Anda di halaman 1dari 46

Pengukuran Gejala, Distribusi dan

Tabel

Pengukuran gejala menentukan


besaran suatu gejala alat ukur
Distribusi sebaran
Tabel penyajian data

Pengukuran, distri, tabel 1


Pengukuran Gejala (Skala Data):

⚪ Nominal atau diskrit pilah-pilah


⚪ Ordinal berjarak tetapi tidak
sama
⚪ Interval berjarak sama
⚪ Ratio berjarak sama dengan nilai
mutlak

Pengukuran, distri, tabel 2


Skala pengukuran
1. Nominal skala yang berfungsi
untuk membedakan kategori
satu dan kategori lain secara
diskrit. Ex: Kategori dalam KTP
(kawin, tidak kawin)
Subjek Peringkat
2. Ordinal skala yang
SLB Mekar 2
menunjukkan SLB Kuncup 1
tingkatan/peringkat namun SLB Putik 3
tidak memperhitungkan jarak SLB 5
antar peringkat. Kelopak
SLB 4
Mahkota
Lanjutan...
3. Interval skala yang menyatakan
peringkat antar tingkatan, jarak antar
tingkatan jelas namun belum memiliki
angka (0) mutlak.
Subjek Waktu Peringkat Selisih antar
(menit) peringkat
SLB Mekar 45 2 4
SLB Kuncup 42 1 3
SLB Kelopak 49 3 1
SLB Putik 52 5
SLB 50 4 2
Mahkota
Lanjutan....
4. Rasio skala pengukuran yang
menyatakan peringkat jarak
antartingkatan jelas dan memiliki
angka (0) mutlak.
Subjek Waktu Peringkat Selisih Kelipatan
SLB Mekar 45 2 4 2 kali (Mahkota-Putik)
SLB Kuncup 42 1 3
SLB Kelopak 49 3 1
SLB Putik 52 5
SLB Mahkota 50 4 2 2 kali (Mahkota-Kelopak)
Tugas
Kemampuan Kosa Kata Bahasa Inggris (Kata Kerja) melalui PTK
Sebelum Tindakan: GR (18), LK (19), MR (21)
Tindakan I: GR (24), LK (23), MR (25
Tindakan II: GR (30), LK (29), MR (30)
skor maksimum 35
Buatlah:
1.Tabel Persentase
2.Diagram Batang
3.Diagram Garis
Latihan:

Bentuklah kelompok 4-5 orang


Buatlah masing-masing contoh skala ordinal,
nominal, interval dan rasio
Diskusikan dalam kelompok (4-5 orang):
Data penelitian:
1. Rizki > Hendra, Hendra > Nori, Desi > Nori, Desi > Hendra
2. Penilaian siswa:
Sangat Baik (5), Baik (4), Cukup (3), Kurang (2), Sangat Kurang (1).
3. jarak baca siswa low vision kelas 2:
Amir 10 cm, Hasan 18 cm, Umar 15 cm.
4. Jenis gangguan perilaku pada siswa:
Agresif= 1, Hiperaktif= 2, ODD= 3
Tentukan skala pengukuran yang digunakan
Kecenderungan statistika yang digunakan
Penentuan statistik

1. Kepuasan Orang Tua Terhadap Fasilitas Pendidikan Jasmani Adaptif di SLB Harum.
2. Faktor Pendukung Keberhasilan Praktik Pendidikan Inklusi di SD Camar.
3. Persepsi Kepala Sekolah Jenjang Pendidikan Dasar Tentang Pendidikan Inklusi di
kota Ciamis.
4. Efektivitas Metode Discovery Learning Terhadap Kemampuan Mengenal Sumber
Energi Bagi Siswa Tunanetra di SLB Bangau.
5. Efektivitas Media VCD Interaktif Terhadap Penguasaan Doa Sehari-hari bagi siswa
dengan Hambatan Intelektual
Penyajian Data
⚪ Menyajikan data mentah untuk
pengambilan keputusan
⚪ Data mentah diambil dari populasi
atau sampel
⚪ Diperoleh dengan cara :
● Wawancara
● Pengamatan
● Surat menyurat
● Kusioner
● Tes

Pengukuran, distri, tabel 10


Teknik Penyajian Data

⚪ Teks
⚪ Tabel
⚪ Grafik

Pengukuran, distri, tabel 11


Tabel Biasa

⚪ Tabel tunggal

⚪ Tebel ganda

⚪ Tabel majemuk atau silang

Pengukuran, distri, tabel 12


Teknik Menyusun Tabel

⚪ Judul Tabel lurus kiri


Tabel 1 Daftar Pegawai Berprestasi
Menurut Asal Daerahnya
⚪ Tentukan baris dan kolomnya
⚪ Jumlah kolom minimal 2
⚪ Jumlah baris minimal 2

Pengukuran, distri, tabel 13


Soal latihan (Tabel tunggal dan ganda):
A. Penduduk DIY tahun 2007 sbb: Sleman: 580.000 orang;
Bantul: 485.000 orang ; Kodya: 690.000 orang; Kulon
Progo: 450.000 orang; Gunung Kidul: 430.000 orang

B. Penduduk DIY tahun 2007 sbb:Sleman: pria 350.000


orang, wanita 400.000; Bantul: pria 285.000 orang,
wanita 355.000 ; Kodya:pria 390.000 orang, wanita
380.000; Kulon Progo: pria 250.000 orang, wanita
320.000; Gunung Kidul: pria 130.000 orang, wanita
350.000 orang

A. Kesukaan makanan Penduduk Sleman dan Bantul tahun


2007 sbb: Sleman: pria 100.000 suka bakso; 200 tidak
suka bakso , wanita 250.000 suka bakso, 150 tidak suka
bakso; Bantul: pria 180.000 suka bakso, 135.000 tidak
suka bakso, wanita 255.000 suka bakso, 120.000 tidak
suka bakso.

Pengukuran, distri, tabel 14


Tabel Distribusi:
⚪ Distribusi tunggal
urutan data dari yang kecil ke yang besar
⚪ Distribusi frekuensi
Macamnya: numerik, kategorikal, absolut,
relatif, satuan, kumulatif
Urutan data dari yang kecil ke yang besar
dengan frekuensi kemunculannya
⚪ Distribusi frekuensi bergolong
Urutan kelompok data dari yang kecil ke yang
besar dengan frekuensi kemunculannya.

Pengukuran, distri, tabel 15


Distribusi Tunggal
N Subje Nilai
o. k
1. Andi 6
2. Beti 8
3. Cika 7
4. Desti 9
5. Eni 5

Pengukuran, distri, tabel 16


Distribusi Frekuensi
⚪ Distribusi frekuensi
● Pengelompokan data ke dalam
beberapa kategori yang menunjukan
banyaknya data dalam setiap kategori
dan setiap data tidak dapat dimasukan
ke dalam dua atau lebih kategori
⚪ Tujuan
● Data menjadi informatif dan mudah
dipahami

Pengukuran, distri, tabel 17


Contoh Distribusi Frekuensi
No. Nilai Frekuensi
1. 5 10
2. 6 4
3. 7 3
4. 8 5
5. 9 3

Pengukuran, distri, tabel 18


Langkah Distribusi Frekuensi
Bergolong

⚪ Mengurutkan data
⚪ Membuat ketegori atau kelas data
⚪ Melakukan penturusan atau
tabulasi, memasukan nilai ke dalam
interval kelas

Pengukuran, distri, tabel 19


Membuat Interval Kelas

⚪ Tentukan interval kelas


⚪ Interval kelas adalah batas bawah dan
batas atas dari suatu kategori
Rumus :
Nilai terbesar - terkecil
Interval kelas =
Jumlah kelas
Contoh
⚪ Berdasarkan data
● Nilai tertinggi = 50
● Nilai terendah = 10
⚪ Interval kelas :
● = [ 50 – 10 ] / 5
● =8
⚪ Jadi interval kelas 8 yaitu jarak nilai
terendah dan nilai tertinggi dalam
suatu kelas atau kategori
Interval Kelas

Kelas Interval
nilai tertinggi

1 42 --50
2 34 -- 41
3 26 -- 33
4 18 -- 25
5 10 -- 17 nilai terendah
Langkah Ketiga

⚪ Lakukan penturusan atau tabulasi data

Jumlah
Kelas Interval Frekuensi Frekuensi (F)
1 42 50 IIIII IIIII IIII 14
2 34 41 III 3
3 26 33 I 1
4 18 25 I 1
5 10 17 I 1
2.1 Distribusi Frekuensi Relatif

⚪ Frekuensi setiap kelas dibandingkan


dengan frekuensi total
⚪ Tujuan ; Untuk memudahkan
membaca data secara tepat dan tidak
kehilangan makna dari kandungan
data
Contoh Tabel Distribusi Frekuensi

Jumlah Frekuensi
Kelas Interval Frekuensi (F) relatif (%)
1 42 -- 50 14 70
2 33 -- 41 3 15
3 25 - 32 1 5
4 18 -- 24 1 5
5 10 -- 17 1 5
Frekuensi relatif (%)
= [ 14 / 20 ] x 100 %
= 70 %
Batas Kelas
⚪ Batas kelas
● Nilai terendah dan tertinggi
⚪ Batas kelas dalam suatu interval kelas
terdiri dari dua macam :
● Batas kelas bawah – lower class limit
⚪ Nilai teredah dalam suatu interval kelas
● Batas kelas atas – upper class limit
⚪ Nilai teringgi dalam suatu interval kelas
Contoh Batas Kelas

Kelas Interval
1 42 --50
Batas kelas atas
2 34 -- 41
3 26 -- 33
4 18 -- 25
5 10 -- 17
Batas kelas bawah
Nilai Tengah

⚪ Tanda atau perinci dari suatu


interval kelas dan merupakan suatu
angka yang dapat dianggap
mewakili suatu interval kelas
⚪ Nilai tengah kelas kelasnya berada
di tengah-tengah pada setiap
interval kelas
Contoh Nilai Tengah
nilai
Kelas Interval tengah
1 42 --50 46
2 34 -- 41 37.5
3 26 -- 33 29.5
4 18 -- 25 21.5
5 10 -- 17 13.5 Nilai tengah Kelas ke 1
= [ 42 + 50] / 2
= 46
Nilai Tepi Kelas –
Class Boundaries
⚪ Nilai batas antara kelas yang
memisahkan nilai antara kelas satu
dengan kelas lainnya
⚪ Penjumlahan nilai atas kelas dengan
nilai bawah kelas diantaranya dan di
bagi dua
Contoh Nilai Tepi Kelas
Jumlah
Kelas Interval Frekuensi (F) Nilai Tepi Kelas
1 42 50 14 41.5
2 34 41 3 33.5
3 25 33 1 24.5
4 18 24 1 17.5
5 10 17 1 9.5

Nilai tepi kelas ke 2


= [ 33 +34 ] / 2
= 33,5
2.2 Frekuensi Kumulatif
⚪ Menunjukan seberapa besar jumlah
frekuensi pada tingkat kelas
tertentu
⚪ Diperoleh dengan menjumlahkan
frekuensi pada kelas tertentu
dengan frekuensi kelas selanjutnya
⚪ Frekuensi kumulatif terdiri dari ;
● Frekuensi kumulatif kurang dari
● Frekuensi kumulatif lebih dari
Frekuensi kumulatif kurang dari
⚪ Merupakan penjumlahan dari mulai frekuensi
terendah sampai kelas tertinggi dan jumlah
akhirnya merupakan jumlah data (n)
Nilai Tepi Frekuensi
Kelas Interval Kelas Frekuensi kumulatif
6 + 14 = 0
Kurang dari
1 42 -- 50 41.5 14 20 3+6=6
2 34 -- 41 33.5 3 6
3 25 -- 33 24.5 1 3
4 18 -- 24 17.5 1 2
5 10 -- 17 9.5 1 1
9754.5 20 20
Frekuensi kumulatif lebih dari
⚪ Merupakan pengurangan dari jumlah data (n) dengan
frekuensi setiap kelas dimulai dari kelas terendah dan
jumlah akhirnya adalah nol
Kela Nilai Tepi Frekuensi
s Interval Kelas Frekuensi kumulatif
Lebih dari 20 – 6 = 14

1 42 -- 50 41.5 14 14
2 34 -- 41 33.5 3 17 20 – 3= 17
3 25 -- 33 24.5 1 18
4 18 - 24 17.5 1 19
5 10 -- 17 9.5 1 20
20 0
Jadi Frekuensi Kumulatif
Frekuensi kumulatif
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas
Kurang dari Lebih dari

1 42 -- 50 41.5 0 20

2 34 -- 41 33.5 14 6

3 25 -- 33 24.5 17 3

4 18 -- 24 17.5 18 2

5 10 -- 17 9.5 19 1
20 0
2.3 Distribusi Frekuensi Bergolong
Langkah-langkahnya:
⚪ Tentukan nilai(skor) tertinggi dan terendahnya
(H: tinggi dan L: rendah)
⚪ Tentukan Range-nya (luas jangkauan) R=H–
L+1
⚪ Tentukan banyak kelasnya
Umum antara 10 – 20 atau 6 – 15
Aturan Sturges : K = 1 + 3,3 log n
n : cacah data
⚪ Tentukan lebar kelas (interval) I
Umum gunakan ganjil: 3 ; 5 ; 7 ; 9 …
Aturan Struges : I = R/K bulat ke atas
⚪ Tentukan batas kelasnya
⚪ Tentukan titik tengahnya

Pengukuran, distri, tabel 36


Latihan
Peneliti ingin mengetahui kemampuan bina
diri anak tunagrahita jenjang SMPLB
⚪Jumlah aspek yang diamati terdapat 15 soal
dengan skala likert (skor 1-5)
⚪Pembagian ke dalam 6 kelas kemampuan
(tidak melakukan, tidak mampu dengan
bantuan, mampu dengan bantuan fisik,
mampu dengan bantuan verbal, mampu
dengan clue, mampu mandiri)
Buatlah Tabel Distribusi Frekuensi Relatif,
Kurang Dari dan Lebih Dari menggunakan
data berikut.
Data hasil pengisian kuesioner
67 68 34 25 17 21 72 70 24 35

52 43 17 20 20 46 28 35 64 62

37 26 49 68 62 61 71 53 52 34

60 58 24 25 19 23 29 30 36 45

32 33 27 20 38 41 21 26 29 32

37 28 44 63 60 57 35 53 47 34
Tabel Distribusi
A. 4 , 3, 2, 5, 9, 10, 6, 11, 7, 1

B. 5, 5, 6, 2, 6, 3, 3, 7, 8, 7, 4, 5, 3, 2, 4,
5, 7, 8

C. 23, 24, 67, 66, 28, 29, 30, 33, 34, 50,
55, 56, 70, 64, 55, 56, 20, 22, 69, 68,
24, 27, 33, 35, 34, 38, 40, 42, 42, 43,
44, 45, 47, 48, 48, 52, 51, 55, 56, 45,
46, 47, 49, 62, 57, 56, 56, 48,49,51

Pengukuran, distri, tabel 39


Grafik

⚪ Grafik dapat digunakan sebagai


laporan
⚪ Mengapa menggunakan grafik ?
● Manusia pada umunya tertarik dengan
gambar dan sesuatu yang ditampilkan
delam bentuk visual akan lebih mudah
diingat dari pada dalam bentuk angka
⚪ Grafik dapat digunakan sebagi
kesimpulan tanpa kehilangan
makna
Grafik Histogram
⚪ Histogram merupakan diagram balok
⚪ Histogram menghubungkan antara
tepi kelas interval dengan pada sumbu
horizontal (X) dan frekuensi setiap
kelas pada sumbu vertikal (Y)

Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F)


1 215 2122 14
2 2123 4030 3
3 4031 5938 1
4 5939 7846 1
5 7847 9754 1
Histogram
Harga saham
Grafik Polygon

⚪ Menggunakan garis yang


mengubungkan titik – titik yang
merupakan koordinat antara nilai
tengah kelas dengan jumlah frekuensi
pada kelas tersebut
Kelas Nilai Jumlah
Tengah Frekuensi (F)
1 1168.5 14
2 3076.5 3
3 4984.5 1
4 6892.5 1
5 8800.5 1
Polygon
Kurva Ogif

⚪ Merupkan diagram garis yang


menunjukan kombinasi antara
interval kelas dengan frekuensi
kumulatif
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif
Kurang dari Lebih dari

1 215 2122 214.5 0 20

2 2123 4030 2122.5 14 6

3 4031 5938 4030.5 17 3

4 5939 7846 5938.5 18 2

5 7847 9754 7846.5 19 1


9754.5 20 0
Contoh Kurva Ogif

Anda mungkin juga menyukai