Alya Mukhbita

IX Archimedes
Judul cerpen : mata air

2 Januari 2019
ORIENTASI

“Bun, hari ini kita di rumah

aja?” ucap ku sambil memainkan
smart phone milik ku. “ iya nih bun,
masa iya kkita di rumah aja pas lagi
libur gini temen adek pada liburan
tuh kan bingung nanti kalau masuk
sekolah di suruh ceritain pas libur
ngapain aja.” Bunda tetap tidak
menghiraukan ocehan ku dan taby,
adik ku yang paling bawel sedunia.
Malam hari nya aku melihat bunda
dan nenek ku sibuk mempersiap kan
sesuatu “ lagi ngapain sih bun, nek ?
Dari tadi keliatan kaya orang paling
sibuk sejagat raya .” ucap ku
menggoda mereka “ dari pada
ngerusuhin bunda mending kamu
beresin baju buat besok kita pergi.”
Perkataan bunda membuatku sedikit
terkejut “ emang kita mau kemana?”
jawab ku “jangan bawel, cepet taro
baju ganti satu set di dalem tas
masing masing. Bilang ke yang lain
juga jangan lupa!” aku langsung
berlari ke kamar dengan sangat
senang memberes kan baju dan
barang yang menurut ku perlu di
 bawa, orang rumah melihat ku
dengan wajah heran tapi tidak ada
yang bertanya kenapa aku sesenang
itu.

“ ah senang nya….” Ujarku sambil

KOMPLIKASI
menikmati tiupan angin pagi yang
menghempas pelan rambut ku.
Setelah cukup lama menunggu tiba
tiba saja mobil yang kami naiki
goyang dari getaran kecil menjadi
sangat kencang,ya benar itu gempa.
Tak terfikir kan oleh ku liburan kali ini
akan menjadi sangat mengerikan bagi
ku, tawa riang kami sepanjang
perjalanan tergantikan oleh suara
tangis dan teriakan. Getaran yang
semakin kuat membuat ku spontan
menutup mata dengan kedua telapak
tangan ku, aku merasakan badan ku
terguling ke samping dan BRUK sakit
rasanya lalu aku memberanikan diri
membuka mata ku kalian tau apa
yang ku lihat? Iya wajah bunda yang
memerah akibat amarah yang
memuncak dan panik terlihat jelas di
wajah indah nya.
“ susah sekali kau di banguni seperti
EVALUASI
orang saja kalau sudah tidur,cepat
mandi kita telat karena kau lupa
memberi tahu yang lain untuk ber
beres baju” ucap bunda dengan nada
yang cukup membuat ku takut dan
terkejut haha “ ya maaf bun mana
nya juga tidur mana alya tau bunda
manggil “ setelah ku ucapkan kalimat
itu dengan wajah tidak bersalah
langsung lah aku lari hahaha, ga ada
yang mau melihat amukan bunda
percaya pada ku Haha haha haha.
Saat sedang asik menggelar
koser gaib di kamar mandi aku
mendengar suara mobil yang awal
nya terdengar dekat lalu lama
kelamaan menjauh hingga hilang, aku
melanjutkan konser ku dalam bisu,
kalian ada yang seperti ku juga dong
pasti nya memang kebiasaan ini tidak
baik tapi apa boleh buat itu lah
kebiasaan buruk yang tidak bisa ku
hilangkan hingga saat ini haha
mungkin di masa depan kebiasaan
suka berlama lama di kamar mandi
akan ter gantikan oleh kebiasaan
hemat air ya benar pantang mandi
sebelum disuruh. Setelah selasai
menggelar konser dalam bisu di
kamar mandi ku, tebak apa yang
terjadi? Ets kali ini mungki tebakan
kalian salah aku bukan ditinggal tapi
di pelototin satu rumah kaya singa
yang mau nerkam mangsa ihhh
serem “ lama sekali tuan putri mandi
“ serangan yang ter dengar memuji
tapi sebenar nya tidak sama sekali,
taby adik perempuan ku dia lah yang
mengatakan hal tersebut.
Langkat, 6 Januari 2019
Kami sampai di sebuah parkiran di
tengah hutan pada jam 11 siang,
cukup terik matahari siang ini, aku
melihat bunda berbicara dengan
seorang laki laki paruh baya. Kami
jalan kaki ke tempat yang ingin di tuju
kata mereka sih ga jauh. Kami
melewati lumpur di perjalanan ingin
balik rasanya tapi kata mereka sudah
setengah perjalanan, melewati kebun
durian jujur aku takut ada ular atau
serangga lain jalan nya semakin jelek
dan kami lelah tentu nya, menurun
yang membuat ku berpikir kalau naik
lagi untuk pulang pasti jauh lebih
capek dari ini karena pada saat kami
naik nanti dengan pakaian basah
kuyup yang membuat badan menjadi
lebih berat. Tapi begitu melihat air
yang berwarna biru membuat ku lupa
dengan semua rasa capek selama
perjalanan hilang, Mereka menyebut
nya dengan nama mata air aqua.

Majas hiperbola :
1. adik ku yang paling bawel sedunia
2. Dari tadi keliatan kaya orang paling
sibuk sejagat raya

Majas personifikasi:
1. menikmati tiupan angin pagi
yang menghempas pelan
rambut ku.