Anda di halaman 1dari 11

STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP)

PENCEGAHAN BENDA ASING


Quality Central Kitchen
Revisi 06
KFS-SOP-QAC-007 Tanggal Terbit 01 juli 2021
Halaman 1 dari 11

LEMBAR PENGESAHAN DAN PENGENDALIAN

Dibuat oleh : Diperiksa oleh : Disahkan oleh :

Diki Rustandi Imam Fathurachman Mamoru Suetsugu


QC/QA QC/QA Manager PPIC Director
Tanggal : Tanggal : Tanggal :

Nomor Salinan : _____________________

Distribusi Kepada : _____________________

Status Distribusi1) : O TERKENDALI

O TIDAK TERKENDALI

Catatan :
1) Beri tanda  untuk yang sesuai;
2) Prosedur Sistem ini diterbitkan untuk digunakan internal di bawah kewenangan PT Kanemory Food Service
3) Siapapun dilarang menggandakan prosedur sistem ini tanpa izin tertulis dari PT Kanemory Food Service
STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP)
PENCEGAHAN BENDA ASING
Quality Central Kitchen
Revisi 06
KFS-SOP-QAC-007 Tanggal Terbit 01 juli 2021
Halaman 2 dari 11

DAFTAR REVISI DOKUMEN

No. Tanggal No. Rev. Bagian Uraian Perubahan


01 01 Nov 2016 01 9. Lampiran 1. Perubahan Penomoran Dokumen
02 27 Mar 2017 02 5. Prosedur 1. Penambahan poin 5.2 Perlakuan Temuan Benda Asing
03 21 Agustus 2018 03 5. Prosedur 1. Penambahan poin 5.2 Perlakuan Temuan Benda Asing
dan perawatan serta pembersihan.
04 23 Oktober 2018 04 5. Prosedur 1. Penambahan poin 5.3, 5.6, dan 5.11 pada metal detector,
7. Pelatihan perangkat x-ray.
2. Penambahan poin standar nilai post test
05 02 September 05 5.Sortir 1. Terdapat penambahan pada point 5.1.4 pada
2020 Packing penyimpanan produk yang tidak lolos Metal dan X-ray
06 01 juli 2021 06 5. Prosedur 1. Penambahan pada point 5.3.12, 5.3.13, 5.3.14, 5.3.15 &
10. Tim 5.3.16. Tentang penggunaan tusuk sate bambu.
Pencegahan 2. Terdapat perubahan anggota timpencegahan benda asing
Benda Asing
07 22 September 07 10. Tim 1. Perubahan anggota tim pencegahan benda asing
2021 Pencegahan
Benda Asing
STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP)
PENCEGAHAN BENDA ASING
Quality Central Kitchen
Revisi 07
KFS-SOP-QC-007 Tanggal Terbit 22 September 2021
Halaman 3 dari 14

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat agar dapat memproduksi makanan dengan mutu yang terjamin dan memenuhi standar
mutu atau persyaratan yang ditetapkan serta untuk memastikan produk yang diproduksi bebas dari benda
asing.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku pada saat proses inspeksi produk akhir sebelum produk masuk ke dalam karton
(pengemasan sekunder) dan keseluruhan proses untuk mencegah kontaminasi atau potensi benda asing.

3. DEFINISI
PPR : Petugas Proteksi Radiasi, petugas yang telah dilisensi oleh pihak BATAN untuk
memegang operasional mesin radiasi (pesawat X-Ray).

4. TANGGUNG JAWAB
4.1. Pencegahan benda asing adalah tanggung jawab QC, Produksi, dan Teknisi.
4.2. Manager QC/QA akan memastikan bahwa semua personi produksi paham bahaya terkait benda asing baik
pada bahan baku dan produk akhir.
4.3. QC bertanggung jawab atas inspeksi produk akhir menggunakan Mesin metal detector dan X-ray.
4.4. QC dapat berkoordinasi dengan bagian produksi lainnya apabila ditemukan adanya temuan benda asing
pada produk akhir.
4.5. Selain QC, Leader packing dapat menunjuk Operator dalam pengoperasian mesin metal detector dan
mesin X-ray.
4.6. Setiap bentuk temuan benda asing wajib dilaporkan pada QC dan Kepala Produksi.
4.7. Tim penanggung jawab pada program pencegahan benda asing adalah QC, Produksi, Teknisi, dan
department lainnya.
4.8. Root cause tersedia untuk semua benda asing yang teridentifikasi (temuan oleh karyawan, keluhan
customer, audit internal/eksternal, inspeksi dari Pemerintah).
4.9. Pada saat kejadian insiden benda asing ditemukan dalam produk akhir YUM yang telah di-release oleh PT.
Kanemory Food Service maka harus SEGERA menghubungi QA Manager Brand.

5. PROSEDUR
5.1. Sortir Packing
5.1.1. Proses sortir dilakukan untuk setiap produk sebelum proses packing.
5.1.2. Proses ini dilakukan oleh operator packing dan dilakukan dua kali sortir untuk setiap produk.
5.1.3. Proses sortir bertujuan untuk mencegah kontaminasi benda asing yang tidak dapat dideteksi oleh mesin
metal detector dan X-Ray seperti plastic, kertas, rambut, serpihan keranjang dan lainnya.
5.1.4. Temuan yang ditemukan pada proses sortir akan didokumentasikan di buku temuan dan akan
diinformasikan pada departemen terkait seperti produksi dan teknisi.
5.1.5. Tindakan korektif berupa komunikasi secara lisan dengan departemen terkait untuk perbaikan
kedepannya dan info keterangan dalam checklist produk.
5.1.6. Proses pencegahan benda asing yang tidak dapat dideteksi oleh metal detector dan x-ray ada pada tahap
sortir packing dengan benda asing seperti kertas, plastic, benang, rambut, dan sejenisnya.

5.2. Perbaikan Mesin


5.2.1. Perbaikan mesin dilakukan diluar area produksi.
5.2.2. Perbaikan mesin tidak dapat dilakukan di dalam area produksi ketika produksi sedang beroperasi.
5.2.3. Jika perbaikan kecil dilakukan maka area tersebut harus steril dari bahan baku dan produk agar tidak
menjadi potensi kontaminasi silang.
STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP)
PENCEGAHAN BENDA ASING
Quality Central Kitchen
Revisi 07
KFS-SOP-QC-007 Tanggal Terbit 22 September 2021
Halaman 4 dari 14

5.2.4. Setelah selesai perbaikan, maintenance akan melakukan serah terima kepada QC dan produksi melalui
form preventive maintenance.
5.2.5. QC akan mengecek kebersihan mesin sebelum diserahkan kepada produksi.
5.2.6. Mesin akan dibersihkan secara menyeluruh sebelum digunakan.

5.3. Pengecekan Pra Operasional dan Mitigasi Foreign Object


5.3.1. Pengecekan Pra Operasional dilakukan oleh QC sebelum dimulainya operasional produksi.
5.3.2. Pengecekan harian dilakukan untuk memastikan kesiapan mesin, peralatan, dan area yang akan
digunakan oleh produksi.
5.3.3. Jika ditemukan ketidaksesuaian maka hal tersebut segera difollow up ke atasan dan tim terkait untuk
perbaikan atau penggantian unit baru sebelum digunakan untuk operasional.
5.3.4. Semua karyawan diwajibkan memiliki kesadaran untuk mengecek kembali peralatan yang akan mereka
gunakan agar bebas dari potensi kontaminasi silang benda asing.
5.3.5. Pengecekan peralatan dan mesin di setiap area dilakukan saat start up, setelah perawatan dan
perbaikan, saat penggantian produk/bahan baku, pergantian shift, setelah istirahat, dan setelah selesai
penggunaan / di akhir shift oleh operator yang menggunakan dan QC area tersebut. Akhir shift
dimatikan untuk mengurangi resiko benda asing.
5.3.6. Jika terjadi penyimpangan maka akan dilakukan tindakan korektif untuk perbaikan ataupun penggantian
alat/mesin baru dan diisi dalam kolom keterangan.
5.3.7. Pengecekan peralatan untuk cegah potensi benda asing adalah dengan melakukan pemeriksaan pada
saringan / ayakan, conveyor, pisau/benda tajam, bagian mesin, bagian cetakan, komponen mesin
seperti pisau giling, sendok aduk, sendok saring, kain saring, lampu, baut, jendela pintu, box peralatan
dan sarung tangan, curtain mesin, setiap mesin di areanya masing-masing, dan lainnya.
5.3.8. Pengecekan diatas terdokumentasi pada form pengecekan kebersihan mesin dan peralatan dan form
pra operasional harian dan terfokus di masing-masing area.
5.3.9. Pengecekan potensi benda asing (foreign material) dicek pada form pengecekan GMP bulanan dan
form pengecekan kebersihan peralatan dan mesin produksi harian.
5.3.10. Pengecekan dilakukan oleh QC dan hasil pengecekan akan dikoordinasikan oleh Manager QC/QA dan
diteruskan kepada maintenance melalui email dan difollow up oleh QA untuk tindakan perbaikannya.
5.3.11. PT. Kanemory Food Service dipastikan tidak menggunakan pallet kayu di seluruh area produksi.
5.3.12. Khusus untuk produk tertentu, PT Kanemory Food Service menggunakan tusuk sate bambu sebagai
bahan baku yang ikut dengan produk dan dipacking bersama produk, seperti produk Stick Siomay,
Yakitori Kawa, Yakitori Momo dan lain-lain
5.3.13. Sebelum digunakan, tusuk sate bamboo disortir dan dibersihkan dahulu dari serat-serat bambu
sehingga bagian permukaanya bersih dan halus, kemudian direbus untuk menghilaknan bakteri atau
mikroba yang menempel.
5.3.14. Apabila ada tusuk sate yang tidak lolos sortir, langsung dikumpulkan dan dibuang.
5.3.15. Penggunaan tusuk sate bambu hanya digunakan di area packing, proses dan triming di meja khusus
yang terpisah dari produk lainya yang tidak menggunakan tusuk sate bambu.
5.3.16. Setelah selesai proses tusuk, apabila ada sisa tusuk sate bambu segera dirapikan dan dikembalikan ke
bagian gudan Raw Material.

5.4. Metal Detektor


5.4.1. QC dan atau leader packing bertanggung jawab atas operasional mesin metal detector.
5.4.2. Metal detektor hanya dapat dioperasikan oleh QC, Leader Packing, dan Operator Packing.
5.4.3. QC wajib stand by di sekitar area packing selama proses packing dan proses inspeksi produk akhir
berjalan.
5.4.4. QC bertanggung jawab untuk mengisi form uji metal detector untuk produk akhir, apabila QC tidak ada
ditempat, leader packing dapat menunjuk operator untuk mengisi form uji metal detector.
STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP)
PENCEGAHAN BENDA ASING
Quality Central Kitchen
Revisi 07
KFS-SOP-QC-007 Tanggal Terbit 22 September 2021
Halaman 5 dari 14

5.4.5. Form Uji Inspeksi Produk akhir – Metal Detektor diautorisasi oleh Kepala QC dan dokumen disimpan oleh
departemen QC.
5.4.6. Jika ditemukan suatu temuan benda asing, maka akan didokumentasikan dan dianalisa oleh QC dan
Produksi serta difollow up ke pihak manajemen dan diinformasikan kepada departemen terkait.
5.4.7. Sebelum mesin metal detector digunakan untuk inspeksi produk akhir, QC wajib mengecek test piece
yang digunakan dengan standar setting produk yang sesuai dengan standar yang berlaku.
5.4.8. Hasil uji test piece dicatat di form uji metal detector.
5.4.9. Test piece yang dipakai adalah Fe, Sus, Non Fe.
5.4.10. Hasil uji test piece dicatat di form uji metal detector.
5.4.11. Kalibrasi metal detector dijalankan secara eksternal dengan frekuensi satu tahun sekali.

5.5. Cara Operasional Mesin Metal Detector


5.5.1. Memutar knob ke arah On.
5.5.2. Pastikan layar mesin dalam keadaan On.
5.5.3. Aktifkan conveyor dan pastikan kondisi conveyor.
5.5.4. Pilih preset sesuai dengan produk yang akan diuji inspeksi.
5.5.5. Pastikan verifikasi oleh QC sebelum running inspesi produk berjalan dengan test piece Fe, Sus, Non Fe.
5.5.6. Catat hasil verifikasi pada form pengecekan metal detector di awal dan akhir inspeksi dan checklist
produk – QC.
5.5.7. Saat istirahat, atau saat tidak ada inspeksi produk akhir dan saat pulang, mesin dimatikan.

5.6. Cara Pengecekan Metal Detector dengan Test Piece


5.6.1. Pengecekan metal detector dengan test piece Fe, Non Fe, dan Sus dilakukan dengan cara melewatkan
produk menggunakan test piece tersebut satu persatu sesuai setting standar.
5.6.2. Penempatan test piece dilakukan dengan meletakan tetst piece di atas produk pada posisi tengah , ujung
kiri, dan ujung kanan dilakukan sebanyak 3-5 kali.
5.6.3. Kemudian di bagian bawah produk, diposisi tengah, ujung kiri, dan ujung kanan.
5.6.4. Setelah test piece terdeteksi maka dilewatkan (3-5) kali produk tanpa test piece.
5.6.5. Setelah semua sesuai standar setting dan tidak ada miss detection maka QC dapat meneyetujui jalannya
Inspeksi produk akhir menggunakan mesin metal detector.
5.6.6. Dicatat hasil uji test piece yang terdeteksi pada form pengecekan Metal Detector begitupun di
pengecekan awal, dipengecekn tengah (pada saat setelah istrahat masih berlangsung jalannya produk
yang sama), dan pengecekan di akir (setelah produk selesai packing).
5.6.7. Setelah semua test piece berhasil terdeteksi maka dicatat di form pengecekan metal detector. Begitupun
diakhir Inspeksi.
5.6.8. Pulpen yang digunakan diproduksi adalah pulpen yang tidak bisa dilepas dan dipastikan dapat terdeteksi
baik di mesin metal detector dan x-ray.
5.6.9. Benda tajam khususnya yang berbahan dasar F (Besi), Sus (Stainless), Non Fe; seperti pisay serpihan
pisau, serpihan mesin, kawat, baut, steples dan lainnya dapat terdeteksi di mesin metal detector.

5.7. Pembersihan dan Perawatan Mesin Metal Detector


5.7.1. Mesin Metal Detektor dibersihkan dengan cara dilap dengan kain bersih dan disanitasi dengan alkohol
65%.
5.7.2. Bagian-bagian mesin yang dibersihkan adalah conveyor, badan mesin, dan curtain berbahan dasar
timbal (Pb).
5.7.3. Mesin metal detector dilengkapi dengan batere 3 Volt (CR2450) yang diganti per 2 tahun sekali dan
penggantian batere didampingi oleh Teknisi dan dilakukan berdasarkan prosedur dari Supplier (ISHIDA
INDONESIA).
STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP)
PENCEGAHAN BENDA ASING
Quality Central Kitchen
Revisi 07
KFS-SOP-QC-007 Tanggal Terbit 22 September 2021
Halaman 6 dari 14

5.7.4. Pengecekan mesin secara rutin dilakukan oleh pihak Supplier (ISHIDA INDONESIA) selama satu tahun
sekali.

5.8. Mesin X-Ray


5.8.1. Perusahaan menunjuk perwakilan dari salah satu departemen terkait untuk mengikuti training Petugas
Proteksi Radiasi (PPR).
5.8.2. PPR bertanggung jawab terhadap operasional mesin X-Ray.
5.8.3. PPR melatih beberapa staf QC, leader dan operator packing untuk mengoperasikan mesin X-Ray.
5.8.4. PT. Kanemory Food Service memiliki Thermoluminescent Detector (TLD) yang terdiri dari TLD kontrol
dan TLD badge atas nama PPR, Pekerja Radiasi, serta 1 unit Surveymeter.
5.8.5. Pengecekan kondisi radiasi dilakukan dengam menggunakan surveymeter dan tercatat di form
pengecekan radia x-ray oleh QC.
5.8.6. Standar untuk kondisi radiasi saat mesin x-ray dalam keadaan On adalah 0.56 – 3.00 µSv dan dalam
kondisi Off adalah 0.08 – 0.13 µSv.
5.8.7. Setiap 3 bulan sekali, PPR bertugas mengirimkan TLD Badge untuk dievaluasi oleh NUKLINDO Lab.
5.8.8. Laporan hasil evaluasi TLD diinformasikan pada pihak QC, leader dan operator packing dan dokumen
disimpan oleh PPR terkait sebagai kartu dosis pekerja.
5.8.9. Mesin X-Ray hanya dapat dioperasikan oleh QC, Leader Packing, dan Operator Packing.
5.8.10. Hanya QC yang dapat mengubah setting standar produk pada mesin X-Ray dan hal tersebut atas
pengawasan Kepala QC.
5.8.11. QC wajib stand by di sekitar area packing selama proses packing dan proses inspeksi produk akhir
berjalan.
5.8.12. QC bertanggung jawab untuk mengisi form uji mesin X-Ray untuk produk akhir, apabila QC tidak ada
ditempat, leader packing dapat menunjuk operator untuk mengisi form uji metal detector.
5.8.13. Form Uji Inspeksi Produk akhir – Mesin X-Ray diautorisasi oleh Kepala QC dan dokumen disimpan oleh
departemen QC.
5.8.14. Jika ditemukan suatu temuan benda asing, maka produk tersebut dipisah dan dimasukkan kedalam
keranjang merah bertuliskan tempat produk bermasalah atau tidak lolos uji metal detector dan xray, lalu
dianalisa oleh QC dan Produksi serta difollow up ke pihak manajemen dan diinformasikan kepada
departemen terkait.
5.8.15. Temuan akan didokumentasikan dalam bentuk buku temuan dan ditulis di checklist packing produk.
Kemudian produk yang menjadi temuan akan dimusnahkan.
5.8.16. Pada saat awal mulai dan saat akhir pengecekan, mesin x-ray digunakan untuk inspeksi produk akhir,
QC wajib mengecek test piece yang digunakan dengan standar setting produk yang sesuai dengan
standar yang berlaku.
5.8.17. Test piece yang digunakan adalah Sus wire, Sus ball, Glass ball, Rubber ball, Ceramic ball.
5.8.18. Hasil uji test piece dicatat di form pengecekan / uji inspeksi x-ray.
5.8.19. Benda tajam seperti pisau, serpihan pisau, serpihan mesin, baut, kawat, batu, steples, dan bahan
padatan lainnya dapat terdeteksi pada mesin x-ray.

5.9. Cara Operasional Mesin X-Ray


5.9.1. Memutar knob ke arah On.
5.9.2. Putar kunci ke arah On.
5.9.3. Pastikan layar mesin dalam keadaan On.
5.9.4. Aktifkan conveyor dan pastikan kondisi conveyor.
5.9.5. Aktifkan X-Ray.
5.9.6. Pilih preset sesuai dengan produk yang akan diuji inspeksi.
5.9.7. Pastikan verifikasi oleh QC sebelum running inspesi produk berjalan dengan test piece Sus wire, Sus ball,
Glass ball, Rubber ball, Ceramic ball.
STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP)
PENCEGAHAN BENDA ASING
Quality Central Kitchen
Revisi 07
KFS-SOP-QC-007 Tanggal Terbit 22 September 2021
Halaman 7 dari 14

5.9.8. Catat hasil verifikasi pada form pengecekan x-ray di awal dan akhir inspeksi dan checklist produk – QC.
5.9.9. Saat istirahat, atau saat tidak ada inspeksi produk akhir dan saat pulang, mesin dimatikan.

5.10. Cara Pengecekan Mesin X-Ray dengan Test Piece


5.10.1. Pengecekan mesin X-Ray dengan test piece Ceramic ball, Glas ball, Sus ball, Sus Wire, dan Rubber
ball.
5.10.2. Dilakukan dengan cara melewatkan produk menggunakan test piece tersebut satu persatu sesuai
setting standar.
5.10.3. Penempatan test piece dilakukan dengan meletakkan test piece di atas produk pada posisi tengah,
ujung kiri, dan ujung kanan.
5.10.4. Masing-masing dilewatkan 3 – 5 kali.
5.10.5. Posisi test piece paling sensitif ada pada bagian bawah tengah.
5.10.6. Kemudian di bagian bawah produk, di posisi tengah, ujung kiri, dan ujung kanan.
5.10.7. Dicatat hasil uji test piece yang terdeteksi pada form pengecekan x-ray begitupun di akhir inspeksi.
5.10.8. Setelah test piece terdeteksi maka dilewatkan produk tanpa test piece.
5.10.9. Setelah semua sesuai standar setting dan tidak ada miss detection maka QC dapat menyetujui jalannya
inspeksi produk akhir menggunakan mesin x-ray.
5.10.10. Pulpen dapat terdeteksi baik di mesin metal detector dan x-ray.

5.11. Pengecekan Operasional Mesin Metal Detector dan X-Ray


5.11.1. Pengecekan inspeksi mesin metal detector dan xray dilakukan oleh operator QC.
5.11.2. Pengecekan dilakukan dengan mencocokkan setting metal detector dan mesin xray sesuai dengan
produknya masing-masing.
5.11.3. Kemudian melakukan pengecekan dengan test piece sesuai standar setting masing-masing produk.
5.11.4. Pencatatan hasil cek ditulis di form pengecekan metal detector dan xray.
5.11.5. Jika terjadi perbedaan hasil cek setting terjadi karena kondisi actual seperti noise dari lingkungan
sekitar dan noise dari mesin lain yang berdekatan, ataupun kondisi fisik produk yang mulai thawing
maka produk akan dimasukkan kembali ke blast packing hingga suhu pembekuan tercapai (-120C)
sebelum dilakukan inspeksi produk.
5.11.6. Perbedaan hasil cek setting terhadap standar akan diverifikasi oleh QC dan dikonfirmasi oleh Kepala
QC, jika terlalu sensitive atau mengakibatkan miss detection maka setting akan diupdate dibawah
pengawasan QC.
5.11.7. Operator dilarang menjalankan operasi inspeksi produk ke mesin metal detector dan xray sebelum
dilakukan pengecekan/verifikasi setting oleh QC.
5.11.8. Khusus untuk produk YUM (termasuk KFC, Marugame, Pizza Hut) untuk aturan Fe, Non Fe, dan Sus
sudah ditentukan dengan ketentuan Fe 1,5, Non Fe 2,0, Sus 2,5, dan tidak ada standar toleransi (tetap
mengikuti standar setting metal detector yang sudah ditentukan).
5.11.9. Segala bentuk perubahan yang berdampak pada produk YUM atau bertentangan dengan spesifikasi
yang ada sesegera mungkin diinformasikan kepada pihak BU QA untuk persetujuan sebelum
diimplementasikan.
5.11.10. Pada saat kejadian insiden benda asing ditemukan dalam produk akhir YUM yang telah di-release oleh
PT. Kanemory Food Service maka harus SEGERA menghubungi QA Manager Brand.
5.11.11. Perubahan yang diinformasikan kepada pihak BU QA (YUM) berkaitan dengan perubahan bahan baku,
perubahan dokumen HACCP yang berkaitan dengan produk YUM, perubahan standar sensitivitas
untuk metal detector dan x-ray terkait produk YUM, spesifikasi hasil analisa terkait penerimaan raw
material untuk produk YUM, perubahan sistem proteksi filter untuk air dengan ketentuan <10 mikron,
pengujian laboratorium harus sesuai dengan metode yang disetujui yaitu AOAC, FDA/BAM yang setara,
jika terjadi temuan benda asing pada produk YUM, penyimpanan sampel retained untuk produk YUM,
jika pada review HACCP plan terdapat perubahan yang berdampat pada produk YUM.
STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP)
PENCEGAHAN BENDA ASING
Quality Central Kitchen
Revisi 07
KFS-SOP-QC-007 Tanggal Terbit 22 September 2021
Halaman 8 dari 14

5.11.12. Pengecekna dilakukan pada saat pre-start up, setelah istrahat, pergantian produk, setelah adanya
perbaikan, dan di akhir Inspeksi, dan diakhir shift.

5.12. Perawatan dan Pembersihan Mesin X-Ray


5.12.1. Mesin X-Ray dibersihkan dengan cara dilap dengan kain bersih dan disanitasi dengan alkohol 65%.
5.12.2. Bagian-bagian mesin yang dibersihkan adalah conveyor, badan mesin, dan curtain berbahan dasar
timbal (Pb).
5.12.3. Bila tidak sedang digunakan, mesin harus dalam keadaan mati.
5.12.4. Perawatan mesin X-Ray dilakukan secara berkala oleh operator packing dibawah pengawasan QC.
5.12.5. Bila mesin X-Ray mengalami kendala maka operator packing dapat menghubungi QC dan diteruskan ke
pihak Supplier (ISHIDA INDONESIA).
5.12.6. Pengecekan secara rutin dilakukan oleh pihak Supplier (ISHIDA INDONESIA) selama satu tahun sekali.

5.13. Perlakuan Temuan Benda Asing


5.13.1. Perangkat mesin metal detector dan X-Ray menggunakan sistem belt stop untuk setiap ada detection
terhadap benda asing.
5.13.2. Setiap belt stop, alarm akan berbunyi, conveyor akan berhenti lalu operator QC akan memisahkan
produk yang terdeteksi tersebut dengan cara melewatkannya 3-5 kali ke mesin metal detector dan x-
ray.
5.13.3. Jika selama 5 kali dilewatkan produk aman tanpa detection, produk dapat diloloskan karena
sebelumnya adalah miss detection.
5.13.4. Produk yang tetap tidak lolos inspeksi setelah dilakukan pengulangan di metal detector dan x-ray akan
dipisah dan diletakkan di keranjang merah yang bertuliskan “tempat produk yang tidak lolos metal
detector dan x-ray”.
5.13.5. QC akan membongkar produk tersebut hingga benda asing yang menyebabkan kontaminasi ditemukan
setelah proses packing keseluruhan produk sejenis selesai.
5.13.6. Produk yang diduga memiliki kontaminasi benda asing akan dimusnahkan dan tidak digunakan.
5.13.7. Temuan benda asing disimpan dalam plastic klip dan diberi label keterangan yang berisikan jenis
temuan, nama penemu, nama bahan baku / produk, kode produksi / tanggal kedatangan, tanggal
ditemukan, area / tempat penemuan.
5.13.8. Setelah benda asing tersebut ditemukan, maka benda tersebut disimpan dalam plastic klip dan diberi
label keterangan.
5.13.9. QC akan meneruskan temuan benda asing tersebut kepada leader dan Kepala QC untuk dianalisa
sumber penyebabnya.
5.13.10. Lalu benda tersebut didokumentasikan dalam buku temuan benda asing.
5.13.11. Dalam buku temuan dicatat jenis temuan benda asing, jumlah temuan benda asing, ukuran temuan
benda asing
5.13.12. Tindakan korektif ditulis pada buku rekapitulasi benda asing. Seperti contoh: jika temuan serpihan besi
yang berasal dari pisau mesin giling maka akan dilakukan gerinda pada pisau / penggantian pisau, dan
suhu daging yang terlalu frozen saat proses giling dinaikkan agar tidak menimbulkan serpihan pada
pisau mesin giling.
5.13.13. Lalu keputusan final untuk disposisi produk tersebut adalah dimusnahkan dan tidak digunakan lagi.
Tertuang dalam checklist produk – QC.

5.14. Prosedur Hold & Release


5.14.1. Semua produk jadi yang telah dipacking wajib melewati proses pengecekan metal detector dan X-Ray
dengan cara melewatkan produk melalui mesin metal detector dan X-Ray.
5.14.2. Mesin metal detector dan x-ray disetting sesuai dengan karakter produknya masing – masing
STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP)
PENCEGAHAN BENDA ASING
Quality Central Kitchen
Revisi 07
KFS-SOP-QC-007 Tanggal Terbit 22 September 2021
Halaman 9 dari 14

5.14.3. Standar test piece yang digunakan sesuai dengan STANDAR TEST PIECE MESIN METAL
DETECTOR DAN X-RAY.
5.14.4. Produk yang telah melewati mesin metal detector dan x-ray dan lolos selanjutnya akan dikarton untuk
kemudian disimpan digudang FG untuk selanjutnya menunggu proses pengecekan mikrobiologi oleh
laboratorium internal PT. Kanemory Food Service
5.14.5. Produk yang terdeteksi baik oleh metal detector dan atau mesin X- ray kemudian dipisahkan kan dan
disimpan keranjang merah khusus untuk produk yang tertedeksi metal detector dan atau X-Ray
(DIHOLD) atau dalam box terkunci yang disediakan.
5.14.6. Pengecekan produk yang terdeteksi metal dan x-ray dilakukan setelah proses packing selesai.
5.14.7. Pengecekan dilakukan oleh QC Staf dan Leader Produksi.
5.14.8. Pengecekan dilakukan untuk menganalisa sumber kontaminasi.
5.14.9. Produk yang terkontaminasi selanjutnya akan dimusnakan.
5.14.10. Jika Mesin metal detector ataupun X-Ray ada mengalami masalah/error di tengah inspeksi, maka
tindakan yang dilakukan adalah produk yang telah dilewatkan sebelumnya dan yang belum akan dihold
dan setelah perbaikan mesin detector/X-Ray akan kembali deverifikasi.
5.14.11. Produk yang ebelumnya telah diinspeksi akan diinspeksi ulang.

6. Kalibrasi Eksternal Mesin Metal Detector dan Peralatan lainnya


6.1. Mesin metal detector dilakukan Kalibrasi eksternal satu kali dalam setahun, dilakukan oleh vendor.
6.2. Untuk mesin x-ray dan metal detector dilakukan inspeksi rutin tahunan oleh pihak vendor (ISHIDA
INDONESIA).
6.3. Peralatan yang berhubungan dengan keamanan pangan selain metal detector dilakukan Kalibrasi
eksternal satu tahun sekali seperti timbangan, anak timbangan, thermometer, hingga peralatan
laboratorium.

7. Pelatihan Pencegahan Benda Asing dan CCP.


7.1. Pelatihan dilakukan satu tahun sekali dari Ishida ataupun secara internal dari QC/QA yang telah
mendapat pelatihan dari eksternal terkait pencegahan benda asing.
7.2. Pelatihan disertai dengan materi, daftar hadir, dan post test di akhir pelatihan dengan standar kelulusan
nilai 60 serta rekap nilai post test.
7.3. Fokus peserta pelatihan adalah QC/QA, Produksi (Packing dan Hot Area), dan Teknisi. (Bisa
ditambahkan departemen lainnya).

8. Dokumentasi
Prosedur ini didokumentasikan dalam bentuk berkas dan softcopy, dapat berbahasa Indonesia atau bahasa
lainnya yang kesemuanya mempunyai status dan legalitas yang sama.

9. LAMPIRAN
8.1. KFS-FRM-QC-02-033 Form Manual Standar
8.2. KFS-FRM-QC-02-034 Form Master Mesin X-Ray
8.3. KFS-JDL-QC-K001 Time Tabel Kalibrasi dan Verifikasi
STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP)
PENCEGAHAN BENDA ASING
Quality Central Kitchen
Revisi 05
KFS-SOP-QC-007 Tanggal Terbit 15 Oktober 2019
Halaman 10 dari 14

10. Tim Pencegahan Benda Asing

No Nama Jabatan/Posisi Departemen Tugas & Tanggung Jawab

1 Imam Fathurachman Ketua/Manager QC/QA Memahami CCP dan memastikan


penyebab dari temuan benda
asing dan tindakan
pencegahannya
2 Indah Lestari Sachiko Spv HRD Memahami CCP dan memastikan
penyebab dari temuan benda
asing dan tindakan
pencegahannya
3 Ahmad Saproni Spv Mtn Teknisi Memahami CCP dan
mengidentifikasi temuan dari
produk dan menganalisa
dilapangan
4 Yayuningsih Anggota/Staff R&D Memahami CCP dan
mengidentifikasi temuan dari
produk dan menganalisa
dilapangan
Fahrizandi Anggota/Spv Produksi Memahami CCP dan
mengidentifikasi temuan dari
5
produk dan menganalisa
dilapangan
Memahami CCP dan
6 Sarah Fitriah Anggota/ QC/QA
mengidentifikasi temuan dari
Operator
produk dan menganalisa
dilapangan
Memahami CCP dan
7 Muhammad Iqbal Anggota/ QC/QA
mengidentifikasi temuan dari
Operator
produk dan menganalisa
dilapangan
Memahami CCP dan
8 Imam Septiawan Anggota/ QA/QA
mengidentifikasi temuan dari
Operator
produk dan menganalisa
dilapangan
Memahami CCP dan
9 Diki Rustandi Anggota/ staff QC/QA
mengidentifikasi temuan dari
produk dan menganalisa
dilapangan
Memahami CCP dan
10 Agus Nurhadi Anggota/ Produksi
mengidentifikasi temuan dari
Operator (Packing)
produk dan menganalisa
dilapangan
STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP)
PENCEGAHAN BENDA ASING
Quality Central Kitchen
Revisi 05
KFS-SOP-QC-007 Tanggal Terbit 15 Oktober 2019
Halaman 11 dari 14

Memahami CCP dan


11 Teddy Mulya Kusuma Anggota/ Produksi
mengidentifikasi temuan dari
Operator
produk dan menganalisa
dilapangan

Memahami CCP dan


12 Muhammad Irfan Anggota/ Produksi
mengidentifikasi temuan dari
Operator (Packing)
produk dan menganalisa
dilapangan
Memahami CCP dan
13 Badri Sutisna Anggota/ Produksi
mengidentifikasi temuan dari
Operator (Packing)
produk dan menganalisa
dilapangan
Memahami CCP dan
14 Aanurdin Anggota/ Produksi
mengidentifikasi temuan dari
Operator (Packing)
produk dan menganalisa
dilapangan
Memahami CCP dan
15 M. Uri Anggota/ QC/QA
mengidentifikasi temuan dari
Operator
produk dan menganalisa
dilapangan
Memahami CCP dan
16 Cahayu Nuraeni Anggota/ QC/QA
mengidentifikasi temuan dari
Operator
produk dan menganalisa
dilapangan
Memahami CCP dan
17 Putri Adha Diana Anggota/ QC/QA
mengidentifikasi temuan dari
Operator
produk dan menganalisa
dilapangan
Memahami CCP dan
18 Enggar Anggota/ QC/QA
mengidentifikasi temuan dari
Operator
produk dan menganalisa
dilapangan
Memahami CCP dan
19 Suroso Anggota/ Gudang
mengidentifikasi temuan dari
Operator
produk dan menganalisa
dilapangan

Anda mungkin juga menyukai