Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ilham Tamammy Alhijri

Kelas : XII MIPA 7


No. Absen : 17

Perjalanan Menuju Sekolah

Halo semuanya!! Perkenalkan nama saya Ilham Tamammy Alhijri biasa


dipanggil Ilham/Tamammy. Saya lahir di Kabupaten Indramayu pada tanggal 13
Februari 2005. 
      
Pagi itu, cuaca amat cerah, Sinar Surya menampar jendela kaca kamarku,
cahayanya menepis pelupuk mata hingga memaksaku untuk membukanya. Kulihat
jam dinding menunjukkan pukul 06.00.
    
  Perlahan berdiri menuju kamar mandi, kulihat ibu sedang menyiapkan
perbekalan yang akan aku bawa ke sekolah.

Selesai mandi dan mempersiapkan diri, tidak lupa berpamitan dengan ibu, bapak
dan adik, sembari meminta do’a agar diberi keselamatan serta kelancaran hingga
kembali ke rumah. Terakhir kuucapkan salam setelah mencium kedua tangan mereka.

Aku menuju rumah Avren, seorang teman baikku yang telah berbagi sejuta
kisah denganku sejak kecil. Jarak antara rumahku dan rumahnya hanya puluhan meter,
kulihat dia telah siap dan kamipun berangkat bersama dengan berjalan kaki.

Sedangkan jarak rumahku dengan sekolah hanya sekitar 200 meter, namun
karena beberapa hari terakhir turun hujan yang amat deras, jalanan dan trotoar
dipenuhi genangan air dan becek, sehingga perjalanan sedikit terhambat karena harus
berhati-hati.

Benar saja. Di tengah perjalanan, mobil angkutan umum melintas dan


berpaspasan dengan kami. Tiba-tiba mobil tersebut melindas genangan air yang
letaknya antara kami dan mobil. Posisiku yang mengarah ke jalan akhirnya menjadi
korban lindasan air dan membasahi seragamku sebelah kanan.
Sontak aku dan Tika kaget, kulihat jam menunjukkan pukul 06.45, artinya tidak
lama lagi bel masuk kelas akan berbunyi, sehingga tidak memungkinkan kembali ke
rumah untuk mengganti seragam. Aku sedih, begitu juga dengan Avren saat
melihatku.

Namun, tiba-tiba saja, Avren mengeluarkan selembar kain dari dalam tasnya, dan
memberikannya kepadaku.

Nih, kamu pakai kain ini aja buat lap-in baju kamu, gapapa kok, pakai aja, biar
baju kamu kering dan bersih lagi” ujar Avren 
Akhirnya kain tersebut aku pakai, hingga bersihlah seragamku, namun kain yang
diberikan avren menjadi kotor. Aku merasa sangat bersalah dan benar-benar
memberatkan dia.

Karena kain bersih tersebut akan digunakan untuk menutupi mulutnya karena
ternyata dia juga dalam keadaan batuk dan flu
.
“Makasih banyak ya vren, kamu memang teman terbaik yang pernah aku kenal,
aku gak bakal ngelupain semua kebaikanmu. Semoga kita tetap bersahabat sampai
kapanpun” ujarku sambil menatapnya.

“Udahlah Ham, kamu sahabat baikku sejak kecil, kita telah melalui semuanya
bersamaan, enggak mungkin dong aku biarin kamu ke sekolah dengan pakaian kotor
seperti tadi. Yuk, berangkat lagi” ujarnya sambil tersenyum.
Setelah selesai mengobrol, aku dan Avren melanjutkan perjalanan ke sekolah dengan
lebih hati-hati lagi.

Anda mungkin juga menyukai