No. [*]
Perjanjian Sewa Menyewa Ruangan ATM ini (untuk selanjutnya disebut sebagai
“Perjanjian”) dibuat pada hari ini, [*] tanggal [*] bulan [*] tahun [*] ([*]-[*]-[*]),
oleh dan antara:
I. PT. [***], suatu perseroan terbatas yang didirikan dan tunduk kepada hukum
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia,
berkedudukan di [***], dalam hal ini diwakili oleh [***] selaku Presiden
Direktur, dalam hal ini secara sah bertindak untuk dan atas nama PT [***], dan
untuk selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut “PIHAK PERTAMA”.
II. PT. [*] suatu perseroan terbatas yang didirikan dan tunduk kepada hukum dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia,
berkedudukan di [*], dalam hal ini diwakili oleh [*] selaku [*] dari dan oleh
karenanya sah bertindak untuk dan atas nama PT. Bank [*], untuk selanjutnya
dalam Perjanjian ini disebut “PIHAK KEDUA”.
PARA PIHAK sepakat dan setuju untuk mengadakan Perjanjian ini dengan syarat-syarat
dan ketentuan-ketentuan di bawah ini:
LATAR BELAKANG
1|Page
a. PIHAK PERTAMA adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang real
estate yang memiliki dan mengelola properti berlokasi di [***] yang
akan/sedang/telah dibangun pusat perbelanjaan yang dikenal dengan nama [***]
(selanjutnya disebut “Gedung”)
Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, maka PARA PIHAK dengan ini sepakat dan
setuju untuk mengadakan dan menandatangani Perjanjian ini dengan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
PASAL 1
LOKASI RUANGAN
2|Page
2. Lokasi dari Ruangan Multimedia adalah sesuai dengan gambar dalam Lampiran
1 (satu) Perjanjian ini yang mana telah diketahui dan disetujui oleh PARA
PIHAK dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
3. Ruangan ATM yang digunakan oleh PIHAK KEDUA adalah ruangan kosong
dengan lantai keramik dan diperuntukkan untuk Ruangan Multimedia.
PASAL 2
AUTOMATED TELLER MACHINE
PASAL 3
JANGKA WAKTU SEWA
1. Bahwa Perjanjian ini dibuat untuk jangka waktu selama [*] ([*]) tahun lamanya
terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini sampai dengan tanggal [*]
(selanjtnya disebut “Jangka Waktu”), kecuali diakhiri lebih awal oleh PARA
PIHAK.
3|Page
memberitahukan kehendaknya tersebut secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA,
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum berakhirnya Jangka
Waktu Perjanjian ini.
PASAL 4
BIAYA-BIAYA YANG MENJADI TANGGUNGAN PIHAK KEDUA
c. Jumlah biaya sewa Ruangan Multimedia dan sewa neon sign yang harus dibayar
oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA selama Jangka Waktu adalah :
Total : Rp. [*]. Termasuk PPN 10 %
- Detail lihat Lampiran 1
2. Biaya penyambungan listrik dan penarikan kabel dari sumber utama dalam Gedung
ke Ruangan Multimedia sepenuhnya ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
4|Page
4. Pajak Penghasilan (PPH) pasal 23 ditanggung oleh PIHAK PERTAMA dan akan
dipotong oleh PIHAK KEDUA.
PASAL 5
TATA CARA PEMBAYARAN
1. Bahwa PARA PIHAK sepakat pada saat penandatanganan Perjanjian ini dilakukan,
PIHAK KEDUA wajib membayar biaya-biaya seperti dimaksud dalam Pasal 4 ayat
1 untuk Jangka Waktu selama [*] ([*]) tahun yang akan dibayarkan secara
seketika dan sekaligus (tunai) pada saat jatuh tempo.
3. Pembayaran yang dilakukan dengan cek atau bilyet giro baru dianggap sah apabila
cek atau bilyet giro sudah dapat berhasil dipindah bukukan dengan baik.
4. Untuk setiap pembayaran yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA atas biaya-biaya
sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA akan
memberikan tanda terima (selanjutnya disebut ”Kuitansi”) yang sah kepada PIHAK
KEDUA.
Bank : [*]
Cabang : [*]
No. Rekening : [*]
Atas Nama : [*]
5|Page
PASAL 6
FASILITAS-FASILITAS YANG DIBERIKAN
1. Bahwa kondisi Ruangan Multimedia yang akan disewa oleh PIHAK KEDUA
adalah:
Kondisi Ruangan Multimedia sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini masih dapat
berubah karena disesuaikan dengan kondisi lapangan yang ada.
a. Keamanan :
PIHAK PERTAMA bertanggung jawab terhadap keamanan secara umum
sedangkan kehilangan/kerusakan mesin Multimedia, sarana instalasi dan
peralatan pendukung lainnya dalam pengoperasian mesin Multimedia adalah
menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
b. Pemeliharaan Kebersihan :
PIHAK PERTAMA bertanggung jawab atas kebersihan secara umum pada
Ruangan Multimedia dan Gedung disekitar Ruangan Multimedia.
c. Media Promosi :
PIHAK PERTAMA menyediakan tempat (space) untuk pemasangan media
promosi dengan ketentuan biaya yang diatur kemudian, dan menjadi tanggung
jawab PIHAK KEDUA
6|Page
PASAL 7
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
1. Bahwa PARA PIHAK sepakat berakhirnya Perjanjian ini karena alasan sebagai
berikut:
e. PIHAK PERTAMA melakukan pemutusan secara sepihak ini, maka biaya sewa
yang telah dibayar lunas oleh PIHAK KEDUA akan dikembalikan kepada
PIHAK KEDUA setelah dikurangi dengan Jangka Waktu yang telah
dijalankan.
7|Page
2. Berakhirnya perjanjian tidak menyebabkan hapusnya kewajiban salah satu
pihak terhadap pihak lain yang telah timbul dan belum diselesaikan sebelum
berakhirnya perjanjian
3. PARA PIHAK dengan ini setuju untuk mengesampingkan Pasal 1266 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata sejauh pasal tersebut mensyaratkan
penetapan/persetujuan pengadilan untuk pembatalan atau pengakhiran lebih
awal dari Perjanjian ini.
PASAL 8
HUKUM YANG BERLAKU
1. Terhadap pelaksanaan Perjanjian ini tunduk kepada peraturan serta
kebijaksanaan Pemerintah yang berlaku di INDONESIA. Pelaksanaan dan
penafsiran Perjanjian ini tunduk pada ketentuan Hukum Perdata Indonesia.
PASAL 9
FORCE MAJEURE
1. Bahwa yang dimaksud dengan (“Force Majeure”) ialah hal-hal yang berada diluar
kekuasaan dan kemampuan dari PIHAK PERTAMA, yaitu gempa bumi, huru hara
yang bersifat massal, kebakaran, hujan yang terus menerus yang mengakibatkan
banjir dan kerusakan barang-barang milik PIHAK KEDUA peristiwa alam atau
keadaan cuaca lainnya yang mengakibatkan kondisi Bangunan menjadi rusak, dan
atau tidak dapat dipergunakan untuk melakukan usaha, perampokan bersenjata dan
revolusi yang terjadinya bukan disebabkan kelalaian masing-masing Pihak dalam
Perjanjian ini, yang sama sekali diluar kekuasaan dari PIHAK PERTAMA.
2. Apabila terjadi Force Majeure, maka Pihak yang mengalami Force Majeure harus
memberitahukan keadaan tersebut secara tertulis kepada Pihak lainnya selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sejak terjadinya Force Majeure tersebut disertai
dengan bukti-bukti secara sah, yang dikeluarkan oleh pemerintah atau pejabat yang
berwenang.
8|Page
3. Keterlambatan atau kelalaian dalam memberikan pemberitahuan oleh Pihak yang
mengalami Force Majeure kepada Pihak lainnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8.2, akan menyebabkan peristiwa Force Majeure yang terjadi dan dialami oleh
Pihak yang bersangkutan dianggap tidak pernah ada/terjadi.
4. Bahwa apabila keadaan Force Majeure terjadi, maka hal tersebut bukan menjadi
tanggung jawab PARA PIHAK. Bahwa adanya kejadian-kejadian tersebut diatas
apabila dimungkinkan akan diselesaikan oleh PARA PIHAK secara musyawarah
dengan dibuatkan ketentuan-ketentuan tambahan yang akan menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
PASAL 10
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. PARA PIHAK sepakat bahwa apabila setiap dan segala perselisihan, kontroversi,
dan konflik antara PARA PIHAK sehubungan dengan Perjanjian ini atau
pelaksanaannya (termasuk perselisihan yang berkaitan dengan keabsahan,
keberadaan, penghentian hak atau kewajiban suatu Pihak, atau interpretasi atas
Perjanjian ini) (“Perselisihan”), PARA PIHAK akan berusaha, dalam jangka waktu
30 (tiga puluh) hari setelah diterimanya pemberitahuan dari salah satu Pihak atas
adanya suatu Perselisihan, menyelesaikan secara musyawarah di antara PARA
PIHAK.
2. Bilamana penyelesaian secara musyawarah gagal untuk dilaksanakan dalam jangka
waktu 30 (tiga puluh) hari setelah terjadinya Perselisihan, Perselisihan tersebut
wajib diselesaikan melalui Pengadilan Negeri dimana Pihak Pertama berdomisili,
namun hal ini tidak mengurangi hak dan wewenang Pihak pertama untuk
melakukan penuntutan-penuntutan terhadap Pihak kedua berdasarkan perjanjian ini
dan memohon pelaksanaannya di Pengadilan Negeri mana pun yang dipandang baik
oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan peraturan yang berlaku
9|Page
PASAL 11
PEMBERITAHUAN
1. Setiap pemberitahuan dan ijin tertulis, persetujuan, perijinan, komunikasi lain atau
surat menyurat, pemberian kuasa untuk diberikan atas atau diserahkan atau
dikirimkan atau dikomunikasikan kepada salah satu Pihak oleh Pihak lainnya
sehubungan dengan Perjanjian ini (untuk selanjutnya disebut “Pemberitahuan”)
harus dilakukan secara tertulis termasuk namun tidak terbatas pada email oleh
PARA PIHAK kepada pihak lainnya
2. Pemberitahuan harus dilakukan dalam Bahasa Indonesia yang dapat dibaca dan
ditujukan ke alamat yang tersedia di bawah ini:
PIHAK PERTAMA
PT. [***],
Alamat: [***].
Telepon : [***]
Faksimili : [***]
Up. : [***]
PIHAK KEDUA
PT. [*]
Alamat: [*]
Telepon : [*]
Faksimili : [*]
Up. : [*]
10 | P a g e
3. Semua Pemberitahuan harus dikirim secara langsung kepada alamat pos yang
berkaitan pada waktu jam kerja atau dikirim lewat email atau pos yang tercatat
(apabila memungkinkan melalui pos udara).
PASAL 12
LAIN-LAIN
1. Segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan diatur dalam
suatu amandemen yang ditandatangani oleh PARA PIHAK dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
2. Perjanjian ini dan pelaksanaannya tidak dapat dialihkan oleh masing-masing pihak
tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PARA PIHAK.
11 | P a g e
3. Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
[ ------------------------- ] [ ------------------------ ]
12 | P a g e
LAMPIRAN 1
13 | P a g e