Anda di halaman 1dari 42

dan fasih.

Sebaliknya, membaca al-Quran dengan

PENGANTAR
makhraj dan sifat huruf yang tepat, bacaan Quran kita
menjadi benar, indah dan mudah dimengerti oleh
pendengarnya yang mengetahui bahasa Arab.
‫اﳊﻤﺪ اﻟﺬي أﻧــﺰل اﻟﻘـﺮآن ﻣﻌﺠــﺰة ﻟﻨﺒﻴﻪ ﳏﻤﺪ ﺻ ـ ـ ـ ــﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳـ ـ ـ ـ ــﻠﻢ‬ Membaca al-Quran dengan benar sangat penting.
Bahkan, membaca al-Quran dengan benar dan fasih
‫وﺟﻌﻠﻪ آﺣﺴ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ــﻦ ﻗـﺮاءة ﺣﱴ ﻻ ﳝﻞ ﲰﺎﻋﻪ وﻗـﺮاءﺗﻪ وﻟﻮ ﻗﺪ ﻗـﺮأ ﻩ وﲰﻌﻨﺎﻩ‬ menjadi persyaratan sahnya salat, khususnya ketika
‫أﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﻣـﺮة واﻟﺼ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ــﻼة واﻟﺴـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ــﻼم ﻋﻠﻰ ﻣﻦ أوﺣﻲ اﻟﻘـﺮآن اﻟﺬيزﻳﻨـﻮا‬ membaca surah al-Fatihah yang menjadi salah satu
‫ أﻣﺎ ﺑﻌﺪ‬.‫أﺻﻮاﺗﻜﻢ ﺑﻘـﺮاءة اﻟﻘـﺮأن وﻋﻠﻰ آﻟﻪ وﺻﺤﺒﻪ وﺳﻠﻢ‬ rukun salat.
Alhamdulillah, dengan segala kerendahan hati dan
Al-faqir mengamati, masih sedikit buku berbahasa dengan penuh harap akan rahmat Allah, akhirnya al-faqir
Indonesia yang menerangkan tentang makhraj dan sifat dapat mempersembahkan buku yang sangat sederhana
huruf. Yang banyak adalah buku tentang tajwid yang ini ke hadapan pembaca. Mudah-mudahan dapat dicerna
mengupas hukum-hukum huruf semisal izhhar dan dan bermanfaat.
idgham. Padahal, sejatinya ilmu tajwid itu tidak hanya Al-faqir yakin, buku ini jauh dari sempurna. Untuk
berisi tentang hukum huruf tapi juga makhraj dan sifat itu saran dan kritik kami harapkan dari pembaca sekalian
huruf. Bahkan boleh dibilang, makhraj dan sifat huruf demi perbaikan buku ini di masa datang. Untuk segala
lebih penting daripada hukum huruf. Sebab, penyebutan saran dan kritik yang diberikan, kami ucapkan beribu
huruf secara salah bisa merusak dan menyimpangkan terima kasih.
arti. Akhirnya, dengan penuh kerendahan hati, saya
Sudah lama al-faqir memendam keinginan untuk berharap buku ini bisa bermanfaat dan membantu para
menyusun buku tentang makhraj dan sifat huruf lantaran pecinta al-Quran untuk bisa membaca kitab suci itu
pentingnya masalah ini. Apa sebab? Tanpa kedua cabang dengan benar, fasih dan indah. Amin.
ilmu ini, kita tidak bisa membaca al-Quran dengan benar

1 2
Membaca al-Quran tidak boleh dilakukan secara

PENDAHULUAN
sembarangan. Ada tata caranya, ada aturannya, ada
ilmunya. Nabi SAW bersabda:
‫اﺑﻦ‬ ِ ‫ـﺮآن َﻏﻀﺎ ﻛﻤﺎ ُأﻧـِـﺰل ْﻓﻠﻴـْﻘـ ْـﺮأﻩ ﻋﻠﻰ ِﻗـ‬
ِ ‫ـﺮاءة‬ َ ‫أﺣﺐ أن َﻳﻘـ ـَﺮَأ اﻟُﻘـ‬
‫َ"ﻣﻦ َ ﱠ‬
َ َ ٍ ‫ُِأم‬
Al-Quran diturunkan oleh Allah untuk dibaca. Itu (‫ﻋﺒﺪ" )رواﻩ اﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ‬ ّ
sebabnya, maka wahyu yang paling mula diturunkan
adalah Iqra', yang berarti "bacalah". Artinya: Barang siapa ingin membaca al-Quran
Di samping itu, kata al-Quran sendiri berarti "bacaan". sesegar ketika diturunkan, maka hendaklah dia
Allah telah memilih kata ini sebagai nama bagi kitab membacanya ala bacaan Ibnu Ummi 'Abd. (riwayat Ibnu
sucinya tersebut. Allah berfirman: Majah)

َ ُ ِ ْ‫ﻟﻌﻠﻜﻢ َﺗ‬
(٢ :‫ـﻌﻘﻠﻮن )ﻳﻮﺳﻒ‬ ُ َْ َ‫ِإﱠ َأْﻧـ‬
ْ ُ ‫ـﺰﻟﻨﺎﻩ ُﻗ ـْـﺮآً َﻋـَِـﺮﺑﻴﺎ َ َﱠ‬
Dalam hadis ini Nabi SAW mengisyaratkan bahwa
membaca al-Quran itu ada tata caranya, ada aturannya,
Artinya: Sungguh Kami menurunkannya (kitab itu) tidak boleh sembarangan. Tidak seperti membaca syair
sebagai al-Quran berbahasa Arab supaya kalian atau prosa biasa. Adapun cara membaca al-Quram yang
mengerti. (Yusuf: 2) benar dan sempurna ialah seperti cara membaca Ibnu
Keistimewaan al-Quran bisa dibaca isinya untuk Ummi 'Abd.
dipahami dan diamalkan. Tapi tidak hanya itu. Al-Quran Siapa Ibnu Ummi 'Abd itu? Beliau tak lain ialah
juga bisa dibaca huruf-hurufnya tanpa membosankan. sahabat bernama Abdullah bin Mas'ud, ayau yang lebih
Alih-alih membosankan, justru membaca al-Quran bisa dikenal dengan panggilan Ibnu Mas'ud RA.
mendatangkan kenikmatan dan ketentraman di hati sang Dalam hadis lain diceritakan bahwa Nabi SAW meminta
pembaca, karena di dalamnya terdapat keindahan, Ibnu Mas'ud untuk membaca al-Quran dan beliau
kelembutan, kesyahduan. Dan yang tak kalah pentingnya mendengarkannya. Beliau mendengarkannya, sementara
lagi, membaca huruf-huruf al-Quran bisa mendatangkan air mata membasahi mata beliau. Beliau menangis.
pahala: per huruf 10 pahala. Ibnu Mas'ud dianugerahi kemahiran membaca al-Quran

3 4
sesuai dengan ketentuan dan aturan ilmu Tajwid.
Jadi, sabda Nabi SAW di atas menyuruh kita supaya
membaca al-Quran dengan aturan ayau hukum-hukum
TIDAK BOLEH BERLEBIHAN
ilmu Tajwid, dari bab izhhar hingga bab mad dan bab-
bab lainnya. Sebelum masuk dalam pembahasan tentang makhraj
Tapi ada yang lebih penting dari hukum-hukum dalam dan sifat huruf, ada baiknya alfaqir menyinggung kaidah
ilmu Tajwid, terutama bagi penutur non Arab, yaitu atau prinsip dan ketentuan umum dalam membaca al-
membaca huruf-huruf al-Quran sesuai dengan ketentuan Quran. Ketentuan umum itu ialah:
makhraj (tempat keluar) dan sifatnya, sebagaimana
orang Arab mengucapkannya. Sebab, al-Quran Tidak boleh berlebihan (ifrath) memaksakan diri
menggunakan bahasa Arab,¹ sedang Nabi SAW adalah (takalluf), ngawur (ta'assuf) dan kasar dalam membaca
orang Arab, penutur Arab. huruf-huruf al-Quran. Kita harus mengucapkannya
------------------------ dengan pas, tidak kurang dan tidak lebih. Paling tidak,
¹ Allah SWT berfirman: kalau tidak bisa betul-betul pas, lebih-lebih bagi kita

َ ُ ِ ْ‫ﻟﻌﻠﻜﻢ َﺗ‬
(٢ :‫ـﻌﻘﻠﻮن )ﻳﻮﺳﻒ‬ ُ َْٰ َ‫ِإﱠٓ َأﻧـ‬
ْ ُ ‫ـﺰﻟﻨﻪ ُﻗـَْٰـﺮءً َﻋـَِـﺮﺑﻴﺎ ﱠ َﱠ‬
yang bukan penutur Arab asli, ya kurang sedikit tidak
apa-apa, asalkan kita sudah berusaha sebisa mungkin.
Artinya: Sungguh Kami menurunkannya sebagai Selain itu, hendaknya mengucapkan setiap huruf al-
bacaan (qur-an) berbahasa Arab supaya kalian berakal Quran dengan lembut (bi luthfin).
(paham). (Yusuf: 2)
Imam Hamzah, salah satu imam Qiraat Tujuh,
----------------------
Buku kecil ini akan menjelaskan kedua hal penting itu pernah berkata, "Tidakkah kau tahu, sesungguhnya di
(makhraj dan sifat huruf) secara rinci dan gamblang. atas putih itu belang, di atas keriting itu kribo, dan di
Mudah-mudahan bermanfaat dan mendapat ridha Allah, atas cara membaca (al-Quran) yang benar itu bukan
sebagai buah karya yang ikhlas karena Allah SWT. qiraah (membaca dalam arti sesungguhnya)." Artinya,
Amin. jika engkau membaca dengan cara melampaui batas dari

5 6
cara membaca yang benar, maka itu salah, bukan bunyi huruf WAW, atau bunyi RA' bercampur WAW.
cara membaca yang benar. Kata-kata ini beliau Mustinya, bibir hanya digerakkan pada pengucapan
sampaikan kepada orang yang beliau dengar membaca harakat serta pada pelafalan huruf-huruf yang
Al-Quran dengan cara berlebih-lebihan. makhrajnya di bibir. Tidak pada huruf-huruf yang
Termasuk berlebihan adalah: makhrajnya di lidah dan tenggorokan.
1. Membunyikan harakat fat-hah dengan membuka
mulut lebar-lebar, memajukan atau memonyongkan bibir
ke depan (mecoco kata orang Jawa) secara berlebih
ketika mengucapkan harakat dhammah, dan menarik
bibir bawah ke arah bawah secara berlebihan ketika
mengucapkan harakat kasrah. Cara seperti ini tergolong
takalluf, ifrath dst.
2. Hal yang sama juga berlaku pada pengucapan
huruf-huruf lain.
3. Terlalu banyak menggerakkan bibir atau bagian
mulut lainnya pada saat yang tidak tepat. Misalnya,
ketika kita mengucapkan huruf-huruf yang makhrajnya
di lidah, maka kita tidak perlu menggerakkan bibir,
misalnya. Cukup lidah saja yang digerakkan. Sekadar
contoh, ada murid al-faqir yang mengucapkan huruf RA'
yang makhrajnya di lidah depan, misalnya, dengan
menggerakkan bibir, sehingga yang terdengar adalah

7 8
mendekati kebenaran. Sebaliknya, bila huruf-huruf itu

MAKHRAJ
tidak terucap dan dikeluarkan dari makhrajnya, maka
bisa dipastikan, yang keluar adalah bunyi yang tidak
tepat.
Sekarang kita masuk pada pembahasan makhraj. Apa sebab? Karena huruf-huruf Arab itu
Makhraj secara harfiyah berarti "tempat keluar". Secara (sebagaimana huruf-huruf bangsa lain) memiliki
istilah, makhraj ialah "tempat keluarnya bunyi* huruf kekhasan tersendiri dalam hal cara pelafalan atau
hijaiyyah (dari alif hingga ya')". pengucapannya.
------------------ Sebagai contoh, coba saya pilih salah satu huruf Arab
yang memiliki kemiripan dengam huruf Latin, semisal
*Kecuali pada huruf-huruf mad (yakni huruf-huruf
ta'. Sepintas tampaknya huruf ini mirip dengan huruf "t".
yang dibaca panjang berupa: alif, ya' bersukun yang
Kenyataannya, bunyi dan cara pengucapan kedua huruf
didahului huruf berharakat kasrah, dan waw bersukun
itu tidak sama persis. Ada perbedaannya. Bedanya, pada
yang didahului huruf berharakat dhammah). Maka pada
pengucapan huruf ta' terdapat suara angin, sedamg pada
huruf-huruf mad tidak ada bunyi dalam arti suara yang
pengucapan huruf "t", hal itu tidak ada.
terdengar.
---------------------
Makhraj ini penting sekali. Kita perlu
mengetahuinya supaya kita dapat mengucapkan huruf-
huruf al-Quran (huruf-huruf Arab) dengan benar, paling
tidak mendekati kebenaran. Sebab, hanya dengan me-
ngeluarkan bunyi huruf-huruf hijaiyyah dari makhrajnya
itulah, maka kita bisa melafalkannya dengan benar atau

9 10
LIMA KELOMPOK
‫ا‬
Makhraj atau tempat keluarnya huruf hijaiyyah bisa
‫ْي‬
‫ْو‬
dikelompokkan menjadi lima golongan tempat keluar.
Lima tempat keluar itu ialah:
1. Rongga.
2. Tenggorokan.
3. Lidah.
4. Bibir.
5. Hidung.
Mari kita bahas satu per satu.
1 Alif
Rongga
Yang dimaksud alif ialah
Yang dimaksud rongga ialah ruang kosong di a. huruf yang bentuknya tegak berdiri (‫ )ا‬atau,
tengorokan hingga di mulut. Adapun yang keluar dari b. bengkong mirip binatang bebek angsa atau
rongga ialah: menthok (Jawa), yang dalam bahasa Arab disebut alif
layyinah atau alif bengkong, yaitu ini: “‫”ى‬.
Huruf alif, baik yang tegak berdiri maupun yang
bengkong, tidak berharakat dan tidak boleh diberi
harakat. Kalau diberi harakat (fathah, kasrah dan

11 12
dhommah) atau sukun (tanda konsonan mati, yang
bentuknya bulat kecil), maka namanya maupun
3 Waw Bersukun
fungsinya bukan lagi huruf alif tapi huruf hamzah,
meskipun bentuknya tegak berdiri tanpa dibubuhi tanda Persisnya adalah "huruf waw bersukun yang jatuh
bengkong di atasnya atau di bawahnya. setelah huruf berharakat dhammah" seperti: ،‫ ﯾﻌﻠﻤﻮن‬،‫ﻗﻮﻟﻮا‬
Huruf alif ini selalu jatuh setelah huruf berharakat . ‫ﺗﺮﺣﻤﻮن‬Sama seperti alif, huruf waw bersukun yang
fathah, seperti: ‫ﻗﺎل‬,‫إﻧﻨﺎ‬, ‫ ﻣﺎﻟﻚ‬dan tidak ada bunyinya. Dia jatuh setelah huruf bersukun tidak ada bunyinya. Dia
hanya berfungsi memanjangkan bunyi huruf hanya berfungsi memanjangkan bunyi dhammah. Atau,
sebelumnya. Nah, ketika kita memanjangkan bunyi persisnya, memanjangkan bunyi huruf sebelumnya yang
huruf sebelumnya itulah, maka "bunyi" panjang itu kita berharakat dhammah. Nah pada saat memanjangkan
tempatkan pada rongga, baik rongga tenggorokan bunyi huruf itulah, maka nafas kita ditempatkan di
maupun rongga mulut (berjalan dari belakang ke depan). rongga, baik rongga tenggorokan maupun rongga mulut
(berjalan dari belakang ke depan).
2 Ya’ Bersukun
Makhraj Bibir: Ba’, Mim, Waw
Persisnya adalah "huruf ya' bersukun yang jatuh
setelah huruf berharakat kasrah" seperti: .‫ رﺣﯿﻢ‬،‫ إﻧﻲ‬،‫ﻗﯿﻞ‬
Sama seperti alif, huruf ya' bersukun yang jatuh setelah Kita beranjak ke pembahasan makhraj huruf. Kita
huruf berharakat kasrah tidak ada bunyinya. Dia hanya mulai dari huruf-huruf yang makhrajnya di bibir. Karena
berfungsi memanjangkan bunyi kasrah. Atau, persisnya, apa? Karena pengucapan huruf-huruf yang tempat
memanjangkan bunyi huruf sebelumnya yang berharakat keluarnya di bibir itu relatif lebih mudah. Terutama bagi
kasrah. Nah pada saat memanjangkan bunyi huruf itulah, penutur non Arab.
maka nafas kita ditempatkan di rongga, baik rongga Ada tiga huruf yang makhrajnya terletak di bibir atau
tenggorokan maupun rongga mulut (berjalan dari persisnya terletak di antara dua bibir, yaitu BA', MIM
belakang ke depan). dan WAW '. Adapun cara melafalkannya ialah: dengan

13 14
mengatupkan kedua bibir, sehingga keduanya
beradu, saling memukul. Untuk huruf BA' mengatupnya Fa’
paling kuat dibanding dua huruf lainnya, disusul huruf
FA' juga huruf bibir dalam arti tempat keluarnya di
MIM dan yang paling renggang mengatupnya adalah
bibir. Atau lebih tepat lagi, tempat keluarnya ialah antara
pada huruf WAW. Bahkan, pada huruf waw, bibir
bibir bawah bagian dalam dan ujung dua gigi seri atas.
bergerak terbuka setelah terkatup ketika kita
Jadi, untuk mengucapkan huruf ini: anda harus menekan
mengucapkannya.
atau mendorong angin dari arah bagian dalam dari bibir

‫ب‬
bawah menuju ujung dua gigi seri atas sehingga
keluarlah suara berikut anginnya pada bagian atau sela2

‫م‬ ‫ف‬
antara dua bibir.

Makhraj Tenggorokan
‫و‬ Kita melompat ke makhraj tenggorokan karena
pembahasan huruf-hurufnya relatif lebih sederhana dan
lebih mudah.
Adapun huruf-huruf yang makhrajnya di
PERHATIAN tenggorokan ada 6 (enam) yaitu:
1. Hamzah (‫)ء‬.
Walaupun mengatupnya dua bibir pada huruf ba' 2. Ha' (‫)ھﺎء‬
terbilang paling kuat, namun tidak sekuat dan selekat 3. 'Ain (‫)ع‬
mengatupnya dua bibir pada huruf "B" dalam bahasa 4. Ha' (‫)ح‬
Jawa. Dengan kata lain, ba' itu tidak medhok se-medhok 5. Ghain (‫)غ‬
6. Kha' ²(‫)خ‬
"B" dalam bahasa Jawa.
² Huruf-huruf ini dinamai huruf halqi alias huruf-huruf tenggorokan karena tempat keluar
atau makhranya di tenggorokan.
15 16
Semua huruf ini keluar dari tenggorokan, hanya saja
tempat keluarnya berbeda-beda bagian (disebut
"makhraj-bagian"). Ada yang di bagian paling

‫ء‬
jauh/paling bawah, ada yang di bagian tengah, ada yang

‫ﻫـ‬
di bagian terdekat/paling atas.³ Mari kita bahas satu per
satu.

Tenggorokan Paling Jauh

Tenggorokan paling jauh ialah bagian paling dalam


atau paling bawah dari tenggorokan yang bersebelahan
dengan dada, tapi bukan dada.
Huruf yang makhraj-nya di bagian paling jauh dari
tenggorokan ini (‫ )أﻗﺼﻰ اﻟﺤﻠﻖ‬ada dua, yaitu: hamzah (‫ء‬/‫)ا‬
dan ha' (‫ )ھﺎء‬yang terletak
sedikit di depan makhraj hamzah. Hamzah

Yang dimaksud HAMZAH ialah huruf berbentuk


garis tegak berdiri (‫ )ا‬atau berbentuk menyerupai angka
dua (2) dalam aksara Latin yang dibalik (‫ )ء‬.Apabila
huruf berbentuk garis berdiri itu tidak berharakat dan
³ Dalam ilmu makhraj, tenggorokan dibagi tiga, yaitu: tidak bersukun, maka itu disebut huruf ALIF, bukan
1. Tenggorokan paling dekat atau paling atas,
2. Tenggorokan tengah,
HAMZAH. Berarti, bukan huruf yang kita maksud.
3. Tenggorokan paling jauh atau paling bawah. HAMZAH, tempat keluarnya atau makhrajnya di
Tiga bagian ini disebut "makhraj juz'iy" (‫ )ﻣﺨﺮج ﺟﺰﺋﻲ‬,yakni makhraj-bagian. tenggorokan paling jauh. Bunyinya mirip dg huruf-huruf
17 18
vokal: A, I dan U. Walaupun begitu, bunyinya tidak
Ha’ (‫)ھﺎء‬
sama persis, sebagaimana penjelasan berikut ini:
1. Terkadang kita mengucapkan huruf-huruf vokal
Huruf HA' memiliki makhraj atau tempat keluar
dalam bahasa Indonesia dengan bunyi yang lemah,
yang sama dengan huruf HAMZAH, yakni tenggorokan
sedangkan HAMZAH adalah huruf yang (bunyinya)
paling jauh, persis di sebelah dada. Walaupun
kuat, karena dia punya sifat syiddah.
makhrajnya sama-sama di tenggorokan paling jauh,
Begini, kalau kita mengucapkan huruf-huruf vokal
kedua huruf ini makhrajnya tidak bertumpuk, melainkan
dalam bahasa Indonesia, tak jarang kita me-
masing-masing punya tempat keluar sendiri-sendiri.
ngeluarkannya dari rongga tenggorokan, terutama ketika
Tepatnya, tempat keluar (makhraj) huruf HA' berada
huruf-huruf itu berada di tengah atau di akhir kata.
sedikit di atas makhraj huruf HAMZAH.
Adapun HAMZAH, tempat keluarnya bukan di rongga,
Di samping itu, ada hal-hal yang harus diperhatikan
melainkan di anggota tubuh yakni tenggorokan paling
supaya pengucapan huruf HA' itu pas dan tepat, seperti
jauh sehingga bunyinya tegas tapi tidak terlalu kuat. berikut ini:
2. Ada orang yang membunyikan HAMZAH dengan 1. Banyak orang yang mengucapkan huruf HA' tapi
bunyi mirip 'ain karena dia salah makhraj. Yakni, huruf bunyi huruf HA' tidak terdengar. Untuk itu, di dalam
itu keluar dari bagian tengah tenggorokan. Hal ini keliru. kitab yang membahas makhraj diterangkan, anda harus
Untuk itu, anda harus yakin bahwa suara yang keluar menekannya. Ya, khusus untuk membunyikan huruf
tidak mirip 'AIN, yaitu dg cara mengeluarkannya dari HA', anda harus dengan sengaja menekan makhraj.
tenggorokan paling jauh, dan bukan tenggorokan bagian Kalau tidak, maka bunyi huruf HA' tidak akan keluar
tengah. alias tidak akan terdengar.
3. Supaya pengucapannya tepat, maka anda harus 2. Walaupun demikian, menekannya jangan lekat-
menekan bagian yang menjadi makhraj HAMZAH, lekat, melainkan renggang-renggang saja. Apa sebab?
yakni tenggorokan paling jauh sambil merendahkan 3. Huruf HA' memiliki sifat rakhawah. Huruf-huruf
lidah ke dasar mulut. rakhawah ketika diucapkan akan menyisakan bunyi

19 20
yang memanjang (modhot kata orang Jawa). Kalau
Kesalahan Yang Sering Terjadi
anda menekan terlalu kuat ketika melafalkan huruf HA',
maka bunyi sisa (modot) yang sedikit memanjang tadi
tidak akan keluar, alias tidak akan terdengar. 1. Banyak orang yang mengeluarkan bunyi huruf ha'
4. Selain menyisakan bunyi yang sedikit memanjang (‫ )ھﺎء‬dari dada. Bahkan ada yang dada dan pundaknya
tadi ketika melafalkan huruf HA', anda pun harus sampai bergetar ketika mengucapkan huruf ini. Padahal
mengeluarkan (menghembuskan) angin ketika dada bukan tempat keluarnya huruf apapun dari huruf-
mengucapkannya. Karena apa? Karena huruf HA' huruf hijaiyyah.
memiliki sifat HAMS. Nah, kalau anda terlalu kuat 2. Adapun kesalahan yang kadang terjadi pada huruf
menekan makhraj, maka angin itu tidak akan keluar hamzah ialah, huruf ini dikeluarkan dari rongga
(mengalir) bersamaan dengan bunyi HA'. tenggorokan atau bahkan dari bibir, terutama bila
5. Perlu diperhatikan bahwa makhraj huruf HA' sebelum hamzah ada huruf berharakat dhammah seperti:
BUKAN DI DADA. Karena itu, anda harus memastikan ‫ﻗﻞ ھﻮ ﷲ أﺣﺪ‬
bahwa huruf ini tidak keluar di dada, seperti terjadi pada Hal ini jelas keliru karena bibir bukan makhraj-nya
sebagian orang, melainkan di tenggorokan jauh, di dekat hamzah.
dada.
Bagian Tengah Tenggorokan
6. Supaya pengucapannya tepat, maka anda harus
menekan bagian yang menjadi makhraj HA', yakni
Ada dua huruf yang keluar dari bagian ini, yaitu:
tenggorokan paling jauh sambil merendahkan lidah ke
'ain (‫ )ع‬lalu, sedikit di depannya, ha' (‫)ح‬
dasar mulut.
Huruf 'AIN (‫)ع‬
Untuk mengucapkan huruf 'AIN, tekanlah bagian
tengah tenggorokan. Pada saat yang sama, rendahkan
lidah anda ke dasar mulut, tidak ke atas ke langit-langit.⁴
⁴Tajwidul Qur-anil Karim, https://www.quran-tajweed.net, 4 April 2023 M

21 22
2. Dilafalkan dengan bunyi mirip hamzah. Hal ini

‫ع‬
mungkin dikarenakan mereka mengeluarkannya dari
bagian bawah tenggorokan (makhraj-nya hamzah).

‫ح‬
Mungkin pula karena si pengucap kurang menekan.
Sebab, seperti diterangkan sebagian ahli, di bagian
tengah tenggorokan itu ada semacam "lubang" atau
"bilik". Nah, kita harus menekan huruf 'ain itu ke
"lubang" atau "bilik" tersebut, barulah terdengar bunyi
nyempling tadi. Bunyi nyempling yang betul,
maksudnya, bukan asal nyempling.

Huruf Ha’ (‫)ح‬

Untuk mengucapkan huruf ha' (‫ )ح‬doronglah angin


ke bagian tengah dari tenggorokan. Pada saat yang sama,
PERHATIAN bukalah mulut anda (tapi jangan lebar-lebar), sementara
lidah anda rendahkan ke dasar mulut, sehingga suara
Huruf 'ain, jika diucapkan, memunculkan bunyi keluar ke arah bawah, bukan ke arah atas.5
"nyempling" kata orang Jawa, alias nyaring. Itu bedanya Adapun kesalahan pada pengucapan huruf HA' (‫)ح‬
dengan huruf hamzah. ialah:
Kesalahan yang Sering Terjadi 1. Terkadang, ketika diucapkan, tidak terdengar
Dalam hal huruf 'AIN, ada dua kesalahan yang bunyi apapun karena tidak disertai dengan dorongan
sering terjadi: angin ke tempat keluarnya huruf HA' (makhraj).
1. Diucapkan dengan bunyi "ng". Ini terkadang 2. Terkadang terdengar mirip bunyi huruf KHA',
terjadi pada orang Jawa yang medhok. yakni ada ngoroknya (Ngorok ialah bunyi orang
5
Ibid
23 24
mendengkur atau binatang yang baru digorok
Makhraj Lidah
lehernya). Ini mungkin karena kurang tepatnya makhraj.
Bagian-bagian dari lidah yang menjadi tempat
Bagian Teratas Tenggorokan keluarnya huruf hijaiyyah lebih banyak dibanding
bagian-bagian atau makhraj-bagian dari bibir dan
Huruf yang keluar dari makhraj-bagian ini ada dua,
tenggorokan. Jumlah hurufnya pun -- baik yang keluar
yaitu: GHAYN lalu, di depannya, KHA'. KHA'
dari lidah bagian belakang maupun dari bagian tengah
bunyinya mirip bunyi orang mendengkur, sedang
dan bagian depan -- lebih banyak ketimbang jumlah
GHAYN bunyinya seperti bunyi orang bermain dengan
huruf yang tempat keluarnya di tenggorokan (6 huruf)
air di tenggorokannya.
dan di bibir (4 huruf). Mari kita bahas secara rinci.

‫غ‬
‫خ‬
‫ق‬
‫ض‬ ‫ك‬

‫تثدذرزسصطظلن‬
25 26
Makhraj Nun Makhraj Lam

Makhraj huruf NUN ialah: antara kepala lidah dan Makhraj LAM ialah: antara ujung lidah di belakang
gusi di atasnya. makhraj RA' dan gusi di atasnya.
Keterangan: Keterangan:
Untuk mengucapkan huruf NUN dengan benar: Pukulkan punggung (bagian atas) dari bagian depan
lidah yang letaknya persis di belakang makhraj RA',
pukulkan bagian kepala dari lidah (ujung depan bagian
pukulkan bagian itu secara merata dari ujung kanan
tengah dari lidah bersama sedikit dari bagian punggung
hingga ujung kiri ke gusi6, niscaya akan keluar bunyi
lidah di belakangnya), pukulkan bagian itu ke gusi di
huruf LAM yang benar (yaitu huruf LAM yang
atasnya, niscaya akan keluar suara huruf NUN yang bunyinya gedhe spt suara lelaki, lebih gedhe dari pada
benar. suara hurul L pada bahasa kita).
CATATAN:
Makhraj Ra’ 1. Untuk mengucapkan LAM secara benar: lidah
harus dipukulkan ke gusi. Artinya, lidah datang dari
Makhraj RA' ialah: antara ujung lidah di belakang bawah ke atas, bukan sebaliknya, datang dari atas ke
makhraj NUN dan gusi di atasnya. bawah.
Keterangan: 2. Ketika mengucapkan huruf LAM, lidah harus
Untuk mengucapkan huruf RA', pukulkan bagian dalam posisi terhampar, tidak menekuk alias tidak
ujung lidah yang terletak persis di belakang makhraj mingkup dalam bahasa Jawa, sehingga seluruh bagian di
NUN, pukulkan bagian ujung itu bersama bagian kepala belakang makhraj RA' itu, dari kanan ke kiri, terpapar
lidah di depannya ke gusi di atasnya (ingat: pukulkan ke secara merata alias menyentuh gusi.
gusi di atasnya, bukan ke langit-langit)** sambil di- **
Langit-langit ialah bagian atas dari mulut di belakang gusi.
6
Sekali lagi kami ingatkan, pukulkan ke gusi, bukan ke langit-langit karena di tempat kami
getarkan, niscaya keluarlah bunyi huruf RA' yang benar. banyak yang memukulkannya ke langit-langit di atasnya, sehingga yang keluar adalah
bunyi yang tidak gedhe melainkan bunyi yang sedikit genit keperempuan-perempuan-an,
atau glenyok dalam bhs Jawa.

27 28
3. Itu sebabnya, makhraj huruf LAM disebut paling Keterangan:
luas atau paling lebar dibanding makhraj huruf-huruf Untuk mengucapkan huruf-huruf ini dengan benar,
lain dalam bahasa Arab. pukulkan punggung dari kepala lidah (yakni bagian di
belakangnya ujung lidah) ke pangkal gigi seri atas,
Makhraj Dhad
niscaya akan terdengar bunyi ketiga huruf tersebut
Makhraj DHAD terletak di belakang makhraj huruf dengan benar.
LAM, hanya saja tidak di bagian tengah dari lidah Perlu ditekankan, sebagaimana huruf-huruf lain,
melainkan di bagian sisi kanan atau sisi kiri. makhraj dari ketiga huruf itu tidak bertumpuk, tapi
Persisnya, makhraj dhad ialah: antara sisi kanan atau sisi ketiganya memiliki posisi sendiri-sendiri di pangkal gigi
kiri dari lidah dan gigi-gigi geraham di atasnya. seri atas. Huruf THA' letaknya paling atas, yakni persis
Keterangan: di bawah gusi gigi seri atas, diikuti makhraj DAL di
Jadi, untuk mengucapkannya, pukulkan bagian sisi bawahnya, dan di bawahnya lagi adalah makhraj TA'
kanan lidah yang letaknya di belakang makhraj LAM, yang terletak persis di bagian tengah gigi seri atas bagian
pukulkan bagian itu ke gigi-gigi graham di atasnya (5 dalam. Kalau anda memukulkan punggung kepala lidah
gigi), niscaya akan keluar huruf DHAD yang benar. tepat di tengah gigi seri atas, niscaya akan keluar bunyi
TA' khas Arab, yakni bunyi T bersama HAMS nya
Makhraj Tha’, Dal, Ta’ sekalian, yakni salah satu sifat TA' khas Arab, berupa
aliran nafas yang sangat halus. Silakan dicoba.
Kita kembali ke depan. Maksud saya, kita kembali Dengan demikian, makhraj THA', DAL, TA' terletak
ke bagian depan lidah. Persisnya ke punggung dari di antara punggung dari kepala lidah dan pangkal gigi
kepala lidah. (Ingat, punggung dari kepala lidah, bukan seri atas (dengan runcian posisi masing-masing pada
kepala atau ujung lidah.) Di situ ada makhraj huruf- pangkal gigi).
huruf: THA', DAL, TA'.

29 30
mengucapkan huruf DZAL, ujung lidah yang menjorok
Makhraj Zha’, Dzal, Tsa’
keluar dari dus gigi seri atas lebih sedikit lagi. Adapun
Masih di ujung lidah, di situ ada makhraj huruf- ketika mengucapkan huruf ZHA', posisi punggung lidah-
huruf lain selain makhraj huruf-huruf THA', DAL, TA' dekat-ujung-lidah kira² persis di bawah ujung dua gigi
yang sudah diterangkan. Persisnya di punggung lidah seri atas.
(bagian atas lidah) yang letaknya persis di belakang Alhasil, makhraj huruf² TSA', DZAL, dan ZHA' ialah:
ujung lidah ada makhraj huruf-huruf: ZHA' (‫ )ظ‬DZAL antara punggung lidah di dekat ujung lidah (dengan
(‫ )ذ‬dan TSA' (‫)ث‬. posisi masing2 yang berbeda di punggung lidah seperti
Keterangan: diterangkan di atas) dan ujung dua gigi seri atas.
Untuk mengucapkan huruf-huruf ZHA', DZAL dan
TZA', tempelkan bagian punggung lidah depan yang Makhraj Shad, Sin, Zay
letaknya persis di belakang ujung lidah tadi, tempelkan
pada ujung dua gigi seri atas, sehingga seolah-olah ujung Masih di ujung lidah ada lagi makhraj, yakni
dua gigi seri itu menindih punggung lidah bagian depan. makhraj dari tiga huruf: SHAD, SIN, ZAY. Makhraj
Perlu diketahui, walaupun makhrajnya sama-sama di ketiga hiruf ini, lebih tepatnya, berada di depan ujung
punggung lidah yang terletak di belakang ujung lidah, lidah.
makhraj ketiga huruf ini tidak bertumpuk, alias masing- Keterangan:
masing memiliki posisi sendiri-sendiri di bagian Penjelasannya begini. Untuk mengucapkan ketiga
tersebut. Paling depan adalah makhraj huruf ZHA', huruf ini, ujung lidah berada dalam posisi lurus ke arah
diikuti makraj huruf DZAL di belakangnya, dan di gigi seri atas bagian dalam tapi lidah itu tidak me-
belakangnya lagi adalah makhraj huruf TSA'. nyentuh gigi seri melainkan sedikit mundur ke belakang
Jadi, ketika mengucapkan huruf TSA', ujung lidah sehingga ada rongga antara ujung lidah dan gigi seri
sedikit menjorok keluar dari ujung dua gigi seri, kira- bagian dalam. Nah, makhraj ketiga huruf ini ada di
kira 1-2 dm (1/10-2/10 cm). Sedang ketika rongga tersebut. Artinya, bunyi ketiga huruf tersebut

31 32
keluar dari rongga antara ujung lidah dan bagian
Kaf (‫)ك‬
dalam dari gigi seri atas.
Perlu diketahui, meski makhraj dari ketiga huruf itu Makhraj huruf KAF terletak antara pangkal lidah
ada di rongga antara ujung lidah dan gigi seri, toh masih setelah QAF dan langit-langit rongga mulut.
ada sedikit perbedaan antara makhraj dari masing- Keterangan:
masing. Yakni: makhraj SHAD berada paling belakang, Dengan kata lain, bunyi huruf kaf keluar dari depan
di depannya adalah makhraj SIN dan di depannya lagi tenggorokan, di bawah makhraj QAF, sedikit agak ke
adalah makhraj ZAY. depan.

Qaf (‫)ق‬ Khaysyum

Khaysyum secara harfiyah berarti insang.


Makhraj QAF terletak di depan tenggorokan, di
Khaysyum ialah bagian paling dalam atau paling jauh
bagian atas (dekat langit-langit). Atau tepatnya, bunyi
dari
huruf QAF keluar dari bagian antara pangkal lidah hidung. Yang keluar dari bagian ini ialah: suara
belakang dan langit-langit. mendengung pada huruf-huruf NUN dan MIM serta
Perlu diketahui, meski makhraj dari ketiga huruf itu tanwin dalam keadaan tertentu.7 Jadi, suara dengungan
ada di rongga antara ujung lidah dan gigi seri, toh masih itu kita keluarkan dari dalam hidung.
ada sedikit perbedaan antara makhraj dari masing- Keterangan:
masing. Yakni: makhraj SHAD berada paling belakang, Pada saat demikian, NUN dan MIM, yang masing-
di depannya adalah makhraj SIN dan di depannya lagi masing punya makhraj asli di ujung lidah (NUN) dan
antara kedua bibir
adalah makhraj ZAY.
(MIM), makhrajnya bergeser ke khaysyum.
7
Suara mendengung pada huruf nun bersukun dan tanwin keluar ketika:
1. Jatuh sebelum huruf-huruf: YA', NUN, MIM dan WAW. Hukumnya dalam ilmu
tajwid dinamai Idgham bi Ghunnah (artinya: memasukkan, yakni memasukkan NUN ke
dalam huruf sesudahnya sambil mendengung).
33 34
‫ﺗﻨﻮ ﻦ‬
‫ن م‬ SIFAT-SIFAT HURUF
(Dalam Keadaan Tertentu7)
Selain makhraj, ada pula yang sangat penting untuk
diketahui, yaitu sifat-sifat huruf. Kedua hal ini sama-
sama penting.
Kenapa penting? Dengan memahami makhraj, kita tahu
bagaimana mengeluarkan bunyi suatu huruf dari
tempatnya dengan tepat. Sebab, jika kita tidak
mengeluarkannya dari tempatnya yang benar, maka bisa
dipastikan bahwa suara atau bunyi yang keluar tidak
tepat.Tetapi itu saja tidak cukup karena ada kalanya dua
atau tiga huruf memiliki makhraj yang sama. Untuk
membedakannya, maka kita harus menerapkan sifat
masing-masing.
2. Sesudah NUN ada huruf-huruf TA', TSA', JIM, DAL, DZAL, ZAY, SIN, SYIN. SHAD,
Alhasil, sifat atau sifat-sifat itulah yang dapat
DHAD, THA', ZHA', FA', QAF, KAF. Hukumnya dalam ilmu tajwid disebut Ikhfa' membedakan antara dua huruf atau tiga huruf.
(artinya: menyamarkan, yakni menyamarkan bunyi NUN ke dalam huruf sesudahnya).
3. Sesudah NUN terdapat huruf BA'. Hukumnya dinamai Iqlab (artinya: menukar, yakni
Tentu saja, arti penting dari pemahanan terhadap sifat
menukar bunyi huruf NUN dengan bunyi huruf MIM). huruf tidak hanya berguna untuk membedakan antara
4. NUN bertasydid. Hukumnya disebut Ghunnah Wajib.
Mim dibaca mendengung ketika:
satu huruf dengan huruf lainnya, terutama yang memiliki
1. Bertasydid. Hukumnya disebut Ghunnah Wajib. makhraj yang sama, tapi juga penting supaya kita bisa
2. Bersukun dan jatuh sebelum MIM. Hukumnya disebut Idgham Mutatamatsilain
(memasukkan huruf ke dalam huruf yang sama).
mengucapkannya dengan cara yang sempurna.
3. Bersukun dan jatuh sebelum BA'. Hukumnya dinamai Ikhfa' Syafawi (ikhfa' bibir). Berikut ini akan diuraikan sifat-sifat dari huruf.
35 36
Huruf-huruf itu terkumpul dalam frasa berikut:
JAHR
‫ﻋﻈﻢ وزن ﻗﺎرئ ذي ﻏﺾ ﺟﺪ ﻃﻠﺐ‬
Arti harfiyah: memperjelas; atau mengeraskan
suara. Huruf-huruf di atas memiliki sifat jahr yang secara
Arti istilah: tiadanya desir angin atau aliran nafas harfiyah berarti keras sehingga kalau huruf-huruf ini
ketika mengucapkan suatu huruf lantaran kuatnya itu diucapkan, tidak terdengar ada angin dan aliran nafas.
huruf. Berbeda dg huruf-huruf yang memiliki sifat
kebalikannya, yaitu hams seperti yang nanti diterangkan.
Jadi, maksudnya adalah, ketika kita mengucapkan
Kata Al-Mar'asyi, “Huruf-huruf ini,
huruf-huruf yang memiliki sifat jahr, maka tidak terasa
karena kuatnya pada dirinya dan kuatnya huruf-huruf ini
dan tidak terdengar ada desir angin atau aliran nafas.
berpegang atau betelekan atau bersandar pada tempat
Dus, kalau kita melafalkan huruf yang punya sifat jahr,
makhrajnya, maka huruf-huruf tersebut tidak keluar
tidak boleh ada dan tidak boleh terdengar desir angin
kecuali dengan suara yang kuat, yang
atau aliran nafas. Jika ada aliran nafas, berarti ada yang
mencegah nafas untuk mengalir (berhembus)
salah dalam pengucapan.
bersamanya.”
Adapun huruf-hurufnya nya ialah: Soal kadar kekuatannya,
1. 'Ain 8. Alif 15. Jim memang tidak sama antara satu dan lain huruf. Ada yang
2. Zha' 9. Ra' 16. Dal lebih kuat, ada yang kurang kuat, dan seterusnya. THA',
3. Mim 10.Hamzah 17. Tha' misalnya, lebih kuat dari pada DAL karena THA'
4. Waw 11. Dzal 18. Lam memiliki sifat-sifat: ithbaq, isti'la' dan tafkhim.
5. Zay 12. Ya' 19. Ba'
6. Nun 13. Ghayn
7. Qaf 14. Dhad

37 38
HAMS SYIDDAH

Arti Harfiyah: samar; suara berbisik, suara pelan. Arti Harfiyah: kuat
Arti Istilah: mengalirnya nafas ketika mengucapkan Arti Istilah: tertahannya aliran suara ketika
suatu huruf lantaran lemahnya itu huruf, mengucapkan suatu huruf lantaran begitu kuatnya
dan itu tidak lain dikarenakan lemahnya huruf-huruf penyandaran huruf tersebut pada makhraj. (Maksudnya,
tersebut berpegangan (bersandar) pada makhraj (tempat ketika huruf-huruf syiddah diucapkan, suaranya
keluar) huruf tersebut. Dan, Hams adalah kebalikan dari langsung berhenti, tertahan, tidak mengalir.) Huruf-
sifat Jahr, seperti telah disebut tadi. hurufnya terkumpul dalam kalimat:
Adapun huruf-huruf Jahr terkumpul dalam frasa: ‫اﺟﺪ ﻗﻂ ﺑﻜﺖ‬
‫ﻓﺤﺜﻪ ﺷﺨﺺ ﺳﻜﺖ‬ Yakni:

Yakni: 1. Hamzah 5. Tha'


1. FA' 6. KHA' 2. Jim 6. Ba'
2. HA' (‫)ح‬ 7. SHAD 3. Dal 7. Kaf
3. TSA' 8. SIN 4. Qaf 8. Ta'
4. HA' (‫)ھـ‬ 9. KAF Jadi, kalau anda melafalkan huruf-huruf ini,
5. SYIN 10. FA' suaranya langsung terhenti, tidak modhot (bahasa Jawa)
Jadi, ketika anda mengucapkan huruf SYIN, alias tidak memanjang.
misalnya, bagian tengah lidah jangan dilekatkan pada
langit-langit. Anda harus merenggangkan antara
keduanya sehingga ada jalan bagi aliran nafas (angin).
Begitu pula huruf-huruf yang lain.

39 40
RAKHAWAH TAWASSUTH
BAYNASY SYIDDAH WAR RAKHAWAH

Arti Harfiyah: lemas alias lembut. * DISEBUT PULA BAYNIYYAH ATAU BAYNI
Arti Istilah: Mengalirnya suara bersama suatu huruf
lantaran lemahnya berpegang pada makhraj. Dus, Arti harfiyah: Tengah-tengah antara syiddah dan
rakhawah afalah kebalikan dari syiddah. rakhawah
Contoh: huruf DZAL, yang makhrajnya ada di antara
Arti istilah: Suara tidak sepenuhnya terkekang tapi
bagian depan lidah dan ujung gigi seri atas (gigi tengah
tidak sepenuhnya juga mengalir.
atas). Persentuhan antara bagian depan lidah dan ujung
gigi seri atas itu tidak boleh melekat erat dan kuat tapi Huruf-hurufnya: LAM, NUN, 'AIN, MIM, RA'.
sedikit renggang. Jadi, ketika anda mengucapkan huruf-huruf ini,
Huruf-hurufnya ada 16, yaitu: bunyinya tidak langsung terhenti di akhir pengucapan
1. Ha' (‫)ح‬ 8. Alif 16. Ha' seperti pada huruf-huruf jahr, melainkan masih ada suara
2. Kha' (‫)خ‬ 9. Shad 17. Ya' yang tersisa. Meskipun begitu, sisa suara itu tidak
3. Dzal 10. Dhad memanjang sepanjang sisa suara pada huruf-huruf
4. Zay 12. Zha' rakhawah.
5. Tsa'' 13. Waw
ISTI’LA’
6. Sin 14. Ghayn
7. Syin 15. Fa' Arti harfiyah: terangkat
Huruf-huruf ini ketika diucapkan, pada akhir Arti istilah: terangkatnya (pangkal) lidah ke langit-
pengucapan akan lahir suara memanjang. Ketika anda langit ketika mengucap huruf.
mengucapksn huruf SIN, misalnya, maka di akhir Huruf-hurufnya: KHA', SHAD, DHAD, GHAYN,
pengucapan akan terdengar bunyi mendesis "sss..." yang ZHA', QAF, THA'.
memanjang.
41 42
Ketika mengucapkan huruf-huruf ini, angkatlah ketika mengucapkan huruf.
bagian belakang (pangkal) lidah sehingga terdengar
Dengan menempelnya lidah pada langit, maka tidak
suara yang tebal.
ada angin atau pun nafas di atas lidah sehingga suara
ISTIFAL yang keluar pun menjadi tebal.
Adapun huruf-hurufnya adalah: SHAD, DHAD,
Arti harfiyah: turun ke bawah THA', ZHA'.
Arti istilah: Turun atau merendahnya lidah dari
langit-langit ke dasar mulut ketika mengucap huruf. INFITAH
Dengan demikian, istifal merupakan kebalikan dari
isti'la'. Arti harfiyah: terpisah, renggang atau terbuka.
Huruf-hurufnya: selain huruf-huruf isti'la'. Arti istilah: merenggangnya lidah dan langit-langit
Ketika mengucapkan huruf-huruf ini, bagian belakang sehingga keluarlah angin (dari kerenggangan tersebut)
dari lidah tidak boleh diangkat. Contoh, ketika me- ketika mengucapkan huruf. Jadi, infitah adalah kebalikan
ngucapkan huruf SHAD, yang punya sifat isti'la', dari ithbaq.
pangkal atau bagian belakang dari lidah terangkat ke
Huruf-hurufnya ialah: selain huruf-huruf ithbaq.
atas. Tapi ketika mengucapkan huruf SIN, yang me-
miliki sifat istifal, pangkal lidah tidak terangkat ke atas. DZALAQAH ATAU DZALQ
ITHBAQ Arti harfiyah: ketajaman (bagian depan) lidah.

Arti Harfiyah: Menempel. Arti harfiyah: Cepatnya mengucapkan huruf-huruf


tertentu karena huruf-huruf itu keluar dari bagian depan
Arti istilah: menempelnya lidah (dari bagian
(ujung) lidah. Dengan kata lain, karena huruf-huruf
pangkal lidah hingga tengah lidah) ke langit-langit

43 44
Dzalaqah itu tempat keluarnya di bagian depan
SHAFIR
mulut, maka pengucapannya menjadi relatif mudah dan
cepat.
Arti harfiyah: Suara untuk (memanggil) binatang.
Huruf-hurufnya: FA', RA', MIM, NUN, LAM, BA'.
Arti istilah: suara tambahan yang keluar dari antara
ISHMAT dua bibir yang menyertai terucapkannya tiga huruf,
yaitu: SHAD, SIN, ZAY (masing-masing ketika
Arti harfiyah: mencegah.
diucapkan bunyinya ada yang menyerupai suara angsa,
Arti istilah: Sulit dan tidak cepatnya mengucapkan yaitu SHAD, menyerupai suara belalang, yaitu SIN, dan
huruf-huruf menyerupai suara lebah, yakni ZAY).
(khususnya dibanding huruf-huruf dzalaqah). Jadi,
ishmat adalah kebalikan dari idzlaq. Karena sulitnya QALQALAH
pengucapan itulah, maka dalam bahasa Arab tak
mungkin ada kata berderet panjang dengan banyak Arti Harfiyah: menggerakkan (sehingga bergoyang-
huruf, yang huruf-hurufnya hanya huruf-huruf ishmat goyang)
tanpa disertai atau disisipi dengan salah satu dari huruf- Arti istilah: Suara tambahan yang keluar di makhraj
huruf dzalaqah. (tempat keluarnya huruf) -- memantul --
Sedangkan huruf-huruf ishmat ialah: selain huruf- setelah menekan makhraj (karena hanya dengan
huruf dzalaqah atau idzlaq.** menekan makhraj itulah akan muncul atau dihasilkan
bunyi huruf tersebut dengan sempurna beserta
pantulannya).

Huruf-hurufnya: QAF, THA', BA', JIM, DAL.

45 46
LAYN TAKRIR

Arti harfiyah: Lembut. Arti Harfiyah: Mengulang-ulang.


Arti istilah: Mengeluarkan huruf tanpa membebani
Arti Istilah: Bergetarnya ujung lidah ketika
pada lidah.
mengucapkan huruf RA'.
Huruf-hurufnya: WAW dan YA' bersukun yang jatuh
setelah fat-hah. Jadi, ketika mengucapkan huruf RA', ujung lidah
bergetar. Hanya saja, bergetarnya jangan terlalu banyak
INHIRAF sehingga menimbulkan bunyi huruf ganda. Sebaliknya,
sedikit saja getarannya. Bahkan anda harus segera
Arti harfiyah: Mendoyong dan miring. menghentikan pergetaran itu dengan cara menempelkan
Arti istilah: Condongnya (makhraj) huruf setelah lidah anda ke gusi, ketika melafalkan huruf ini.
keluar, ke arah ujung lidah. Huruf yang memiliki sifat ini hanya satu, yaitu RA'

Huruf-hurufnya ialah: LAM, RA'.


TAFASYSYI
Disebut inhiraf karena keduanya makhraj berpaling
atau bergeser dari makhraj asalnya ketika diucapkan ke Arti Harfiyah: Tersebar atau meluas.
arah lain sehingga bersambung dengan makhraj huruf
Arti Istilah: Tersebarnya angin di dalam mulut
lain.
ketika mengucapkan huruf SYIN, sehingga angin itu
mencapai makhraj DHAD (yakni bagian yang menjadi
tempat keluarnya suara) DHAD).

Hurufnya juga hanya satu, yaitu SYIN.

47 48
CATATAN

Huruf SYIN adalah huruf yang paling banyak


mengeluarkan angin.

ISTITHALAH

Arti harfiyah: Memanjang.

Arti istilah: Memanjangnya suara dari arah depan ke


belakang, disertai dengan gerakan lidah dari belakang ke
depan.

Jadi lidah itu bergerak ke depan sehingga bagian


kepala lidah dan ujung lidah mencapai gusi dekat gigi
seri atas, sementara suaranya (suara DHAD) bergerak
dari depan ke belakang.

Perlu ditekankan, pada saat pengucapan itu nyaris


tidak ada rongga antara lidah dengan langit-langit. Jadi
lidah itu menempel di langit-langit, baik lidah yang
pinggir maupun yang tengah. Hanya saja, yang bergerak
menekan ke atas (yakni menekan gigi-gigi graham)
hanya lidah bagian pinggir -- yakni pinggir kanan,
pinggir kiri, atau dua-duanya.
Hurufnya hanya satu, yaitu DHAD.

49
> Posisi lidah merendah ke dasar atau bagian bawah

RINCIAN SIFAT PERHURUF


mulut.

Ha’ (‫)ھﺎء‬
Dari uraian di atas, maka berikut ini dirinci sifat-
sifat dari tiap-tiap huruf supaya lebih jelas dan mudah
Huruf ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
mempraktekkannya.
1. Hams 4. Infitah
Hamzah 2. Rakhawah 5. Istifal

Huruf ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut: 3. Ishmat


1. Jahr 4. Infitah Artinya, huruf HA' (‫ )ھﺎء‬harus diucapkan dan
2. Syiddah 5. Istifal bunyinya dikeluarkan dari makhrajnya, yaitu:

3. Ishmat > tenggorokan paling jauh (seperti makhraj


Artinya, huruf HAMZAH harus diucapkan dan HAMZAH).
suaranya dikeluarkan dari makhrajnya, yaitu: > Maka keluarkan bunyi huruf HAMZAH dari
> tenggorokan paling jauh. tenggorokan paling jauh sambil mendesirkan angin.

> Maka keluarkan bunyi HAMZAH dari > Ada ekor suara yang memanjang di akhir
tenggorokan jauh tanpa mendesiskan angin, pengucapan.

> tanpa ada ekor suara yang memanjang di akhir > Lidah tidak menempel di langit-langit serta tidak
pengucapan. terangkat ke atas.

> Lidah tidak menempel di langit-langit serta tidak > Posisi lidah merendah ke dasar atau bagian bawah
terangkat ke atas. mulut.

51 52
’Ain Ha’ (‫)ﺣﺎء‬

Huruf ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut: Huruf ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Jahr 4. Infitah 1. Hams 4. Infitah

2. Bayniyyah 5. Istifal 2. Rakhawah 5. Istifal

3. Ishmat 3. Ishmat
Artinya, huruf 'AIN harus diucapkan dan bunyinya Artinya, huruf HA' (‫ )ﺣﺎء‬harus diucapkan dan
dikeluarkan dari makhrajnya: yaitu: bunyinya dikeluarkan dari makhrajnya, yaitu:

> Tenggorokan tengah. > tenggorokan tengah.

> Maka keluarkan huruf 'AIN dari tenggorokan > Maka keluarkan bunyi HA' (‫ )ﺣﺎء‬dari tengah
tengah tanpa mengeluarkan (suara) angin. tenggorokan sambil mendesirkan dan mendorong angin
ke bagian itu,
> Ada sedikit ekor suara pada akhir pengucapan
(terutama di kala huruf ini bersukun). > Ada ekor suara yang memanjang di akhir
pengucapan.
> Lidah tidak menempel di langit-langit serta tidak
terangkat ke atas. > Lidah tidak menempel di langit-langit serta tidak
terangkat ke atas,
> Posisi lidah merendah ke dasar atau bagian bawah
mulut. > Posisi lidah depan merendah ke dasar atau bagian
bawah mulut.

53 54
Ghayn Kha’

Huruf ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut: Huruf ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Jahr 4. Infitah 1. Hams 4. Infitah

2. Rakhawah 5. Ishmat 2. Rakhawah 5. Isti'la'

3. Isti'la' 3. Ishmat
Artinya, huruf GHAYN harus diucapkan dan Artinya, huruf KHA' harus diucapkan dan suaranya
suaranya dikeluarkan dari makhrajnya, yaitu: dikeluarkan dari makhrajnya, yaitu:

> Tenggorokan paling atas. >Tenggorokan paling atas.

> Maka keluarkan bunyi GHAYN dari tenggorokan > Maka keluarkan bunyi KHA' dari bagian
paling atas tanpa disertai (bunyi) angin, tenggorokan paling atas sambil mendesirkan angin.

> Sambil mengangkat pangkal lidah ke atas. > Ada ekor suara yang memanjang di akhir
pengucapan.
> Ada ekor suara yang memanjang di akhir
pengucapan (terutama ketika huruf itu bersukun), > Pangkal lidah terangkat ke atas dan menempel di
langit-langit.
> Lidah depan dan tengah tidak menempel di
langit-langit serta tidak terangkat ke atas, > Posisi lidah depan merendah ke dasar atau bagian
bawah mulut.
> Posisi lidah depan merendah ke dasar atau bagian
bawah mulut.

55 56
Qaf Kaf

Huruf ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut: Huruf ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Jahr 4. Qalqalah 1. Hams 4. Ishmat

2. Syiddah 5. Ishmat 2. Syiddah 5. Istifal

3. Isti'la' 6. Infitah 3. Infitah


Artinya, huruf QAF harus diucapkan dan suaranya Artinya, huruf KAF harus diucapkan dan
dikeluarkan dari makhrajnya, yaitu: dikeluarkan dari makhrajnya, yaitu
>Antara pangkal lidah dan bagian langit-langit yang > depan tenggorokan,
lurus di atasnya (berarti di luar tenggorokan)
> Maka keluarkan bunyi KAF dari bagian antara
> Maka keluarkan suara huruf QAF dari depan pangkal lidah (sedikit di bawah serta sedikit di depan
tenggorokan, yakni antara pangkal lidah dan langit- makhraj QAF) dan langit-langit di atasnya.
,langit yang lurus di atasnya, sambil mengangkat
pangkal lidah ke atas, tanpa mengeluarkan (suara) angin, > Angkat bagiah tengah antara pangkal dan tengah
lidah.*
>Tanpa ada ekor suara yang memanjang di akhir
pengucapan (terutama ketika huruf itu bersukun), > Tidak boleh ada ekor suara yang memanjang di
akhir pengucapan.
> Lidah depan dan tengah tidak menempel di
langit-langit serta tidak terangkat ke atas. > Lidah depan dan tengah tidak menempel di
langit-langit serta tidak terangkat ke atas.
> Ketika bersukun, suara huruf ini memantul.
57 58
bercampur dengan suara angin (yang menyerupai suara
PERHATIAN
desis)
1. Bunyi huruf KAF itu mirip dengan huruf "k" tapi -----------------------
tidak sama persis. Kalau huruf "k" ketika diucapkan Catatan
tidak disertai bunyi angin atau desis, maka huruf KAF
pelafalannya harus disertai dengan suara angin, mirip KAF memang serupa dengan huruf "K" dalam
desisan. Itulah yang disebut hams sebagai satu sifat bahasa Indonesia tapi tidak sama persis karena bunyi
KAF. huruf KAF bercampur dengan suara angin.

2. Untuk itu, ketika melafalkan huruf kaf, baik


Jim
dalam keadaan hidup maupun ketika bersukun (mati),
angkatlah bagian belakang lidah. Persisnya, angkatlah Huruf ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
bagian tengah-tengah antara bagian belakang dan bagian
1. Syiddah 4. Istifal
tengah lidah. Dengan mengangkat bagian itu, akan
terdengar bunyi angin ketika anda melafalkan huruf 2. Jahr 5. Ishmat
KAF. 3. Imfitah 6. Qalqalah
---------------------- Artinya, huruf JIM harus diucapkan dan dikeluarkan
dari makhrajnya, yaitu:
*Jadi bagian tengah lidah tidak diangkat, begitu
pula pangkal lidah, tapi tengah-tengah antara pangkal > Antara tengah lidah dan langit-langit,
dan tengah lidah diangkat ke atas. Dengan mengangkat > Maka keluarkan suara huruf JIM dari antara
bagian ini, maka pengucapan huruf KAF bisa tepat bagian tengah lidah dan langit-langit di atasnya, dengan
makhrajnya serta tepat pula sifatnya, yaitu sifat hams cara mengangkat tengah lidah ke arah langit-langit,
pada KAF -- sehingga terdengar suara "K" yang tanpa boleh ada angin (desis),

59 60
> Tidak boleh ada ekor suara yang memanjang di Catatan:
akhir pengucapan (terutama ketika huruf itu bersukun). Khusus untuk huruf SYIN, ketika mengucapkannya
> Lidah depan dan tengah tidak menempel di anda juga harus mendorong angin ke bagian antara
langit-langit serta tidak terangkat ke atas. tengah lidah dan langit-langit. Angin itu harus didorong
sedemikian rupa sehingga angin itu mencapai tempat
> Apabila bersukun, suara huruf ini memantul.
keluar atau makhrajnya ZHA' (‫ )ظ‬yakni di pangkal gigi
Syin atas bagian dalam. Selain itu, angin juga menyebar.
Alhasil, angin yang keluar dan menyebar ketika
Huruf ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut: mengucapkan huruf SYIN sangat banyak dan melimpah
1. Hams 4. Infitah (terutama ketika huruf SYIN itu bersukun), lebih banyak
2. Rakhawah 5. Ishmat dari angin yang keluar ketika mengucapkan huruf-huruf
lain, termasuk SIN, SHAD, TSA' dan FA'.
3. Istifal 6. Tafasysyi

Artinya, huruf SYIN harus diucapkan dan Ya’


dikeluarkan dari makhrajnya, yaitu:
Huruf ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
>Tengah lidah dan langit-langit, dengan cara 1. Jahr 4. Istifal (sangat)
mengangkat tengah lidah ke arah langit-langit, disertai
dengan suara angin (desis). 2. Rakhawah 5. Ishmat (lebih dekat
ke lemah)
> Ada ekor suara yang memanjang di akhir 3. Infitah
pengucapan (terutama ketika huruf itu bersukun). Artinya, huruf YA' harus diucapkan dan dikeluarkan
> Bunyi desis pada huruf SYIN sangat banyak dan dari makhrajnya, yaitu:
menyebar.
61 62
> Tengah lidah dan langit-langit. Caranya, angkat > Pada saat yang bersamaan, tempelkan bagian
tengah lidah ke arah langit-langit, tanpa boleh ada angin tengah-depan lidah ke gusi, sehingga tidak ada celah
(desis). untuk udara dan angin,
> Ada ekor suara yang memanjang di akhir > Angkat angkat pangkal lidah ke atas.
pengucapan (terutama ketika huruf itu bersukun). > Angkat pula pula bagian tengah lidah ke atas
sehingga seolah melekat pada langit-langit.
Dhad
> Tidak boleh ada angin. Artinya, pengucapan huruf
Huruf ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut: ini tidak boleh disertai (suara) angin karena huruf ini
1. Jahr 4. Isti'la' tidak punya sifat hams, melainkan jahr.

2. Rakhawah 5. Ishmat > Ada ekor suara yang memanjang di akhir


pengucapan (terutama ketika huruf itu bersukun).
3. Ithbaq 6. Istithalah
> Bagian tengah-depan lidah juga diangkat dan
Artinya, huruf DHAD harus diucapkan dan melekat di gusi sambil digerakkan ke depan, ke makhraj
dikeluarkan dari makhrajnya, yaitu: LAM (istithalah).
>Antara tepi kanan atau tepi kiri lidah yang terletak Catatan:
sedikit di depan tengah lidah dan gigi-graham di
Dengan mengatupkan bagian tengah-depan pada
atasnya.
gusi, plus bagian tengan lidah ke langit-langit serta
> Pukulkan bagian lidah tadi ke gigi-gigi graham di mengangkat bagian belakang lidah itulah, udara atau
atasnya (4 gigi di pinggir kanan atau 4 gigi di pinggir nafas akan tertahan dan dari situ akan timbul efek suara
kiri). tebal dari huruf DHAD.

63 64
huruf SYIN yang bersukun (‫)ش‬ ْ maka akan terdengar
Mengucapkan Huruf Dhad
sisa suara yamg memanjang. Nah huruf DHAD juga
Secara khusus saya ingin membahas huruf DHAD begitu. Ketika diucapkan dalam keadaan sukun
karena huruf ini terbilang paling sulit. Banyak orang (misalnya ‫)ض‬ْ maka akan terdengar sisa suara. Jadi,
keliru mengucapkannya sehingga, niatnya mengucapkan kalau tidak ada sisa suara, maka bisa dipastikan,
huruf DHAD, tapi yang keluar adalah bunyi mirip huruf pengucapannya tidak betul.
DAL atau mirip huruf THA'. 2. Pada saat anda memukulkan bagian pinggir lidah
Untuk mengucapjan huruf ini dengan benar, ke gigi-gigi graham atasnya, tempelkan bagian tengah-
perhatikan hal-hal berikut ini: depan lidah ke gusi sehingga tidak ada tempat bagi nafas
1. Pukulkan bagian sisi lidah, kanan atau kiri, atau angin. Selanjutnya gerakkanlah bagiah depan-
pukulkan ke gigi-gigi graham (5 gigi) di kanan atau kiri tengah itu ke depan guna menimbulkan efek istithalah,
tapi memukulnya jangan terlalu keras. Juga jangan yakni salah satu sifat DHAD.
terlalu lekat menempelkan lidah pada gigi. Kalau anda 4. Dengan menempelkan bagian tengah-depan lidah
terlalu kuat memukulkan pinggiran lidah pada gigi atau ke gusi, akan timbul efek suara DHAD yang tebal.
menempelkannya terlalu lekat pada gigi, maka sifat Begitu pula, pada saat yang sama, angkat bagian pangkal
RAKHAWAH pada DHAD akan hilang. lidah dan tengah lidah sehingga melekat ke langit-langit.
Perlu diketahui, RAKHAWAH ialah kebalikan dari Dari situ akan muncul suara DHAD yang tebal. Apa
sifat SYIDDAH. Huruf-huruf yang memiliki sifat sebab? Karena DHAD itu huruf tebal, memiliki sifat-
SYIDDAH, ketika diucapkan, tidak mengeluarkan suara sifat ithbaq dan isti'la'.
yang tersisa (modhot dalam bahasa Jawa), sedang huruf- 5. Toh meskipun begitu, anda harus berhati-hati,
huruf RAKHAWAH ketika diucapkan akan menyisakan jangan sampai bunyi DHAD menyerupai bunyi huruf
suara. ZHA', baik karena salah posisi maupun karena anda
Ada huruf yang suara sisa atau modhotnya sedikit terlalu renggang memukulkan atau menempelkan lidah
memanjang, ada yang kurang panjang. Coba ucapkan pada makhraj, misalnya.

65 66
6. Sekali lagi, perlu ditekankan, JANGAN SAMPAI > Pukulkan bagian depan lidah tadi (dari pinggir
BUNYI HURUF DHAD ITU MIRIP HURUF-HURUF kanan hingga pinggir kiri), pukulkan ke gusi. Ketika
DAL, THA', ATAU ZHA'. Demikian seperti yang huruf ini diucapkan, makhraj sedikit bergerak maju alias
dipesankan dan ditekankan oleh ulama ahli makhraj. condong ke depan, ke ujung lidah.

Lam Nun

Huruf ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut: Huruf ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Jahr 4. Istifal 1. Jahr 4. Istifal

2. Baynasy syiddah 5. Idzlaq 2. Baynasy syiddah 5. Idzlaq (lebih dekat


war rakhawah war rakhawah ke lemah)
6. Inhiraf
3. Infitah
3. Infitah Artinya, huruf NUN harus diucapkan dan
Artinya, huruf LAM harus diucapkan dan dikeluarkan dari makhrajnya, yaitu:
dikeluarkan dari makhrajnya, yaitu:
>Antara kepala/ujung depan lidah dan gusi dua gigi
>Antara bagian depan lidah (di belakang makhraj seri yang lurus di atasnya.
RA' dan di depan makhraj DHAD) dan gusi di atasnya. >Caranya, pukulkan bagian depan (kepala) lidah ke
Jadi makhrajnya selebar lidah. gusi di atasnya.

> Di akhir pengucapan, huruf LAM masih > Tidak boleh ada angin.
menyisakan sedikit suara (tapi tidak panjang betul > Lidah tengah dan belakang tidak boleh terangkat.
seperti huruf SIN misalnya), terutama ketika huruf itu
> Di akhir pengucapan, ada sedikit ekor suara NUN
bersukun.
yang tersisa tapi tidak panjang, seperti halnya MIM.
67 68
tidak punya sifat hams, melainkan jahr.
Ra’
> Lidah tengah dan belakang tidak boleh terangkat
Huruf ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut: ke atas.
1. Jahr 5. Idzlaq > Di akhir pengucapan, ada sedikit ekor suara yang
2. Bayniyyah 6. Inhiraf tersisa tapi tidak panjang, seperti halnya MIM dan NUN.

3. Infitah 7. Takrir PERHATIAN

4. Istifal Dengan mempraktekkan cara pelafalan huruf RA'


Artinya, huruf RA' harus diucapkan dan dikeluarkan sebagaimana diterangkan di atas, akan timbul bunyi RA'
dari makhrajnya, yaitu: yang bergetar, dan itulah kekhasan huruf RA' yang tidak
ada pada huruf-huruf lainnya.
>Antara kepala atau ujung depan lidah serta bagian
persis di belakangnya (jadi, makhrajnya ada dua) dan Bergetarnya (takrir) suara itu merupakan keharusan.
bagian gusi di atasnya. Jadi harus ada getaran dan getaran itu terdengar, namun
getaran itu tidak boleh terlalu banyak karena jika terlalu
> Pukulkan bagian kepala atau ujung depan lidah
banyak, akan menimbulkan suara RA' ganda.
dan bagian persis di belakang kepala lidah secara
bergantian (alias lidah bagian depan digetarkan), Karena itu, ketika mengucapkan huruf RA', anda
dipukulkan ke bagian gusi di atasnya. harus segera menempelkan bagian depan dan ujung
lidah ke gusi di atasnya supaya tidak terlalu banyak
> Pada saat terucapkan, huruf ini makhrajnya
bergetar.
condong atau bergeser ke arah makhraj LAM.
> Tidak boleh ada angin. Artinya, pengucapan huruf
ini tidak boleh disertai (suara) angin karena huruf ini
69 70
> Huruf ini, jika bersukun, memantul pada akhir
Tha’ pengucapan.
Huruf THA' adalah huruf yang paling paling kuat.
Apa sebab? Pada huruf THA'-lah terkumpul sifat-sifat
Dal
kuat yang tidak terkumpul pada huruf-huruf lainnya. Huruf DAL juga tergolong huruf kuat karena
Sifat-sifat kuat dimaksud ialah: padanya terhimpun sifat- sifat kuat, yaitu:
1. Jahr 4. Isti'la'
1. Jahr 4. Ishmat
2. Syiddah 5. Qalqalah
2. Syiddah 5. Infitah
3. Ithbaq 6. Ishmat
3. Qalqalah 6. Istifal
Artinya, huruf THA' harus diucapkan dan Artinya, huruf THA' harus diucapkan dan
dikeluarkan dari makhrajnya, yaitu: dikeluarkan dari makhrajnya, yaitu:
> antara bagian depan lidah (jadi, ingat, bukan >Antara bagian depan lidah (jadi, ingat, bukan
ujung lidah, melainkan bagian di belakang ujung lidah) ujung lidah, melainkan bagian di belakang ujung lidah)
dan pangkal dua gigi seri atas, yang terletak persis di dan pangkal dua gigi seri atas, yang terletak persis di
bawah gusi gigi seri atas. bawah gusi gigi seri atas.
> Pukulkan bagian lidah tadi ke pangkal dua gigi > Pukulkan bagian lidah tadi ke pangkal dua gigi
seri atas persis di bawah gusi. seri atas persis di bawah gusi.
> Tidak boleh ada (bunyi) angin. Artinya, > Tidak boleh ada (bunyi) angin. Artinya,
pengucapan huruf ini tidak boleh disertai (suara) angin pengucapan huruf ini tidak boleh disertai (suara) angin
karena huruf ini tidak punya sifat hams, melainkan jahr. karena huruf ini tidak punya sifat hams, melainkan jahr.
> Pangkal lidah terangkat ke atas, sedang bagian > Pangkal lidah terangkat ke atas, sedang bagian
tengah lidah "melekat" pada langit-langit. tengah lidah "melekat" pada langit-langit.

71 72
Artinya, huruf SHAD harus diucapkan dan
Ta’
dikeluarkan dari makhrajnya, yaitu:
Huruf ini memiliki lima sifat sebagai berikut: >Di depan lidah dan di belakang gigi. Jadi, lidah
1. Syiddah 4. Infitah harus ditarik ke belakang sehingga ada rongga dan lidah
tidak merapat pada gigi.
2. Hams, 5. Ishmat
3. Istifal > Doronglah angin ke arah rongga di depan lidah,
dan di situlah bunyi huruf SHAD keluar.
Artinya, huruf TA' harus diucapkan dan dikeluarkan
dari makhrajnya, yaitu: >Angkatlah pangkal lidah dan tengah lidah sehingga
>Antara bagian depan lidah (jadi ingat, bukan ujung "melekat" pada langit-langit.
lidah, melainkan bagian di belakang ujung lidah) dan > Dari situ akan terdengar bunyi SHAD yang
bagian tengah dua gigi seri atas, di bawah makhraj DAL. menyerupai suara angsa.
> Pukulkan bagian lidah tadi ke tengah dua gigi seri
Sin
atas.
> Harus ada bunyi angin (mendesis) yang terdengar Huruf ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
pada pengucapan huruf ini. 1. Hams 4. Istifal
2. Rakhawah 5. Ishmat
Shad
3. Infitah 6. Shafir
Huruf ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut: Artinya, huruf SIN harus diucapkan dan dikeluarkan
1. Isti'la' 4. Shafir dari makhrajnya, yaitu:
2. Ithbaq 5. Hams >Di depan lidah dan di belakang gigi.
3. Ishmat 6. Rakhawah
73 74
> Doronglah angin ke arah depannya lidah, dan di 3. SHAD dan SIN memang memiliki sifat SHAFIR
situlah bunyi huruf SIN keluar. sehingga ketiganya disebut pula sebagai "huruf-huruf
SHAFIR". Jadi ketika diucapkan, bunyi huruf SHAD
> Jadi, sama dengan makhraj huruf SHAD.
menyerupai bunyi ANGSA, bunyi huruf SIN
Bedanya, pada huruf SIN, lidah tengah dan pangkal
menyerupai bunyi BELALANG (atau ULAR), dan
lidah tidak diangkat ke atas.
bunyi huruf ZAY menyerupai bunyi LEBAH.
> Sama dengan SHAD, pada pengucapan huruf SIN
4. Karena itu, ketika mengucapkan huruf-huruf
akan terdengar bunyi mirip suara binatang, yaitu ular.
dimaksud, anda harus mengusahakan keluarnya bunyi
> Harus ada bunyi angin (mendesis) yang terdengar tersebut tanpa perlu memonyong-monyongkan mulut
pada pengucapan huruf ini. atau melakukan gerakan lain di mulut dengan cara yang
tidak disebut di atas.
-CATATAN
1. Ketika melafalkan huruf-huruf SHAD dan SIN, Zay
selain melakukan petunjuk makhraj di atas, anda pun
harus mendorong angin ke arah tempat keluarnya huruf Huruf ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
(makhraj), yaitu ke rongga antara ujung lidah dan bagian 1. Jahr 4. Istifal
dalam dari gigi seri atas. Apa sebab? Karena SHAD dan
2. Rakhawah 5. Ishmat
SIN memiliki sifat HAMS.
3. Infitah 6. Shafir
2. Khusus untuk huruf SHAD, anda pun harus Artinya, huruf ZAY harus diucapkan dan
mengangkat bagian pangkal lidah dan bagian tengah dikeluarkan dari makhrajnya, yaitu:
lidah sehingga menyentuh langit-langit karena huruf
> Di depan lidah dan di belakang gigi.
SHAD mempunyai sifat-sifat ISTI'LA' dan ITHBAQ.
Dengan cara seperti itu, maka keluarlah bunyi SHAD > Keluarkan bunyi huruf ZAY pada rongga di
yang tebal dan menyerupai suara angsa. depannya lidah, tapi tanpa mendorong angin.

75 76
> Sama dengan SHAD dan SIN, pada pengucapan > angkatlah pula tengah lidah ke atas sehingga
huruf ZAY akan terdengar bunyi mirip suara binatang, menempel ke langit-langit, seperti pada huruf SHAD
yaitu lebah. dan THA'.
> Pada akhir pengucapan ada sisa suara yang sedikit
Zha’(‫)ظ‬
memanjang (seperti ekor).
Huruf ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut: Catatan:
1. Jahr 4. Ishmat Khusus untuk melafalkan huruf ZHA' (‫)ظ‬. selain
2. Ithbaq 5. Rakhawah anda harus melakukan apa yang diterangkan di atas guna
3. Isti'la' menepatkan makhrajnya, secara berbarengan anda juga
Artinya, huruf ZHA' harus diucapkan dan harus mengangkat bagian tengah lidah hingga me-
dikeluarkan dari makhrajnya, yaitu: nyentuh langit-langit serta mengangkat pangkal lidah.

>Antara bagian depan lidah dan ujung dua gigi seri Dengan begitu akan terdengar bunyi hutuf ZHA'
atas. yang tebal. Apa sebab? Karena ZHA' memiliki sifat²
ITHBAQ dan ISTI'LA'.
> Caranya, tempelkan bagian depan lidah ke ujung
dua gigi seri atas (jadi gigi seri menindih lidah depan), Dzal
tapi jangan terlalu rapat.
> Sekali lagi, bagian depan lidah ditindih (bukan Huruf ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
ditempatkan di belakang gigi) sehingga ada sedikit dari 1. Jahr 4. Infitah
ujung lidah yang mencuat keluar.
2. Rakhawah 5. Ishmat
> Ketika membunyikan suara ZHA' pada
makhrajnya, pada saat yang sama angkatlah pangkal 3. Istifal
lidah ke atas.

77 78
Artinya, huruf DZAL harus diucapkan dan
Tsa’
dikeluarkan dari makhrajnya, yaitu:
>Di antara bagian depan lidah dan ujung dua gigi Huruf ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
seri atas. 1. Hams 4. Infitah
> Tempelkan bagian depan lidah ke ujung dua gigi 2. Rakhawah 5. Ishmat
seri atas (jadi gigi seri menindih lidah depan), tapi 3. Istifal
jangan terlalu rapat. Artinya, huruf TSA' harus diucapkan dan
> Sekali lagi, bagian depan lidah ditindih (bukan dikeluarkan dari makhrajnya, yaitu:
ditempatkan di belakang gigi) sehingga ada sedikit dari >Antara bagian depan lidah dan ujung dua gigi seri
ujung lidah yang mencuat keluar. atas.
> Dengan begitu, posisinya sama dengan posisi > Caranya, tempelkan bagian depan lidah ke ujung
pada saat pelafalan huruf ZHA'. Hanya saja, ujung lidah dua gigi seri atas (jadi gigi seri menindih lidah depan),
yang mencuat keluar pada huruf DZAL sedikit lebih tapi jangan terlalu rapat.
banyak dibanding pada pengucapan huruf ZHA'.
> Sekali lagi, bagian depan lidah ditindih (bukan
> Bagian tengah dan pangkal lidah tidak diangkat ke ditempatkan di belakang gigi) sehingga ada sedikit dari
atas. ujung lidah yang mencuat keluar.
> Di akhir pengucapan ada sisa suara yang sedikit > Ujung lidah yang mencuat keluar pada huruf TSA'
memanjang (seperti ekor). sedikit lebih banyak dibanding pada pengucapan huruf
ZHA' dan DZAL.
> Bagian tengah dan pangkal lidah tidak diangkat ke
atas, seperti pada pengucapan huruf ZHA'.

79 80
> Di akhir pengucapan ada sisa suara TSA' yang
Waw
sedikit memanjang (seperti ekor).
> Sambil menempatkan bagian depan di ujung dua Huruf ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
gigi seri, doronglah angin ke bagian itu. 1. Jahr 4. Ishmat
Catatan: 2. Istifal 5. Rakhawah
DI samping melakukan apa yang dipaparkan di atas 3. Infitah 6. Lin
guna menepatkan makhrajnya, anda juga harus Artinya, huruf WAW harus diucapkan dan
mendorong angin ke arah posisi makhraj dimaksud dikeluarkan dari makhrajnya, yaitu:
karena huruf ini memiliki sifat HAMS.
>Antara dua bibir atas dan bawah. > Caranya, dua
Fa’ bibir saling beradu dengan sangat renggang, lebih
renggang daripada beradunya dua bibir pada pengucapan
Huruf ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut: huruf-huruf MIM dan BA'.
1. Hams 4. Infitah
> Tidak boleh ada suara angin pada pengucapan
2. Rakhawah 5. Idzlaq
WAW.
3. Istifal
Artinya, huruf FA' harus diucapkan dan dikeluarkan > Ketika diucapkan, terutama pada saat bersukun,
dari makhrajnya, yaitu: huruf ini menyisakan suara.
> antara bagian dalam dari bibir bawah dan ujung
dua gigi seri atas. > Huruf WAW memiliki sifat lembut (lin). Jadi,
kalau sebelum WAW ada harakat fat-hah, maka
> Caranya, tekan dan dorong udara pada bagian
pengucapan huruf ini tidak memberatkan lidah sama
dalam dari bibir bawah, dan pada saat yang hampir
bersamaan dorong angin ke ujung dua gigi seri atas. sekali.

81 82
Artinya, huruf MIM harus diucapkan dan
Ba’
dikeluarkan dari makhrajnya, yaitu:
Huruf ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut: >Antara dua bibir, atas dan bawah. Dus, sama
1. Qalqalah 4. Istifal
dengan makhrajnya WAW dan MIM.
2. Jahr 5. Infitah
> Caranya, dua bibir beradu dengan cara yang tidak
3. Syiddah, 6. Idzlaq serapat pada huruf BA'.
Artinya, huruf BA' harus diucapkan dan dikeluarkan
dari makhrajnya, yaitu: > Ketika diucapkan, terutama pada) saat bersukun,
akan tersisa sedikit ekor suara MIM, seperti halnya
>Antara dua bibir, atas dan bawah. huruf NUN.
> Dua bibir beradu secara rapat, lebih rapat
ketimbang pada pengucapan huruf MIM dan WAW
tetapi tidak serapat (se-medhok) pengucapan huruf "b"
dalam bahasa Jawa.
> Ketika dilafalkan, huruf BA' yang bersukun
memantul.

Mim
Huruf ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Jahr 4. Infitah
2. Bayni 5. Idzlaq
3. Istifal
83 84

Anda mungkin juga menyukai