Anda di halaman 1dari 35

INSTITUT PENDIDIKAN GURU

KAMPUS RAJANG
96509 BINTANGOR, SARAWAK

BMMB3033:KESUSASTERAAN
MELAYU
ELYANA FARIDA ANAK JOSEPH
PISMP BAHASA IBAN AMBILAN JUN
2017
MINGGU 5
PUISI MELAYU MODEN :
SAJAK
Senarai kandungan

• Latar belakang sajak

• Jenis sajak

• Bentuk sajak

• Pemikiran sajak

• Cara persembahan sajak


Latar belakang sajak
• Menurut Hashim Awang sajak adalah puisi
baru yang bebas daripada peraturan-
peraturan dalam pembentukan rangkap, baris,
kata-kata dan rima.

• Sajak bersifat demikian untuk dapat


mengucapkan fikiran penyair dalam cara yang
lebih indah, segar dan bebas.
• Sajak merupakan salah satu bentuk karya
sastera dalam baris-baris yang teratur dan
terikat.
• Suatu persamaan bunyi, persamaan ini
terdapat pada kalimat atau perkataan yang
berada di awal, di tengah ataupun di akhir
kalimat atau perkataan.
• Puisi yang tidak terikat pada setiap kata-
katanya, jadi dalam penulisannya bisa
dilakukan dengan bebas.
Ciri-ciri sajak
• Sajak memiliki bentuk tertentu, berurutan di
dalam baris yang sejajar, memiliki pola (untuk
puisi tradisional), atau memiliki bentuk bebas.

• Pada sajak, ungkapan kata dan bahasanya


dipengaruhi oleh unsur lagu, irama, dan
keharmonisan bunyi.
• Baris pada sajak disusun membentuk pola
atau ikatan tertentu (untuk puisi tradisional)
dan tanpa pola ikatan tertentu
Sifat-sifat sajak
i. Tidak mempunyai imbangan bunyi yang tetap
ii. Sajak tidak semestinya mengemukakan
pertentangan bunyi atau rima akhir di hujung
tiap-tiap baris ayat atau dimana-mana juga.
iii. Mempunyai rangkap, tetapi bilangan baris ayat
pada serangkap tidaklah tetap.
iv. Mempunyai baris-baris ayat yang
membangunkan rangkap.
v. Mempunyai keharmonian atau penyesuaian
yang baik antara isi dengan bahasa.
Tema sajak
• Tema ialah persoalan pokok yang hendak
disampaikan oleh penyair.
i. Tema diri: berdasarkan pengalaman diri.

ii. Tema cinta: cinta akan kekasih, ibu bapa, tanah


air, bangsa dan negara.

iii. Tema masyarakat: memaparkan simpati dan


nasib masyarakatnya di samping saranan
penyajak tentang langkah-langkah
mengatasinya.
iv. Tema alam: gambaran alam seperti
keindahan dan pencemaran alam.

v. Tema semangat perjuangan / nasionalisme:


semnagat pahlawan negara

vi. Tema ketuhanan & keagamaan: soal


kesedihan, kematian, kesedaran dan
sebagainya.
Jenis-jenis sajak
• Sajak Menurut Posisi
a) sajak awal
b) sajak akhir
• Sajak Menurut Kesesuaian Bunyi Suku Kata
a) Sajak penuh atau sajak sempurna
b) Sajak paruh
c) Sajak aliterasi
d) Sajak asonansi
e) Sajak rangkai
f) Sajak rangka
• Sajak Menurut Kesesuaian Bunyi Akhir Setiap
Kata
a) Sajak rata
b) Sajak silang
c) Sajak kembar
d) Sajak peluk
e) Sajak patah
f) Sajak bebas
ISI DALAM SEBUAH SAJAK
• Unsur pujaan
• Unsur keagamaan
• Unsur kesedihan
• Unsur pengajaran
• Unsur sindiran
• Unsur percintaan
• Unsur pengisahan
Bentuk sajak
Disitkhon
• Sajak yang ditulis dalam bentuk dua baris bagi tiap-
tiap serangkap.
• Bersajak a-a
contoh :
Berkali kita gagal
Ulang lagi dan cari akal
Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh
(OR.Mandank)
Terzina
• Sajak yang serangkapnya terdiri daripada tiga
baris .
• Bersajak a-a-a,a-a-b,a-b-c atau a-b-b
contoh :
BAGAIMANA
Kadang-kadang aku benci
Bahkan sampai aku maki
Diriku sendiri
Seperti aku
Menjadi seteru
Diriku sendiri
Waktu itu
Aku
Seperti orang lain dari diriku
Aku tak puas
Sebab itu aku menjadi buas
Menjadi buas dan panas
(Or.Mandank)
Quantrain
• Sajak yang rangkap-rangkapnya terbangun
atas empat baris. Bentuknya lebih menyerupai
pantun dan syair.
• Bersajak a-b-a-b,a-a-a-a,a-a-b-b
contoh
MENDATANG-DATANG JUA
Mendatang-datang jua
Kenangan lama lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu
(A.M. Daeng Myala)
Quintain/Quint
• Sajak yang rangkapnya dibentuk oleh lima
baris atau kalimat .
• Bersajak a-a-a-a-a
Contoh
HANYA KEPADA TUAN Yang saya dengarkan
Satu-satu perasaan Hanya dapat saya syairkan
Yang saya rasakan kepada Tuan
Hanya dapat saya katakan Yang pernah mendengarkan
kepada Tuan desiran
Yang pernah merasakan Satu-satu kenyataan
Satu-satu kegelisahan Yang saya didustakan
Yang saya rasakan Hanya dapat saya nyatakan
Hanya dapat saya kisahkan kepada Tuan
kepada Tuan Yang enggan merasakan
Yang pernah di resah (Or. Mandank)
gelisahkan
Satu-satu desiran
• Sextet
• Sajak yang digubah dengan penggunaan
rangkap yang terdiri daripada enam baris.
• Pengarang bebas menyatakan perasaannya
tanpa menghiraukan persajakan atau rima
bunyi.
contoh
MERINDUKAN BAGIA
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Alam seperti dalam samadhi
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)
Septima
• Sajak yang rangkapnya terdiri oleh tujuh baris
atau kalimat .
• Sama dengan sektet tidak menghiraukan rima
bunyi.
Contoh
API UNGGUN
Diam tenang kami memandang
Api unggun menyala riang
Menjilat meloncat menari riang
Berkilat-kilat bersinar terang
Nyala api nampaknya curai
Hanya satu cita dicapai
Alam nan tinggi, sunyi, sepi
(Intojo)
Oktaf (stanza)
• Sajak yang rangkapnya terdiri oleh lapan baris
atau kalimat.
• Dikenali dengan oktaf.
• Tidak berurutan dan tidak menghiraukan rima
bunyi.
contoh
PERTANYAAN ANAK KECIL Mengapa kamu tertawa-tawa?
Hai kayu-kayu dan daun-daunan! Hai kumbang bernyanyi-nyanyi!
Mengapakah kamu bersenang- Apakah yang kamu nyanyi-
senang? nyanyikan?
Tertawa-tawa bersuka-sukaan? Bunga-bungaan kau penuhkan
Oleh angin dan tenang, serang? bunyi!
Adakah angin tertawa dengan Apakah yang kamu bunyi-
kami? bunyikan?
Bercerita bagus menyenangkan Bungakah itu atau madukah?
kami? Apakah? Mengapakah?
Aku tidak mengerti kesukaan Bagaimanakah?
kamu! Mengapakah kamu tertawa-
tawa?
(Mr. Dajoh)
Pemikiran sajak
• Menurut Muhammad Haji Salleh, puisi bukan
sahaja merupakan kata-kata terpilih dalam
susunan terbaik tetapi juga merupakan
paparan pemikiran yang bersalut perasaan.
• Pandangan sarjana barat yang mengatakan
bahawa puisi merupakan “kata-kata terpilih
dalam susunan terbaik”.
Soneta
• Berasal dari kata Sonetto dalam bahasa Itali
yang terbentuk dari bahasa Latin Sono yang
bermaksud “bunyi” atau “suara”.
• Mempunyai 14 baris.
• Lama –kelamaan para penulis tidak mengikuti
syarat tersebut.
• Perasaan dalam puisi penting sebagai
pancaran “rasa” seseorang penulis terhadap
pemikiran yang hendak diluahkan.
• Pemikiran yang terhasil dalam puisi, tanpa
pengolahan perasaan dalam puisinya akan
menjadikan puisinya kaku dan tiada rasa.
Cara persembahan sajak
• Amat penting untuk seorang penyajak
memahami sajak yang dibacanya ketika
membuat persembahan.
• Jika tidak mendeklamasikan sajak dengan
penuh penghayatan maka mesej yang
terkandung dalam sesebuah sajak akan
gagal untuk disampaikan.
• Seterusnya penonton akan mudah berasa
bosan.
• Mendeklamasikan sajak tidak perlulah dengan
gaya yang berlebihan.
• Pergerakan tangan hendaklah selari dengan
perkataan yang sedang disebutkan.
• Mendeklamasikan sajak juga haruslah dengan
cara yang sederhana.
• Unsur yang penting dalam sebuah sajak ialah
kejujuran.
• Emosi yang terkandung dalam sesebuah sajak
hendaklah dirasai dalam hati dahulu sebelum
memancarkan emosi tersebut kepada
khalayak ramai.
• Maka segala mesej yang hendak disampaikan
akan dapat diterima oleh penonton
CARA MENDEKLAMASI SAJAK
• Pemahaman
• Mimik
• Peresapan
• Gerak geri
• Pengucapan
• Daya hafal
• Daya ucapan dan irama
• Batas kalimat
Terima kasih 
Kerana sudi mendengar

Anda mungkin juga menyukai