M. Alvi Syahrin
Pejabat Imigrasi pada Direktorat Jenderal Imigrasi
Dosen Tetap pada Politeknik Imigrasi
Jl. Raya Gandul No. 4, Cinere, Depok, Jawa Barat, Telepon: (021) 7530001
Handphone: 081278840183, Email: ma.syahrin@gmail.com
Abstrak
Imigrasi sebagai penjaga pintu gerbang negara wajib melakukan pengawasan
terhadap lalu lintas yang terjadi di negara Indonesia. Banyaknya pelanggaran
keimigrasian, mengakibatkan meningkatnya jumlah Deteni di berbagai Rumah
Detensi Imigrasi (Rudenim) di Indonesia. Rudenim Jakarta memiliki satu orang
Deteni (Danko Nizar Zlavic) yang mengaku berkewarganegaraan Kroasia. Namun
karena tidak memiliki dokumen perjalanan (paspor), maka ia tidak diakui oleh
Kedutaan Besar negaranya yang berada di Indonesia. Sehingga ia ditetapkan
sebagai Deteni Stateless dan terus menetap di Rudenim Jakarta, hingga melewati
batas waktu detensi bagi Deteni yaitu 10 (sepuluh) tahun. Untuk itu diharapkan
bagi Direktorat Jenderal Imigrasi untuk dapat berkoordinasi dengan pihak United
Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) agar Deteni tersebut dapat
diserahkan kepada negara yang dapat memberikan kewarganegaraan kepadanya,
serta membangun rumah singgah bagi para Deteni Stateless agar mereka dapat
menjalankan kehidupan sebagaimana mestinya.
Kata Kunci: Deteni Tanpa Kewarganegaraan, Rumah Detensi Imigrasi,
Danko Nizar Zlavic
Abstract
Immigration as the gatekeeper of the state must monitor the traffic that occurs in
the country of Indonesia. There were number of immigration violations, resulting
in increasing number of Deteni at various Immigration Detention Houses
(Rudenim) in Indonesia. Rudenim Jakarta has one Detainee (Danko Nizar Zlavic)
who claimed Croatian citizenship. However, because he did not has travel
documents (passport), then he is not recognized by his country's embassy in
Indonesia. So, he was appointed as Stateless Detainee and continued to stay in
Rudenim Jakarta, beyond the detention deadline for Deteni that is 10 (ten) years.
It is therefore desirable for the Directorate General of Immigration to be able to
coordinate with the United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR),
so that the Deteni can be submitted to a country which may grant citizenship to
him, and build a stopover house for the Stateless Deteni so they can live their lives
as they should.
Keywords: Stateless Detainee, Immigration Detention Houses, Danko Nizar
Zlavic
9
Hukum dalam Hukum Keimigrasian Indonesia, Yudha Bhakti Ardhiswastra, Penafsiran
Imigrasi Press, Jakarta, Cetakan ke-2, 2010, dan Konstruksi Hukum, Alumni, Bandung,
hlm. 1-3. 2008, hlm. 9; Saut P. Panjaitan, Dasar-Dasar
8
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Ilmu Hukum: Asas, Pengertian, dan
Hukum, Kencana Prenada Media Group, Sistematika, Penerbit Universitas Sriwijaya,
Jakarta, 2005, hlm. 35. Palembang, 1998, hlm. 158-159.
ini berlaku untuk waktu paling lama penjamin. Jika penjamin tidak
14
6 (enam) bulan. Selama izin mampu, maka izin berada di luar
berada di luar Rudenim dicabut, Rudenim akan dicabut dan Deteni
Deteni harus ditempatkan kembali diwajibkan masuk kembali di
di dalam Rudenim. 15 Rudenim sampai dengan proses
pendeportasian dilakukan. Untuk hal
Ketika Deteni diberikan izin
ini, segala bentuk biaya
berada diluar Rudenim, maka Deteni
pendeportasian ditanggung oleh
dikecualikan memiliki izin tinggal
DIPA Direktorat Jenderal Imigrasi.
sesuai ketentuan Pasal 115 ayat (1)
huruf b Peraturan Pemerintah Tidak tertutup kemungkinan
Nomor 31 Tahun 2013 tentang Deteni tersebut bekerja dan
Peraturan Pelaksanaan Undang- menimbulkan kecemburuan dengan
Undang Nomor 6 Tahun 2011 penduduk lokal. Sehingga
tentang Keimigrasian. Lebih lanjut diperlukan peraturan khusus untuk
dijelaskan dalam Pasal 116 ayat (3) mengatur Deteni diperbolehkan
dijelaskan bahwa: bekerja. Peraturan tersebut memuat
tentang jenis pekerjaan apa yang
“Dalam hal izin tinggal tidak
boleh dikerjakan dan apa yang tidak
diberikan, orang asing harus
boleh dikerjakan. Persyaratan apa
meninggalkan Wilayah Indonesia.”
saja yang diperlukan, jika Deteni
Segala bentuk biaya dan
tersebut diperbolehkan untuk
kebutuhan selama Deteni diberikan
bekerja.
izin untuk tinggal di luar Rudenim
Selama Deteni diberikan izin
adalah menjadi tanggung jawab
berada diluar Rudenim maka Kepala
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rudenim memberikan surat keluar.
Keimigrasian
14
Pasal 221 ayat (2) huruf a Peraturan Surat keluar ini tidak bisa digunakan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31
Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan untuk melakukan perjalanan ke
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Keimigrasian daerah lain di Indonesia hanya dapat
15
Pasal 221 ayat (3) huruf a Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 digunakan di wilayah kerja dimana
Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan
Rudenim asal berada. Karena Deteni
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Keimigrasian