Anda di halaman 1dari 164

EFEKTIVITAS MEDIA COMIC STRIP PADA

PEMBELAJARAN MATERI PEWARISAN SIFAT


DI SMP N 2 TAMAN KAB. PEMALANG DENGAN
PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI,
VISUAL, INTELEKTUAL)

SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Oleh
Teti Elina
4401405007

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2009
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang


berjudul ”Efektivitas Media Comic strip pada Pembelajaran Materi Pewarisan
Sifat di SMP N 2 Taman Kab. Pemalang dengan Pendekatan SAVI (Somatis,
Auditori, Visual, Intelektual)” disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan
arahan dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam Daftar Pustaka dibagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan
untuk memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun.

Semarang, Juni 2009

Teti Elina
4401405007

ii
ii

iii
ABSTRAK

Elina, Teti. 2009. Efektivitas Media Comic strip pada Pembelajaran


Materi Pewarisan Sifat di SMP N 2 Taman Kab. Pemalang dengan
Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual). Skripsi,
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Dr. drh. R. Susanti,
MP. dan Drs. Ibnul Mubarok

Hasil observasi di SMP N 2 Taman memberikan gambaran bahwa


pembelajaran biologi didominasi oleh guru, penggunaan media untuk
meningkatkan minat dan motivasi siswa belum efektif sehingga siswa
cenderung pasif. Materi pewarisan sifat merupakan materi yang relatif sulit
dipahami oleh siswa karena sebagian dari materi berupa hitungan. Salah satu
upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi pewarisan sifat
adalah penggunaan comic strip sebagai media belajar yang dipadukan dengan
pendekatan SAVI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas
pembelajaran materi pewarisan sifat menggunakan media comic strip dengan
pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual).

Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 2


Taman. Sampel yang digunakan adalah kelas IX A dan IX B sebagai kelas
eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran menggunakan media comic
strip dan pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual). Jenis
penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain the one shot case
study. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media comic
strip dengan pendekatan SAVI pada materi pewarisan sifat, sedangkan variabel
terikatnya adalah hasil belajar, dan aktivitas siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai hasil belajar siswa sudah


mencapai indikator keefektifan yaitu sebanyak 95 % siswa tuntas belajar
dengan rata-rata nilai akhir sebesar 80,05. Demikian pula keaktifan siswa
secara klasikal mempunyai kriteria sangat tinggi pada pertemuan 1, 2, 3, dan 4
yaitu berturut – turut sebesar 95%, 98,75 %, 98,75 %, dan 98,75 %.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa


media comic strip dan pendekatan SAVI sangat efektif diterapkan pada
pembelajaran materi pokok pewarisan sifat di kelas IX SMP Negeri 2 Taman
tahun ajaran 2008 / 2009.

Kata kunci : Comic strip, Pendekatan SAVI, Pewarisan sifat, Hasil belajar,
Aktivitas siswa

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul
“Efektivitas Media Comic Strip pada Pembelajaran Materi Pewarisan Sifat di
SMP N 2 Taman Kab. Pemalang dengan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori,
Visual, Intelektual)”.
Dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa
terimakasih kepada semua pihak yang telah dengan ikhlas memberikan masukan
dan kontribusi dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini, antara lain :
1. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah member ijin untuk
melaksanakan penelitian.
2. Ketua Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah
membantu dalam hal administrasi.
3. Dr. drh. R. Susanti, MP, selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan
waktu untuk membimbing, dan mengarahkan penulis selama menyusun
skripsi.
4. Drs. Ibnul Mubarok, selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan
waktu untuk membimbing serta mengarahkan penulis dalam penyusunan
skripsi.
5. Ir. Tuti Widianti, M. Biomed, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
masukan serta mengarahkan penulis dalam penyempurnaan skripsi.
6. Kedua orang tua dan kakak-kakakku yang selalu mendoakan dan memberi
semangat demi terselesaikannya skripsi ini.
7. Bapak Hernanto, S. Pd, M. Pd, selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Taman
yang sudah mengijinkan penelitian.
8. Bapak Prasojo, selaku guru Biologi SMP Negeri 2 Taman yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan masukan dan kerjasama
selama penelitian.

v
9. Teman – teman kost dan biologi angkatan 2005 serta orang – orang
terdekatku yang sudah menemani, membantu, dan memberikan semangat dan
doa demi terselesaikanya skripsi ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang menjadi
bagian dari setiap peristiwa yang penulis alami.

Tidak ada sesuatupun yang dapat penulis berikan sebagai imbalan kecuali
untaian doa, ”Semoga amal baik yang telah diberikan berbagai pihak kepada
penulis mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT”. Akhirnya penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri pada khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.

Semarang, Juni 2009


Penulis

vi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... ii
PENGESAHAN ............................................................................................ iii
ABSTRAK..................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………. x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 3
C. Penegasan Istilah ................................................................. 3
D. Tujuan Penelitian ................................................................ 5
E. Manfaat Penelitian .............................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka ................................................................. 6
B. Hipotesis Penelitan .............................................................. 14
BAB III METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel ........................................................... 15
B. Variabel Penelitian .............................................................. 15
C. Rancangan Penelitian .......................................................... 15
D. Prosedur penelitian .............................................................. 16
1. Persiapan ...................................................................... 16
2. Pelaksanaan Penelitian ................................................. 21
3. Analisis hasil penelitian ................................................ 22
E. Data dan Cara Pengumpulan Data ...................................... 22
F. Metode Analisis Data ......................................................... 23

vii
G. Indikator Kerja..................................................................... 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................... 27
B. Pembahasan ......................................................................... 30
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ............................................................................. 38
B. Saran.................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 39
LAMPIRAN – LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rekapitulasi Validitas Hasil Uji Coba Instrumen ....................................18


2. Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Hasil Uji Coba Instrumen ……………19
3. Rekapitulasi Daya Pembeda Hasil Uji Coba Instrumen ..........................20
4. Soal Uji Coba Tes Evaluasi Akhir ……………………………………...21
5. Hasil Analisis Data Hasil Belajar Siswa Setelah Proses Pembelajaran ...27
6. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Selama Pembelajaran ……………….28
7. Hasil Observasi Kinerja Siswa Selama Proses Pembelajaran .................29

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Histogram Distribusi Keaktifan Siswa Selama Proses Pembelajaran.............28


2. Histogram Distribusi Kinerja Siswa Selama Proses Pembelajaran………….29

x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus...... ............................................................................................ 42
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................... 49
3. Comic strip ........................................................................................... 57
4. Lembar Diskusi Siswa (LDS) .............................................................. 75
5. Lembar jawab LDS .............................................................................. 84
6. Lembar praktikum ................................................................................ 88
7. Lembar jawab praktikum ..................................................................... 92
8. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ............................................................ 93
9. Lembar jawab LKS .............................................................................. 97
10. Kisi – kisi soal tes evaluasi akhir ......................................................... 99
11. Soal tes evaluasi akhir .......................................................................... 102
12. Analisis validitas, Daya beda, Tingkat kesukaran, dan Reliabilitas
soal tes evaluasi akhir……………………………………………... 109

13. Daftar nama siswa kelas sampel .......................................................... 120


14. Rekapitulasi nilai akhir siswa kelas sampel .........................................    122 
15. Rubrik lembar aktivitas siswa ..............................................................    124 
16. Lembar Observasi Aktivitas Siswa …………………………………. 126
17. Rekapitulasi hasil observasi aktivitas siswa kelas sampel .................. 127 
18. Lembar observasi kinerja siswa............................................................    129 
19. Rekapitulasi hasil observasi kinerja siswa kelas sampel……………. 130
20. Lembar penilaian afektif……………………………………………. 132
21. Rekapitulasi penilaian afektif  kelas sampel …………………………   133
22. Lembar angket tanggapan siswa ……………………………………..   134
23. Rekapitulasi angket tanggapan siswa ...................................................    135 
24. Contoh lembar jawab soal yang diisi oleh siswa……………………... 136 
25. Contoh lembar observasi yang diisi oleh observer …………………... 140 
26. Contoh angket yang diisi oleh siswa ………………………………… 142 
27. Surat Keterangan Usulan Pembimbing ……………………………… 144 

xi
28. Surat Keterangan Permohonan Ijin Observasi dan Penelitian ………. 145 
29. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ....................................    146 
30. Foto – Foto Penelitian ……………………………………………….. 147 

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan siswa dalam
rangka pencapaian tujuan pembelajaran. Di dalam kegiatan pembelajaran, guru
harus berpegang pada prinsip-prinsip dasar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Adapun prinsip dasar KBM pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) antara lain berpusat pada siswa,
mengembangkan kreativitas siswa, menciptakan kondisi menyenangkan dan
menantang, mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai,
menyediakan pengalaman yang beragam, dan belajar melalui berbuat. Prinsip
KBM akan mencapai hasil maksimal jika memadukan berbagai metode dan
teknik serta pendekatan belajar yang melibatkan sebanyak mungkin indera.
Namun, secara umum pembelajaran biologi di sekolah-sekolah masih
menggunakan metode ceramah dan tingkat dominasi guru dalam interaksi
belajar mengajar juga relatif tinggi sehingga membuat siswa cenderung pasif
dalam proses pembelajaran. Biologi hanya diajarkan dengan hafalan dan
penguasaan produk lebih diutamakan daripada proses dan sikap ilmiah. Fakta-
fakta tersebut menunjukan bahwa proses pembelajaran biologi saat ini semata-
mata ditujukan pada Learning to Know, sedangkan Learning to learn belum
tersentuh dengan memadai.
Padahal esensi biologi adalah menekankan pada pemberian pengalaman
secara langsung, sehingga siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah
keterampilan proses yang dapat mengungkap proses-proses penemuan. Bagi
seorang siswa, untuk membuat penemuan-penemuan ia harus melakukan
proses ilmiah, contohnya mengamati dan menafsirkan pengamatan,
menggolong-golongkan, memprediksi, menggunakan peralatan dan mengukur,
mengajukan pertanyaan, merumuskan hipotesis, merencanakan penyelidikan/
percobaan, menginterpretasikan/ membuat kesimpulan dan berkomunikasi.
Berdasarkan hasil observasi awal melalui wawancara, pembelajaran
1
2

biologi khususnya pada materi pewarisan sifat di SMP Negeri 2 Taman, masih
menunjukkan pembelajaran konvensional yaitu menggunakan model ceramah,
sehingga siswa merasa bosan, tidak menyenangkan (joyful) dan cenderung
pasif dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa menganggap materi
pewarisan sifat adalah materi yang sulit dan membosankan karena banyak
materi hafalan dan hitungan sehingga perlu adanya suatu media yang bisa
membuat suasana proses pembelajaran tidak terasa membosankan.
Melihat kenyataan di lapangan yang tidak sejalan dengan prinsip
Kegiatan Belajar Mengajar dalam KTSP maka penulis mencoba memadukan
antara penggunaan media comic strip dengan pendekatan SAVI (Somatis,
Auditori, Visual, Intelektual) pada materi pewarisan sifat di SMP Negeri 2
Taman. Penggunaan media comic strip dalam pembelajaran materi pewarisan
sifat dirasa efektif karena media comic strip dapat menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan dan tidak membosankan, comic mampu menyampaikan
informasi secara populer dan mudah dimengerti. Hal ini terjadi karena comic
memadukan kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur
cerita bergambar. Teks pada comic dengan penggunaan bahasa yang sederhana
membuat informasi lebih mudah dimengerti, dan alur cerita membuat informasi
lebih mudah diikuti dan diingat.
Kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru merupakan penyediaan
pengalaman belajar bagi siswa. Hal ini menuntut perlunya guru memahami
modus atau pola pengalaman belajar siswa dan kemungkinan hasil belajar yang
dicapainya, ada beberapa pola pengalaman belajar dan kemungkinan hasil
belajar yang dapat dicapai yaitu :
- Apabila kita belajar dengan cara membaca maka kita ingat 10% dari yang
kita baca.
- Apabila kita belajar dengan cara mendengar maka kita ingat 20% dari yang
kita dengar.
- Apabila kita belajar dengan cara melihat maka kita ingat 30% dari yang
kita lihat.
3

- Apabila kita belajar dengan cara melihat dan mendengar maka kita ingat
50% dari yang kita lihat dan dengar.
- Apabila kita belajar dengan cara mengatakan maka kita ingat 70% dari
yang kita katakan.
- Apabila kita belajar dengan cara melihat, mengatakan, mendengar, dan
melakukan maka kita ingat 90% dari apa yang kita lihat, dengar, katakan
dan lakukan, karena hal itu akan melibatkan lebih banyak alat indera dalam
proses belajar (Magnesen 1983 diacu dalam De porter et al. 2005).
Sejalan dengan beberapa pola pengalaman belajar di atas, pendekatan
SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) dalam pembelajaran biologi
merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang memanfaatkan keterlibatan
indera sebanyak mungkin sehingga pembelajaran dapat berpusat pada siswa
dan mengembangkan kreativitas siswa. Pendekatan SAVI juga mampu untuk
menyediakan pengalaman belajar yang beragam sehingga siswa diharapkan
dapat mengungkap, dan menyelesaikan masalah serta dapat mengulang pada
kesempatan yang lain.

B. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah media comic
strip pada pembelajaran materi pewarisan sifat dengan pendekatan SAVI
efektif dilakukan pada materi pewarisan sifat di SMP Negeri 2 Taman?”

C. Penegasan Istilah
Untuk menghindari beragamnya penafsiran istilah yang digunakan dalam
penelitian perlu ditegaskan istilah-istilah sebagai berikut:
1. Efektivitas
Menurut kamus besar bahasa indonesia (Balai pustaka 1990) efektivitas
berasal dari kata efektif yang berarti ada efeknya, dapat membawa hasil,
berhasil guna (tentang usaha, tindakan). Mengacu dari pengertian tersebut,
efektivitas adalah tercapainya tujuan belajar dalam proses belajar mengajar
(Falentina 2008). Efektivitas dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu
4

keberhasilan dari suatu media comic strip pada pembelajaran biologi materi
pewarisan sifat dengan pendekatan SAVI. Penggunaan media comic strip
dengan pendekatan SAVI disebut efektif apabila:
a. rata-rata nilai akhir belajar siswa mencapai ≥ 70
b. lebih dari 75% siswa memperoleh nilai akhir belajar ≥ 70 sesuai dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh SMP N 2 Taman.
c. keaktifan siswa dalam pembelajaran termasuk dalam kategori tinggi.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar
setelah mengalami aktivitas belajar (Anni 2005). Yang dimaksud hasil belajar
dalam penelitian ini adalah hasil belajar aspek kognitif, dan afektif, yang
diperoleh siswa setelah belajar sesuai dengan indikator pada silabus.
3. Comic Strip
Istilah "comic strip" (komik strip) mengacu kepada gambar maupun
urutan gambar yang menuturkan sebuah cerita. Comic ini biasanya hanya
terdiri dari beberapa panel gambar. Terkadang cerita yang disampaikan selesai
dalam satu rangkaian, namun ada pula yang disajikan bersambung. Jadi media
comic strip adalah media comic yang berbentuk lembaran-lembaran bingkai
kolom (Kurnia 2008).
4. Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual)
Pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas
intelektual dan lebih banyak melibatkan alat indera (Meier 2005).
5. Materi Pewarisan Sifat
Salah satu standard kompetensi pada silabus biologi SMP kelas IX
adalah memahami kelangsungan hidup makhluk hidup (standard kompetensi 2)
yang mempunyai 4 macam kompetensi dasar yaitu mengidentifikasi
kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleski alam, dan
perkembangbiakan (kompetensi dasar 2.1), mendeskripsikan konsep pewarisan
sifat pada makhluk hidup (kompetensi dasar 2.2), mendeskripsikan proses
pewarisan sifat dan hasil pewarisan sifat beserta penerapannya (kompetensi
dasar 2.3), mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam mendukung
5

kelangsungan hidup manusia melalui produksi pangan (kompetensi dasar 2.4).


Sesuai dengan latar belakang di atas maka materi yang akan diteliti hanya
materi mengenai pewarisan sifat yang mempunyai 2 kompetensi dasar yaitu
mendeskripsikan konsep pewarisan sifat pada makhluk hidup (kompetensi
dasar 2.2) dan mendeskripsikan proses pewarisan sifat dan hasil pewarisan sifat
beserta penerapanya (kompetensi dasar 2.3). Materi pewarisan sifat pada
silabus biologi SMP kelas IX terdiri dari sub konsep sifat beda dan penurunan
sifat yang meliputi gen dan kromosom, letak kromosom, jumlah kromosom,
istilah dalam penurunan sifat, serta menentukan rasio persilangan monohibrid
dan dihibrid ( Purwanto dan Nugroho 2008 ).

D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas
pembelajaran materi pewarisan sifat menggunakan media comic strip dengan
pendekatan SAVI di SMP Negeri 2 Taman.

E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat bagi :
1. Siswa
a. Dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk mempelajari materi
pewarisan sifat.
b. Mempermudah memahami materi pewarisan sifat.
c. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui pembelajaran yang
menyenangkan.
2. Guru
a. Memotivasi guru untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan
meningkatkan kemampuan guru membuat media belajar yang menarik.
b. Guru dapat mengetahui media belajar yang efektif digunakan untuk
proses pembelajaran pewarisan sifat.
c. Memberi alternatif penggunaan pendekatan SAVI dalam pembelajaran.
d. Memacu kreatifitas guru untuk mengembangkan media pembelajaran.
6

3. Sekolah
a. Hasil penelitian merupakan masukan berharga bagi sekolah dalam upaya
meningkatkan dan mengembangkan proses pembelajaran biologi yang
lebih baik.
b. Sebagai bahan acuan penggunaan variasi media dan pendekatan
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan kualitas
kelulusan.
4. Peneliti
Meningkatkan kreativitas dan keterampilan dalam memilih media dan
pendekatan belajar yang efektif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka
1. Belajar dan Hasil Belajar
Belajar berperanan penting dalam perkembangan, perubahan
perilaku, kebiasaan, sikap, tujuan, kepribadian bahkan persepsi manusia
(Anni 2005). Belajar adalah proses perubahan perilaku, berkaitan dengan
pengalaman dan latihan.
Pengertian belajar menurut Sudjana (2008) adalah suatu proses
yang ditandai adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai
hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti
perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,
ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain pada
individu.
Menurut Hamalik (2007), belajar adalah suatu proses perubahan
tingkah laku individu melalui interaksi individu dengan lingkungan.
Gagne dan Berliner menyatakan bahwa belajar merupakan proses yang di
dalamnya terjadi perubahan tingkah laku karena hasil dari pengalaman
(Anni 2005).
Pembelajaran Biologi menekankan pada pemberian pengalaman
secara langsung. Dimana siswa dibekali dengan berbagai kemampuan
tentang cara “mengetahui” dan cara “mengerjakan” yang dapat membantu
siswa untuk memahami alam sekitar secara mendalam. Pemberian
pengalaman belajar secara langsung sangat ditekankan melalui
penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah
dengan tujuan untuk memahami konsep-konsep dan mampu memecahkan
masalah.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya (Sudjana 2008). Benyamin S. Bloom
serta Gagne & Berliner dalam Anni (2005) mengusulkan tiga taksonomi
7
8

yang disebut dengan ranah belajar, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan
ranah psikomotorik.
Sesuai dengan indikator yang terdapat pada silabus biologi SMP
kelas IX tentang materi pewarisan sifat maka dalam penelitian ini hanya
dilakukan penilaian pada 2 ranah yaitu ranah kognitif, dan afektif.
Penilaian ranah kognitif diambil dari hasil penjumlahan nilai LDS, nilai
tugas, dan dua kali nilai evaluasi akhir kemudian dibagi 4, sedangkan
penilaian ranah afektif dilakukan 6dengan pengisian angket tentang sikap
mereka setelah proses pembelajaran.
Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan,
kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup
kategori pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension),
penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan
penilaian (evaluation). Ranah kognitif dapat dilatih dengan memberikan
tugas berupa : pendalaman teori yang berhubungan dengan tugas yang
akan dilakukan, menggabungkan berbagai teori yang telah diperoleh,
menerapakan teori yang pernah diperoleh pada problem yang nyata.
Hasil pembelajaran ranah afektif berhubungan dengan perasaan,
sikap, minat dan nilai. Kategori tujuan pembelajaran ranah afektif
meliputi penerimaan (receiving), penanggapan (responding), penilaian
(valuing), pengorganisasian (organization), dan pembentukan pola hidup
(organization by a value complex). Ranah afektif dapat dilatih dengan
cara: merencanakan kegiatan sendiri, bekerja sama dalam kelompok
kerja, disiplin dalam waktu dan perilaku, bersikap jujur dan terbuka,
menghargai ilmunya.

2. Comic Strip Sebagai Media Belajar


Menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia (1990) media comic
adalah rangkaian gambar-gambar yang keseluruhanya merupakan
rentetan suatu cerita. Gambar-gambar tersebut dilengkapi balon-balon
ucapan dan disertai narasi sebagai penjelasan.
9

Istilah Comic awalnya digunakan untuk menyebut pertunjukan


komedi atau komedi panggung yang umumnya dilakukan secara monolog
di Amerika. Paralel dengan itu, di Inggris muncul istilah cartoon yang
berasal dari kata cartone, yang berarti karton/ kertas keras. Saat itu karton
digunakan untuk membuat sketsa lukisan istana yang banyak berisi
sindiran terselubung terhadap pejabat istana. Kemudian muncul istilah
cartoon strip untuk menyebut kartun yang dibuat dalam beberapa panel/
bingkai gambar. Di Amerika, karena cartoon strip isinya mirip dengan isi
monolog komedi, maka disebut comic strip. Comic Strip ini dimuat di
media massa secara berkala (Oyasujiwo 2007).
Comic merupakan media kartun, mirip cerita bergambar. Media
comic terdiri dari beberapa jenis yaitu :
2.1 Buku komik ( comic book )
Rangkaian gambar-gambar, tulisan dan cerita dikemas dalam bentuk
sebuah buku (terdapat sampul dan isi). Buku komik (comic book) ini
sering disebut sebagai komik cerita pendek, yang biasanya dalam
buku komik berisikan 32 halaman, ada juga yang 48 halaman dan 64
halaman, dimana didalamnya berisikan isi cerita, iklan, dan lain-lain.
2.2 Komik potongan ( comic strip )
Comic strip artinya penggalan-penggalan gambar yang
disusun/dirangkai menjadi sebuah alur cerita pendek. Namun isi
ceritanya tidak terpaku harus selesai disitu bahkan bisa juga
dijadikan suatu cerita bersambung/berseri. Biasanya terdiri dari 3
hingga 6 panel atau sekitarnya. Komik Potongan (Comic Strip) ini
biasanya disajikan dalam tampilan harian atau mingguan disebuah
surat kabar, majalah maupun tabloid/buletin. Penyajian isi cerita juga
dapat berupa humor atau cerita yang serius yang asyik untuk disimak
setiap periodenya hingga tamat. Istilah "comic strip" (komik strip)
mengacu kepada gambar maupun urutan gambar yang menuturkan
sebuah cerita. Salah satu contoh comic strip ini dapat kita lihat pada
harian "Kompas", seperti "Panji Koming", "Konpopilan", dan lain-
10

lain pada edisi Minggu yang mewakili comic strip Indonesia (Kurnia
2008).
Dalam penelitian ini digunakan media comic strip yang berbentuk
lembaran-lembaran yang terbagi menjadi kotak-kotak gambar yang
disesuaikan dengan ukuran kertas. Media comic dalam penelitian ini
bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami rumusan yang
abstrak dan sukar, merangsang terjadinya perubahan kognitif dengan
meningkatkan kemampuan menggambarkan hakekat suatu pesan dalam
bentuk yang menyerupai sesungguhnya. Media comic mempunyai
kelebihan adanya keterpaduan gambar yang mengandung pesan-pesan
pengetahuan sehingga diharapkan mampu mengatasi keterbatasan
berpikir visual pada peserta didik serta memperjelas sajian-sajian yang
abstrak. Adanya intruksi yang berupa kata-kata dalam visual
memungkinkan terjadinya perubahan pada aspek kognitif peserta didik.
Dengan rangsangan visual yang dipadukan dengan gambar-gambar
peserta didik diharapkan pula lebih mudah memahami materi pewarisan
sifat.

3. Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual)


Pendekatan SAVI merupakan pembelajaran yang menggabungkan
gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaaan semua indera
(Meier 2005). Unsur-unsur belajar SAVI meliputi Somatis, Auditori,
Visual, Intelektual :
3.1 Somatis
Belajar somatis berarti belajar dengan indera peraba, kinestetis, praktis,
melibatkan fisik dan menggunakan serta menggerakkan tubuh sewaktu
belajar untuk merangsang hubungan pikiran-tubuh. Unsur belajar
somatis dapat dilakukan dengan menciptakan suasana belajar yang
membuat orang bangkit dan berdiri dari tempat duduk serta aktif
secara fisik. Menurut Meier 2005, seseorang dikatakan bergerak ketika
: Membuat model dalam suatu proses atau prosedur, Secara fisik
11

menggerakkan berbagai komponen dalam suatu proses atau sistem,


Memeragakan suatu proses, sistem atau seperangkat konsep,
Mendapatkan pengalaman, mendiskusikan, dan merefleksikannya,
Melengkapi suatu tugas dari guru yang memerlukan kegiatan,
Menjalankan pelatihan belajar aktif (simulasi, permainan belajar).
3.2 Auditori
Belajar auditori merupakan cara belajar standar secara umum. Semua
pembelajar (terutama yang memiliki kecenderungan auditori yang
kuat) belajar dari suara, dialog, membaca keras, menceritakan kepada
orang lain apa yang baru saja dialami, didengar, dipelajari, berbicara
dengan diri sendiri, mengingat bunyi dan irama, mendengarkan kaset
dan mengulang suara dalam hati (Meier 2005). Lebih lanjut disebutkan
bahwa cara-cara meningkatkan penggunaan sarana auditori dalam
belajar, adalah dengan : Menceritakan kisah-kisah yang mengandung
materi pembelajaran, Meminta pembelajar mempraktekkan suatu
keterampilan, dan kemampuan sambil mengucapkannya secara
terperinci, Mengajak pembelajar membuat hafalan, Meminta
pembelajar berkelompok dan berbicara tentang apa yang sedang
mereka pelajari.
3.3 Visual
Para pembelajar visual lebih mudah belajar melalui melihat sesuatu
yang sedang dibicarakan atau dibahas. Pada pembelajar visual, belajar
paling baik jika dapat melihat contoh dari dunia nyata, diagram, peta
gagasan, gambar dan gambaran dari suatu konsep. pembelajaran lebih
visual jika melalui pengamatan dunia nyata, benda tiga dimensi seperti
diagram, video, grafik, peta, dan ikon alat bantu (Meier 2005).
3.4 Intelektual
Intelektual adalah sesuatu yang dilakukan pembelajar dalam pikiran
secara internal ketika menggunakan kecerdasan untuk merenungkan
pengalaman dan menciptakan hubungan, makna, rencana dan nilai dari
pengalaman. Belajar bukan hanya menyimpan informasi, namun juga
12

menciptakan makna, pengetahuan dan nilai yang dapat dipraktikan


oleh pikiran pembelajar. Aspek intelektual akan dicapai jika pelaku
belajar diajak menganalisis dan memecahkan masalah, mencari dan
menyaring informasi, merumuskan pertanyaan dan melahirkan gagasan
kreatif (Meier 2005).

4. Materi Pewarisan Sifat


Materi tentang pewarisan sifat pada silabus Biologi SMP kelas IX
meliputi:
4.1 Materi genetik
4.1.1 Gen adalah segmen – segmen DNA. Gen juga bisa berarti bagian
kromosom atau satu kesatuan kimia dalam kromosom yang
mengendalikan ciri genetik suatu makhluk hidup. Gen berfungsi
mengatur sifat-sifat yang akan diwariskan dari induk kepada
keturunanya. Selain itu, gen juga berfungsi mengatur
perkembangan dan metabolisme individu (Campbell et al. 2002).
4.1.2 Kromosom adalah benang-benang halus berfungsi sebagai
pembawa informasi genetik kepada keturunanya. Kromosom hanya
terdapat di dalam nukleus dan hanya dapat diamati dengan
mikroskop pada saat sel sedang membelah secara mitosis atau
meiosis. Ketika sel sedang membelah, di dalam inti terdapat
benang-benang halus yang dapat menyerap zat warna yang disebut
kromatin (chroma=berwarna, tin=benang). Pada tahap profase
benang-benang kromatin menebal dan memendek dan disebut
kromosom (chroma=berwarna, soma=badan). Di sepanjang
benang-benang kromatin terletak struktur yang disebut gen. Setiap
gen menempati tempat tertentu dalam kromosom yang disebut
lokus gen (Campbell et al. 2002).
4.1.3 Peranan mitosis dan meiosis dalam proses pewarisan sifat
Sifat-sifat menurun diwariskan induk kepada keturunanya melalui
sel kelamin yaitu sperma dan ovum atau serbuk sari dan putik.
13

Sperma memiliki inti sel yang di dalamnya mengandung kromosom


haploid. Ovum juga memiliki inti sel yang di dalamnya juga
mengandung kromosom haploid. Dengan cara berhubungan
seksual, sel sperma haploid dari bapak mencapai dan bersatu
dengan ovum haploid dari ibu. Penyatuan gamet ini dinamakan
fertilisasi. Hasil yang berupa telur yang dibuahi disebut zigot. Zigot
mengandung dua set haploid kromosom yang membawa gen-gen
yang mewakili garis keluarga ibu dan bapak (mengandung
kromosom dari sperma dan kromosom dari ovum sehingga disebut
diploid (2n) ). Bila terjadi pembuahan akan terbentuk zigot. Zigot
dan semua sel lain yang memiliki dua set kromosom dinamakan sel
diploid. Pada saat manusia berkembang dari zigot menjadi orang
dewasa yang telah matang secara seksual, gen dari zigot berpindah
secara tepat pada seluruh sel somatik tubuh melalui proses mitosis.
Satu – satunya sel tubuh manusia yang tidak dibuat melalui mitosis
adalah gamet, yang berkembang dalam gonad (indung telur pada
perempuan dan testis pada laki – laki). Sementara mitosis
mempertahankan jumlah kromosom, meiosis mengurangi jumlah
kromosom menjadi separuhnya. Sebagai hasilnya, sperma dan
indung telur manusia mempunyai set haploid yang terdiri dari 23
kromosom yang berbeda. Gametogenesis memulihkan kembali
kondisi haploid dan siklus hidup manusia berulang kembali dari
generasi ke generasi (Campbell et al. 2002).
4.2 Percobaan Mendel
Dalam suatu persilangan, akan ada sifat yang muncul atau sifat yang
tidak muncul pada keturunanya dari salah satu sifat induknya. Sifat
yang muncul pada keturunan dari salah satu induk dengan
mengalahkan sifat pasanganya disebut sifat dominan. Sebaliknya,
sifat yang tidak muncul pada keturunan karena dikalahkan oleh sifat
pasanganya disebut resesif. Tetapi, dapat pula terjadi dalam suatu
persilangan bahwa sifat yang muncul pada keturunanya merupakan
14

campuran dari kedua induknya. Sifat yang demikian itu disebut sifat
intermediet (dominan parsial).
Mendel melakukan penyerbukan silang dengan satu sifat beda yang
disebut monohibrid. Penyerbukan silang dengan dua sifat beda disebut
dihibrid sedangkan penyerbukan silang dengan banyak sifat beda
disebut polihibrid. Dari hasil percobaanya Mendel menyusun hipotesis
untuk menjelaskan peristiwa persilangan. Hipotesis yang
dikemukakan Mendel adalah sebagai berikut :
4.2.1 Bentuk alternatif gen (alel-alel yang berbeda) menjelaskan terjadinya
variasi pada karakter yang diwarisi. Contohnya gen untuk warna
bunga hadir dalam 2 bentuk yaitu satu untuk bunga ungu dan yang
lain untuk bunga putih.
4.2.2 Organisme mewarisi dua alel untuk setiap karakter, alel tersebut
berasal dari masing-masing induk
4.2.3 Jika kedua alel berbeda, maka salah satunya alel dominan
(diekspresikan sepenuhnya dalam penampakan organisme) dan alel
yang satunya merupakan alel resesif.
4.2.4 Pada saat pembentukan sel kelamin, pasangan gen memisah. Setiap
gamet akan menerima salah satu gen dari pasangan itu. Pada proses
pembuahan (fertilisasi), gen-gen itu akan berpasang-pasangan secara
acak. Dari hipotesis tersebut, Mendel dapat mengemukakan beberapa
hukum, yaitu :
4.2.4.1 Hukum I Mendel (Hukum segregasi atau hukum pemisahan alel –
alel dari suatu gen yang berpasangan). Dalam peristiwa
pembentukan sel kelamin (gamet), pasangan – pasangan alel
memisah secara bebas. Hukum ini berlaku untuk persilangan
monohibrid.
4.2.4.2 Hukum II Mendel (Hukum pengelompokan gen secara bebas atau
asortasi ). Dalam peristiwa pembentukan gamet, alel mengadakan
kombinasi secara bebas sehingga sifat yang muncul dalam
keturunanya beraneka ragam. Hukum ini berlaku untuk persilangan
15

dihibrid atau polihibrid (Campbell et al. 2002).


4.3 Teknologi reproduksi
Penerapan genetika telah banyak digunakan dalam bidang pertanian
dan peternakan untuk kesejahteraan manusia. Melalui genetika, para
ahli dapat memperoleh tanaman dan hewan ternak yang bersifat
unggul sehingga produksinya tinggi. Salah satu contoh teknologi
reproduksi yang telah dilakukan adalah :
4.3.1 Kloning yaitu upaya untuk memproduksi sejumlah individu yang
secara genetik identik.
4.3.2 Inseminasi buatan yaitu suatu cara atau teknik untuk memasukan
sperma ternak jantan yang telah diproses ke dalam alat reproduksi
ternak betina dengan alat khusus.
4.3.3 Bayi tabung yaitu suatu cara yang dilakukan untuk mempertemukan
sperma suami dengan ovum istrinya diluar tubuh sehingga terjadi
pembuahan (Saktiyono 2007).
Dalam penelitian ini, media comic strip digunakan pada materi
pewarisan sifat yang dipadukan dengan pendekatan SAVI karena materi
pewarisan sifat terdiri dari hitungan dan hafalan sehingga diperlukan
pemahaman dan penalaran dalam berpikir. Oleh sebab itu, gambar-gambar
dalam media comic strip merupakan jembatan yang dapat mempermudah
siswa dalam memahami materi pewarisan sifat. Selain itu, penggunaan
bahasa yang sederhana pada teks comic strip akan membuat materi yang
dipelajari lebih mudah diingat oleh siswa. Agar kegiatan belajar mengajar
dapat mencapai hasil maksimal tidak hanya diperlukan media saja tetapi
juga diperlukan suatu pendekatan belajar yang tepat sehingga penulis
mencoba untuk memadukan antara penggunaan media comic strip dengan
pendekatan SAVI karena pendekatan SAVI merupakan suatu pendekatan
belajar yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual
dan lebih banyak melibatkan alat indera. Dengan penggunaan pendekatan
SAVI diharapkan tidak hanya aktivitas visual peserta didik saja yang
berpengaruh dominan dalam KBM tetapi juga melibatkan aktivitas fisik
16

lainnya sehingga dapat mengatasi keterbatasan berpikir visual pada peserta


didik.

B. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
“ Penggunaan media comic strip dengan pendekatan SAVI efektif
digunakan pada pembelajaran materi pewarisan sifat di SMP Negeri 2
Taman”.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX semester II
SMP Negeri 2 Taman tahun ajaran 2008/2009 sebanyak 8 kelas. Sampel
yang digunakan adalah dua buah kelas dari delapan kelas yang berasal
dari populasi penelitian. Kedua kelas tersebut dijadikan sebagai kelas
eksperimen semua tanpa menggunakan kelas kontrol. Sampel dalam
penelitian ini diambil dengan teknik Random Sampling.

B. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas, dan
variabel terikat.
1. Variabel Bebas
Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi suatu kejadian.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran
menggunakan media comic strip dengan pendekatan SAVI pada
materi pewarisan sifat.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat yaitu variabel sebagai akibat dari variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar, dan
aktivitas, siswa pada pembelajaran materi pewarisan sifat.

C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain
the one shot case study. Pola penelitian yang diterapkan adalah dengan
membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan, dan kemudian
diukur akibatnya. Menurut Arikunto (1998), pola yang digunakan adalah
sebagai berikut :

17
18

X O

Keterangan :
X :kelas perlakuan (pembelajaran menggunakan media comic strip
dengan pendekatan SAVI).15
O : hasil belajar siswa pada kelas perlakuan tersebut.

D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu : tahap
persiapan, pelaksanaan, dan analisis hasil penelitian.
1. Persiapan Penelitian
Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
a. Observasi awal dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dan
analisis akar penyebab masalah melalui observasi langsung pada
proses belajar dan wawancara dengan guru bidang studi biologi.
b. penentuan tindakan solusi pemecahan masalah melalui penggunaan
media comic strip dengan pendekatan pembelajaran SAVI pada
materi pewarisan sifat.
c. Penyusunan instrumen pembelajaran berupa silabus, dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
d. Pembuatan media comic strip dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
- pembuatan karakter tokoh genetika dan beberapa karakter lain pada
kertas HVS kemudian diberi warna.
- Gambar yang telah diwarnai kemudian discan dan diprint.
e. Penyusunan Lembar Diskusi Siswa (LDS), lembar praktikum, dan
Lembar Kerja Siswa (LKS), Penyusunan alat evaluasi (tes) berupa
soal-soal pilihan ganda untuk penilaian aspek kognitif.
f. Penyusunan rubrik untuk lembar observasi aktivitas, rubrik untuk
lembar observasi kinerja siswa, penyusunan rubrik untuk penilaian
19

aspek afektif, serta kuesioner tanggapan siswa terhadap pembelajaran


yang diterapkan.
g. Uji coba alat evaluasi. Alat evaluasi ini berupa soal-soal pilihan
ganda yang terlebih dahulu diujicobakan di salah satu kelas di luar
sampel penelitian.
h. Analisis hasil uji coba instrumen. Analisis hasil uji instrumen adalah
sebagai berikut.
a) Analisis Validitas Soal
Valid artinya mampu mengukur apa yang hendak diukur. Validitas
dihitung untuk mengetahui butir-butir soal yang tidak memenuhi syarat
alat evaluasi (Arikunto 2002). Analisis validitas soal dalam penelitian ini
dilakukan terhadap validitas substansi soal dan validitas butir soal.
1) Validitas substansi soal
Pada tahap awal disusun kisi-kisi soal berdasarkan kurikulum yang
berlaku. Selanjutnya, kisi-kisi soal dikonsultasikan dengan guru
pengampu dan dosen pembimbing.
2) Validitas butir soal
Validitas tiap butir soal dihitung dengan rumus :

M p − M t p
r pbis =
St q

Keterangan :
Mp = rata – rata skor total yang menjawab benar pada butir soal
Mt = rata – rata skor total
St = Standart deviasi skor total
p = proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal
q = proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal
Harga rpbis yang diperoleh selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai r
tabel. Soal dikatakan valid Apabila rpbis ≥ r tabel.
Kriteria koefisien korelasi adalah :
0,000 – 0,200 : sangat rendah
20

0,201 – 0,400 : rendah


0,401 – 0,600 : cukup
0,601 – 0,800 : tinggi
0,801 – 1,000 : sangat tinggi
Berdasarkan perhitungan diperoleh r hitung, kemudian dikonsultasikan
dengan r tabel = 0,312. Item soal dikatakan valid jika r hitung > r tabel.
Perhitungan validitas dapat dilihat pada lampiran12 hasil perhitungan
validitas dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini :

Tabel 1. Hasil uji validitas soal uji coba*


Uji No. Soal Jumlah
validitas soal
Valid 1, 2, 3, 4, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 40
22, 24, 25, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 38, 39,
41, 43, 45, 46, 49, 51, 52, 53, 54, 55, 57, 60
Tidak 5, 6, 8, 11, 17, 21, 23, 26, 27, 33, 37, 40, 42, 44, 20
valid 47, 48, 50, 56, 58, 59
Jumlah 60
*perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 12
b) Analisis Reliabilitas Soal
Teknik uji reliabilitas dihitung dengan rumus KR-21:
⎛ k ⎞⎧ M (k − M ) ⎫
r1−1 = ⎜ ⎟⎨1 − ⎬
⎝ k − 1 ⎠⎩ k ⋅ Vt ⎭
Keterangan:
r1-1 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir soal
M = rata-rata skor
Vt = varians skor total
Harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel product moment
dengan taraf signifikan 5% jika r11 > r tabel product moment maka soal
yang diujicobakan bersifat reliabel (Arikunto 2002).
21

Tingkat reliabilitas adalah sebagai berikut :


Antara 0,801 – 1,00 : sangat tinggi
Antara 0,601 – 0,800 : tinggi
Antara 0,401 – 0,600 : cukup
Antara 0,201 – 0,400 : rendah
Antara 0,001 – 0,200 : sangat rendah
Berdasarkan perhitungan diperoleh r11= 0,846 (lampiran 12) dengan taraf
signifikan 5% dan n = 40 didapat r tabel = 0,312 karena r11 > r tabel
maka soal tes tersebut reliabel.

c) Tingkat Kesukaran Soal


Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sulit. Tingkat kesukaran suatu soal dihitung dengan rumus:
B
P=
JS
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = jumlah siswa yang menjawab benar
JS = jumlah seluruh peserta tes
Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut:
P = 0,00 : terlalu sukar
0,00 < P ≤ 0,30 : sukar
0,30 < P ≤ 0,70 : sedang
0,70 < P ≤ 1,00 : mudah
P = 1,00 : terlalu mudah (Arikunto 2002)
Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran soal maka soal yang
diuji cobakan ada yang termasuk dalam kategori sukar, sedang, dan
mudah. Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada
lampiran 12 Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada
tabel 2 berikut ini :
Tabel 2. Tingkat kesukaran soal uji coba*
22

Tingkat No. Soal Jumlah


kesukaran soal
Mudah 6, 11, 13, 15, 17, 19, 23, 26, 29, 30, 31, 40, 15
48, 52, 53
Sedang 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 24, 33
28, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 41, 43, 45, 47,
49, 51, 54, 55, 57, 58, 59
Sukar 1, 21, 22, 25, 27, 38, 41, 44, 46, 50, 56, 60 12
Jumlah 60
*perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 12
d) Daya Beda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk
membedakan murid pandai (kelompok upper) dengan murid tidak
pandai (kelompok lower). Kelompok upper dan lower ditentukan dengan
mengambil 27% sampel siswa pada kelompok upper dan 27% siswa dari
kelompok lower. Rumus yang digunakan untuk menghitung daya beda
soal adalah sebagai berikut:
Ba − Bb
DB =
Ja
Keterangan:
DB = daya pembeda soal
Ba = banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar
Bb = banyak siswa kelompok bawah yang menjawab benar
Ja = jumlah peserta kelompok atas/ bawah
Kriteria yang digunakan:
DB = 0,00 - 0,20 : daya beda soal jelek
DB = 0,20 – 0,40 : daya beda soal cukup
DB = 0,40 – 0,70 : daya beda soal baik
DB = 0,70 – 1,00 : daya beda soal baik sekali (Arikunto 2002).
Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda soal maka soal yang diuji
cobakan ada yang termasuk dalam kategori jelek, cukup, baik, dan baik
23

sekali. Contoh perhitungan daya beda soal dapat dilihat pada lampiran
12 Hasil perhitungan daya pembeda soal dapat dilihat pada tabel 3
berikut ini :
Tabel 3. Daya pembeda soal uji coba*
Daya pembeda No. Soal Jumlah soal
Jelek 3, 6, 8, 10, 11, 13, 17, 21, 23, 25, 26, 23
27, 31, 33, 37, 40, 42, 44, 47, 48, 50,
56, 58
Cukup 1, 2, 5, 7, 9, 14, 15, 16, 19, 20, 22, 24, 32
28, 29, 30, 32, 34, 36, 38, 39, 41, 43,
45, 46, 49, 51, 52, 53, 54, 57, 59, 60
Baik 4, 12, 18, 35, 55 5
Jumlah 60
*perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 12
Dari hasil analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda
soal, soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang
dinyatakan valid, reliabel, mempunyai daya beda dengan kriteria cukup,
dan baik. Adapun untuk taraf kesukaran soal dilihat komposisinya antara
soal yang sukar, sedang, dan mudah. Soal yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut
Tabel 4. Soal uji coba yang digunakan
Jenis soal Nomor butir soal
Digunakan Tidak digunakan
Pilihan ganda 2, 4, 7, 9, 12, 14, 15, 16, 18, 1, 3, 5, 6, 8, 10, 11, 13, 17,
19, 22, 24, 28, 29, 30, 34, 20, 21, 23, 25, 26, 27, 31,
35, 38, 39, 41, 43, 45, 46, 32, 33, 36, 37, 40, 42, 44,
49, 51, 52, 53, 54, 55, 57, 47, 48, 50, 56, 58, 59, 60
Jumlah 30 30
Jumlah 60
24

2. Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
a. Pelaksanaan pembelajaran pada materi pewarisan sifat menggunakan
media comic strip dengan pendekatan SAVI. Adapun tahap – tahap
pembelajaranya adalah sebagai berikut :
- Pengenalan media dan pendekatan belajar yang akan digunakan
oleh guru selama proses pembelajaran materi pewarisan sifat
- Pembentukan kelompok belajar yang terdiri dari 5 siswa untuk tiap
kelompok
- Pembagian Comic strip dan Lembar Diskusi Siswa (LDS) kepada
masing – masing kelompok
- Pelaksanaan diskusi kelompok
- Presentasi hasil diskusi kelompok
- Pembagian lembar praktikum pada masing – masing kelompok
- Pelaksanaan praktikum
- Pencatatan hasil praktikum dan analisis hasil praktikum yang
diperoleh
- Pemaparan hasil praktikum di depan kelas
- Pembagian Lembar Kerja Siswa (LKS)
b. Pengamatan terhadap aktivitas dan kinerja siswa selama proses
pembelajaran yang dilakukan oleh observer.
c. Pelaksanaan tes evaluasi akhir.

3. Analisis Hasil Penelitian


Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
a. Analisis terhadap data hasil belajar siswa, aktivitas dan kinerja siswa
selama proses pembelajaran, nilai afektif siswa, dan data tanggapan
siswa
b. Pembahasan dan kesimpulan berdasarkan hasil analisis data yang
diperoleh.
25

E. Data dan Cara Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
1. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data melalui peninggalan tertulis
seperti arsip-arsip, buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau
hukum-hukum yang berhubungan dengan masalah penelitian
(Arikunto 1998). Dokumentasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini
adalah, nama siswa sampel penelitian, nama siswa responden dalam uji
coba instrumen dan data nilai biologi siswa kelas IX SMP Negeri 2
Taman tahun ajaran 2008/2009 pada semester gasal.
2. Tes
Metode tes digunakan untuk mendapatkan data nilai belajar siswa
dalam pembelajaran materi pewarisan sifat kelas IX SMP Negeri 2
Taman sebagai penilaian aspek kognitif.
3. Observasi
Metode observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang aktivitas
dan kinerja siswa dalam proses pembelajaran.
4. Angket atau Kuesioner
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang data
diri pribadi atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto 1998). Metode
angket dalam penelitian ini digunakan untuk melakukan penilaian
aspek afektif dan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
penggunaan media comic strip dengan pendekatan SAVI pada
pembelajaran pewarisan sifat.

F. Metode Analisis Data


1. Analisis data hasil belajar
Data hasil belajar siswa (nilai kognitif) dianalisis dengan cara :
26

a. Menghitung skor evaluasi harian yang diperoleh dari pengerjaan


LDS pada 4 kali pertemuan. Kemudian menghitung rata-rata nilai
jawaban LDS dengan rumus :
Jumlah Skor Yang Diperoleh
Skor jawaban LDS = X 100
SkorMaksimum Ideal (SMI )
Jumlah Skor evaluasi
Rata − rata nilai jawaban LDS =
4
b. Menghitung skor perolehan dari pengerjaan penugasan (studi
literatur dan observasi, laporan praktikum). Kemudian menghitung
tingkat penguasaan penugasan dengan rumus :
Jumlah skor perolehan
Skor penugasan = X 100
Skor Maksimum Ideal (SMI )
Jumlah skor penugasan
Rata − rata nilai penugasan =
Jumlah tugas
c. Menghitung skor evaluasi akhir yang diperoleh kemudian
menghitung tingkat penguasaan evaluasi akhir dengan rumus :
Jumlah skor evaluasi
Nilai evaluasi akhir = x 100
Skor Maksimum Ideal (SMI )
d. Menghitung nilai akhir belajar siswa dengan rumus :
A + B + 2C
NA =
4
Keterangan : NA = Nilai akhir hasil belajar siswa
A = Rata-rata nilai jawaban LDS
B = Rata-rata nilai jawaban penugasan
C = Nilai tes evaluasi akhir
e. Menentukan batas kelulusan individual siswa sesuai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) di SMP N 2 Taman yaitu untuk hasil belajar ≥
70.
f. Analisis ketuntasan belajar siswa secara klasikal
Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa secara klasikal
ditentukan dengan rumus :
27

P=
∑ ni X 100 %
∑n
Keterangan :
P = ketuntasan belajar siswa secara klasikal

∑ ni = jumlah siswa tuntas belajar individual


∑ n = jumlah total siswa
Ketuntasan klasikal kelas dicapai jika ≥ 75% siswa mencapai
ketuntasan belajar secara individu.
2. Analisis data aktivitas dan kinerja siswa dalam pembelajaran
Lembar observasi aktivitas siswa berupa rating scale dengan skala
penilaian 1-5, jika ada 8 pernyataan yang dipakai untuk mengukur
aktivitas siswa, maka skor terendah 8 dan skor tertinggi 40. Apabila
dibagi menjadi 5 kategori maka :
Skor 33-40 = sangat tinggi
Skor 25-32 = tinggi
Skor 17-24 = cukup
Skor 9-16 = rendah
Skor 1-8 = sangat rendah
Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa secara klasikal ditentukan
dengan rumus :

aktivitas siswa secara klasikal = ∑ T + ∑ ST X 100 %


N
keterangan :
∑ T = jumlah siswa yang memperoleh kriteria tinggi
∑ ST = jumlah siswa yang memperoleh kriteria sangat tinggi
N = jumlah siswa kelas sampel
Kriteria penilaian :
85%-100% = sangat tinggi
70%- 84 % = tinggi
60%- 69 % = cukup
50%- 59 % = kurang
28

0 %- 50 % = jelek (Ridlo & Rudyatmi, 2005)


Selain data tentang aktivitas siswa observer juga melakukan
pengamatan terhadap kinerja siswa selama proses pembelajaran yang
digunakan sebagai data pendukung. Data kinerja siswa selama proses
pembelajaran diberi nilai 1 untuk kegiatan yang dilakukan siswa dan 0
untuk kegiatan yang tidak dilakukan, kemudian menghitung jumlah
kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran
kemudian dikali 10. Rumus yang digunakan :
Skor = jumlah kegiatan yang dilakukan x 10
Kriteria penilaian :
Skor 70 – 90 = Sangat terampil ( ST )
Skor 40 – 60 = Cukup terampil ( CT )
Skor 10 – 30 = Kurang terampil ( KT )
3. Analisis data penilaian afektif
Untuk penilaian afektif digunakan rumus sebagai berikut :
jumlah skor yang menjawab setuju
Nilai = x 100 %
jumlah skor maksimal

Kriteria penilaianya adalah sebagai berikut :


85%-100% = sangat tinggi
70%- 84 % = tinggi
60%- 69 % = cukup
50%- 59 % = kurang
0 %- 50 % = jelek
4. Analisis data angket tanggapan siswa
Hasil jawaban angket dianalisis menggunakan skala Likert untuk
mengetahui nilai persetujuan angket. Dalam penelitian ini angket yang
digunakan mempunyai jawaban ya atau tidak. Rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut :
jumlah skor yang menjawab ya
Nilai = x 100 %
jumlah skor maksimal
29

Kriteria penilaianya adalah sebagai berikut :


85%-100% = sangat tinggi
70%- 84 % = tinggi
60%- 69 % = cukup
50%- 59 % = kurang
0 %- 50 % = jelek

G. Indikator Kinerja
Penggunaan media comic strip dengan pendekatan SAVI dikatakan
efektif apabila :
a. rata-rata nilai akhir belajar siswa mencapai ≥ 70
b. lebih dari 75% siswa memperoleh nilai akhir belajar ≥ 70 sesuai
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh
SMP N 2 Taman.
c. keaktifan siswa dalam pembelajaran termasuk dalam kategori tinggi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pengujian efektivitas pembelajaran menggunakan media comic strip dan


pendekatan SAVI pada materi pokok pewarisan sifat diukur berdasarkan nilai
hasil belajar siswa, hasil observasi aktivitas siswa, hasil observasi kinerja siswa,
hasil angket untuk menilai aspek afektif siswa, dan hasil angket tanggapan siswa.
1. Hasil Belajar Siswa

Hasil analisis nilai akhir siswa ( Tabel 5 ) menunjukan bahwa 95% siswa
telah mencapai ketuntasan belajar. Hal ini sekaligus juga menunjukan bahwa hasil
belajar siswa pada materi pewarisan sifat telah memenuhi indikator kinerja yaitu
minimal 75% siswa mencapai KKM yaitu ≥ 70. Nilai akhir siswa diperoleh dari
rata – rata nilai LDS (A), rata – rata nilai penugasan (B), dan rata – rata nilai tes
evaluasi akhir (C) yang dijumlahkan kemudian dibagi 4.
Tabel 5. Hasil analisis data hasil belajar siswa*
Data Kelas sampel

Nilai tertinggi 92,5


Nilai terendah 68
Rata – rata nilai akhir siswa 80,05
Jumlah siswa yang tuntas belajar 76
Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar 4
Ketuntasan klasikal (%) 95%
Kualitas hasil belajar sangat baik

*Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14

2. Hasil Observasi Aktivitas dan Kinerja Siswa Selama Pembelajaran

Hasil observasi keaktifan siswa selama pembelajaran menggunakan media


comic strip dan pendekatan SAVI pada materi pewarisan sifat terlihat pada Tabel
30
31

6.

Tabel 6. Hasil observasi keaktifan siswa selama


27 pembelajaran*
Kategori Jumlah siswa pada
keaktifan siswa Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4
Sangat tinggi ( ST ) 18 47 52 57
Tinggi (T) 58 32 27 22
Cukup (C) 4 1 1 1
Keaktifan klasikal 95% 98,75% 98,75% 98,75%
Kriteria keaktifan sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi
*Data selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 17

Distribusi keaktifan siswa selama proses pembelajaran pada pertemuan 1,


2, 3, dan 4 dapat dilihat pada Gambar 1. Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui
bahwa jumlah siswa yang keaktifanya sangat tinggi secara gradual mengalami
kenaikan dari satu pertemuan ke pertemuan berikutnya, sementara jumlah siswa
yang mempunyai aktivitas tinggi dan cukup mengalami penurunan dari satu
pertemuan ke pertemuan berikutnya.

Gambar 1. Distribusi keaktifan siswa selama proses pembelajaran


32

Selain data tentang aktivitas siswa observer juga melakukan


pengamatan terhadap kinerja siswa selama proses pembelajaran yang
digunakan sebagai data pendukung. Hasil observasi kinerja siswa diperoleh
pada saat siswa melakukan pengamatan terhadap keanekaragaman ciri pada
teman sekelas (pertemuan 1), simulasi persilangan monohibrid (pertemuan 2),
simulasi persilangan dihibrid (pertemuan 3), dan macam – macam teknologi
reproduksi (pertemuan 4). Hasil observasi kinerja siswa selama pembelajaran
menggunakan media comic strip dan pendekatan SAVI pada materi pewarisan
sifat terlihat pada Tabel 7. 
Tabel 7. Hasil observasi kinerja siswa selama proses pembelajaran*

Kategori kinerja Jumlah siswa pada


Siswa Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4
Sangat terampil ( ST ) 59 56 66 68
Cukup terampil ( CT ) 16 22 14 12
Kurang terampil ( KT ) 5 2 - -
*Data selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 19
Distribusi kinerja siswa selama proses pembelajaran pada pertemuan 1,
2, 3, dan 4 (Gambar 2) menunjukan bahwa sebagian besar siswa mempunyai
kinerja sangat terampil. Jumlah siswa yang mempunyai kinerja sangat terampil
pada pertemuan 2 mengalami penurunan dibandingkan pertemuan 1, 3, dan 4.

Gambar 2. Distribusi kinerja siswa selama proses pembelajaran


33

3. Hasil Penilaian Afektif

Berdasarkan hasil rekapitulasi data penilaian afektif yang terdapat pada


lampiran 21 terlihat bahwa sebanyak 93,38 % siswa menjawab setuju atas
pertanyaan yang terdapat pada lembar angket penilaian afektif.

4. Hasil Analisis Tanggapan Siswa

Berdasarkan hasil rekapitulasi angket tanggapan siswa terlihat bahwa


sebanyak 88,37% siswa menyatakan sangat senang dan tertarik mengikuti
pembelajaran menggunakan media comic strip dan pendekatan SAVI pada materi
pewarisan sifat.

B. Pembahasan

1. Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan Tabel 5 diketahui sebanyak 95% siswa mencapai ketuntasan


belajar. Hasil belajar dalam penelitian ini dihitung dari rata-rata nilai LDS (A),
rata-rata nilai penugasan (B), dan 2 x nilai tes evaluasi akhir (2C) kemudian
dijumlahkan dan dibagi 4. Sebanyak 5% siswa (4 siswa) belum mencapai KKM
disebabkan nilai tes evaluasi akhir yang diperoleh rendah. Meskipun rata – rata
nilai tugas dan rata – rata nilai LDS yang diperoleh ke empat siswa tersebut tinggi
namun nilai tes evaluasi akhir yang diperoleh hanya 50 sehingga siswa tersebut
tidak dapat mencapai ketuntasan belajar. Dari hasil pengolahan data hasil belajar
siswa terlihat bahwa nilai tertinggi sebesar 92,5 sedangkan untuk nilai terendah
berturut-turut adalah 68.
Pembelajaran menggunakan media comic strip dan pendekatan SAVI
dilaksanakan secara berkelompok. Hal ini didasarkan pada pernyataan Anni
(2005) yang mengemukakan bahwa banyak penelitian menemukan siswa yang
belajar kelompok akan belajar dan mengingat secara lebih baik dibandingkan
dengan siswa yang belajar sendiri. Namun pembelajaran berkelompok dalam
penelitian ini juga memberikan beberapa kelemahan antara lain ada beberapa
34

siswa yang kurang berperan aktif dalam diskusi dan praktikum, siswa yang lebih
banyak berperan adalah siswa yang termasuk kategori pandai di dalam kelompok
tersebut sehingga perlu dilakukan pembentukan kelompok baru dalam setiap
pertemuanya agar proses pembelajaran tidak hanya di dominasi oleh siswa yang
pandai saja. Pembelajaran berkelompok juga membuat nilai tugas dan nilai LDS
yang diperoleh siswa sangat tinggi sehingga nilai tugas dan nilai LDS mempunyai
kontribusi paling tinggi pada nilai akhir siswa jika dibandingkan dengan nilai tes
evaluasi akhir.
Ketuntasan klasikal pada kelas sampel sebesar 95% dan tergolong dalam
kualitas belajar yang sangat baik. Kriteria ketuntasan belajar yang tergolong
sangat baik tersebut dikarenakan guru menggunakan media comic strip dan
pendekatan SAVI dalam pembelajaran. Pemakaian media yang menarik dapat
memotivasi siswa untuk belajar sehingga meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi yang diajarkan. Selain itu perasaan senang terhadap pembelajaran
akan menimbulkan ketertarikan dan motivasi yang besar untuk menggali
pengetahuan yang ada sehingga mereka mempunyai kesan yang mendalam
terhadap materi yang disajikan. Penggunaan media comic strip dalam
pembelajaran dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan,
gambar – gambar yang menarik pada comic strip membuat siswa antusias untuk
membaca informasi yang terdapat didalamnya. Teks yang terdapat pada comic
strip menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mempermudah siswa dalam
memahami materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan pendapat
Handayani (2008) yang menyatakan bahwa kesan seorang siswa terhadap
pembelajaran akan selalu diingat oleh siswa karena masuk dalam memori jangka
panjang yang setiap saat dapat diingat kembali, misalnya pada saat tes hasil
belajar.
Pola pengalaman belajar yang dikemukakan oleh Magnesen (1983) diacu
dalam De porter et al (2005) memberikan gambaran bahwa apabila kita belajar
dengan cara melihat, mengatakan, mendengar, dan melakukan maka kita ingat
90% dari apa yang kita lihat, dengar, katakan dan lakukan, karena hal itu akan
melibatkan lebih banyak alat indera dalam proses belajar. Hal tersebut sangat
35

sesuai jika pembelajaran dilakukan dengan pendekatan SAVI, karena pendekatan


SAVI merupakan suatu pendekatan belajar yang menggabungkan aktivitas fisik,
dan aktivitas intelektual serta lebih banyak melibatkan alat indera sehingga
pengalaman belajar dapat diperoleh melalui pemecahan masalah dengan
berdiskusi dengan teman sekelompok, dan melalui pengalaman langsung dengan
praktikum.
Hasil belajar dan ketuntasan belajar aspek kognitif yang diperoleh
menunjukan bahwa media comic strip dan pendekatan SAVI efektif digunakan
pada pembelajaran materi pewarisan sifat. Hal ini terbukti dari ketuntasan klasikal
pada kelas sampel dapat memenuhi indikator kinerja yaitu sebesar minimal 75%
siswa memenuhi KKM untuk materi pewarisan sifat yaitu ≥ 70. Hal ini sesuai
dengan penelitian Marisa (2008), dan Yunita (2008) yang menemukan bahwa
penggunaan media comic strip dan pendekatan SAVI dapat meningkatkan
aktivitas, hasil belajar, dan ketuntasan belajar siswa. Namun ada beberapa
kelemahan dalam penelitian ini antara lain penilaian yang dilakukan oleh guru
sebagian besar adalah penilaian kelompok kecuali penilaian pada saat tes evaluasi
akhir. Hal ini berpengaruh terhadap tingkat pencapaian ketuntasan belajar siswa
secara klasikal, berdasarkan Tabel 5, ketuntasan klasikal yang dicapai sangat
tinggi yaitu sebesar 95% hal ini tidak hanya disebabkan oleh penggunaan media
comic strip dan pendekatan SAVI saja tetapi juga dipengaruhi oleh cara penilaian
yang dilakukan oleh guru. Dari hasil analisis diketahui bahwa sebagian besar
siswa mendapatkan nilai tugas dan nilai LDS yang sangat tinggi hal ini
disebabkan karena tugas dan LDS dikerjakan secara berkelompok, penggunaan
bahasa yang sederhana pada soal LDS dan tugas membuat siswa lebih mudah
untuk memahami dan mengisi soal yang terdapat di dalamnya, selain itu soal –
soal pada LDS dan LKS juga perlu ditambahkan soal dalam bentuk studi kasus.

2. Hasil Observasi Aktivitas dan Kinerja Siswa Selama Pembelajaran

Analisis data aktivitas siswa yang disajikan dalam Tabel 6 menunjukan


bahwa aktivitas siswa pada pertemuan I memiliki persentase (%) keaktifan
36

klasikal sebesar 95% dengan kriteria keaktifan sangat tinggi, sedangkan pada
pertemuan II memiliki persentase (%) keaktifan klasikal sebesar 98,75% dengan
kriteria keaktifan sangat tinggi, pada pertemuan III memiliki persentase (%)
keaktifan klasikal sebesar 98,75% dengan kriteria keaktifan sangat tinggi, dan
pada pertemuan IV memiliki persentase (%) keaktifan klasikal sebesar 98,75%
dengan kriteria keaktifan sangat tinggi. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian
Marisa (2008), dan Yunita (2008) yang menemukan bahwa pembelajaran
menggunakan media comic strip dan pendekatan SAVI dapat meningkatkan
keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menumbuhkan
minat dan motivasi belajar yang tinggi dan pada akhirnya akan berpengaruh
terhadap peningkatan aktivitas belajar dan berdampak pada peningkatan hasil
belajar.
Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui bahwa pada pertemuan I jumlah
siswa yang mempunyai keaktifan sangat tinggi relatif lebih sedikit dibanding
jumlah siswa yang mempunyai keaktifan tinggi. Hal ini dikarenakan siswa masih
belum terbiasa untuk mempresentasikan hasil diskusi dan praktikum di depan
kelas. Keberanian dan kesadaran siswa untuk maju ke depan tanpa harus ditunjuk
oleh guru masih rendah sehingga guru harus menunjuk salah satu kelompok
terlebih dahulu untuk melaporkan hasil diskusi dan praktikum di depan kelas.
Namun pada pertemuan berikutnya siswa sudah terbiasa untuk mempresentasikan
hasil diskusi dan praktikum sehingga jumlah siswa yang keaktifanya sangat tinggi
mengalami peningkatan.
Dari hasil pengamatan oleh observer selama proses pembelajaran diketahui
bahwa aktivitas yang paling menonjol selama kegiatan pembelajaran adalah
aktivitas bertanya namun karena kurangnya efisiensi waktu maka tidak semua
siswa mendapat kesempatan untuk bertanya. Waktu yang tersedia banyak
terbuang sia – sia pada saat pembentukan kelompok. Sedangkan aktivitas yang
kurang menonjol selama kegiatan pembelajaran adalah aktivitas mencatat. Hal ini
dikarenakan siswa mempunyai buku penunjang mata pelajaran biologi yang diberi
oleh pemerintah kabupaten pemalang sehingga siswa merasa tidak perlu mencatat.
Namun guru sering mengingatkan dan menyuruh siswa untuk mencatat setiap kali
37

ada konsep – konsep penting yang tidak tercantum pada buku biologi milik
pemerintah.
Sugandi (2004) menyatakan bahwa proses pembelajaran adalah proses
aktif, karena pengetahuan terbentuk dari pengalaman subjek belajar. Untuk
membantu perkembangan kognitif siswa, kepadanya perlu diciptakan kondisi
belajar yang memungkinkan siswa belajar sendiri. Hal tersebut terintegrasi dalam
penggunaan media comic strip dan pendekatan SAVI dimana siswa sangat
berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran pada materi pewarisan sifat yang menggunakan
media comic strip dan pendekatan SAVI memungkinkan siswa untuk
mendiskusikan informasi pada media tersebut berkaitan dengan materi pelajaran
yang disampaikan dengan teman sekelompoknya, selain itu siswa secara langsung
dapat mengamati perbedaan ciri genetik pada teman sekelas, serta dapat
melakukan simulasi persilangan monohibrid dan dihibrid melalui kegiatan
praktikum. Minat siswa yang tinggi terhadap kegiatan pembelajaran juga
disebabkan karena tampilan gambar yang menarik pada media comic strip, serta
penggunaan bahasa yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami.
Penggunaan media dan pendekatan belajar yang menarik dapat memotivasi
siswa untuk belajar sehingga aktivitas pembelajaran akan meningkat yang akan
mengakibatkan peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
Selain itu perasaan senang terhadap pembelajaran akan menimbulkan ketertarikan
dan motivasi yang besar untuk mencapai hasil belajar yang baik. Dari hasil
analisis diketahui bahwa keaktifan klasikal siswa pada 4 kali pertemuan termasuk
dalam kategori keaktifan yang sangat tinggi hal ini tidak hanya disebabkan oleh
adanya penggunaan media comic strip dan pendekatan SAVI saja tetapi juga
disebabkan oleh adanya kalimat yang rancu pada rubrik no. 6, 7, dan 8 (Lampiran
15) sehingga membuat observer lebih banyak memberi skor 5 (skor maksimal)
pada saat mereka melakukan pengamatan untuk rubrik no. 6, 7, dan 8. Hal ini
menjadi salah satu faktor yang menyebabkan skor keaktifan yang diperoleh siswa
menjadi sangat tinggi.
Selain melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa observer juga
38

melakukan pengamatan terhadap kinerja siswa selama proses pembelajaran yang


digunakan sebagai data pendukung. Pengamatan terhadap aktivitas siswa
dilakukan pada saat siswa berdiskusi tentang materi pelajaran yang terdapat di
dalam comic strip dan berdiskusi tentang soal – soal pada LDS. sedangkan
pengamatan terhadap kinerja siswa dilakukan pada saat siswa sedang melakukan
praktikum dan berdiskusi tentang hasil praktikum. Berdasarkan observasi secara
umum kinerja siswa dalam proses pembelajaran menunjukan kategori sangat
terampil, baik pada saat siswa melakukan diskusi maupun pada saat praktikum.
Hal ini dikarenakan kegiatan praktikum yang dilakukan tidak terlalu sulit untuk
dilakukan oleh siswa. Praktikum yang dilakukan siswa meliputi praktikum
mengenai keanekaragaman ciri pada manusia, praktikum simulasi persilangan
monohibrid, dan praktikum simulasi persilangan dihibrid. Berdasarkan gambar 2
tentang distribusi kinerja siswa selama proses pembelajaran tampak bahwa pada
pertemuan 2 jumlah siswa yang mempunyai kinerja sangat terampil lebih sedikit
jika dibandingkan dengan pertemuan berikutnya, hal ini dikarenakan pada saat
melakukan praktikum simulasi persilangan monohibrid banyak siswa yang kurang
tertib dalam memakai alat praktikum yang telah dibuat guru sehingga ada
beberapa alat yang tercecer dan berpengaruh terhadap kinerja siswa selama
melakukan kegiatan praktikum persilangan monohibrid. Namun pada saat
pertemuan berikutnya siswa sudah terbiasa untuk tertib baik pada saat diskusi
maupun praktikum. Meskipun masih ada beberapa siswa yang belum bisa tertib
dalam mengikuti pelajaran namun secara keseluruhan kinerja siswa mengalami
peningkatan pada pertemuan 3, dan 4.

3. Hasil analisis penilaian afektif siswa

Data penilaian afektif diambil dengan menggunakan angket. Berdasarkan


hasil analisis terhadap angket dapat diketahui bahwa nilai afektif secara klasikal
berada pada kriteria yang sangat baik dengan persentase sebesar 93,38 % siswa
menyatakan setuju terhadap pernyataan yang terdapat pada angket.
Berdasarkan hasil rekapitulasi angket penilaian afektif siswa menunjukan
39

bahwa pernyataan yang paling menojol adalah pernyataan nomor 4 (saya akan
menghargai perbedaan fisik orang lain sebagai salah satu bentuk adanya
keanekaragaman ciri genetik pada manusia) yaitu sebanyak 100% siswa
menyatakan setuju terhadap pernyataan nomor 4. Hal ini menunjukan bahwa guru
telah berhasil mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan permasalahan yang
ada dalam kehidupan sehari – hari. Guru juga telah berhasil menanamkan salah
satu sifat positif berkaitan dengan materi pewarisan sifat yaitu sifat menghargai
adanya perbedaan fisik setiap orang sebagai salah satu bentuk adanya
keanekaragaman ciri genetik pada manusia. Sedangkan pernyataan yang kurang
menonjol adalah pernyataan nomor 5 (saya selalu aktif dalam mengajukan /
menjawab pertanyaan serta dalam mengajukan pendapat) hal ini dikarenakan
siswa kurang percaya diri dengan jawaban yang mereka miliki sehingga mereka
merasa takut salah untuk menjawab pertanyaan dari guru. Namun untuk aktivitas
bertanya pada awal pertemuan mereka masih merasa malu untuk mengajukan
pertanyaan tetapi guru selalu memotivasi siswa untuk bertanya sehingga pada
pertemuan berikutnya siswa sudah terbiasa untuk mengajukan pertanyaan, hal ini
sesuai dengan hasil observasi keaktifan siswa yang menunjukan bahwa aktifitas
bertanya adalah aktifitas yang paling menonjol selama kegiatan pembelajaran.
Menurut Haryati (2007) aspek afektif memiliki karakteristik yang penting
diantaranya sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral. Aspek afektif menentukan
keberhasilan belajar seseorang. Artinya aspek afektif sangat menentukan
keberhasilan seorang peserta didik untuk mencapai ketuntasan dalam proses
pembelajaran. Seorang peserta didik yang tidak memiliki minat atau karakter
terhadap mata ajar, maka hal ini akan sangat membantu untuk mencapai
ketuntasan pembelajaran secara maksimal. Oleh karena itu seorang guru selain
membantu peserta didik belajar, juga harus mampu membangkitkan minat atau
karakter peserta didik untuk belajar.

4. Hasil Analisis Angket Tanggapan Siswa

Penelitian ini selain mengamati hal-hal seperti yang telah disebutkan di


40

atas juga mengamati tanggapan siswa sebagai pelaku proses pembelajaran.


Tanggapan siswa mengenai pembelajaran dengan menggunakan media comic
strip dan pendekatan SAVI diambil dengan menggunakan angket. Dari análisis
terhadap angket yang diberikan kepada siswa diperoleh adanya respon positif
terhadap pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Hal ini dapat dilihat dari analisis
angket siswa yang menunjukan rata-rata prosentase sebesar 88,37 %.
Dari hasil rekapitulasi angket tanggapan siswa dapat diketahui bahwa
pernyataan yang paling banyak mendapat respon positif dari siswa adalah
pernyataan nomor 1 (suasana pembelajaran menyenangkan) yaitu sebanyak 92,5%
siswa menyatakan bahwa suasana pembelajaran yang dilakukan menyenangkan.
Hal ini terjadi karena media comic strip dan pendekatan SAVI mampu
menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan dan dapat melibatkan
siswa secara aktif dalam pembelajaran. Sedangkan pernyataan yang paling sedikit
mendapat respon positif adalah pernyataan nomor 10 (apakah anda menyukai
pendekatan pembelajaran yang dilakukan saat ini) yaitu sebanyak 85% siswa
menyatakan suka dengan pendekatan belajar yang digunakan oleh guru dan
sebanyak 15% siswa menyatakan tidak suka terhadap pendekatan belajar yang
digunakan oleh guru. Pernyataan nomor 10 mendapatkan persentase yang paling
sedikit dibanding pernyataan yang lain. Hal ini dikarenakan kelompok yang dibuat
pada pertemuan I berlaku untuk pertemuan berikutnya sehingga siswa merasa
bosan untuk bekerjasama dengan orang yang sama pada setiap pertemuanya.
Seharusnya guru melakukan pembentukan kelompok baru pada setiap kali
pertemuan sehingga siswa tidak merasa bosan.
Dari hasil tanggapan yang diberikan siswa menunjukan bahwa penggunaan
media comic strip dan pendekatan SAVI pada materi pewarisan sifat mendapat
respon positif dari siswa karena materi pelajaran yang dikemas dalam bentuk
comic strip lebih menarik untuk dibaca dan dipahami sehingga siswa merasa
senang dalam proses pembelajaran, selain itu penggunaan pendekatan SAVI
dalam proses pembelajaran membuat siswa lebih banyak berperan aktif dalam
pembelajaran.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan


bahwa media comic strip dan pendekatan SAVI sangat efektif diterapkan
pada pembelajaran materi pokok pewarisan sifat di kelas IX SMP Negeri 2
Taman tahun ajaran 2008 / 2009. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian
yang telah mencapai indikator keefektifan yaitu sebanyak 95% siswa
tuntas belajar dengan rata-rata nilai akhir sebesar 80,05 serta keaktifan
siswa secara klasikal termasuk kriteria sangat tinggi pada pertemuan 1, 2,
3, dan 4 yaitu berturut – turut sebesar 95 %, 98,75 %, 98,75 %, dan 98,75
%.

B. Saran

Ada beberapa saran yang dapat penulis ajukan berdasarkan hasil


penelitian ini, meliputi :
1. Guru biologi diharapkan dapat menerapkan penggunaan media comic
strip dan pendekatan SAVI ini pada materi pembelajaran yang lain
dengan memodifikasi sesuai materi yang diajarkan.

2. Sebaiknya perlu dilakukan pembentukan kelompok baru dalam setiap


pertemuanya agar siswa tidak merasa bosan dan proses pembelajaran
tidak hanya di dominasi oleh siswa yang pandai saja.

3. Sebaiknya soal – soal pada LDS dan LKS juga dibuat dalam bentuk
studi kasus agar soal lebih bervariasi.

41
DAFTAR PUSTAKA

Aleixo P & Norris C. 2007. Comics, reading, and primary aged children.
Education and health 25 (4):70-73

Anni TC. 2005. Psikologi Belajar. Semarang : UPT MKK UNNES


Arikunto S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).
Yogyakarta : Bumi Aksara

1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :


Rineka Cipta

Arsyad A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers

Beard C & Rhodes T. 2002. Experential learning : using comic strip as


reflective tools in adult learning. Australian journal of outdoor
education 6 (2):58-65

Campbell NA, Reece JB & Mitchell LG. 2000. Biologi Jilid 1. Terjemahan
Rahayu lestari, 2002. Edisi kelima. Jakarta : Erlangga

De porter B, Reardon M, & Nourie S. 2005. Quantum teaching. Bandung:


Kaifa

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :


Depdikbud

Falentina AR. 2008. Efektivitas Model Pembelajaran Berbalik (Reciprocal


Teaching) pada Pembelajaran Materi Pokok Klasifikasi Makhluk
Hidup di SMP N 28 Semarang. (skripsi). Semarang : Biologi UNNES

Gonick L dan Wheelis M. 2007. Kartun Biologi Genetika. Jakarta :


Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)

Gonzales JW. 2003. Integrating physical science and the graphic arts with
scientifically accurate comic strips : rationale, description, and
implementation. Revista electronica de ensenanza de las encenancias
2 (1):1-10

Hamalik O. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

Handayani R. 2008. Penerapan metode eksplorasi lingkungan dan


penayangan media visual pada materi keanekaragaman
mikroorganisme dengan pendekatan jelajah alam sekitar (JAS).
(Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang

42
43

Haryati M. 2007. Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung


Persada Press

Jagoan comic. 2007. Bentuk Rupa Jenis-Jenis Komik. Jakarta. On line at


http://www.jagoancomic.com/tulisan_tutorial_jenis_rupa_komik.
html (accessed 25 januari 2009)

Kurnia RS. 2008. Charles schulz, Charlie brown, dan Snoopy. Jakarta. On
line at http://pelitaku.sabda.org/editorial_sekadar_pengantar
(accessed 25 januari 2009)

Marisa A. 2008. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Konsep


Penurunan Sifat Menggunakan Media Kartun di SMP Teuku Umar
Semarang Kelas IX-1. (Skripsi). Semarang: Biologi UNNES

Meier D. 2005. The Accelerated Learning. Bandung : Kaifa, PT.Mizan


Pustaka

Muslich M. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan


Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara

Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Oyasujiwo. 2007. Komik Indonesia. Jakarta. On line at.


http://komikindonesia.com/index.php?Itemid=2&id=116&option=co
m_content&task=view (accessed 25 januari 2009)

Purwanto B & Nugroho A. 2008. Eksplorasi ilmu alam 3 untuk kelas IX


SMP dan MTS. Solo. On line at http://www.tiga serangkai. commiges
file Eks. Alam% 20 SMP %20(Platinum)Eksplorasi % 20 Ilmu % 20
Alam %203.pdf.102.pdfl (accessed 25 januari 2009)

Ramendra DP & Ratminingsih NM. 2007. Pemanfaatan audio visual aids


(ava) dalam proses belajar mengajar mata pelajaran bahasa inggris di
sekolah dasar. JPPP Lemlit Undiksha 1 (2):78-95

Ridlo, S. & Rudiyatmi, E. 2005. Evaluasi Pembelajaran Biologi. Semarang:


Biologi FMIPA UNNES

Saktiyono. 2007. IPA Biologi 3 SMP dan MTS Kelas IX. Jakarta : Erlangga

Sanjaya WN. 2006. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis


Kompetensi. Jakarta : Erlangga

Sudibyo E, Widodo, Wasis, Suhartanti. 2008. Mari Belajar IPA 3 Untuk


SLTP/MTS Kelas IX. Jakarta : Pusat Perbukuan DEPDIKNAS
44

Sudjana N. 2008. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar


Baru Algesindo

Sudjana .1991. Metode Statistik. Bandung : Transito

Sugandi A. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES

Syamsuri I, Sulisetijono, Ibrohim, Rahayu SE. 2007. IPA Biologi Jilid 3


Untuk SMP Kelas IX. Jakarta : Erlangga

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990.


Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Waluyanto HD. 2005. Komik sebagai media komunikasi visual


pembelajaran. Nirmana 7 (1):45-55

Yunita SP. 2008. Efektivitas Penerapan Pendekatan SAVI pada Pembelajaran


Biologi Materi Sistem Pernapasan Manusia di SMP Negeri 11
Kaliwungu Kab. Semarang. (Skripsi). Semarang : Biologi UNNES
Lampiran 1

SILABUS
Sekolah : SMP N 2 Taman
Kelas : IX (Sembilan)
Mata Pelajaran: IPA Biologi

Standar Kompetensi : 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup.

Penilaian
Materi Pokok/ Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan pembelajaran Indikator Bentuk
Pembelajaran Teknik Contoh Instrumen Waktu Belajar
instrumen
2.1Mengidentifikasi Kelangsungan Mencari informasi melalui 1. Mengaitkan Tes tertulis Tes PG Cacing tanah adalah jenis 4 × 40’ Buku IPA
kelangsungan hidup Hidup Makhluk studi pustaka tentang peran perilaku adaptasi hewan yang dapat mudah Biologi 3
makhluk hidup Hidup adaptasi dan hubungannya hewan tertentu ditemukan di .... Esis, buku
melalui adaptasi, dengan kelangsungan hidup dilingkungannya a. tempat teduh dan berair referensi
seleski alam, dan makhluk hidup. dengan b. tanah liat berongga yang
perkembangbiakan kelangsungan c. tanah berhumus relevan,
Melihat peristiwa hidup. d. tanah kering berongga dan
mekanisme seleksi alam 2.Memprediksikan lingkungan
dan hubungannya dengan punahnya Tes tertulis Tes uraian Berikan suatu contoh .
kelangsungan hidup beberapa jenis terbentuknya spesies baru
makhluk hidup melalui makhluk hidup dari suatu organisme.
video atau film. akibat seleksi alam
hubungannya
Mencari informasi melalui dengan Tes tertulis Tes uraian Apakah yang dimaksud
studi pustaka tentang kemampuan yang dengan seleksi alam?
hubungan interspesifik dimiliki. Jelaskan dan berikan
(antar populasi) dengan 3. Mendeskripsikan contohnya.
seleksi alam. hubungan

42
Penilaian
Materi Pokok/ Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan pembelajaran Indikator Bentuk
Pembelajaran Teknik Contoh Instrumen Waktu Belajar
instrumen
Mencari informasi melalui interspesifik (antar Tes tertulis Tes isian Untuk melestarikan
studi pustaka tentang peran populasi) dengan jenisnya makhluk hidup
perkembangbiakan dan seleksi alam. memiliki kemampuan
hubungannya dengan 4. Menjelaskan peran untuk ....
kelangsungan hidup perkembangbiakan
makhluk hidup. bagi kelangsungan
hidup.
Mencari informasi melalui 5. Mendiskripsikan Penugasan Tugas Buatlah tabel cara
studi pustaka dan cara rumah perkembangbiakan pada
merumuskan cara-cara perkembangbiakan beberapa jenis tumbuhan
perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan.
tumbuhan dan hewan dan hewan.
sebagai mekanisme untuk
mendukung kelangsungan
hidup.

2.2Mendeskripsikan Kromosom dan Mencari informasi melalui 1. Menjelaskan Tes tertulis Tes PG Bagian sel yang 2 x 40’ Buku IPA
konsep pewarisan gen studi pustaka dan media pengertian bertanggung jawab Biologi 3
sifat pada makhluk comic strip tentang genetika dan terhadap penurunan sifat Esis, comic
hidup deskripsi dari materi pewarisan sifat adalah…. strip, buku
genetik baik gen maupun 2. Menjelaskan peran a. Nukleus c. nukleolus referensi
kromosom dilihat dari mendel dalam b. Kromosom d. lisosom lain yang
sifat-sifatnya. genetika dan cara Tes tertulis Tes uraian Apakah perbedaan antara relevan,
mendel membuat sifat dominan, sifat lingkungan
hibrida resesif, dan sifat , alat dan
3. Menjelaskan intermediet ? bahan
materi genetik praktikum

43
Penilaian
Materi Pokok/ Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan pembelajaran Indikator Bentuk
Pembelajaran Teknik Contoh Instrumen Waktu Belajar
instrumen
yang bertanggung Performance LDS Aktivitas dalam diskusi
jawab dalam test
pewarisan sifat
(kromosom dan Observasi / LKS / Portofolio
gen) pengamatan Lembar
4. Mengetahui letak observasi
gen dan
kromosom
5. Menjelaskan
tentang alel dan
membedakan
antara kromosom
tubuh dan
kromosom seks
6. Mengetahui
jumlah kromosom
pada manusia dan
membedakan
antara kromosom
seks pada laki-laki
dan perempuan
7. Membedakan
kromosom haploid
(n) dan kromosom
diploid (2n).
8. Menjelaskan
pengertian

44
Penilaian
Materi Pokok/ Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan pembelajaran Indikator Bentuk
Pembelajaran Teknik Contoh Instrumen Waktu Belajar
instrumen
dominan, dan
resesif
9. Mengetahui
keanekaragaman
ciri pada manusia
melalui proses
pengamatan
2.3Mendeskripsikan Pewarisan Sifat Mencari informasi melalui Tes tertulis Tes PG Persilangan antara 6 x 40’ Buku IPA
proses pewarisan dan Teknologi studi pustaka dan media 1. Membedakan sifat genotip AABB x aabb Biologi 3
sifat dan hasil Reproduksi comic strip tentang genotip dan menghasilkan F1 dengan Esis, comic
pewarisan sifat deskripsi proses pewarisan fenotip genotip .... strip, buku
beserta sifat pada makhluk hidup. a. AABB c. Abab referensi
2. Menjelaskan
penerapannya. b. AaBb d. AAaa lain yang
genotip homozigot relevan,
Melakukan kegiatan dan heterozigot Tes tertulis Tes uraian Jika suatu individu lingkungan
praktikum / simulasi 3. Menjelaskan bergenotip BbKk , alat dan
tentang persilangan pengertian gamet, disilangkan dengan bahan
monohibrid dan dihibrid pariental, filial sesamanya (BbKk), praktikum
4. Menentukan gamet berapa hasil persilangan
yang memiliki genotip
dari genotip tetua
Mencari informasi melalui bbkk. Jelaskan dengan
studi pustaka tentang atau induk. bagan
aplikasi teknologi 5. Menjelaskan
reproduksi dalam pengertian Performance LDS Aktivitas dalam diskusi
kehidupan sehari-hari. monohibrid dan test
dihibrid

45
Penilaian
Materi Pokok/ Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan pembelajaran Indikator Bentuk
Pembelajaran Teknik Contoh Instrumen Waktu Belajar
instrumen
6. Menyebutkan Praktikum LKS / Portofolio
contoh-contoh lembar
sifat fenotipe praktikum
makhluk hidup
Penugasan Tugas Buatlah artikel tentang
berdasarkan hasil rumah contoh teknologi
pengamatan reproduksi dalam
7. Terampil kehidupan sehari-hari.
melakukan Materi dapat diperoleh
persilangan dari buku atau internet.
monohibrid dan Artikel yang paling
menarik dapat ditempel di
dihibrid dalam
mading sekolah.
tampilan bagan
8. Menentukan rasio
hasil persilangan
monohibrid dan
dihibrid
9. Menjelaskan suatu
persilangan
monohibrid dan
dihibrid
10. Merancang suatu
persilangan
monohibrid dan

46
Penilaian
Materi Pokok/ Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan pembelajaran Indikator Bentuk
Pembelajaran Teknik Contoh Instrumen Waktu Belajar
instrumen
dihibrid
11. Memprediksi
hasil suatu
persilangan
monohibrid dan
dihibrid
12.Memberikan
contoh penerapan
pewarisan sifat
dalam teknologi
reproduksi

1. Mendefinisikan
2.4Mendeskripsikan Bioteknologi Mencari informasi melalui pengertian Tes tertulis Tes uraian Apakah yang kalian 4 × 40’ Buku IPA
penerapan studi pustaka tentang bioteknologi. ketahui tentang Biologi 3
bioteknologi dalam pengertian, macam, dan 2. Mendeskripsikan bioteknologi? Esis, buku
mendukung manfaat bioteknologi. keuntungan Penugasan Proyek Carilah informasi referensi
kelangsungan hidup pemanfaatan mengenai penemuan yang
manusia melalui Mencari informasi melalui bioteknologi bioteknologi terkini. relevan,
produksi pangan. studi pustaka tentang dalam produksi Buatlah dalam bentuk lingkungan
contoh-contoh penerapan pangan. artikel dan beri pendapat , alat dan
bioteknologi dalam 3. Mendata produk- kalian mengenai manfaat bahan
produksi pangan untuk produk Tes tertulis Tes PG dan kerugian pada setiap praktikum.
mendukung kelangsungan bioteknologi hasil bioteknologi yang
hidup manusia. konvensional dan kalian temukan.

47
Penilaian
Materi Pokok/ Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan pembelajaran Indikator Bentuk
Pembelajaran Teknik Contoh Instrumen Waktu Belajar
instrumen
Mencari informasi melalui modern di Produk bioteknologi
studi pustaka tentang lingkungan modern antara lain ....
contoh produk bioteknologi sekitarnya. a. tempe, kecap, dan asam
baik yang konvensional 4. Membuat produk amino
maupun yang modern yang bioteknologi Tes unjuk Unjuk b. kecap, vaksin, dan
biasa dimanfaatkan sebagai sederhana yang kerja kerja enzim
bahan pangan. c. enzim, vaksin, dan
dapat
Melakukan observasi untuk antibiotik
mendata produk dimanfaatkan d. tempe, cuka, dan
bioteknologi yang dalam kehidupan antibiotik
sederhana dan yang sehari-hari.
modern yang dipakai di Eksperimen mengetahui
lingkungan rumah tangga. cara pembuatan tempe
(Kegiatan 6.1).

48
49
Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I


(RPP) I
Sekolah : SMP Negeri 2 Taman
Mata Pelajaran : IPA (Biologi)
Kelas/Semester : IX / Genap
Bab : Pewarisan Sifat
Materi Pokok : Kromosom dan Gen
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi: 2. Memahami kelangsungan hidup pada makluk hidup


B. Kompetensi Dasar: 2.2 Mendiskripsikan konsep pewarisan sifat pada makluk hidup.
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian genetika dan pewarisan sifat
2. Menjelaskan peran Mendel dalam genetika dan cara mendel membuat hibrida
3. Menjelaskan materi genetik yang bertanggung jawab dalam pewarisan sifat (kromosom
dan gen)
4. Mengetahui letak gen dan kromosom
5. Menjelaskan tentang alel dan membedakan antara kromosom tubuh dan kromosom seks
6. Mengetahui jumlah kromosom pada manusia dan membedakan antara kromosom seks
pada laki-laki dan perempuan
7. Membedakan kromosom haploid (n) dan kromosom diploid (2n).
8. Menjelaskan pengertian dominan, dan resesif
9. Mengetahui keanekaragaman ciri pada manusia melalui proses pengamatan
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
Pemahaman dan penerapan konsep
1. Menjelaskan pengertian genetika dan pewarisan sifat
2. Menjelaskan peran Mendel dalam genetika dan cara mendel membuat hibrida
3. Menjelaskan materi genetis yang bertanggung jawab dalam pewarisan sifat (kromosom
dan gen)
4. Mengetahui letak gen dan kromosom
5. Menjelaskan tentang alel dan membedakan antara kromosom tubuh dan kromosom seks
6. Mengetahui jumlah kromosom pada manusia dan membedakan antara kromosom seks
pada laki-laki dan perempuan
7. Membedakan kromosom haploid (n) dan kromosom diploid (2n).
8. Menjelaskan pengertian dominan, dan resesif
50

Kinerja Ilmiah
1. Terampil menganalisis hasil pengamatan terhadap keanekaragaman ciri pada manusia
2. Terampil melakukan pencatatan data hasil pengamatan ke dalam tabel
3. Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dengan benar
4. Aktif dalam berdiskusi dan menghargai pendapat teman
5. Aktif dalam kegiatan pengamatan
6. Bekerja sama dengan teman dalam kelompok
7. Membuat laporan pengamatan
8. Tepat waktu mengumpulkan tugas
9. Mengkomunikasikan hasil kerja dengan baik
10. Konsisten terhadap kesepakatan hasil diskusi
E. Metode Pembelajaran
1. Model : - Direct Instruction (DI)
- Cooperative learning
2. Metode : - Diskusi kelompok
- Pengamatan
- Ceramah
3. Pendekatan : SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual)
F. Sumber Pembelajaran
1. Buku Sains Biologi SMP Erlangga
2. Buku IPA SMP/MTS Kelas IX Depdiknas
3. Buku IPA Biologi 3 Esis
G. Media Pembelajaran
Comic strip, LDS, Lembar praktikum, LKS
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)
1. Guru memberi salam pembuka
2. Guru menggali pengetahuan awal siswa, dengan mengingatkan kembali pengetahuan
terdahulu dengan menunjukkan bahwa sifat diturunkan dari orang tua/induk ke anaknya
3. Guru memberi motivasi
4. Guru menyampaikan indikator hasil belajar

Kegiatan Inti (± 60 menit)


1 .Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil 4 – 5 siswa
2. Guru menginformasikan tentang tujuan dan ciri pembelajaran kooperatif yang
akan dilaksanakan
3. Guru membagikan media comic strip (komik 1 sampai komik 8), dan Lembar
51

Diskusi Siswa (LDS 1 sampai LDS 8) yang berbeda-beda untuk masing -


masing kelompok, serta lembar praktikum 1 untuk tiap kelompok
4. Guru meminta siswa untuk membaca media comic strip yang telah dibagikan
dan mendiskusikan beberapa pertanyaan pada LDS
5. Setelah siswa selesai berdiskusi kemudian siswa melakukan pengamatan terhadap teman
sekelas untuk mengetahui macam keanekaragaman genetik pada manusia
7. Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi dan hasil pengamatan.
8. Guru meminta siswa lain untuk memperhatikan dan merangkum hasil diskusi yang telah
dipresentasikan
9. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menanggapi hasil diskusi
dan pengamatan yang telah dipresentasikan
10.Guru menanggapi hasil diskusi dan hasil pengamatan yang telah dipresentasikan.
Kegiatan Penutup (± 10 menit)
1. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil kegiatan
Pembelajaran
2. Guru memberikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS 1)
3. Guru memberi salam penutup
I. Penilaian
1. Pemahaman dan Penerapan Konsep: LDS, pre test, post test
2. Kinerja Ilmiah
a. Kinerja : Lembar praktikum
b. Assesmen kinerja kelompok dan individu : LKS
c. kerja sama, aktif bertanya, menanggapi pertanyaan, menghargai pendapat teman
52

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN II


(RPP) II
Sekolah : SMP Negeri 2 Taman
Mata Pelajaran : IPA (Biologi)
Kelas/Semester : IX / Genap
Bab : Pewarisan Sifat
Materi Pokok : Persilangan Monohibrid, Dihibrid, Teknologi
Reproduksi
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (3 x pertemuan)

A. Standar Kompetensi : 2.Memahami kelangsungan hidup pada makluk hidup


B.Kompetensi Dasar :2.3Mendeskripsikan proses pewarisan sifat dan hasil pewarisan sifat
beserta penerapannya
C. Indikator
1. Membedakan sifat genotip dan fenotip
2. Menjelaskan genotip homozigot dan heterozigot
3. Menjelaskan pengertian gamet, pariental, filial
4. Menentukan gamet dari genotip tetua atau induk.
5. Menjelaskan pengertian monohibrid dan dihibrid
6. Menyebutkan contoh-contoh sifat fenotipe makhluk hidup berdasarkan hasil
pengamatan
7. Terampil melakukan persilangan monohibrid dan dihibrid dalam tampilan bagan
9. Menentukan rasio hasil persilangan monohibrid dan dihibrid
9. Menjelaskan suatu persilangan monohibrid dan dihibrid
10. Merancang suatu persilangan monohibrid dan dihibrid
11. Memprediksi hasil suatu persilangan monohibrid dan dihibrid
12.Memberikan contoh penerapan pewarisan sifat dalam teknologi reproduksi
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
Pemahaman dan penerapan konsep
1. Membedakan sifat genotip dan fenotip
2. Menjelaskan genotip homozigot dan heterozigot
3. Menjelaskan pengertian gamet, pariental, filial
53

4. Menentukan gamet dari genotip tetua atau induk


5. Menjelaskan pengertian monohibrid dan dihibrid
6. Menjelaskan suatu persilangan monohibrid dan dihibrid
7.Memberikan contoh penerapan pewarisan sifat dalam teknologi reproduksi
Kinerja Ilmiah
1. Terampil melakukan persilangan monohibrid dan dihibrid dalam tampilan bagan
2. Terampil melakukan praktikum atau simulasi persilangan monohibrid dan dihibrid
3. Menggunakan matematika dalam genetika
4. Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dengan benar
5. Aktif dalam berdiskusi dan menghargai pendapat teman
6. Aktif dalam kegiatan praktikum
7. Bekerja sama dengan teman dalam kelompok
8. Membuat laporan praktikum
9. Tepat waktu mengumpulkan tugas
10. Mengkomunikasikan hasil kerja dengan baik
11. Konsisten terhadap kesepakatan hasil diskusi
E. Metode Pembelajaran
1. Model : - Direct Instruction (DI)
- Cooperative learning
2. Metode : - Diskusi kelompok
- Pengamatan, praktikum
- Ceramah
3. Pendekatan : SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual)
F. Sumber Pembelajaran
1. Buku Sains Biologi SMP Erlangga
2. Buku IPA SMP/MTS Kelas IX Depdiknas
3. Buku IPA Biologi 3 Esis
G. Media Pembelajaran
Comic strip, LDS, Lembar praktikum, LKS
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (Persilangan Monohibrid)
Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)
1. Guru memberi salam pembuka
2. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas pada pertemuan sebelumnya.
54

3. Guru memberi motivasi dan mengingatkan siswa bahwa seolah mereka sedang melakukan
kegiatan sebagaimana yang dilakukan oleh Mendel
4. Guru menyampaikan indikator hasil belajar

Kegiatan Inti (± 60 menit)


1. Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil 4 – 5 siswa
2. Guru membagikan media comic strip (komik 9) dan Lembar Diskusi Siswa (LDS 9), serta
lembar praktikum 2 untuk tiap kelompok
3. Guru meminta siswa untuk membaca media comic strip yang telah dibagikan dan meminta
siswa untuk mendiskusikan beberapa pertanyaan pada LDS
4. Setelah siswa selesai berdiskusi kemudian siswa melakukan kegiatan praktikum simulasi
persilangan monohibrid
5.Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi dan kesimpulan kegiatan praktikum yang telah dilakukan.
6.Guru meminta siswa untuk merangkum hasil diskusi dan kesimpulan kegiatan
praktikum yang telah dipresentasikan.
7. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya dan memberikan
tanggapan/pendapat.
8. Guru memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi dan kegiatan praktikum
Kegiatan Penutup (± 10 menit)
1. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil kegiatan
pembelajaran
2. Guru memberikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS 2)
3. Guru memberi salam penutup

Pertemuan II (Persilangan Dihibrid)


Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)
1. Guru memberi salam pembuka
2. Guru memberikan pre test untuk mengingatkan kembali tentang materi pada pertemuan
sebelumnya.
3. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas pada pertemuan sebelumnya.
4. Guru menyampaikan indikator hasil belajar
Kegiatan Inti (± 60 menit)
1. Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil 4 – 5 siswa
55

2. Guru membagikan media comic strip (komik 10) dan Lembar Diskusi Siswa (LDS 10),
serta lembar praktikum 3 kepada masing-masing kelompok
3. Guru meminta siswa untuk membaca media comic strip yang telah dibagikan
dan mendiskusikan beberapa pertanyaan pada LDS
4. Setelah siswa selesai berdiskusi kemudian siswa melakukan kegiatan praktikum
persilangan dihibrid
5. Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi dan hasil kegiatan praktikum yang telah dilakukan.
6. Guru meminta siswa untuk merangkum hasil diskusi dan hasil praktikum
7.Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya dan memberikan
tanggapan/pendapat.
8. Guru memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi dan kegiatan praktikum
Kegiatan Penutup (± 10 menit)
1.Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil kegiatan
pembelajaran
2.Guru memberikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS 3)
3. Guru memberi salam penutup

Pertemuan III (Teknologi Reproduksi)


Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)
1. Guru memberi salam pembuka
2. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas pada pertemuan sebelumnya.
3. Guru memberi motivasi dan apersepsi dengan cara bercerita sekilas tentang domba dolly
4. Guru menyampaikan indikator hasil belajar
Kegiatan Inti (± 60 menit)
1. Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil 4 – 5 siswa
2. Guru membagikan Lembar Diskusi Siswa 11 (LDS 11) kepada masing-masing kelompok
3. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan beberapa pertanyaan pada LDS
4. Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi.
5. Guru meminta siswa untuk merangkum hasil diskusi.
6. Guru meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapan/pendapat. Guru diharapkan
langsung dapat merespon dari jawaban yang muncul dan memberikan umpan balik. Bila
waktu tidak mencukupi, guru dapat meminta siswa untuk membaca kembali bukunya
56

Kegiatan Penutup (± 10 menit)


1. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil kegiatan
pembelajaran
2. Guru memberikan Lembar Kegiatan Siswa 4 (LKS 4)
3. Guru memberi salam penutup

I. Penilaian
1. Pemahaman dan Penerapan Konsep: LDS, pre test, post test
2. Kinerja Ilmiah
a. Kinerja : Lembar praktikum
b. Assesmen kinerja kelompok dan individu : LKS
c. Kerja sama, aktif bertanya, menanggapi pertanyaan, menghargai pendapat teman
Lampiran 3 57

COMIC STRIP
Menjelaskan Pengertian Genetika dan Pewarisan Sifat (komik 1)

Itu karena kamu mewarisi


Mama…mama kenapa
sifat rambut keriting yang
rambutku keriting
ada pada mama.
seperti mama ???

Pewarisan sifat ??? Mau tahu ?? ayo mama


apa itu mam ?? kenalkan sama pak
Mendel.

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
58

GREGOR JOHANN MENDEL Perkenalkan saya adalah


(1822 - 1884) adalah bapak genetika dunia

biarawan ordo agustinus

Dari Brunn, Austria.

Pada waktu senggang

Mendel mengurus

tanaman ercis (Pisum sativum)

Di kebun biara untuk


keperluan percobaan.

genetika adalah cabang ilmu


Apakah genetika
biologi yang mempelajari
itu pak Mendel ??
bagaimana cara pewarisan sifat
terjadi pada makhluk hidup

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
59

Pewarisan sifat ?? Contohnya seorang anak yang


Contohnya seperti mewarisi sifat bentuk muka bulat dari
apa? orang tuanya, seorang anak yang
mempunyai golongan darah sama
dengan orang tuanya

Tentu tidak, pewarisan sifat


Apakah pewarisan sifat juga bisa terjadi pada hewan
hanya bisa terjadi pada dan tumbuhan
manusia saja?

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
60

Menjelaskan Peran Mendel Dalam Genetika (komik 2)

Wah, pak mendel hebat ya berkat


ketekunanya dibidang genetika Ya .jadilah anak rajin
sekarang bapak dianggap sebagai supaya bisa seperti
peletak prinsip-prinsip hereditas bapak

Pak, bagaimana sih cara


Baiklah, akan
membuat hibrida?
saya jelaskan

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
61

Cara Mendel Membuat Hibrida


• Pertama ia potong kepala sari yang belum masak untuk mencegah “kawin sendiri”

• Lalu putik disebari serbuk sari dari “bapak” yang di inginkan.

• Terakhir , diikatnya kantong penutup bunga agar tidak terkena serbuk sari lain.

• Dengan cara ini Mendel bisa mengontrol asal-usul setiap


generasi.

Lalu kenapa pak mendel lebih


Karena ercis punya
memilih ercis untuk penelitian ??
banyak kelebihan.
kayak ga ada tanaman lain aja.

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
62

Memilih ercis sungguh suatu kemujuran . tanaman ini sangat cocok untuk riset genetika karena :
Umurnya pendek sehingga cepat menghasilkan keturunan.
Setiap bunga ercis memiliki organ jantan dan betina, sehingga mereka dapat melakukan
penyerbukan sendiri.
Ercis juga mudah untuk melakukan
penyerbukan silang lho !!!

Ercis juga memiliki sejumlah varietas stabil yang bisa membentuk Hibrida.
Memiliki pasangan sifat beda yang menonjol, yaitu :
• Ada varietas tinggi dan pendek.

• Satu jenis berisi biji bulat dan mulus, jenis lain benjol dan keriput

• Beberapa polong gemuk rata dan polong yang lain bergelombang

• Ada buncis hijau dan ada yang kuning, selaput biji ada yang berwarna abu-abu dan ada
yang putih, bunga ercis ada yang berwarna putih dan ada yang berwarna ungu, ada
perbedaan warna pada buncis yang belum tua, warna biji, dan posisi bunga.

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
63

Menjelaskan Materi Genetik Yang Bertanggung Jawab Dalam Pewarisan Sifat


(komik 3)
Jika hibrida membuahi setelah melanjutkan pembuahan
Sendiri, sekitar ¼ sendiri, Mendel menemukan
Keturunanya pendek. Bahwa sekitar 1/3 ercis tinggi
menghasilkan keturunan yang
Sifat resesif
semuanya tinggi, sedang 2/3
muncul kembali
lainya menghasilkan ercis tinggi
dan rendah dengan rasio 3:1
hibrida pendek hanya
menghasilkan ercis tinggi dan
rendah dengan rasio 3:1. hibrida
pendek hanya menghasilkan
ercis pendek.

Tafsiran Mendel :
Ada sesuatu di beginilah rumus
Dalam serbuk sari matematikanya
Dan telur yang
menentukan tinggi
ercis.”sesuatu” ini
kemudian kita
sebut GEN

Tanpa pernah melihat gen, Mendel


Tuhan tahu mereka harus menyimpulkan bahwa hereditas dikendalikan
kecil
oleh “atom keturunan” ini. Atom-atom
tersebut tidak pernah terpisah atau melebur,
tetapi selalu menjaga karakter masing-masing
dari generasi ke generasi.

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
64

Menjelaskan Letak Gen Dan Kromosom (komik 4)

Pak guru, Lalu Gen bisa kita


dimana kita bisa temukan di dalam
melihat gen? kromosom

Kromosom adalah benang-


benang halus bagian dari
DNA yang berisi rangkaian
gen pembawa sifat yang akan
diwariskan kepada keturunanya

Apakah kromosom
itu pak ??

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
65

Apakah kromosom Ya benar sekali, baiklah


terletak di dalam aku akan menjelaskanya
inti sel ?? untukmu anak pintar.

Dengan berkembangnya
Mikroskop, struktur dalam sel
nukleus
Pun, jadi terlihat….
Pertama-tama, ada
Nukleus- dan didalamnya
Ada sesuatu yang aneh…
Tepat sebelum pembelahan sel,
kromosom
Beberapa benda berambut
Tiba-tiba muncul,
Menggandakan diri, lalu
Menghilang!
Benda berambut ini lalu dinamai Kromosom

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
66

Menjelaskan Tentang Alel (komik 5)

Gen dapat berupa satu dari


Dua jenis yang berbeda,
Disebut ALEL Gen pembuat Tutup
pendek mulutmu
Satu alel A untuk sifat
Tinggi, satu lagi a, untuk
Sifat pendek.

A a

Satu tanaman bisa memiliki pasangan alel sama atau berbeda.


Alel A dominan terhadap a.
Jadi, tanaman dengan kombinasi Aa
Akan tinggi. Pasangan alel tidak
“melebur”

AA aa Aa

Mendel juga menyilangkan ercis biji mulus dengan keriput, bunga ungu dengan
putih, dst dst. Dalam setiap percobaan dia menemukan bahwa sifat diatur oleh satu
gen beralel 2. satu alel dominan terhadap yang lain.

Serbuk sari dan telur agaknya penuh dengan “sesuatu” yang kecil Ini. Masing –
masing membawa setiap sifat keturunan organisme tersebut.

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
67

Membedakan Antara Kromosom Tubuh Dan Kromosom Seks

Ada 2 macam kromosom


yang ada pada makhluk
Apa itu autosom
hidup yaitu autosom dan
dan apa pula itu
gonosom
gonosom??

Ya, dan Autosom


adalah kromosom
Lalu, apakah gonosom
yang membawa sifat-
itu adalah kromosom
sifat tubuh
penentu jenis kelamin?

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
68

Mengetahui Jumlah Kromosom Pada Manusia (komik 6)

Manusia memiliki 22 pasang


Lantas, ada berapa autosom dan sepasang
jumlah kromosom gonosom jadi jumlah seluruh
pada manusia? kromosom manusia ada 46 buah

Manusia = 46

Nyamuk = 6

Anjing = 78

Kucing = 34 Kubis = 18

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
69

Membedakan Antara Kromosom Seks Pada Laki-Laki Dan Perempuan

Apakah laki-laki Ada perbedaan antara


mempunyai kromosom kromosom pada laki-
yang sama dengan laki dan perempuan.
perempuan??

Aku punya satu


Aku berbeda dengan kamu kromosom x dan satu
karena Aku punya 2 kromosom y
kromosom x

XX XY

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
70

Membedakan Kromosom Haploid dan Diploid (komik 7)

Kamu mungkin sudah mengamati,


Kami adalah bahan pembuat
Angka diatas selalu genap, benda seperti gen….

Ada penjelasan

yang cukup bagus

Untuk ini yang menunjukan bahwa

Kromosom adalah materi hereditas

Itu. Cobalah kalian cari penjelasanya !

Karena satu hal, tidak semua

Organisme memiliki kromosom

Ganda. Banyak spesies sederhana

Seperti jamur hanya memiliki Lebih rendah


dari siapa?
Kromosom tunggal.

Sel dengan kromosom tunggal

Disebut haploid (n). dan yang

Berkromosom ganda disebut

Diploid (2n).

Sel tubuh kita diploid sedangkan


haploid
diploid
Sel gamet (seks) kita haploid.

Organisme diploid mencakup semua mamalia,

Burung, dan berbagai tanaman. Yang termasuk

Haploid adalah lebah madu, berbagai jenis jamur, dan

Makhluk aseksual bersel tunggal.

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
71

Menjelaskan Pengertian Dominan, Dan Resesif (komik 8) 


Temuan
  penting Mendel yang pertama adalah dominasi. Apa yang terjadi bila buncis tinggi
dikawinkan dengan buncis pendek ? menurut perkiraan umum hasilnya adalah buncis dengan
tinggi sedang, tetapi

kenyataanya semua hibrida tinggi


X

Karenaya Mendel
menyatakan bahwa Biji bulat dominan terhadap keriput,
tinggi dominan ter hadap pendek polong gembung rata dominan
(untuk ercis). Sifat pendek ini terhadap polong bergelombang,
Lalu disebut resesif. selaput biji abu-abu dominan
Dalam semua pembuahan
Selalu ada sifat yang dominan.

Contoh dominan dan


resesif

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
72

PERSILANGAN MONOHIBRID (komik 9)


Membedakan Sifat Genotip Dan Sifat Fenotip
Sekarang sebelum
Kita Mempelajari Ehm..bukan jargon seperti
persilangan monohibrid itu mestinya symbol dan

Inilah beberapa istilah dalam persilangan

jargon genetik,Seandainya
kamu ingin menguping
Pembicaraan
ahli genetika modern

Ahli genetika membedakan


Fenotip organisme Fenotip sama,
(sifat menurun yang genotip berbeda
tampak dari luar)
Dengan Genotip
(sifat menurun yang
tidak tampak dari luar) AA Aa

Organisme disebut
Homozigot bila gennya
Memiliki alel sama, dan
Heterozigot bila gennya BB Bb
Memiliki alel berbeda homozigot heterozigot

• Istilah-istilah lainya dalam persilangan :


Gamet adalah sel kelamin dan mengandung alel sesuai dengan genotipnya,
contoh : genotip Aa gametnya A dan a.
Pariental artinya induk atau orang tua.
Filial artinya keturunan, dibedakan menjadi :
- filial 1(keturunan pertama) anak
- filial 2 (keturunan kedua) cucu

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
73

Contoh persilangan monohybrid


Apa yang terjadi bila
AA dikawinkan dengan AA?
Setiap serbuk sari dan putik
Mendapat satu salinan gen AA AA aa aa
Karena dalam kasus ini semua
Alel sama-A- maka keturunanya A A a a
Akan kembali AA, atau tinggi.
Begitu juga aa hanya dapat
Menurunkan aa. Keduanya
Adalah varietas tinggi dan aa
pendek yang stabil. AA
hibrida pertama Mendel adalah silangan AA dan aa, serbuk sari atau telur dari AA
hanya berisi A sementara telur atau serbuk sari aa hanya berisi a hasilnya Aa yang
tinggi.

AA aa

A a

Aa

Ketika hibrida membuahi sendiri, alel A dan a tersebar secara acak diantara butir
serbuk sari dan telur. Baik A maupun a muncul, kurang lebih dengan perbandingan
sama. Ketika telur dan serbuk sari bersatu, ada empat kemungkinan kombinasi :
Serbuk sari pendek, telur pendek (aa)
Serbuk sari tinggi, telur pendek (Aa)
Serbuk sari pendek, telur tinggi (Aa)
Serbuk sari tinggi, telur tinggi (AA)

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
74

Bagan ini menunjukan peluang setiap


keturunan yang mungkin dihasilkan

Kembali ke

Keturunan hibrida
Yang diamati
Mendel. Generasi
Pertama sesuai Aa
Dengan bagan
¼ keturunan tinggi murni (AA)
½ tinggi dengan pembawa sifat
pendek (Aa)
½ keturunan pendek murni (aa)

aa Aa Aa AA

aa aa aa Aa Aa AA AA AA

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
75

Lampiran 4
LEMBAR DISKUSI SISWA 1 (LDS 1)
Kelompok :
Nama anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
PETUNJUK
Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari
media comic strip yang telah kalian pelajari !
PERTANYAAN
1.   Bisakah kamu menceritakan
  siapakah aku?dan segala hal
tentang aku?

Setelah kamu membaca dialog


2. antara aku dengan mendel,
bisakah kamu menjelaskan lagi
kepadaku apakah genetika itu?

Coba sebutkan sifat-sifat


3.
orangtuamu yang
diwariskan kepadamu!!
76

Lembar Diskusi Siswa 2 (LDS 2)


Kelompok :
Nama anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
PETUNJUK
Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari
media comic strip yang telah kalian pelajari !
PERTANYAAN 
1.   Dapatkah kamu menjelaskan kepada
  teman-temanmu cara membuat hibrida
seperti yang telah pak mendel lakukan?

Tanaman apa yang digunakan


2.   mendel untuk penelitian genetika?
Mengapa mendel memilih tanaman
tersebut?

3. Tulislah macam sifat beda yang dimiliki ercis berdasarkan gambar pada tabel berikut:
Warna bunga Bentuk biji Bentuk buah Panjang batang

 
   
77

Lembar Diskusi Siswa 3 (LDS 3)


Kelompok :
Nama anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
PETUNJUK
Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari
media comic strip yang telah kalian pelajari !
PERTANYAAN
1.
Apakah yang dimaksud
dengan gen ?

Sebutkan fungsi gen


2. bagi makhluk hidup ?

Tempat gen di dalam


3. kromosom disebut……
78

Lembar Diskusi Siswa 4 (LDS 4)


Kelompok :
Nama anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
PETUNJUK
Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari
media comic strip yang telah kalian pelajari !
PERTANYAAN
1. Kata pak guru kita punya
banyak gen, tapi
dimanakah letak gen kita??

2. Selain mempunyai gen, kita


juga punya kromosom. Tetapi
sebenarnya apakah kromosom
itu?

3.   Dapatkah kau tunjukan


padaku dimana letak
kromosom?
79

Lembar Diskusi Siswa 5 (LDS 5)


Kelompok :
Nama anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
PETUNJUK
Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari
media comic strip yang telah kalian pelajari !
PERTANYAAN
Aku mempunyai bunga
1.  
berwarna merah muda dengan
gen Mm, terdiri dari alel
apakah bunga tersebut?

  Apakah yang
  dimaksud dengan
2.
autosom?
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  Apakah yang
3. dimaksud dengan
gonosom?
80

Lembar Diskusi Siswa 6 (LDS 6)


Kelompok :
Nama anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
PETUNJUK
Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari
media comic strip yang telah kalian pelajari !
PERTANYAAN 
1.   Ada berapakah jumlah
  kromosom pada
manusia? Jelaskan!

2.   Bisakah kamu menyebutkan


perbedaan antara
kromosom pada bapakmu
dengan kromosom ibumu ?

3.  
Berapakah jumlah
kromosom yang aku miliki?
Sebutkan jumlah
kromosom hewan lainya!

 
   
81

Lembar Diskusi Siswa 7 (LDS 7)


Kelompok :
Nama anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
PETUNJUK
Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari
media comic strip yang telah kalian pelajari !
PERTANYAAN
1.  
Selain mempunyai kromosom
diploid manusia juga punya
kromosom haploid, apakah
perbedaan antara kromosom
haploid dengan diploid?

Aku mempunyai kromosom yang haploid,


2.   coba kalian sebutkan contoh organisme
yang mempunyai kromosom haploid seperti
aku! Dan sebutkan pula contoh organism
yang kromosomnya diploid !

3.  
Mengapa sebagian besar
kromosom tubuh selalu
berjumlah genap (diploid) ??
82

Lembar Diskusi Siswa 8 (LDS 8)


Kelompok :
Nama anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
PETUNJUK
Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari
media comic strip yang telah kalian pelajari !
PERTANYAAN
Perhatikan dan cermatilah data pada tabel berikut ini :

Biji bulat Biji keriput Jumlah total

Percobaan 1
7,324

5,474 1,850
Polong rata Polong berlekuk

Percobaan 2
7,324

6,022 2,001
1. Hitunglah berapa perbandingan jumlah antara ercis biji bulat dengan ercis biji keriput,
hitung pula berapa perbandingan jumlah antara ercis polong rata dengan ercis polong
berlekuk !
2. Dari tabel diatas manakah yang termasuk sifat dominan dan manakah yang resesif?
3. Apakah yang dimaksud dengan sifat dominan dan sifat resesif ?
83

Lembar Diskusi Siswa 9 (LDS 9)


Kelompok :
Nama anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
PETUNJUK
Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari
media comic strip yang telah kalian pelajari !
PERTANYAAN
1. Sebutkan beberapa istilah
yang sering digunakan
dalam persilangan !

2. Lengkapilah bagan persilangan monohybrid dominan penuh berikut ini :


 

P1  :             X       

       biji bulat (BB)                       biji keriput(bb) 

Gamet1 : ................. ? ..................?


F1 : .................?
P2 : ...................? X ..................?
Gamet2 : B dan b B dan b

F2 B b
B
b

3. Sebutkan macam fenotip dan genotip yang terbentuk pada F2 dari persilangan diatas!
Sebutkan pula mana yang termasuk genotip homozigot dominan, homozigot resesif, dan
genotip heterozigot!
Lampiran 5 84

LEMBAR JAWAB LDS


LDS 1
1. Gregor johann mendel adalah seorang biarawan ordo agustinus dari Brunn, Austria. Lahir
pada tahun 1822 dan meninggal pada tahun 1884. Pada waktu senggang mendel melakukan
percobaan terhadap tanaman ercis (Pisum sativum). Berkat jasanya dalam melakukan
persilangan terhadap berbagai jenis ercis sekarang mendel dikenal sebagai bapak genetika
dunia dan dianggap sebagai peletak dasar-dasar ilmu genetika.
2. Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari bagaimana cara pewarisan sifat
terjadi pada makhluk hidup.
3. Contoh pewarisan sifat dalam suatu keluarga :
- Seorang anak yang mewarisi sifat rambut keriting dari orang tuanya
- Seorang anak yang mempunyai golongan darah yang sama dengan orang tuanya
- Seorang anak yang mempunyai bentuk wajah yang sama dengan orang tuanya

LDS 2
1. Cara membuat hibrida :
- Potong kepala sari yang belum masak untuk mencegah penyerbukan sendiri
- Putik disebari dengan serbuk sari yang diinginkan
- Ikat kantong penutup bunga agar tidak terkena serbuk sari lain
2. Tanaman ercis
Alasan mendel memilih ercis :
- Umurnya pendek sehingga cepat menghasilkan keturunan
- Setiap bunga memiliki organ jantan dan betina sehingga dapat melakukan penyerbukan
sendiri
- Mudah dilakukan penyerbukan silang
- Menghasilkan keturunan yang banyak
- Memiliki pasangan yang sifatnya kontras (mencolok)
3. Macam sifat beda yang dimiliki ercis :
Sifat Sifat dominan Sifat resesif

Bentuk biji Bulat Keriput

Warna biji Kuning Hijau

Warna buah Hijau Kuning

Bentuk buah Rata Berlekuk


85

LDS 3
1. Gen adalah sepenggal DNA yang terdapat di dalam kromosom
2. Fungsi gen : mengatur sifat-sifat yang akan diwariskan dari induk kepada keturunanya,
mengatur perkembangan dan metabolism individu
3. Lokus gen

LDS 4
1. Gen terletak di dalam kromosom
2. Kromosom adalah benang-benang halus bagian dari DNA yang berisi rangkaian gen
pembawa sifat yang akan diwariskan kepada keturunanya
3. Kromosom terlatak di dalam nucleus, kromosom hanya tampak dibawah mikroskop pada
saat sel membelah diri. Pada saat sel tidak membelah diri, kromosom tampak berupa
benang-benang halus

LDS 5
1. Gen Mm terdiri dari alel M dan alel m
2. Autosom adalah kromosom yang membawa sifat-sifat tubuh
3. Gonosom adalah kromosom yang menentukan jenis kelamin

LDS 6
1. Jumlah kromosom pada manusia ada 46 buah atau 23 pasang yang terdiri dari 22 pasang
autosom dan 1 pasang gonosom
2. Perbedaan kromosom pada laki-laki dan perempuan :
Kromosom pada perempuan hanya terdiri dari kromosom x saja (yaitu kromosom xx)
sedangkan kromosm pada laki-laki terdiri dari kromosom x dan kromosom y (kromosom xy)
3. Jumlah kromosom anjing sebanyak 78 buah, kromosom nyamuk ada 6 buah, kromosom
kucing ada 34 buah

LDS 7
1. Perbedaan antara kromosom haploid dan diploid :
Kromosom haploid hanya memiliki satu set kromosom (berjumlah tunggal) sedangkan
kromosom diploid mempunyai dua set kromosom (berjumlah ganda)
2. Contoh organisme yang mempunyai kromosom haploid: lebah madu, berbagai jenis jamur,
makhluk aseksual bersel tunggal (amuba, bakteri)
Contoh organisme yang mempunyai kromosom diploid : semua mamalia, burung, dan
berbagai tanaman (seperti tomat, bawang, jagung, buncis)
86

3. Sebagian besar kromosom tubuh selalu berjumlah genap (diploid) karena sifat-sifat menurun
diwariskan induk kepada keturunanya melalui sel kelamin yaitu sperma dan ovum (pada
manusia dan hewan) atau benang sari dan putik (pada tumbuhan), sperma memiliki inti sel
yang didalamnya mengandung kromosom haploid dan ovum juga memiliki inti sel yang
didalamnya juga mengandung kromosom haploid. Bila terjadi pembuahan akan terbentuk
zigot yang mengadung kromosom dari sperma (n) dan kromosom dari ovum (n) sehingga
disebut diploid (2n)

LDS 8
1. Dari tabel dapat diketahui bahwa :
perbandingan jumlah antara ercis biji bulat dengan ercis biji keriput adalah = 5 : 1
perbandingan jumlah antara ercis polong rata dengan ercis polong berlekuk adalah = 3 : 1
2. Yang termasuk sifat dominan adalah ercis biji bulat dan ercis polong rata karena keduanya
mempunyai jumlah yang lebih banyak (sifat yang paling sering muncul)
3. Sifat dominan adalah sifat yang muncul pada keturunan dari salah satu induk dengan
mengalahkan sifat pasanganya
Sifat resesif adalah sifat yang tidak muncul pada keturunanya karena dikalahkan oleh sifat
pasanganya

LDS 9
1. Istilah – istilah dalam persilangan :

- Fenotip adalah sifat menurun yang tampak dari luar, contoh : sifat biji bulat dan
keriput

- Genotip adalah sifat menurun yang tidak tampak dari luar, contoh : BB, Bb, bb

- Gamet adalah sel kelamin dan mengandung alel sesuai dengan genotipnya, contoh :
genotip Aa gametnya A dan a.

- Pariental artinya induk atau orang tua.

- Filial artinya keturunan, dibedakan menjadi :

filial 1(keturunan pertama) anak


filial 2 (keturunan kedua) cucu
- Homozigot adalah genotip yang memiliki pasangan kedua alel yang sama, contoh : MM
(homozigot dominan), mm (homozigot resesif)

- Heterozigot adalah genotip yang memiliki pasangan alel yang berbeda, contoh : Mm
87

2. P1 : X

biji bulat (BB) biji keriput(bb)


Gamet1 : B b

F1 : Bb
P2 : Bb X .Bb
Gamet2 : B dan b B dan b

F2 B b

B BB Bb
b Bb bb

3. Macam fenotip pada F2 : bulat dan keriput


Macam genotip pada F2 : BB, Bb, bb
Genotip homozigot dominan : BB
Genotip homozigot resesif : bb
Genotip heterozigot : Bb

Rubrik penilaian
Jawaban benar dan lengkap skor 10
Jawaban benar tetapi kurang lengkap skor < 10
Jawaban salah 1
Nilai = jumlah skor : jumlah soal
Lampiran 6
88

LEMBAR PRAKTIKUM 1
Keanekaragaman ciri pada manusia

Bob, rambutmu lurus ya Ya setiap orang kan pasti


enggak kayak rambutku keriting punya cirri khusus yang
membedakan dengan orang lain

Aku puny aide Oke, tapi kita lihat


bagus, gimana kalo petunjuknya dulu yuk.
kita amati cirri-ciri
teman sekelas kita

I. Tujuan  
Tujuan praktikum kita kali ini
adalah untuk mengetahui
keanekaragaman ciri pada manusia

II. Alat dan Bahan 
Kita butuh alat tulis untuk
mencatat hasilnya
III. Cara Kerja 
Yuk kita lihat
cara kerjanya

1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 5 siswa 
2. Amatilah ciri‐ciri teman sekelas kalian yang meliputi : 
- Ujung daun telinga yang bebas dan melekat 
- Ibu jari dapat dibengkokan dan tidak dapat dibengkokan 
- Rambut mata panjang dan pendek 
- Rambut lurus dan tidak lurus 
- Adanya rambut pada ruas tengah jari tangan dan tidak ada rambut 
3. Catatlah hasil kegiatan kalian kedalam tabel hasil pengamatan berikut ini, dengan member tanda cek ( ) pada kolom yang 
sesuai dengan hasil pengamatan kalian.  
Tabel : keanekaragaman cirri pada manusia

No Nama siswa Ciri yang diamati


Ujung daun Ibu jari Rambut mata Rambut Rambut pada
telinga ruas tengah jari
tangan
Bebas Melekat Dapat Tidak dapat Panjang Pendek Lurus Tidak Ada Tidak
dibengkokan dibengkokan lurus ada

IV. Kesimpulan 
1.
2.

89
90

Lembar Praktikum 2
Persilangan monohibrid

Hari ini aku akan melakukan


persilangan monohybrid seperti
yang pernah dilakukan mendel,
adakah yang mau membantuku

I. Tujuan  Tujuan praktikum kali ini :


1. Memahami pertemuan sifat dari kelamin jantan
dan betina yang berlangsung secara acak
2. Menyelidiki perbandingan genotip dan fenotip
pada keturunan kedua dengan satu sifat beda

II. Alat dan Bahan 
Untuk melakukan praktikum ini kita membutuhkan :
Wadah dari kaleng bekas atau kotak karton 2 buah
Kancing merah 100 buah
Kancing putih 100 buah

III. Cara Kerja 

mari kita ikuti cara


kerjanya agar bisa
berhasil seperti mendel
91

a. Berilah tanda dengan spidol pada kedua wadah karton yang telah kalian siapkan, yang satu diberi
tanda jantan dan yang satunya lagi diberi tanda betina
b. Masukan 50 buah kancing merah dan 50 buah kancing putih kedalam tiap wadah tersebut.
Dengan demikian di dalam tiap wadah terdapat 100 buah kancing, terdiri dari 50 kancing merah
dan 50 kancing putih
c. Kocoklah tiap wadah sehingga antara kancing merah dengan kancing putih bercampur
d.Tutuplah mata salah satu teman kalian dengan sapu tangan. Dalam waktu yang bersamaan
mintalah ia mengambil satu per satu kancing dari wadah jantan dan satu per satu kancing dari
wadah betina. Setiap mengambil kancing dari wadah jantan dan kancing dari wadah betina
langsung dipasang-pasangkan. Kemudian amati setiap warna pasangan kancing yang muncul
tersebut. Misalnya apakah merah-merah, merah-putih, ataukah putih-putih. Demikian seterusnya
hingga semua kancing mendapatkan pasangan.
e. Lakukan kegiatan tersebut sampai kancing dalam wadah habis.
f. Catatlah hasil kegiatan kalian ke dalam tabel hasil pengamatan berikut ini.
Tabel : jumlah pasangan yang terbentuk secara acak
No Macam pasangan Jumlah pasangan
1. Merah-merah (MM)
2. Merah-putih (Mm)
3. Putih-putih (mm)

IV. Pertanyaan  Setelah kita menghitung jumlah


pasangan yang terbentuk bantulah aku
untuk menjawab pertanyaan berikut ini :

1. Bagaimana perbandingan MM : Mm : mm ? 
2. Misalkan  merah  dominan  terhadap  putih,  maka  sifat  warna  apakah  yang  tampak 
pada MM, Mm, dan mm ?  
3. Dari tabel diatas berapakah perbandingan antara merah dan putih ? 
4. Jika warna merah dan putih tidak dominan dan tidak resesif, warna apa yang muncul 
pada MM, Mm, mm ? 
5. Bagaimana  perbandingan  fenotip  dari  persilangan  tersebut  jika  warna  merah  dan 
putih tidak dominan dan tidak resesif ? 

V. Kesimpulan
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
92
Lampiran 7

LEMBAR JAWAB PRAKTIKUM


PRAKTIKUM 1

Kesimpulan praktikum 1 :

Praktikum tersebut membuktikan bahwa :


1. Setiap organisme / individu mempunyai ciri yang berbeda-beda

2. Ciri yang dimiliki oleh suatu organisme / individu diperoleh dari induknya

PRAKTIKUM 2

1. Perbandingan MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1

2. Warna yang tampak pada : MM = merah, Mm = merah, mm = putih

3. Perbandingan merah : putih = 3 : 1

4. Warna yang tampak pada : MM = merah, Mm = merah muda, mm = putih

5. Perbandingan fenotip pada persilangan monohibrid yang intermediet adalah merah : merah
muda : putih = 1 : 2 : 1

Kesimpulan :

Praktikum tersebut membuktikan bahwa :


1. Pertemuan sifat antara gamet jantan dan gamet betina berlangsung secara acak

2. Perbandingan genotip pada persilangan monohibrid dominan penuh adalah 1 : 2 : 1


sedangkan perbandingan fenotip pada persilangan monohibrid dominan penuh adalah 3 :
1

3. Perbandingan fenotip dan genotip pada persilangan monohibrid yang bersifat


intermediet adalah 1 : 2 : 1

Rubrik penilaian

Jawaban benar dan lengkap skor 10


Jawaban benar tetapi kurang lengkap skor < 10
Jawaban salah 1
Nilai = jumlah skor : jumlah soal
Lampiran 8
93

LEMBAR KEGIATAN SISWA 1 (LKS 1)


Seperti apa sifat fenotip itu………???
I. Pendahuluan

Susunan gen yang menentukan sifat-sifat suatu

individu disebut genotip. Kemudian genotip akan

memunculkan sifat-sifat fenotip. Genotip adalah

sifat makhluk hidup yang tidak tampak sedangkan

fenotip adalah sifat makhluk hidup yang tampak.

II. Tujuan
 
Menyebutkan contoh – contoh sifat

fenotip makhluk hidup

III. Alat dan Bahan


Sebelum melakukan pengamatan kita

membutuhkan alat tulis untuk mencatat

hasil pengamatan

Sifat fenotip tumbuhan ini :

bunganya berwarna merah


IV. Kegiatan
a. bekerjalah dalam kelompok (4-5 anak)
b. tentukan satu jenis makhluk hidup
(tumbuhan, hewan, termasuk manusia)
yang akan diamati sifat fenotipnya.
c. tentukan 10 sifat fenotip dari jenis makhluk hidup
yang telah ditetapkan oleh kelompokmu
(misalnya : warna bunga, bentuk biji, warna kulit)
d. laporkan hasil pengamatanmu kepada guru, kedalam bentuk tabel pengamatan.
94

V. Tabel Hasil Pengamatan


Jenis makhluk hidup Contoh sifat fenotip Macam sifat fenotip
Tumbuhan mawar Warna bunga Merah, putih, kuning

VI. Pertanyaan
1. apakah sifat fenotip itu ?
2. apakah perbedaan antara genotip dengan fenotip?
3. sebutkan contoh sifat fenotip beserta genotipnya?
VII. Kesimpulan
1. ……………………………………………………………………………………
2.…………………………………………………………………………………….
3……………………………………………………………………………………..
95

Lembar Kegiatan Siswa 2 (LKS 2)


Persilangan Monohibrid
I. Pendahuluan

Persilangan monohibrid adalah persilangan antara dua individu

sejenis dengan memperhatikan satu sifat beda. Misalnya

persilangan antara persilangan antara ayam yang berbulu putih

dengan ayam berbulu hitam, dsb. Persilangan antara sesamanya

dapat digambar dalam bentuk diagram. Diagram tersebut dikenal

sebagai diagram punnet. Tahukah kamu bentuk dari diagram

punnet? Diagram punnet berbentuk belah ketupat atau dapat

juga horizontal seperti gambar berikut :

Gambar diagram punnet :

A a

A AA Aa
a Aa aa

II. Tujuan

Menulis persilangan monohybrid yang dilengkapi

dengan symbol genotip : satu sifat beda tidak dominan

penuh terhadap pasanganya

III. Alat dan Bahan

Untuk menyelesaikan kegiatan ini kita

hanya membutuhkan alat tulis saja


96

IV. Kegiatan

a. bekerjalah secara individu


b. baca dan pahami informasi persilangan berikut :
bunga pukul empat berbunga merah (MM) disilangkan dengan bunga pukul empat
berbunga putih (mm), sifat beda warna merah tidak dominan penuh terhadap sifat beda
warna putih. Turunan pertama berbunga merah muda. Persilangan diteruskan hingga
menghasilkan keturunan kedua.

V. Pertanyaan
1. Tulislah bagan persilangannya lengkap dengan simbol-simbol genotipnya.
2. Bagaimana perbandingan jumlah sifat-sifat beda pada turunan kedua ?

VI. Kesimpulan
1. ……………………………………………………………………………………
2.…………………………………………………………………………………….
3……………………………………………………………………………………..
97
Lampiran 9

LEMBAR JAWAB LKS 1


Tabel hasil pengamatan :

Jenis makhluk hidup Contoh sifat fenotip Macam sifat fenotip


Tumbuhan mawar Warna bunga Merah, putih, kuning
Tumbuhan mawar Panjang batang Panjang, pendek
Manusia Bentuk hidung Mancung, pesek
Manusia Bentuk rambut Lurus, keriting
Kucing Warna bulu Hitam, putih, kuning

1. Fenotip adalah sifat-sifat lahiriah yang tampak dan dapat diamati contoh : batang tinggi, warna
bunga merah, rambut keriting, rasa buah manis, dsb

2. Fenotip : sifat-sifat lahiriah yang tampak dan dapat diamati

Genotip : susunan atau komposisi gen yang menentukan sifat-sifat pada individu

3. Fenotip Genotip

tumbuhan berbatang tinggi TT, Tt

tumbuhan berbatang pendek tt

Kesimpulan :

1. Fenotip adalah sifat-sifat lahiriah yang tampak dan dapat diamati, contoh : warna bunga,
panjang batang, warna bulu

2. Genotip adalah susunan atau komposisi gen yang menentukan sifat-sifat pada individu,
contoh : MM, Mm, mm

Rubrik penilaian

Jawaban benar dan lengkap skor 10


Jawaban benar tetapi kurang lengkap skor < 10
Jawaban salah 1
Nilai = jumlah skor : jumlah soal
98

LEMBAR JAWAB LKS 2


1. P1 : MM X mm
(merah) (putih)
Gamet1 : M m
F1 : Mm
(merah muda)
P2 : Mm X Mm
(merah muda) (merah muda)
Gamet2 : M,m M,m

F2 :
M M

M MM (merah) Mm (merah muda)


m Mm (merah muda) mm (putih)

2. Perbandingan fenotip pada F2 = merah : merah muda : putih


= 1 : 2 : 1

Perbandingan genotip pada F2 = MM : Mm : mm


= 1 : 2 : 1

Kesimpulan :
1. Perbandingan fenotip pada persilangan monohibrid yang intermediet adalah 1 : 2 : 1
2. Perbandingan genotip pada persilangan monohibrid yang intermediet adalah 1 : 2 : 1
Rubrik penilaian

Jawaban benar dan lengkap skor 10


Jawaban benar tetapi kurang lengkap skor < 10
Jawaban salah 1
Nilai = jumlah skor : jumlah soal
99
Lampiran 10

KISI –KISI SOAL

Kompetensi dasar Indikator Materi No. Soal Ranah Kunci


2.2Mendiskripsikan 1. Menjelaskan pengertian 1. Istilah dalam 6 C1 D
konsep pewarisan genetika, dan pewarisan pewarisan sifat
sifat pada makluk sifat.
hidup. 2. Menjelaskan peran Mendel 2. Percobaan 47 C1 C
dalam genetika dan cara mendel dalam 48 C1 B
Mendel membuat hibrida. genetika
3. Menjelaskan materi genetik 1. Kromosom 4 C1 C
yang bertanggung jawab dan gen 19 C2 C
dalam pewarisan sifat
(kromosom dan gen)
2. Mengetahui letak gen 3. Kromosom 1 C1 B
dan kromosom dan gen 42 C1 B
3. Menjelaskan tentang alel, 3. Kromosom 7 C1 A
dan membedakan antara dan gen 16 C2 D
autosom dan gonosom. 35 C2 B
49 C1 B
4. Mengetahui jumlah 3. Kromosom 13 C1 A
kromosom pada manusia dan gen 41 C1 C
dan membedakan antara 50 C1 C
kromosom pada laki-laki 51 C2 C
dan perempuan
5. Membedakan kromosom 3. Kromosom 14 C1 C
haploid (n) dan kromosom dan gen
diploid (2n).
6. Menjelaskan pengertian 3. Kromosom 9 C2 A
dominan, resesif, dan dan gen 26 C1 C
intermediet 28 C2 B

2.3 Mendeskripsikan 1. Membedakan sifat genotip 4. Persilangan 2 C1 C


proses pewarisan dan fenotip monohibrid 8 C2 A
100

sifat dan hasil dan dihibrid 29 C3 A


pewarisan sifat 32 C3 C
beserta 44 C3 C
penerapanya 2. Menjelaskan sifat beda 4.Persilangan 3 C1 B
homozigot dan heterozigot monohibrid dan 5 C2 C
dihibrid 46 C3 C

3. Menjelaskan pengertian 4.Persilangan 43 C1 C


gamet, pariental, filial monohibrid dan
dihibrid

4. Menentukan gamet dari 4.Persilangan 27 C2 B


genotip tetua atau induk. monohibrid dan 30 C2 C
dihibrid 45 C2 B
5.Menjelaskan pengertian 4.Persilangan 22 C3 D
monohibrid dan dihibrid monohibrid dan 15 C1 A
dihibrid
6.Menyebutkan contoh sifat 4.Persilangan 36 C3 C
fenotip makhluk hidup monohirid dan
dihibrid
7. Terampil melakukan 4.Persilangan 10 C2 A
persilangan monohibrid dan monohibrid dan 11 C2 D
dihibrid dihibrid 12 C2 B
20 C2 B
21 C2 B
33 C3 C
34 C3 A
37 C2 B
40 C3 A
8.Menentukan rasio hasil 4.Persilangan 17 C2 C
persilangan monohibrid dan monohibrid dan 18 C2 A
101

dihibrid dihibrid 39 C2 B

9.Menjelaskan suatu 4. Persilangan 23 C2 B


persilangan monohibrid dan monohibrid dan 31 C2 A
dihibrid dihibrid

10.Merancang suatu 4.Persilangan 38 C2 A


persilangan monohibrid dan monohibrid dan
dihibrid dihibrid

11. Memprediksi hasil suatu 4. Persilangan 24 C3 B


persilangan monohibrid dan monohibrid dan 25 C3 C
dihibrid dihibrid

12. Memberikan contoh 5. Teknologi 52 C3 D


pemanfaatan dan dampak reproduksi 53 C1 D
teknologi reproduksi dalam 54 C2 B
kehidupan sehari-hari 55 C1 B
56 C1 B
57 C2 C
58 C1 B
59 C2 A
60 C1 B
Keterangan:
C1: pengetahuan
C2: pemahaman
C3: penerapan
102
Lampiran 11
SOAL
Mata Pelajaran : Biologi
Pokok Materi : Pewarisan Sifat
Kelas/Semester : IX/II
Waktu : 80 menit
PETUNJUK PENGISIAN
1. Tulislah identitas saudara dengan jelas pada lembar jawaban
2. Jawablah soal-soal berikut dengan cara menyilang salah satu huruf A, B, C, atau D pada lembar jawaban
3. Periksalah jawaban saudara sebelum diserahkan kepada pengawas.
4. Selamat mengerjakan.
Kerjakan soal-soal berikut dengan benar pada lembar jawaban yang tersedia!
1. Bagian sel yang mempengaruhi penurunan sifat adalah….
a. inti sel dan ribosom c. kromosom dan gen
b. nukleus dan nukleolus d. kromosom dan genetik
2. Sifat-sifat yang tampak dari luar setiap individu disebut….
a. genotip c. fenotip
b. diploid d. kromosom
3. Genotip yang tersusun dari sifat dominan saja (AA) atau resesif saja (aa) disebut….
a. heterozigot c. dominan
b. homozigot d. resesif
4. Bagian kromosom yang menentukan sifat-sifat suatu makhluk hidup disebut….
a. diploid c. gen
b. haploid d. genotip
5. Genotip heterozigot yang benar adalah….
a. AA c. Aa
b. aa d. Ab
6. Penggabungan sifat dari dua makhluk hidup disebut….
a. genotip c. galur murni
b. fenotip d. persilangan
7. Kromosom yang terdapat dalam sel tubuh disebut….
a. autosom c. somatik
b. genotip d. fenotip
8. Perpaduan antara genotip dan faktor lingkungan menimbulkan….
a. fenotip c. gen
b. diploid d. haploid
103

9. Bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) merah disilangkan dengan bunga pukul empat putih menghasilkan
keturunan semuanya berbunga merah. Keadaan demikian kita sebut….
a. merah dominan terhadap putih c. merah resesif terhadap putih
b. putih dominan terhadap merah d. intermediet
10. Tanaman rasa manis homozigot dominan disilangkan dengan tanaman rasa masam homozigot resesif. Jika
A= rasa manis, a= rasa masam, berapa jumlah F2 rasa masam?
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
11. Bunga mawar merah disilangkan dengan bunga mawar putih menghasilkan keturunan 25% berwarna
merah, 50% berwarna merah muda, dan 25% berwarna putih. Adanya bunga berwarna merah muda kita
sebut….
a. merah dominan terhadap putih c. merah resesif terhadap putih
b. putih dominan terhadap merah d. intermediet
12. Bunga warna merah (MM) disilangkan dengan bunga warna putih (mm) bersifat intermediet. Warna
turunan yang akan dihasilkan adalah….
a. merah muda 100% c. putih 100%
b. merah muda 50% d. putih 50%
13. Makhluk hidup yang mempunyai satu kromosom adalah….
a. bakteri c. ular
b. katak d. kucing
14. Sel haploid adalah sel yang memiliki….
a. sebuah kromosom c. satu set kromosom
b. beberapa kromosom d. dua set kromosom
15. Penyerbukan silang dengan banyak sifat beda disebut…
a. polihibrid c. dihibrid
b. trihibrid d. monohibrid
16. Kalau jumlah kromosom setiap sel tubuh jagung adalah 20 buah maka setiap sel putik jagung mengandung
kromosom sebanyak…
a. 40 c. 30
b. 20 d. 10
17. Persilangan antara tanaman bergenotip AABB dengan aabb akan menghasilkan F2 dengan perbandingan
fenotip ….
a. 6:4:3:3 c. 9:3:3:1
b. 9:3:2;2 d. 9:1:3:3
104

18. Hasil persilangan bunga pukul empat merah dengan putih yang memiliki sifat intermediet, maka
perbandingan fenotip pada F2-nya….
a. 1:2:1 c. 9:3:3:1
b. 3:1 d. 9:1
19. Genotip dari suatu individu ditentukan oleh komposisi….
a. protein c. gen
b. ribosom d. nucleus
20. Persilangan kacang berkulit biji cokelat (CC) dengan kacang berkulit putih (cc), menghasilkan F2 dengan
perbandingan…
a. 50% cokelat dan 50% putih c. 25% cokelat dan 75% putih
b. 75% cokelat dan 25% putih d. 100% cokelat
21. Persilangan buah mangga berbatang tinggi (Tt) dengan buah mangga berbatang pendek (tt) menghasilkan
keturunan dengan perbandingan….
a. 25% berbatang tinggi dan 75% berbatang pendek
b. 50% berbatang tinggi dan 50% berbatang pendek
c. 75% berbatang tinggi dan 25% berbatang pendek
d. 100% berbatang tinggi
22. Bila kita menanam biji-biji kacang yang besar maka kita akan mendapatkan kacang yang….
a. kecil dan besar sama banyak c. lebih kecil dari induknya
b. lebih besar dari induknya d. besar dan kecil bervariasi
23. Persilangan antara genotip AABB X aabb menghasilkan F1 dengan genotip….
a. AABB c. Abab
b. AaBb d. AAaaBBbb
24. Padi dengan rasa enak berumur panjang (EEPP) disilangkan dengan padi keras berumur pendek (eepp).
Gen E dan P dominan. Hasil persilangan F1 antara lain menghasilkan padi enak berumur pendek yang
ditandai dengan genotip….
a. EEPP c. EePp
b. EEpp d. EePP
25. Buah jeruk dengan rasa manis berakar kuat (MMKk) disilangkan dengan jeruk rasa asam berakar pendek
(mmkk). Hasil persilangan F1 antara lain menghasilkan jeruk manis berakar pendek yang ditandai dengan
genotip….
a. MMKK c. Mmkk
b. MmKk d. mmkk
26. Pengertian intermediet adalah….
a. Sifat yang diturunkan dari induk jantan c. Sifat perpaduan kedua induknya
105

b. Sifat yang diturunkan dari induk betina d. Sifat yang menutupi


27. Jika suatu induk bergenotip AaBbCc maka jumlah macam gamet yang dihasilkan adalah….
a. 6 macam c. 12 macam
b. 8 macam d. 16 macam
28. Dalam suatu persilangan, sifat resesif tidak tampak (muncul) pada fenotip keturunanya. Hal ini
disebabkan….
a. Sifat resesif berpasangan dengan sifat dominan
b. Sifat dominan mematikan sifat resesif
c. Jumlah sifat dominan bertambah
d. Sifat resesif itu hilang
29. (A) gen untuk rambut keriting, (a) gen untuk rambut lurus, (B) gen untuk kulit hitam, dan (b) gen untuk
kulit putih. Orang yang mewarisi gen AaBb akan memiliki sifat fenotip….
a. Berambut keriting dan berkulit hitam c. berambut lurus dan berkulit hitam
b. Berambut keriting dan berkulit putih d. berambut lurus dan berkulit putih
30. Suatu hewan bergenotip PPQqRR akan membentuk macam gamet….
a. PqR dan PQr c. PQR dan PqR
b. PQR dan pqr d. Pqr dan PqR
31. Pada persilangan marmot berambut hitam berekor panjang dominan dengan marmot berambut cokelat
berekor pendek resesif, genotip pada persilangannya ditulis….
a. HHPP >< hhpp c. hhpp >< hhpp
b. hhPP >< hhpp d. HHpp ><hhpp
32. Lidah dapat menggulung adalah sifat dominan. Ravi dapat menggulung lidahnya, tapi adiknya sita tidak
dapat. Ayah ravi dapat menggulung lidahnya sedangkan ibunya tidak. Jika T adalah alel dominan untuk
sifat ini dan t adalah alel resesif, maka genotip keluarga ravi ialah….
Ayah Ibu Ravi Sita
a. TT Tt TT Tt
b. Tt tt Tt Tt
c. Tt tt Tt tt
d. TT tt Tt tt
33. Pada bunga pukul empat, R adalah alel untuk bunga merah dan r adalah alel untuk bunga putih.
Heterozigotnya merupakan intermediet, yaitu bunga merah muda. Genotip kedua tanaman induk jika
keturunanya memiliki rasio fenotip = 1 (merah muda) : 1 (putih) ialah….
a. Rr >< Rr c. Rr >< rr
b. RR >< Rr d. RR >< rr
106

34. Ayam jantan berbulu hitam dominan, disilangkan dengan ayam betina berbulu putih. Jika sesama F1
disilangkan dan menghasilkan 12 ekor anak ayam kemungkinan jumlah anak ayam yang berbulu hitam
adalah….
a. 9 ekor c. 6 ekor
b. 4 ekor d. 8 ekor
35. Jika inti sel kelamin kucing mengandung 16 kromosom, maka jumlah kromosom yang terdapat pada sel-sel
tubuhnya adalah….
a. 8 kromosom c. 30 kromosom
b. 32 kromosom d. 4 kromosom
36. Buah banyak, besar, rasanya manis, bijinya sedikit, merupakan sifat unggul pada tanaman buah. Dalam
persilangan, sifat-sifat tersebut merupakan….
a. Sifat genotip c. Sifat fenotip
b. Sifat dominan d. Sifat resesif
37. Kelinci berbulu kasar (KK) dominan disilangkan dengan kelinci berbulu halus (kk) resesif. Pada F2-nya
muncul kelinci berbulu kasar heterozigot dengan genotip….
a. KK c. KK dan kk
b. Kk d. KK dan Kk
38. Mendel memperoleh data bahwa penyilangan kacang kapri bentuk biji bulat dengan sesamanya
menghasilkan keturunan 561 biji bulat dan 187 biji keriput. Jika gen B (bulat) dominan terhadap gen b
(keriput), maka gen kedua induknya adalah….
a. Bb >< Bb c. BB >< BB
b. BB >< bb d. BB >< Bb
39. Jika bunga berwarna merah dengan genotip MM dibastarkan dengan bunga putih genotip mm, maka
perbandingan sifat genotip pada F2-nya adalah….
a. 3 MM : 1 mm c. 2 Mm : 1 mm
b. 1 MM : 2 Mm : 1 mm d. 2 MM : 2 Mm
40. Seekor kambing berbulu cokelat (CC) disilangkan dengan kambing berbulu putih (cc). jika sifat bulu
cokelat dominan terhadap sifat bulu putih, maka genotip dan fenotip pada F1 seluruhnya adalah….
a. Cc, cokelat c. cc, putih
b. CC, cokelat d. Cc, putih
41. Sel diploid pada manusia berjumlah….
a. 46 pasang c. 23 pasang
b. 26 pasang d. 32 pasang
42. Tempat khusus kedudukan gen dalam kromosom disebut….
a. Alela c. Nukleus
107
b. Lokus d. Rongga sel
43. Hasil perkawinan antara dua individu yang berbeda disebut….
a. Filius c. Hibrid
b. Parental d. Gamet
44. Agar diperoleh keturunan dengan perbandingan fenotip 50 % merah dan 50 % putih, maka genotip kedua
induknya adalah….
a. MM >< mm c. Mm >< mm
b. Mm >< Mm d. mm >< mm
45. Individu yang bergenotip MMKk akan menghasilkan gamet….
a. MKk dan MkK c. Kk dan MM
b. MK dan Mk d. Mk dan mk
46. Seorang wanita bergolongan darah B heterozigot menikah dengan pria bergolongan darah A heterozigot,
maka kemungkinan golongan darah pada anak-anaknya adalah….
a. A dan B c. A, B, AB, dan O
b. AB d. AB dan O
47. Penemuan bibit unggul pada hewan dan tumbuhan dilakukan melalui….
a. Seleksi alam c. Hibridisasi
b. Adaptasi d. Sterilisasi
48. Tokoh yang disebut sebagai bapak genetika adalah….
a. Watson dan Crick c. Aristoteles
b. Mendel d. Hardy Weinberg
49. Kromosom yang menentukan jenis kelamin disebut….
a. Autosom c. Haploid
b. Gonosom d. Diploid
50. Perbedaan antara kromosom pada laki-laki dan perempuan adalah….
a. Laki-laki punya 2 kromosom x sedangkan perempuan punya 1 kromosom x
b. Laki-laki punya 1 kromosom y sedangkan perempuan punya 2 kromosom y
c. Laki-laki punya kromosom x dan y sedangkan perempuan hanya mempunyai kromosom x saja
d. Laki-laki hanya mempunyai kromosom x saja sedangkan perempuan mempunyai kromosom x dan y
51. Terbentuknya jenis kelamin pria dan wanita dipengaruhi oleh….
a. Kromosom c. Kromosom seks
b. Inti sel d. Membran inti
52. Berikut ini merupakan salah satu contoh teknologi reproduksi yang modern pada tanaman, yaitu….
a. Setek c. Merunduk
b. Cangkok d. Kloning
108

53. Inseminasi buatan (kawin suntik) yang telah dilakukan pada ternak sapi bertujuan sebagai berikut,
kecuali….
a. Produksi daging dan susu berkualitas tinggi
b. Kualitas ternak yang lebih baik
c. Untuk efisiensi pembiakan
d. Agar ternak jinak sehingga mudah dipelihara
54. Suatu makhluk hidup dapat berubah sifatnya, bila diubah….
a. Tempat hidupnya c. Media kulturnya
b. Materi genetiknya d. Cara reproduksinya
55. Dampak negatif teknologi reproduksi pada tanaman yaitu….
a. Menghasilkan tanaman baru c. Tanaman resisten penyakit
b. Menurunkan keanekaragaman tanaman d. Memperbaiki kualitas tanaman
56. Melalui teknologi cloning pada tumbuhan dapat memberikan manfaat sebagai berikut, kecuali….
a. Sebagai upaya konservasi tumbuhan langka
b. Menghasilkan buah yang lebih cepat
c. Dihasilkan tanaman baru dalam jumlah banyak dalam waktu singkat
d. Semua tanaman baru memiliki sifat seperti induknya
57. Yang dimaksud dengan makhluk hidup satu klon itu adalah….
a. Makhluk hidup hasil perkawinan silang
b. Makhluk hidup hasil reproduksi seksual
c. Makhluk hidup hasil reproduksi aseksual
d. Makhluk hidup hasil reproduksi generatif
58. Cloning sebenarnya merupakan perkembangan secara….
a. Seksual c. Generatif
b. Aseksual d. Konjugasi
59. Ciri khas dari hasil cloning adalah bahwa….
a. Sel-sel memiliki sifat identik dengan induknya
b. Sel-sel cepat membelah
c. Sel-sel meiliki sifat genetik yang berbeda
d. Sel-sel cepat berdiferensiasi
60. Percobaan cloning yang telah dilakukan pada katak adalah….
a. Ovum yang mengandung inti spermatozoa
b. Ovum yang mengandung sel tubuh
c. Ovum yang mengandung inti sel generatif
d. Ovum yang tidak mengandung inti

☺GOOD LUCK☺ 
109
Lampiran 12
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
Lampiran 13 120
DAFTAR NAMA SISWA SAMPEL PENELITIAN

No Nama Siswa Kode Siswa


1 Ahmad wahyu ghozali A1
2 Alfia ningrum A2
3 Ambar wulan A3
4 Apri widiyanto A4
5 Candra hadi A5
6 Dariwen A6
7 Dea bastiangga A7
8 Dedi arief mulyawan A8
9 Dian mardiati A9
10 Dina shofiana fani A10
11 Fitria sari A11
12 Fungky afni andini A12
13 Hamidum mahmud A13
14 Iman faizal A14
15 Jaitun A15
16 Khaeun fitriyah A16
17 Kiki astrida A17
18 Kris amalia A18
19 Kris susanto A19
20 Maulidya rahmawati A20
21 Muhamad mukti fatowi A21
22 Muhamad miftakhudin A22
23 Nazilatul ardhiyah A23
24 Nok asih A24
25 Priyo usnandar A25
26 Pujianto A26
27 Rahmat fauzan tangga A27
28 Resmanto A28
29 Reza ahmad kurniawan A29
30 Rhoqi nofianti A30
31 Rino rusdi arifin A31
32 Rudi hartoto A32
33 Salis huda fadhilla A33
34 Siti ro'mah A34
35 Sri mujianah A35
36 Sugeng susanto A36
37 Susi setyaningrum A37
38 Tyas ayu prafitri A38
39 Warniti A39
40 Yuliani A40
121

No Nama Siswa Kode Siswa


41 Adul mughni B1
42 Agus priyadi B2
43 Agus setiawan B3
44 Ahmad bastomi B4
45 Asyafaro ainun fatmala B5
46 Bagus priyanto B6
47 Citra resmi B7
48 Darwati B8
49 Darwinto B9
50 Destryana putri B10
51 Dwi heru B11
52 Eli irawati B12
53 Harto maryanto B13
54 Herman B14
55 Iis solikhah B15
56 Lia esti kuswanda B16
57 Mahnur yiyai kusumo B17
58 Malina B18
59 Marhatus solihah B19
60 Moh. Jeni B20
61 M. firmansyah B21
62 Nafisah fitri B22
63 Nur asriyani B23
64 Nur solehudin B24
65 Nur aeni B25
66 Priyo setyo budi B26
67 Ridlo baiq pundiarto B27
68 Sam aji purwocaroko B28
69 Septi mardiana B29
70 Shinta apriliani B30
71 Siti khomsatun B31
72 Sukron rosidi B32
73 Susi indah arti B33
74 Syarif hidayat B34
75 Tusmi alintati B35
76 Tutut lina wijayanti B36
77 Wanti andriani B37
78 Yulin kano'ah B38
79 Yuni nurwati B39
80 Yuni retnoningrum B40
Lampiran 14
122
REKAPITULASI NILAI AKHIR SISWA KELAS SAMPEL

Nilai Nilai Akhir


No Kode B C Ketuntasan Belajar
A (LDS) (Tugas) (Ev.akhir) (A+B+2C):4
1 A1 97 92 66 80.3 TUNTAS
2 A2 95 85 63 76.5 TUNTAS
3 A3 97 92 66 80.3 TUNTAS
4 A4 95 85 70 80 TUNTAS
5 A5 97 92 76 85.3 TUNTAS
6 A6 95 85 63 76.5 TUNTAS
7 A7 97 92 86 90.3 TUNTAS
8 A8 95 85 86 88 TUNTAS
9 A9 97 92 63 78.8 TUNTAS
10 A10 95 85 76 83 TUNTAS
11 A11 95 89 63 77.5 TUNTAS
12 A12 95 81 70 79 TUNTAS
13 A13 95 89 86 89 TUNTAS
14 A14 95 81 50 69 TIDAK TUNTAS
15 A15 95 89 70 81 TUNTAS
16 A16 95 81 73 80.5 TUNTAS
17 A17 95 89 70 81 TUNTAS
18 A18 95 81 66 77 TUNTAS
19 A19 95 89 76 84 TUNTAS
20 A20 95 81 50 69 TIDAK TUNTAS
21 A21 99 91 63 79 TUNTAS
22 A22 96 91 70 81.8 TUNTAS
23 A23 99 91 90 92.5 TUNTAS
24 A24 96 91 66 79.8 TUNTAS
25 A25 99 91 83 89 TUNTAS
26 A26 96 91 70 81.8 TUNTAS
27 A27 99 91 66 80.5 TUNTAS
28 A28 96 91 86 89.8 TUNTAS
29 A29 99 91 70 82.5 TUNTAS
30 A30 96 91 70 81.8 TUNTAS
31 A31 90 88 70 79.5 TUNTAS
32 A32 93 88 80 85.3 TUNTAS
33 A33 90 88 70 79.5 TUNTAS
34 A34 93 88 63 76.8 TUNTAS
35 A35 90 88 70 79.5 TUNTAS
36 A36 93 88 70 80.3 TUNTAS
37 A37 90 88 70 79.5 TUNTAS
38 A38 93 88 70 80.3 TUNTAS
39 A39 90 88 76 82.5 TUNTAS
40 A40 93 88 70 80.3 TUNTAS
123
Nilai Nilai akhir
No Kode A (LDS) B (Tugas) C (Ev. Akhir) (A+B+2C) : 4 Ketuntasan belajar
41 B1 91 85 70 79 TUNTAS
42 B2 98 80 60 74.5 TUNTAS
43 B3 91 85 76 82 TUNTAS
44 B4 98 80 70 79.5 TUNTAS
45 B5 91 85 73 80.5 TUNTAS
46 B6 98 80 70 79.5 TUNTAS
47 B7 91 85 66 77 TUNTAS
48 B8 98 80 70 79.5 TUNTAS
49 B9 91 85 76 82 TUNTAS
50 B10 98 80 80 84.5 TUNTAS
51 B11 86 80 76 79.5 TUNTAS
52 B12 90 83 63 74.8 TUNTAS
53 B13 86 80 60 71.5 TUNTAS
54 B14 90 83 73 79.8 TUNTAS
55 B15 86 80 83 83 TUNTAS
56 B16 90 83 50 68.3 TIDAK TUNTAS
57 B17 86 80 76 79.5 TUNTAS
58 B18 90 83 60 73.3 TUNTAS
59 B19 86 80 60 71.5 TUNTAS
60 B20 90 83 76 81.3 TUNTAS
61 B21 81 67 76 75 TUNTAS
62 B22 94 89 80 85.8 TUNTAS
63 B23 81 67 70 72 TUNTAS
64 B24 94 89 76 83.8 TUNTAS
65 B25 81 67 76 75 TUNTAS
66 B26 94 89 70 80.8 TUNTAS
67 B27 81 67 76 75 TUNTAS
68 B28 94 89 76 83.8 TUNTAS
69 B29 81 67 76 75 TUNTAS
70 B30 94 89 83 87.3 TUNTAS
71 B31 94 90 63 77.5 TUNTAS
72 B32 94 78 63 74.5 TUNTAS
73 B33 94 90 76 84 TUNTAS
74 B34 94 78 50 68 TIDAK TUNTAS
75 B35 94 90 83 87.5 TUNTAS
76 B36 94 78 83 84.5 TUNTAS
77 B37 94 90 73 82.5 TUNTAS
78 B38 94 78 80 83 TUNTAS
79 B39 94 90 83 87.5 TUNTAS
80 B40 94 78 60 73 TUNTAS
rata-rata nilai akhir siswa 80.05
% siswa yang memenuhi KKM (ketuntasan klasikal) 95%
% siswa yang tidak memenuhi KKM 5%
Lampiran 15 124
RUBRIK UNTUK LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
No Kegiatan Skor Kriteria
1 Praktikum dan 5 Memperhatikan kegiatan praktikum dan diskusi yang dilakukan serta
Diskusi mencatat semua praktikum dan diskusi
4 memperhatikan kegiatan praktikum dan diskusi yang dilakukan,
namun hanya mencatat sebagian praktikum dan diskusi
3 Memperhatikan kegiatan praktikum dan diskusi yang dilakukan,
namun tidak melakukan kegiatan pencatatan
2 Tidak melakukan kegiatan praktikum namun melakukan kegiatan
diskusi
1 Tidak melakukan kegiatan praktikum dan diskusi
2 Mencatat 5 Mencatat hasil kegiatan praktikum dan hasil diskusi dengan benar dan
lengkap
4 Mencatat hasil kegiatan praktikum dan hasil diskusi dengan benar
namun kurang lengkap
3 Catatan salah meskipun kalimat jelas dan lengkap
2 Catatan kurang lengkap dan salah
1 Tidak mencatat hasil kegiatan praktikum dan hasil diskusi sama sekali
3 Bertanya 5 Pertanyaan sangat sesuai dengan materi pembelajaran, pertanyaan
jelas dan susunan kalimatnya benar
4 Pertanyaan berbobot namun susunan kalimatnya kurang baik sehingga
pertanyaanya kurang jelas
3 Pertanyaan kurang berbobot meskipun pertanyaanya jelas dan susunan
kalimatnya benar
2 Berani tunjuk jari meskipun belum memperoleh kesempatan
mengemukakan pertanyaan
1 Tidak pernah mengajukan pertanyaan ataupun tunjuk jari
4 Menjawab 5 Jawaban sangat sesuai dengan materi pembelajaran, pernyataanya
jelas dan susunan kalimat benar
4 Jawaban sangat sesuai dengan materi pembelajaran namun susunan
kalimatnya kurang baik sehingga jawaban kurang jelas
3 Berani menjawab meskipun jawabanya salah
2 Berani tunjuk jari meskipun belum memperoleh kesempatan
menjawab pertanyaan
1 Tidak pernah menjawab/tunjuk jari
5 Bekerjasama 5 a. Mampu menjadi pemimpin kelompok yang baik
b. Memberikan sumbangan pemikiran yang baik untuk kelompok
c. Menghargai pendapat orang lain
4 a. Memberikan sumbangan yang baik untuk kelompok
b. Menghargai pendapat orang lain
3 a. Tidak memberikan sumbangan pemikiran yang baik untuk
kelompok
b. Tidak menghargai pendapat orang lain
2 a. Tidak memberikan sumbangan pemikiran yang baik untuk
kelompok
b. Mengerjakan tugas kelompok untuk individu hanya dengan
mencontek milik teman
1 a. Hanya berdiam diri (pasif) tanpa memberikan sumbangan pemikiran
untuk kelompok
b. Tidak mengerjakan tugas kelompok untuk individu
125
6 Melamun / 5 Tidak pernah melamun dan mengantuk selama kegiatan pembelajaran
mengantuk 4 Tidak pernah melamun tapi mengantuk dan berusaha mengikuti
pembelajaran
3 Tidak pernah melamun tapi mengantuk dan tidak memperhatikan
pembelajaran
2 Melamun, tapi tidak mengantuk
1 Melamun dan mengantuk selama kegiatan pembelajaran
7 Mengganggu 5 Tidak pernah mengganggu teman selama kegiatan pembelajaran
teman 4 Men gganggu teman selama kurang dari 5 menit selama kegiatan
pembelajaran
3 Mengganggu teman antara 5-30 menit selama kegiatan pembelajaran
2 Mengganggu teman antara 30-60 menit selama kegiatan pembelajaran
1 Mengganggu teman lebih dari 60 menit selama kegiatan pembelajaran
8 Bermain-main 5 Tidak pernah bermain-main selama kegiatan pembelajaran
4 Bermain-main selama kurang dari 5 menit selama kegiatan
pembelajaran
3 Bermain-main antara 5-30 menit selama kegiatan pembelajaran
2 Bermain-main antara 30-60 menit selama kegiatan pembelajaran
1 Bermain-main lebih dari 60 menit
Lampiran 16 126

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN

Kelompok :
Materi :
Tanggal pengamatan :
No Kode siswa Jenis aktivitas Jumlah skor
1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Keterangan :
Aktivitas positif 1. Praktikum dan Diskusi
2. Mencatat
3. Bertanya
4. Menjawab
5. Kerjasama
Aktivitas negatif 6. Melamun / mengantuk
7. mengganggu teman
8. bermain-main
Lampiran 17
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS SAMPEL
127
Pertemuan
No Kode 1 2 3 4
siswa Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria
1 A1 34 ST 34 ST 35 ST 38 ST
2 A2 33 ST 38 ST 33 ST 31 T
3 A3 28 T 31 T 35 ST 34 ST
4 A4 36 ST 39 ST 39 ST 39 ST
5 A5 28 T 30 T 35 ST 33 ST
6 A6 34 ST 38 ST 35 ST 34 ST
7 A7 35 ST 37 ST 38 ST 39 ST
8 A8 31 T 36 ST 31 T 31 T
9 A9 28 T 34 ST 34 ST 33 ST
10 A10 33 ST 39 ST 32 T 36 ST
11 A11 36 ST 32 T 32 T 39 ST
12 A12 34 ST 38 ST 38 ST 34 ST
13 A13 30 T 33 ST 30 T 32 T
14 A14 30 T 29 T 24 C 28 T
15 A15 36 ST 33 ST 33 ST 38 ST
16 A16 28 T 38 ST 37 ST 33 ST
17 A17 30 T 31 T 29 T 34 ST
18 A18 34 ST 38 ST 36 ST 38 ST
19 A19 31 T 31 T 34 ST 36 ST
20 A20 30 T 38 ST 38 ST 31 T
21 A21 31 T 39 ST 39 ST 40 ST
22 A22 32 T 31 T 36 ST 35 ST
23 A23 33 ST 37 ST 36 ST 38 ST
24 A24 31 T 33 ST 32 T 38 ST
25 A25 38 ST 32 T 37 ST 32 T
26 A26 28 T 24 C 29 T 27 T
27 A27 29 T 31 T 35 ST 32 T
28 A28 32 T 32 T 32 T 35 ST
29 A29 29 T 32 T 35 ST 34 ST
30 A30 30 T 36 ST 34 ST 31 T
31 A31 30 T 33 ST 32 T 36 ST
32 A32 32 T 30 T 35 ST 37 ST
33 A33 34 ST 36 ST 32 T 38 ST
34 A34 32 T 31 T 33 ST 31 T
35 A35 32 T 32 T 34 ST 38 ST
36 A36 29 T 31 T 32 T 29 T
37 A37 34 ST 35 ST 33 ST 34 ST
38 A38 34 ST 34 ST 32 T 34 ST
39 A39 31 T 32 T 33 ST 34 ST
40 A40 30 T 33 ST 32 T 34 ST

Keterangan ST : Sangat tinggi C: Cukup


T : Tinggi
128

Pertemuan
No Kode 1 2 3 4
siswa Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria
41 B1 27 T 33 ST 33 ST 32 T
42 B2 28 T 27 T 31 T 31 T
43 B3 27 T 33 ST 34 ST 29 T
44 B4 28 T 28 T 31 T 29 T
45 B5 29 T 39 ST 39 ST 39 ST
46 B6 31 T 28 T 32 T 31 T
47 B7 31 T 40 ST 37 ST 37 ST
48 B8 28 T 28 T 38 ST 33 ST
49 B9 27 T 33 ST 31 T 32 T
50 B10 34 ST 32 T 38 ST 37 ST
51 B11 28 T 28 T 30 T 30 T
52 B12 31 T 32 T 34 ST 31 T
53 B13 28 T 28 T 34 ST 32 T
54 B14 31 T 38 ST 38 ST 39 ST
55 B15 31 T 34 ST 34 ST 38 ST
56 B16 28 T 31 T 29 T 30 T
57 B17 28 T 28 T 35 ST 36 ST
58 B18 28 T 30 T 31 T 33 ST
59 B19 34 ST 37 ST 40 ST 40 ST
60 B20 28 T 38 ST 39 ST 40 ST
61 B21 25 T 36 ST 32 T 23 C
62 B22 27 T 36 ST 36 ST 39 ST
63 B23 32 T 31 T 35 ST 35 ST
64 B24 26 T 29 T 32 T 37 ST
65 B25 29 T 33 ST 31 T 33 ST
66 B26 22 C 30 T 28 T 33 ST
67 B27 23 C 35 ST 31 T 32 T
68 B28 22 C 30 T 32 T 35 ST
69 B29 31 T 31 T 35 ST 38 ST
70 B30 30 T 34 ST 34 ST 33 ST
71 B31 26 T 38 ST 34 ST 34 ST
72 B32 26 T 37 ST 36 ST 35 ST
73 B33 25 T 37 ST 35 ST 35 ST
74 B34 24 C 35 ST 30 T 33 ST
75 B35 30 T 37 ST 37 ST 36 ST
76 B36 36 ST 40 ST 40 ST 40 ST
77 B37 30 T 37 ST 38 ST 37 ST
78 B38 30 T 34 ST 33 ST 38 ST
79 B39 36 ST 39 ST 37 ST 40 ST
80 B40 31 T 35 ST 35 ST 35 ST
∑. ST 18 ∑. ST 47 ∑. ST 52 ∑. ST 57
∑. T 58 ∑. T 32 ∑. T 27 ∑. T 22
∑. C 4 ∑. C 1 ∑. C 1 ∑. C 1
Keaktifan klasikal 95% 98,75% 98,75% 98,75%
Kriteria keaktifan ST ST ST ST

Keterangan ST : Sangat tinggi C: Cukup T : Tinggi


Lampiran 18

LEMBAR OBSERVASI KINERJA SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN


Pertemuan :
Materi :
No Kinerja yang diamati Nomor absen siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk praktikum atau diskusi
secara teratur dan tidak gaduh

2 Menggunakan peralatan praktikum atau diskusi dengan baik dan benar

3 Terampil melakukan kegiatan praktikum atau diskusi sesuai dengan petunjuk

4 Mendeskripsikan hasil praktikum atau diskusi dalam bentuk tabel dan tulisan

5 Mempresentasikan hasil praktikum atau diskusi di depan kelas


6 Menyimpulkan hasil praktikum atau diskusi dengan benar

7 Mengumpulkan hasil praktikum atau diskusi secara teratur dan tidak gaduh

8 Merapikan dan mengembalikan peralatan praktikum atau diskusi kepada guru

9 Mampu bekerjasama dalam kelompok

Jumlah
Tanda chek ( ) bila siswa melakukan aktivitas yang diamati, dan tanda strip (-) bila siswa tidak melakukan aktivitas yang diamati.
Skor = jumlah kegiatan x 10
Kriteria penilaian :
Skor 70 – 90 = sangat terampil (ST)
Skor 40 – 60 = cukup terampil (CT)
Skor 10 – 30 = kurang terampil (KT)

129
Lampiran 19
130
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI KINERJA SISWA KELAS SAMPEL
Pertemuan
No Kode 1 2 3 4
siswa Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria
1 A1 80 ST 80 ST 80 ST 70 ST
2 A2 80 ST 60 CT 90 ST 80 ST
3 A3 70 ST 60 CT 90 ST 70 ST
4 A4 70 ST 70 ST 80 ST 80 ST
5 A5 70 ST 50 CT 80 ST 80 ST
6 A6 70 ST 60 CT 90 ST 70 ST
7 A7 80 ST 80 ST 90 ST 70 ST
8 A8 60 CT 40 CT 80 ST 80 ST
9 A9 70 ST 60 CT 80 ST 80 ST
10 A10 80 ST 60 CT 80 ST 70 ST
11 A11 70 ST 70 ST 70 ST 80 ST
12 A12 80 ST 70 ST 80 ST 70 ST
13 A13 60 CT 80 ST 60 CT 70 ST
14 A14 50 CT 20 KT 30 KT 70 ST
15 A15 80 ST 80 ST 90 ST 70 ST
16 A16 70 ST 70 ST 90 ST 80 ST
17 A17 60 CT 60 CT 60 CT 80 ST
18 A18 80 ST 70 ST 80 ST 80 ST
19 A19 60 CT 60 CT 80 ST 70 ST
20 A20 70 ST 70 ST 80 ST 70 ST
21 A21 70 ST 90 ST 90 ST 80 ST
22 A22 80 ST 60 CT 80 ST 70 ST
23 A23 80 ST 90 ST 80 ST 70 ST
24 A24 60 CT 80 ST 70 ST 60 CT
25 A25 80 ST 80 ST 80 ST 70 ST
26 A26 60 CT 40 CT 80 ST 60 CT
27 A27 70 ST 80 ST 90 ST 70 ST
28 A28 80 ST 80 ST 80 ST 80 ST
29 A29 70 ST 80 ST 90 ST 80 ST
30 A30 70 ST 80 ST 90 ST 60 CT
31 A31 70 ST 80 ST 80 ST 80 ST
32 A32 70 ST 60 CT 90 ST 60 CT
33 A33 80 ST 80 ST 80 ST 60 CT
34 A34 80 ST 70 ST 90 ST 60 CT
35 A35 60 CT 60 CT 70 ST 70 ST
36 A36 70 ST 60 CT 80 ST 60 CT
37 A37 80 ST 80 ST 90 ST 60 CT
38 A38 80 ST 80 ST 80 ST 70 ST
39 A39 60 CT 60 CT 80 ST 60 CT
40 A40 70 ST 80 ST 80 ST 70 ST

Keterangan ST = Sangat terampil KT = Kurang terampil


CT = Cukup terampil
131

Pertemuan
No Kode 1 2 3 4
siswa Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria
41 B1 50 CT 90 ST 60 CT 60 CT
42 B2 30 KT 60 CT 70 ST 70 ST
43 B3 50 CT 70 ST 90 ST 70 ST
44 B4 60 CT 80 ST 60 CT 70 ST
45 B5 80 ST 80 ST 90 ST 80 ST
46 B6 80 ST 90 ST 70 ST 70 ST
47 B7 80 ST 70 ST 80 ST 70 ST
48 B8 70 ST 90 ST 90 ST 80 ST
49 B9 50 CT 50 CT 50 CT 60 CT
50 B10 80 ST 80 ST 90 ST 80 ST
51 B11 50 CT 60 CT 40 CT 70 ST
52 B12 80 ST 90 ST 70 ST 80 ST
53 B13 80 ST 80 ST 60 CT 70 ST
54 B14 80 ST 80 ST 80 ST 60 CT
55 B15 70 ST 90 ST 80 ST 70 ST
56 B16 50 CT 60 CT 60 CT 50 CT
57 B17 80 ST 70 ST 80 ST 80 ST
58 B18 50 CT 90 ST 60 CT 80 ST
59 B19 70 ST 90 ST 90 ST 80 ST
60 B20 70 ST 80 ST 80 ST 70 ST
61 B21 70 ST 90 ST 70 ST 20 KT
62 B22 80 ST 80 ST 90 ST 80 ST
63 B23 80 ST 70 ST 90 ST 70 ST
64 B24 70 ST 40 CT 70 ST 80 ST
65 B25 70 ST 70 ST 80 ST 80 ST
66 B26 30 KT 60 CT 60 CT 70 ST
67 B27 20 KT 90 ST 50 CT 70 ST
68 B28 30 KT 40 CT 60 CT 70 ST
69 B29 80 ST 60 CT 90 ST 80 ST
70 B30 80 ST 80 ST 90 ST 70 ST
71 B31 70 ST 90 ST 80 ST 70 ST
72 B32 70 ST 90 ST 70 ST 70 ST
73 B33 70 ST 80 ST 80 ST 70 ST
74 B34 30 KT 70 ST 60 CT 50 CT
75 B35 70 ST 80 ST 90 ST 70 ST
76 B36 80 ST 90 ST 80 ST 60 CT
77 B37 80 ST 80 ST 90 ST 80 ST
78 B38 80 ST 80 ST 90 ST 80 ST
79 B39 80 ST 90 ST 80 ST 80 ST
80 B40 70 ST 70 ST 90 ST 80 ST
∑. ST 59 ∑. ST 56 ∑. ST 66 ∑. ST 68
∑. CT 16 ∑. CT 22 ∑. CT 14 ∑. CT 12
∑. KT 5 ∑. KT 2 ∑. KT - ∑. KT -

Keterangan ST = Sangat terampil KT = Kurang terampil CT = Cukup terampil


Lampiran 20 132

LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF


Petunjuk pengisian :
1. Angket ini terdiri dari 10 pertanyaan, isilah angket ini dengan sebenar-benarnya
2. Bila ada pertanyaan yang kurang jelas, tanyakanlah pada guru biologi Anda!
3. Pilih salah satu jawaban pertanyaan dengan cara memberikan tanda check pada
jawaban yang sesuai dengan pendapat Anda!

No Pernyataan Jumlah
S TS
1 Saya senang dengan mata pelajaran biologi dan saya berusaha
memahami setiap materinya
2 Saya selalu menyiapkan buku catatan, LKS, alat tulis, dan buku
penunjang lain diatas meja
3 Saya akan lebih semangat dalam belajar biologi khususnya
materi tentang pewarisan sifat
4 Saya akan menghargai perbedaan fisik orang lain sebagai salah
satu bentuk adanya keanekaragaman ciri genetik pada manusia
5 Saya selalu aktif dalam mengajukan atau menjawab pertanyaan
serta dalam mengajukan pendapat
6 Saya selalu bekerjasama dengan teman saat diskusi atau dalam
menjawab pertanyaan dari guru maupun dalam mengerjakan
tugas
7 Saya tidak akan mengganggu teman lain saat pelajaran
berlangsung
8 Saya selalu menghargai pendapat teman lain, tidak ramai
sendiri dan mendengarkan pendapat teman lain
9 Saya selalu menyelesaikan tugas dengan baik dan aktif dalam
melaksanakan tugas
10 Saya akan menerapkan materi pewarisan sifat dalam kehidupan
sehari-hari

jumlah skor yang menjawab setuju


Nilai = x 100 %
jumlah skor maksimal
Kriteria penilaian:
85%-100% = sangat tinggi
70%- 84 % = tinggi
60%- 69 % = cukup
50%- 59 % = kurang
0 %- 50 % = jelek
Lampiran 21 133

REKAPITULASI ANGKET PENILAIAN AFEKTIF SISWA KELAS SAMPEL


No Pernyataan Jumlah Persentase (%)
S TS S TS
1 Saya senang dengan mata pelajaran biologi dan saya 79 1 98,75 1,25
berusaha memahami setiap materinya
2 Saya selalu menyiapkan buku catatan, LKS, alat tulis, 74 6 92,5 7,5
dan buku penunjang lain diatas meja
3 Saya akan lebih semangat dalam belajar biologi 77 3 96,25 3,75
khususnya materi tentang pewarisan sifat
4 Saya akan menghargai perbedaan fisik orang lain 80 0 100 0
sebagai salah satu bentuk adanya keanekaragaman ciri
genetik pada manusia
5 Saya selalu aktif dalam mengajukan atau menjawab 68 12 85 15
pertanyaan serta dalam mengajukan pendapat
6 Saya selalu bekerjasama dengan teman saat diskusi atau 75 5 93,75 6,25
dalam menjawab pertanyaan dari guru maupun dalam
mengerjakan tugas
7 Saya tidak akan mengganggu teman lain saat pelajaran 76 4 95 5
berlangsung
8 Saya selalu menghargai pendapat teman lain, tidak 74 6 92,5 7,5
ramai sendiri dan mendengarkan pendapat teman lain
9 Saya selalu menyelesaikan tugas dengan baik dan aktif 70 10 87,5 12,5
dalam melaksanakan tugas
10 Saya akan menerapkan materi pewarisan sifat dalam 74 6 92,5 7,5
kehidupan sehari-hari
Rata-rata kelas 93,38 6,63
kriteria Sangat tinggi
Lampiran 22 134

LEMBAR ANGKET TANGGAPAN SISWA


Petunjuk :
Berikut ini disajikan sejumlah pernyataan yang berhubungan dengan proses pembelajaran di
kelas. Isilah dengan keadaan anda yang sebenarnya !
Berilah tanda cek ( ) pada kotak yang sesuai dengan pilihan anda untuk setiap nomor.
No Pernyataan Pilihan
Ya Tidak
1 Suasana pembelajaran menyenangkan
2 Proses pembelajaran berlangsung efektif
3 Guru selalu meningkatkan minat dan motivasi dalam mengikuti
pelajaran serta memicu rasa ingin tahu siswa
4 Guru menghubungkan materi dengan peristiwa kehidupan yang
terkait
5 Guru sudah melibatkan saya secara fisik (somatis) dalam
pembelajaran
6 Guru sudah melibatkan aspek visual – auditori (pendengaran-
penglihatan) saya dalam pembelajaran
7 Guru sudah melibatkan aspek intelektual saya dalam
pembelajaran
8 Saya senang dengan media dan metode yang digunakan guru
9 Saya dapat dengan mudah menerima pelajaran yang diajarkan
10 Apakah anda menyukai pendekatan pembelajaran yang
digunakan saat ini

jumlah skor yang menjawab ya


Nilai = x 100 %
jumlah skor maksimal
Kriteria penilaianya adalah sebagai berikut :
85%-100% = sangat tinggi
70%- 84 % = tinggi
60%- 69 % = cukup
50%- 59 % = kurang
0 %- 50 % = jelek
135
Lampiran 23

REKAPITULASI ANGKET TANGGAPAN SISWA KELAS SAMPEL

No Pernyataan Jumlah Persentase (%)


Ya Tidak Ya Tidak
1 Suasana pembelajaran menyenangkan 74 6 92,5 7,5
2 Proses pembelajaran berlangsung efektif 73 7 91,25 8,75
3 Guru selalu meningkatkan minat dan 69 11 86,25 13,75
motivasi dalam mengikuti pelajaran serta
memicu rasa ingin tahu siswa
4 Guru menghubungkan materi dengan 69 11 86,25 13,75
peristiwa kehidupan yang terkait
5 Guru sudah melibatkan saya secara fisik 70 10 87,5 12,5
(somatis) dalam pembelajaran
6 Guru sudah melibatkan aspek visual – 69 11 86,25 13,75
auditori (pendengaran-penglihatan) saya
dalam pembelajaran
7 Guru sudah melibatkan aspek intelektual 72 8 90 10
saya dalam pembelajaran
8 Saya senang dengan media dan metode yang 71 9 88,75 11,25
digunakan guru
9 Saya dapat dengan mudah menerima 72 8 90 10
pelajaran yang diajarkan
10 Apakah anda menyukai pendekatan 68 12 85 15
pembelajaran yang digunakan saat ini
Rata-rata kelas 88,37 11,63
Kriteria Sangat tinggi
136

Lampiran 24

\
137
138
139
Lampiran 25 140
141
Lampiran 26

142
143
Lampiran 27

144
Lampiran 28 145
Lampiran 29 146
Lampiran. 30 147

FOTO – FOTO PENELITIAN

Gambar 1. Siswa sedang Berdiskusi

Gambar 2. Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi

Gambar 3. Siswa sedang Memperhatikan Penjelasan dari Guru


148

Gambar 4. Siswa sedang Melakukan Praktikum Persilangan Monohibrid

Gambar 5. Siswa sedang Diamati oleh Observer

Gambar 6. Siswa sedang Mengamati Comic strip


149

Gambar 7. Siswa sedang Melakukan Praktikum Persilangan Dihibrid

Gambar 8. Siswa sedang Mempresentasikan Hasil Praktikum

Gambar 9. Siswa sedang Memperhatikan Kelompok yang sedang Presentasi

Anda mungkin juga menyukai