Anda di halaman 1dari 18

Worksheet

Skill Gizi
MKK ENDOKRIN

Semester IV

PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2023

2
Teknik Intervensi Gizi Modul 2

2.1 Anamneses Dietary History


Latar Edukasi tentang empat pilar penatalaksanaan diabetes
Belakang mellitus sangat penting dipahami oleh dokter dan pasien DM.
Pemahaman terkait zat gizi dan peranannya terhadap kontrol
glukosa darah harus menjadi bagian dari proses edukasi
untuk meningkatkan pemberdayaan pasien, keluarga dan
masyarakat dalam manajemen DM. Tim pelayanan
kesehatan hars mendampingi pasien untuk mencapai
perubahan perilaku. Edukasi yang komperensif terhadap
pasien membutuhkan pemahaman dari enaga kesehatan
terhadap konten edukasi dan setting kolaborasi yang
Tujuan Setelah melakukan ketrampilan ini, mahasiswa dapat membuat
dibutuhkan.
Pembelajaran rencana edukasi terkait hasil anamnese riwayat dan
kebiasaan makan pada pasien untuk di sesuiakan sesuai
kondisi diabetes mellitus
Metode Simulasi dan role play
Peralatan 1. Form 24 H Recall
2. Form SQ FFQ
3. Daftar Bahan Makanan Penukar
4. Food Model (Food Picture)
Setting Ruang Praktik dokter – ruang praktik lab skill
Ruangan
Tutor 1. P ro f . Dian Handayani, SKM, MKes.,PhD
2. Inggita Kusumastuty, S.Gz. M.Biomed
3. Ayuningtyas Dian Ariestiningsih, S.Gz. MP
4. Anggun Rindang Cempaka, S.Gz, RD, MS

22
Edukasi Gizi untuk Pasien Diabetes Mellitus

Nama :
NIM :
Kelompok :
Tanggal :

Nilai
No Jenis Kegiatan
1 2 3
1 Dokter memahami prosedur food recall dan kaitannya dengan
rencana inervensi diet DM
2 Dokter memahami prosedur SQ-FFQ dan kaitannya dengan
rencana intervensi diet DM
3 Dokter memahami macam alat bantu edukasi gizi dan manfaat
penggunaan alat bantu edukasi gizi
3.1 Golongan Karbohidrat dan penukarnya
3.2 Golongan Lauk Hewani dan penukarnya
3.3 Golongan Lauk Nabati dan penukarnya
3.4 Golongan Sayur dan penukarnya
3.5 Golongan Buah dan penukarnya
3.6 Golongan Susu dan penukarnya
3.7 Golongan Minyak dan penukarnya
3.8 Golongan makanan non kalori dan penukarnya
4 Dokter memahami tentang indeks glikemik dan bahan makanan
dengan derajat indeks glikemik tertentu
5 Dokter memahami tentang carbohydrate counting
6 Dokter memahami alat bantu informasi nilai gizi karbohidrat yag
dapat digunakan pasien DM

Keterangan poin nilai


1 Cukup memahami
2 Memahami dengan baik
3 Memahami dengan baik dan benar

23
Contoh Form Food Recall 24 Jam

24H-Food Recall
Informasi
▪ Form ini digunakan untuk mencatat rata-rata asupan energi dan zat gizi makro
▪ Pencatatan dilakukan 3 kali dalam sepekan dengan rincian 2 hari efektif dan 1 hari libur

Hari efektif 1 :
Hari efektif 2 :
Hari libur :

Waktu makan Bahan Makanan Ukuran rumah Pengolahan*


tangga/ gram

* Goreng deep frying/ Tumis/ Rebus/ Kukus/ Panggang

24
Contoh Form SQ FFQ

25
Contoh Alat Bantu Edukasi Gizi (Food Model)

26
Contoh Kelompok Bahan Makanan

No Kelompok Bahan makanan 5 Contoh Bahan makanan


sesuai kelompok
1. 3.1 Golongan Karbohidrat dan penukarnya

2. 3.2 Golongan Lauk Hewani dan penukarnya

3. 3.3 Golongan Lauk Nabati dan penukarnya

4. 3.4 Golongan Sayur dan penukarnya

5. 3.5 Golongan Buah dan penukarnya

6. 3.6 Golongan Susu dan penukarnya

7. 3.7 Golongan Minyak dan penukarnya

8. 3.8 Golongan makanan non kalori dan penukarnya

Apakah yang disebut dengan carbohidrat counting?

27
2.2 Pengukuran Antropometri
Latar Edukasi tentang empat pilar penatalaksanaan diabees mellitus
Belakang sangat penting dipahami oleh dokter dan pasien DM.
Pemahaman terkait zat gizi dan peranannya terhadap kontrol
glukosa darah harus menjadi bagian dari proses edukasi untuk
meningkatkan pemberdayaan pasien, keluarga dan masyarakat
dalam manajemen DM. Tim pelayanan kesehatan hars
mendampingi pasien untuk mencapai perubahan perilaku.
Edukasi yang komperensif terhadap pasien membutuhkan
pemahaman dari tenaga kesehatan terhadap konten edukasi
dan setting kolaborasi yang dibutuhkan.
Tujuan Setelah melakukan ketrampilan ini, mahasiswa dapat membuat
Pembelajaran rencana edukasi terkait hasil pengukuran antropometri, tujuan
dilakukan pengukuran, manfaat engukuran, metode pengukuran
dan alat batu yang digunakan. Pengukuran antropometri
merupakan salah satu tahapan untuk mendapatkan data status
gizi dan penentuan kebutuhn gizi pasien DM
Metode Simulasi dan roleplay

Peralatan 1.Microtoice
2.Timbangan berat badan
3.Bioelectrical Impedance Analysis (BIA)
4.Pengukur tinggi lutut (knee height caliper) untuk
pasien dengan ketidakmampuan berdiri
Setting Ruang Praktik dokter – ruang praktik lab skill
Ruangan
Tutor 1. P ro f . Dian Handayani, SKM, MKes., PhD
2. Inggita Kusumastuty, S.Gz., M.Biomed
3. Ayuningtyas Dian Ariestiningsih, S.Gz. MP
4. Anggun Rindang Cempaka, S.Gz, RD, MS

28
Pengukuran Antropometri

Nama :
NIM :
Kelompok :
Tanggal :

Nilai
No Jenis Kegiatan
1 2 3
1 Dokter memahami prosedur pengukuran antropometri
menggunakan TB dan BB
2 Dokter memahami klasifikasi status gizi hasil pengukuran
antropometri
3 Dokter memahami implementasi pemanfaatan data
antropometri terkait perhitungan kebutuhan energi

Keterangan poin nilai


1. Cukup memahami
2. Memahami dengan baik
3. Memahami dengan baik dan benar

29
Jelaskan prosedur pengukuran antropometri menggunakan TB dan BB

Jelaskan klasifikasi status gizi hasil pengukuran antropometri dan kegunaannya


terkait perencanaan diet pasien DM. Sebutkan klasifikasi satus gizi berdasarkan
WHO, Asia-Pasifik maupun Kemenkes!

30
3.1 Intervensi Gizi pada
Pasien DM

Pengaturan Diet per Oral


Latar Edukasi tentang empat pilar penatalaksanaan diabees mellitus
Belakang sangat penting dipahami oleh dokter dan pasien DM.
Pemahaman terkait zat gizi dan peranannya terhadap kontrol
glukosa darah harus menjadi bagian dari proses edukasi untuk
meningkatkan pemberdayaan pasien, keluarga, dan
masyarakat dalam manajemen DM.
Tim pelayanan kesehatan harus mendampingi pasien untuk
mencapai perubahan perilaku. Edukasi yang komperensif
terhadap pasien membutuhkan pemahaman dari tenaga
kesehatan terhadap konten edukasi dan setting kolaborasi
yang dibutuhkan.
Tujuan Setelah melakukan ketrampilan ini, mahasiswa dapat membuat
Pembelajaran rencana edukasi terkait hasil analisis kebutuhan zat gizi dan
implementasi sederhana terhadap susunan makanan seorang
pasein DM. Memahami peran tim pelayanan kesehatan lain
melaksanakan interprofesional edukasi terkait manajemen diet
pasien DM
Metode Simulasi dan roleplay

Peralatan 1. Leaflet DM
2. Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP)
3. Formulir rujukan ke ahli gizi

Setting Ruang praktik dokter


Ruangan
Tutor 1. P ro f . Dian Handayani, SKM, MKes.,PhD
2. Inggita Kusumastuty, S.Gz. M.Biomed
3. Ayuningtyas Dian Ariestiningsih, S.Gz. MP
4. Anggun Rindang Cempaka, S.Gz, RD, MS

31
Intervensi Gizi pada Pasien Diabetes Mellitus

Nama :
NIM :
Kelompok :
Tanggal :

Nilai
No Jenis Kegiatan
1 2 3
1 Dokter memahami tahapan perencanaan diet
bagi pasien
2 Dokter memahami proses merujuk pasien DM
unuk mendapatkan edukasi gizi yang
komperehensif
3 Dokter memahami implementasi pemanfaatan
data antripometri terkait perhitungan kebutuhan
energi
4 Dokter memahami kebutuhan energi basal
pasien
5 Dokter memahami kebutuhan total energi pasien
6 Dokter memahami pembagian zat gizi makro
pada pasien DM

Keterangan poin nilai


1. Cukup memahami
2. Memahami dengan baik
3. Memahami dengan baik dan benar

1 Jelaskan tahapan dan data apa saja yang dibutuhkan untuk perencanaan diet
bagi pasien

32
2 Buatlah contoh bentuk surat rujukan untuk pasien DM agar mendapatkan
edukasi gizi yang komperehensif dari sejawat Ahli gizi

3 Bagaimana cara menentukan kebutuhan energi untuk pasien DM

4 Tuliskan formula kebutuhan energi basal dan total energi pada pasien DM
tanpa komplikasi

33
5 Tuliskan pembagian kebutuhan zat gizi makro pada pasien DM

Studi Kasus Diabetes Mellitus

Ny. T (50 Tahun), berat badan 60 kg, tinggi badan 160 cm. Masuk Rumah Sakit dengan
diagnosis DMT2 dan dislipidemia. Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga yang
hanya tinggal bersama suaminya yang merupakan purnawiran TNI. Kegiatan sehari-
hari pasien hanya menunggu warung di depan rumah yang menjual jajanan anak
SD. Pasien tidak pernah berolahraga. Data laboratorium adalah sebagai berikut:

Parameter Hasil Nilai Normal


Darah Lengkap
Hemoglobin (met hb) 15.2 12-17 mg/dl
Lekosit (flow 7.900 4-10 ribu/cmm
impedance)
LED 18 4-20 mm/jam
Trombosit 282.000 150-450 ribu
PCV 45.2 40-50 %
Diabetes (GOD PAP)
Gula Darah Puasa 177 <125 mg/dl
Gula Darah 2 Jam 208 <130 mg/dl
Post Pandrial
LEMAK
Kolesterol Total 358 <200 mg/dl

34
HDL 44 >45 mg/dl
LDL 139 <150 mg/dl
TG 476 <150 mg/dl
Faal ginjal
Ureum 30 15-45 mg/dl
Kreatinin 0,8 0,7–1,4 mg/dl
Faal Hati
SGOT 19 <33 U/L
SGPT 26 <42 U/L

Data Fisik klinis menunjukkan tekanan darah 140/90 mmHg dan kesadaran
composmentis.

Data Riwayat Gizi pasien adalah sebagi berikut:


a. Dahulu (3 bulan sebelum masuk rumah sakit)
1) Makanan pokok yang sering dikonsumsi adalah nasi putih dengan
frekuensi 2x/hari pagi dan sore sebanyak ±100 g setiap kali makan.
2) Lauk hewani yang sering dikonsumsi adalah udang dan ikan dengan
frekuensi 3x/minggu sebanyak ± 50 g, sedangkan telur 2 hari sekali
sebanyak ± 50 g.
3) Lauk nabati yang sering dikonsumsi adalah tempe dan tahu dengan
frekuensi 2x/hari sebanyak ± 25 g setiap kali makan.
4) Setiap hari mengonsumsi sayuran dengan frekuensi 2x/hr
sebanyak ± 50 g. Sayuran yang sering dikonsumsi adalah nangka
muda, bayam, sawi, kacang panjang. Lebih sering konsumsi sayur
yang diolah dengan santan daripada sayur bening.
5) Buah jarang dikonsmsi, namun buah kesukaannya adalah nangka,
kalau musim nangka biasanya mengonsumsi dengan frekuensi 3-
4x/minggu sebanyak ±10 biji (±100 g).
6) Snack yang paling sering dikonsumsi adalah umbi-umbian, seperti
singkong, mbote, dan talas dengan frekuensi 1x/hari sebanyak 1
buah sedang (±75 g) dengan pengolahan digoreng dan direbus

35
7) Cara pemasakan bahan makanan yang paling sering dilakukan
adalah dengan cara digoreng dan direbus.
8) Proses pemasakan menggunakan penyedap rasa.

b. Sekarang (24 jam sebelum masuk rumah sakit)


Nafsu makan pasien saat ini baik, namun frekuensi makan hanya 2x
sehari (pagi dan sore hari), namun pasien masih sering mengonsumsi
snack atau camilan berupa umbi-umbian setiap hari. Adapun hasil
recall pasien sehari sebelumnya adalah sebagai berikut:

Hasil Recall 24 Jam Asupan Makan

Energi dan zat gizi Hasil recall


Energi (kkal) 1830,7
Protein (g) 57,5
Lemak (g) 57,5
KH (g) 273,1
Serat (g) 16,8
Cholesterol (mg) 109

Hasil Asesmen Gizi


1. Antropometri

2. Kebiasaan Makanan

36
3. Data Lab/data fisik klinis
Rencana Diet
Kebutuhan energi : .......kkal

Bentuk Makanan ................

Konsul Ahli Gizi Ya/ Tidak*)

*) Coret yang tidak perlu

Anda mungkin juga menyukai