Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM PLANKTONOLOGI
KULTUR Chlorella sp.

Disusun Oleh:

PERIKANAN C/KELOMPOK 8
LAB. MSP (Manajemen Sumberdaya Perairan)

Arina Turfa Nurhafiah 230110160157


Muhamad Fathi Dhiaulhaq 230110160165
Farhan Aziz 230110160179
Ayu Octrina 230110160182
Baqir Hakim Muhammad 230110160194
Ressa Muhammad Santika 230110160196
Amirul Solihin 230110160211

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan pada kesempatan ini.
Alhamdulillahi rabbil’alamin. Ucapan syukur, begitu tak terbendung rasa syukur
yang dirasakan kami saat ini karena akhirnya kami bisa menyelesaikan Laporan
Akhir Praktikum “Budidaya Zooplankton: Daphnia sp”
Hal ini tentu saja tidak terlepas dari jasa dan bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu pula kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam mewujudkan ini semua, yaitu:
1. Allah SWT yang menggenggam hamba-Nya, yang selalu memberikan
anugerah petunjuk, karunia, nikmat iman islam serta sehat jasmani rohani
kepada penulis sehingga makalah ini mampu diselesaikan dengan lancar
dan tanpa hambatan
2. Ayah dan Ibu serta kakak dari keluarga penulis yang senantiasa
memberikan kasih sayang, bimbingan, do’a dan perhatian serta dukungan
3. Para Asisten Laboratorium Praktikum Planktonologi yang membimbing
kami
4. Teman-teman yang selalu membantu dan mendukung penulis dalam
suasana susah maupun senang, yaitu teman-teman perikanan kelas C
5. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga Allah SWT menerima
seluruh amal baiknya. Aamiin.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan, oleh karena itu penulis memohon maaf karena masih dalam tahap
pembelajaran. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi siapapun dan
dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Jatinangor, Mei 2017

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

BAB Halaman
KATA PENGANTAR.........................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................v
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................1
1.2 Tujuan...........................................................................................1
1.3 Manfaat.........................................................................................1
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Kultur..............................................................................3
2.2 Definisi Chlorella sp....................................................................3
2.2.1 Klasifikasi Chlorella sp....................................................3
2.2.2 Habitat Chlorella sp .........................................................4
2.2.3 Reproduksi Chlorella sp...................................................4
2.2.4 Karakteristik Chlorella sp.................................................4
2.2.5 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Chlorella sp...5
2.2.6 Kegunaan Chlorella sp ....................................................5
2.3 Pupuk dalam Budidaya Chlorella sp...........................................6

III METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu.......................................................................7
3.2 Alat dan Bahan.............................................................................7
3.2.1 Alat yang digunakan..........................................................7
3.2.2 Bahan yang digunakan.......................................................8
3.3 Prosedur Kerja..............................................................................8
3.4 Analisis Data..............................................................................10
3.4.1 Perhitungan Kepadatan Chlorella sp................................10

IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil...........................................................................................12
4.1.1 Data Kelompok...............................................................12
4.1.2 Data Kelas.......................................................................12
4.2 Pembahasan...............................................................................12
V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan.................................................................................14
5.2 Saran...........................................................................................14

iii
DAFTAR PUSTAKA........................................................................15
LAMPIRAN.......................................................................................16

iv
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1 Perhitungan dengan Alat Haemocytometer..........................


2 Pembacaan Haemocytometer...............................................

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1 Alat yang Digunakan ...........................................................


2 Perhitungan Stok Awal Chlorella sp....................................
3 Data Hasil Panen Kelompok................................................
4 Data Hasil Panen Kelas Perikanan C ..................................

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1 Sampel Daphnia sp..............................................................

v
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Chlorella sp. adalah salah satu contoh fitoplankton yang bisa untuk
dibudidayakan /dikultur. Chlorella ini juga merupakan salah satu jenis
fitoplankton yang banyak digunakan untuk berbagai keperluan, salah satunya
digunakan sebagai makanan rotifera atau sebagai pakan alami dalam budidaya
ikan.
Budidaya Chlorella terdiri dari serangkaian kegiatan yang antara lain
meliputi persiapan wadah dan air yang meliputi pencucian dan sanitasi wadah.
Selanjutnya diikuti oleh kegiatan identifikasi, pemupukan dan inokulasi Chlorella
di laboratorium. Kegiatan selanjutnya adalah upscalling budidaya Chlorella pada
skala laboratorium. Kegiatan akhir adalah pemanenan. Setiap kegiatan perlu
dilakukan dengan baik supaya budidaya Chlorella sp. berhasil dengan baik.

1.2 Tujuan
 Untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan budidaya Chlorella
sp. dalam skala laboratorium.
 Untuk mengetahui cara menghitung kepadatan Chlorella sp. dalam
budidaya.
 Untuk mempelajari berbagai permasalahan yang timbul pada saat
budidaya Chlorella sp.

1.3 Manfaat
 Agar Mahasiswa dapat mempraktikan budidaya Chlorella sp. dalam
skala laboratorium.
 Agar Mahasiswa dapat menghitung kepadatan Chlorella sp. dalam
budidaya.

1
2

 Agar Mahasiswa dapat mengetahui berbagai permasalahan yang


timbul pada saat budidaya Chlorella sp.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Kultur


Kultur merupakan teknik untuk menumbuhkembangkan bagian tanaman
baik berupa sel, jaringan ataupun organ dalam keadaan aseptik secara in vitro,
yang ditandai dengan kondisi kultur aseptik, penggunaan media buatan yang
mengandungan nutrisi lengkap, Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) serta kondisi ruang
kultur, suhu dan pencahayaan yang terkontrol (Yusnita, 2003).Perbanyakan
suatujaringan dengan metode kultur memberi peluang besar untuk membuat
hasilnya dalam jumlah besar dan dalam waktu yang relatif singkat (Hendaryono
dan Wijayani, 1994).

2.2. Definisi Chlorellasp.


Chlorella merupakan salah satu mikroalga pertama yang diisolasi sebagai
kultur murni oleh Beijerinck pada 1890 (Oh-Hama & Miyachi 1988).Nama
Chlorella berasal dari zat bewarna hijau (chlorophyll) yang juga berfungsi sebagai
katalisator dalam proses fotosintesis (Steenblock 2000). Chlorella sp. oleh Bold
dan Wynne (1985) dikategorikan ke dalam kelompok alga hijau yang memiliki
jumlah genera sekitar 450 dan jumlah spesieslebih dari 7500.Chlorella merupakan
salah satu jenis yang masuk golongan fitoplankton. Nama alga hijau diberikan
karena kandungan zat hijau (chlorophyll) yang dimilikinya sangat tinggi, bahkan
melebihi jumlah yang dimiliki oleh beberapa tumbuhan tingkat tinggi.

2.2.1. Klasifikasi Chlorellasp.


Klasifikasi Chlorella sp. menurut Bold dan Wynne (1985) adalah sebagai
berikut:
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Chlorococcales
Famili : Oocystaceae
3
4

Genus : Chlorella
Spesies : Chlorella sp.
2.2.2. Habitat Chlorella sp.
Berdasarkan habitat hidupnya Chlorella dapat dibedakan menjadi
Chlorella air tawar dan Chlorella air laut. Chlorella air tawar dapat hidup dengan
kadar salinitas hingga 5 ppt. Contoh Chlorella yang hidup di air laut adalah
Chlorella vulgaris, Chlorella pyrenoidosa, Chlorella virginica dan lain-lain
(Isnansetyo dan Kurniastuty 1995). Umumnya Chlorella bersifat planktonis yang
melayang di dalam perairan, namun beberapa jenis Chlorella juga ditemukan
mampu bersimbiosis dengan hewan lain misalnya Hydra dan beberapa Ciliata air
tawar seperti Paramecium bursaria (Dolan 1992).
2.2.3. Reproduksi Chlorella sp.
Chlorella sp. berkembangbiak secara vegetatif. Sel anak berkembang
menjadi sel induk, sel-sel induknya mengeluarkan zoospora yang masing-masing
dinamakan aplanospora. Masing-masing sel induk membelah menghasilkan 4, 8,
atau 16 autospora yang dibebaskan bersamadengan pecahnya sel induk. Dari satu
sel induk dapat dihasilkan beberapa buah spora (Isnansetyo dan Kurniastuty,
1995; Priyambodo, 2002).Proses reproduksi Chlorella dapat dibagi menjadi 4
tahap (Kumar dan Singh 1979 ) yaitu:
- Tahap pertumbuhan, pada tahap ini sel Chlorella tumbuh membesar.
- Tahap pemasakan awal saat terjadi peningkatan aktivitas sintesa yang
merupakan persiapan awal pembentukan autospora.
- Tahap pemasakan akhir, pada tahap ini autospora terbentuk.
- Tahap pelepasan autospora, dinding sel induk akan pecah dan diikuti oleh
pelepasan autospora yang akan tumbuh menjadi sel induk muda.
2.2.4. Karakteristik Chlorella sp.
Bentuk umum sel-sel Chlorella adalah bulat atau elips (bulat telur),
termasuk fitoplankton bersel tunggal (uniselular) yang soliter, namun juga
dapat dijumpai hidup dalam koloni atau bergerombol. Diamater sel umumnya
berkisar antara 2-12 mikron, warna hijau karena pigmen yang mendominasi
adalah klorofil (Bold 1980). Chlorella sp. merupakan organisme eukariotik
5

(memiliki inti sel) dengan dinding sel yang tersusun dari komponen selulosa
dan pektin sedangkan protoplasmanya berbentuk cawan (Isnansetyo dan
Kurniastuty 1995).
Perbedaan spesies setiap Chlorella dipengaruhi oleh karakteristik
fisiologi dan biokimianya (Bold & Wynne 1985). Chlorella vulgaris hidup di
air tawar dan tumbuh optimum pada suhu 37oC (Setlik et al. 1975 diacu
dalam Oh-Hama & Miyachi 1988). Chlorella mengandung nutrisi yang sangat
memadai dalam bentuk protein, asam amino, asam lemak tak jenuh, vitamin
C, K, B1, B6 dan B12, β-karoten dan CGF (Chlorella Growth Factor) (Lee &
Rosenbaum 2000).
2.2.5. Faktor yang mempengaruhi perumbuhan Chlorella sp.
Menurut Bold dan Wynne (1985), perkembangbiakan Chlorella sp.
Dalam kultur dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: media, nutrien
atau unsur hara, cahaya, suhu, serta salinitas. Beberapa faktor lingkungan lain
yang berpengaruh terhadap pertumbuhan fitoplankton di kultur terbuka antara
lain: cahaya, suhu, tekanan osmosis, pH air, kandungan O2 dan aerasi
(Isnansetyo dan Kurniastuty 1995).
Pertumbuhan mikroalga sangat erat kaitannya dengan ketersediaan
haramakro dan mikro serta dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Nutrien
terdiri atas unsur-unsur hara makro (macronutrients) dan unsurhara mikro
(micronutrients). Contoh unsur hara makro untuk perkembangbiakan
Chlorella adalah senyawa anorganik seperti N, K, Mg, S dan P. Unsur hara
mikro adalah Fe, Cu, Zn, Mn, B, dan Mo (Basmi 1995). Unsur hara tersebut
diperoleh dalam bentuk persenyawaan dengan unsur lain (Bold 1980).
2.2.6.Kegunaan Chlorella sp.
Chlorella sp. adalah termasuk pakan alami yang mudah didapatkan
dan tersedia dalam jumlah yang banyak sehingga dapat menunjang
kelangsungan hidup larva selama budidaya ikan, mempunyai nilai nutrisi
yang tinggi, mudah dibudidayakan, memiliki ukuran yang sesuai dengan
bukaan mulut larva, memiliki pergerakan yang mampu memberikan
rangsangan bagi ikan untuk mangsanya serta memiliki kemampuan
6

berkembang biak dengan cepat dalam waktu yang relatif singkat dan
memikili toleransi tinggi terhadap perubahan lingkungan, serta tidak
mengeluarkan senyawa beracun (Erlina dan Hastuti, 1986).

2.3.Pupuk dalam Budidaya Chlorella sp.


Menurut Sachlan (1982), sel Chlorella sp. memiliki tingkat reproduksi
yang tinggi, setiap sel Chlorella sp. mampu berkembang menjadi 10.000 sel
dalam waktu 24 jam. Chlorella sp. dapat dibudidayakan dengan
menggunakan pupuk organik atau bisa juga dengan menggunakan pupuk
anorganik.
2.3.1. Pupuk Organik
Pupuk organik cair komersil yang telah digunakan pada budidaya
Chlorella sp. diantaranya produk NASA, Fertisim, Gemari, dan Superfarm.
2.3.2. Pupuk Anorganik
Pupuk buatan, atau pupuk kimia formulasi yang telah digunakan pada
budidaya Chlorella sp. diantaranya beneck, PHM, EDTA, dan urea (Priyadi
dkk, 1992).
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktikum

Waktu : 20 April 2017- 4 Mei 2017


Tempat : Laboratorium ...... Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat yang digunakan
Berikut adalah daftar alat yang digunakan pada saat praktikum beserta fungsinya:
Tabel 1. Alat yang Digunakan

Alat Fungsi
Counting Chamber untuk menghitung sel plankton dari sampel
Cover Glass untuk menutupi counting chamber
Gelas Ukur untuk mengukur bahan cair pada praktikum
Hand Couter sebagai alat bantu praktikan dalam menghitung
plankton di counting chamber
Kompressor sebagai sumber udara
Lampu Neon sebagai cahaya untuk fotosintesis fitoplankton
Mikroskop sebagai alat bantu praktikan untuk melihat plankton
Piala Gelas sebagai wadah sekaligus sebagai alat ukur bahan
cair
Pipet Tetes sebagai alat bantu untuk mengambil sampel
Plankton Net sebagai penyaring plankton
Selang Aerator sebagai penyalur udara dari kompressor
Tabung Reaksi sebagai media ukur pupuk organik cair menuju
akuarium/ toples
Akuarium/Toples sebagai media budidaya plankton

7
8

3.2.2 Bahan yang digunakan


1. Alkohol, sebagai alat sterilisasi
2. Aquadest, sebagai media air plankton
3. Biakan Murni, sebagai objek budidaya
4. Pupuk Organik Cair, sebagai pakan alami bagi plankton
5. Tissue, sebagai pembersih alat-alat

3.3 Prosedur Kerja

Disiapkan alat dan bahan kultur

Dimasukkan air 1000 ml ke dalam toples

Diukur sampel Chlorela sp sebanyak .... mL

Dimasukkan sampel ke dalam toples

Ditambahkan pupuk fertisim sebanyak 16 mL

Dipasangkan aerator

Didiamkan dan diamati selama fase pertumbuhan

Panen Chlorella sp
9

3.4 Analisis Data


3.4.1 Perhitungan Kepadatan Chlorella sp.
Kepadatan stok biakan dihitung menggunakan alat Haemocytometer

Gambar 1. Perhitungan dengan Alat Haemocytometer

PEMBACAAN HAEMOCYTOMETER
A1 A2

A5

A4 A3

Gambar 2. Pembacaan Hemoocytometer

PERHITUNGAN STOK AWAL CHLORELLA SP.


Tabel 2. Perhitungan Stok Awal Chlorella sp
A1 A2 A3 A4 A5
Z sel Z sel Z sel Z sel Z sel

Jumlah A rata-rata: (Z1 + Z2+ Z3 + Z4 + Z5) / 5 = Ztot / 5 = Z sel


Jumlah Kepadatan: Z sel x 250.000 = Z sel per ml

1. Volume padattebar
Kepadatan yang diharapkan = 100.000 sel per ml
10

Volume aquadest awal = 500 ml


Volume stok awal yang digunakan:
= (Volume aquadest awal x kepadatan diharapkan)/kepadatan stok
= (500 ml x 100.000 sel per ml) / Z sel per ml
= x ml
5 Volume Aquades
Perhitungan padat tebardan volume aquades dapat menggunakan rumus :
V₁ x N₁ = V₂ x N₂

Keterangan :
V₁ = Volume Biota tebar
N₁ = Kepadatan stock
V₂ = Volume aquades
N₂ = Kepadatan yang diinginkan

Volume aquades yang diambil = volume stok awal + volume pupuk


= x ml + 1 ml = y ml
Volume aquades yang digunakan = V aquadest awal – V pengurangan
= 500 ml – y ml = n ml

6 Perhitungan Pengenceran dan Penambahan Aquades sebagai Media


Perhitungan pengenceran/ penambahan Aquades sebagai media kultur dapat
menggunakan rumus :
Vaq = V₂ - V₁

Keterangan :
Vaq = Volume pengenceran
V₁ = Volume biota tebar
V₂ = Volume aquades
11

Volume aquades yang diambil = volume stok awal + volume pupuk


= x ml + 1 ml = y ml
Volume aquades yang digunakan = V aquadest awal – V pengurangan
= 500 ml – y ml = n ml
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
4.1.1 Data Kelompok
Berikut merupakan data kelompok 8
Tabel 3. Data Hasil Panen Kelompok
Jumlah Pupuk (mL) Kepadatan Awal(ind/L) Panen (ind/L)
16 230.650.000 5.250.000

4.1.2 Data Kelas


Berikut merupakan data kelas Perikanan C 2017
Tabel 4. Data Hasil Panen Kelas Perikanan C
Kel Panen (ind/L)
Jenis Pupuk Kepadatan Awal (ind/L)
.
1 7.250.000
2 4.700.000
3 7.250.000
4 8.150.000
5 Fertism 13.400.000
230.650.000
6 2.200.000
7 9.000.000
8 5.250.000
9 5.650.000
10 5.050.000

4.2 Pembahasan
Praktikum budidaya Chlorella sp. yang kami lakukan mengalami
keberhasilan di awal dan gagal pada akhirnya.Pakan yang diberikan
mempengaruhi laju pertumbuhan Chlorella, dengan jumlah pupuk yang diberikan

12
13

belum sesuai dengan Chlorellaitu sendiri sehingga Chlorellabelum dapat tumbuh


dengan baik karena mengalami kegagalan.
Cahaya juga mempengaruhi karena cahaya merupakan salah satu faktor
yang penting dalam proses fotosintesis pada Chlorella. Namun pada kelompok
kami sepertinya cahayanya kurang maksimal, sehingga Chlorellabelum dapat
tumbuh dengan baik. Aerasi mempengaruhi tingkat keberhasilan Chlorella yang
sudah pada fase logaritmik, terlebih lagi pada fase subur Chlorella, karena
semakin banyak Chlorella maka kebutuhan karbondioksidanya juga semakin
banyak.
Pada kultur Chlorella ini nutrisi berasal dari pupuk yang diberikan. Pupuk
yang dipakai praktikan ialah pupuk fertisim atau pupuk kandang yang didalamnya
terdapat nutrisi yang dibutuhkan Chlorella yakni N,P dan S. Jumlah pupuk yang
diberikan pada praktikum pertama dan kedua tidaklah sama. Pada praktikum
kedua jumlah pupuk ditambahkan menjadi 2,5 ml. Hal ini dapat mempengaruhi
perkembangan chlorella dikarenakan jumlah pupuk yang tidak sesuai dapat
menyebabkan nutrisi yang diperlukan Chlorella tidak terpenuhi.

Dibandingkan dengan hasil panen kelompok lain, walaupun kelompok


kami mendapatkan jumlah panen yang tidak sedikit. Tetapi jika dilihat secara
visual, warna toples kelompok kami memiliki warna hijau yang tidak sesegar dan
sepekat toples dari kelompok lain. Hal ini juga dapat disebabkan karena Chlorella
nya tidak homogen, ada yang melayang dan ada yang tenggelam sehingga warna
nya tidak pekat. Tapi secara garis besar, praktikum budidaya Chlorella di lab. ...
mengalami keberhasilan dengan meningkatnya hasil panen atau kepadatan akhir
dari kepadatan awal.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan
 Jumlah pupuk mempengaruhi cepat atau suburnya chlorella
 Besar kecilnya aerasi mempengaruhi fase kehidupan chlorella
 Ketelitian dalam pengitungan sangat dibutuhkan agar datanya pas dengan
hasil percobaan budidaya plankton

5.2. Saran
 Sebelum membudidaya sterilisasi alat sangat penting untuk diperhatikan
demi kesuksesan budidaya
 Alat-alat seperti penutup wadah diperlengkap karena sangat berguna demi
kesterilisasian alat
 Alat haemositometer beserta mikroskop yang dapat membacanya ditambah
lagi, agar praktikan tidak lama menunggu giliran praktikum.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1108305002-3-BAB%20II.pdf 23/05/17 20.16

http://media.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110090040_2_4617.pdf 23/05/17
20.37

http://samakia.aperiki.ac.id/index.php/JSAPI/article/viewFile/53/58 23/05/17
09.21

http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/62505/4/BAB%20II
%20Tinjauan%20Pustaka.pdf 23/05/17 20.40

15
LAMPIRAN

16

Anda mungkin juga menyukai