Anda di halaman 1dari 14

FILSAFAT PANCASILA

Dr. Agustinus W. Dewantara, S.S., M.Hum.

NAMA : Rizka Wahyu Nurmalaningrum

NIM : 51418043

JURUSAN : Manajemen

Universitas Katolik Widya Mandala

Kota Madiun

2018

1
PERISTIWA MUNDURNYA SOEHARTO DARI JABATAN PRESIDEN
INDONESIA

Abstrak :

Seringkali keterkaitan antara politik,ekonomi dan sejarah luput dari perhatian kita
selama ini. Banyak sejarah pembangunan Indonesia bahkan sejarah politik bangsa Indonesia
sendiri dilupakan oleh masyarakat era milenial ini. Mereka lebih memilih handphone dari
pada buku. Lebih memilih handphone dari pada sejarah. Padahal sejarah itu penting. Para
penerus bangsa di era milenial ini lebih mementingkan sosmed dari pada mengetahui asal
muasal suatu Negara. Banyak yang tidak mengerti bagaimana sejarah seseorang yang bisa
menjadi presiden. Ada berbagai teori mengenai sejarah, seperti teori aristoteles, dan teori
plato. Arisstoteles dapat dijadikam rujukan pembelajaran bagi cita-cita Negara dengan
pembawaan yang adil dan tenang. Diskusi dengan tema ini mengambil contoh kasus
Lengsernya Soeharto sebagai Presiden RI.

Kata-kata Kunci

Aristoteles,Soeharto,Presiden

.Abstract:

Often the link between politics, economics and history escapes our attention so far. Much of
the history of Indonesian development even the political history of the Indonesian nation
itself has been forgotten by this millennial era society. They prefer mobile phones rather than
books. Prefer cellphones from history. Even though history is important. The successors of
the nation in the millennial era are more concerned with social media than knowing the origin
of a country. Many do not understand the history of someone who can become president.
There are various theories about history, such as Aristotelian theory, and the theory of
plateau. Arisstoteles can be made a reference for learning for the ideals of the State with a fair
and calm manner. The discussion with this theme takes the example of the fall of Soeharto as
President of the Republic of Indonesia.

Keywords:

Aristoteles,Soeharto,President

2
Latar Belakang

A. Menurut Aristoteles
Negara terjadi karena penggabungan antara keluarga-keluarga menjadi
kelompok yang lebih besar, kelompok ini bergabung dengan kelompok lain untuk
memenuhi rasa keadilan. Ketika ada keadilan akan menciptakan kebahagiaan dan
negara yang menjunjung nilai keadilan tersebut. Sejumlah warga negara ikut
berpartisipasi dalam kegiatan bermusyawarah. Dengan adanya keadilan
memungkinkan suatu masyarakat dapat berkumpul dengan damai ,tidak adanya
kekerasan dalam kehidupan. Semua dapat berjalan dengan tentram,damai,dan
nyaman. Tetapi, dalam kebersamaan pasti ada seseorang yang mencari kesempurnaan
dan kepuasn pribadi. Tidak mementingkan orang lain.
B. Menurut Plato
Kebutuhan manusia/ individu yang berbeda dan mereka harus bersatu dan
bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan bersama tersebut. Persatuan dari individu ini
yang kemudian disebut oleh masyarakat sebagai negara. Di dalam kerjasama
dibutuhkan susunan struktur yang identik sebagai ciri khas dari sesuatu individu.

3
PERISTIWA MUNDURNYA SOEHARTO DARI JABATAN PRESIDEN
INDONESIA

Presiden Soeharto merupakan Presiden kedua di Indonesia yang menjabat dari tahun
1966 sampai tahun 1998 menggantikan Presiden Soekarno. Presiden Soeharto merupakan
satu-satunya presiden di Indonesia yang memiliki masa jabatan terlama yaitu 32 tahun.Yang
dikenal dengan sebutan “Bapak Pembangunan”. Dibawah pemerintahannya Soeharto sukses
menghantarkan Indonesia menjadi negara Swasembada dimana sektor dibidang pertanian
amat berkembang dengan pesatnya melalui progaram Rapelitanya. Soeharto menjabat sebagai
Presiden terlama karena kemampuannya dalam membangun dan menggelar seperangkat
instrumen penindasan, kemudian melakukan pertukaran dan menciptakan organisasai yang
efektif dalam budaya Indonesia hingga terkenal di dunia. Sebelum menjadi seorang Presiden,
Soeharto merupakan pemimpin militer pada masa pendudukan Jepang dan Belanda dengan
pangkat terakhir Mayor Jenderal.

Soeharto dilahirkan di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu,


Bantul, Yogyakarta. Pada tanggal 8 Juni 1921 oleh pasangan Sukirah dan Kertosudiro.
Menikah dengan seorang wanita yang bernama Tien Soeharto pada tanggal 26 Desember
1947. Dan dikaruniai 6 orang anak ( 3 laki-laki dan 3 perempuan). Selama menjabat menjadi
Presiden, Soeharto di dampingi oleh Hamengkubuwono IX, Adam Malik,Umar W,
Sudharmono, Try Sutrisno dan B.J Habibie. Di dunia internasional, Soeharto sering mendapat
julukan “The Smiling General” atau “Sang Jenderal yang Tersenyum”. Soeharto mendapat
julukan tersebut karena raut mukanya yang selalu tersenyum. Saat masa pemerintahannya,
Soeharto menggunakan sistem Pemerintahan Orde Baru. Dimana istilah tersebut digunakan
pada masa setelah pemberontakan Gerakan 30 September pada tahun 1965. Pemerintahan
Orde Baru mulai berlaku setelah dikeluarkannya SUPERSEMAR (Surat Perintah Sebelas
Maret) oleh Presiden Soekarno. Dalam masa kekuasaannya, Soeharto membangun negara
yang stabil dan mencapai kemajuan ekonomi dan infrastruktur. Soeharto juga dianggap
membatasi kebebasan warga negara Indonesia keturunan Tionghoa, menduduki Timor Timur
dan dianggap sebagai rezim paling korup dalam sejarah dunia modern dengan estimasi
kerugian negara sekitar 15-35 miliar dolar Amerika Serikat.

Kelebihan dan Kekurangan Presiden Soeharto saat memimpin menggunakan Orde Baru,
yaitu :

Kelebihan Orde Baru :

4
1. Ada perkembangan GDP per kapita Indonesia, pada tahun 1968 hanya $70 menjadi
lebih dari $1.000 pada tahun 1996.
2. Ada nya Program Keluarga Berencana yang berhasil di rencanakan pada masa orde
baru.
3. Kebutuhan bahan pokok makanan yang tercukupi, sehingga mengurangi dampak dari
kekurangan gizi.
4. Keamanan dalam negari meningkat dan ketat.
5. Menurunya masyarakat yang tidak bisa membaca. Sehingga pengangguran dapat
dikurangi.
6. Sukses Gerakan Wajib Belajar dan Sukses Gerakan Orang Tua asuh.
7. Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri.

- Kelemahan Orde Baru :


1. Ramainya korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) yang terjadi, terutama di tahun 1990 an.
2. Karena pembangunan yang tidak merata menyebabkan kesenjangan pembangunan
antara pusat dan daerah, yang disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar
disedot ke pusat. Terutama di Aceh dan Papua.
3. Sering menebar isu rasian dan kurang menghargai HAM
4. Karena perbedaan pendapat yang tidak merata antara si kaya dan si miskin
menyebabkan kesenjangan sosial di masyarakat. Si kaya merasa lebih bagi dalam
segala bidang.
5. Kurang ada kebebasan pers sehingga banyak koran dan majalah yang dibreidel.
6. Adanya program “Penembakan Misterius” (petrus) demi terciptanya keamanan.
Ketika ada seseorang yang menghina Soeharto/ ketika ada sesorang yang berbeda
pendapat dengan Soeharto malam nya orang itu akan diculik / ditembak secar
misterius.
7. Tidak ada nya kebebasan berpendapat.

Pada tanggal 21 Mei 1998 merupakan suatu momen penting dalam sejarah Indonesia,
juga merupakan momen penting bagi Soeharto. Saat itu, dia menyatakan diri mundur dari
kursi kepresidenan. Sebelum kemundurannya Indonesia mengalami krisis politik dan
ekonomi dalam 6 sampai 12 bulan sebelumnya. Presiden Soeharto mundur karena adanya
tuntutan rakyat untuk mengadakan reformasi di segala bidang, terutama permintaan

5
pergantian kepemimpinan nasional. Dengan mundurnya Soeharto juga menandai akhir dari
masa Orde Baru. Berikut ini akan saya sajikan kronologis lengsernya Presiden Soeharto:

5 Maret 1998

Dua puluh mahasiswa Universitas Indonesia mendatangi Gedung DPR/MPR untuk


menyatakan penolakan terhadap pidato pertanggung jawaban Presiden yang disampaikan
pada Sidang Umum MPR dan menyerahkan agenda reformasi nasional. Mereka diterima
Fraksi ABRI.

11 Maret 1998

Soeharto dan BJ Habibie disumpahi menjadi presiden dan wakil presiden.

14 Maret 1998

Soeharto mengumumkan kabinrt baru yang dinamai Kebinet Pembangunan VII.

15 April 1998

Soeharto meminta mahasiswa mengakhiri proses dan kembali ke kampus karena


sepanjang bulan ini mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi swasta dan negeri melakukan
unjuk rasa menuntut dilakukannya reformasi politik.

18 April 1998

Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima Abri Jendral Purn. Wiranto dan 14


Menteri Kabinet Pembangunan VII mengadakan dialog dengan mahasiswa di Pekan Raya
Jakarata namun cukup banyak perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang
menolak dialog tersebut.

1 Mei 1998

Soeharto melalui Menteri Dalam Negeri dan Menteri Penerangan Alwi DAchlan
mengatakan bahwa reformasi baru bisa dimulai tahun 2003.

6
2 Mei 1998

Pernyataan itu diralaat dan kemudian dinyatkan bahwa Soeharto mengatkan reformasi
bisa dilakukan sejak sekarang ( tahun 1998-red)

4 Mei 1998

Mahasiswa di Medan,Bandung dan Yogyakarta menyambut kenaikan harga bahan


bakar minyak (2 Mei 1998) dengan demonstrasi besar-besaran. Demokrasi itu berubah
menjadi kerusuhan sasat para demonstrasi terlibat bentrok dengan petugas keamanan. Di
Universitas Pasundam Bandung misalnya, 16 mahasiswa luka akibat bentrokan tersebut.

5 Mei 1998

Demonstrai mahasiswa besar-besaran terjadi di Medan yang berujung pada kerusakan.

9 Mei 1998

Soeharto berangkat ke Kairo, Mesir. Untuk menghadiri pertemuan KTT G-15. Ini
merupakan lawatan terakhirnya keluar negeri sebagai Presiden RI.

12 Mei 1998

Aparat keamanan menembak empat mahasiswa Trisakti yang berdemonstansi secara


damai. Keempat mahasiswa tersebut ditembak saat berada di halaman kampus.

13 Mei 1998

Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi
dating ke Kampus Trisakti untuk menyatakan duka cita.Kegitan itu diwarnai kerusuhan.

14 Mei 1998

Soeharto seperti dikutip koran, mengatakan bersedia mengundurkan diri jika rakyat
menginginkan. Ia mengatakan itu di depan masyarakat Indonesia di Kairo. Sementara itu
kerusuhan dan penjarahan terjadi di beberapa pusat perbelanjaan di Jabotabek seperti
Supermarket Hero, Super Indo, Makro, Goro, Ramayana dan Borobudur.  Beberapa dari

7
bagunan pusat perbelanjaan itu dirusak dan dibakar. Sekitar 500 orang meninggaldunia akibat
kebakaran yang terjadi selama kerusuhan terjadi.

15 Mei 1998

Soeharto tiba di Indonesia setelah memperpendek kunjungannya di Kairo. Ia


membantah telah mengatakan bersedia mengundurkan diri.  Suasana Jakarta masih
mencekam. Toko - toko banyak di tutup. Sebagian warga pun masih takut keluar rumah.

16 Mei 1998

Warga asing berbondong - bondong kembali ke negeri mereka. Suasana di Jabotabek


masih mencekam.

19 Mei 1998

Soeharto memangiil Sembilan tokoh Islam seperti Nurcholis Madjid, Abdurachman


Wahid, Malik Fajar , dan KH Ali Yafie. Dalam pertemuan yang berlangsung selama hamper
2,5 jam itu para tokoh membeberkan situasi terakhir, diamana eleman masyarakat tetap
menginginkan Soeharto mundur.

Permintaan tersebut ditolak Soeharto. Ia lalu meningajukan pembentukan Komite


Reformasi. Pada saat itu Soeharto menegaskan bahwa ia tak mau dipilih lagi menjadi
presiden. NAmun hal ini tidak mampu meredam aksi massa, mahasiswa yang dating ke
Gedung MPR untuk berunjukrasa semakin banyak. Sementara itu Amien Rais mengajak
massa mendatangi Lapangan Monumen Nasional untuk memperingati Hari Kebangkitan
Nasional.

20 Mei 1998

Jalur jalan menuju Lapangan Monumen Nasional diblokade petugas dengan pagar
kawat berduri untuk mencegah mssa masuk lewat komplek Monumen Nasional namun,
pengerahan massa tak jadi dilakukan. Pada dinihari Amien Rais meminta massa tak dating ke
Lapangan Monumen Nasional karena ia khawatir kegiatan itu akan menelan korban jiwa.
Sementara ribuan mahasiswa tetap bertahan dan semakin banyak berdatangan ke gedung
MPR/DPR. Mereka terus mendesak agar Soeharto mundur.

8
21 Mei 1998

Di istana Merdeka, Kamis pukul 09.05 Soeharto mengumumkan mundur dari kursi
Presiden dan Bj Habibie disumpah menjadi Presiden RI ketiga (ANTARA)

9
ARGUMENTASI

Presiden Soeharto merupakan Presiden kedua di Indonesia. Yang menjabat sebagai


Presiden terlama yakni 32 tahun dari tahun 1966 sampai tahun 1998 menggantikan Presiden
Soekarno. Di masa pemerintahan Soeharto banyak terjadi kasus Korupsi, Kolusi, Nepotisme
(KKN) yang terjadi, terutama di tahun 1990 an. Yang menyebabkan seseorang lebih
mementingkan diri sendiri dari pada orang lain. Dengan terjadinya KKN akan menyebabkan
seseorang dengan mudahnya menebar isu dan kurang menghargai HAM. Selain itu juga
Karena pembangunan yang tidak merata menyebabkan kesenjangan pembangunan antara
pusat dan daerah, yang disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat.
Terutama di Aceh dan Papua. Adanya perbedaaan yang mencolok anatara si kaya dan si
miskin. Adanya program “Penembakan Misterius” (petrus) sehingga membuat masyarakat
enggan berkomentar akan segala hal yang terjadi. Tidak adanya kebebasan berpendapat
masyarakat dalam segala hal . Ketika ada seseorang yang menghina Soeharto/ ketika ada
sesorang yang berbeda pendapat dengan Soeharto malam nya orang itu akan diculik /
ditembak secara misterius.

Teori Aristoteles menjelaskan Ketika ada keadilan akan menciptakan kebahagiaan


dan negara yang menjunjung nilai keadilan tersebut. Tetapi di dalam kepemimpinannya,
Soeharto tidak memberikan keadilan kepada masyarakat seperti tidak adanya kebebasan
berpendapat sehingga menghambat pers, banyak koran dan majalah yang dibreidel. Tidak
adanya masyarakat yang ikut bermusyawarah. Didalam kepemimpinannya soeharto lebih
mementingkan diri sendiri dari pada masyarakat. Adanya penembak Jitu yang digunakan
kepada masyarakat apabila melanggar dan tidak mengikuti keinginan Soeharto. Jadi
Masyarakat tidak bebas dan tidak aman pada saat pimpinan soeharto .

Teori plato menjelaskan keadilan ini yang dianggap aristoteles sangat penting
keadilan menunjuk pada”equality” yang memiliki karakteristik proposional bukan sekedar
asal sama. Di dalam teori ini menujukan bahwa adanya perbedaan yang menojol antara kaum
atas dan bawah( si kaya dan si miskin). Dengan adanya uang semua bisa berjalan dengan
lancar. Contohnya pembangunan yang tidak merata menyebabkan kesenjangan pembangunan
antara pusat dan daerah, yang disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke
pusat, terutama di Aceh dan Papua. Karena perbedaan pendapat yang tidak merata antara si
kaya dan si miskin menyebabkan kesenjangan sosial di masyarakat. Si kaya merasa lebih bagi
dalam segala bidang.

10
Lalu masyarakat ingin mengunjuk kepada presiden tapi sayangnya tidak berani tapi
Mahasiswa mengetahui adanya itupun akan berunjuk rasa untuk mencari kedilan pada 5
Maret 1998- 21 Mei 1998. Semua mahasiswa dari berbagai Universitas turun ke jalan untuk
mencari keadilan kepada Presiden. Mahasiwa ingin adanya pergantian Presiden karena di
masa kepemimpinannya banyak terjadi kekerasan dan sikap,sifat yang tidak profesional di
tempatnya. Disaat mahasiswa berunjuk rasa dengan cara mengepung gedung MPR/DPR
tetapi di gedung itu di jaga ketat oleh aparat kepolisian. Kemudian dari hari ke hari jumlah
mahasiswa yang berunjuk rasa untuk melengserkan jabatan Soeharto sebagai Prsiden semakin
bertambah.

Teori Alenia ketiga yaitu leisure time ( waktu luang ) yang dimaksud Aristoteles
aktivitas-aktvitas yang dapat membangun peradaban budaya, filsafat dan humanisme. Teori
alinea ketiga ini sangat bersangkutan dari pemimin presiden soeharto sebab semakin banyak
orang yang bisa membaca sehingga angka pengangguran menurun itu adanya gerakan
pemerintah. Ada perkembangan GDP per kapita Indonesia, pada tahun 1968 hanya $70
menjadi lebih dari $1.000 pada tahun 1996. Ada nya Program Keluarga Berencana yang
berhasil di rencanakan pada masa orde baru. Dengan adanya program KB ini, diharapkan
masyarakat tidak terlalu mengikuti tradisi kuno yang berbunyi “ Akeh anak, Akeh rejeki”
yang memiliki arti “Banyak Anak , banyak Rejeki” yang pada hakikatnya samua hal itu
tergantung dari nasib dan kerja keras orang tua untuk membiayai kehidupan anak-anaknya.
Kebutuhan bahan pokok makanan yang tercukupi, sehingga mengurangi dampak dari
kekurangan gizi. Dengan kebutuhan bahan pokok berupa makanan dan vitamin diharapkan
masyarakat tidak kekurangan gizi. Keamanan dalam negeri semakin meningkat tidak ada
orang berani bermacam-macam saat pemimpin soeharto sedang berlangsung sebab kalau
berani bermacam-macam banyak orang hilang entah kemana dan banyak orang di tembak
secara langsung dengan penembak misterius (Petrus), dan Pembangunan Rencana
pembangunan lima tahun (Repelita) sukses dilaksanakan. Menurunya masyarakat yang tidak
bisa membaca. Sehingga pengangguran dapat dikurangi. Sukses Gerakan Wajib Belajar dan
Sukses Gerakan Orang Tua asuh.nSukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk
dalam negeri.

Teori menurut Plato yakin bahwa pengetahuan itu dapat dicapai, dimiliki dengan
sepenuhnya. Pengetahuan yang sifatnya sempurna dan sebagai objek yang benar-benar nyata
dari bentuk aslinya, baginya ia akan permanen dan tidak akan pernah berubah dengan kaitan

11
soeharto itu saat memimpin, soeharto sangat jelas melakukan kasus KKN dan banyak kasus
lain-lain. Lalu di ketahui oleh Mahasiswa yang menyambut kenaikan harga bahan bakar
minyak dengan demonstrasi besar-besaran yang berubah menjadi kerusuhan saat para
demonstrasi terlibat bentrok dengan petugas keamanan. Aparat keamanan menembak empat
mahasiswa Trisakti yang berdemonstansi secara damai. Keempat mahasiswa tersebut
ditembak saat berada di halaman kampus. Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di
Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi datang ke Kampus Trisakti untuk menyatakan duka
cita.Kegitan itu diwarnai kerusuhan.

Soeharto memangiil Sembilan tokoh Islam seperti Nurcholis Madjid, Abdurachman Wahid,
Malik Fajar , dan KH Ali Yafie. Dalam pertemuan yang berlangsung selama hampir 2,5 jam
itu para tokoh membeberkan situasi terakhir, dimana eleman masyarakat tetap menginginkan
Soeharto mundur. Permintaan tersebut ditolak Soeharto. Ia lalu meningajukan pembentukan
Komite Reformasi. Pada saat itu Soeharto menegaskan bahwa ia tak mau dipilih lagi menjadi
presiden. Namun hal ini tidak mampu meredam aksi massa, mahasiswa yang datang ke
Gedung MPR untuk berunjukrasa semakin banyak. Sementara itu Amien Rais mengajak
massa mendatangi Lapangan Monumen Nasional untuk memperingati Hari Kebangkitan
Nasional. . Sepanjang jalan di blokade oleh petugas dengan pagar berduri tapi massa tidak
menghiraukan pagar tersebut mahasiswa masih tetap bertahan untuk mendesak soeharto
untuk turun dari jabatannya. Mahasiswa saat unjuk rasa banyak menelan korban jiwa. Pada
21 Mei 1998 Soeharto mundur dari jabatannya beliau di gantikan oleh wakilnya yaitu B.J
Habibie. B.J Habibie di sumpah menjadi Presiden yang ketiga.

Kelengseran jabatan Presdien soeharto sangat tragis bagi Masyarakat atau Mahasiswa yang
menelan banyak korban jiwa tapi usaha mahasiswa tidak sia-sia karena perjuangnya yang
tidak pernah mundur kejadian itu saat turunan Soeharto yang dinamakan Tragedi Tri Sakti
untuk mengingat perjuang-perjuangan Mahasiswa saat unjuk rasa kepada Presiden yang
kedua yang akan di ingat sejarah sampai sekarang ini yang tidak akan di lupakan oleh
siapapun.

12
KESIMPULAN

Pada 5 Maret 1998 sampai 21 Mei 1998 ada tragedi penurunan jabatan presiden
Soeharto oleh Mahasiswa. Karena tragedi ini menyebabkan banyak korban jiwa yang
berjatuhan . Seharusnya Soeharto tidak mementingkan diri sendiri, harus bisa mengontrol
masyarakat sehingga kejadian tersebut tidak terjadi dengan cara berunding dengan mahasiswa
dan masyarakat. Apabila soeharto melihat dan menggunakan teori plato dan aristoteles
kejadian tersebut dapat dihindari.

Sebagai pemimpin yang baik seharusnya mendengarkan keinginan rakyat.


Mengapresiasi masyarakat, memberikan hak-hak masyarakat, memberikan kebebasan
berpendapat,menyatakan keinginan, kebebasn pers dan bermusayawarah, sampai saat ini
kejadian lengsernya Presiden Soeharto masih dikenang oleh masyarakat karena merupakan
salah satu kejadian sejarah yang sangan tragis dan di kenal Tri Sakti oleh Rakyat Indonesia
dan tidak akan di lupakan untuk mengingat perjuangan pahlawan mahasiswa untuk keturunan
jabatan Presiden Soeharto

13
DAFTAR PUSTAKA

Dewantara, A. (2017). Filsafat Moral (Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia).

Buku diskursus filsafat pancasila dewasa ini.

https://id.wikipedia.org/wiki/Soeharto

https://nasional.kompas.com/read/2008/01/27/16234932/
Kronologi.Kelengseran.Soeharto..Mei.1998

14

Anda mungkin juga menyukai