Anda di halaman 1dari 58

\

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024 i


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT dan shalawat salam disampaikan kepada Rasulullah
Nabi Muhammad SAW, atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga Rencana
Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat tahun 2020 – 2024 dapat selesai sesuai
batas waktunya.
Rencana Induk Penelitian disusun sebagai acuan bagi penerapan dan pengembangan
penelitian di Universitas Lambung Mangkurat dalam rangka memperkuat budaya penelitian
dan inovasi sesuai dengan Rencana Strategis pengembangan Universitas Lambung
Mangkurat yang berbasis pada lahan basah.
Rencana Induk Penelitian tahun 2020 - 2024 merupakan kelanjutan dari rencana induk
penelitian sebelumnya dengan target capaian penelitian yang memiliki implikasi bagi daya
saing daerah di tingkat nasional dan internasional. Sasaran rencana induk penelitian
diharapkan dapat menjadi landasan bagi kemajuan IPTEK di daerah pada tahun 2024.
Semoga berdasarkan Rencana Induk Penelitian ini dapat menghasilkan produk IPTEK
yang berbasis lahan basah yang berdaya saing di level nasional dan internasional serta
berguna bagi para pemangku kepentingan. Terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh
pihak yang memfasilitasi terwujudnya Rencana Induk Penelitian ini.

Banjarmasin, November 2020


Ketua LPPM,

Prof. Dr. Ir. H. Danang Biyatmoko, M.Si


NIP. 19680507 199303 1 020

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024 i


TIM PENYUSUN RENCANA INDUK PENELITIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Tim Pengarah
1. Rektor : Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc.
2. Wakil Rektor : Dr. H Aminuddin Prahatama Putra. M.Pd
Bidang Akademik

Tim Pelaksana
1. Penanggung Jawab : Prof. Dr. Ir. Danang Biyatmoko, M.Si
2. Ketua Tim : Prof. Dr. H. Budi Suryadi, S.Sos, M.Si
3. Anggota : Dr. Sidharta Adyatma, M.Si
4. Anggota : Agung Nugroho, STP, M.Sc, Ph.D
5. Anggota : Dr. Muhammad Syahdan, S.Kel, M.Si
6. Anggota : Meilana Dharma Putra, ST., M.Sc., Ph.D

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024 ii


DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar ……………………………………………………………. i
TIM Penyusun RIP ULM …………………………………………………. ii
Daftar Isi …………………………………………………………………… iii
Daftar Tabel ……………………………………………………………. iv
Daftar Gambar …………………………………………………………… v
I. PENDAHULUAN ……………………………………………………..... 1
1.1. Riset Unggulan ULM …………………………………………… 1
1.2. Road Map Riset Unggulan ULM ……………………………………. 5
II. LANDASAN PENGEMBANGAN ULM ………………………………. 11
2.1. Visi ULM …………………………………………………………... 11
2.2. Misi ULM …………………………………………………………... 11
2.3 Tujuan ULM …………………………………………………………. 12
2.4. Sasaran ULM ………………………………………………………... 12
2.5. Kondisi ULM ………………………………………………………... 12
2.6. Kondisi Penelitian ULM …………………………………………….. 20
III. GARIS BESAR RIP ULM …………………………………………. 25
3.1. Tujuan Pelaksanaan ……………………………………………… 25
3.2. Sasaran Pelaksanaan ……………………………………………….. 25
3.3. Strategi dan Kebijakan Pengembangan ……………………………. 26
IV. SASARAN, PROGRAM STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA 29
4.1. Kemandirian dan Ketahanan Pangan dan Kesehatan ………………… 30
4.2. Ketahanan Energi, Material Maju dan Infrastruktur ………………… 34
4.3. Pengelolaan SDA, Lingkungan dan Bencana ………………………. 40
4.4. Pendidikan dan Seni Budaya ……………………………………….. 43
4.5. Teknologi Informasi dan Komunikasi ……………………………… 45
4.6. Sosial Humaniora …………………………………………………... 46
V. PELAKSANAAN RIP ULM …………………………………………….. 49
5.1. Rencana Pendanaan Penelitian …………………………………….. 50
VI. PENUTUP …………………………………………………………….. 52

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024 iv


v
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman tahun 2020-2024 13
Tabel 2. Rencana Strategis Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
di Universitas Lambung Mangkurat periode 2019 –2020 ……….. 21
Tabel 3. Analisis SWOT penelitian ………………………………… 22
Tabel 4. Rencana pendanaan penelitian tahun 2020-2024 ……………….. 50

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024 iv


v
DAFTAR GAMBAR

Halaman
1.1. Arah Pengembangan ULM 2010-2027 …………………………….. 1
2.1. Road Map Kemandirian dan Ketahanan Pangan dan Kesehatan ……... 6
2.2. Road Map Ketahanan Energi, Material Maju dan Infrastruktur ………. 6
2.3. Road Map Pengelolaan SDA, Lingkungan dan Bencana …………….. 7
2.4. Road Map Pendidikan dan Seni Budaya ……………………………... 8
2.5. Road Map Teknologi Informasi dan Komunikasi …………………... 10
2.6. Road Map Sosial Humaniora ………………………………………... 10

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024 i


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Riset Unggulan Universitas Lambung Mangkurat

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat (RIP ULM) periode


2020 – 2024, merupakan salah satu tahapan (periode 4 tahunan) ini disusun sebagai
arah dan kebijakan untuk menjadikan Universitas Lambung Mangkurat sebagai pusat
pengembangan lahan basah di Asia Pasifik pada tahun 2027 (Gambar 1.1).

Pusat
Pengembangan
Lahan Basah Asia-
Pusat Unggulan Pasifik
Lahan Basah 2023-2027
Nasional
Tersedianya SD
Unggul dalam 2019-2023
Bidang Lingkungan
Lahan Basah
Fase
2015-2019
Kematangan
Integratif
2010-2015

Gambar 1.1. Arah Pengembangan ULM 2010-2027

Mengacu pada arah pengembangan ULM, tahap 2020 - 2024 ini diarahkan pada
tersedianya Sumber Daya Unggul dalam bidang unggulan lingkungan lahan basah,
sebelum pada akhirnya sampai pada tahapan ULM sebagai Pusat Unggulan
Pengembangan Lahan Basah Nasional (2019-2023) dan tahapan ULM sebagai Pusat
Pengembangan Lahan Basah Asia-Pasifik tahun 2027. Strategi yang dikembangkan
disajikan pada Tabel 1.1.

Berdasarkan pada strategi yang ditetapkan tersebut, ULM diharapkan akan


menjadi:
1) Lembaga unggul dan mandiri dalam penelitian yang berorientasi pada kebutuhan
masyarakat dan pembangunan,

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024 i


2) Lembaga rujukan penelitian terkait dengan unggulan dalam program-program
lingkungan lahan basah.
Berdasarkan pada keragaman keilmuan yang terwujud dalam program studi, pusat
studi dan hibah nasional serta berbagai sumber daya di dalam dan sekitar lingkungan
ULM serta realitas di tingkat regional, nasional, dan internasional, penelitian di
lingkungan ULM diarahkan pada unggulan Lingkungan Lahan Basah dan 6 (enam) fokus
bidang unggulan, yaitu
1) Kemandirian dan Ketahanan Pangan dan Kesehatan;
2) Ketahanan energi, material maju dan infrastruktur;
3) Pengelolaan SDA, lingkungan dan bencana;
4) Pendidikan dan seni budaya;
5) Teknologi Informasi dan Komunikasi;
6) Sosial humaniora

Fokus bidang unggulan di lingkungan Universitas Lambung Mangkurat akan


selalu mengikuti kebijakan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan
Kemenristek-BRIN, yang berkaitan dengan standar penelitian. Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi yang mencantumkan 8 standar dengan kriterianya masing-masing, sebagai
berikus:
1) Standar hasil penelitian, merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian.
Hasil penelitian diarahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi,
seta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa. Hasil penelitian
merupakan semua luaran yang dihasilkan melalui kegiatan yang memenuhi kaidah
dan metode ilmiah secara sistematis sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik.
Hasil penelitian yang tidak bersifat rahasia, tiding mengganggu dan/atau tidak
membahayakan kepentingan umum atau nasional wajib disebarluaskan dengan cara
diseminarkan, dipublikasikan, dipatenkan dan/atau cara lain yang dapat digunakan
untuk menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat.

2) Standar isi penelitian, merupakan kriteria minimal yang meliputi kedalaman dan
keluasan materi penelitian dasar dan penelitian terapan. Penelitian dasar berorientasi
pada luaran penelitian yang berupa penjelasan atau penemuan untuk mengantisifasi

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024


2
suatu gejala atau fenomena, kaidah, modul atau fostulat baru. Penelitian terapan
berorientasi pada luaran penelitian yang berupa inovasi serta pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, dunia usaha dan/atau
industri. Penelitian dasar dan terapan mencakup materi kajian khusus untuk
kepentingan nasional, yang harus memuat prinsip-prinsip kemanfaatan, kemutakhiran
dan mengantisipasi kebutuhan masa mendatang.

3) Standar proses penelitian, merupakan kriteria minimal yang meliputi: a) kegiatan


penelitian yang terdiri atas perencanaan pelaksanaan dan pelaporan; b) memenuhi
kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai dengan otonomi keilmuan dan
budaya akademik; c) mempertimbangkan standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan,
kenyamanan serta keamanan peneliti, masyarakat dan lingkungan.

4) Standar penilaian penelitian, merupakan kriteria minimal penilaian terhadap proses


dan hasil penelitian, dimana penilaian: a) dilakukan secara integrasi dengan prinsip
penilaian paling sedikit edukatif, objektif, akuntabel dan transparan, yang merupakan
penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku
kepentingan; b) harus memperhatikan kesesuaian dengan standar hasil, standar isi
dan standar proses penelitian; c) menggunakan metode dan instrument yang relevan,
akuntabel dan dapat mewakili ukuran ketercapaian kinerja proses dan pencapaian
kinerja hasil penelitian dengan mengacu ketentuan dan pertauran di perguruan tinggi

5) Standar peneliti, merupakan kriteria minimal peneliti yang meliputi: a) kemampuan


peneliti untuk melaksanakan penelitian; b) kemampuan tingkat penguasaan metode
penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan, objek penelitian serta tingkat
kerumitan dan tingkat kedalaman penelitian yang ditentukan berdasarkan kualifikasi
akademik dan hasil penelitian; c) menentukan kewenangan melaksanakan penelitian
diatur dalam pedoman rinci yang dikeluarkan oleh Deputi Bidang Penguatan Riset
dan Pengembangan.

6) Standar sarana dan prasarana penelitian, merupakan kriteria minimal sarana dan
prasarana yang diperlukan untuk menunjang kebutuhan isi dan proses penelitian
dalam rangka memenuhi hasil penelitian. Sarana dan prasarana merupakan fasilitas
perguruan tinggi yang digunakan untuk memfasilitasi penelitian paling sedikit terkait
dengan ilmu program studi serta dapat dimanfaatkan juga untuk proses pembelajaran
Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024
3
dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Sarana dan prasarana harus memenuhi
standar mutu, keselamatan kerja, Kesehatan, kenyamanan dan keamanan peneliti,
masyarakat dan lingkungan.

7) Standar pengelolaan penelitian, merupakan kriteria minimal tentang perencanaan,


pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan
penelitian. Pengelolaan penelitian sebagaimana dimaksud dilaksanakan oleh unit
kerja dalam bentuk kelembagaan yang bertugas untuk mengelola penelitian seperti
Lembaga penelitian, Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, atau
bentuk lainnya yang sejenis sesuai dengan kebutuhan perguruan tinggi.

8) Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian, merupakan kriteria minimal sumber


dan mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian yang berasal dari dana-dana
penelitian internal perguruan tinggi, pemerintah, Kerjasama dengan Lembaga lain
baik di dalam maupun di luar negeri atau dana dari masyarakat. Pendanaan penelitian
digunakan untuk membiayai perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian,
pengendalian penelitian, pemantauan dan evaluasi penelitian, pelaporan hasil
penelitian dan desiminasi hasil penelitian. Dana pengelolaan penelitian wajib
disediakan oleh perguruan tinggi digunakan untuk membiayai manajemen penelitian
seleksi usulan, pemantauan dan evaluasi, pelaporan penelitian dan desiminasi hasil
penelitian), peningkatan kapasitas peneliti, dan insentif publikasi ilmiah, atau insentif
kekayaan intelektual (KI).

Selain kebijakan program penelitian yang dikelola langsung oleh Direktorat Riset dan
Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM), Kemenristek-BRIN yang selanjutnya
mengelompokkan berdasarkan panduan penelitian edisi XIII DRPM yang terdapat
beberapa program penelitian yang dikelola oleh Universitas Lambung Mangkurat, sebagai
berikut, yaitu:

1) Penelitian Kompetitif Nasional:


a) Skema Penelitian Dasar
b) Skema Penelitian Terapan
c) Skema Penelitian Pengembangan
d) Skema Penelitian Dosen Pemula

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024


4
e) Skema Penelitian Kerjasama Antar Perguruan Tinggi
f) Skema Penelitian Pascasarjana
- Penelitian Tesis Magister
- Penelitian Disertasi Doktor
- Penelitian Pendidikan Magister Menuju Doktor Sarjana Unggul
- Penelitian Pasca Doktor
2) Penelitian Desentralisasi:
a) Skema Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi
b) Skema Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi
c) Skema Penelitian Pengembangan Unggulan Perguruan Tinggi
3) Penelitian Penugasan:
a) Skema Penelitian Konsorsium Riset Unggulan Perguruan Tinggi
b) Skema Kajian Kebijakan Strategis
c) Skema World Class Research
d) Skema Riset Kemitraan

1.2 Road Map Riset Unggulan Universitas Lambung Mangkurat


Road map 6 fokus bidang unggulan Universitas Lambung Mangkurat dengan
penetapan tujuan jangka panjang, yaitu penelitian yang berdampak secara nasional dan
internasional sebagai berikut:

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024


5
1. Road Map Kemandirian dan Ketahanan Pangan dan Kesehatan :
Rencana Induk Pengembangan Riset
Bidang Kemandirian dan Ketahanan Pangan dan Kesehatan

2020-2024
Lingkungan
2021-2024 Produk
Lahan Basah Penguatan Riset Inovasi
Dasar 2023-2024
Penguatan Riset
Pengembangan kualitas/kuantitas lahan Terapan
serta produktivitas hasil Penguatan Riset
Pengembangan

Peningkatan nilai tambah melalui


agroindustri dan agribisnis

Pengembangan varietas unggul Riset Dasar


dan proteksi ancaman (TKT 1-3)

Kajian penanganan dampak


perubahan iklim dan lingkungan
Riset
Terapan
Kajian penanggulangan penyakit (TKT 4-6)
degeneratif dan infeksi

Riset
Pengembangan herbal terstandar, Pengembangan
bahan obat, dan pangan fungsional (TKT 7-9)

Kajian peningkatan mutu kesehatan


masyarakat dan pelayanan kesehatan

2. Road Map Ketahanan Energi, Material Maju dan Infrastruktur :

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024


6
3. Road Map Pengelolaan SDA, Lingkungan dan Bencana :

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024


7
4. Road Map Pendidikan dan Seni Budaya:

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024


8
Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024
9
5. Road Map Teknologi Informasi dan Komunikasi:

2021 -2023:
- Tata kelola riset lahan
basah bidang Teknologi
Informasi & Komunikasi
- Penguatan jejaring
kerjasama riset lahan 2023 - 2024:
basah bidang Teknologi Pusat Unggulan
Informasi & Komunikasi Pengembangan Lahan
Basah Nasional Bidang
Teknologi Informasi &
Komunikasi

2019 - 2021:
- Penguatan riset lahan
basah bidang Teknologi
Informasi & Komunikasi
- Pelembagaan riset lahan
basah bidang Teknologi
Informasi & Komunikasi

6. Road Map Sosial Humaniora:

2021 -2023:
- Tata kelola riset lahan
basah bidang sosial
humaniora
- Penguatan jejaring
kerjasama riset lahan basah
bidang sosial humaniora 2023 - 2024:
Pusat Unggulan
Pengembangan Lahan
Basah Nasional Bidang
Sosial Humaniora

2019 - 2021:
- Penguatan riset lahan basah
bidang sosial humaniora
- Pelembagaan riset lahan
basah bidang sosial
humaniora

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024


10
BAB II
LANDASAN PENGEMBANGAN ULM

2.1 Visi ULM


Visi Universitas Lambung Mangkurat adalah terwujudnya ULM sebagai
universitas terkemuka dan berdaya saing di bidang lahan basah.

2.2 Misi ULM


Misi Universitas Lambung Mangkurat :
1. Menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi yang berkeadilan, berkesetaraan,
berkualitas, dan relevan dengan perkembangan IPTEKS yang berfokus pada program
unggulan lingkungan lahan basah;
2. Menyelenggarakan penguatan tata kelola universitas berdasarkan tata kelola
universitas yang baik (good governance), mengembangkan kelembagaan,
meningkatkan kualitas SDM dan sarana prasarana;
3. Menyelenggarakan pendidikan yang berbasis karakter waja sampai kaputing atau
wasaka (tetap bersemangat dan kuat bagaikan baja dari awal sampai akhir) dan
berdaya saing internasional;
4. Menyelenggarakan kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi dalam dan luar
negeri, pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha dan industri, serta pemangku
kepentingan lainnya pada tingkat nasional dan internasional.

2.3 Tujuan ULM


Tujuan Universitas Lambung Mangkurat sesuai tugas dan fungsi
penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya Tridharma perguruan tinggi yang berkeadilan, berkesetaraan,
berkualitas, dan relevan dengan perkembangan IPTEKS yang berfokus pada program
unggulan pengelolaan lahan basah;
2. Terwujudnya penguatan tata kelola universitas berdasarkan tata kelola universitas
yang baik (Good Governance), mengembangkan kelembagaan, meningkatkan
kualitas SDM dan sarana prasarana;

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024


11
3. Menghasilkan lulusan yang berkarakter waja sampai kaputing (wasaka) dan memiliki
kompetensi yang mampu bersaing di dunia internasional;
4. Terwujudnya kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi dalam negeri dan luar
negeri, pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha dan industri, serta pemangku
kepentingan lainnya pada tingkat nasional dan internasional.

2.4 Sasaran ULM


Sasaran Universitas Lambung Mangkurat dalam mewujudkan tri dharma
perguruan tinggi adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan daya tamping dan jumlah mahasiswa (Fakultas, Program Studi) yang
berasal dari lulusan SLTA sederajat di Indonesia tanpa membedakan suku, ras,
agama dan difabel
2. Lulusan yang berkompeten di lingkungan lahan basah
3. Meningkatnya kuantitas dan kualitas penelitian
4. Meningkatnya kuantitas dan kualitas karya ilmiah dan kewirausahaan
5. Dimilikinya tata Kelola dan system informasi akademik dan kepegawaian, sapras,
keuangan dan perpustakaan yang terintegrasi
6. Meningkatnya kualitas dan kapasitas kelembagaan
7. Meningkatnya kualitas SDM dan tenaga kependidikan untuk mendukung
manajemen dan proses pembelajaran
8. Terpenuhinya sarana dan prasarana Pendidikan, penelitian, pengabdian kepada
masyarakat melebihi Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT)
9. Dihasilkannya lulusan berkarakter waja sampai kaputing dan memenuhi standar
kompetensi internasional
10. Terselenggaranya dan meningkatnya Kerjasama yang saling menguntungkan dengan
berbagai fihak di dalam dan di luar negeri

2.5 Kondisi ULM


Analisis SWOT untuk merumuskan strategi pemecahan masalah, pengembangan
dan perbaikan mutu ULM secara berkelanjutan dengan analisis SWOT yang meliputi 4
kompenen, sebagai berikut, yaitu:

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024


12
Tabel 1. Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman tahun 2020-2024

1. Penyelenggaraan Tridharma perguruan tinggi yang berkeadilan,


berkesetaraan, berkualitas, dan relevan dengan perkembangan IPTEKS yang
berfokus pada program unggulan pengelolaan lingkungan lahan basah
Internal Kekuatan • Kualifikasi pendidikan dosen yang memiliki sertifikasi
(S) sudah mencapai 95%;
• Kurikulum sangat relevan dengan jati diri, visi, misi,
sasaran dan tujuan Universitas Lambung Mangkurat dengan
kekhasan lingkungan lahan basah;
• Dosen mengampu mata kuliah sesuai dengan keahliannya
yang bercirikan lingkungan lahan basah (sebanyak 73%);
• Tujuan pembelajaran sesuai kompetensi mata kuliah;
• Sebagian besar dosen sudah memanfaatkan metode
pembelajaran melalui e-Learning;
• Tersedianya stasiun pembelajaran lahan basah;
• Terselengggaranya proses pendidikan dan pengajaran yang
didukung oleh Pusat Unggulan Iptek PT Inovasi,
Teknologi, Komersialisasi, Manajemen: Hutan dan Lahan
Basah dan PPIDS (Pusat Pengembangan Infra Struktur
Data Spasial);
• Tersedianya Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) ULM yang
mempersiapkan calon-calon wirausahawan muda dari
ULM;
• Adanya dukungan pihak universitas melalui program
pengembangan/ peningkatan mutu pembelajaran melalui
Lembaga Peningkatan dan Pengembangan Pembelajaran
(LP3);
• Atmosfer akademik yang kondusif;
• ULM memiliki Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (LPPM) yang termasuk dalam Klaster
Utama memiliki rencana induk penelitian dan Pengabdian,
POS yang lengkap dan dikembangkan serta dipublikasikan
oleh institusi;
• Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat telah
mengarah kepada unggulan universitas pada lingkungan
lahan basah;
• Kebijakan dan upaya perguruan tinggi dalam menjamin
keberlanjutan penelitian dalam program dosen wajib
meneliti dan pengabdian kepada masyarakat;
• Tersedianya SDM, prasarana dan sarana yang
memungkinkan terlaksananya penelitian dan pengabdian
secara berkelanjutan;
• Terbangunnya pusat–pusat studi penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat
• Berdirinya program studi baru di lingkungan fakultas
Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024
13
• Meningkatnya jumlah guru besar di lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
• Peningkatan penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi
• Peningkatan penelitian dan pengabdian Kerjasama
nasional

Kelemahan • Jumlah Guru besar belum mencapai ideal;


(W) • Jumlah dosen S3 belum merata di fakultas-fakultas;
• Sebaran dosen dan tenaga kependidikan yang belum
merata;
• Kompetensi dosen dan tenaga kependidikan belum
terpetakan dengan baik;
• Produktifitas dosen dalam mengembangkan buku ajar
masih rendah;
• Masih kurangnya artikel ilmiah/karya ilmiah/karya
seni/buku yang dihasilkan oleh dosen terutama tingkat
internasional;
• Masih kurangnya karya dosen yang berupa paten/hak atas
kekayaan intelektual (HaKI)/karya yang mendapatkan
penghargaan tingkat nasional/internasional;
• Kurangnya penelitian kerjasama internasional;
• Masih kurangnya mahasiswa yang berwirausaha;
• Masih minimnya publikasi mahasiswa ditingkat nasional
dan internasional;
Eksternal Peluang (O) • Masih banyaknya kesempatan dan tersedianya dana untuk
pengembangan dosen dan tenaga kependidikan baik
pendidikan bergelar dan non gelar;
• Banyaknya tawaran kerjasama Tridharma yang
membutuhkan keahlian (expertise) dari ULM;
• Banyaknya program hibah penelitian nasional dan
internasional;
• Tersedianya sumber belajar dari berbagai media;
• Adanya kerjasama dengan berbagai universitas luar negeri
untuk pengembangan bidang pendidikan dan penelitian;
• Adanya peluang pertukaran pelajar dalam bidang
pendidikan, penelitian dan informasi akademik;
Banyaknya penawaran kerjasama penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat oleh lembaga donor baik;
dari dalam maupun luar negeri yang belum dimanfaatkan;
• Adanya hubungan yang baik dengan berbagai lembaga
pemerintah maupun swasta yang mendukung kegiatan
penelitian dan pengabdian masyarakat;
• Banyaknya jurnal ilmiah tingkat nasional maupun
internasional yang tersedia bagi publikasi hasil penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat;
Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024
14
• Tersedianya insentif Paten/HaKI/Karya yang disediakan
oleh Kemenristek/BRIN maupun institusi lainnya;
• Tersedianya PUI PT IPTEKS PHLB untuk menghasilkan
hasil riset dan hilirisasi produk hasil riset, serta dapat
digunakan sebagai tempat mahasiswa untuk melakukan
riset dalam program kampus merdeka;
• Tersedianya IBT untuk mendidik mahasiswa sebagai
tenan untuk menjadi startup berbasis teknologi dan tempat
mahasiswa dalam melaksanakan kampus merdeka dalam
bidang kewirausahaan;
• Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
pesat.

Ancaman • Pembajakan buku ilmiah atau buku teks di Internet;


(T) • Persyaratan dan Proses menjadi guru besar semakin berat
dan ketat;
• Terbatasnya formasi tenaga dosen dan tenaga
kependidikan pada program studi tertentu;
• Dinamika perkembangan IPTEKS yang sangat cepat
berbasis inovasi;
• Adanya kurikulum yang berbasis kompetensi di Program
Studi sejenis di universitas lain yang meningkatkan daya
saing lulusan mereka;
• Berkembangnya program studi yang sama di universitas
lainnya.

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024


15
2. Penyelenggaraan penguatan tata kelola universitas berdasarkan tata kelola
universitas yang baik (good governance), mengembangkan kelembagaan,
meningkatkan kualitas SDM dan sarana prasarana
Internal Kekuatan (S) • Visi ULM selaras dengan tuntutan perkembangan IPTEKS
yang membutuhkan kajian pada lingkungan lahan basah;
• Visi, misi, dan tonggak capaian ULM bersifat dinamis
yang dapat beradaptasi dengan dinamika perkembangan
SDM dan IPTEKS;
• Rumusan Visi ULM sejalan dengan Misi ULM yang
dijabarkan secara konsisten ke dalam tujuan, sasaran,
strategi dan program;
• Visi ULM dirumuskan dengan melibatkan semua
stakeholder sehingga meningkatkan motivasi
(engagement) dukungan pelaksanaan Visi;
• Struktur organisasi efisien dan efektif;
• Sistem kepemimpinan efektif;
• Terjalinnya komunikasi yang baik pada seluruh level lini
organisasi; Tata kelola universitas telah didukung dengan
sistem informasi yang berkualitas dengan DSS (Decission
Support System);
• Perencanaan dan pelaksanaan program realistik dan
terukur;
• Lembaga dan Unit Penjaminan Mutu sudah berfungsi
dengan baik;
• Program studi di lingkungan ULM mayoritas terakreditasi
B (>81%);
• Adanya peningkatan jumlah program studi yang
terakreditasi A;
• Monitoring dan evaluasi telah dilakukan terprogram setiap
tahun tehadap kegiatan akademik dan non akademik;
• Sumber dana ULM berasal dari beberapa sumber APBN
(Kemenristek-Brin), PNBP (Masyarakat), hibah dan
kerjasama dengan swasta dan lembaga pemerintah lainnya
untuk membiayai kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi;
• Sarana dan Prasarana yang tersedia menjamin
keberlangsungan Tridharma Perguruan Tinggi;
• Sistem informasi yang dibangun telah terintegrasi dengan
sub sistem sebagai berikut : SI-Admisi, SI- Finansi, SI-
Registrasi, SI-Akademik, SI-SDM, SI- Kerjasama, SI-
Pengaduan, SI-Monev;
• Tersedianya poliklinik ULM/LMMC;
• Sarana pendukung kegiatan penyaluran minat dan bakat
mahasiswa tersedia;

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024


16
• Adanya pedoman rencana induk penelitian dan pengabdian
masyarakat;
• Adanya pedoman rencana penelitian dan pengabdian
masyarakat
Kelemahan • Panduan penetapan visi misi ULM untuk menentukan
(W) kontribusi implementasi dari masing-masing Fakultas dan
Prodi belum ada;
• Belum optimalnya budaya kerja yang responsif, kreatif,
dan inovatif;
• Masih sedikit prodi yang terakreditasi A dan belum ada
yang terakreditasi unggul dan Internasional, serta masih
ada prodi yang terakreditasi C dan belum terakreditasi
terutama prodi baru;
• Income generating ULM masih rendah;
• Pemanfaatan dana PNBP belum fleksibel karena masih
satker (ULM belum BLU);
• Sarana Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) belum optimal;
• Sarana transformasi antar kampus masih kurang;
• Peralatan laboratorium masih ada yang konvensional;
• Laboratorium belum terakreditasi.

Eksternal Peluang (O) • Visi dan misi ULM selaras dengan visi dan misi Pemprov.
Kalimantan Selatan
• Potensi dan keunikan lahan basah yang belum
termanfaatkan secara optimal
• Meningkatnya kesadaran dan perhatian dunia terhadap isu
lingkungan lahan basah
• Meningkatnya kepercayaan publik kepada ULM
Terbukanya peluang untuk menjadi Perguruan Tinggi
BLU dan BHP
• Terbukanya peluang resources sharing dengan institusi
lain
• Terbukanya Kerjasama kemitraan dengan lembaga lain
dalam bidang pengembangan SDM
• Adanya kerjasama kepemimpinan dan pengembangan
kapasitas dalam proyek Higher Education Leadership
Management (HELM USAID)
• Kerjasama dengan pihak luar masih sangat terbuka dalam
sponsorship pendanaan kegiatan ULM.
• Bertambahnya jumlah alumni ULM yang menduduki
jabatan strategis pada berbagai organisasi pemerintah
maupun swasta.
• Kerjasama pengembangan sistem informasi dengan pihak
eksternal

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024


17
Ancaman (T) • Meningkatnya kualitas Perguruan Tinggi lain yang
memiliki center of excelent di bidang lahan basah
• Berlakunya Pasar Bebas Asean tahun 2015 dan Pasar
Bebas Asia Pasific tahun 2027
• Munculnya perguruan tinggi negeri baru dikawasan
regional Kalimantan
• Sistem rekuitmen mahasiswa baru berbasis prestasi siswa
oleh perguruan tinggi lain
• Kompetisi yang makin ketat untuk mendapatkan dana dari
pihak eksternal
• Persaingan antar perguruan tinggi dalam menjaring
mahasiswa baru makin kompetitif.
• Teknologi Sistem Informasi yang cepat berubah.

3. Penyelenggaraan pendidikan yang berbasis karakter waja sampai kaputing atau


wasaka (tetap bersemangat dan kuat bagaikan baja dari awal sampai akhir) dan
berdaya saing internasional
Internal Kekuatan (S) • Meningkatnya jumlah animo calon mahasiswa yang
mendaftar sehingga meningkatkan jumlah rasio keketatan
yang menghasilkan input calon mahasiswa yang lebih
berkualitas;
• Ketersediaan fasilitas minat, kreatifitas dan penalaran
mahasiswa serta banyaknya pendanaan dan beasiswa yang
ditawarkan;
• IPK mahasiswa(IPK rata-rata >3,03) pada tahun 2020;
• Kemampuan lulusan ULM yang cukup kompetitif dalam
memperoleh pekerjaan pada tahun 2019 (rata-rata lulusan
langsung memperoleh kerja > 30%);
• Prestasi mahasiswa ditingkat Propinsi/Wilayah, Nasional
dan Internasional.
• Student Bisnis Center tersedia sebagai wadah proses
pembelajaran pengembangan kewirausahaan
• Tersedia unit-unit kegiatan mahasiswa yang dikoordinir
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Kelemahan • Adanya calon mahasiswa yang lulus seleksi yang tidak
(W) melakukan daftar ulang;
• Belum terbentuknya budaya akademik secara merata;
• Belum ada tindak lanjut tentang hasil kepuasaan
mahasiswa terhadap pengajaran
• Jejaring alumni masih belum berfungsi secara optimal
• Belum optimal pemberian layanan asrama bimbingan karir
dan informasi kerja bagi mahasiswa dan lulusan.

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024


18
Eksternal Peluang (O) • Tingginya kebutuhan akan lulusan ULM di berbagai
instansi;
• Tersedianya dana beasiswa (Pemerintah dan Swasta);
• Adanya jaringan alumni untuk meningkatkan mutu lulusan
serta memberikan masukan terhadap kompetensi yang
dibutuhkan di dunia kerja;
• Tersedianya hibah untuk aktivitas kemahasiswaan dan
hibah-hibah penelitian yang melibatkan mahasiswa;
• Tersedianya anggaran untuk bidang kemahasiswaan di
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dan Kementerian
Ancaman (T) • Kompetisi antar perguruan tinggi dalam rekrutmen calon
mahasiswa;
• Globalisasi membawa pengaruh pada perubahan bidang
politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan sehingga lulusan
ULM harus bersaing ketat terutama di dunia kerja;
• Ekpektasi stakeholders terhadap kompetensi lulusan yang
semakin tinggi;
• Tingginya biaya pendidikan yang dapat mengakibatkan
menurunnya motivasi dan minat calon mahasiswa untuk
melanjutkan studinya ke perguruan tinggi;
• Adanya lulusan dari perguruan tinggi lain yang menambah
ketatnya persaingan mencari kerja.

4. Penyelenggaraan kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi dalam dan luar


negeri, pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha dan industri, serta pemangku
kepentingan lainnya pada tingkat nasional dan internasional.
Internal Kekuatan (S) • Pengalaman dan jaringan kerjasama penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat
• Banyaknya MoU ULM dengan instansi dalam dan luar
negeri yang berimplikasi pada kepercayaan masyarakat
terhadap ULM dalam melakukan kerjasama semakin tinggi
• Mahasiswa ULM sudah datang dari berbagai provinsi
diseluruh Indonesia juga dari Negara lainnya sebagai hasil
dari kerjasama
• Adanya pertukaran mahasiswa dari beberapa universitas di
Indonesia yang mengikuti program PERMATA

Kelemahan • Masih kurangnya penelitian kerjasama dan kolaborasi


(W) riset ditingkat nasional dan internasional
• Beberapa kerjasama yang dilakukan belum dimanfaatkan
secara optimal

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024


19
Eksternal Peluang (O) • Terbukanya Kerjasama kemitraan dengan lembaga lain
dalam bidang pengembangan SDM, penelitian dan
pengabdian masyarakat, serta sistem informasi
• Adanya kerjasama kepemimpinan dan pengembangan
kapasitas dalam proyek Higher Education Leadership
Management (HELM USAID)
• Bertambahnya jumlah alumni ULM yang menduduki
jabatan strategis pada berbagai organisasi pemerintah
maupun swasta.
• Tawaran kerjasama penelitian dan kolaborasi riset dari
luar negeri semakin meningkat
• Jumlah mahasiswa asing yang ingin kuliah di ULM juga
semakin meningkat
• Program kampus merdeka dan merdeka belajar
memberikan kesempatan untuk mahasiswa mengikuti
student exchange di LN

Ancaman (T) • Agresifitas perguruan tinggi lain untuk menyambut


kerjasama baik penelitian dan pengabdian semakin tinggi;
• PT asing juga semakin bermunculan, sehingga tuntutan
peningkatan kualitas semakin tinggi.

2.6 Kondisi Penelitian


Target dan capaian indikator sasaran strategis pada Rencana Strategis Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di Universitas Lambung Mangkurat periode
2019-2020, sebagai berikut, yaitu:

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024


20
Tabel 2. Rencana Strategis Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di
Universitas LambungMangkurat periode 2019 – 2020

Baseline 2020
No Sasaran Indikator (2019) Ket.
Target Anggaran Sumber Dana
Periode Penilaian
Klaster Kelembagaan
1 Meningkatnya pencitraan / status Utama Utama dari tahun 2019 -
LPPM
2021
Jumlah Penelitian yang
100
Meningkatnya jumlah judul dan Dimanfaatkan 31 2.218.240.000 PNBP + DRPM
dosen yang terlibat melaksanakan Masyarakat
2
penelitian dan jumlah penelitian Jumlah Prototype Industri 1 3 2.000.000.000 PNBP + DRPM
yang bermutu
Jumlah Prototype R & D 3 3 500.000.000 PNBP + DRPM

Jumlah Jurnal Bereputasi


60 200 PPJP + PNBP
Terindeks Nasional
Meningkatnya jumlah publikasi Jumlah Jurnal Bereputasi
hasil penelitian pada pertemuan - 15 PPJP + PNBP
Terindeks Global
3
ilmiah dan jurnal nasional serta
internasional Jumlah Publikasi
17 60 PPJP + PNBP
Internasional
Jumlah Sitasi Karya
- - PPJP + PNBP
Ilmiah
Jumlah HKI Yang
31 50 PNBP
didaftarkan
Meningkatnya hasil penelitian
4 Jumlah HKI Yang
dosen yang mendapat HAKI
Mendapatkan Patent, Hak 14 20 PNBP
Cipta, Hak Merek dll
Meningkatnya hasil penelitian
5 Inovatif Jumlah Produk Inovasi - 5 PNBP

PUI tidak di bawah


Jumlah Pusat Unggulan
- - - LPPM, tapi di
Iptek (PUI)
bawah Rektor
Meningkat dan berkembangnya
6 Jumlah Pusat Studi
jumlah pusat - pusat penelitian 22 17 34.000.000 PNBP
Penelitian
Jumlah Pusat Studi
4 7 14.000.000 PNBP
Pengabdian
Meningkatnya kuantitas dan
kualitas pengabdian pada
masyarakat yang dapat
Jumlah Pengabdian
7 mengoptimalkan potensi / 37 40 400.000.000 PNBP + DRPM
Kepada Masyarakat
keunggulan daerah untuk
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat
Jumlah Mitra Kerjasama
dengan Perguruan Tinggi
di Luar Negeri
Terselenggaranya Kerjasama
Jumlah Mitra Kerjasama
yang saling menguntungkan dengan Perguruan Tinggi
dengan berbagai pihak di dalam dalam negeri
8 dan luar negeri
Jumlah Mitra Instansi
Pemerintah Pusat

Jumlah Lembaga Mitra


Instansi Pemerintah 35 40 5.000.000 Swasta 40
Daerah

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024


21
Tabel 3. Analisis SWOT penelitian

Variabel Kekuatan (strength) Kelemahan (weakness) Peluang (opportunity) Tantangan (threat)


Sumber Daya • Rasio ketersediaan dosen dan • Tradisi analitik, inovatif dan kreatif • Terdapat kegiatan dalam • Tuntutan implementasi program
Manusia riset cukup baik. masih kurang. rangka peningkatan kualitas riset disegerakan.
• Komitmen peningkatan kualitas • Tradisi metodologi empirik banyak hasil penelitian Dosen. • Tantangan globalisasi pendidikan
SDM cukup baik yang masih bersifat kualitatif. yang berintikan kualitas dosen
• Peneliti ULM memiliki • Daya saing peneliti ULM dalam dan alumni.
ketrampilan yang cukup baik kompetisi penelitian relatif rendah • Jumlah dosen dengan kualifikasi
dan dapat diandalkan. • Jenis kompetensi dosen dengan S3 belum sesuai dengan
• Disiplin kerja pegawai cukup kualifikasi S3 sesuai bidang kebutuhan
tinggi. ilmunya masih kurang.
• Komitmen organisasional
pegawai cukup tinggi
• Motivasi kerja pegawai cukup
baik
• Pemberdayaan pegawai cukup
baik.
Sarana-Prasarana • Kondisi infrastruktur LPPM • Kualitas sarana-prasarana untuk • Perkembangan teknologi • Beberapa penerbit jurnal
ULM mencukupi dan dalam memfasiltasi penelitian masih informasi yang dapat internasional telah menetapkan
kondisi baik. perlu ditingkatkan. mendukung pengembangan standar peralatan/instrumen
• Komitmen peningkatan SIM dan komunikasi melalui penelitian dengan keakuratan
kualitas sarana-prasarana cukup internet. yang lebih tinggi.
baik • Perkembangan teknologi
informasi dan instrumentasi
yang dapat mendukung riset.
Organisasi dan • Struktur organisasi sudah • Pelaksanaan monitoring/evaluasi • Satu-satunya LPPM PTN • Citra LPPM ULM di masyarakat.
Manajemen memadai untuk mendukung internal perlu dilakukan secara dengan kluster utama di • Tuntutan Pelayanan yang
pencapaian tujuan yang teratur dan berkelanjutan. Kalimantan Selatan. berkualitas bagi pemangku
diharapkan. • Ketersdiaan data yang akurat • Kewenangan dan otanomi kepentingan LPPM ULM.
• Job deskripsi didasarkan pada untuk menunjang rencana pelaksanaan Pendidikan bagi • Tuntutan pelaksanaan kegiatan
job analisis dan diikuti dalam pengembangan. perguruan tinggi (PT). yang efektif dan efisien.
pelaksanaan tugas sehari-hari. • Sistem Pelayanan kepada Peneliti
• Pengembagan program riset masih perlu ditingkatkan.
unggulan Universitas yang • Sistem Pengendalian mutu belum
spesifik berjalan dengan baik.
• ULM mempunyai rencana
jangka panjang yang digunakan
sebagai dasar dalam
penyusunan rencana kerja
LPPM ULM
• Riset selama ini telah sesuai
dengan visi misi ULM
• Sistem penilaian kinerja
pegawai cukup adil.
• Evaluasi program penelitian
berdasarkan visi dan misi
berjalan dengan baik
• Evaluasi Diri ULM
dilaksanakan secara terus
• Proses kepemimpinan dan
regenerasi berjalan dengan baik
• Atmosfir akademik yang
dibangun cukup kondusif untuk
mendukung proses penelitian.
• Komitmen peningkatan
kualitas manajemen cukup baik.
• Pelayanan bagi semua
stakeholders berlangsung
secara efektif dan efisien.
• Universitas telah memiliki
LPPM penelitian yg kredibel
• Universitas telah memiliki SPM
Penelitian.
• Implementasi penelitian sesuai
dengan visi dan misi ULM.

Jalinan Kerjasama • Kemampuan universitas • Sikap proaktif universitas dalam • Perkembangan kajian riset • ULM kurang bersinergi dengan
menjalin kerja sama dengan meningkatkan kerjasama di bidang yang multi disipliner. pemerintah daerah dalam
berbagai pihak secara regional, riset masih kurang. Trend kesadaran masyarakat perancangan dan pelaksaan
nasional dan internasional. terhadap pendidikan Tinggi pembangunan.
• Dengan Visi dan Misi, sasaran • Pola kerjasama dengan • Tuntutan adaptasi kebijakan
dan kebijakan organisasi dapat instusi pemerintahan universitas dengan nilai-nilai
diukur dan dikomunikasikan • Pola kerjasama dengan kultural lokal secara arif untuk
dengan baik kepada perusahaan swasta yang meningkatkan peran universitas
stakeholders mendukung aktivitas dalam aspek sosial
tridharma PT. kemasyarakatan melalui riset.
• Kompleksitas penangan dan • Kemampuan memanfaatkan
permasalahan dalam peluang bisnis yang
pembangunan masyarakat memungkinkan bagi Universitas
• Pengembangan otonomi • Kerja sama dengan pihak ketiga
daerah secara nasional (perusahaan swasta) sangat
• Pengembangan otonomi terbatas.
daerah secara nasional
• Terbukanya kerjasama
regional dan internasional

Letak Kampus • Kondisi kampus cukup nyaman • Kampus ULM sebagain terletak di • Letak ULM yang strategis • Lokasi beberapa fakultas/prodi
ULM bagi peneliti Banjarbaru dan sebagian di dan lebih dekat dengan pulau ULM yang berpencar relatif
Banjarabaru. Jawa dibandingkan dengan berjauhan.
Kalimantan Barat, Tengah,
Utara, dan Timur.

Sumber Daya • Tingkat Kecukupan dan • Beberapa sponsor penelitian • Pertumbuhan ekonomi yang • Waktu pencairan dana penelitian
Finansial kekurangan anggaran riset mencairkan dana penelitian agak relatif cukup tinggi. biasanya lambat sementara
selama 3-5 tahun terakhir terlambat dan tidak sesuai dengan • Adanya Rencana Induk Riset laporan kemajuan dan laporan
• Pelaksanaan riset telah berjalan kontrak. Nasional yang mendorong akhir dibatasi waktunya.
dengan baik kesehatan organisasi dan
• ULM dalam 3-5 tahun ini telah otonomi.
menjalankan program- program • Komitmen Pemerintah
riset unggulan. terhadap pembangunan
• Kesejahteraan pegawai telah berbasis riset.
menjadi perhatian pemimpin
universitas
BAB III
GARIS BESAR RIP ULM

3.1 Tujuan Pelaksanaan

Penetapan RIP ULM tahun 2020-2024 bertujuan untuk:


1. Menetapkan arah, kebijakan, dan payung penelitian di lingkungan ULM yang
unggulannya adalah lingkungan lahan basah.
2. Mengintegrasikan penyelenggaraan penelitian dalam kerangka pemecahan masalah
pembangunan, kelembagaan, dan kehidupan masyarakat.
3. Meningkatkan kualitas dan produktivitas penelitian serta hasil-hasilnya tidak sekedar dalam
bentuk bahan ajar dan kekayaan intelektual (KI), tetapi juga publikasinya pada jurnal
nasional terakreditasi dan jurnal bereputasi internasional serta diseminasinya dalam bentuk
teknologi tepat guna atau inovasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni lainnya.
4. Mewujudkan budaya penelitian di kalangan dosen sebagai dasar untuk menjadikan ULM
sebagai universitas berbasis riset dan untuk menjadikan ULM sebagai agen pembangunan
atau peningkatan ekonomi.
5. Meningkatkan peran, fungsi, dan layanan ULM dalam penelitian secara bertanggungjawab,
efektif, efisien, dan transparan.
6. Memberikan panduan dan pertimbangan kepada stakeholders internal dan eksternal
(universitas lain di dalam dan luar negeri, instansi pemerintah dan lembaga usaha) dalam
pelaksanaan kerjasama penelitian untuk peningkatan kesejahteraan manuasia dan
kesehatan lingkungan.

3.2 Sasaran Pelaksanaan

Berdasarkan kaidah dalam manajemen strategi, sasaran merupakan hal-hal yang akan
dilakukan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, dan dirumuskan melalui pertimbangan
Evaluasi Diri dan SWOT. Sasaran pelaksanaan RIP ULM adalah:
1. Terbentuknya arahan penelitian unggulan dan implementasinya dalam bentuk pengabdian
kepada masyarakat bagi para peneliti di ULM.
2. Terpetakannya kepakaran para dosen ULM dalam penelitian.

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024 i


3. Tersusunnya perangkat dan kelengkapan RIP ULM sebagai acuan perencanaan dan
pelaksanaan penelitian mulai dari program studi, jurusan, fakultas, hingga universitas.
4. Terselenggaranya penelitian yang terarah, berkualitas, dan berkesinambungan sebagai
bentuk pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam kerangka
kesejahteraan masyarakat.
5. Terwujudnya budaya penelitian sebagai dasar universitas berbasis riset.
6. Bertambahnya publikasi nasional terakreditasi, publikasi internasional, serta hak kekayaan
intelektual (paten, hak cipta seni).

3.3. Strategi dan Kebijakan Pengembangan

RIP ULM merupakan hasil penurunan dari visi dari aspek penelitian ULM empat tahun
ke depan. Rincian program strategis dan indikator serta target yang akan dicapai oleh ULM
dalam periode 2020-2024 disusun berdasarkan pada rencana pengembangan yang telah
dirumuskan sebelumnya. Program-program tersebut kemudian dijabarkan berdasarkan
masing-masing bidang yang merupakan komponen-komponen yang bila disatukan secara
sinergis akan menuju suatu tujuan, yaitu ULM akan memposisikan diri sebagai pusat unggulan
pengembangan lahan basah di tingkat nasional.

Dalam pemetaan strategi pengembangan lembaga, LPPM ULM memerlukan


sumberdaya/input berupa: sumberdaya manusia (dosen, tenaga administrasi, laboran,
pustakawan, dana lain-lain), laboratorium, sarana dan prasarana, ICT, teknologi dan program
penelitian dan pengembangan. Output yang akan dikontribusikan pada stakeholder dihasilkan
dari proses internal di dalam ULM yang memerlukan sumberdaya/input tersebut di atas untuk
tumbuh dan berkembang. Keterkaitan antara sumberdaya/input, proses internal dan output yang
dihasilkan dalam membangun peta strategi pengembangan LPPM ULM.

Strategi pengembangan penelitian ULM disusun dengan memperhatikan kekuatan dan


kelemahan ULM, serta mempertimbangan perkembangan kondisi lingkungan eksternal.
Strategi-strategi tersebut diharapkan mampu membangun fondasi bagi perencanaan
pelaksanaan penelitian-penelitian di ULM pada periode-periode selanjutnya. Formulasi strategi
pengembangan tersebut disusun dengan mengsinergikan komponen- komponen pada SWOT
analisis.

Rencana Induk Penelitian, Universitas Lambung Mangkurat


26
1. Strategi I: optimalisasi kekuatan internal ULM untuk meraih peluang yang tersedia.
2. Strategi II: pemanfaatan kekuatan internal ULM untuk mengatasi ancaman yang dihadapi
dalam proses pengembangan ULM ke depan.

3. Strategi III: usaha untuk mengatasi kelemahan ULM agar dapat memanfaatkan peluang
yang ada.
4. Strategi IV: meminimalkan dampak ancaman terhadap eksistensi ULM dengan mengatasi
kelemahan-kelemahan yang ada.

INPUT PROSES OUTPUT

Diseminasi hasil
PERENCANAAN,
penelitian
SDM (Dosen, MANAJEMEN
(jurnal, sitasi dan
Non Dosen) FINANSIAL, SDM,
buku referensi)
SARANA &
Laboratorium, PRASARANA, DAN Penghargaan/
sarana dan LITBANG (penyusunan award, inovasi
prasarana roadmap penelitian, (HKI), dan
ICT dan kemitraan, pelaksanaan paket teknologi
teknologi penelitian, administrasi Intensifikasi dan
penelitian, ekstensifikasi
Program
pelaporan/publikasi hasil kerja sama
penelitian, dan transfer
karya iptek ke masyarakat)

Gambar 3.1 Peta strategi pengembangan LPPM ULM

Rencana Induk Penelitian, Universitas Lambung Mangkurat


27
Strategi pengembangan tersebut adalah:
1) Pelaksanaan resktrukturisasi organisasi dan penguatan kelembagaan di lingkungan Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ULM menuju efektivitas dan efisiensi
penyelenggaraan penelitian;
2) Penguatan dan pemberdayaan kualitas sumber daya manusia Universitas Lambung Mangkurat
melalui kegiatan penelitian;
3) Penyelenggaraan penelitian dalam berbagai bidang ilmu dengan memfokuskan pengkajian
aspek yang berkaitan dengan program unggulan ULM untuk kebutuhan pembangunan daerah,
industri, pelestarian SDA dan lingkungan hidup;
4) Peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam manajemen pengelolaan penelitian
berdasarkan prinsip good corporate governance;
5) Peningkatan dan pemantapan kerjasama penelitian dengan pihak internasional, pemerintah
pusat dan daerah (regional Kalimantan) untuk mendukung program pembangunan;
6) Mewujudkan budaya penelitian sebagai dasar menuju universitas berbasis riset;
7) Pemberdayaan seluruh elemen sivitas akademika ULM dalam mendesain seluruh program
penelitian dalam rangka menjamin terwujudnya atmosfir akademik yang kondusif;
8) Terwujudkan Universitas Lambung Mangkurat sebagai rujukan penelitian di bidang lahan
basah.

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024 i


BAB IV
SASARAN, PROGRAM STRATEGIS DAN INDIKATOR
KINERJA

Sasaran, program strategis dan indikator kinerja 6 (enam) fokus bidang unggulan
Universitas Lambung Mangkurat, yang meliputi Kemandirian dan Ketahanan Pangan dan
Kesehatan; Ketahanan Energi, Material Maju dan Infrastruktur; Pengelolaan SDA, Lingkungan
dan Bencana; Pendidikan dan Seni Budaya; Teknologi Informasi dan Komunikasi; Sosial
Humaniora, dijabarkan secara detail dalam table isu strategis, konsep pemikiran, pemecahan
masalah, topik riset, key performance indicator (KPI) dan kompetensi ilmu, sebagai berikut,
yaitu:

Rencana Induk Penelitian, Universitas Lambung Mangkurat 29


4.1. Kemandirian dan Ketahanan Pangan dan Kesehatan:

FOKUS 1: KEMANDIRIAN DAN KETAHANAN PANGAN DAN KESEHATAN


Kompetensi Lintas
Isu strategis Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Riset KPI
Sektoral
Penyusutan lahan 1. Pengembangan 1. Riset dan action plant - Manajemen dan reklamasi lahan 1. Penambahan luas areal Pertanian, Peternakan,
produktif dan teknologi pertanian teknologi perbaikan dan tanah terdegradasi lahan basah sub optimal Perikanan, Kehutanan,
pemanfaatan potensi sektor hulu (on farm) kualitas lahan (fisika, - Pengembangan sistem pertanian yang dikelola secara MIPA, Teknik, Bisnis dan
lahan basah/gambut 2. Pengembangan kimia, dan biologi) untuk berlanjut dengan pengembangan produktif oleh petani Manajemen, Hukum,
yang belum optimal teknologi perbaikan lahan basah sub-optimal manajemen agroekosistem 2. Peningkatan jumlah KK Sosial dan Politik
dari sisi kualitas sifat fisik, kimia, dan yang sesuai dengan menuju Good Agricultural petani pelaku produksi
maupun kuantitas mikrobiologi tanah kemampuan adopsi petani Practices (GAP). tanaman pangan
sebagai penyedia pada masing- masing setempat. - Pengembangan sistem pertanian hortikultura dan
pangan di tipologi lahan basah 2. Rekomendasi teknologi organik perkebunan di lahan
Kalimantan, serta sub-optimal, termasuk budidaya tanaman pangan, - Survei tanah, evaluasi lahan dan basah sub-optimal
produktivitas on lahan gambut untuk hortikultura dan alih guna lahan dan pemetaan 3. Pengurangan dosis
farm dan nilai produksi tanaman perkebunan pada lahan lahan pertanian berdasarkan nilai aplikasi pupuk
tambah yang masih pangan, hortikultura, basah sub-optimal. ekonomi kimia/sintetis (10%) per
rendah dan perkebunan 3. Rekomendasi teknologi - Evaluasi kesesuaian lahan bagi satuan luas lahan per
3. Pengembangan pengelolaan hara tanaman musim tanam dengan
varietas unggul berdaya hasil
teknologi dari berbagai sumber bahan dan kualitas tinggi, toleran faktor tidak menurunkan
pengelolaan lahan alami dan mikroba abiotik dan biotik produktivitas.
basah/gambut penambat hara (nitrogen 4. Teratasinya kendala-
- Pengembangan agen hayati,
terpadu dan dan fosfor) untuk pestisida nabati, pupuk hayati kendala non teknis dalam
berkelanjutan mengurangi aplikasi pupuk dan pupuk organik pengembangan lahan sub-
4. Penyusunan road map kimia/sintetik optimal untuk budidaya
- Pengembangan instrumen
agribisnis untuk 4. Rekomendasi hasil pertanian
ekonomi untuk konservasi lahan
jangka menengah dan identifikasi, karakterisasi 5. Paket teknologi
pertanian
jangka panjang dapat dan inventarisasi teknik pengelolaan pertanian lahan
- Analisis kebijakan pertanian
basah di Kalimantan
para pemangku konservasi lahan-lahan
berlanjut dan analisis ekonomi
kepentingan basah sub-optimal yang Selatan.
sumber daya dan lingkungan
mengambil kebijakan potensial untuk produksi 6. Rekomendasi kualitas air
- Kajian teknik pengelolaan lahan
untuk budi daya ikan di
dan strategi tanaman pangan.
gambut menggunakan lahan basah.
5. Rekomendasi kebijakan
pendekatan daerah tangkapan air
subsidi pupuk dan 7. Tersedianya road map
terpadu yang sesuai dengan
kebijakan pengembangan agribisnis untuk jangka
kondisi setempat.
industri pupuk organik. menengah dan jangka
6. Rekomendasi - Kajian pengelolaan air baku panjang yang sesuai dengan
pengembangan teknologi untuk tambak di Kalimantan potensi daerah dan kondisi
infrastruktur pendukung Selatan lingkungan daerah
pertanian lahan basah
Rendahnya 1. Pengembangan 1. Inventarisasi jenis - Kajian inventarisasi jenis 1. Tersedianya inventarisasi Pertanian, Peternakan,
ketersediaan teknologi pertanian tanaman pertanian varietas benih/bibit tanaman dan varietas unggul untuk Perikanan, Kehutanan,
varietas benih/bibit sektor hulu (on farm) spesifik untuk lahan pangan/hortikultura jenis ternak, pertanian lahan basah. MIPA
unggul: tanaman 2. Pengembangan basah. dan/atau spesies ikan spesifik 2. Tersedianya paket
pangan, jenis dan kualitas dan kuantitas 2. Pengembangan jenis yang toleran dan dapat teknologi budidaya ternak
varietas ternak dan ketersediaan varietas ternak dan makanan beradaptasi baik pada kondisi dan pakan ternak yang
ikan spesifik yang benih/bibit unggul: ternak untuk lahan spesifik masing- masing jenis sesuai dengan kondisi
toleran dan dapat tanaman pangan, jenis basah lahan gambut/lahan basah lahan basah di Kalimantan
beradaptasi baik dan varietas ternak 3. Pengembangan spesies - Kajian budidaya varietas Selatan
pada kondisi dan ikan spesifik yang ikan yang mampu benih/bibit tanaman 3. Tersedianya paket
spesifik masing- toleran dan dapat beradaptasi di lahan pangan/hortikultura jenis ternak, teknologi budidaya ikan
masing jenis lahan beradaptasi baik pada basah dan/atau spesies ikan yang yang sesuai dengan
gambut/lahan kondisi spesifik lahan toleran dan dapat beradaptasi kondisi lahan basah di
basah gambut/lahan basah dengan baik pada kondisi lahan Kalimantan Selatan.
gambut/lahan basah
Perubahan iklim 1. Perlindungan dan 1. Pengembangan model - Kajian pembuatan sistem 1. Tersedianya model yang Pertanian, Peternakan,
dan periode musim peningkatan fungsi prediksi perubahan informasi dan pengembangan dapat diandalkan dalam Perikanan, Kehutanan,
yang semakin tidak lahan gambut sebagai iklim terhadap produksi model prediksi perubahan iklim memprediksi pola distribusi MIPA, Teknik, Bisnis
menentu penyerap dan tanaman pangan terhadap produksi tanaman hujan dan Manajemen,
menyebabkan pola penyimpan karbon 2. Permodelan respon pangan. 2. Tersedianya Model Hukum, Sosial dan
tanam dan estimasi serta adaptasi tanaman pangan - Kajian pembuatan sistem prediksi pola tanam untuk Politik
produksi pertanian, perubahan iklim terhadap perubahan informasi dan pengembangan mengantisipasi gagal
persediaan stok iklim model respon tanaman pangan panen
pangan menjadi 3. Pengembangan pola terhadap perubahan iklim. 3. Tersedianya informasi
sulit diprediksi pertanian, peternakan - Kajian pengembangan model pengaruh pola pertanian,
dengan baik dan perikanan terhadap pola pertanian, peternakan dan peternakan dan perikanan
emisi dan penyerapan perikanan terhadap emisi dan terhadap emisi dan
karbon - penyerapan karbon. penyerapan karbon
Masih rendahnya 1. Pengembangan 1. Pengembangan - Riset pengembangan teknologi 1. Tersedianya paket-paket Teknologi Hasil
peningkatan nilai teknologi pertanian teknologi proses produk proses untuk produktivitas, teknologi pengembangan (Pertanian, Peternakan,
tambah, mutu, sektor hilir (off farm) hasil pertanian efisiensi, standarisasi, dan proses produksi dalam Perikanan, Kehutanan)
standarisasi, 2. Pengembangan 2. Pengembangan sistem peningkatan nilai tambah menunjang produktivitas, MIPA, Teknik,
kontinuitas, serta teknologi produksi manajemen produksi - Riset pengembangan efisiensi, standarisasi, dan Kesehatan Masyarakat,
diversifikasi produk hasil pertanian yang kompatibel dengan diversifikasi produk peningkatan nilai tambah Bisnis dan Manajemen,
produk olahan dengan fokus pada sumber daya - Riset pengembangan aspek produk hasil pertanian Hukum, Sosial dan
hasil pertanian, peningkatan tambah, masyarakat pemasaran produk dan aspek 2. Tersedianya model-model Politik
termasuk konsistensi mutu, 3. Pengembangan terkait sistem manajemen
peternakan, standarisasi, diversifikasi produk - Riset pengembangan sistem produksi, pemasaran, dan
perikanan, dan kontinuitas, serta 4. Pengembangan model manajemen produksi pengelolaan lingkungan
perkebunan. diversifikasi produk pengelolaan lingkungan - Riset pengembangan model industry yang berkelanjutan
melalui sistem industri pengolahan pengelolaan lingkungan industri 3. Tersedianya paket teknologi
industri yang yang berkelanjutan pengolahan yang berkelanjutan proses produk baru
berkelanjutan
Kualitas gizi dan 1. Pendekatan sosial 1. Inovasi pendekatan sosial - Kajian mengenai usaha 1. Tersedianya pusat- pusat Kedokteran,
kesehatan masyarakat yang masyarakat yang sesuai peningkatan kesadaran layanan tentang informasi Kedokteran Gigi,

Rencana Induk Penelitian, Universitas Lambung Mangkurat


31
masyarakat sesuai dengan budaya dengan budaya lokal untuk masyarakat tentang paradigma kualitas gizi dan kesehatan Kesehatan Masyarakat,
setempat akan dapat dapat mengubah hidup sehat masyarakat. Psikologi, Teknologi
mengubah paradigma paradigma hidup sehat. - Kajian pembuatan SKPG dan uji 2. Terjadinya peningkatan Hasil (Pertanian,
hidup sehat 2. Pengembangan Sistem efektifitas dan efisiensinya kesadaran masyarakat Peternakan, Perikanan,
2. Adanya Sistem Kewaspadaan Pangan dan terhadap kedasaran masyarakat tentang kualitas gizi dan Kehutanan) MIPA
Kewaspadaan Pangan Gizi (SKPG) berbasis akan gaya hidup sehat. gaya hidup sehat.
dan Gizi (SKPG) masyarakat dapat Kajian pengembangan pangan Munculnya inovasi pangan
berbasis masyarakat meningkatkan berbasis bahan lokal dalam pemenuhan gizi masyarakat
dapat meningkatkan keasadaran masyarakat pemenuhan gizi masyarakat
keasadaran akan pentingnya gaya
masyarakat akan hidup sehat
pentingnya gaya 3. Inovasi pangan dalam
hidup sehat pemenuhan gizi
masyarakat berbasis
bahan lokal dan
keseimbangan nutrisi

Lingkungan lahan Pengendalian 1. Investigasi pola 1. Kajian pembuatan sistem 1. Tersedianya sistem Kedokteran,
basah selain penyakit menular dan penyebaran virus di informasi Penyebaran virus di informasi Penyebaran Kedokteran Gigi,
memiliki potensi tidak menular serta lokasi lahan basah lokasi lahan basah virus di lokasi lahan basah Kesehatan Masyarakat,
positif yang unik penyehatan 2. Kajian model penyehatan 2. Kajian Pengembangan model 2. Tersedianya model Psikologi, Farmasi,
juga berpotensi lingkungan lahan dan peningkatan Perilaku penyehatan dan peningkatan penyehatan dan MIPA
untuk penyebaran basah hidup bersih dan sehat Perilaku hidup bersih dan peningkatan Perilaku
beberapa jenis melalui sosialisasi sehat melalui sosialisasi hidup bersih dan sehat
penyakit menular Identifikasi faktor- Kajian Faktor-faktor yang melalui sosialisasi
dan tidak menular faktor yang mempengaruhi perilaku 3. Tersedainya data
tertentu mempengaruhi perilaku menyimpang dalam masyarakat faktor-faktor yang
menyimpang dalam mempengaruhi perilaku
masyarakat. menyimpang dalam
masyarakat

Potensi dan Eksplorasi dan 1. Pengkajian etnobotani 3. Kajian etnobotani dan 1. Tersedianya data Farmasi, Kedokteran,
kekayaan vegetasi identifikasi vegetasi dan etnofarmakologi etnofarmakologi dalam rangka etnobotani dan Kedokteran Gigi,
Pulau Kalimantan, khas Kalimantan yang dalam rangka pemanfaatan jamu di etnofarmakologi dalam Kesehatan Masyarakat,
khususnya di lahan berpotensi sebagai pemanfaatan jamu di kalimantan selatan rangka pemanfaatan jamu MIPA
basah dalam bahan obat maupun kalimantan selatan 4. Identifikasi pemetaan tanaman di kalimantan selatan
pengembangan obat herbal terstandar 2. Identifikasi pemetaan obat 2. Tersedainya data macam-
senyawa aktif obat berbasis pada kearifan tanaman obat 5. Kajian tanaman berpotensi macam tanaman obat khas
berbasis kearifan lokal dan 3. Identiikasi Tanaman obat berbasis kearifan lokal Kalimantan.
lokal dan etnofarmakologi berpotensi obat berbasis 6. Kajian tanaman lokal sebagai 3. Tersedainya data jenis
etnofarmakologi kearifan lokal bahan biofarmaka. tanaman berpotensi obat
4. Pengembangan tanaman 7. Kajian teoritis dan aplikatif berbasis kearifan lokal
lokal sebagai bahan desain obat berbasis tanaman 4. Tersdia teknologi budidaya
biofarmaka lokal tanaman lokal sebagai
5. Isolasi dan pengujian 8. Isolasi dan pengujian aktivitas bahan biofarmaka

Rencana Induk Penelitian, Universitas Lambung Mangkurat


32
aktivitas senyawa aktif senyawa aktif bahan alam. Tersedia data teoritis dan
bahan alam. Sistesis senyawa aktif bahan aplikatif desain obat
6. Sistesis senyawa aktif alam untuk produksi obat berbasis tanaman obat
bahan alam untuk pangan fungsional
produksi obat pangan
fungsional
7. Kajian teoritis dan
aplikatif desain obat
berbasis tanaman local

Layanan 1. Pelayanan farmasi 1. Kajian mekanisme - Kajian mekanisme molekular 1. Tersedainya data Farmasi, Kedokteran,
kefarmasian yang sangat diperlukan oleh molekular efek teratogenesis diazepam di mekanisme molekular Kedokteran Gigi,
masih belum pasien untuk teratogenesis berbagai periode organogenesis teratogenesis diazepam di Kesehatan Masyarakat,
optimal memberikan jaminan obat dan sediaan herbal Kajian farmasi klinis dan periode organogenesis Psikologi, MIPA
pengobatan yang yang banyak layanan masyarakat tentang obat, Tersedianya pusat farmasi
rasional (efektif, dikonsumsi wanita usia informasi penggunaan obat yang klinis dan layanan
aman, tersedia dan produktif, aman. masyarakat tentang obat,
biayanya tejangkau), Promosi kesehatan yang informasi penggunaan obat
2. Peresepan pada wanita holistik, dalam rangka yang aman.
hamil, menjadi meningkatkan
perhatian khusus, kepatuhan penggunaan
karena banyak obat obat serta pengetahuan
dapat menembus masyarakat mengenai
plasenta dan substansi teratogenesis
membahayakan pada
janin
3. Satu pertiga dari obat
yang sering digunakan
selama kehamilan
merupakan senyawa
psikoaktif

Peningkatan indeks Penanganan penyakit 1. Pengembangan pangan - Kajian pengembangan pangan - Publikasi ilmiah, kekayaan Farmasi, Kedokteran,
penyakit degeneratif yang fungsional berbasis fungsional berbasis tanaman intelektual, teknologi tepat Kedokteran Gigi,
degeneratif seperti paling efektif adalah tanaman pangan lokal, pangan lokal, kearifan lokal, dan guna terkait Kesehatan Masyarakat,
obesitas, diabetes, melalui upaya kearifan lokal, dan etnofarmakologi dalam pengembangan pangan Teknologi Pertanian,
kanker, jantung pencegahan dengan etnofarmakologi dalam pencegahan penyakit degeneratif fungsional berbasis MIPA
dan pembuluh mengkonsumsi pencegahan penyakit - Kajian pengembangan metode tanaman pangan lokal,
darah pangan fungsional dan degeneratif deteksi dini dalam penanganan kearifan lokal, dan
deteksi dini. 2. Pengembangan metode penyakit degeneratif etnofarmakologi dalam
deteksi dini dalam Kajian pengembangan metode pencegahan penyakit
penanganan penyakit penyuluhan masyarakat dalam degeneratif serta metode
degeneratif pencegahan dan penanganan pen deteksi dini dalam
Pengembangan metode penanganannya.
penyuluhan masyarakat

Rencana Induk Penelitian, Universitas Lambung Mangkurat


33
dalam pencegahan dan
penanganan penyakit
degeneratif

4.2. Ketahanan Energi, Material Maju dan Infrastruktur:

FOKUS 2: KETAHANAN ENERGI, MATERIAL MAJU DAN INFRASTRUKTUR


Kompetensi Lintas
Isu strategis Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Riset KPI
Sektoral
Salah satu penyebab Meningkatkan Penerapan selubung Pengembangan Selubung Adanya model atau Teknik (Sipil, Arsitektur,
pemborosan energi efisiensi energi bangunan yang dapat Adaptif untuk peningkatan prototipe selubung adaptif Lingkungan), MIPA
adalah perancangan bangunan dengan mengurangi beban energi efisiensi energi dan performa untuk peningkatan efisiensi (Fisika)
bangunan yang membuat komponen pada bangunan dan bangunan Rancang Bangun energi dan performa
kurang dapat bangunan yang tidak peningkatkan performa Pembangkit Listrik berbasis bangunan
beradaptasi statis dan mampu rancang interior dan Batu bara yang efisien
terhadap perubahan berubah sehingga eksterior bangunan
kondisi lingkungan dapat menyesuaikan
bentuk terhadap
perubahan kondisi
lingkungan
Kalimantan kaya Teknologi 1. Teknologi Pencairan 1. Kajian Pencairan Batu bara 1. Tersedianya data ilmiah Kimia, Fisika, Teknik
akan batu bara pengolahan, konversi, Batu bara sesuai dengan kualitas Pengaruh blending dan (Kimia, Pertambangan)
tetapi kualitasnya pembakaran, blending 2. Teknologi Gasifikasi batubara yang ada. upgrading terhadap
relatif rendah. dan up-grading dari Batu bara 2. Kajian Gasifikasi Batu Bara karakteristik batu bara di
Dengan batu bara yang dapat 3. Rancang Bangun yang ada. Kalimantan Selatan
menerapkan meningkatkan nilai Pembangkit Listrik 3. Studi mengenai kemungkinan 2. Tersedianya model lokasi
teknologi yang ekonomisnya. berbasis Batu bara yang dikembangkannya lokasi yang sesuai untuk
sesuai, batubara efisien pencairan dan gasifikasi batu pencairan dan gasifikasi
muda ini dapat 4. Pengelolaan sumberdaya bara di Kalimantan Selatan batu bara di Kalimantan
dijadikan produk batubara, serta bidang 4. Kajian analisis investasi dan Selatan
olahan lain yang mikro terkait analisis manfaat sosial-ekonomi
memiliki nilai investasi dan manfaat pertambangan
ekonomis lebih sosial-ekonomi
tinggi. pertambangan
Kalimantan kaya Implementasi 1. Teknologi eksplorasi 1. Kajian eksplorasi mineral, 1. Tersedianya data ilmiah Kimia, Fisika, Teknik
akan cadangan manajemen dan mineral, logam dan logam dan air tanah di teoritis dan aplikatif (Pertambangan, Kimia)
mineral, logam dan pelaksanaan airtanah Kalimantan Selatan teknologi ekplorasi mineral,
air tanah. Dengan eksplorasi dan 2. Teknologi sistem 2. Kajian permodelan dan logam dan air tanah
eksplorasi dan geostatistika serta permodelan dan estimasi sumberdaya dan 2. Adanya model cadangan
teknologi yang sistem permodelan estimasi sumberdaya cadangan mineral dan logam mineral dan logam
tepat serta sistem dan evaluasi dan cadangan mineral di Kalimantan Selatan
permodelan dan sumberdaya dan dan logam.

Rencana Induk Penelitian, Universitas Lambung Mangkurat


34
evaluasi cadangan.
sumberdaya dan
cadangan yang
baik, diharapkan
dapat
mengoptimalkan
pemanfaatan
sumberdaya
tersebut dengan
baik.
Energi berbahan Eksplorasi, kajian 4. Perlu upaya untuk 1. Kajian eksplorasi, kajian teoritis 4. Tersedianya data ilmiah Kimia, Fisika, Teknik
fosil semakin lama teoritis dan aplikatif mendapatkan atau dan aplikatif untuk teoritis dan aplikatif (Kimia, Mesin)
akan semakin untuk pengembangan mengembangkan energi pengembangan energi pengembangan energi
menipis dan energi alternatif berbasis terbarukan berbasis terbarukan berbasis kekayaan terbarukan berbasis
berpotensi energi terbarukan sangat kekayaan sumber daya alam Kalimantan seperti kekayaan alam Kalimantan
menyebabkan diperlukan untuk alam Kalimantan. biodiesel, bioetanol, biooil, seperti biodiesel, bioetanol,
krisis energi jika mengatasi kebutuhan 5. Terwujudnya bahan biogas, dan energi alternatif lain biooil, biogas, dan energi
tidak ditemukan energi yang semakin baku dan produk yang dapat diperbaharui. alternatif lain yang dapat
sumber energi baru meningkat dan aplikatifnya menjadi 2. Pengembangan sumberdaya diperbaharui.
atau energi ketersediaan energi fosil lebih kuat, aman, tahan energi hijau melalui proses 5. Tersedianya data ilmiah
alternatif lain yang yang semakin menipis. lama namun ekonomis transformasi yang lebih efisien dan teoritis serta aplikatif
tidak dapat dibandingkan bahan dan 3. Pengembangan pemanfaatan pengembangan energi
menutupi metode konvensional. limbah biomasa dan mineral terbarukan berbasis energi
kebutuhan energi untuk meningkatkan hijau dan limbah
yang semakin produktivitas dan nilai 6. Tersedianya prototipe
meningkat. ekonomis produksi energi terbarukan
yang siap
diimplementasikan di
dunia industri
Material Material fungsional pada Dengan melakukan kajian Kajian teoritis dan aplikatif 1. Tersedainya data ilmiah MIPA (Kimia, Fisika,
fungsional dasarnya merupakan yang mendalam dan pengembangan struktur, sifat dan tentang struktur, sifat Biologi, Matematika,
(Functional material yang memiliki komprehensif terhadap fungsi material fungsional berbahan fisika dan kimia material Ilmu Komputer),
Materials) semakin sifat-sifat kimia dan pengembangan struktur, dasar kekayaan sumber daya alam yang berpotensi menjadi Teknik, Pertanian.
memiliki peranan fisika tertentu yang sifat dan fungsi material Kalimantan, dimungkinkan akan material fungsional
yang penting memungkinkan untuk fungsional yang sesuai, didapatkan material fungsional yang 2. Tersedianya data hasil uji
dalam kehidupan memikiki fungsi spesifik khususnya material berkinerja tinggi untuk menunjang kinerja material fungsional
masyarakat dan berkinerja tinggi. berbahan dasar potensi pengelolaan sumber daya alam dan 3. Tersedianya paket
modern dalam Secara umum, material lokal, dimungkinkan akan lingkungan khas Kalimantan serta teknologi pengolahan dan
berbagai bidang, ini telah menjadi bahan didapatkan material dapat menunjang industri lokal yang produksi material
seperti teknologi dasar dan penopang fungsional yang berkinerja sudah ada dan industri yang fungsional yang dapat
komputasi, berbagai teknologi, tetapi tinggi untuk menunjang memikiki prospek akan menunjang pengelolaan
penyimpanan, upaya sungguh-sungguh pengelolaan sumber daya dikembangkan: sumber daya alam dan
komunikasi, untuk pengembangan alam dan lingkungan khas • Material untuk lingkungan khas
penyediaan struktur, sifat dan Kalimantan. Constructed Wetlands. Kalimantan serta dapat
informasi, industri, fungsinya untuk • Material untuk Energi: sel surya, menunjang industri lokal

Rencana Induk Penelitian, Universitas Lambung Mangkurat


35
pemantauan dan menunjang pengelolaan fuel cell, baterai lithium, magnet yang sudah ada dan industri
perbaikan kualitas sumber daya alam dan permanen. yang memikiki prospek
lingkungan, proses lingkungan khas Material untuk Industri: katalis, akan dikembangkan
pemisahan dan Kalimantan belum biokatalis, adsorben/absorben,
pemurnian, banyak dilakukan. resin, komponen elektronik.
transportasi umum, • Material untuk Lingkungan:
pertahanan dan adsorben, sensor, material
keamanan, berpori.
kesehatan, dan • Material untuk kepentingan
sebagainya. pertahanan dan keamanan:
RAM, RAS, material anti
peluru.
• Material ramah lingkungan:
produk berbasis material yang
mudah terbiodagradasi.
• Material cerdas: material yang
memiliki auto- respon spesific
terhadap perubahan lingkungan
tertentu.
• Materil untuk kesehatan:
biomaterial, material penghantar
obat.
Lahan basah 1. Material maju tepat 1. Mengimplementasikan 1. Pemanfaatan material lokal di 1. Tersedianya data ilmiah Teknik (Sipil, Kimia,
merupakan guna diperlukan terwujudnya material lahan basah untuk dan teoritis serta Lingkungan, Mesin)
mayoritas sebaran dalam mendukung maju tepat guna dan menciptakan material struktur aplikatif dalam
lahan di inovasi rekayasan inovasi rekayasa struktur yang ramah lingkungan menciptakan material
Kalimantan. Hal struktur pada untuk perencanaan 2. Melakukan inovasi-inovasi struktur yang ramah
ini menjadi potensi perencanaan struktur di lahan basah. baru untuk perencanaan lingkungan serta
pada pembangunan struktur di lahan 2. Pengembangan struktur di lahan basa inovasi-inovasi pada
infrastruktur di basah. teknologi mutakhir 3. Struktur pondasi bangunan di perencanaan struktur
lahan basah 2. Perlunya teknologi terkait tanah lunak lahan lahan basah, perkuatan tanah 2. Tersedianya landasan
sekaligus tepat guna dalam basah yang memiliki di lahan basah, dan penurunan teoritis dan aplikatif
pemanfaatan inovasi perilaku khas tanah terhadap struktur
sumberdaya untuk perencanaan dibandingkan dengan pondasi bangunan di
terwujudnya sturktur dan tanah mineral pada lahan basah, perkuatan
material maju tepat pondasi di lahan umumnya. tanah dan penurunan
guna dalam basah tanah di lahan basah
perencanaan dibandingkan tanah
struktur di lahan mineral
basah.
Kalimantan 1. Keilmuan aristektur 1. Implementasi 1. Kajian arsitektur vernakular di 1. Tersedianya data ilmiah dan Teknik (Arsitektur,
dilingkupi dengan vernakular di pengembangan keilmuan lingkungan lahan basah teoritis dalam arsitektur Sipil)
area lahan basah. lingkungan lahan arsitektur vernakular di 2. Kajian sejarah dan pelestarian vernakular di lingkungan
Teori dan sejarah basah menjadi lingkungan lahan basah. arsitektur di lingkungan lahan lahan basah
perkembangan landasan 2. Menjadi basah 2. Tersedianya data ilmiah dan

Rencana Induk Penelitian, Universitas Lambung Mangkurat


36
Arsitektur pengetahuan untuk rujukkan/referensi/best 3. Perencanaan, perancangan teoritis terkait seharah dan
permukiman dan berarsitektur di practice dalam strategi dan penanganan pelestarian arsitektur di
perkotaan di lingkungan lahan perencanaan, perancangan permukiman dan perkotaan pada lingkungan lahan basah
Kalimantan basah. dan penanganan skala bangunan, messo (urban), 3. Tersedianya data ilmiah,
menjadi penting 2. Perencanaan dan permukiman dan dan makro (regional) khususnya teoritis dan aplikati dalam
mengingat karakter perancangan perkotaan di lingkungan pada area lahan basah dan rawa perencanaan, perancangan
dan budaya sangat menjadi bagian lahan basah. strategi dan penanganan
berkaitan dengan penting dalam 3. Implementasi pemukiman dan perkotaan
lahan basah. penanganan pengembangan keilmuan 4. Tersusunnya strategi
Kehidupan dan tata pemukiman dan dan keterampilan dalam perencanaan dan
ruang lahan basah perkotaan di praktek perancangan perancangan dan
menjadi ciri dan lingkungan lahan arsitektur di Lingkungan penanganan pemukiman
karakter basah Lahan Basah. dan perkotaan di
masyarakat lingkungan lahan basah
Kalimantan.
Sehingga
perancangan
arsitektur
menjadikan penting
dalam
perkembangan
pemukiman dan
perkotaan di
Kalimantan.
Kalimantan yang 1. Pentingnya inovasi 1. Memberikan inovasi 1. Sistem struktur dan konstruksi 1. Tersedianya data ilmiah dan Teknik (Aristektur,
mayoritas areanya teknologi bangunan penerapan teknologi bangunan panggung dengan teoritis serta aplikatif pada Sipil)
adalah lahan basah, dan struktur di bangunan di lingkungan konstruksi rangka kayu dan sistem struktur dan
inovasi dari sistem lingkungan lahan lahan basah pondasi khusus tanah rawa yaitu konstruksi bangunan
struktur dan basah 2. pengkajian pembangunan kaca puri panggung dan
bangunan menjadi 2. Diperlukannya di lingkungan lahan basah 2. Bahan bangunan dan sistem pemeliharaannya
penting. Sehingga kesinambungan melalui riset yang pemeliharaan bangunan yang 2. Tersedianya data ilmiah dan
diperlukan penelitian pada berkesinambungan. sesuai dengan lingkungan lahan teoritis pada termah dan
pengembangan pembangunan di basah efisiensi energi bangunan di
teknologi bangunan lingkungan lahan 3. Termal dan efisiensi energi lingkungan lahan basah
infrastruktur basah bangunan di lingkungan lahan 3. Tersedianya data ilmiah dan
melalui riset yang basah teoritis sistem utilitas dan
berkesinambungan. 4. Pembangunan berkelanjutan dan metode konstruksi di
ramah lingkungan di lahan basah. lingkungan lahan basah
5. Sistem utilitas yang sesuai dengan 4. Tersusunnya strategi inovasi
lingkungan lahan basah. dari sistem struktur dan
6. Metoda konstruksi bangunan di bangunan di lingkungan
lingkungan lahan basah lahan basah
Kurangnya Infrastruktur 1. Kajian faktor-faktor yang 1. Survey Hidrolika dan hidrometri Tersusunnya strategi Teknik (Sipil,
infrastruktur penunjang yang baik dapat menunjang sistem dalam rangka mendukung proyek pengembangan tata ruang Lingkungan), MIPA
penunjang dalam dalam pembangunan infrastruktur yang baik di persawahan pasang surut dan infrastruktur pertanian (Fisika), Pertanian.

Rencana Induk Penelitian, Universitas Lambung Mangkurat


37
pembangunan pertanian di daerah lahan basah. 2. Pengkajian dan Pengembangan
pertanian di daerah rawa dapat berakibat 2. Pengembangan model sistem tata air dan bangunan
rawa akan pada peningkatan infrastruktur yang pengatur air
berakibat pada produktivitas, menunjang sistem tata air, 3. Prototipe bangunan pintu klep di
rendahnya kualitas, serta transportasi dan bangunan lahan basah
produktivitas dan pemasaran produk di lahan basah. 4. Pengkajian dan pengelolaan
kualitas produk, pertanian. irigasi drainase
serta sulitnya
pemasaran. Jika
pendapatan
penduduk dari
sektor pertanian
rendah, maka akan
mendorong
terjadinya alih
fungsi tanaman
pangan ke tanaman
perkebunan atau
lahan pertanian ke
non pertanian,
misalnya
perkebunan. Selain
itu, migrasi
penduduk ke luar
daerah untuk
mencari sumber
pendapatan baru
juga tidak dapat
dihindari. Oleh
karena itu,
peningkatan
infrastruktur dan
penataan ruang di
daerah rawa
menjadi bagian
penting dalam
upaya mendukung
kemandirian
pangan
Transportasi Wilayah Kalimantan 1. Penyusunan data informasi 1. Perilaku bertransportasi Tersusunnya Sistem Teknik (Sipil)
memiliki peran yang memiliki luasan berbagai faktor yang dapat masyarakat Kalimantan Selatan manajemen transportasi
yang sangat lahan basah yang mempengaruhi kulitas 2. Keselamatan dan keamanan darat, air dan udara yang
penting bagi relatif besar dan manajemen transportasi Transportasi sesuai dengan kondisi
pembangunan sebagian besar darat, air dan udara yang 3. Manajemen Terminal geografis wilayah
wilayah yang penduduk sudah biasa sesuai dengan kondisi Kalimantan Selatan Kalimantan.

Rencana Induk Penelitian, Universitas Lambung Mangkurat


38
mencakup berbagai menggunakan geografis wilayah 4. Manajemen
bidang, seperti transportasi air untuk Kalimantan. Kebandarudaraan di
bidang ekonomi, berbagai 2. Pengembangan Sistem Kalimantan Selatan
sosial- budaya, keperluannya. Namun Manajemen transportasi 5. Manajemen Pelabuhan di
politik, serta demikian, masih ada darat, air dan udara yang Kalimantan Selatan
pertahanan dan sebagian masyarakat sesuai dengan kondisi Masterplan Terminal Induk di
keamanan. Kondisi yang kurang geografis wilayah Propinsi Kalimantan Selatan
fisik dan non-fisik menyadari bahwa ada Kalimantan.
(sosial budaya beberapa kegiatan
masyarakat) justru dapat
wilayah mengganggu
Kalimantan kelancaran sistem
memiliki kekhasan transportasi. Begitu
tersendiri sehingga pula dengan semakin
perlu berkembangnya
pengembangan jumlah kendaraan
strategi manajemen bermotor, baik roda
transportasi yang dua maupun roda
sesuai. empat, dengan
terbatasnya jumlah
dan panjang ruas jalan
ini berpotensi
menimbulkan
kemacetan. Sistem
atau strategi
manajemen yang baik
sangat diperlukan
untuk mengantisipasi
kemungkinan
terburuk moda
transportasi baik
darat, air dan darat di
wilayah Kalimantan.

Rencana Induk Penelitian, Universitas Lambung Mangkurat


39
4.3. Pengelolaan Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Kebencanaan:
FOKUS 3: PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM, LINGKUNGAN DAN KEBENCANAAN
Kompetensi Lintas
Isu Strategis Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Riset KPI
Sektoral
Identifikasi 1. Landasan pemikiran Inventarisasi dan 1. Proses-proses fisika, Jumlah dan jenis Pertanian,
karakteristik lahan mengenai tipikal kararakterisasi lahan kimiawi dan biologi kawasan lahan basah Peternakan,
basah khas lahan basah basah yang tersebar di yang berlangsung di yang teridentifikasi Perikanan,
Kalimantan Selatan khususnya di Kalimantan Selatan lingkungan lahan secara komprehensif Kehutanan, MIPA,
wilayah Kalimantan yang mencakup basah disertai profil Teknik
Selatan menjadi daerah aliran sungai, 2. Struktur lingkungan karakteristik yang
dasar dalam rawa, reservoir dan yang meliputi dimilikinya
melakukan kegiatan pesisir geomorfologi,
pengelolaan hidrologi, kualitas
2. Pemahaman secara tanah dan perairan
komprehensif serta flora dan fauna
mengenai lahan
basah yang
mencakup wilayah
teresterial dan
akuatik
Potensi lahan basah Luasan, zonasi dan 1. Pemetaan kawasan 1.Potensi dan nilai Potensi dan nilai Semua Fakultas
secara ekologis dan jenis-jenis jasa lingkungan lahan ekonomi dari ekonomi lingkungan
ekonomis serta lingkungan yang basah penyediaan pangan lahan basah
valuasinya tersedia di lingkungan 2. Sektor-sektor dan besaran
lahan basah kegiatan cadangan air
pembangunan yang 2.Ketersediaan stok
dapat karbon
dikembangkan 3.Sumber plasma
pada lingkungan nutfah
lahan basah 4.Struktur lingkungan
3. Kalkulasi nilai lahan basah dalam
ekonomi dari mencegah bahaya
potensi lingkungan banjir, kekeringan
yang tersedia dan pecemaran dan
menjadi untuk gelombang laut
melakukan 5.Kelimpahan dan
kegiatan eksplorasi keanekaragaman

Rencana Induk Penelitian, Universitas Lambung Mangkurat


40
dan hayati di lingkungan
pemanfaatannya lahan basah
6.Nilai ekonomi dari
kegiatan di sektor
pembangunan
seperti pariwisata,
pertambangan,
pelayaran,
perdagangan, dan
sebagainya
Pemanfaatan 1. Mengoptimalkan 1. Menemukan 1. Pengembangan Tersedianya pangan, Pertanian,
teknologi untuk pelayanan teknologi baru tanaman varietas semakin optimalnya Peternakan,
eksplorasi lingkungan ekosistem dalam untuk kepentingan unggul dan jenis pemanfaatan ruang Perikanan,
lahan basah wialayah DAS tersediaanya hewan air potensial dan menurunnya Kehutanan, MIPA,
untuk pangan dan spesifik lingkungan tingkat kerusakan Teknik
meningkatkan meningkatkan lahan basah lingkungan
fungsi produksi, mutu sekaligus 2. Peningkatan mutu
pasca produksi nilai ekonominya. hasil olahan produk
dan perlindungan 2. Mengembangkan pangan
lingkungan teknologi untuk 3. Pengembangan
2. Mengeksplorasi memaksimalkan teknologi
lingkungan basah pemanfaatan ruang transportasi,
sebagai bagian di lingkungan pemukiman,
dari ekonomi hijau basah untuk pemurnian air, dan
kesejahteraan lain-lain
masyarakat. 4. Pemulihan dan
3. Penerapan pencegahan
teknologi kerusakan lahan
rehabilitasi gambut, vegetasi
lingkungan lahan lahan basah dan
basah jenis hewan
terancam punah
Adanya ancaman 1. Lahan basah 1. Pengkajian 1. Penilaian beban Terjaganya kesehatan Semua Fakultas
kerusakan lingkungan merupakan wilayah karakteristik bencana pencemaran dan lingkungan dan
baik tropogenik yang rentan akan di lingkungan lahan tingkat degradasi meningkatnya kualitas
(alami) maupun kerusakan dan basah dan upaya lingkungan lingkungan lahan
antropogenik (campur pencemaran karena penanggulangannya 2. Kebakaran lahan basah
tangan manusia) berdekatan dengan 2. Pengendalian gambut dan upaya

Rencana Induk Penelitian, Universitas Lambung Mangkurat


41
aktifitas manusia aktifitas manusia yang penanggulangannya
2. Wilayah perairan di dapat merusak dan secara teknis dan
lahan basah rawan mencemari sosial budaya
menjadi lokasi lingkungan 3. Penanggulangan
pembuangan limbah sampah plastik,
hasil aktifitas manusia limbah pestisida
kegiatan pertanian
serta limbah
buangan industri di
kawasan pesisir
4. Pengrusakan
ekosistem oleh alih
fungsi lahan dan
eksploitasi
sumberdaya yang
tidak ramah
lingkungan
Konservasi Tindakan nyata akan 1. Penetapan kawasan Kajian mono/multi Teridentifikasinya Semua Fakultas
lingkungan lahan perlindungan konservasi disiplin pada kawasan status kawasan
basah lingkungan lahan lingkungan lahan cagar alam, hutan konservasi di
basah dari ancaman basah baik di lindung, taman lingkungan lahan
kerusakan dan lingkungan nasional, reservat basah
pencemaran penting teresterial maupun perikanan dan
untuk diwujudkan akuatik kawasan konservasi
berdasarkan basis data 2. Penilaian eksistensi lainnya
yang komprehensif dan keberlanjutan
kawasan konservasi
di lingkungan lahan
basah

Rencana Induk Penelitian, Universitas Lambung Mangkurat


42
4.4. Pendidikan dan Seni Budaya:

BIDANG 4A: PENDIDIKAN

Isu strategis Konsep Pemecahan Masalah Topik Riset KPI Kompetensi Lintas
Pemikiran Sektoral
1. Sesuai dengan amanat 1. Standar mutu 1. Penyusunan Standar 1. Kajian dan Pengembangan 1. Tersedianya standar mutu Pendidikan, Pendidikan
Undang-Undang pendidikan di Proses Pembelajaran Kebijakan Desentralisasi Mutu pendidikan di daerah yang IPA, Pendidikan IPS,
tentang Sistem daerah yang 2. Standar Kompetensi Pendidikan mencakup semua Pendidikan ORKES,
Pendidikan Nasional mencakup Lulusan 2. Kajian, Pengembangan dan komponen standar mutu Pendidikan Bahasa dan
maka setiap sistem semua 3. Standar Pendidik dan Pemanfaatan serta Inovasi IT pendidikan daerah di Ilmu-ilmu Dasar (bidang
dalam Pelaksanaan Pendidikan
pendidikan di daerah komponen Tenaga Kependidikan setiap satuan pendidikan IPA dan Sosial).
Berbasis Lahan Basah dan
harus memiliki standar standar mutu 4. Standar Sarana dan Kearifan Lokal yang memenuhi atau
mutu yang memenuhi pendidikan Prasarana Pendidikan 3. Kajian dan Pengembangan melampui standar mutu
atau melampui standar harus disusun 5. Standar Pengelolaan Kurikulum Berbasis Lahan pendidikan nasional.
mutu nasional, supaya Pendidikan Basah dan Kearifan Lokal 2. Terimplementasinya
sehingga perlu disusun memenuhi atau 6. Standar Pembiayaan 4. Kajian, Pengembangan dan standar mutu pendidikan di
suatu standar mutu melampui Pendidikan Pemanfaatan serta Inovasi IT daerah pada masing-
pendidikan daerah pada standar mutu 7. Standar Penilaian Pendidikan dalam Pendidikan Non Formal masing satuan pendidikan.
masing- masing satuan pendidikan 8. Pengembangan teori, model 5. Kajian dan Pengembangan 3. Pengembangan teori,
pendidikan yang ada. nasional. pendidikan dan pengajaran Penerapan Lesson Study model pendidikan dan
2. Adanya keragaman 2. Proses yang sesuai dengan sosial 6. Kajian tentang Watak Pemikiran pengajaran yang sesuai
budaya masyarakat. dan Gaya Kognitif (Cognitive
budaya, perkembangan pendidikan dan dengan sosial budaya
Style)
dan kemajuan pengajaran masyarakat.
7. Kajian, Pengembangan dan
peradaban manusia yang sesuai Pemanfaatan serta Inovasi IT 4. Kajian implementasi teori,
menyebabkan teori dengan sosial dalam Model Pembelajaran model pendidikan
pendidikan terus budaya Berbasis Lahan Basah dan 5. Pengajaran yang sesuai
berkembang, sehingga masyarakat Kearifan Lokal dengan sosial budaya
diperlukan model dan setempat akan 8. Kajian, Pengembangan dan masayarakat.
sistem pendidikan yang lebih efisien Pemanfaatan serta Inovasi IT
efektif dan efisien. dalam dalam Bahan dan Media
pelaksanaan Pembelajaran
dan efektif 9. Kajian, Pengembangan dan
dalam Pemanfaatan serta Inovasi IT
mencapai dalam Perangkat Lunak
(software) Pembelajaran
tujuan dan
10. Kajian dan Pengembangan
sasaran Penilaian Pembelajaran
pembelajaran. 11. Kajian dan Pengembangan
Teknik Penilaian Mutu
Pendidikan

Rencana Induk Penelitian, Universitas Lambung Mangkurat


43
BIDANG 4B: SENI BUDAYA
Kompetensi Lintas
Isu strategis Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Riset KPI
Sektoral
1. Keadaan sosial budaya 1. Potensi Seni, 1. Diperlukan kajian dan 1. Kajian dan Pengembangan 1. Tersedianya data, sistem Sosial-Budaya, Hukum,
masyarakat di Pulau Budaya dan pengembangan model Potensi Seni, Budaya dan informasi dan model Agama, Psikologi,
Kalimantan yang Pariwisata serta instrumen seni, Pariwisata Masyarakat Lahan pengembangan Seni, Pendidikan.
sebagian besar tinggal Masyarakkat budaya dan pariwisata Basah. Budaya dan Pariwisata
di lingkungan lahan Lahan Basah jika masyarakat lahan basah. 2. Kajian Pengaruh Agama terhadap Masyarakat Lahan Basah.
basah dan selalu dikelola dengan 2. Diperlukan wawasan Pengembangan Potensi Seni, 2. Tersedianya model
mengalami lebih baik dapat persatuan antar-budaya Budaya dan Pariwisata Pengaruh agama terhadap
perkembangan nilai- menjadi aset dan upaya meningkatkan Masyarakat Lahan Basah. pengembangan potensi
nilai sosial dan Regional dan kerukunan antar-umat 3. Peningkatan wawasan persatuan seni, budaya dan
kebudayaan yang khas Nasional dalam antar etnis dan budaya untuk pariwisata masyarakat
beragama.
dan menarik. menghasilkan meningkatkan kerukunan antar- lahan basah.
2. Menghadapi era PAD dan devisa 3. Diperlukan integrasi 3. Tersedianya model
umat beragama.
Milineal dan 2. Peningkatan politik-strategis, integrasi 4. Kajian integrasi politik-strategis, wawasan persatuan antar
Globalisasi diperlukan harmonisasi antar- ekonomi, integrasi sosial integrasi ekonomi, integrasi sosial etnis dan budaya untuk
upaya terencana dan etnik, karena budaya budaya meningkatkan kerukunan
berkelanjutan untuk adanya 5. Pengembangan Model Seni, antar-umat beragama.
melestarikan dan kecenderungan 4. Tersedianya model integrasi
Budaya dan Pariwisata Lahan
meningkatkan Seni, etnosentris politik-strategis, integrasi
Budaya, dan 3. Adanya Integrasi Basah Regional dan Nasional
ekonomi, integrasi sosial
Pariwisata politik- 6. Pengembangan Instrumen Seni,
budaya
strategis, integrasi Budaya dan Pariwisata Lahan
ekonomi, integrasi Basah Regional dan Nasional
sosial budaya 7. Pemanfaan dan Inovasi IT dalam
Seni, Budaya dan Pariwisata
Lahan Basah Regional dan
Nasional
8. Model Seni, Budaya dan
Pariwisata Lahan Basah Regional
dan Nasional
9. Instrumen Seni, Budaya dan
Pariwisata Lahan Basah Regional
dan Nasional
10. Industri Kreatif Berbasis Kearifan
Seni, Budaya, Pariwisata Lahan
Basah Regional dan Nasional

Rencana Induk Penelitian, Universitas Lambung Mangkurat


44
4.5. Teknologi Informasi dan Komunikasi:

FOKUS 5: TEKNOLOGI INFOMASI DAN KOMUNIKASI


Kompetensi
Isu strategis Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Riset KPI
/Keilmuan
Belum meratanya Pengembangan Riset pengembangan - Penyiaran multimedia berbasis 8. Teknologi penyiaran Teknik, Fisip, MIPA
infrastruktur infrastruktur teknologi infrastruktur teknologi digital multimedia berbasis digital
teknologi informasi informasi komunikasi informasi dan komunikasi - IT security dengan penguatan
komunikasi teknologi OFDM
9. Teknologi untuk cyber
defence
10. Keamanan digital
untuk akses dunia maya,
system pembayaran dan
smart-card

Belum Pengembangan Riset pengembangan 1. System teknologi informasi 4. Teknologi untuk cyber Teknik, Fisip, MIPA
berkembangnya system dan system dan framework komunikasi pendukung e- defence
system teknologi framework perangkat perangkat lunak goverment 5. System teknologi
informasi lunak berbasis open berbasis open source 2. System teknologi informasi informasi komunikasi yang
komunikasi source komunikasi pendukung e- mendukung UMKM
business 6. System teknologi
3. System teknologi informasi informasi komunikasi yang
komunikasi pendukung e-health mendukung supply chain
4. Framework untuk menunjang bisnis
industry kreatif 7. System transaksi
elektronik
8. System teknologi
informasi komunikasi yang
mendukung sector
Kesehatan
9. Pengembangan teknologi
untuk desain dan engine
pendukung industry kreatif
dan konservasi budaya

Belum adanya Pengembangan Riset pengembangan 1. Pengembangan teknologi HW 7. Teknologi HW dan SW yang Teknik, Fisip, MIPA
konten teknologi teknologi untuk teknologi untuk dan SW yang mendukung mendukung konten teknologi
informasi peningkatan konten peningkatan konten peningkatan konten teknologi informasi komunikasi
komunikasi teknologi informasi teknologi informasi informasi komunikasi industry 8. Pengembangan teknologi big
komunikasi komunikasi 2. Pengembangan teknologi big data untuk berbagai sektor
data

Rencana Induk Penelitian, Universitas Lambung Mangkurat


45
Masih kurangnya Pengembangan Riset pengembangan 1. Riset kebijakan pendukung 4. Regulasi/kebijakan yang Teknik, Fisip, MIPA,
pendukung bidang pendukung bidang pendukung bidang bidang teknologi informasi mengatur sertifikasi dan Hukum
teknologi teknologi informasi teknologi informasi komunikasi standarisasi dalam bidang
informasi komunikasi komunikasi 2. Riset social humaniora teknologi informasi
komunikasi pendukung bidang teknologi komunikasi
informasi komunikasi 5. Regulasi/kebijakan dalam
pemanfaatan frekuensi
radio dan penataan
spectrum frekuensi radio
6. Integrasi system basis data
riset
7. Riset penggunaan internet
sehat dan produktif
8. Riset pemanfaatan
teknologi informasi
komunikasi untuk
percepatan dan perluasan
pengembangan ekonomi
daerah serta mengatasi
kesenjangan digital serta
kesetaraan akses teknologi

4.6. Sosial Humaniora:

FOKUS 6: SOSIAL HUMANIORA


Kompetensi
Isu strategis Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Riset KPI
/Keilmuan
Tranformasi Perilaku masyarakat Riset perilaku masyarakat - Pemetaan dan pengembangan 11. Publikasi ilmiah, Fisip, Ekonomi, FKIP,
masyarakat aktif, kreatif dan aktif, kreatif dan inovatif Pendidikan IPTEKS yang desain penyediaan IPTEKS Hukum
tradisional ke inovatif mengatasi mengatasi persoalan medukung pembangunan daerah 12. Publikasi ilmiah,
masyarakat industri persoalan strategis strategis daerah - Penerapan teknologi mengatasi prototype, desain dan
daerah persoalan pangan, energi dan rekomendasi kebijakan
maritime yang menguatkan 13. Publikasi ilmiah,
usaha ekonomi masyarakat dan prototype, desain dan
SDM perbaikan kebijakan
- Pelindungan keluarga,
perempuan dan anak
- Bahasa Indonesia untuk
penguatan perilaku masyarakat
- Kebhinekaan kebudayaan dan
toleransi

Rencana Induk Penelitian, Universitas Lambung Mangkurat


46
- Mewujudkan masyarakat aktif,
kreatif dan inovatif dalam
melaksanakan kebijakan
pembangunan dan pelayanan
publik

Perkembangan Inovasi kelembagaan Riset Inovasi kelembagaan 5. Peraturan dan pelaksanaan 10. Publikasi ilmiah dan Fisip, Ekonomi, FKIP,
teknologi di penerapan teknologi penerapan teknologi dengan kebijakan otonomi daerah dan rumusan penyempurnaan Hukum
masyarakat daerah dengan distribusi nilai distribusi nilai tambah yang desa peraturan
yang minim tambah yang berguna berguna dan adil 6. Hilirisasi kelembagaan teknologi 11. Publikasi ilmiah,
dan adil dalam pembangunan daerah dan prototype, desain dan
desa rekomendasi perbaikan
7. Kebijakan pengembangan lahan kebijakan
basah di daerah 12. Publikasi ilmiah,
8. Pengembangan jejaring kerja jejaring kolaborasi
sama antar lembaga pemerintah, konsorsium penyediaan
swasta dan lembaga social SDM IPTEKS

Implikasi Penguatan akses Riset Penguatan akses 3. Reforma agrarian berbasis 9. Publikasi ilmiah, prototype, Fisip, Ekonomi, FKIP,
pembangunan pada masyarakat dan masyarakat dan komunitas diberbagai ekosistem desain dan rekomendasi Hukum
masyarakat daerah penataan pengelolaan penataan pengelolaan 4. Evaluasi kebijakan perbaikan kebijakan
sumberdaya lahan sumberdaya lahan penanggulangan kemiskinan dan 10. Publikasi ilmiah,
basah berkelanjutan basah berkelanjutan pengaturan akses sumberdaya prototype, desain dan metode
air, lahan dan hutan reforma agrarian
5. Penguatan kelembagaan 11. Publikasi ilmiah dan
pembangunan daerah kebijakan penanggulangan
6. Solusi bisnis dalam kemiskinan dan pengaturan
pengembangan usaha ekonomi akses
masyarakat berbasis pengelolaan 12. Publikasi ilmiah dan
sumberdaya air, lahan dan hutan kelembagaan pembangunan
daerah
13. Publikasi ilmiah dan
pengembangan usaha
ekonomi masyarakat

Prinsip otonomi Evaluasi pelaksanaan Riset evaluasi pelaksanaan 3. Dinamika politik local dalam era 9. Publikasi ilmiah dan Fisip, Ekonomi, FKIP,
daerah yang nyata kebijakan otonomi kebijakan otonomi daerah otonomi daerah rumusan penyempurnaan Hukum, MIPA, Teknik
dan luas daerah dan desa dan desa 4. Dinamika politik etnis dalam era kebijakan dan peraturan
otonomi daerah 10. Publikasi ilmiah dan
5. Kebijakan pembiayaan desain tata Kelola yang baik
pembangunan untuk pelayanan
public
6. Aksi pengembangan tata Kelola
pembangunan daerah

Rencana Induk Penelitian, Universitas Lambung Mangkurat


47
Sumber daya alam Manajemen protocol Riset manajemen protocol 1. Pengembangan manajemen 1. Publikasi ilmiah dan naskah Fisip, Ekonomi, FKIP,
dan sumber daya krisis pangan, energi, kirisis pangan, air dan protocol krisis pangan akademik kebijakan Hukum
manusia yang air dan resolusi resolusi konflik 2. Pengembangan manajemen 2. Publikasi ilmiah dan naskah
terbatas konflik protocol krisis energi akademik peraturan
3. Pengembangan mekanisme
resolusi konflik
Tingkat Pengembangan Riset pengembangan 1. Peranan perusahaan swasta 1. Publikasi ilmiah, prototype Fisip, Ekonomi, FKIP,
kesejahteraan dan jejaring dan IPTEKS jejaring dan IPTEKS yang besar/kecil dalam dan desain Hukum, MIPA, Teknik
kemiskinan yang yang mendukung mendukung pembangunan penanggulangan ketimpangan 2. Publikasi ilmiah dan
masih rendah pembangunan inklusif inklusif dan kemiskinan rekomendasi perbaikan
2. Aksi pengembangan kebijakan kebijakan
dan ekowisata
3. Desain ekonomi kreatif berbasis
lahan basah
4. Optimalisasi peran CSR dalam
penanggulangan ketimpangan
dan kemiskinan
Jumlah daerah dan Konektivitas dalam Riset konektivitas dalam 1. Dinamika global dan 1. Publikasi ilmiah, prototype Fisip, Ekonomi, FKIP,
desa terpencil penguatan global penguatan global village perkembangan teknologi dan desain Hukum, MIPA, Teknik
masih banyak village 2. Aksi pengembangan sarana dan 2. Publikasi ilmiah dan
prasarana transportasi public rekomendasi perbaikan
3. Desain pengembangan dan kebijakan
penerapan aplikasi teknologi
informasi
4. Pengembangan jejaring
konektivtas interaksi masyarakat
daerah
Tata kelola Pengembangan Riset pengembangan 1. Indicator pembangunan daerah 1. Publikasi ilmiah dan Fisip, Ekonomi, FKIP,
pembangunan indicator indicator pembangunan dan desa rekomendasi perbaikan Hukum
daerah dan desa pembangunan masyarakat dan 2. Indicator pemerataan dan kebijakan
masyarakat dan kesejahteraan masyarakat kesejahteraan masyarakat daerah 2. Publikasi ilmiah dan
kesejahteraan 3. Peta kerentanan daerah dan desa rekomendasi kebijakan
masyarakat 4. Indeks vitalitas social menurut
daerah dan desa

Rencana Induk Penelitian, Universitas Lambung Mangkurat


48
BAB V
RENCANA PENDANAAN PENELITIAN

Mekanisme pendanaan akan dikembangkan sedemikian rupa, sehingga dapat berfungsi sebagai
dana yang dapat diprediksi dan memungkinkan untuk direalisasikan bagi kepentingan implementasi
strategi. Mekanisme pendanaan ini dapat berupa kumpulan dari sumberdaya keuangan, dengan
berdasarkan skema yang dapat dikelola secara bersama. Di bawah payung strategi ini mekanisme dan
opsi-opsi untuk meningkatkan kemungkinan mendapatkan dana yang kontinyu untuk implementasi
strategi ini akan terus menerus digali dan dikembangkan. Adapun sumberdana penelitian dapat diperoleh
antara lainn dari hibah riset swasta, pemerintah dan kerja sama institusi. Adapun estimasi distribusi dan
persentase dana penelitian selama periode 2020-2024 adalah sebagai berikut:

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024 i


Tabel 4. Rencana pendanaan penelitian tahun 2020 2024

FOKUS 1: KEMANDIRIAN DAN KETAHANAN PANGAN DAN KESEHATAN


Tahun Pelaksanaan dan
No Jenis Riset Persentase Pendanaan (%) Sumber Dana
2020 2021 2022 2023 2024
Ristek-BRIN/PNBP/Pemda/
1 Riset Dasar 95 90 80 70 60
Instansi lain yang terkait
Ristek-BRIN/PNBP/Pemda/
2 Riset Terapan 5 10 20 25 30
Instansi lain yang terkait

Ristek-BRIN/PNBP/Pemda/
3 Riset Pengembangan 0 0 0 5 10
Instansi lain yang terkait

FOKUS 2: KETAHANAN ENERGI, MATERIAL MAJU DAN INFRASTRUKTUR


Tahun Pelaksanaan dan
Jenis Riset Persentase Pendanaan (%) Sumber Dana
No 2020 2021 2022 2023 2024
Ristek-BRIN/PNBP/Pemda/
1 Riset Dasar 95 90 80 70 60
Instansi lain yang terkait
Ristek-BRIN/PNBP/Pemda/
2 Riset Terapan 5 10 20 30 35
Instansi lain yang terkait

Ristek-BRIN/PNBP/Pemda/
3 Riset Pengembangan 0 0 0 0 5
Instansi lain yang terkait

FOKUS 3: PENGELOLAAN SDA, LINGKUNGAN DAN BENCANA


Tahun Pelaksanaan dan
No Jenis Riset Persentase Pendanaan (%) Sumber Dana
2020 2021 2022 2023 2024
Ristek-BRIN/PNBP/Pemda/
1 Riset Dasar 95 90 80 70 60
Instansi lain yang terkait
Ristek-BRIN/PNBP/Pemda/
2 Riset Terapan 5 10 20 30 35
Instansi lain yang terkait

Ristek-BRIN/PNBP/Pemda/
3 Riset Pengembangan 0 0 0 0 5
Instansi lain yang terkait

Rencana Induk Penelitian, Universitas Lambung Mangkurat


50
FOKUS 4: PENDIDIKAN DAN SENI BUDAYA
Tahun Pelaksanaan dan
No Jenis Riset Persentase Pendanaan (%) Sumber Dana
2020 2021 2022 2023 2024
Ristek-BRIN/PNBP/Pemda/
1 Riset Dasar 95 90 80 70 60
Instansi lain yang terkait
Ristek-BRIN/PNBP/Pemda/
2 Riset Terapan 5 10 20 30 35
Instansi lain yang terkait

Ristek-BRIN/PNBP/Pemda/
3 Riset Pengembangan 0 0 0 0 5
Instansi lain yang terkait

FOKUS 5: TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


Tahun Pelaksanaan dan
No Jenis Riset Persentase Pendanaan (%) Sumber Dana
2020 2021 2022 2023 2024
Ristek-BRIN/PNBP/Pemda/
1 Riset Dasar 30 50 60 80 90
Instansi lain yang terkait
Ristek-BRIN/PNBP/Pemda/
2 Riset Terapan 0 10 30 40 50
Instansi lain yang terkait

Ristek-BRIN/PNBP/Pemda/
3 Riset Pengembangan 0 0 0 0 0
Instansi lain yang terkait

FOKUS 6: SOSIAL HUMANIORA


Tahun Pelaksanaan dan
No Jenis Riset Persentase Pendanaan (%) Sumber Dana
2020 2021 2022 2023 2024
Ristek-BRIN/PNBP/Pemda/
1 Riset Dasar 95 90 80 70 60
Instansi lain yang terkait
Ristek-BRIN/PNBP/Pemda/
2 Riset Terapan 5 10 20 30 35
Instansi lain yang terkait

Ristek-BRIN/PNBP/Pemda/
3 Riset Pengembangan 5 10 20 30 40
Instansi lain yang terkait

Rencana Induk Penelitian, Universitas Lambung Mangkurat


51
BAB VI
PENUTUP

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat (RIP ULM) tahun 2020-2024
merupakan arahan dan kebijakan bagi penelitian (baik secara perorangan, tim dari fakultas,
maupun tim dari pusat-pusat studi) untuk
1) mampu menghasilkan penelitian-penelitian berkualitas sesuai dengan prioritas dan fokus
penelitian ULM dengan unggulan lingkungan lahan basah,
2) terus-menerus mengembangkan dan memperbarui peta jalan penelitian sebagai langkah
untuk memunculkan kompetensi keilmuannya melalui luaran bermutu; minimal dalam
bentuk artikel pada jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi
(terindeks dan diakui oleh Kemenristekdikti) atau yang lebih tinggi berupa Kekayaan
Intelektual (termasuk paten).

Dampak dari penelitian dengan luaran berkualitas tentu tidak hanya pengakuan atas
kompetensi dosen bersangkutan, tetapi juga penilaian positif terhadap ULM. Lulusan ULM
akan diakui oleh pengguna dan dapat dengan mudah mendapat atau bahkan lebih dari itu,
menciptakan lapangan pekerjaan yang mensejahterakan masyarakat luas.

Pada kesempatan ini, ULM sangat berharap bahwa para dosen atau peneliti dapat
meningkatkan terus menerus penelitiannya agar klaster LPPM ULM yang sudah naik dari
Madya ke Utama pada tahun 2016 dapat meningkat menjadi Klaster Mandiri. Selain itu,
keterlibatan dan kesungguhan seluruh sivitas akademika ULM sangat diharapkan agar cita-cita
ULM sebagai universitas riset tingkat dunia dan universitas unggulan lahan basah di tingkat
Asia Pasifik terwujud.

Rencana Induk Penelitian Universitas Lambung Mangkurat 2020-2024 i

Anda mungkin juga menyukai