Tugas akhir
diajukan untuk melengkapi
persyaratan mencapai
gelar sarjana
ii
LEMBAR PENGESAHAN
NPM : 201846500256
Panitia Ujian
Anggota :
2.
Puri Kurniasih, M.Hum.
3.
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir dengan judul Perancangan Film
Dokumenter Perancangan Film Dokumenter Poster Jalanan Berjudul “Wheatpaste
Sebagai Wadah Keresahan di Jalan” beserta seluruh isinya adalah benar-benar
karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-
cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi apabila di kemudian hari
ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain
terhadap keaslian karya saya ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Bab V Pasal 25 ayat 2.
Demikian pernyataan ini saya buat untuk dimanfaatkan sesuai dengan keperluan.
Yang menyatakan,
Mugi Anggari
iv
ABSTRAK
v
MOTO
vi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt. yang telah memberi
nikmat dan hidayahNya dan karuniaNya sehingga dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini tepat pada waktunya. Tugas Akhir ini berjudul Perancangan Film
Dokumenter Poster Jalanan Berjudul “Wheatpaste Sebagai Wadah Keresahan di
Jalan” bertujuan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada Universitas Indraprasta
PGRI. Pada kesempatan ini juga izinkan penulis menyampaikan rasa hormat dan
ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam penulisan Tugas
Akhir ini, terutama kepada:
1. Ndaru Ranuhandoko, S.Sn., M.Ds. selaku Dosen Pembimbing Materi.
2. Puri Kurniasih, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing Teknik.
3. Prof. Dr. H. Sumaryoto S.E., MM. selaku Rektor Universitas Indraprasta
PGRI.
4. Dr. Supeno, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Indraprasta PGRI.
5. Santi Sidhartani, S.T., M.Ds. selaku Ketua Program Studi Desain Komunikasi
Visual Unversitas Indraprasta PGRI.
6. Febrianto Saptodewo, S.Sn., M.Ds. selaku Sekretaris Program Studi Desain
Komunikasi Visual Unversitas Indraprasta PGRI.
7. Riana Hoseani S.Sn.,M.Ds. selaku Dosen Pembimbing akademik.
8. Kedua orang tua yang selalu memberikan do’a dan dukungannya.
9. Deka Witara dan Kuninghitam yang telah memberikan banyak informasi.
10. Akbar Cuya yang telah membantu melancarkan pembuatan media.
11. Teman-teman yang telah memberikan bantuanya dalam bentuk apapun.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih banyak kekurangan baik bentuk,
isi, maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak.
vii
Jakarta, 2023
Mugi Anggari
viii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN TUGAS AKHIR ............................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
MOTO ............................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
ix
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR NARASUMBER
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Storyboard…………………………………………………………. 56
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Poster Karya Jules Cheret, 1893 .................................................. 15
Gambar 2.2 Poster Karya Toulouse Lautrec, 1891 .......................................... 16
Gambar 2.3 Contoh Poster Komersial ............................................................. 18
Gambar 2.4 Contoh Poster Non Komersial...................................................... 18
Gambar 2.5 Contoh Poster Teks ...................................................................... 19
Gambar 2.6 Contoh Poster Bergambar ............................................................ 20
Gambar 2.7 Contoh Poster Iklan Layanan Masyarakat ................................... 20
Gambar 2.8 Contoh Poster Kampanye ............................................................. 21
Gambar 2.9 Contoh Poster Cheesecake ........................................................... 22
Gambar 2.10 Contoh Poster Film..................................................................... 22
Gambar 2.11 Contoh Poster Propaganda ......................................................... 23
Gambar 2.12 Contoh Poster Wheatpaste ......................................................... 23
Gambar 2.13 Wheatpaste Cut Out Karya Dr. Cream ....................................... 25
Gambar 2.14 Stencil Art Karya AWE ............................................................... 26
Gambar 2.15 Wheatpaste Karya Drwss ........................................................... 28
Gambar 2.16 Wheatpaste Karya Pasted Wasted .............................................. 29
Gambar 2.17 Contoh Lukisan Persagi Karya Agus Djaja Berjudul Dancer 2 . 31
Gambar 2.18 Poster di Masa Kemerdekaan ..................................................... 32
Gambar 2.19 Pembuatan Poster Stensil di Masa Kemerdekaan ...................... 33
Gambar 2.20 Poster Stensil di Masa Kemerdekaan ......................................... 34
Gambar 2.21 Poster Boeng, Ajo Boeng Karya Affandi ................................... 35
Gambar 2.22 Poster Tanah Adalah Hidup Kami Karya Taring Padi ............... 36
Gambar 2.23 Wheatpaste Agama Kita Agama Damai Karya Anti-Tank ......... 37
Gambar 2.24 Boombing Wheatpaste Karya Anti-Tank .................................... 38
Gambar 2.25 Slap Tagging di Glass Road Stud di Cipinang, Jakarta Timur... 39
Gambar 2.26 Wheatpaste Cut Out Karya Knghtm........................................... 41
Gambar 2.27 Wheatpaste Poster Karya Knghtm ............................................. 42
Gambar 2.28 Wheatpaste Repetisi Karya Sepeda Tanah Mati ........................ 43
xii
Gambar 2.29 Acara Wheatpaste Boombing oleh Ruang Otopsi ...................... 44
Gambar 2.30 Wheatpaste Karya Knghtm ........................................................ 45
Gambar 2.31 Mindmapping ............................................................................. 53
Gambar 2.32 Moodboard ................................................................................. 54
Gambar 2.33 Proses Editing............................................................................. 61
Gambar 2.34 Bagian Awal Film Dokumenter Poster Jalanan ......................... 62
Gambar 2.35 Bagian Isi Film Dokumenter Poster Jalanan .............................. 63
Gambar 2.36 Bagian Penutup Film Dokumenter Poster Jalanan ..................... 63
Gambar 2.37 Media YouTube .......................................................................... 64
Gambar 2.38 Media Poster Film ...................................................................... 65
Gambar 2.39 Media X-Banner ......................................................................... 66
Gambar 2.40 Media Stiker ............................................................................... 67
Gambar 2.41 Media Totebag............................................................................ 68
Gambar 2.42 Media Tumbler ........................................................................... 68
Gambar 2.43 Media Zine.................................................................................. 69
Gambar 2.44 Penempatan Media atau Display ................................................ 71
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
gambar (foto atau ilustrasi) yang memiliki tujuan untuk memberikan informasi
kepada khalayak umum. Poster termasuk ke dalam salah satu karya seni atau
karya desain grafis yang memuat komposisi gambar serta huruf di atas kertas
berukuran sedang atau besar. Dalam pembagian bidang kertas dan fungsinya,
Poster. Namun seiring berkembangnya zaman ukuran kertas untuk poster kini
lebih kecil dibanding sebelumnya, menjadi ukuran A2 dan A3. Menurut Ulfah
(2011: 34) Standarisasi ukuran kertas sejak awal sudah merupakan kesuksesan,
misalnya A4 untuk surat, A6 untuk kartu pos, A0-A3 untuk poster. Poster
masing-masing. Penggunaan poster dibagi dua, poster komersial dan poster non
atau jasa seperti produk dagang yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan,
hubungannya dengan bisnis. Dalam penerapan poster jalanan ada yang secara
legal dan ilegal bahkan sembarangan. Penerapan poster secara legal dapat
1
2
poster tersebut, seperti poster niaga dan kegiatan besar yang terdapat di papan
reklame atau billboard guna menarik perhatian khalayak yang lebih luas.
Penerapan poster secara legal lainnya bisa dilihat di sekolah atau di kampus
yang terdapat di mading (majalah dinding), beberapa poster yang ada di mading
biasanya poster kegiatan, poster iklan, poster acara, poster infografik, poster fun
sembarangan tidak dapat bertahan lama di jalanan atau di manapun, sebab bisa
ditiban sembarangan oleh orang lain, atau disobek oleh petugas keamanan
ruang kota. Biasanya yang menjadi sasaran penerapan poster ilegal adalah
tempat-tempat yang sering dikunjungi dan dilihat orang-orang, seperti halte bis
kota, tembok trotoar, papan reklame dan lain-lain. Dalam tindakan ilegal inilah
poster jalanan atau biasa disebut oleh lingkup street art sebagai Wheatpaste
media propaganda yang spesifik. Dalam konteks aksi-aksi yang dilakukan, dari
menjadi media yang paling efektif, murah dan mudah diperbanyak bagi mereka
terhadap keadaan yang tidak baik-baik saja. Juga dalam konteks fun art,
ditempel di ruang publik seperti pinggir jalan, tembok sampai papan reklame.
3
Menurut Barry (2008), dalam tindakan ilegal bukan hanya wheatpaste yang
maupun stiker yang terkadang berisikan tulisan yang memojokan lembaga atau
yang membuat.
seniman jalanan untuk menyampaikan pesan atau isu-isu yang mereka ingin
agar semua orang dapat melihat dan membacanya. Peneliti memilih dan
menganggap objek penelitian ini cukup penting untuk dibahas, karena ada
antara seniman dan masyarakat yang jarang diketahui dan dipahami oleh
menyentuh dari apa yang dilihatnya tentang kondisi keadaan sosial dan
sehingga karya seni tersebut mempunya efek yang menyentuh dan dengan
18) bahwa pada hakiatnya seni adalah tampilnya kebenaran secara berefek
sesuai wahyu dan hukum Tuhan), bukan pula kebenaran moral (keberanan
4
kebenaran kenyataan hidup yang kita alami seperti adanya, kenyataan yang
hampir tak pernah bersifat hitam putih, kenyataan yang pelik dan campur aduk.
untuk diketahui masyarakat agar masyarakat dapat merasakan efek dari apa
Wheatpaste adalah lem yang dibuat dari tepung atau tepung kanji dan air. Lem
ini telah digunakan sejak zaman dahulu untuk berbagai kegunaan sebelum
cairan perekat konvensional yang kita kenal saat ini muncul (Wheatpaste
poster-poster maupun gambar mural pada tembok luar ruang dilakukan dengan
lainnya seperti stiker. Dalam dunia seni jalanan, penggunaan stiker disebut slap
desain di atas stiker, yang kemudian ditempelkan di berbagai tempat. Pola kerja
peletakan atau pemenpelan stiker hampir sama dengan grafiti; di mana saja yang
diinginkan dan tanpa ijin (Barry, 2008: 39-40). Secara pengerjaan stiker atau
slap tagging lebih praktis dibanding wheatpaste yang memerlukan lem terlebih
5
dahulu untuk menerapkannya, namun secara biaya stiker lebih mahal dibanding
wheatpaste. Maka dari itu stiker atau slap tagging cenderung berukuran kecil
lebih besar dari ukuran A3 sampai A0 juga bisa lebih banyak pembuatannya,
ini sebabnya kenapa wheatpaste tetap eksis sampai sekarang dan masih menjadi
ialah bahwa objek penelitian ini salah satu yang digemari oleh peneliti. Bahwa
poster jalanan atau wheatpaste merupakan bentuk karya seni yang mudah dibuat
oleh siapapun dan kapanpun serta tidak memandang seniman atau bukan.
seperti buku tentang poster. Kekurangan ini menjadi masalah bagi peneliti
karena dengan tidak adanya buku tentang poster jalanan atau wheatpaste
peneliti menjadi kesulitan untuk menuntaskan objek penelitian ini dengan baik.
masyarakat sekarang ini ialah seni jalanan itu sendiri khususnya poster jalanan.
masyarakat terhadap seni jalanan menjadi negatif karena seni jalanan yang tidak
tahu aturan dan dianggap penempatannya yang ilegal. Menurut Barry (2008:
berupa tembok gedung, jalan, tiang penyangga jalan layang yang merupakan
fisik, ada banyak citra-citra visual (papan iklan, baliho besar, dan lain-lain) yang
tidak teratur, seperti terlihat berebut ruang dan telah menjadi pemandangan
umum di Yogyakarta. Hal ini turut mendorong kreativitas para pelaku seni
tersebut. Hal ini juga yang sebenarnya perlu di pahami oleh masyarakat
khususnya generasi muda bahwa ada sebabnya kenapa para pelaku seni jalanan
peristiwa unjuk rasa yang terjadi di berbagai kota besar, dijawab oleh sebagian
masyarakat khususnya yang tergabung dalam unjuk rasa seperti buruh, petani,
pelajar, mahasiswa dan kaum miskin kota dengan membuat grafiti tulisan dan
poster perlawanan yang terpajang di setiap dinding dekat lokasi unjuk rasa. Ada
beberapa objek penelitian skripsi, jurnal dan film dokumenter yang telah
Poster Anti-Tank Karya Andrew Lumban Gaol oleh Imam Muflihun, Skripsi
Yogyakarta) oleh Muhammad Ibnu Fitrah, Jurnal Desain Kajian Estetika Poster
7
Tadanori Yokoo – 1965 oleh Yayah Rukiah, dan Film Dokumenter berjudul
The Man Comes Around oleh Adih Saputra P. Beberapa karya tersebut menjadi
acuan bagi peneliti untuk membuat objek penelitian yang berbeda dari
sebelumnya termasuk gagasan dan pesan yang ingin disampaikan. Terlepas dari
masyarakat dapat merasakan efek dari apa yang disampaikan seniman melalui
wheatpaste atau poster jalanan serta dapat memahami satu sama lain antara
38) sebetulnya seni dapat berperan dan bermafaat apa saja bagi manusia, sesuai
(compassion). Dan mengenai target sasaran objek penelitian ini ialah generasi
periode masa pemuda berlangsung dari usia 16 sampai memasuki usia 30 tahun.
Hubungan generasi muda dengan seni jalanan khususnya poster jalanan ialah
menurut Barry (2008: 21) seni jalanan kerap diidentikan sebagai bentuk
perlawanan generasi muda terhadap pemerintah, meski tidak semua tema yang
diangkat oleh para pelaku seni jalanan mengandung unsur politis. Anehnya,
masyarakat, tetapi seni jalanan ini malah digemari oleh para generasi muda,
seperti transkripsi wawancara dan observasi. Kirk dan Miler (dalam Moleong)
ingin mengetahui tentang fenomena yang ada dan dalam kondisi alamiah, bukan
dalam kondisi terkendali atau eksperimen. Di samping itu peneliti perlu untuk
kualitatif dengan mendeskripsikan data yang peneliti peroleh sebagai hasil suatu
data secara utuh dan dapat dideskripsikan dengan jelas sehingga hasil penelitian
data melalui buku, jurnal, skripsi dan artikel online dengan tujuan mendapatkan
Referensi utama yang digunakan oleh peneliti dari studi literatur adalah buku
mengenai seni jalanan dengan judul Jalan Seni Jalanan Yogyakarta yang ditulis
oleh Syamsul Barry terbit pada tahun 2008. Lalu buku mengenai fungsi seni
dengan judul Untuk Apa Seni? Yang ditulis oleh Bambang Sugiharto terbit pada
dalam fenomena yang sedang diamati untuk mendapatkan data tentang suatu
(Mulyana, 2001: 180). Data yang ingin peneliti dapatkan dengan menggunakan
khususnya ke tempat-tempat yang ramai akan seni jalanan juga poster jalanan,
10
jalan selama observasi berlangsung. Dalam menggali data dalam penelitian ini,
hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, website,
dengan topik pembahasan yang diteliti (Arikunto, 1993: 202). Metode ini
catatan dan alat perekam serta dokumentasi berupa foto atau gambar.
Narasumber yang peneliti pilih adalah seorang yang berkreatif dalam bidang
dan kompetensi yang dimiliki Deka Witara (Pasted Wasted) dan Kuninghitam
adalah daya kreatifitas yang tidak pernah berhenti. Dalam penelitian ini
wawancara yang dilakukan adalah untuk melengkapi data yang tidak diperoleh
dengan teknik observasi atau teknik lainnya. Disamping itu juga untuk
mengungkap hal-hal yang sesuai dengan objek ini yaitu mengenai poster jalanan
tepat dan akurat, maka terlebih dahulu dibuat pedoman wawancara atau guide
interview. Hal ini bertujuan agar dalam pelaksanaan wawancara dapat terarah
bentuk tertentu informasi dari semua responden, tetapi susunan kata dan
bersifat luwes, susunan pertanyaan dan kata-kata dalam setiap pertanyaan dapat
15 Juni 2023 bertempat di Coffee Shop untuk wawancara Deka Witara (Pasted
wadah keresahan di jalan”. Media film dokumenter dipilih dengan alasan karena
dianggap dapat mewakili cerita realita yang ada karena berdasarkan fakta-fakta
yang ada dilapangan dan juga film dokumenter cocok sebagai wadah dari
penelitian ini serta untuk tontonan anak muda agar lebih mudah mendapatkan
dapat mengerti dan lebih paham tentang bentuk visual, makna yang terkandung
dan juga kegunaan dari poster jalanan tersebut. Menurut Ayawaila (2008: 11)
12
direkam memang berdasarkan fakta yang ada, namun dalam penyajiannya dapat
bertujuan agar informasi yang ada pada poster jalanan dapat disampaikan dengan
program yang menyajikan suatu kenyataan berdasarkan pada fakta objektif yang
menuturkan fakta dan realita tanpa rekayasa. Dalam pembuatan film dokumenter
dimulai dari menganlisis ide untuk mendapatkan tema awal, analisis khalayak
atau target sasaran dari perancangan film, konsep media yang akan digunakan,
naskah film atau alur cerita, pembuatan storyboard dan storyline serta
dalam pembuatan film dokumenter, agar cerita yang dibuat bisa tersusun rapi,
pesan atau tujuan film dapat tersampaikan dan bisa di mengerti oleh penonton
menjadi penentu keberhasilan dari perancangan yang telah dibuat, seperti; eye
khalayak umum dengan berbagai macam media. Media yang digunakan bisa apa
13
saja, tergantung keinginan dan penempatan desain tersebut, yang paling penting
adalah desain yang sudah dirancang tersebut mudah dipahami dalam arti luas
memahami konsep komunikasi dan ekspresi kreatif mealui berbagai media untuk
menyampaikan suatu pesan dan gagasan atau ide secara visual dengan mengolah
elemen-elemen grafis yang berupa bentuk, huruf, tata letak atau layout, dan
warna. Tentu saja, sebagai seorang desainer, dalam hal membuat atau mengatur
elemen visual seperti foto, teks, dan ilustrasi pada permukaan untuk tujuan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
ada pada poster jalanan dapat disampaikan dengan efektif kepada penonton.
BAB II P ERANCANGAN
PERANCANGAN
A. Objek Penelitian
1. Poster
Seni rupa jika dilihat dari segi fungsinya di bedakan antara seni rupa
murni dan seni rupa terapan, proses penciptaan seni rupa murni lebih
seni rupa terapan proses pembuatannya memiliki tujuan dan fungsi tertentu
misalnya seni kriya. Jika ditinjau dari segi wujud dan bentuknya, seni rupa
terbagi dua yaitu seni rupa dua dimensi yang hanya memiliki panjang dan
lebar saja dan seni rupa tiga dimensi yang memiliki panjang lebar serta
fine art. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art
menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian
litografi yang sudah berkembang sejak abad 18. Seniman cetak grafis Jules
dan poster sebelum banyak inovasi hanya berukuran kecil dan dipenuhi teks.
14
15
Gambar 2.1
Poster Karya Jules Cheret, 1893
Sumber: www.dictio.id, 2020
poster bercorak Art Nouveau. Sebagian besar seniman poster terkenal dari
abad 20 membuat karya poster yang indah. Belle Epoque seniman yang
yang memperkaya corak seni rupa modern Barat. Seni poster ini menyebar
Gambar 2.2
Poster Karya Toulouse Lautrec, 1891
Sumber: www.metmuseum.org, 2023
visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud
pesan khusus.
secara efektif. Poster adalah salah satu media komunikasi yang sudah
digunakan sejak ratusan tahun silam. Fungsi poster banyak digunakan untuk
2021). Fungsi utama poster adalah untuk menangkap audiens yang bergerak
pesan, tetapi juga harus secara estetika menarik perhatian orang yang lewat.
sebagai alat kampanye. Dan yang utama fungsi poster ialah untuk menarik
perhatian khalayak umum. Selain itu poster bisa dijadikan sebagai bahan
diskusi. Poster juga termasuk media promosi yang murah dan mudah untuk
dibuat.
barang atau jasa seperti produk dagang yang bertujuan untuk mendapatkan
Gambar 2.3
Contoh Poster Komersial
Sumber: www.dictio.id, 2018
Gambar 2.4
Contoh Poster Non Komersial
Sumber: www.freepik.com
Pada dasarnya jenis poster ada dua, poster teks dan poster
bergambar.
a. Poster Teks
19
Gambar 2.5
Contoh Poster Teks
Sumber: Panduan Desain Komunikasi Visual (Kusrianto, 2006: 339)
b. Poster Bergambar
Gambar 2.6
Contoh Poster Bergambar
Sumber: Panduan Desain Komunikasi Visual (Kusrianto, 2006: 340)
teks, pada zaman sekarang poster teks maupun poster bergambar sudah
digambungkan.
Gambar 2.7
Contoh Poster Iklan Layanan Masyarakat
Sumber: kuliahdesain.com, 2023
21
a. Poster Kampanye
masyarakat terhadap partai politik serta calon yang akan maju dalam
pemilihan umum.
Gambar 2.8
Contoh Poster Kampanye
Sumber: www.merdeka.com, 2014
b. Poster Cheesecake
Gambar 2.9
Contoh Poster Cheesecake
Sumber: https://etcanada.com, 2020
c. Poster Film
Gambar 2.10
Contoh Poster Film
Sumber: https://m.imdb.com, 2016
d. Poster Propaganda
23
Gambar 2.11
Contoh Poster Propaganda
Sumber: https://nobodycorp.org
e. Poster Wheatpaste
media poster.
Gambar 2.12
Contoh Poster Wheatpaste
Sumber: https://antitankproject.wordpress.com, 2008
24
a. Headline
b. Sub headline
c. Body copy
d. Ilustrasi
catcher.
e. Warna
jelas, bisa dinikmati lebih lama, dan dapat terdokumentasikan dengan baik.
Gambar 2.13
Wheatpaste Cut Out Karya Dr. Cream
Sumber: www.hookedblog.co.uk, 2019
26
turun ke jalan untuk menyampaikan pendapat, kritikan dan juga solusi atas
permasalahan yang ada melalui seni jalanan. Menurut Barry (2008: 30), seni
jalanan atau biasa juga disebut street art kemudian muncul menjadi istilah
yang dipakai untuk membedakan dengan karya seni yang dibuat dan
Gambar 2.14
Stencil Art Karya AWE
Sumber: Dokumentasi pribadi, 2023
27
Street art semenjak akhir tahun 90-an menjadi salah satu fenomena
street art dapat ditemui hampir di setiap kota, tidak hanya di kota besar
namun juga di kota kecil. Sebagai salah satu bentuk seni publik, street art
tidak hanya terbatas pada bentuk mediumnya, namun lebih dari itu
muncul dengan berbagai bentuk, baik lukisan, patung, instalasi, graffiti dan
Daya kritis dalam street art menunjukkan seni memang tak bisa
bisa berdiam jika ada ketimpangan dalam kehidupan. Dengan bahasa dan
style yang berkarakter, seni mampu berbicara dengan bahasa sendiri. Para
segala hal yang mereka rasa dan pikirkan. Selain itu, cara ini juga dapat
maupun komunitas.
28
Gambar 2.15
Wheatpaste Karya Drwss
Sumber: Dokumentasi pribadi, 2021
yang tersembunyi (Barry, 2008: 30). Menurut Abdullah (2006), grafiti yang
dari ekspresi kebebasan yang muncul dengan cara yang sama juga. Hal ini
sama bagi pembuat dan penikmatnya, juga perlu respon serta pemahaman
29
bagi masyarakat luas. Dalam aksi unjuk rasa, poster merupakan media
menjadi media yang paling efektif, murah dan mudah diperbanyak bagi
yang ditempel di ruang publik biasa disebut oleh kalangan penggiat street
art sebagai Wheatpaste. Wheatpaste adalah sebuah bentuk seni jalanan yang
Gambar 2.16
Wheatpaste Karya Pasted Wasted
Sumber: Pasted Wasted, 2023
30
poster. Wheatpaste adalah lem yang dibuat dari tepung kanji dan air. Lem
ini telah digunakan sejak zaman dahulu untuk berbagai kegunaan sebelum
cairan perekat konvensional yang kita kenal saat ini muncul (Wheatpaste
ini lebih dipilih, karena faktor ekomonis membuat wheatpaste dipilih untuk
para seniman jalanan untuk menempelkan poster mereka, biaya yang lebih
murah dan bisa dibuat dalam jumlah yang banyak. Karena lem inilah istilah
Belanda di tahun 1945. Pada waktu itu, hampir semua sudut kota di
2002).
31
Gambar 2.17
Contoh Lukisan Persagi Karya Agus Djaja Berjudul Dancer 2
Sumber: www.pojokseni.com, 2020
poster maupun gambar mural pada tembok luar ruang dilakukan dengan
dan diterima masyarakat luas (Barry, 2008: 33). Di masa awal kemerdekaan
strategis. Hal ini dilakukan agar mampu menarik perhatian umum sehingga
32
pesan yang dikandungnya tersampaikan dengan lebih efektif. Hal ini yang
sama juga dilakukan pada masa Orde Baru. Penempatan karya di ruang
Gambar 2.18
Poster di Masa Kemerdekaan
Sumber: www.mobgenic.com
upaya propaganda yang disengaja mesti dilakukan. Seni seperti politik, ada
aturan soal minoritas. Tetapi seni dapat diterima hanya dengan pergi
Gambar 2.19
Pembuatan Poster Stensil di Masa Kemerdekaan
Sumber: www.mobgenic.com
ringan seperti kertas HVS, kertas Samson atau kain (pada masa
khas telah melukis poster dengan potret Dullah tengah mengepalkan tangan
adalah ide Sang penyair Chairil Anwar. Poster tersebut terlihat terikat di
Gambar 2.20
Poster Stensil di Masa Kemerdekaan
Sumber: www.mobgenic.com
35
Gambar 2.21
Poster Boeng, Ajo Boeng Karya Affandi
Sumber: www.dgi.or.id
Lalu ada komunitas yang memakai teknik hard board cut atau teknik cukil
filosofi, visi, misi, fungsi dan tujuan maupun strategi dari suatu organisasi
Gambar 2.22
Poster Tanah Adalah Hidup Kami Karya Taring Padi
Sumber: www.taringpadi.com, 2013
menjadi lebih berwarna atau full color, dan pencetakan halftone juga dapat
mengubah bentuk foto dalam desain poster. Pada masa digital seniman
seperti digital printing karena lebih cepat dan mudah dalam mengerjakannya
kelompok.
Gambar 2.23
Wheatpaste Agama Kita Agama Damai Karya Anti-Tank
Sumber: https://antitankproject.wordpress.com, 2008
keunikan dari seni jalanan yang tentu saja tempatnya di jalanan dan
malam hari.
38
Gambar 2.24
Boombing Wheatpaste Karya Anti-Tank
Sumber: https://antitankproject.wordpress.com, 2008
jalanan lainnya seperti stiker. Dalam dunia seni jalanan, penggunaan stiker
berbagai tempat. Pola kerja peletakan atau pemenpelan stiker hampir sama
dengan grafiti; di mana saja yang diinginkan dan tanpa ijin (Barry, 2008:
39
39-40). Gardu listrik berukuran kecil, kaca dan plang lalu lintas menjadi
Gambar 2.25
Slap Tagging di Glass Road Stud di Cipinang, Jakarta Timur
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023
namun secara biaya stiker lebih mahal dibanding wheatpaste. Maka dari itu
karena biayanya yang cukup mahal, berbeda dengan wheatpaste yang biaya
pembuatannya lebih murah membuat ukurannya bisa lebih besar dari ukuran
untuk memamerkan karya di ruang publik atau pribadi. Teknik ini sangat
dibuat di atas kertas lalu di tempel pada permukaan rata seperti dinding
beton dengan menggunakan perekat berupa pasta. Perekat ini bisa dibuat
dari sayuran seperti kentang, gandum, atau beras pada awalnya dan juga
bisa menggunakan tepung kanji. Perekat bisa dibuat dengan cara merebus
air sampai mendidih lalu masukan tepung kanji dan setelah itu aduk sampai
merata dan kental sehingga menjadi cairan pasta. Sejak 1890, orang telah
sebagai alat publikasi masyarakat untuk bisnis alkohol dan klub malam.
Wheatpaste juga dikenal sebagai Marxist Glue, dan sering digunakan oleh
dilakukan untuk mendapatkan hasil yang berkualitas tinggi dan tahan lama.
Wheatpaste poster dan wheatpaste cut out (Rahman, 2013: 3). Wheatpaste
Gambar 2.26
Wheatpaste Cut Out Karya Knghtm
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2021
wheatpaste yang sering digunakan saat ini. Teknik fotokopi adalah teknik
yang sangat mudah dibuat, setelah desain dibuat baik secara manual atau
kebutuhan. Namun, teknik ini hitam putih. Jika ingin mengganti warna, bisa
berbagai warna.
untuk dinding beton atau papan reklame, biasanya hanya menempel satu
poster saja karena ukurannya yang sudah cukup besar. Lalu ada yang
di gardu listrik dan tiang listrik dengan menggunakan teknik fotokopi dan
ukurannya yang kecil, teknik repetisi membantu poster kecil tersebut supaya
Gambar 2.27
Wheatpaste Poster Karya Knghtm
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2021
43
Gambar 2.28
Wheatpaste Repetisi Karya Sepeda Tanah Mati
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023
memiliki pilihan untuk merekam karya mereka sendiri di studio. Selain itu,
dengan mudah dibawa atau dikirim, dan jaringan seniman jalanan kian
Gambar 2.29
Acara Wheatpaste Boombing oleh Ruang Otopsi
Sumber: https://instagram.com/ruangotopsi13, 2022
sebagai bentuk protes dan kritik atas keadaan yang sedang dihadapi. Anti-
Gambar 2.30
Wheatpaste Karya Knghtm
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2021
46
Pada film dokumenter ini akan diperkenalkan salah seorang seniman jalanan
yang bergiat dalam seni poster dan juga akan memperlihatkan beberapa poster-
poster yang tersebar di jakarta. Media film dokumenter dipilih dengan alasan
karena dianggap dapat mewakili cerita realita yang ada karena berdasarkan
fakta-fakta yang ada dilapangan dan juga film dokumenter cocok sebagai wadah
dari penelitian ini serta untuk tontonan anak muda agar lebih mudah
penonton agar dapat mengerti dan lebih paham tentang bentuk visual, makna
kenyataan. Artinya apa yang direkam memang berdasarkan fakta yang ada,
Perancangan film dokumenter ini bertujuan agar informasi yang ada pada poster
1. Analisis Khalayak
47
termasuk film dokumenter ini diperlukan konsep desain visual yang dibuat
a. Segmentasi
1) Geografis
besar memiliki ruang publik untuk kegiatan seni jalanan dan juga
2) Demografis
48
a) Usia : 16 – 30 tahun
e) Pekerjaan : Pelajar
3) Psikografis
gaya hidup dari sasaran pengguna media. Dalam hal ini kelompok
terhadap perubahan dan juga masa depan yang lebih baik dan sistem
politik yang baik, juga generasi muda yang suka mendiskusikan segala
suatu hal, dan juga minat menonton dan tertarik dengan pengetahuan
50
tentang seni dan isu-isu sosial serta lingkungannya. Oleh karena itu
dokumenter.
b. Targeting
c. Posisioning
2. Konsep Media
a. Judul Film
Keresahan di Jalan”.
1080p (1440 H x 1080 V), dengan format output video berupa H.264
c. Naskah Film
yang diselingi footage aktivitas jalanan, poster jalanan dan grafiti, dan
sebagai penutup.
media. Media yang digunakan bisa apa saja, tergantung keinginan dan
berbagai media untuk menyampaikan suatu pesan dan gagasan atau ide
bentuk, huruf, tata letak atau layout, dan warna. Tentu saja, sebagai
diantaranya:
a. Mind Mapping
Gambar 2.31
Mindmapping
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2022
54
b. Moodboard
Gambar 2.32
Moodboard
Sumber: Adih Saputra www.youtube.com, 2021
c. Ilustrasi
d. Huruf
bentuk hurufnya seperti typeface grafiti yang lumer oleh cat. Typeface
e. Warna
jalanan ini dibagi menjadi dua yaitu warna pada film (color grading),
untuk warna pada film menggunakan warna asli dan hitam putih. Warna
f. Musik
Tear Us Apart, Night Lovell Type Beat Anarchy Prod Netuh Slow Dark
C. Perancangan Media
fakta dan realita tanpa rekayasa. Dalam merancang sebuah film dokumenter
1. Pra Produksi
perancangan film, konsep media yang akan digunakan, naskah film atau alur
film dokumenter, agar cerita yang dibuat bisa tersusun rapi, pesan atau
termaksud merekrut pemain film dan kru film, memilih lokasi, mengedit
naskah final dan membuat tujuan jangka Panjang (Permana, dkk., 2018:
178). Berikut adalah storyboard dan storyline untuk film dokumenter poster
jalanan:
(Eye Level)
2. Menampilkan
poster jalanan. Vo : Suara
Narasumber.
Ambiance:
- musik lagu
instrumental
(Eye level)
3. Menampilkan Vo : Suara
poster di Narasumber
papan
reklame. Ambiance:
- musik lagu
Instrumental Ramones
Blitzkrieg Bob
(Low angle)
4. Menampilkan Vo : Suara
grafiti di Narasumber
dinding kota.
Ambiance:
- musik lagu
Homicide - Puritan
(High angle)
58
2. Produksi
yang menjadi penentu keberhasilan dari perancangan yang telah dibuat, oleh
karena itu kita perlu tata cara penggunaan kamera, yang menjadi hal
terpenting ialah mencari angle yang tepat. Berikut beberapa teknik dalam
a. Eye level adalah sudut pandang kamera dengan posisi kamera setara
melihat subjek yang akan direkam pada satu garis lurus (Pratama, 2015:
21).
c. Low angle adalah sudut pandang kamera dengan posisi kamera dibawah
objek.
d. Bird eye view adalah pengambilan gambar dengan kamera di atas objek
type shot juga tidak kalah penting dalam memproduksi sebuah film.
tampak jelas terlihat secara total dari ujung rambut hingga kaki beserta
latar belakangnya.
diambil dari lutut sampai kepala sehingga figure terlihat lebih jelas serta
tertuju penuh pada wajah sehingga tekstur rambut tampak terlihat lebih
jelas.
diambil dari kepala hingga dagu sehingga gerakan apapun dari wajah
akan ditonjolkan.
60
merupakan hal yang paling penting karena sudut pandang kamera diartikan
maksud kedalam frame (Karwandi dkk, 2015: 70). Pada saat tahap produksi
3. Pasca Produksi
langkah terakhir dalam proses pembuatan film. Dengan kata lain, proses ini
disebut juga dengan proses pengeditan. Pengeditan itu sendiri melewati dua
dan menandai dengan music dan suara hingga mencapai tahap rendering
video-video yang telah direkam untuk menjadikan sebuah alur cerita. Proses
1. Proses editing.
Gambar 2.33
Proses Editing
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2022
D. HASIL PERANCANGAN
a. Bagian Awal
Gambar 2.34
Bagian Awal Film Dokumenter Poster Jalanan
Sumber: Dokumen Pribadi, 2022
63
b. Bagian Isi
Gambar 2.35
Bagian Isi Film Dokumenter Poster Jalanan
Sumber: Dokumen Pribadi, 2021
c. Bagian penutup
Gambar 2.36
Bagian Penutup Film Dokumenter Poster Jalanan
Sumber: Dokumen Pribadi, 2022
64
Films yang di mana akan menjadi salah satu karya yang siap
2. Media Pendukung
a. Platform Youtube
youtube dengan ukuran frame size wide 16 : 9 50fps 1080p (1440 x 1080)
berdurasi ± 7 menit.
Gambar 2.37
Media YouTube
Sumber: Dokumen Pribadi, 2023
65
b. Poster Film
ukuran A3.
Gambar 2.38
Media Poster Film
Sumber: Dokumen Pribadi, 2023
66
c. X-banner
Banner juga menjadi salah satu media pendukung untuk promosi dengan
Gambar 2.39
Media X-Banner
Sumber: Dokumen Pribadi, 2023
67
d. Sticker
lembaran kertas kecil atau plastik yang dapat ditempelkan. Jika dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia stiker adalah lembaran kecil kertas atau
plastik yang ditempel. Sticker adalah media promosi yang ditempel atau
Gambar 2.40
Media Stiker
Sumber: Dokumen Pribadi, 2023
e. Tote Bag
dengan dua buah tali pegangan dan ada perekat untuk penutupnya.
Gambar 2.41
Media Totebag
Sumber: Dokumen Pribadi, 2023
f. Tumbler
dan biasanya terbuat dari plastic, kaca atau baja nirkarat. Alasan memilih
Gambar 2.42
Media Tumbler
Sumber: Dokumen Pribadi, 2023
69
g. Zine
yourself), baik dari segi filosofis bahwa, setiap orang dapat menciptakan
Gambar 2.43
Media Zine
Sumber: Dokumen Pribadi, 2023
oleh daya tarik penglihatan atau pun rasa-rasa tertentu karena adanya
pertimbangan dalam tindakan. Booth ini tidak hanya untuk melihat film
Gambar 2.44
Penempatan Media atau Display
Sumber: Dokumen Pribadi, 2023
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
ditempel di ruang publik biasa disebut oleh kalangan penggiat street art
strategis agar semua orang dapat melihat dan membacanya. Oleh karena itu
daya kritis dalam street art menunjukkan seni memang tak bisa dipisahkan
dengan realitas kehidupan sosial di masyarakat. Seni juga tidak bisa berdiam
jika ada ketimpangan dalam kehidupan. Dengan bahasa dan style yang
akan terus berekspresi meskipun wahana atau wadah mereka banyak yang
yang di mana akan menjadi salah satu karya yang siap dipersembahkan
72
73
B. Saran
kehidupan kita.
atau seni jalanan yang lain, diharapkan dapat dibuatkan media dalam
bentuk buku informasi atau film infografik secara lengkap dan terperinci
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Pustaka Pelajar.
Cipta.
Press.
Studium.
Elisabeth, N., Yulika, F., & Waspada, A. E. B. (2018). Desain Komunikasi Visual
Iklan Layanan Masyarakat tentang Pelecehan Seksual pada Anak di Kota
Medan. ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual &
Multimedia, 4(02), 188-
195. https://doi.org/10.33633/andharupa.v4i02.1683
Harsanto, P. W. (2019, September). Desain Komunikasi Visual (DKV) dalam Era
Revolusi Industri 4.0. In Sandyakala: Prosiding Seminar Nasional Seni,
Kriya, dan Desain (Vol. 1, pp. 10-15)
Harsono, FX. (2002). “Kerakyatan dalam Seni Lukis Indonesia: Sejak Persagi
Karwandi., Roihan, A., & Aini, Q. (2015). Prinsip Dasar Pengambilan Gambar
Kusmayadi, Dima M. (2015). Kajian Visual Street Art di Ruang Publik Kota
Kusrianto, Adi (2006). Panduan Desain Komunikasi Visual. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Megawati. (2017). Pengaruh Media Poster terhadap Hasil Belajar Kosakata Bahasa
Rosdakarya.
Muflihun, Imam. (2017). Kajian Semiotis Poster Anti-Tank Karya Andrew Lumban
Rosdakarya
Nugroho, Faozan T. (2021). Pengertian Poster, Ciri-ciri, Tujuan, Fungsi, dan Jenis-
https://m.bola.com/ragam/read/4475602/pengertian-poster-ciri-ciri-tujuan-
Desember 2021).
Rahmadana, N. M. S., (2016). Pengaruh Display Produk dan Suasana Toko
Pamungkas, Aryo A. (2012). Karakteristik Poster Tema Sosial dan Politik Produksi
Komunitas Taring Padi Tahun 2009-2010. Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni
Permana, R. S. M., Puspitasari, L., & Indriani, S. S. (2018). Strategi Promosi pada
https://doi.org/10.24198/ptvf.v2i2.20818.
Putra, Ferdhi F. (2023). Budaya Zine dan Kemunculan Anarkisme di Indonesia. Vol
Malang.
poster-untuk-penyampaian-pesan-pengertian-tujuan-dan-jenisnya?page=5
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (2007). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Alfabeta.
Supriyanto, Enin. (2003). Sejarah Poster: Selembar Poster dan Ruang Demokrasi.
dan-ruang-demokrasi_10.html
Yogyakarta: Andi.
Sutanto, Sergius. (2017). Chairil Anwar Ini Kali Tak Ada yang Mencari Cinta.
Jakarta.
Komunikasi, 6, 152-173.
https://wadezig.com/wheatpaste-poster/
2. Nama : Kuninghitam
(Anonim)
Tempat / Tanggal Lahir :-
Pekerjaan : Street Artist
Waktu wawancara : Sabtu, 1
Januari 2022
Tempat wawancara : Kediaman
Kuninghitam
Kompetensi sesuai objek penelitian : Pelaku Street
Art
DAFTAR RIWYAT HIDUP PENULIS
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pandangan pribadi Seni jalanan sebenarnya merupakan
mengenai seni jalanan? seni rupa yang di luar konteks seni-seni
tradisional dan mengaplikasikannya di
jalanan. Seperti di dinding kota dan
tempat umum lainnya yang biasa
menjadi tempat bagi pelaku
vandalisme.
2. Bagaimana latar belakang Mulai turun ke dunia street art di tahun
Pasted Wasted sebagai nama 2010, sampai saat ini masih aktif dalam
untuk karya-karya Deka dunia street art, walaupun tidak seaktif
Witara? dulu setidaknya Saya masih berusaha
eksis di dunia street art.
3. Kenapa memilih poster dan Wheatpaste atau poster itu lebih mudah
bagaimana perkembangan diterima oleh khalayak umum juga
poster dari masa kemerdekaan penikmat street art itu sendiri. Saya
sampai saat ini? sudah mencoba berbagai macam
cabang street art itu sendiri seperti
mural, graffiti dan stensil, menurut
Saya yang cocok untuk diri Saya
pribadi adalah poster atau wheatpaste.
Kenapa cocok untuk Saya karena
poster itu murah, mudah dikerjakan,
muah dibaca dan diterima serta cepat
dalam pembuatannya.
Poster dalam perkembangannya cukup
bagus untuk media propaganda, karena
dari zaman kemerdekaan poster
dipakai untuk alat propaganda. Untuk
memberitakan suatu kebenaran dan
menyebarkan suatu pendapat tentang
apa yang benar dan apa yang salah.
4. Apa harapan untuk setiap karya Didengar atau dibacanya konteks dari
yang dilahirkan di jalanan? karya Saya tentu Saya sangat berharap.
Apalagi ketika Saya melakukan aksi
poster dengan memasukan keresahan
yang kebanyakan orang alami. Di situ
Saya sangat berharap agar pesan yang
Saya sampaikan dapat diterima dengan
baik bagi masyarakat.
Nama : Kuninghitam (Anonim)
Tempat / Tanggal Lahir :-
Pekerjaan : Street Artist
Waktu wawancara : 1 Januari 2021
Tempat wawancara : Kediaman Kuninghitam
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pandangan pribadi Seni jalanan adalah bentuk kesenian
mengenai seni jalanan? yang paling liar, bukan hanya bebas
menuangkan pikiran, ide/gagasan dan
keresahan tetapi juga bebas
menunjukan eksistesinya di setiap
perkotaan. Liar di sini adalah bebas
berkarya di jalan, tanpa memikirkan
peraturan-peraturan semacam
vandalisme dan sebagainya, karena
jalanan Saya pikir adalah tempat di
mana semua orang bisa melewatinya
dan seni jalanan hadir untuk
menyuguhkan suatu bentuk kebenaran
atas apa yang telah/sedang terjadi
dalam kehidupan.
2. Bagaimana latar belakang Saya memilih poster sebagai wadah
Kuninghitam sebagai nama dari karya-karya Saya karena poster itu
untuk karya-karya wheatpaste sesuatu yang mudah untuk dibuat atau
atau poster? dikerjakan, khususnya dalam media
digital serta mudah untuk
penerapannya di jalanan.
3. Tujuan terjun ke dalam seni Tujuan terjun ke dalam seni jalanan
jalanan? yang pertama untuk menunjukan
eksistensi karya Saya, karena bisa
disebut karya ketika kita
mempublikasikannya dan Saya
memilih mempublikasikan karya Saya
di jalanan. Yang kedua untuk berbaur
kepada masyarakat dalam bentuk karya
dengan menyuguhkan keresahan-
keresahan individu atau semua orang
alami.
4. Di manakah tempat yang paling Tempat yang strategis membuat poster
stategis untuk menempel poster dapat dilihat orang-orang seperti papan
di jalan? reklame, gardu listrik, halte bis kota,
dinding kota dan banyak lagi.
5. Bagaimana tanggapan Ini memang merupakan suatu tindakan
mengenai tindakan ilegal di ilegal, tetapi Saya mengartikan
jalan? tindakan ilegal itu sebagai bentuk
pemberontakan terhadap aturan-aturan
yang memenjarakan kebebasan
berekspresi. Apakah perampasan
lahan, pembakaran hutan dan tambang
batu bara bukan tindakan illegal bagi
alam? Justru itulah bentuk vandalisme
yang paling nyata.