Anda di halaman 1dari 27

Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.

2, Edisi September 2017

Penerapan Hukum Deteni Tanpa Kewarganegaraan (Stateless) yang Ditahan


Lebih Dari 10 (Sepuluh) Tahun di Rumah Detensi Imigrasi Jakarta: Studi
Kasus Danko Nizar Zlavic

M. Alvi Syahrin
Pejabat Imigrasi pada Direktorat Jenderal Imigrasi
Dosen Tetap pada Politeknik Imigrasi
Jl. Raya Gandul No. 4, Cinere, Depok, Jawa Barat, Telepon: (021) 7530001
Handphone: 081278840183, Email: ma.syahrin@gmail.com

Abstrak
Imigrasi sebagai penjaga pintu gerbang negara wajib melakukan pengawasan
terhadap lalu lintas yang terjadi di negara Indonesia. Banyaknya pelanggaran
keimigrasian, mengakibatkan meningkatnya jumlah Deteni di berbagai Rumah
Detensi Imigrasi (Rudenim) di Indonesia. Rudenim Jakarta memiliki satu orang
Deteni (Danko Nizar Zlavic) yang mengaku berkewarganegaraan Kroasia. Namun
karena tidak memiliki dokumen perjalanan (paspor), maka ia tidak diakui oleh
Kedutaan Besar negaranya yang berada di Indonesia. Sehingga ia ditetapkan
sebagai Deteni Stateless dan terus menetap di Rudenim Jakarta, hingga melewati
batas waktu detensi bagi Deteni yaitu 10 (sepuluh) tahun. Untuk itu diharapkan
bagi Direktorat Jenderal Imigrasi untuk dapat berkoordinasi dengan pihak United
Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) agar Deteni tersebut dapat
diserahkan kepada negara yang dapat memberikan kewarganegaraan kepadanya,
serta membangun rumah singgah bagi para Deteni Stateless agar mereka dapat
menjalankan kehidupan sebagaimana mestinya.
Kata Kunci: Deteni Tanpa Kewarganegaraan, Rumah Detensi Imigrasi,
Danko Nizar Zlavic

Abstract
Immigration as the gatekeeper of the state must monitor the traffic that occurs in
the country of Indonesia. There were number of immigration violations, resulting
in increasing number of Deteni at various Immigration Detention Houses
(Rudenim) in Indonesia. Rudenim Jakarta has one Detainee (Danko Nizar Zlavic)
who claimed Croatian citizenship. However, because he did not has travel
documents (passport), then he is not recognized by his country's embassy in
Indonesia. So, he was appointed as Stateless Detainee and continued to stay in
Rudenim Jakarta, beyond the detention deadline for Deteni that is 10 (ten) years.
It is therefore desirable for the Directorate General of Immigration to be able to
coordinate with the United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR),
so that the Deteni can be submitted to a country which may grant citizenship to
him, and build a stopover house for the Stateless Deteni so they can live their lives
as they should.
Keywords: Stateless Detainee, Immigration Detention Houses, Danko Nizar
Zlavic

Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa | 455


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

A. Latar Belakang visa yang sah dan masih berlaku,


serta surat izin masuk kembali.
Keimigrasian adalah hal ihwal
lalu lintas orang yang masuk atau Orang asing yang berada di
keluar Wilayah Indonesia serta Indonesia memiliki tujuan-tujuan
pengawasannya dalam rangka tertentu untuk tinggal di wilayah
menjaga tegaknya kedaulatan Indonesia. Imigrasi sebagai
negara. 1 Imigrasi dalam hal ini penjaga pintu gerbang negara
melaksanakan fungsinya dalam dalam melaksanakan fungsi
memberikan pelayanan keimigrasian, sering sekali
keimigrasian, penegakan hukum, menemukan pelanggaran-
keamanan negara, dan fasilitator pelanggaran keimigrasian yang
pembangunan kesejahteraan dilakukan baik oleh warga negara
masyarakat. asing maupun warga negara
Indonesia, yaitu masuk atau keluar
Negara mempunyai prinsip
wilayah Indonesia tidak melalui
dasar keimigrasian bahwa
Tempat Pemeriksaan Imigrasi,
siapapun yang melintas di wilayah
pemilik atau pengguna tempat
Indonesia wajib memiliki
penginapan yang tidak
dokumen pejalanan yang sah dan
memberikan keterangan atau data
masih berlaku.2 Undang-Undang
orang asing yang menginap di
Nomor 6 Tahun 2011 tentang
tempatnya, penjamin yang dengan
Keimigrasian telah mengatur
sengaja memberikan keterangan
kewajiban-kewajiban yang harus
tidak benar atau tidak memenuhi
dipenuhi yakni harus memiliki
jaminan yang diberikan
tanda bertolak, dokumen
kepadanya, orang asing yang
perjalanan Republik Indonesia,
masuk atau berada di wilayah
1
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 6
Indonesia yang tidak memiliki
Tahun 2011 tentang Keimigrasian. dokumen perjalanan dan visa yang
2
M. Iman Santoso, Pengertian Migrasi dan
Pendekatan Teori Pipa, Bahan Kuliah ke-1, sah dan masih berlaku, orang asing
Mata Kuliah Transnational Organized Crime
(untuk kalangan sendiri), Diktat Kuliah yang menggunakan dokumen
Pendidikan Khusus Keimigrasian Angkatan II,
Akademi Imigrasi, Jakarta, 2012, hlm. 1-2. perjalanan palsu, membuat palsu

456 | Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

atau memalsukan visa, orang asing kantor imigrasi dan ditempatkan di


yang menyalahgunakan atau dalam Ruang Detensi Imigrasi.
melakukan kegiatan yang tidak Setelah 30 (tiga puluh) hari ditahan
sesuai dengan pemberian izin di Ruang Detensi Imigrasi dan
tinggal, memberikan data yang belum ada tindakan selanjutnya,
tidak benar untuk memperoleh maka Deteni tersebut harus
dokumen imigrasi, menambah, dipindahkan ke Rumah Detensi
mengurangi, mengubah atau Imigrasi (Rudenim) untuk
menghilangkan keterangan atau dilakukan tindakan selanjutnya
cap yang terdapat pada dokumen terhadap pelanggaran yang
perjalanan. 3 dilakukan.

Pelanggaran- pelanggaran Rumah Detensi Imigrasi


keimigrasian yang terjadi pun tidak atau yang disingkat dengan
luput dari adanya tindakan sebutan Rudenim dalam Pasal 1
keimigrasian, baik berupa ayat 33 Undang-Undang Nomor 6
pendeportasian atau tindakan Tahun 2011 tentang Keimigrasian
administrasi keimigrasian maupun adalah Unit Pelaksana Teknis yang
pro justicia. Tindakan menjalankan fungsi keimigrasian
keimigrasian terhadap orang asing sebagai tempat penampungan
yang melakukan pelanggaran sementara bagi orang asing yang
keimigrasian diawali dengan dikenai Tindakan Administratif
dilakukannya penangkapan oleh Keimigrasian.
petugas imigrasi terhadap orang Tugas pokok Rudenim
asing yang melakukan ialah melaksanakan sebagian tugas
pelanggaran, kemudian dibawa ke pokok Kementerian Hukum dan
HAM di bidang pendetensian
3
M. Alvi Syahrin, Eksodus Warga Negara orang asing yang melanggar
Tiongkok: Antara Kebijakan dan
Penyelundupan, Majalah Check Point, peraturan perundang-undangan
Akademi Imigrasi, Jakarta, Edisi 5, November
2016, hlm. 33-35; M. Alvi Syahrin, Imigran yang dikenakan tindakan
Ilegal, Migrasi atau Ekspansi?, Majalah Check
keimigrasian yang telah
Point, Akademi Imigrasi, Jakarta, Edisi 3,
Oktober 2015, hlm. 29-31.

Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa | 457


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

mendapatkan keputusan menjelaskan tentang jangka waktu


pendetensian dalam rangka penahanan Deteni di Rumah
pemulangan atau deportasi. Detensi Imigrasi. Para Deteni yang
berada di Rudenim sesuai Pasal 85
Rudenim juga memiiki 4
Undang-Undang Nomor 6 Tahun
(empat) fungsi utama, yakni:
2011 tentang Keimigrasian
pelaksanaan tugas pendetensian,
mempunyai batas waktu berada di
pengisolasian dan pendeportasian,
Rumah Detensi Imigrasi paling
pelaksanaan tugas pemulangan dan
lama 10 (sepuluh) tahun. Stateless
pengusulan penangkalan,
atau tanpa kewarganegaraan
pelaksanaan fasilitasi penempatan
disebabkan karena tidak diakuinya
orang asing ke negara ketiga, dan
seseorang oleh negara asalnya,
pelaksanaan pengelolaan tata
tidak pernah memiliki identitas
usaha.
kependudukan atau dokumen
Dalam Pasal 1 ayat 35
kewarganegaraan suatu negara,
Undang-Undang Nomor 6 Tahun
dengan sengaja menghilangkan
2011 dijelaskan bahwa Deteni
bukti-bukti kewarganegaraannya
adalah orang asing penghuni
dengan maksud untuk tidak
Rumah Detensi Imigrasi atau
dikembalikan ke negara asalnya,
Ruang Detensi Imigrasi yang telah
dan berasal dari negara-negara
mendapatkan keputusan
dengan sistem administrasi
pendetensian dari pejabat imigrasi.
kependudukan yang tidak baik.
Rudenim Jakarta terdapat berbagai
Tidak jarang dari para
macam Deteni, yaitu : Deteni
penghuni Rumah Detensi ada yang
Immigratoir, Deteni Pencari
sudah lebih dari 10 (sepuluh)
Suaka, Deteni yang menunggu
tahun, sebagai contoh yang
proses pro yustisia, Deteni
berstatus Stateless atau tidak
Stateless atau tanpa
diakui oleh negaranya, sedangkan
kewarganegaraan.
Indonesia juga tidak mengakui
Dalam Pasal 85 Undang-
adanya status kewarganegaraan
Undang Nomor 6 Tahun 2011
Stateless atau tidak

458 | Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

berkewarganegaraan. Hal ini permasalahan tentang jangka


seharusnya menjadi salah satu waktu detensi terhadap Deteni
perhatian bagi pemerintah untuk Stateless pada Rudenim Jakarta.
menyelesaikan masalah tersebut. Permasalahan tersebut dapat
dirumuskan masalah sebagai
Rudenim Jakarta memiliki
berikut:
satu orang Deteni (Danko Nizar
Zlavic) yang mengaku 1. Bagaimana penanganan
berkewarganegaraan Kroasia. Deteni Stateless atas nama
Namun karena tidak memiliki Danko Nizar Zlavic yang telah
dokumen perjalanan maka ia tidak melaksanakan detensi di
diakui oleh Kedutaan negaranya Rudenim Jakarta selama lebih
yang berada di Indonesia. dari 10 (sepuluh) tahun?
Sehingga ia ditetapkan sebagai
2. Apa saja upaya yang
Deteni Stateless dan terus menetap dilakukan pihak Rudenim
di Rudenim Jakarta, hingga terhadap Deteni Stateless atas
melewati batas waktu detensi bagi nama Danko Nizar Zlavic
Deteni yaitu 10 (sepuluh) tahun.
yang telah melaksanakan
B. Rumusan Masalah detensi di Rudenim Jakarta
selama lebih dari 10 (sepuluh)
Berdasarkan latar belakang
tahun?
permasalahan diatas, maka
menurut penulis ada beberapa C. Tujuan dan Kegunaan
identifikasi masalah yang ada
1. Tujuan
sehingga timbulnya satu masalah
a. Untuk memahami dan
yang akan diurakan ini, yakni
menganalisis penanganan
masalah adanya Deteni Stateless
Deteni Stateless atas nama
atau tanpa kewaranegaraan, batas
Danko Nizar Zlavic yang
waktu pendetensian, dan batas
telah melaksanakan detensi
waktu keberadaan Deteni Stateless
di Rudenim Jakarta selama
di Rumah Detensi Imigrasi.
Penulis akan membahas

Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa | 459


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

lebih dari 10 (sepuluh) pertimbangan bagi semua


tahun. praktisi hukum yang
terlibat dan berkepentingan,
b. Untuk memahami dan
yaitu:
menjelaskan upaya yang
dilakukan pihak Rudenim 1) Pembuat Undang-
terhadap Deteni Stateless Undang, sebagai bahan
atas nama Danko Nizar masukan untuk
Zlavic yang telah merevisi atau bahkan
melaksanakan detensi di membuat aturan
Rudenim Jakarta selama hukum baru yang lebih
lebih dari 10 (sepuluh) tegas terkait dengan
tahun. masa pendentensian
bagi deteni (stateless)
2. Kegunaan
yang didetensi lebih
a. Secara teoritis, berguna
dari 10 (sepuluh) tahun
untuk:
di Rudenim;
1) Pengembangan hukum
2) Direktorat Jenderal
keimigrasian terkait
Imigrasi, sebagai dasar
dengan penanganan
kepastian hukum
deteni di Rudenim;
dalam membuat
2) Memberikan masukan kebijakan terhadap isu
pemikiran bagi peneliti hukum terkait;
selanjutnya terhadap
3) Lembaga Terkait,
isu hukum serupa;
seperti United Nations
3) Memberikan informasi High Commissions for
kepustakaan tambahan Refugees (UNHCR),
bagi para akademisi Internasional
hukum. Organization for

b. Secara praktis, berguna Migration (IOM), dan


sebagai bahan Lembaga Penegak

460 | Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

Hukum Lainnya, sebagai suatu proses dimana


sebagai dasar seseorang ditempatkan pada
pertimbangan dalam rumah detensi imigrasi untuk
menghadapi isu hukum melakukan proses pemeriksaan
terkait. selanjutnya untuk dapat
melakukan pendeportasian
4) Masyarakat, sebagai
terhadap seorang Deteni.
dasar kepastian hukum
demi menjaga Pengertian orang tanpa
keberlangsungan dan kewarganegaraan (Stateless in
keharmonisan di Person), menurut The 1954
tatanan masyarakat. Convention relating to the
Status of Stateless Persons
D. Studi Pustaka
article 1 (1): the term “Stateless
1. Deteni
person” means a person who is
Pengertian Deteni not considered as a national by
berdasarkan Undang-Undang any state under the operation of
Nomor 6 Tahun 2011 tentang us law. Artinya: orang tanpa
Keimigrasian Pasal 1 ayat 35 kewarganegaraan adalah
adalah orang asing penghuni seseorang yang tidak dianggap
Rumah Detensi Imigrasi atau sebagai warga negara oleh
Ruang Detensi Imigrasi yang negara manapun di bawah
telah mendapatkan keputusan operasi hukumnya. 4

pedetensian dari pejabat


2. Jangka Waktu Pendentensian
Imigrasi. Orang asing dalam hal
Jangka waktu detensi yaitu
ini adalah orang yang bukan
batas waktu yang ditentukan bagi
warga negara Indonesia.

Detensi menurut kamus 4


Stefanus, Johan. “Stateless, Problematika
Pencari Suaka dan Pengungsi,”
besar bahasa Indonesia yaitu http://keprinet.com/2015/11/13/opini/Stateless-
penahanan atau penawanan. problematika-pencari-suaka-dan-
pengungsi,diakses pada hari Rabu
Detensi juga dapat diartikan (27/09/2017), pukul 13.07 WIB; Wagiman,
Hukum Pengungsi Internasional, Sinar
Grafika, Jakarta, 2012, hlm. 97.

Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa | 461


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

seorang Deteni dalam menjalani dengan menetapkan kewajiban


masa detensinya di Ruang Detensi melapor secara periodik;
Imigrasi maupun di Rumah 4. Menteri atau Pejabat Imigrasi
Detensi Imigrasi yang ditentukan yang ditunjuk mengawasi dan
dalam Undang-Undang.
mengupayakan agar Deteni
Dalam Pasal 85 sebagaimana dimaksud pada
Undang-Undang Nomor 6 Tahun ayat (3) dideportasi.
2011 menjelaskan tentang jangka
3. Rumah Detensi Imigrasi
waktu penahanan Deteni di
(Rudenim)
Rudenim, yakni:
Rumah Detensi Imigrasi
1. Detensi terhadap orang asing adalah Unit Pelaksana Teknis yang
dilakukan sampai Deteni menjalankan fungsi keimigrasian
dideportasi; sebagai tempat penampungan
2. Dalam hal deportasi sementara bagi orang asing yang
sebagaimana dimaksud pada dikenai Tindakan Administratif
5
ayat (1) belum dapat Keimigrasian. Sedangkan, Ruang
dilaksanakan, detensi dapat Detensi Imigrasi adalah tempat
dilakukan dalam jangka waktu penampungan sementara bagi
paling lama 10 (sepuluh) orang asing yang dikenai Tindakan
tahun; Administratif Keimigrasian yang
berada di Direktorat Jenderal
3. Menteri atau Pejabat Imigrasi
Imigrasi dan Kantor Imigrasi. 6
yang ditunjuk dapat
mengeluarkan Deteni dari Orang-orang asing yang
Rumah Detensi Imigrasi ditempatkan di Rudenim, pada
apabila jangka waktu umumnya sedang dalam proses
sebagaimana dimaksud pada tindakan keimigrasian. Sebagai
ayat (2) terlampaui dan contoh orang-orang asing yang
memberikan izin kepada
5
Pasal 1 angka 33 Undang-Undang Nomor 6
Deteni untuk berada di luar Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
6
Pasal 1 angka 34 Undang-Undang Nomor 6
Rumah Detensi Imigrasi Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

462 | Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

sedang dalam proses deportasi yang dimohon, tidak kunjung


(pemulangan/pengusiran) karena dikabulkan.
pelanggaran hukum, serta orang- Di samping disebabkan
orang asing yang menunggu dokumen yang belum dilengkapi,
deportasi setelah menjalani
sebagian Deteni belum dapat
hukuman. dideportasi karena belum tersedia
Pada umumnya para Deteni dana untuk biaya pemulangan.
tidak memiliki dokumen Dana pemulangan Deteni yang
perjalanan yang sah, atau memiliki disediakan oleh negara sangat
dokumen yang sah namun masa terbatas. Beberapa yayasan
berlakunya telah habis. Proses bersedia memberikan bantuan
pembaharuan paspor, permohonan untuk biaya pemulangan kepada
visa dan lain-lain memerlukan Deteni-Deteni tertentu, namun
waktu. Selama dokumen jumlahnya juga terbatas.
perjalanan yang dibutuhkan belum Dalam rangka pengaturan
dapat dipenuhi, mereka ditampung pelaksanaan tugas di bidang
di Rudenim. Beberapa Deteni,
penindakan keimigrasian,
memiliki persoalan yang lebih diperlukan sarana dan prasarana
rumit. Misalnya tidak dapat pendukung berupa Rudenim.
membuktikan atau menyakinkan
Tugas pokok Rudenim secara
perwakilan negaranya untuk
umum sebagaimana yang
mengakui kewarganegaraannya,
tercantum dalam Surat Keputusan
sehingga tidak ada kedutaan yang
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
bersedia memberikan dokumen
Manusia Nomor: M.01.PR.07.04
perjalanan. Sebagian lainnya
Tahun 2004 tentang Organisasi
berusaha untuk memohon visa
dan Tata Kerja Rudenim, yaitu
kepada negara-negara tertentu,
melaksanakan sebagian tugas
dimana karena alasan-alasan
pokok Departemen Kehakiman
politik, perang dan lain-lain
dan HAM di bidang pendetensian
mereka tidak bersedia pulang ke
orang asing. Untuk melaksanakan
negara asalnya, sementara visa

Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa | 463


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

tugas tersebut, Rudenim penyidikan dan penindakan


mempunyai fungsi melaksanakan Keimigrasian
tugas penindakan, pengisolasian Deteni yang telah ditempatkan
serta pemulangan dan di dalam Rudenim, maka setiap
pengusiran/deportasi.
Kepala Rudenim wajib
Dalam melaksanakan memberitahukan kepada
tugasnya, Kepala Rudenim, Kepala perwakilan Negara yang
Sub Bagian, Kepala Seksi, Kepala bersangkutan dalam rangka proses
Sub Seksi, Kepala Urusan, wajib pemulangan atau
menerapkan prinsip koordinasi, pendeportasian/pengusiran dengan
integrasi dan sinkronisasi di tembusan kepada Direktur Jenderal
lingkungan Rudenim dan instansi Imigrasi Up. Direktur penyidikan
lain sesuai dengan tugas pokok dan dan Penindakan Keimigrasian dan
fungsinya masing-masing. Kepala Divisi Keimigrasian yang
meliputi wilayah Rudenim yang
Dalam praktek sehari-hari,
bersangkutan.
harus diikuti juga ketentuan
ketentuan lain dibawah SK Bagi Deteni yang baru masuk
Menteri di atas, seperti Peraturan Rudenim, dilakukan pemeriksaan
Direktur Jenderal Imigrasi Nomor: dan penggeledahan Deteni,
F1002.PR.02.10 Tahun 2006 termasuk barang-barang miliknya
tentang Tata Cara Pendetensian secara sopan tertib dan cermat.
Orang Asing. Dalam peraturan ini Barang milik pribadi selanjutnya
dinyatakan bahwa pendetensian dicatat dan disimpan oleh petugas,
orang asing merupakan wewenang dan barang berbahaya diamankan.
Kepala Rudenim sesuai surat
Sebelum dilakukan proses
keputusan tindakan keimigrasian registrasi, terlebih dahulu diminta
yang diterbitkan oleh Kepala data kesehatan yang mungkin
Kantor Imigrasi, Kepala Divisi dipunyai, atau ditanyakan status
Keimigrasian, atau Direktur
kesehatannya. Hal ini untuk
Jenderal Imigrasi Up. Direktur mencegah kemungkinan

464 | Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

penyebaran penyakit menular atau penjelasan tentang hak, kewajiban,


berbahaya. Setelah kesehatannya larangan, tata tertib dan sangsi
dinilai layak, dilakukan proses pelanggaran tata tertib.
registrasi. Proses ini adalah Jika ada Deteni yang
mencatat dalam buku register yang
meninggal dunia, Kepala Rudenim
terdiri dari: buku register segera memberitahukan kepada
pendetensian, yang memuat kode petugas kepolisian setempat guna
register, nomor urut register, nama mendapatkan penanganan
lengkap Deteni, jenis kelamin, sebagaimana mestinya, meminta
tempat tanggal lahir, surat keterangan kematian dari
kewarganegaraan, agama, nomor, dokter yang melakukan visum et
tempat dan tanggal pengeluaran repertum dan atau otopsi,
dokumen perjalanan, nomor dan melaporkan kepada Kepala Divisi
tanggal surat perintah Imigrasi yang membawahi
pendetensian, peraturan yang Rudenim, memberitahukan kepada
dilanggar, tanggal masuk / keluar, pihak keluarga, sponsor, atau
dan foto. kepala perwakilan negara Deteni.
Setelah diregistrasi, Deteni Semua biaya pengurusan Deteni
selanjutnya dibuatkan Kartu yang meninggal dunia dibebankan
Deteni dan disimpan serta disusun kepada perwakilan negara, sponsor
secara alphabetis. Kartu Deteni ini atau keluarga Deteni.
berfungsi sebagai kartu kendali Permasalahan timbul pada saat
yang memuat nama lengkap, jenis Deteni yang meninggal dunia,
kelamin, tempat tanggal lahir, tidak mendapat bantuan dari
kewarganegaraan, nomor, tempat perwakilan negara, sponsor atau
tanggal pengeluaran dokumen keluarga. Baik karena tidak
perjalanan, tanggal masuk, instansi memiliki keluarga, ataupun tidak
pengirim, dan pasal pelanggaran. diakui oleh perwakilan negara
Selesai proses ini, terdeteni (stateless), atau juga karena
ditempatkan di blok detensi. perwakilan tidak memiliki biaya
Selanjutnya, kepada Deteni, diberi yang dimaksud, maka menjadi

Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa | 465


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

beban negara, sedangkan anggaran Proses pendeportasian


yang tersedia terbatas. dilakukan setelah disetujui oleh
Kepala Rudenim dan
Bila persyaratan telah dapat
pelaksanaannya dilaporkan kepada
dipenuhi, Deteni akan dideportasi
Kepala Divisi keimigrasian. Dalam
atau dipulangkan. Deportasi/
proses pendeportasian, Deteni
pengusiran adalah untuk Deteni
dikawal oleh petugas Rudenim bila
yang selama berada di wilayah
diperlukan ditambah dengan
Indonesia melakukan tindak
bantuan pihak lain, seperti
pidana atau pelanggaran berat
kepolisian. Alat angkut yang
keimigrasian. Selanjutnya
dipilih, diupayakan sedapat
pemulangan adalah untuk Deteni
mungkin adalah penerbangan
yang melakukan pelanggaran
langsung (tidak transit).
ringan keimigrasian. Persyaratan
untuk dapat dideportasi antara lain Hambatan yang sering terjadi
telah memiliki dokumen dalam proses pendeportasian
perjalanan yang sah, serta telah antara lain karena adanya
tersedia ticket atau biaya penolakan dari Deteni. Penolakan
perjalanan. Dokumen perjalanan ini dapat disebabkan dari beberapa
(dapat berupa pasport atau alasan, seperti telah berkeluarga
semacamnya) diberikan oleh (menikah dan punya anak) di
perwakilan negara Deteni yang Indonesia, bersikeras hanya
terkait, sedangkan biaya perjalanan bersedia dideportasi ke negara
dibebankan kepada Deteni. Dalam tertentu yang dituju, dan lain-lain.
hal Deteni tidak memiliki biaya, Ada beberapa Deteni yang tidak
maka Kepala Rudenim dapat di deportasi karena tidak ada
berkoordinasi dengan perwakilan negara yang mau mengakui
negara Deteni, atau dengan kewarganegaraannya, sehingga
donatur. Selanjutnya Deteni yang menjadi stateless, dan menjadi
telah dideportasi, dapat diusulkan Deteni yang permanen.7
tindakan penangkalan.
7
Muhammad Indra, Perspektif Penegakan

466 | Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

E. Metode Penelitian Teknik analisa isu hukum


(legal issue) dalam penelitian
a. Pendekatan
ini menggunakan logika
Jenis pendekatan yang
berpikir campuran. Maksudnya
digunakan adalah penelitian
penalaran (hukum) yang
hukum normatif yang bersifat
merupakan gabungan dari pola
kualitatif. Maksudnya adalah
berpikir induktif (inductive) dan
penelitian yang
deduktf (deductive ) dalam
menggambarkan, menjelaskan,
persoalan hukum faktual yang
menganalisis, serta
konkrit. Proses yang terjadi
mengembangkan konstruksi
dalam logika berpikir campuran
hukum kedaulatan negara dalam
adalah abstraksi (hukum), nilai-
perspektif imigrasi. 8
nilai hukum, asas-asas hukum,
b. Metode Pengumpulan Data konsep-konsep hukum, dan

Pengumpulan bahan-bahan norma-norma hukum yang

hukum dilakukan dengan dirumuskan secara umum dalam

mengidentikasi dan aturan-aturan hukum positif,

menginventarisasi peraturan kemudian dikonkritisasi

perundang-undangan, meneliti (dijabarkan) dan diterapkan

bahan pustaka (tulisan dan hasil guna penyelesaian persoalan

karya ilmiah), dan sumber- hukum konkrit yang dihadapi,

sumber bahan hukum lainnya begitu juga seterusnya secara

yang ada relevansinya dengan bolak-balik dalam proses

isu hukum dalam penelitian ini. campuran. 9

c. Teknik Analisa Data F. Pembahasan

9
Hukum dalam Hukum Keimigrasian Indonesia, Yudha Bhakti Ardhiswastra, Penafsiran
Imigrasi Press, Jakarta, Cetakan ke-2, 2010, dan Konstruksi Hukum, Alumni, Bandung,
hlm. 1-3. 2008, hlm. 9; Saut P. Panjaitan, Dasar-Dasar
8
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Ilmu Hukum: Asas, Pengertian, dan
Hukum, Kencana Prenada Media Group, Sistematika, Penerbit Universitas Sriwijaya,
Jakarta, 2005, hlm. 35. Palembang, 1998, hlm. 158-159.

Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa | 467


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

1. Penanganan dan Pengawasan Imigrasi, Pasal 16 ditentukan


Deteni di Luar Rumah Detensi bahwa jika dalam masa
Imigrasi10 pendetensian diketahui Deteni
sakit, dan diperlukan perawatan
Berdasarkan Pasal 85 ayat
intensif di Rumah Sakit, dimana
(2) Undang-Undang Nomor 6
tempat Rumah Sakit tersebut
Tahun 2011 tentang
berada di luar wilayah kerja
Keimigrasian, dalam hal
Rumah Detensi yang
deportasi belum dapat
bersangkutan, maka segala
dilaksanakan detensi dapat
bentuk biaya yang diperlukan
dilakukan dalam jangka waktu
dalam proses perawatan Deteni
paling lama 10 (sepuluh) tahun.
ditanggung oleh penjamin.
Selanjutnya dalam ayat (3)
Adapun biaya pengawalan
dijelaskan bahwa Menteri atau
Deteni menggunakan anggaran
pejabat Imigrasi yang ditunjuk
Rudenim yang memindahkan.
dapat mengeluarkan Deteni dari
Prinsipnya, Deteni diberikan
Rudenim apabila jangka waktu
izin berada di luar Rudenim,
sebagaimana dimaksud pada
jarak tempat tinggal Deteni
ayat (2) terlampaui dan
harus berada dalam wilayah
memberikan izin kepada detensi
kerja di mana Rudenim asal
untuk berada di luar Rudenim
berada. Hal ini bertujuan untuk
dengan menetapkan kewajiban
memudahkan dalam proses
melapor secara periodik.
pengawasan dan deportasi oleh
Berdasarkan Peraturan
Pejabat Imigrasi yang ditunjuk.
Menteri Hukum dan HAM
Jika Deteni bertempat tinggal
Nomor M.05-IL.02.01 Tahun
diluar wilayah kerja Rudenim
2006 tentang Rumah Detensi
asal, maka Deteni diwajibkan
10
Didut Iskandar, Kajian Pasal 85 Undang- lapor secara periodik kepada
Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Keimigrasian: Studi Kasus Deteni yang Kepala Rudenim atau Kantor
Diberikan Izin Berada di Luar Rudenim Imigrasi terdekat dimana Deteni
Setelah 10 (Sepuluh) Tahun, Kertas Kerja
Perorangan, Akademi Imigrasi, Jakarta, 2013, bertempat tinggal.
hlm. 18-23.

468 | Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

Skenario penanganan berada di luar Rudenim harus


Deteni yang berada di luar tetap mengupayakan
Rudenim adalah Menteri atau pendeportasian Deteni. Seperti
Pejabat Imigrasi yang ditunjuk dijelaskan dalam alur detensi
dalam masa pemberian izin berikut ini :

Gambar 1. Alur Pendentensian di Rudenim

Deteni yang mendapatkan izin ditunjuk.12 Jika Deteni tidak


berada di luar Rudenim wajib memenuhi kewajibannya maka
melaporkan keberadaannya secara Menteri atau Pejabat Imigrasi yang
periodik setiap 1 (satu) bulan.11 ditunjuk dapat mencabut izin berada
Pelaporan dilakukan kepada Kepala di luar Rudenim. 13 Pencabutan izin
Rudenim atau Pejabat Imigrasi yang
12
Pasal 221 ayat (2) Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2013
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
11
Pasal 221 ayat (1) huruf a Peraturan Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Keimigrasian.
13
Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Pasal 221 ayat (1) huruf a Peraturan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31
Keimigrasian. Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan

Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa | 469


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

ini berlaku untuk waktu paling lama penjamin. Jika penjamin tidak
14
6 (enam) bulan. Selama izin mampu, maka izin berada di luar
berada di luar Rudenim dicabut, Rudenim akan dicabut dan Deteni
Deteni harus ditempatkan kembali diwajibkan masuk kembali di
di dalam Rudenim. 15 Rudenim sampai dengan proses
pendeportasian dilakukan. Untuk hal
Ketika Deteni diberikan izin
ini, segala bentuk biaya
berada diluar Rudenim, maka Deteni
pendeportasian ditanggung oleh
dikecualikan memiliki izin tinggal
DIPA Direktorat Jenderal Imigrasi.
sesuai ketentuan Pasal 115 ayat (1)
huruf b Peraturan Pemerintah Tidak tertutup kemungkinan
Nomor 31 Tahun 2013 tentang Deteni tersebut bekerja dan
Peraturan Pelaksanaan Undang- menimbulkan kecemburuan dengan
Undang Nomor 6 Tahun 2011 penduduk lokal. Sehingga
tentang Keimigrasian. Lebih lanjut diperlukan peraturan khusus untuk
dijelaskan dalam Pasal 116 ayat (3) mengatur Deteni diperbolehkan
dijelaskan bahwa: bekerja. Peraturan tersebut memuat
tentang jenis pekerjaan apa yang
“Dalam hal izin tinggal tidak
boleh dikerjakan dan apa yang tidak
diberikan, orang asing harus
boleh dikerjakan. Persyaratan apa
meninggalkan Wilayah Indonesia.”
saja yang diperlukan, jika Deteni
Segala bentuk biaya dan
tersebut diperbolehkan untuk
kebutuhan selama Deteni diberikan
bekerja.
izin untuk tinggal di luar Rudenim
Selama Deteni diberikan izin
adalah menjadi tanggung jawab
berada diluar Rudenim maka Kepala
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rudenim memberikan surat keluar.
Keimigrasian
14
Pasal 221 ayat (2) huruf a Peraturan Surat keluar ini tidak bisa digunakan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31
Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan untuk melakukan perjalanan ke
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Keimigrasian daerah lain di Indonesia hanya dapat
15
Pasal 221 ayat (3) huruf a Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 digunakan di wilayah kerja dimana
Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan
Rudenim asal berada. Karena Deteni
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Keimigrasian

470 | Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

yang bersangkutan dalam proses pengawasan keimigrasian.16


pendeportasian. Skenario jangka Partisipasi masyarakat dalam
waktu Deteni diberikan izin berada pengawasan Deteni atau orang asing
di luar adalah selama ≤ (lebih kecil yang berada di lingkungannya juga
atau sama dengan) 1 (satu) tahun. diperlukan, selain koordinasi dengan
instansi pemerintah terkait sebaga
Jika Deteni ketika tidak diakui
contoh seperti Tim Pengawasan
oleh negara dimana ia berasal maka
Orang Asing (Timpora), sosialisasi
pihak pemerintah dalam hal ini
peraturan pengawasan orang asing
Imigrasi bekerjasama dengan
yang mengajak peran serta
organisasi Internasional, UNHCR
masyarakat.
untuk melakukan penempatan ke
negara ke-3 (tiga), segala biaya Tidak tertutup kemungkinan
dalam rangka proses deportasi ini Deteni tersebut dengan berbagai
tetap mengupayakan pembiayaan cara yang illegal memperoleh KTP
dari penjamin. Direktorat Jenderal dan KK baik asli maupun palsu,
Imigrasi akan menggunakan DIPA untuk mendapatkan paspor,
Imigrasi, jika penjamin Deteni sehingga diperlukan perekaman
tersebut diketahui, dan dinyatakan biometrik yang disimpan dalam
tidak mampu dalam proses database sistem aplikasi Rudenim.
pembiayaan deportasi. Deteni yang
2. Prediksi Kerawanan Deteni
tidak diakui oleh negaranya tersebut
Tinggal di Luar Rudenim
akan melalui serangkaian proses
Prediksi kerawanan adalah
dalam rangka proses resettlement ke
perkiraan potensi masalah yang
negara ke-3 (tiga), jika nantinya
akan terjadi ketika deteni keluar
Deteni tersebut berstatus refugee
Rumah Detensi Imigrasi dan
adalah hak prerogatif dari UNHCR.
diberikan izin untuk tinggal di luar
Jika diperlukan pengawasan Rumah Detensi Imigrasi Perkiraan
lapangan ini dapat dilakukan
16
Pasal 181 huruf b angka 2 Peraturan
koordinasi antar instansi dan/atau Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31
Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan
lembaga pemerintahan terkait
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Keimigrasian.

Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa | 471


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

ini diambil atas dasar wawancara sesuai dengan ketentuan yang


dengan beberapa Pejabat Imigrasi berlaku. Dimana dalam ketentuan
yang berhubungan langsung Pasal 74 Undang-Undang Nomor 6
dengan deteni. Prediksi kerawanan Tahun 2011 tentang Keimigrasian
yang terjadi selama deteni tinggal ditentukan bahwa pejabat imigrasi
di luar Rumah Detensi Imigrasi berwenang:
antara lain: a. mendapatkan keterangan dari
a. mengganggu ketertiban umum; masyarakat atau instansi
b. tidak mematuhi peraturan yang
pemerintah; 

ada;
b. mendatangi tempat atau
c. melakukan tindak pidana
bangunan yang diduga dapat
kejahatan;
d. meresahkan masyarakat sekitar ditemukan bahan 
keterangan

dengan perilaku deteni; mengenai keberadaan dan

e. sponsor tidak mampu lagi kegiatan orang asing, termasuk

menjadi penjamin bagi deteni; di dalamnya deteni;

f. deteni sakit, dan harus di rawat c. melakukan operasi intelijen


di luar wilayah kerja Rumah keimigrasian. 17
Detensi 
Imigrasi;
3. Penanganan Deteni Stateless
g. Kemungkinan memiliki KTP
(Danko Nizar Zlavic) yang Telah
dan KK baik asli atau palsu.
Melaksanakan Detensi di
Jika ditemukan Rudenim Jakarta Selama Lebih
pelanggaran pidana, maka deteni dari 10 (sepuluh) Tahun18
dapat dikenakan ketentuan pidana Sejak muncul konsep negara
sesuai dengan peraturan
dan kedaulatan atas wilayah
perundang-undangan yang berlaku.
Terkait dengan prediksi kerawanan
seperti tersebut diatas, Pejabat 17
Pasal 74 Undang-Undang Nomor 6 Tahun
Imigrasi melakukan fungsi 2011 tentang Keimigrasian.
18
Jessischa De Fretes, Penerapan Pasal 85
intelijen keimigrasian, untuk Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Jangka Waktu Detensi, Akademi Imigrasi,
mengumpulkan bahan keterangan Jakarta, 2016, hlm. 19.

472 | Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

tertentu19, maka dalam melakukan Dalam rangka menyeleksi


perlintasan antarnegara diperlukan orang asing yang masuk dalam
passport yang diartikan sebagai suatu negara dibutuhkan visa yang
izin melewati Tempat Pemeriksaan telah dibubuhi stempel sah dari
Imigrasi (TPI). Paspor biasanya pejabat yang berwenang. Hal ini
memuat identitas pemegang dan menunjukan bahwa paspor tersebut
negara yang mengeluarkan. Oleh telah diperiksa atau disetujui oleh
karena itu, negara yang pejabat negara tujuan, di luar
mengeluarkan berkewajiban negeri untuk memasuki negara.
melindungi di manapun pemegang Pada dasarnya fungsi dan peranan
tersebut berada. keimigrasian bersifat universal,
yaitu melaksanakan pengaturan
19
M. Iman Santoso, Prespektif Imigrasi dalam
United Nation Convention Against lalu lintas orang masuk atau keluar
Transnational Organized Crime, Cet.1, Perum
Percetakan Negara RI, Jakarta, 2007, hlm. 37; wilayah suatu negara sesuai
Yudha Bhakti Ardhiwisastra, Imunitas dengan kebijakan yang telah
Kedaulatan Negara di forum Pengadilan
Asing, Alumni, Bandung, 1999, hlm. 29-32. digariskan oleh pemerintah. 20
Doktrin kedaulatan pertama kali dirumuskan
oleh Jean Bodin dalam buku De Republica
(1576). Disimpulkan kedaulatan tertinggi
Undang-Undang Nomor 6
berada pada negara, tetapi kedaulatan negara Tahun 2011 tentang Keimigrasian
bukanlah suatu postetas legibus omnibus
salute, dapat diartikan secara umum sebagai menyatakan bahwa keimigrasian
kekuasaan tertinggi tanpa batas, karena ada
beberapa hukum yang mengikat dirinya seperti adalah hal ihwal lalu lintas orang
hukum alam / hukum Tuhan / leges imperi,
yaitu UUD Negara yang menentukan ke tangan yang masuk atau keluar wilayah
siapa kekuasaan itu diserahkan dan batas-batas
mana kekuasaan itu dapat dilaksanakan.
Indonesia serta pengawasannya
Thomas Hobbes dalam bukunya Leviathan dalam rangka menjaga tegaknya
(1651) menyatakan kedaulatan dipegang oleh
orang / badan yang memegang kekuasaan, kedaulatan negara.
sedangkan Undang-Undang hanyalah perintah
yang diturunkan. Karenanya kedaulatan Dalam pengertian di atas maka
haruslah mutlak dan tidak dibatasi. John Locke
dan Rousseau menyatakan hal yang berbeda. dapat disimpulkan terdapat dua
Mereka mengemukakan rakyatlah yang
berdaulat karenanya kedaulatan berada di unsur pengaturan yang penting,
tangan rakyat. Doktrin ini mencoba
menggabungkan dua gagasan yang berlawanan, yaitu:
yaitu gagasan tentang kekuasaan mutlak yang
berada pada negara dan gagasan tentang
20
tanggung jawab dari pemegang kekuasaan atas Jazim Hamidi dan Charles Christian, Hukum
penggunaan kekuasaan itu untuk mencapai Keimigrasian Bagi Orang Asing di Indonesia,
suatu tujuan. Sinar Grafika, Jakarta, 2015, hlm. 111.

Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa | 473


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

1. Pengaturan tentang berbagai hal memutuskan untuk menolak atau


mengenai lalu lintas orang keluar memberikan izin masuk.
masuk dan tinggal dari dan ke Indonesia adalah negara yang
dalam wilayah Indonesia; tidak terlepas dari adanya orang
2. Pengaturan tentang berbagai hal asing yang masuk ataupun keluar
mengenai pengawasan orang bahkan menetap diwilayah
asing dalam wilayah Indonesia. Indonesia. Dengan berbagai
permasalahan keimigrasian yang
Pengaturan lalu lintas keluar
terjadi, sebagai konsekuensi dari
dan masuk wilayah Indonesia
letak geografis yang strategis yang
ditetapkan harus melewati Tempat
dimilikinya, negara ini sering
Pemeriksaan Imigrasi (TPI) yaitu di
dijadikan sebagai tempat
pelabuhan laut, bandar udara, dan
persinggahan atau tempat transit
tempat tertentu, atau daratan lain
bagi para pencari suaka yang ingin
yang ditetapkan berdasarkan
melanjutkan ke negara tujuan.21
keputusan menteri sebagai tempat
keluar masuk wilayah Indonesia Dalam arus keluar masuk warga
(entry point). Pelanggaran terhadap negara Indonesia maupun warga
ketentuan ini dikategorikan sebagai negara asing dalam lalu lintas
tindakan yang tidak sah untuk keimigrasian di Indonesia tidak
memasuki wilayah Indonesia dan terlepas dari permasalahan-
merupakan tindakan yang dapat permasalahan keimigrasian. 22 Baik
dipidana. para pelanggar hukum keimigrasian
maupun para pencari suaka yang
Pada dasarnya proses
mencoba masuk wilayah Indonesia
pengawasan sudah dilakukan sejak
dengan alasan mencari
di perwakilan RI pada saat
perlindungan.
permohonan pengajuan visa.
Pengawasan selanjutnya dilakukan
21
oleh Pejabat Imigrasi di TPI dengan M. Iman Santoso, Perspektif Imigrasi dalam
Migrasi Manusia, Pustaka Reka Cipta,
kewenangannya yang otonom Bandung, 2012, hlm. 18-22.
22
M. Alvi Syahrin, Hak Asasi Bermigrasi,
Majalah Bhumi Pura, Direktorat Jenderal
Imigrasi, Jakarta, November 2015, hlm. 45-48.

474 | Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

Dalam hal pelanggaran hukum “Setiap orang asing yang berada di


wilayah Indonesia, wajib:
keimigrasian, terdapat berbagai
a. memberikan segala keterangan
pelanggaran yang dilakukan, salah yang diperlukan mengenai
identitas diri atau keluarganya,
satunya memasuki wilayah
perubahan status sipil dan
Indonesia dengan tidak kewarganegaraannya serta
perubahan alamatnya;
menggunakan dokumen
b. memperlihatakan Surat
keimigrasian. sebagaimana yang Perjalanan atau dokumen
keimigrasian yang
tertulis dalam Undang-Undang
c. dimilkinya pada waktu
Nomor 6 Tahun 2011, Pasal 119 diperlukan dalam rangka
pengawasan;
ayat (1):
d. mendaftarkan diri jika berada
di Indonesia lebih dari 90
“Setiap Orang Asing yang masuk
(sembilan puluh) hari.”
dan/atau berada di Wilayah
Indonesia yang tidak memiliki
dokumen Perjalanan dan Visa Danko Nizar Zlavic alias
yang sah dan masih berlaku
Nizar Mark adalah Deteni yang
sebagaimana dimaksud dalam
pasal 8 dipidana dengan pidana mengaku berkewarganegaraan
penjara paling lama 5 (lima) tahun
Kroasia yang masuk ke wilayah
dan pidana denda paling banyak
Rp. 500.000.000,00 (lima ratus Indonesia dengan tidak memiliki
juta rupiah).”
dokumen keimigrasian, dan
ditahan di Bali oleh pejabat
Sebagaimana halnya yang
imigrasi. Kemudian pada tanggal
terjadi pada salah satu Deteni yang
29 November 2002. Danko
berada pada Rumah Detensi
didetensi ke dalam Rudneim
Imigrasi Jakarta, atas nama Danko
Jakarta hingga saat ini. Sehingga
Nizar Zlavic alias Nizar Mark.
masa detensi danko adalah lebih
Danko adalah salah satu Deteni
dari 10 (sepuluh) tahun.
yang ditempatkan pada Rumah
Detensi Imigrasi Jakarta dengan Pihak Rudenim telah
pelanggaran Pasal 39 Undang- beberapa kali mengupayakan
Undang Nomor 9 Tahun 1992 untuk melaporkan kepada
tentang Keimigrasian, yakni: perwakilan negara yang
bersangkutan sesuai peraturan

Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa | 475


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

Direktur Jenderal Imigrasi Nomor Herzegovina, sesuai saran dari


F-1002.PR.02.10 Tahun 2006 pihak perwakilan negara Kroasia,
tentang Tata Cara Pendetensian namun hasilnya pun sama dengan
Orang Asing, Pasal 3 ayat (2), Kroasia. Tidak ada hasil yang
yakni: Deteni yang telah memuaskan
ditempatkan di Rumah Detensi Seiring waktu berjalan
Imigrasi, Kepala Rumah Detensi Danko tetap berada di dalam
wajib memberitahukan kepada Rumah Detensi Imigrasi dan
perwakilan negara yang ditetapkan sebagai Deteni Stateless
bersangkutan dalam rangka proses atau orang tanpa kewarganegaraan,
pemulangan atau pendeportasian / sehingga mencapai batas waktu
pengusiran dengan tembusan pendetensian. Pihak Rudenim pun
kepada Direktur Jenderal Imigrasi telah berusaha terus melaporkan
Up. Direktur Penyidikan dan hal ini kepada pihak Direktorat
Penindakan Keimigrasian dan Jenderal Imigrasi, namun tidak ada
Kepala Divisi keimigrasian yang respons yang baik untuk solusi
meliputi wilayah kerja Rumah bagi Deteni Stateless Danko.
Detensi Imigrasi yang
Adapun dalam Pasal 85
bersangkutan. Namun pihak
ayat (2) Undang-Undang Nomor 6
perwakilan negara Kroasia dalam
Tahun 2011 menyatakan: “Dalam
suratnya tidak mengakui Danko
hal deportasi sebagaimana
Nizar Zlavic alias Nizar Mark
dimaksud dalam ayat (1) belum
sebagai warga negara Kroasia,
dapat dilaksanakan, detensi dapat
dengan alasan bahwa yang
dilakukan dalam jangka waktu
bersangkutan tidak ada bukti yang
paling lama 10 (sepuluh) tahun.
legal baik secara tertulis maupun
Adapun pada ayat-ayat selanjutnya
tidak tertulis bahwa Danko
menyebutkan bahwa setelah
merupakan warga negara Kroasia.
jangka waktu yang ditetapkan
Pihak Rudenim juga mencoba
tersebut dilampaui oleh seorang
menyurati ke beberapa negara
Deteni, ia dapat diberikan izin
seperti Serbia dan Bosnia and

476 | Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

untuk berada di luar Rumah Rudenim Jakarta, tidak ada


Detensi Imigrasi dengan penjamin yang ingin menjamin
ditetapkan kewajiban melapor dia, sehingga hal inipun menyalahi
secara periodik.” aturan Pasal 85 Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Penjaminan bagi seorang
Keimigrasian dengan berada di
Deteni yang berada diluar
Rudenim selama lebih dari 10
Rudenim dengan status sebagai
(sepuluh) tahun.
Deteni yang wajib melapor secara
periodik, dapat dilakukan oleh Namun jika dilihat dari
keluarga, maupun pesantren, juga sisi lain, Danko Nizar Zlavic ini
gereja dan mesjid. Namun dalam tidak mungkin dilepaskan begitu
hal penjaminan tidak diharuskan saja, karena keberadaannya telah
bagi Deteni yang melewati batas bertentangan dengan aturan. Jika
waktu penahanan yaitu 10 tidak ada pengakuan dari
(sepuluh) tahun. negaranya, maka Imigrasi wajib
melakukan penaganan dalam
Pada umumnya penjamin
bentuk: mengamankan orang
selain keluarga yang ingin
tersebut kembali ke Rudenim
menjamin seorang yang masih
hingga jangka waktu yang tidak
berstatus Deteni untuk berada
ditentukan, sambil berusaha
diluar adalah penjamin yang
melapor ke United Nations High
menginginkan kelebihan atau
Commissioner for Refugees
keahlian Deteni tersebut untuk
(UNHCR) untuk dapat
dapat berdaya guna bagi
ditempatkan ke negara ketiga agar
kepentingannya maupun
yang bersangkutan dapat diberikan
yayasannya. Sehingga ada
status kewarganegaraan, lalu dapat
hubungan timbal balik yang saling
melanjutkan kembali kehidupan
menguntungkan. Namun pada
mereka.
kasus Deteni Stateless, Danko
Nizar Zlavic, hingga saat ini 4. Upaya yang Harus Dilakukan
kurang lebih 13 tahun ia berada di Pihak Rudenim Deteni Stateless

Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa | 477


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

(Danko Nizar Zlavic) yang Telah dalam penanganan Deteni Stateless


Melaksanakan Detensi di tersebut, agar kedepannya dapat
Rudenim Jakarta Selama Lebih menghindari terjadinya hal yang
dari 10 (sepuluh) Tahun sama.

Adapun upaya yang dilakukan Upaya yang perlu dilakukan


pihak Rudenim Jakarta dalam oleh pihak Rumah Detensi
penanganan Deteni Stateless yang Imigrasi Jakarta maupun pihak
telah melewati jangka waktu Deteni Stateless yaitu melapor
detensi selama 10 (sepuluh) tahun kepada pihak Kedutaan Besar
pada pada Rumah Detensi Imigrasi negara tersebut. Upaya lain yang
Jakarta, yaitu: menyerahkan Deteni dapat diusahakan yaitu
yang berstatus Stateless tersebut bekerjasama dengan UNHCR
kepada penjamin atau pihak ketiga dalam pembangunan rumah
yang ingin menjaminkan Deteni Stateless sebagai tempat
Stateless tersebut untuk berada di penampungan bagi para Deteni
luar Rudenim Jakarta dengan Stateless agar Pasal 85 Undang-
ketentuan melapor secara periodik Undang Nomor 6 Tahun 2011
kepada Rumah Detensi Imirasi tentang jangka waktu detensi ini
Jakarta sesuai aturan Undang- dapat diterapkan.
Undang.
G. Penutup
Lain halnya dengan yang
a. Kesimpulan
terjadi pada Danko Nizar Zlavic al.
Berdasarkan analisa tersebut diatas
Nizar Mark, ia telah berada lebih
maka dapat disimpulkan bahwa:
dari 10 (sepuluh) tahun pada
1) Penanganan yang dilakukan
Rumah Detensi Imigrasi Jakarta,
terhadap Deteni yang
namun tidak ada satupun penjamin
berstatus Stateless sudah
yang ingin menjaminkannya untuk
cukup bagus, hanya saja
berada diluar Rudenim. Hal ini
masih kurang adanya
tentu perlu diperhatikan. Perlu
perhatian dari pihak-pihak
adanya upaya-upaya yang lebih
terkait lainnya begitu pula

478 | Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

para UNHCR yang kurang ketika Deteni tersebut harus


memperhatikan para Deteni berada diluar Rudenim.
Stateless ini dengan baik serta perlu adanya
sehingga tidak adanya pelatihan-pelatihan
penaganan yang lebih keahlian khusus yang
terhadap Deteni Stateless diberikan bagi para Deteni
tersebut. khususnya Deteni Stateless,
sehingga ketika mereka
2) Rumah detensi imigrasi
berada lebih dari 10
Jakarta telah berusaha untuk
(sepuluh) di Rumah
dapat memulangkan Deteni
Detensi Imigrasi Jakarta
Stateless tersebut dengan
dan ketika waktunya tiba
berbagai upaya, yakni
untuk harus diambil oleh
menyurati ke beberapa
pihak ketiga (penjamin)
kedutaan besar, namun tidak
maka mereka telah
diakuinya Danko Nizar
mempunyai keahlian
Zlavic sebagai warga negara
khusus yang dapat
mereka.
manfaatkan.
b. Saran
2. Menyurati kepada
Berdasarkan kesimpulan
Direktorat Jenderal
yang telah diuraikan di atas,
Imigrasi untuk dapat
maka yang dapat saya sarankan,
bekerjasama dengan
yaitu:
UNHCR perihal Deteni
1. Mengusulkan agar dapat Stateless agar dapat dicari
dibuatkan peraturan negara ketiga yang dapat
mengenai Deteni Stateless memberikan
yang telah menjalani kewarganegaraan terhadap
detensi selama lebih dari 10 para Deteni Stateless
(sepuluh) tahun pada rumah tersebut sehingga mereka
detensi imigrasi, serta dapat menjalani
bagaimana penjaminannya kehidupannya sebagaimana

Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa | 479


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

mestinya. Atau perlu Jessischa De Fretes. (2016). Penerapan


adanya campur tangan Pasal 85 Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2011 tentang
pihak kantor Wilayah
Jangka Waktu Detensi. Jakarta:
Kementerian Hukum dan Akademi Imigrasi.
HAM DKI Jakarta, maupun M. Iman Santoso. (2007). Prespektif
Direktorat Jenderal Imigrasi dalam United Nation
Convention Against
Imigrasi, agar selama yang
Transnational Organized Crime.
bersangkutan belum Cet-1. Jakarta: Perum Percetakan
mendapatkan Negara RI.
kewarganegaraannya, maka M. Iman Santoso. (2012). Perspektif
dapat ditempatkan pada Imigrasi dalam Migrasi Manusia.
Bandung: Pustaka Reka Cipta.
Rumah Singgah, agar
M. Iman Santoso. (2012). Pengertian
penerapan Pasal 85
Migrasi dan Pendekatan Teori
Undang-Undang Nomor 6 Pipa. Bahan Kuliah ke-1. Mata
Tahun 2011 tentang Kuliah Transnational Organized
Crime. (Untuk Kalangan
Keimigrasian dapat
Sendiri). Diktat Kuliah
tercapai. Pendidikan Khusus Keimigrasian
Angkatan II. Jakarta: Akademi
Daftar Acuan
Imigrasi.
Buku-Buku
Muhammad Indra. (2010). Perspektif
Didut Iskandar. (2013). Kajian Pasal Penegakan Hukum dalam Hukum
85 Undang-Undang Nomor 6 Keimigrasian Indonesia. Jakarta:
Tahun 2011 tentang Akademi Imigrasi.
Keimigrasian: Studi Kasus
Peter Mahmud Marzuki. (2005).
Deteni yang Diberikan Izin
Penelitian Hukum. Jakarta:
Berada di Luar Rudenim Setelah
Kencana Prenada Media Group.
10 (Sepuluh) Tahun. Kertas Kerja
Perorangan. Jakarta: Akademi Saut P. Panjaitan. (1998). Dasar-Dasar
Imigrasi. Ilmu Hukum: Asas, Pengertian,
dan Sistematika. Palembang:
Jazim Hamidi dan Charles Christian.
Penerbit Universitas Sriwijaya.
(2015). Hukum Keimigrasian
Bagi Orang Asing di Indonesia. Wagiman. (2012). Hukum Pengungsi
Tarmizi. Jakarta: Sinar Grafika. Internasional. Jakarta: Sinar
Grafika.

480 | Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa


Jurnal Fiat Justicia, Vol.3 No.2, Edisi September 2017

Yudha Bhakti Ardhiwisastra. (1999). The 1954 Convention relating to the


Imunitas Kedaulatan Negara di Status of Stateless Persons.
forum Pengadilan Asing.
Majalah
Bandung: Alumni.
M. Alvi Syahrin. (2016, November,
Yudha Bhakti Ardhiswastra. (2008). Edisi-5). Eksodus Warga Negara
Penafsiran dan Konstruksi
Tiongkok: Antara Kebijakan dan
Hukum. Bandung: Alumni. Penyelundupan, Jakarta:
Peraturan Perundang-Undangan Akademi Imigrasi, Majalah
Check Point, 33-35.
Indonesia. Undang-Undang tentang
Keimigrasian. UU No. 9 Tahun M. Alvi Syahrin. (2015, Oktober,
1992. Edisi-3). Imigran Ilegal, Migrasi
atau Ekspansi?, Jakarta: Akademi
Indonesia. Undang-Undang tentang
Imigrasi, Majalah Check Point,
Keimigrasian. UU No. 6 Tahun
29-31.
2011.
M. Alvi Syahrin. (2015, November).
Indonesia. Peraturan Pemerintah
Hak Asasi Bermigrasi. Jakarta:
tentang Peraturan Pelaksanaan
Direktorat Jenderal Imigrasi,
Undang-Undang Nomor 6 Tahun
Majalah Bhumi Pura. 45-48.
2011. PP No. 31 Tahun 2013.
Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi
Nomor: F-1002.Pr.10. (2006). Internet
Tata Cara Pendetensian Orang Stefanus, Johan. “Stateless,
Asing
Problematika Pencari Suaka dan
Surat Keputusan Menteri Kehakiman
Pengungsi,”
dan Hak Asasi Manusia Nomor:
M.01.PR.07.04. (2004). http://keprinet.com/2015/11/13/
Organisasi dan Tata Kerja opini/Stateless-problematika-pencari
Rumah Detensi Imigrasi.
suaka-dan-pengungsi, diakses pada
Peraturan Direktur Jenderal
hari Rabu (27/09/2017), pukul 13.07
Imigrasi Nomor:
WIB.
F1002.PR.02.10. (2006),
Tata Cara Pendetensian
Orang Asing.

Peraturan Menteri Hukum dan HAM


Nomor M.05-IL.02.01. (2006).
Rumah Detensi Imigrasi.

Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa | 481

Anda mungkin juga menyukai