dan prevensi kesehatan fisik
dan jiwa pada covid-19 melalui : adaptasi kebiasaan
baru (AKB)
1. Peningkatan (promosi) Imunitas Fisik
2. Peningkatan (promosi) Imunitas Ketahanan
Jiwa
3. Pencegahan Penularan Covid-19
4. Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa
DKJPS COVID - 19
Pe ↑ Imunitas Fisik
Orang Sehat Promosi Upaya
T
(OS) Kesehatan I
Pe ↑ Imunitas Keswa dan PS
Tindak N
an Pencegahan Pencegahan Penularan D
Pelaku
Masalah Upaya A
Perjalanan (PP) K
Kesehatan Pencegahan Masalah Keswa dan PS
& Kontak Erat A
(KE) Isolasi mandiri di rumah
N
Pencegahan Penularan
B
Isolasi mandiri di rumah
Pandemi Kasus Suspek Pencegahan Masalah Keswa dan PS E
COVID-19 (KS) Rawat di RS Darurat ASKEP Dx Fisik R
K
Rawat di RS Rujukan ASKEP Dx Keswa dan PS E
Pencegahan Penularan dan Masalah L
Kasus Probable Rawat di RS Rujukan Keswa serta PS A
(KP) ASKEP Dx Fisik, Keswa dan PS N
J
Kasus Isolasi mandiri di rumah ASKEP Dx Fisik, Keswa dan PS serta U
Dukungan Keluarga T
Konfirmasi Rawat di RS Darurat/Rujukan Dukungn Klien, Keluarga, Sosial dan A
Layanan Lanjutan Keswa dan PS
COVID-19 Sembuh dan Pulang Perawatan Jenazah dan Pemakaman, N
(KKC) Berduka Dukungan keluarga dan Sosial
BAHAN DISKUSI
AKB ORANG SEHAT (OS)

1. Ciri orang sehat (OS)


2. Peningkatan (promosi) Imunitas Fisik
3. Peningkatan (promosi) Imunitas Ketahanan Jiwa
4. Pencegahan Penularan Covid-19
5. Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa
1. CIRI ORANG SEHAT (OS)

1. Orang yang tidak memiliki gejala


2. Tidak kontak dengan orang dengan COVID-19
3. Tidak berada di daerah terjangkit (dalam
negeri atau laur negeri)
2. PENINGKATAN (PROMOSI):
IMUNITAS FISIK

Peningkatan Imunitas Fisik Makanan bergizi

Minum yang
cukup
Olah raga minimal VAKSINASI
30 menit sehari
Berjemur di pagi
hari
Istirahat yang
cukup
MAKANAN BERGIZI DAN MINUM YANG CUKUP
OLAH RAGA MINIMAL 30 MENIT SEHARI
BERJEMUR
ISTIRAHAT TIDUR
3. PENINGKATAN (PROMOSI):
IMUNITAS KETAHANAN JIWA

1. FISIK RILEKS
2. EMOSI POSITIF
3. PIKIRAN POSITIF
4. PERILAKU POSITIF
5. RELASI POSITIF
6. SPIRITUAL POSITIF
1. FISIK RILEKS

❖TARIK NAFAS DALAM


❖RELAKSASI OTOT PROGRESIF
LATIHAN TARIK NAFAS DALAM

1. Ambil posisi nyaman sambil duduk atau


tiduran
2. Tarik nafas dalam dari hidung ditahan
sebentar kemudian dikeluarkan dari mulut
pelan-pelan
3. Ulangi 4 sampai 5 kali.
4. Evaluasi manfaatnya
5. Latih secara rutin 3 sampai 4 kali per hari
RELAKSASI OTOT PROGRESIF
Relaksasi Otot Progresif (ROP) adalah latihan mengencangkan dan
mengendurkan otot sambil nafas dalam dari otot muka sampai kaki:

1. Mata dan dahi 7. Dada


2. Pipi 8. Perut
3. Mulut 9. Punggung
4. Leher / tengkuk 10. Bokong
5. Bahu 11. Kaki dan telapak kaki
6. Tangan Latihan relaksasi otot progresif (PMR)
https://www.youtube.com/watch?v=v1EYbSLjFOM
Video Latihan Relaksasi Otot Progresif

KLIK PLAY
2. EMOSI POSITIF
EMOSI: Positif
Positive emotion : Happiness, Excitement, Contentment

Autonomic Nervous System Activation Better Health Behavior

Hypothalamic-Pituitary-Adrenal Axis Activation Improve Adherence to Treatment Regiment


(Decreased Cortisol)

1. Endorfin Meningkat
2. Imunitas Meningkat
3. Kepatuhan Terhadap Perawatan Meningkat
EMOSI : Negatif

Negative : Stress, Anxiety, Depression

Impaired Immun Risk Infection,


Delayed Healing
1. IMUNITAS MENURUN
2. RISIKO INFEKSI/PENULARAN MENINGKAT
3. PENYEMBUHAN TERHAMBAT
EMOSI POSITIF
Gembira/senang dapat dicapai
dengan cara:
1. Lakukan kegiatan dan hobby
yang disukai, baik sendiri
maupun didalam keluarga
misalnya main musik, bernyanyi,
menari, bercakap - cakap hal hal
yang menyenangkan/ lucu dll.
2. Komunikasi dengan sanak
keluarga dan teman
dipertahankan tentang hal – hal
yang menyenangkan melalui
media daring.
3. PIKIRAN POSITIF
PROSES PENYIMPANGAN BERPIKIR
Yang menciptakan respons emosional anda bukanlah peristiwa yang negatif,
tetapi persepsi dan pikiran anda tentang peristiwa

Peristiwa external Peristiwa internal


(di luar kontrol anda) (dalam kontrol anda)

Pikiran anda:
Tindakan
“Itu tidak adil!”
orang lain
“Persetan!”
“Saya tidak terima”

Perilaku:
Anda mengusir orang itu, Emosi:
meninggalkan dengan dingin, Marah, frustasi, takut,
merencanakan balas dendam merasa bersalah
PIKIRAN POSITIF

❑Positif pada diri sendiri (Self-talk positive)


❑Positif pada keluarga
❑Positif pada orang lain
❑Hindari pikiran negatif dan berita hoax
LATIHAN PIKIRAN POSITIF

• Teknik Fokus Pada Lima Jari

• Stop Berpikir
(10 ribu kali berpikir sehari)

• Berpikir Positif= afirmasi


1. LATIHAN BERFOKUS PADA LIMA
JARI
Fokuskan pandangan dan pikiran ke lima jari sambil
mengingat dan membayangkan:
1. Tubuh yang segar
2. Orang-orang yang memperhatikan dan peduli
3. Pujian/ penghargaan/ keberhasilan yang pernah
dirasakan
4. Tempat indah yang pernah dikunjungi
Latihan berfokus pada 5 jari
https://www.youtube.com/watch?v=BR6QZTrRtsw
Video Latihan Berfokus pada 5 Jari

KLIK PLAY
2. LATIHAN BERFIKIR POSITIF
• Latihan berfikir positif berguna untuk meningkatkan
endorfin sehingga imunitas meningkat.
• Pikirkan pengalaman yang positif tentang diri sendiri,
keluarga, kelompok dan masyarakat
• Dituliskan, kemudian dilakukan afirmasi yaitu
mengucapkan pada diri sendiri sehingga pikiran
dipenuhi oleh pengalaman yang menyenangkan.
• Susun rencana dan tujuan yang positif dan mungkin
dicapai dan ucapkan secara rutin (afirmasi)
3. LATIHAN MENGHENTIKAN PIKIRAN

• Catat pikiran negatif atau pikiran yang mengganggu


• Pilih satu pikiran yang sangat mengganggu
• Tarik nafas dalam, tutup mata dan kosongkan pikiran Sampai rilex)
• Pikirkan pikiran yang negatif/mengganggu sampai hitungan 3, 5, atau 7
• Katakan “STOP” pada hitungan 3, 5, atau 7
• Tarik nafas dalam dan buka mata
• Evaluasi pikiran yang muncul: seyogyanya muncul pikiran positif
• Lakukan 3 sampai 4 kali
• Latihan 3 kali sehari dan jika muncul pikiran negatif/mengganggu
Latihan Penghentian pikiran
https://www.youtube.com/watch?v=RCSwMd-fq3E
Video Latihan Penghentian Pikiran

KLIK PLAY
4. PERILAKU POSITIF
PERILAKU POSITIF
▪Perilaku positif pada
diri sendiri
▪Perilaku positif bagi
keluarga
▪Perilaku positif bagi
orang lain
▪Perilaku positif bagi
lingkungan
5. RELASI POSITIF
RELASI POSITIF
• Memberi salam (greeting)
• Memberi pujian (appreciation)
• Memberi harapan (hope)
• Saling tolong menolong (helping)
• Berbagi hal yang positif (sharing)
• Menghindari diskusi hal – hal
negatif (no gossip)
MENYAPA POSITIF

• SALAM (Greeting) : Selamat pagi Endang

• MEMBERI PUJIAN (Appreciation) : Endang tampak sehat


sekali

• MEMBERI HARAPAN (Hope) : Saya yakin Endang


akan sehat terus
MENGIRIM HAL POSITIF

• Bagikan Pengalaman Menyenangkan

• Bagikan Cerita Yang Lucu Membuat Tertawa

• Berbagi Nyanyian Tarian Yang Membuat Gembira


6. SPIRITUAL POSITIF
SPIRITUAL POSITIF
1. Berdoa untuk diri sendiri dan keluarga
2. Berdoa untuk masyarakat
3. Berdoa untuk tenaga kesehatan
4. Berdoa untuk pemerintah .

di rumah bersama anggota keluarga


dan berjamaah secara daring.

Mengikuti HIMBAUAN PEMERINTAH terkait


pelaksanaan ibadah selama pandemic
COVID-19
4. PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19

Menjaga Jarak Sosial (Social Distancing) → 2 meter

Pencegahan Menjaga Jarak Fisik (Physical Distancing) → 2 meter


Penularan Mencuci Tangan
COVID-19
Memakai Masker Setiap Saat

Menghindari Kerumunan – Menghindari Kerumunan

7M Membersihkan Handphone dengan Sabun

Melakukan Etika Bersin dan Batuk


MENJAGA JARAK SOSIAL
(SOCIAL DISTANCING)
Jarak sosial adalah
1. Jarak interaksi sosial minimal 2 meter
2. Tidak salaman
3. Tidak berpelukan sehingga penularan
virus dapat dicegah.

Jarak sosial sepertinya membuat interaksi


jadi jauh dan terasa sepi dan terisolasi

dapat diatasi dengan interaksi sosial


melalui media sosial yang tidak akan ada
percikan ludah.
MENJAGA JARAK FISIK
(PHYSICAL DISTANCING)
Jarak fisik adalah jarak antar orang
dimanapun berada minimal 2 meter

walaupun tidak berinteraksi dengan


orang lain jarak harus dijaga dan
tidak bersentuhan.

Tidak ada jaminan baju dan tubuh


orang lain tidak mengandung virus
corona, sehingga jarak fisik dapat
mencegah penularan.
MENCUCI TANGAN
Aturan cuci tangan
1. Pakai sabun pada air yang mengalir atau
2. Menggunakan hands sanitizer sebelum dan
sesudah memegang benda.
Tangan yang memegang benda apa saja mungkin sudah
ada virus corona, sehingga cuci tangan pakai sabun dapat
menghancurkan kulit luar virus dan tangan bebas dari
virus.

Hindari menyentuh mulut, hidung dan mata karena


tangan merupakan cara penularan yang paling
berbahaya.

Setiap saat mencuci tangan sebelum dan sesudah


melakukan kegiatan.
MEMAKAI MASKER

Aturan penggunaan masker


kain: 75% mengurangi risiko
1. Setiap orang wajib
menggunakan masker
khususnya pada saat keluar
rumah untuk mencegah
percikan ludah dari orang lain

2. Diganti setiap 4 jam.


Video Animasi
Prosentase
penularan Covid-19

KLIK PLAY
MENGHINDARI KERUMUNAN -
TINGGAL DI RUMAH
• Tinggal di rumah saja (stay at home)
• Bekerja dari rumah
• Belajar dari rumah
• Beribadah dari rumah
• Semua aktifitas dilakukan di rumah.
• Hindari pertemuan-pertemuan: pesta
ulang tahun, pesta perkawinan, ibadah
berjamaah, dan kerumunan orang banyak

• Pada situasi yang terpaksa harus keluar


rumah
• saat pulang ke rumah upayakan
meninggalkan sepatu diluar rumah
• segera mandi dan ganti baju dan langsung
dicuci menggunakan sabun.
MEMBERSIHKAN HANDPHONE
DENGAN SABUN
• Handphone merupakan sumber penularan COVID-19 10 kali
lebih besar.
• Membersihkan handphone dengan menggunakan sabun bukan
alkohol.

• Langkah membersihkan handphone


1. Cuci tangan menggunakan sabun
2. Ambil kain micro fiber/ kain lembut, basahi ujung kain
dengan air sabun
3. Usapkan kain micro yang telah dibasahi ke layar handphone
dengan gerakan satu arah.
4. Bersihkan seluruh permukaan handphone secara merata.
5. Keringkan handphone dengan menggunakan kain micro
fiber/ kain lembut yang kering. Untuk mengeringkan bagian
yang berlubang gunakan cotton bath.
MELAKUKAN ETIKA BERSIN DAN
BATUK
Jika memiliki gejala batuk Jika tidak memiliki Jika tidak ada tisu,

KETIGA
KEDUA
PERTAMA

bersin, pakailah masker masker, saat batuk dan


medis. Gunakan masker saat batuk dan
bersin gunakan tisu lalu
dengan tepat, tidak langsung buang tisu ke
bersin tutupi
membuka tutup masker tempat sampah dengan lengan atas
dan tidak menyentuh bagian dalam
permukaan masker. Bila tertutup dan segera
tanpa sengaja menyentuh cuci tangan dengan
segera cuci tangan sabun dan air mengalir
dengan sabun dan air atau menggunakan
mengalir atau pembersih tangan
menggunakan pembersih berbasis alkohol
tangan berbasis alkohol
5. PENCEGAHAN MASALAH KESEHATAN JIWA

5.1 Pencegahan masalah kesehatan


jiwa, psiko-sosial pada individu
5.2 Pencegahan masalah kesehatan
jiwa, psiko-sosial pada keluarga
5.3 Pencegahan masalah kesehatan
jiwa, psiko-sosial pada masyarakat
MENGURANGI STRESOR: BAHWA BERITA
TENTANG COVID-19 AKAN MENAMBAH KEKHAWATIRAN

Mengurangi Membuka Media Sosial tentang COVID-19

Mendapat Informasi yang benar tentang COVID-19

Menghindari Orang yang selalu Negatif ttg COVID-19


5.1. PENCEGAHAN MASALAH
KESEHATAN JIWA DAN PSIKOSOSIAL
PADA: INDIVIDU

Sikap Reaktif → reaksi yang cepat, tegang,


agresif → kecemasan, kepanikan contoh
Pencegahan memborong bahan makanan, masker, hands-
Masalah sanitizer, vitamin dll
Kesehatan Jiwa
dan Psikososial
Sikap Responsif → sikap tenang, terukur,
pada Individu
mencari tahu apa yang harus dilakukan dan
memberikan respons yang tepat dan wajar :
Breathe, Assess, Action, Reflect (BAAR)
MENCEGAH MASALAH KES JIWA INDIVIDU:
SIKAP RESPONSIF: BAAR

• Breathe: Ambil waktu tarik nafas dalam, duduk tenang untuk berpikir
apa yang akan dilakukan, yang bermanfaat dan tidak berlebihan
• Assess: memastikan informasi yang didapat valid dan dari sumber
terpercaya. Hindari informasi yang salah, apabila akan berbagi
informasi saring dan cek kebenarannya.
• Action: Lakukan tindakan yang sesuai dengan anjuran resmi dari yang
berwenang, tetap melakukan penilaian risikonya dan tetap tenang.
• Reflect: Merefleksikan dan mengevaluasi apa yang sudah dilakukan,
menilai situasi terkini dan mempersiapkan respons berikutnya yang
akan diambil.
5.2. PENCEGAHAN MASALAH
KESEHATAN JIWA DAN PSIKOSOSIAL
PADA : KELUARGA
Pencegahan
Mengetahui Masalah
Masalah
Kesehatan Jiwa
dan Psikososial Mengambil keputusan
pada keluarga
Merawat anggota keluarga → 5 B
KUMPUL
KELUARGA Menciptakan suasana keluarga yang kondusif
SERUMAH
5M+5B Mengetahui/menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
PENCEGAHAN MASALAH KESWA
PADA KELUARGA: MEETING KELUARGA: 5M 5B
• Mengetahui masalah: setiap anggota keluarga dapat mengutarakan pemahaman dan
permasalahan yang dirasakan terkait COVID-19.
• Mengambil keputusan: keluarga mengambil keputusan dalam mengatasi masalah
berdasarkan masukan dari anggota keluarga yang lain dan informasi resmi dari
pemerintah.
• Merawat anggota keluarga: melakukan kegiatan sehari – hari dalam keluarga yang
menguatkan ikatan emosional dan keluarga semakin harmonis. Keluarga dapat
merencanakan kegiatan 5 B (lima kegiatan bersama): belajar, beribadah, bermain,
bercakap – cakap, dan berkreasi bersama.
• Menciptakan suasana keluarga yang kondusif: saling menghormati, menghargai dan
memberi harapan satu dengan yang lain sehingga ikatan emosi dan tali kasih semakin
baik.
• Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia: Puskesmas, Dokter
keluarga, praktik perawat jiwa, Klinik, Rumah sakit dan berbagai informasi kesehatan
dari pemerintah
PENATAAN RUANGAN DALAM RUMAH

PENATAAN RUANG DALAM RUMAH


RUANG IBADAH RUANG BEKERJA

RUANG BELAJAR RUANG MAIN

RUANG MAKAN RUANG PRAKTIK


MANDIRI
5.3. PENCEHAGAN MASALAH KESEHATAN
JIWA-PSIKO-SOSIAL: MASYARAKAT

BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN


• JATENG: “JOGO TONGGO”
• KARO: “SISAMPAT-SAMPATEN”
• KALSEL: “GAWI SABUMI”
• BALI : “MENYAMA BRAYA”

INDONESIA: “GOTONG ROYONG”


KEGIATAN GOTONG ROYONG

1. Gotong royong dalam keluarga : saling tolong menolong


kegiatan dalam rumah tangga
2. Gotong royong dengan masyarakat dan lingkungan :
➢Berbagi informasi tentang Covid-19 dan adaptasi kebiasaan
baru (AKB)
➢Tolong menolong dengan keluarga yang menjalani isoman
karena mengalami Covid-19 (mis : berbagi sembako dan
kebutuhan pokok)
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
MEETING KELUARGA
STRATEGI PELAKSANAAN
Meeting Keluarga Sendiri:
Edukasi OS
1.ORIENTASI 2. KERJA
2.1 Pengkajian
1.1 Salam
2.2 Tindakan Keperawatan
1.2 Evaluasi
1.3 Validasi 3. TERMINASI
1.4 Kontrak 3.1 Evaluasi Subjektif
3.2 Evaluasi Objektif
1.4.1 Tindakan dan Tujuan
3.3 RTL : Klien dan Keluarga
1.4.2 Waktu 3.4 RTL: Relawan
1.4.3 Tempat: Via online 3.5 Salam
1. ORIENTASI
1.1 Salam : Selamat malam semua, salam sehat
1.2 Evaluasi : Apa khabar hari ini? Semoga sehat selalu
1.3 Validasi : Bagaimana dengan COVID-19? Aman kan ya?
1.4 Kontrak
1.4.1 Tindakan dan Tujuan : Saya baru ikut pelatihan
tentang perilaku baru agar tidak tertular dan tidak
menularkan COVID-19
1.4.2 Waktu : Kira - kira 30 menit ya kita meeting keluarga
1.4.3 Tempat : Ayo kita duduk di meja makan
2. KERJA
2.1. Penjelasan DKJPS-COVID-19:
Saya mau berbagi tentang apa itu Covid-19 …….
2.2 Cara mengenai perilaku baru agar tidak tertular dan tidak
menularkan COVID-19 :
✓Peningkatan (promosi) Imunitas Fisik ………
✓Peningkatan (promosi) Imunitas Ketahanan Jiwa ………
✓Pencegahan Penularan Covid-19 ………
✓Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa ………
(Sesuai dengan materi/leaflet)
2.3 Diskusi tentang 5 M + 5 B
✓ Mengenal masalah : apakah diantara keluarga kita sudah jelas
tentang Covid-19, apakah ada diantara kita yang mengalami
PP,KE,KS,KKC
✓ Memutuskan : bagaimana kita sepakai menjalani 29 Adaptasi
Kebiasaan baru
✓ Merawat : Ayo kita buat daftarnya, ditempel didinding dan saling
mengingatkan setiap hari serta membuat daftar ceklist
✓ Menciptakan lingkungan yang kondusif : 5 B (mari kita melakukan
aktivitas bersama : belajar, beribadah, bercakap-cakap, bermain,
makan)
✓ Mengunakan pelayanan kesehatan : ayo kita catat no tlp puskesmas
terdekat, kl ada yang sakit bisa kita hubungi via telp)
3. TERMINASI
3.1 Evaluasi Subjektif : Bagaimana perasaannya setelah kita
bercakap-cakap
3.2 Evaluasi : Apa saja tadi yang kita diskusikan? Iya :
ada 4 kelompok perilaku baru agar tidak
tertular dan tidak menularkan COVID-19
3.3 RTL kel binaan : Bagaimana kalau kita meeting setiap malam
agar kita cek apakah kita sudah melakukan perilaku baru tersebut.
sampaikan pada semua anggota keluarga
3.4 RTL relawan : Baiklah besok malam kita meeting keluarga
lagi ya
3.5. Salam : Selamat malam, salam sehat selalu
STRATEGI PELAKSANAAN
Edukasi Keluarga Binaan:
Orang Sehat
1.ORIENTASI 2. KERJA
2.1 Pengkajian
1.1 Salam
2.2 Tindakan Keperawatan
1.2 Evaluasi
1.3 Validasi 3. TERMINASI
1.4 Kontrak 3.1 Evaluasi Subjektif
3.2 Evaluasi Objektif
1.4.1 Tindakan dan Tujuan
3.3 RTL : Klien dan Keluarga
1.4.2 Waktu 3.4 RTL: Relawan
1.4.3 Tempat: Via online 3.5 Salam
1. ORIENTASI
1.1 Salam : Selamat pagi Bu Heni, Saya bu Budi, tetangga sebelah rumah ibu
1.2 Evaluasi : Apa khabar? Semoga sehat selalu
1.3 Validasi : Bagaimana dengan COVID-19? Aman kan ya?
1.4 Kontrak
1.4.1 Tindakan dan Tujuan: Saya telah ikut pelatihan tentang perilaku baru agar
tidak tertular dan tidak menularkan COVID-19,
sudah saya terapkan di keluarga saya dan
saya ingin berbagi dengan ibu
1.4.2 Waktu : Kira - kira ada waktu ya? Hanya 30 menit kock
1.4.3 Tempat : Maaf Via online ya
2. KERJA
2.1. Penjelasan DKJPS-COVID-19:
Saya mau berbagi tentang apa itu Covid-19 …….
• 2.2. Penjelasan daftar keluarga , skrining dan edukasi orang
sehat
• Pertama isi dulu daftar keluarga ya: ini saya kirim. Isi semua anggota keluarga
yang tinggal serumah
• Kedua isi skrining supaya kita tau masalah kesehatan kita terkait COVID-19 dan
masalah kesehatan jiwa baik stres maupun cemas yang kita rasakan . Ini yang
mengisi yang usia >15 tahun
2. KERJA
2.3 Cara mengenai perilaku baru agar tidak tertular dan tidak
menularkan COVID-19 :
✓Peningkatan (promosi) Imunitas Fisik ………
✓Peningkatan (promosi) Imunitas Ketahanan Jiwa ………
✓Pencegahan Penularan Covid-19 ………
✓Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa ………
(Sesuai dengan materi/leaflet)
2.4 Diskusi tentang 5 M + 5 B
✓ Mengenal masalah : apakah ibu sudah jelas tentang Covid-19,
apakah ada diantara keluarga ibu yang mengalami PP,KE,KS,KKC
✓ Memutuskan : bagaimana kita sepakati keluarga ibu menjalani 29
Adaptasi Kebiasaan baru
✓ Merawat : saya sarankan ibu buat daftarnya, ditempel didinding dan
saling mengingatkan setiap hari serta membuat daftar ceklist
✓ Menciptakan lingkungan yang kondusif: 5 B (saya sarankan ibu dan
keluarga melakukan aktivitas bersama : belajar, beribadah,
bercakap-cakap, bermain, makan)
✓ Mengunakan pelayanan kesehatan : ibu ini no tlp puskesmas
terdekat, kl ada yang sakit bisa kita hubungi via telp)
3. TERMINASI
3.1 Evaluasi Subjektif : Bagaimana perasaannya ibu setelah kita
bercakap-cakap
3.2 Evaluasi : Apa saja tadi yang kita diskusikan? Iya :
daftar keluarga, skrining dan ada 4 kelompok
perilaku baru agar tidak tertular dan tidak
menularkan COVID-19
3.3 RTL kel binaan : Jangan lupa lakukan meeting keluarga dan
sampaikan pada semua anggota keluarga
3.4 RTL relawan : dua hari lagi saya kontak lagi ya dan kita
diskusi lagi
3.5. Salam : Selamat sore, salam sehat selalu
ADAPTASI KEBIASAAN BARU MENGHADAPI COVID-19
PELAKSANAAN
NO PERILAKU BARU
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 dst
I. PENINGKATAN IMUNITAS FISIK
1 Makanan Bergizi
2 Minum 2 liter perhari
3 Olah Raga 30 menit per hari
4 Berjemur sebelum jam 09.00 dan sesudah 15.00
5 Istirahat Tidur 6-7 jam
6 Vaksinasi
II. PENINGKATAN IMUNITAS JIWA-PSIKO-SOSIAL
1 Fisik Rilek
2 Emosi Positif
3 Pikiran Positif
4 Perilaku Positif
5 Relasi Positif
6 Spiritual Positif
ADAPTASI KEBIASAAN BARU MENGHADAPI COVID-19

PELAKSANAAN
NO PERILAKU BARU
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 dst
III. PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19
12 Menjaga Jarak Sosial
13 Menjaga Jarak Fisik
14 Mencuci Tangan
15 Memakai Masker
16 Menghindari kerumunan - Stay at home
17 Membersihkan HP
18 Melakukan Etika Bersin & Batuk
IV. PENCEGAHAN MASALAH JIWA-PSIKO-SOSIAL
19 INDIVIDU: BAAR
20 KELUARGA:
Meeting Keluarga
5M
5B
21 MASYARAKAT: GOTONG ROYONG

Anda mungkin juga menyukai