Contoh Puisi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

1.

Puisi Balada

Puisi Balada merupakam puisi yang mengungkapkan tabir hidup dalam


menggambarkan perilaku manusia, baik secara dialog maupun monolog dan
mengandung unsur cerita tertentu. Puisi balada biasanya terdiri dari 3 bait, masing-
masing dengan 8 (delapan) larik dengan rima a-b-a-b-b-c-c-b dan skema rima
berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Berikut contoh puisi baru:

Balada Orang-Orang Tercinta (Karya: WS Rendra)

Kita bergantian menghirup asam


Batuk dan lemas terceruk
Marah dan terbaret-baret
Cinta membuat kita bertahan
dengan secuil redup harapan
Kita berjalan terseok-seok
Mengira lelah akan hilang
di ujung terowongan yang terang
Namun cinta tidak membawa kita
memahami satu sama lain

Kadang kita merasa beruntung


Namun harusnya kita merenung
Akankah kita sampai di altar
Dengan berlari terpatah-patah
Mengapa cinta tak mengajari kita
Untuk berhenti berpura-pura?
Kita meleleh dan tergerus
Serut-serut sinar matahari
Sementara kita sudah lupa
rasanya mengalir bersama kehidupan
Melupakan hal-hal kecil
yang dulu termaafkan
Mengapa kita saling menyembunyikan
Mengapa marah dengan keadaan?
Mengapa lari ketika sesuatu
membengkak jika dibiarkan?
Kita percaya pada cinta
Yang borok dan tak sederhana
Kita tertangkap jatuh terperangkap
Dalam balada orang-orang tercinta.

2. Puisi Romansa

Puisi romansa menjadi salah satu jenis puisi yang paling digemari oleh kalangan
anak muda. Pasalnya puisi ini menggunakan bahasa-bahasa yang romantis dan
puitis. Puisi romansa merupakan jenis puisi yang mengungkapkan perasaan kasih
sayang atau cinta kepada seseorang menggunakan bahasa yang puitis. Berikut
contoh puisi romansa:

Lagu Gadis Itali (Karya: Sitor Situmorang)

Buat Silviana Maccari

Kerling danau di pagi hari


Lonceng Gereja bukit Itali
Jika musimmu tiba nanti
Jemputlah abang di teluk Napoli
Kerling danau di pagi hari
Lonceng gereja bukit Itali
Sedari abang lalu pergi
Adik rindu setiap hari
Kerling danau di pagi hari
Lonceng gereja bukit Itali
Andai abang tak kembali
Adik menunggu sampai mati
Bukit tandus di kebun anggur
Pasir teduh di bawah nyiur
Abang lenyap hatiku hancur
Mengejar bayang di salju gugur

3. Puisi Elegi

Elegi merupakan contoh puisi yang menggambarkan ratap tangis atau kesedihan.
Berisi sajak yang mengungkapkan keluh kesah atau duka yang mendalam. Biasanya
puisi ini digunakan untuk mengungkapkan kesedihan karena ditinggal pergi oleh
seseorang (kematian).

Aku (Karya: Sam Haidy)


Aku adalah dongeng sebelum tidur
yang setia mendaur diri
meski selalu terpenggal
oleh gilotin matamu.
Aku adalah kisah tak tuntas
yang berulang kali kau tebas
hanya untuk kembali
bertunas dan bertunas lagi.

4. Puisi Epigram

Epigram merupakan puisi yang berisi petuah atau tuntunan ajaran hidup. Epigram
berasal dari Bahasa Yunani yang disebut epigramma yang memberi unsur
pengajaran yang membawa nasihat kebenaran untuk dijadikan sebuah pedoman
serta teladan hidup. Berikut contoh puisi epigram:

Sajak Kepada Kawan (Karya Chairil Anwar)


Sebelum ajal mendekat dan mengkhianat,
mencengkam dari belakang ‘tika kita tidak melihat,
selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa,
belum bertugas kecewa dan gentar belum ada,
tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam,
layar merah berkibar hilang dalam kelam,
kawan, mari kita putuskan kini di sini:
Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri!

Jadi
Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan,
Tembus jelajah dunia ini dan balikkan
Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu,
Pilih kuda yang paling liar, pacu laju,
Jangan tambatkan pada siang dan malam

Dan
Hancurkan lagi apa yang kau perbuat,
Hilang sonder pusaka, sonder kerabat.
Tidak minta ampun atas segala dosa,
Tidak memberi pamit pada siapa saja!

Jadi
Mari kita putuskan sekali lagi:
Ajal yang menarik kita, ‘kan merasa angkasa sepi,
Sekali lagi kawan, sebaris lagi:
Tikamkan pedangmu hingga ke hulu
Pada siapa yang mengairi kemurnian madu!

Anda mungkin juga menyukai