Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN KERJA

PROGRAM RABIES
No. Dokumen :
No. Revisi :
KAK
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS dr. H. Himawan Indaryanto


BANUA LAWAS Nip.19790307 201001 1 019

Kerangka Acuan Kerja Program Rabies

I. PENDAHULUAN
Rabies merupakan bentuk encephalitis hebat dengan gejala klinis unik
yang selalu menghasilkan kematian. Beberapa kasus menunjukkan gejala
paralisis, khususnya pada saat postexposure prophylaxis. Virus yang
menjadi penyebabnya adalah virus neurotropik, yang hanya dapat
berkembang biak didalam jaringan saraf. Virus ini tahan terhadap
kekeringan, akan tetapi mudah dimatikan dengan menggunakan antiseptik,
sinar matahari langsung, pemenasan dan radiasi dengan menggunakan
sinar ultra violet. Masa inkubasi pada hewan sekitar 3-6 minggu setelah
gigitan hewan rabies, sedangkan pada manusia tergantung dari parah
tidaknya luka gigitan, juah tidaknya luka dengan susunan saraf pusat,
banyaknya saraf pada luka, jumlah virus yang masuk, serta jumlah luka
gigitan.

II. LATAR BELAKANG


Secara umum, penularan rabies terjadi diakibatkan infeksi karena
gigitan binatang. Namun rabies juga dapat menular melalui beberapa cara
antara lain melalui cakaran hewan, virus yang masuk melalui rongga
pernapasan, dan transplantasi kornea. Virus rabies menyerang jaringan
saraf, dan menyebar hingga system saraf pusat, dan dapat menyebabkan
encephalumyilitis.
Tidak ada terapi untuk penderita yang sudah menunjukkan gejala
rabies: penanganan hanya berupa tindakan suportif dalam penanganan
gagal jantung dan gagal nafas. Berbagai penelitian dari tahun1986 hingga
2000 yang melibatkan lebih dari 800 kasus gigitan anjing mengidap rabies di
Negara endemis yang segera mendapat perawatan luka, pemberian VAR
dan SAR, mendapatkan angka survival 100%.

III. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS


1. Melakukan upaya untuk mencengah terjadinya penularan penyakit rabies
2. Melakukan upaya untuk memberikan informasi kepada masyarakat
tentang penyakit rabies.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Penanganan luka gigitan binatang penyebar rabies
2. Pengobatan dan observasi pasien serta hewan oleh keluarga pasien
3. Memberikan anti serum rabies bila pasien memperlihatkan gejala positif
terpapar virus rabies
4. Penyuluhan tentang rabies kepada masyarakat.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


Melakukakan penanganan luka bekas gigitan sesegera mungkin dengan
mengunakan air mengalir selama 10 menit,dan memberikan anti serum
rabies bila pasien memperlihatkan gejala positif terpapar virus rabies.

VI. SASARAN
Penderita yang terkena gigitan hewan penular rabies ( anjing, kucing,
kera.
VII. JADWAL KEGIATAN
Tiap terjadi kasus gigitan
VIII. PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. Mengisi buku pencatatan harian penemuan penderita di puskesmas
2. Membuat laporan bulanan puskesmas

IX. MONITORING DAN EVALUASI


Monitoring dan evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen
untuk menilai keberhasilan pelaksanaan program. Kegiatan monitoring
dilaksanakan secara berkala dan terus menerus untuk dapat mendeteksi bila
ada masalah dalam pelaksanaan kegiatan. Evaluasi dilakukan untuk menilai
sejauh mana pelaksanaan kegiatan berjalan.

Anda mungkin juga menyukai