Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN

(PERNYATAAN UNTUK JUAL BELI TANAH)

PERJANJIAN INI dibuat pada tanggal 1 Maret 1995 ANTARA:


1. P.T. BINTAN INTI INDUSTRIAL ESTATE, perusahaan yang didirikan berdasarkan Hukum Negara
Republik Indonesia dan berkantor pusat di Wisma Indocement, Lantai 11, Jalan Jenderal Sudirman
Kav. 70-71, Jakarta 12910, Indonesia (selanjutnya disebut sebagai “PT BIIE”) sebagai salah satu
pihak:

DAN

2. PT INDO PRECAST UTAMA, perusahaan yang didirikan berdasarkan Hukum Negara Republik
Indonesia dan berkantor pusat di Lot 1A, Bintan Industrial Estate, Lobam, Kepulauan Bintan,
Indonesia (selanjutnya disebut sebagai “Pembeli”) dari pihak lain:

PENDAHULUAN

A. PT BIIE adalah pengembang Kawasan Industri yang berlokasi di Lobam, Kepulauan Bintan, Indonesia,
yaitu Bintan Industrial Estate (selanjutnya disebut sebagai “BIE”).
B. Menunda penetapan Pembeli, PT BIIE dan CDC-Construction & Development Pte Ltd telah
mengikatkan diri kedalam Perjanjian Reservasi Lahan tanggal 22 Maret 1994. (selanjutnya disebut
sebagai “Perjanjian Reservasi Lahan”).
C. Perjanjian Reservasi Lahan diberikan kepada Pembeli untuk membeli lahan (sebagaimana yang
muncul selanjutnya) untuk tujuan memiliki dan mengoperasikan Pabrik diatasnya untuk memproduksi,
namun tidak terbatas kepada, beton pracetak dan produk-produk terkait pembangunan lainnya
(selanjutnya disebut sebagai “Pabrik”) dalam BIE. Perjanjian tersebut juga diberikan kepada Pembeli
untuk memiliki dan mengoperasikan dermaga pribadi yang terhubung dengan lahan tersebut.
D. Ini merupakan ketentuan tegas dari Perjanjian Reservasi Lahan bahwa setelah Akta Pendirian Pembeli
ditandatangani, PT BIIE dan Pembeli harus membuat suatu perjanjian tentang syarat dan ketentuan
yang sama berlaku juga seperti Perjanjian Reservasi Lahan.
E. Akta Pendirian Pembeli telah ditandatangani dan para pihak didalamnya bermaksud untuk mengikatkan
diri dalam Perjanjian ini.

SELANJUTNYA, para pihak dalam Perjanjian ini menyepakati hal-hal sebagai berikut:

PASAL 1
LAHAN

PT BIIE dengan ini menyatakan dan mengikatkan diri untuk menjual dan mengalihkan kepada Pembeli dan
Pembeli menyatakan dan mengikatkan diri untuk membeli dan menerima lahan dari PT BIIE di Lot 1A dari
BIE dengan wilayah sekitar lima belas ribu (15.000) meter persegi dengan tunduk pada survei akhir sesuai
yang ditandai dengan warna merah dalam rencana terlampir didalamnya sebagaimana Jadwal 1
(selanjutnya disebut sebagai “Lahan”).

PASAL 2
HAK ATAS TANAH

Lahan selanjutnya diberikan hak atas tanah berupa Hak Guna Bangunan (selanjutnya disebut sebagai
“HGB”) untuk jangka waktu tiga puluh (30) tahun sejak surat keputusan (Surat Keputusan Pemberian Hak)
Badan Pertanahan Nasional (atau divisinya) memberikan hak atas tanah atas Lahan dengan opsi (tunduk
kepada ketentuan-ketentuan yang dibebankan oleh pejabat yang berwenang) untuk jangka waktu
selanjutnya dua puluh (20) tahun.
PASAL 3
HARGA PEMBELIAN

3.1 Pembeli harus membayar kepada PT BIIE sebesar enam puluh Dolar Singapura (S$ 60) per meter
persegi atau berjumlah sembilan ratus ribu Dolar Singapura (S$900.000) untuk Lahan (selanjutnya
disebut sebagai “Harga Pembelian”).

3.2 Pada tanggal Perjanjian ini sembilan puluh lima persen (95 %) dari Harga Pembelian adalah delapan
ratus lima puluh lima ribu Dolar Singapura (S$ 855.000) telah dibayarkan. Lima persen (5%) dari
Harga Pembelian adalah empat puluh lima ribu Dolar Singapura (S$45.000) (atau sisa dari Harga
Pembelian setelah penyesuaian berdasarkan survei akhir) akan dibayarkan oleh Pembeli kepada PT
BIIE setelah penandatanganan Jual Beli yang sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.1.

3.3 Jika Pembeli gagal untuk melakukan pembayaran dalam Pasal 3.2, Pembeli harus membayar bunga
kepada PT BIIE sebesar 2% di atas suku bunga dasar kredit Development Bank of Singapore Ltd
atas waktu keterlambatan sebesar pembayaran terhutang sampai pembayaran penuh.

3.4 Tanpa mengesampingkan Pasal 3.3, jika Pembeli gagal untuk melakukan pembayaran dalam waktu
tiga puluh (30) hari setelah jatuh tempo dari pembayaran dalam Pasal 3.2, PT BIIE dapat segera
mengakhiri Perjanjian ini dengan pemberitahuan tertulis kepada Pembeli. Setelah pengakhiran
tersebut, setiap pembayaran yang telah dilakukan oleh Pembeli atau CDC-Construction &
Development Pte Ltd kepada PT BIIE sehubungan dengan Harga Pembelian atau setiap Biaya
Reservasi menjadi milik PT BIIE.

PASAL 4
PENYERAHAN & PEMBANGUNAN
4.1 Pada tanggal Perjanjian ini, Pembeli mengakui bahwa Lahan sudah diserahkan kepada Pembeli.

4.2 Pembeli berkewajiban untuk memulai pembangunan Pabrik dengan risikonya sendiri tidak lebih dari
enam (6) bulan dan menyelesaikan pembangunan tersebut tidak lebih dari dua puluh empat (24)
bulan kalender sejak penyerahan Lahan kepada CDC-Construction & Development Pte Ltd atau
suatu periode lebih panjang sebagaimana dapat disepakati oleh para pihak.

4.3 Sebelum dimulainya pembangunan, Pembeli harus menyerahkan seluruh rencana tata letak dan
pembangunan untuk persetujuan terlebih dahulu oleh PT BIIE satu (1) bulan sebelum pekerjaan
pembangunan dimulai.

4.4 Pembangunan yang dilaksanakan oleh para kontraktor Pembeli harus disetujui terlebih dahulu
secara tertulis oleh PT BIIE, namun persetujuan tersebut tidak dapat ditahan tanpa alasan yang
masuk akal. Persetujuan oleh PT BIIE tidak melibatkan PT BIIE dalam setiap tanggung jawab untuk
setiap tindakan, kelalaian atau kesalahan dari kontraktor tersebut.

4.5 Dermaga pribadi untuk ekspor, impor atau pengiriman dari barang Pembeli, bahan baku, pembangkit
dan perlengkapan serta barang jadi dapat dibangun oleh kontraktor Pembelisesuai yang ditandai
dengan warna merah dalam rencana terlampir didalamnya sebagaimana Jadwal 1A (selanjutnya
disebut sebagai “dermaga pribadi”).

PASAL 5
JAMINAN-JAMINAN PT BIIE

PT BIIE menjamin Pembeli bahwa:


a) PT BIIE memiliki kewenangan untuk melakukan transaksi yang tercakup oleh Perjanjian ini.
b) Lahan bebas dari setiap sita jaminan; dan
c) Pembeli harus, jika menggunakan semua upaya yang wajar, memperoleh Sertifikat Hak Atas Tanah
HGB yang merupakan hak yang akan diberikan dan dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional
Bintan. HGB tersebut harus tunduk kepada ketentuan dalam Pasal 2 di atas.
PASAL 6
JANJI-JANJI PT BIIE

6.1 Sehubungan dengan peraturan-peraturan yang berlaku, PT BIIE harus:


a) menyediakan (tidak lebih dari tanggal 31 Desember 1995 atau suatu tanggal yang dapat
disepakati bersama):
- fasilitas-fasilitas umum sampai batas Lahan, termasuk jalan, saluran air, pemadam
kebakaran, penerangan jalan;
- persediaan air sedikitnya 100meter kubik per hari;
- tenaga listrik 1000 kVA;
- saluran telepon setempat (2 saluran);
- saluran telepon IDD (2 saluran); dan
- saluran faksimili (1 saluran).

b) membantu Pembeli dalam memperoleh:


- Sertifikat Tanah yang terkait atas nama Pembeli;
- Izin yang diperlukan untuk operasional di BIE;
- Izin yang diperlukan untuk pembangunan (Izin Mendirikan Bangunan);
- Persetujuan dan izin terkait untuk pembangunan dan operasional dermaga pribadi; dan
- Izin kerja yang diperlukan untuk staf asing.
Biaya-biaya untuk sertifikat, izin, perizinan atau persetujuan di atas adalah atas nama Pembeli.

6.2 PT BIIE akan menyediakan hal-hal berikut tidak lebih dari tanggal 31 Desember 1995:
a) Pasokan listrik 380 volts 50 Hz 1.000 kVA dalam 3 tahap ke Pabrik;
b) Kabel bertegangan tinggi, panel distribusi, transformator, tegangan rendah, kabel listrik ke
papan sakelar utama Pabrik dan perlengkapan terkait.
Gardu listrik ke rumah yang disebutkan di atas akan dibangun oleh Pembeli.

6.3 PT BIIE akan menyediakan pasokan air minum sampai batas Lahan.

6.4 PT BIIE akan menyediakan dan memelihara jalan sementara, sistem air dan telepon sampai sistem
yang permanen dibentuk yangmana tidak lebih dari tanggal 31 Desember 1995 atau suatu tanggal
sebagaimana dapat disepakati bersama. Jika PT BIIE gagal untuk memenuhi hal di atas dengan
sengaja atau akibat dari kelalaian PT BIIE, PT BIIE harus memberi ganti rugi kepada Pembeli untuk
seluruh biaya yang timbul dalam memperoleh pemasok atau fasiilitas-fasilitas alternatif dan
diperlukan sampai penyediaan atau restorasi atas pasokan atau fasilitas.

PASAL 7
LISTRIK, AIR, TELEPON & FAKSIMILI

7.1 Tenaga listrik, persediaan air dan saluran telepon dan faksimili harus ditentukan sebagaimana
disebutkan di atas tetapi seluruh biaya atau pengeluaran atas konsumsi listrik dan air serta untuk
penggunaan saluran telepon atau faksimili atas nama Pembeli.
7.2 Persediaan air adalah air minum dengan kualitas yang sama sebagaimana dipasok ke Bintan
Industrial Estate (BIE) pada umumnya.

PASAL 8
BIAYA LAYANAN

8.1 Pembeli harus membayar biaya-biaya untuk layanan yang dibebankan oleh PT BIIE berkaitan dengan
wilayah-wilayah umum yang secara khusus diatur dalam Jadwal 2 dalam Perjanjian ini (selanjutnya
disebut sebagai “Biaya Layanan”) sebesar empat puluh sen (S$0.40) per meter persegi dari Lahan per
tahun.
8.2 Biaya Layanan harus dibayar dimuka setiap tahun. Pembayaran pertama dilakukan setelah
penyerahan Lahan kepada CDC-Construction & Development Pte Ltd.

8.3 Pada akhir tiga tahun dari penyerahan tersebut, Biaya Layanan merupakan jumlah tertentu per bulan,
jumlah tersebut setara dengan biaya layanan yang berlaku di BIE sehubungan dengan lahan yang
dibeli. Kemudian. Biaya Layanan harus dibayarkan triwulanan di muka.

8.4 Jika Pembeli gagal untuk membayar Biaya Layanan sehubungan dengan pasal ini, maka Pembeli
harus membayar bunga kepada PT BIIE pada 2% di atas suku bunga dasar kredit Development Bank
of Singapore Ltd atas waktu keterlambatan atas sejumlah pembayaran terhutang sampai pembayaran
penuh.

8.5 Biaya Layanan tidak termasuk biaya atau pengeluaran yang disebutkan dalam Pasal 7.1, dan akan
ditinjau setiap tahun oleh PT BIIE dan dapat dirubah namun peningkatan, jika ada, tidak boleh lebih
dari 10 % dari Biaya Layanan untuk tahun sebelumnya. Pembeli akan diberikan pemberitahuan
sedikitnya tiga (3) bulan sebelum perubahan tersebut.

PASAL 9
PENGALIHAN

Pembeli tidak akan menjual, mengalihkan atau menyerahkan hak, kepentingan, manfaat atau hak dari Lahan
kepada pihak ketiga, tanpa terlebih dahulu memperoleh persetujuan tertulis dari PT BIIE, persetujuan
tersebut tidak dapat ditahan tanpa alasan yang masuk akal. Kondisi yang harus dipenuhi untuk persetujuan
tersebut adalah bahwa pihak ketiga telah menandatangani perjanjian dengan PT BIIE dalam bentuk yang
ditentukan oleh PT BIIE.

PASAL 10
JANJI PERUSAHAAN

Pembeli menyatakan dan mengikatkan diri:


a) Untuk menggunakan Lahan sesuai dengan pemanfaatan PT BIIE sebagaimana yang telah
ditetapkan oleh pejabat termasuk Riau Development Coordinating Office/Badan Koordinasi
Pengembangan Provinsi Riau (selanjutnya disebut sebagai “RDCO”);
b) Untuk membangun Gedung di atas Lahan sesuai dengan “IMB”;
c) Untuk memperoleh seluruh perizinan yang diperlukan untuk pengoperasian dalam Bintan Industrial
Estate (BIE);
d) Untuk membayar seluruh pajak dan biaya lain sehubungan dengan operasionalnya dan kepemilikan
Lahan dan Pabrik;
e) Untuk mematuhi aturan dan peraturan BIE sebagaimana dirubah dari waktu ke waktu;
f) Tidak menggunakan dermaga pribadi untuk tujuan lain selain daripada untuk ekspor, impor atau
pengiriman barang milik Pembeli, bahan baku, pembangkit dan perlengkapan serta barang-barang
jadi;
g) Mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Seluruh akibat yang timbul dari ketidakpatuhan dari hal yang disebutkan di atas sepenuhnya ditanggung
oleh Pembeli dan Pembeli dengan ini memberikan ganti rugi dan membebaskan PT BIIE.

PASAL 11
JUAL BELI LAHAN
11.1 PT BIIE harus menyerahkan Jual Beli Lahan secara sah kepada Pembeli dihadapan pejabat yang
tepat atau Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) segera setelah seluruh hal berikut telah dipenuhi:
a) PT BIIE memperoleh Hak Guna Bangunan berkaitan dengan Lahan;
b) Pembeli telah memperoleh Persetujuan Kementerian Kehakiman;
c) Seluruh pembayaran atas Harga Pembelian telah dibayarkan kepada PT BIIE sehubungan
dengan Pasal 3.2.
Jual Beli resmi tersebut tidak mensyaratkan Pembeli untuk melakukan pembayaran lain kepada PT
BIIE kecuali hal yang telah disepakati berdasarkan Perjanjian ini.

11.2 (a) Setelah pembayaran penuh atas Harga Pembelian, Pembeli diberi kuasa oleh PT BIIE
untuk bertindak sebagai kuasanya untuk melakukan setiap dan seluruh tindakan-
tindakan hukum berkaitan dengan Lahan.
(b) Kuasa tersebut termasuk (dan digunakan di masa mendatang jika diperlukan) hak
untuk bertindak untuk dan atas nama PT BIIE dalam menjual Lahan kepada Pembeli
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 11.1 di atas dalam hal PT BIIE gagal untuk
melaksanakannya.

PASAL 12
KEADAAN KAHAR

Tidak ada pihak yang harus bertanggung jawab untuk setiap keterlambatan atau kelalaian dalam
pelaksanaan kewajiban-kewajiban berdasarkan Perjanjian ini yang disebabkan oleh keadaan-keadaan diluar
kendali dan tanpa kesalahan atau kelalaian dari suatu pihak, termasuk namun tidak terbatas kepada
Kehendak Tuhan, Tindakan musuh publik, bahaya navigasi, kebakaran, pertempuran, perang
(dideklarasikan atau tidak dideklarasikan), pemblokiran, gangguan tenaga kerja, pemogokan, kerusuhan,
pemberontakan, huru-hara masa, gempa bumi, kecelakaan atau sebab lain diluar kendali pihak tersebut.
Atas salah satu peristiwa-peristiwa yang disebutkan di atas, para pihak harus, selama berlangsungnya
peristiwa tersebut, dibebaskan dari setiap kewajiban berdasarkan Perjanjian ini sebagaimana yang
terdampak oleh peristiwa tersebut.

DENGAN KETENTUAN BAHWA apabila lamanya lebih dari tiga puluh (30) hari pihak yang berhak atas
manfaat dari kewajiban yang dilaksanakan adalah yang berhak untuk mengakhiri segera Perjanjian ini
dengan pemberitahuan tertulis kepada pihak lain.

DAN DENGAN KETENTUAN BAHWA ketentuan-ketentuan dari Perjanjian ini akan tetap berlaku
sehubungan dengan seluruh kewajiban lain berdasarkan Perjanjian ini yang tidak terdampak oleh peristiwa
tersebut.

DAN DENGAN KETENTUAN BAHWA para pihak harus melaksanakan seluruh kewajibannya berdasarkan
Perjanjian ini setelah penghentian peristiwa tersebut.

PASAL 13
KEGAGALAN UNTUK MEMPEROLEH PERSETUJUAN

13.1 Pembeli dapat mengakhiri segera Perjanjian ini dengan pemberitahuan tertulis kepada PT BIIE
apabila:
a) Persetujuan yang diperlukan untuk penetapan Pembeli sampai dengan tahap persetujuan
Kementerian Kehakiman telah ditolak secara tertulis oleh pejabat yang berwenang;
b) Persetujuan utama dari pejabat yang berwenang sehubungan dengan pembangunan dan
pengoperasian Pabrik dan pembangunan dan pengoperasian dermaga pribadi telah ditolak
secara tertulis oleh pihak yang berwenang.

13.2 Setelah pengakhiran tersebut seluruh uang yang telah dibayarkan sebelumnya oleh Pembeli atau
CDC Construction & Development Pte Ltd kepada PT BIIE akan dikembalikan, tanpa kompensasi
bunga atau pengurangan apapun, kepada Pembeli dan Perjanjian ini harus dianggap dihentikan dan
tidak ada pengaruh lebih lanjut dan tidak ada pihak yang memiliki klaim terhadap pihak lain atas
kerusakan, biaya atau kecuali ditentukan lain dalam Perjanjian ini dan untuk pelanggaran
sebelumnya dari Perjanjian ini.

13.3 Setelah pengakhiran yang dimaksud dalam Pasal 13.1, PT BIIE akan memberikan ganti rugi kepada
Pembeli untuk biiaya sebenarnya yang dikeluarkan oleh Pembeli atau CDC Construction &
Development Pte Ltd dalam pemeriksaan tanah, survei, mobilisasi/demobilisasi perlengkapan dan
material pembangunan, persiapan dan pembangunan lokasi sampai dengan maksimum sebesar
seratus ribu Dolar Singapura (S$ 100.000).
13.4 Hak Pembeli untuk mengakhiri berdasarkan Pasal ini bergantung kepada Pembeli dan CDC-
Construction & Development Pte Ltd yang telah menggunakan seluruh upaya yang wajar untuk
mendapatkan persetujuan sebagaimana tersebut di atas.

PASAL 14
LAIN-LAIN

14.1 Perjanjian ini dan hak dan kewajiban di dalamnya tidak dapat dialihkan kecuali dengan kesepakatan
oleh para pihak.
14.2 Perjanjian ini akan tetap mengikat atas para ahli waris dan/atau para penerus dari para pihak
didalamnya.
14.3 Kecuali ditentukan lain dalam Perjanjian ini, Perjanjian ini mengatur seluruh kesepakatan dan
perjanjian antara para pihak berkaitan dengan hal-hal dari perjanjian ini dan menghapuskan dan
mengakhiri setiap dan seluruh perjanjian-perjanjian atau pernyataan lisan dan tertulis sebelumnya
atau yang sama, jika ada, antara para pihak.
14.4 Perjanjian ini hanya dapat dirubah oleh dokumen tertulis yang ditandatangani oleh masing-masing
pihak didalamnya.
14.5 Tidak ada pengesampingan dari setiap ketentuan dari Perjanjian atau kesepakatan ini atau
penyimpangan apa pun daripadanya oleh salah satu pihak yang akan berlaku kecuali hal yang sama
harus dibuat secara tertulis dan kemudian pengesampingan atau kesepakatan tersebut hanya akan
berlaku dalam kasus tertentu dan untuk tujuan yang mana pengesampingan itu diberikan. Tidak ada
kelalaian atau keterlambatan atas bagian dari salah satu pihak didalamnya dalam menjalankan hak,
kekuasaan atau keistimewaan apa pun berdasarkan Perjanjian ini yang akan berlaku sebagai
pengesampingannya atau hak lain apa pun berdasarkan Perjanjian ini, juga tidak akan satu atau
sebagian pelaksanaan atau pelaksanaan hak lainnya, kekuasaan atau keistimewaan.

14.6 Judul Pasal yang dimasukkan hanya untuk kemudahan acuan dan harus diabaikan dalam
pelaksanaan atau penafsiran Perjanjian ini.
14.7 Setiap pengakhiran Perjanjian ini tanpa mengurangi hak dari salah satu pihak terhadap yang lain
berkaitan dengan setiap pelanggaran sebelumnya atas syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
Perjanjian ini.
14.8 Untuk setiap pengakhiran Perjanjian ini, tidak ada keharusan untuk mematuhi Pasal 1266 Hukum
Perdata Indonesia dimana para pihak didalamnya mengesampingkan secara tegas.
14.9 Setiap pemberitahuan atau permintaan yang diperlukan atau diizinkan untuk diberikan atau dibuat
berdasarkan Perjanjian ini harus dibuat secara tertulis dan pemberitahuan atau permintaan tersebut
harus dianggap telah diberikan atau dibuat secara sah apabila dikirimkan secara langsung, surat,
kurir, teleks atau faksimili kepada pihak yang diharuskan atau diizinkan untuk diberikan atau dibuat
pada alamat pihak tersebut sebagaimana yang ditetapkan di bawah ini atau pada alamat pihak yang
telah ditunjuk dengan pemberitahuan tertulis kepada pihak lain dengan memberikan pemberitahuan
tersebut atau membuat suatu permintaan.

PT BIIE : Wisma Indocement,


Lantai 11, Jalan Jenderal Sudirman
Kav. 70-71, Jakarta 12910
Indonesia.

Pembeli : Lot 1A, Bintan Industrial Estate


Lobam, Kepulauan Bintan
Indonesia

PASAL 15
HUKUM YANG MENGATUR DAN PENYELESAIAN SENGKETA
15.1 Perjanjian ini akan diatur oleh dan ditafsirkan sesuai dengan hukum Negara Republik Indonesia.
15.2 Perjanjian ini dan setiap hak dan kewajiban yang diberikan atau dilaksanakan berdasarkan
Perjanjian ini tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk namun tidak
terbatas kepada peraturan-peraturan RDCO.
15.3 Dalam hal setiap Pasal atau bagian dari Pasal dalam Perjanjian ini harus, untuk alasan apapun,
ditetapkan oleh Pengadilan atau badan arbitrase menjadi tidak sah atau tidak dapat dilaksanakan
kemudian;
a) Pasal atau bagian Pasal lainnya tidak akan terpengaruh, terganggu atau batal demi hukum,
akan tetap berlaku dan mengikat dan akan terus mengikat atas para pihak; dan
b) Sepanjang memungkinkan, Pasal-pasal tersebut atau bagian Pasal yang dianggap telah
dimodifikasi sampai tingkat terakhir yang memungkinkan agar sesuai dengan hukum dan
peraturan yang berlaku serta sah dan dapat ditegakkan.
15.4 Setiap sengketa yang timbul dari Perjanjian ini akan diselesaikan secara damai. Gagalnya
penyelesaian damai tersebut, para pihak akan merujuk kasus tersebut kepada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat di Jakarta.
15.5 Untuk tujuan Pasal 15.4 di atas, kedua belah pihak memilih domisili hukum yang tetap pada Panitera
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di Jakarta.

DEMIKIAN, para pihak telah menyebabkan Perjanjian ini ditandatangani secara sah oleh masing-masing
perwakilan yang berwenang pada tanggal dan tahun yang pertama kali tertulis di atas.

Ditandatangani untuk dan atas nama


PT BINTAN INTI INDUSTRIAL ESTATE
Dihadapan:

DITANDATANGANI DITANDATANGANI DAN STEMPEL

Nama : Nama : GOH SONG HOW


Jabatan : Jabatan : Vice President Director

DAN

DITANDATANGANI

Nama : HANDOKO ADIWINOTO


Jabatan : Director

Ditandatangani untuk dan atas nama


PT INDO PRECAST UTAMA dihadapan

DITANDATANGANI DITANDATANGANI

Nama : JAMES CHIA HUI CHIEN Nama : PAUL CHAIN SHAU WOO
Jabatan : Division Manager Jabatan : President Director
JADWAL 2

BINTAN INDUSTRIAL ESTATE


BIAYA LAYANAN

Biaya Layanan dikenakan untuk pemeliharaan barang dan sarana umum dari Kawasan industri.

Biaya layanan berdasarkan jumlah area lahan yang akan dikenakan untuk pemeliharaan atas sarana umum
seperti jalan masuk, saluran, penerangan jalan dan area berumput dan lain-lain. Namun, Pembeli
memelihara dan merawat bangunan dan area didalamnya. Pembuangan sampah dan limbah industriaI tidak
termasuk dalam layanan pemeliharaan yang akan diberikan kepada Pembeli
DEMIKIAN, para pihak telah menyebabkan Perjanjian ini ditandatangani secara sah oleh masing-masing
perwakilan yang berwenang pada tanggal dan tahun yang pertama kali tertulis di atas.

Ditandatangani untuk dan atas nama


PT BINTAN INTI INDUSTRIAL ESTATE
Dihadapan:

DITANDATANGANI DITANDATANGANI DAN STEMPEL

Nama : Nama : GOH SONG HOW


Jabatan : Jabatan : Vice President Director

DAN

DITANDATANGANI

Nama : HANDOKO ADIWINOTO


Jabatan : Director

Ditandatangani untuk dan atas nama


PT INDO PRECAST UTAMA dihadapan:

DITANDATANGANI DITANDATANGANI

Nama : JAMES CHIA HUI CHIEN Nama : PAUL CHAIN SHAU WOO
Jabatan : Division Manager Jabatan : President Director

Anda mungkin juga menyukai