Anda di halaman 1dari 57

4C

Is RELIGIUS and
SMART
Berkarya Setelah Pandemi Covid-19

Keluarga Besar Kelas 4C


MIN 2 Kota Malang
Judul : 4C Is Religius and Smart, Berkarya di Tengah
Pandemi C-19
--Malang: AE Publishing
iv + 87 halaman, 14 x 20cm
Cetakan Pertama, November 2020

Penulis : Keluarga Besar 4C


Penyunting : Ahmad Na’im
Proofreader : Dra.Sukmasningtyas
Desain Sampul : Nabilah Maulidah
Tata Letak : Laa Tahzan
Anggota IKAPI (240/JTI/2019)
Jln. Banurejo B no.17 Kepanjen
HP : 085103414877
Email : publishing.ae@gmail.com
http://aepublishing.id

Bekerjasama dengan:

Laa Tahzan
Yayasan Pesantren Al-
Hayyu
Jl.Raya Watudakon- Kendalpayak
HP : 085233140547
Email : cak.wahid10@gmail.com

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.

ii Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku
tanpa izin penerbit.

ISBN :

Isi di luar tanggung jawab percetakan.

Kata Pengantar

Malang , November 2021

Penulis

Menulis Cerita Pendek iii


DAFTAR ISI
PENGALAMAN IDUL ADHAH DI MASA PANDEMI

HUT RI KE 76

LAMONGAN KAMPUNG HALAMANKU

MAULID NABI DITENGAH PANDEMI

REZEKI DI HARI MAULID NABI

REKREASI KE JATIM PARK

IDUL FITRIKU DI LAMONGAN

SHOLEH ANAK RAJIN

BERLIBUR KE PANTAI KONDANG MERAK

KEBAIKAN AMIR

BERWISATA KE MAHARANI ZOO DAN GOA

BUNDA SUKMA GURUKU TERSAYANG

iv Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


CERITA PENDEK

Menulis Cerita Pendek 1


PENGALAMAN IDUL ADHAH DI
MASA PANDEMI

Seperti biasanya setiap hari raya aku selalu


antusias menyambutnya, ya hari ini adalah hari raya
idul adhah atau biasa disebut hari raya kurban, karna
pada hari raya ini umat islam bisa berkurban berupa
kambing, sapi, domba bagi yang mampu

Terdengar adzan subuh berkumandang, aku


dengan sedikit malas malasan mencoba membuka
mataku, terdengar mama dari dapur memanggilku, “
Reinan, bangun sayang,,, sudah adzan subuh, waktunya

2 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


sholat berjamaah”, aku menyahut dengan pelan karna
masih dikuasai rasa kantukku, akhirnya aku
memaksakan diri bangkit dari tempat tidur dan
mengambil air wudhu terlebih dahulu agar hilang rasa
kantukku. Papa sudah menunggu kami untuk sholat
berjamaah, dia memakai baju koko putih, kopyah putih
dan sarung dengan motif kotak2 abu, sedangkan aku
memakai setelan koko anak. Kalau tahun tahun
sebelumnya Ketika selesai sholat subuh, kami
sekeluarga biasanya bersiap siap ke masjid untuk sholat
ied, tapi berhubung sekarang PPKM ( Pemberlakuan
Pembatasan Kegaitan Masyarakat ) maka kami
sebaiknya shola ied di rumah saja, tidak apa apa kan?
Kan kita masih bisa dapat pahala 😊

Aku teringat tahun lalu, kita merayakan sholat


ied di rumah eyang di Lamongan, di sana udaranya
beda jauh dengan di Malang, di Lamongan udaranya
cenderung panas, karna berdekatan dengan pantai
sedangkan kalau di Malang kan udaranya sejuukkk..
kalau di Lamongan kita selalu sholat ied di lapangan,
jaraknya agak jauh sih dari rumah, tapi kita lebih suka

Menulis Cerita Pendek 3


sholat di lapangan dari pada di masjid kalau di
Lamongan.

Oh ya, biasanya setelah kita sholat ied kita


melihat penyembelihan hewan kurban di masjid masjid
ataupun mushollah terdekat, pertama kali melihat
penyembelihan kurban, jujur aku takuut, karna tidak
tega, tapi semakin besar sekarang aku sudah tidak takut
lagi.

Setelah melihat penyembelihan kurban biasanya


mama dan papa mengajakku ke pantai, di sana banyak
orang jualan makanan minuman khas daerah
Lamongan, aku paling suka pesan es dawet siwalan,
karna rasanya manis dan enak. Mama suka pesan rujak
kowel ( rujak manis khas paciran lamongan ) kata
mama rasanya sangat enak, kalau papa suka sekali
dengan bakso disana, kalau kesana papa selalu pesan
bakso, makan bakso dengan semilir angin sepoi sepoi
dari laut, sungguh menyenangkan, kata papa.

Menurutku merayakan idul adhah baik di


Malang maupun di Lamongan sama sama berkesan dan
menyenangkan, karna banyak pengalaman seru yang
4 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27
kita lakukan pada hari itu. Semoga pandemi corona
segera berlalu agar kita bisa merayakan idul adhah
seperti tahun tahun sebelumnya,, amiin ya robbal
aalamiin.

Menulis Cerita Pendek 5


HUT R1 KE 76

“17 Agustus tahun 45, itu lah hari kemerdekaan


kita” lagu itu terus terngiang di kepalaku, biasanya
bulan agustus menjadi salah satu bulan yang paling aku
tunggu, karna suasana kemerdekaan sangat kental, aku
suka melihat orang orang memasang umbul umbul di
jalan, suka melihat bendera merah putih berkibar
dimana mana, suka melihat banyak orang pada hari
minggu kerja bakti dalam rangka 17 Agustus. Biasanya
aku selalu menanti lomba lomba 17 agustus, lomba

6 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


makan kerupuk, lomba pecah air, lomba balap karung
dan yang paling seru lomba panjat pinang. Tapi untuk
bulan ini sementara tidak diadakan perlombaan karna
pandemic covid, aku jadi sedih..

Sekarang tanggal 17 Agustus 2021, aku


mendapat tugas dari sekolah untuk upacara online,
semua murid harus di photo Ketika hormat upacara
kenaikan bendera, aku kagum pada kakak kakak
paskibra, mereka sangat percaya diri, sangat disiplin
dan barisannya sangat rapi. Aku ingin kalau sudah
besar menjadi seperti mereka. Pasti akan sangat
membanggakan orang tuaku. Dengan seragam putih
putih yang gagah, berjalan dengan tegap, pandangan
lurus kedepan dan berjalan, berbaris rapi, membuat
semua yang menonton berdecak kagum.

Satu lagi yang membuatku kagum adalah bapak


bapak tentara yang bertugas pada upacara, mereka
sangat gagah berani. Cara mereka memberi aba aba
atau komando dengan suara lantang dan tegas,
membuat semua yang mendengarkan akan terkagum
kagum. Alhamdulillah hari ini cerah cuacanya, jadi

Menulis Cerita Pendek 7


mereka bisa melaksanakan upacara di istana dengan
lancer. Bapak Jokowi mengenakan baju adat badui dan
sangat gagah dan cocok, didampingi oleh ibu Iriana di
belakangnya.

Setelah tugas upacara online selesai, aku


bersepeda ke luar rumah dengan tujuan mencari cari,
mungkin ada yang mengadakan lomba 17 Agustus dan
ternyata memang tidak ada. Aku langsung balik pulang.

Semoga untuk tahun depan kita bisa merayakan


17 agustus dengan lebih meria, semoga pandemi corona
cepat berlalu, agar kami bisa leluasa bermain main
Kembali dan bersekolah lagi.

8 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


LAMONGAN KAMPUNG
HALAMANKU

Halo assalamualaikum, namaku Reinan


Dewangga Al Bamatra, kalian bisa memanggilku
Reinan. Aku anak tunggal dari mama dan papaku,
mamaku asalnya dari paciran lamongan dan papaku
dari malang. Aku akan bercerita tentang kampung
halaman mamaku, Namanya desa Paciran, kami
biasanya sebulan sekali pergi kesana untuk menjenguk

Menulis Cerita Pendek 9


eyang kakung dan eyang putri, tapi karena pandemi ini
kami sudah beberapa bulan tidak bisa pergi kesana. Di
Paciran tidak sesejuk di Malang, karna disana daerah
PANTURA ( pantai utara ) di sebelah utara jalan raya
langsung terbentang laut luas, aku sangat senang
melihatnya. Selama di Paciran kami pasti akan bermain
di laut, papaku biasanya membawa alat untuk
memancing, agar aku dan papa bisa memancing di laut.
Kami memancing di pinggiran pantai saja, dan sangat
mudah mendapat ikan.

Kami biasanya memancing siang hari, walaupun


memancing di siang hari tidak terasa panas karna
banyak pohon rindang dan anginnya akan sepoi sepoi,
di dekat kami biasanya memancing juga banyak orang
jualan, ada yang jualan es degan, bakso, soto dan lain
lain, sehingga tidak perlu khawatir kalian akan lapar.

Makanan khas disana Namanya Jumbrek,


jajannya mirip jenang kalau orang jawa, kenyal dan
manis. Di sana juga banyak orang jualan es ental
( siwalan ), siwalan yaitu semacam buah aren, daging
buahnya kenyal mirip nata de coco, aku sangat suka.

10 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


Rumah eyangku dekat dengan WBL ( Wisata
Bahari Lamongan ) dan MAZOGO ( Maharani Zoo dan
Goa ) jadi kalau kami ke Paciran selalu menyempatkan
waktu untuk rekreasi kesana, oh ya disana juga ada TPI
( Tempat Pelelangan Ikan ) ikan yang ada disana
langsung datang dari kapal milik nelayan, jadi dijamin
ikannya masih sangat segar, ikannya sangat beragam.
Kami adalah keluarga pecinta ikan, jadi semua ikan
kami akan sangat senang memakannya.

Eyang putriku sangat pintar membuat Garang


Asem ikan, rasanya pedas, asem manis, ikannya
membuat gurih seluruh kuahnya, kami sangat suka,
apalagi papa, itu adalah makanan favoritnya papa.

Disana aku juga punya sepupu, namanya Vian,


dia sebaya denganku, anak kelas 5 dan usianya 12
tahun. Kalau di Lamongan kami sering main bersama
sama. Dia pintar dan baik, di sekolah dia sering menjadi
juara kelas dan sering mengikuti lomba pidato/ dai
cilik.

Jadi kangen ke Paciran, sudah lama tidak


kesana, kami sering Video Call untuk mengobati
Menulis Cerita Pendek 11
kangen kami kepada Eyang. Semoga keadaan segera
membaik jadi kami bisa berkumpul Kembali seperti
biasanya.,

12 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


MAULID NABI DITENGAH
PANDEMI
“Reinan, bangun..!!”

“ Reinan sayang bangun.. !”

Terdengar suara mama dari arah dapur berusaha


membangunkanku untuk sholat subuh, dengan mata
yang masih teramat sangat mengantuk aku berusaha
membuka mataku. Aku menggeliat dan segera bangun
dari tempat tidurku. Aku berjalan ke arah mama yang
ternyata pagi ini sudah sibuk di dapur,

“tumben sekali, pagi - pagi mama sudah masak banyak”


tanyaku,

mama tersenyum dan menjawab “ Reinan lupa ya? kan


hari ini Maulid Nabi nak, mama mau buat kue untuk
dibawa ke masjid nanti”,

Menulis Cerita Pendek 13


seketika aku langsung teringat, oh iya memang ustadz
di masjid dekat rumah bilang kalau hari ini tgl 19
oktober 2021 adalah Maulid Nabi Muhammad saw, dan
ada acara di masjid nanti sore ba’da Ashar.

Aku segera ke kamar mandi, mengambil air


wudhu, dan terlihat papa sudah menungguku untuk
sholat jamaah bersama, mama meninggalkan dapur dan
segera mengambil air wudhu juga utk sholat subuh
jamaah. Setelah sholat jamaah seperti biasa aku dan
mama, papa mengaji sebentar dan melanjutkan aktifitas.
Mama melanjutkan memasak sepertinya menyiapkan
sarapan, sedangkan papa segera ke kebun seperti
biasanya menyirami tanaman

Tibalah waktu ashar, setelah mandi aku segera


berwudhu dan sholat berjamaah bersama mama papa,
setelah itu aku bersiap siap untuk pergi ke masjid acara
Maulid Nabi, aku memakai baju serba putih, atasan
putih, bawahan putih, kopyah putih dan tidak lupa
memakai masker untuk protokol kesehatan, aku segera
meninggalkan rumah, ku kayuh sepedaku ke masjid
sambil membawa kresek berisi kue kue dengan hati

14 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


hati. Sebelum masuk masjid kami harus mencuci tangan
dan di cek suhu tubuh kami, masjid sudah dihiasi
dengan pita – pita dan terlihat sangat semarak,
sesampainya di masjid sudah terlihat teman temanku di
sana, aku langsung menemui mereka setelah
menyerahkan kue kue itu kepada panitia Maulid Nabi di
masjid, Kami bercanda canda sebentar sebelum acara
dimulai, ada Aflah salah satu temanku mendatangiku
dengan tergopoh gopoh,

“ Reinan, kamu membawa kue lebih ga? Tadi pas


perjalanan ke sini kueku terjatuh di jalan”,

aku terbelalak kaget “ maaf Aflah, aku Cuma


membawa yang sudah disiapkan mamaku saja, kita ke
panitia saja, kita bicara alasan kamu tidak membawa
kue hari ini, panitia pasti memaklumi”,

Aflah tersenyum dan mengangguk, “ makasi Reinan,


ayok anterin aku ya!”, aku juga tersenyum mengangguk
“ ok, siap!”, kami berjalan beriringan ke arah kakak
panitia, setelah kami menyampaikan perihal Aflah
kepada kakak panitia, mereka tersenyum dan
memaklumi, kami sangat legah.
Menulis Cerita Pendek 15
Acara Maulid Nabi segera dimulai, aku dan
teman temanku segera menuju ke dalam masjid, posisi
duduknya di kasih jarak antar sesama jamaah, tidak
boleh berdekat dekatan atau bergerombol. Semua
jamaah juga memakai masker dan di cek suhu tubuh
sebelum masuk ke masjid. Semua jamaah harus
mematuhi protokol kesehatan demi keselamatan
bersama.

Acara pertama diawali dengan sambutan dari


ketua panitia, diikuti hadrah dan dilanjutkan pembacaan
ayat ayat Al quran, setelah itu dikuti dengan penutup
doa, doa yang dipanjatkan salah satunya adalah agar
covid 19 segera menghilang dan semua orang diberi
kesehatan jasmani dan rohani, doa dipanjatkan dengan
khusyuk, sehingga tanpa terasa banyak jamaah yang
menitikkan air mata.

Setelah selesai dengan acara doa, selanjutnya


adalah acara yang sudah kita tunggu – tunggu yaitu
pembagian kue kepada masing masing jamaah. Kami
sangat senang mengikuti acara demi acara, apalagi saat

16 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


pembagian kue, kami penasaran kue siapa yang akan
kami dapat .

Setelah selesai acara kami bergegas kembali ke


rumah masing masing, kami pulang dengan keadaan
riang dan senang, walaupun masih dalam masa pandemi
seperti kita harus tetap semangat beraktivitas tidak
boleh malas malasan.

Menulis Cerita Pendek 17


REZEKI DI HARI MAULUD
NABI
Hari ini matahari sangat terik sekali. Terlihat
seorang anak kecil berlari – lari kecil menyeberangi
jalan menjajahkan koran. Anak itu terlihat keletihan,
karena sedari tadi tak henti hentinya menawarkan
korannya tapi hanya sedikit yang terjual, tak dapat
dipungkiri seiring dengan berkembangnya teknologi,
orang- orang sudah banyak mencari informasi dari
ponsel, bukan dari surat kabar lagi, peluh keringatnya
bercucuran, bibirnya terlihat kering dan haus dahaga
sudah mulai tak tertahankan, dia berhenti sejenak,
dihitungnya uang yang sudah terkumpul sampai siang
ini, masih jauh dari cukup untuk membayar uang
sekolah adiknya besok, mau tidak mau, dia terpaksa
harus menjual korannya sampai malam, agar setidak
tidaknya uang yang terkumpul lumayan.

Namanya Yazid, anak kelas 4 SD, dia baru


berumur 10 tahun, tapi dia harus rela menjadi tulang

18 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


punggung keluarganya, karna saat usia 5 tahun ayahnya
telah berpulang ke Rahmatullah dan dia tidak tega
melihat emaknya bekerja sendirian membanting tulang
menjadi buruh seadanya, beruntunglah bulan lalu, emak
dipekerjakan di sebuah keluarga yang cukup berada
menjadi pembantu rumah tangga, jadi setidak tidaknya
emak mendapat bayaran tiap bulan untuk menghidupi
dia dan adiknya yang masih TK.

Waktu sudah menunjukkan pukul 13.00 saatnya


Yazid menghentikan aktivitasnya, dia bergegas ke
surau dekat dengan daerah biasa dia berjualan koran.
Dia melepas sandalnya yang terlihat dekil dan segera
mengambil air wudhu, dia mengeluarkan sarungnya
dari kresek yang selalu dia bawah ketika dia berjualan,
Yazid segera berkumpul dengan jamaah lain dan
merapatkan shafnya. Yazid terlihat sangat khusyuk
dalam beribadah, tak henti – hentinya dia berdoa untuk
mendapat pertolongan agar Allah mempermudah jalan
hidupnya dan keluarganya.

Selesai sholat dhuhur seperti biasa dia selalu


terakhir pulang dari surau tersebut karena dia senang

Menulis Cerita Pendek 19


merapikan sajadah para jamaah dan membersihkan
mushollah, baginya itu adalah salah satu bentuk syukur
kepada Allah karena dia masih diberi kesehatan
sehingga dia masih sekolah dan  bekerja selepas
sekolah untuk membantu emaknya, ketika dia hendak
melipat sajadah terakhir, terlihat sebuah dompet, Yazid
bingung karena di surau tersebut sudah tidak ada
jamaah lain lagi. Sedangkan takmir masjid pun sudah
pulang, dengan ragu – ragu dia membuka dompet untuk
mencari tahu siapa pemilik dompet tersebut, dia
khawatir pemilik dompet tersebut akan sedih dan
kebingungan karena dompetnya tertinggal di
mushollah, ternyata di dompet tersebut ada beberapa
lembar uang 100.000an lengkap dengan surat surat
berharga, Yazid mencari KTP pada dompet tersebut,
dan menemukannya, namanya Bapak Abdullah,
rumahnya lumayan jauh dari surau ini, kemungkinan
beliau belum sering sholat di surau ini, karna wajahnya
tampak terlihat asing bagi Yazid.

    Malam hari telah menyapa, dia berniat untuk segera


pulang, kasihan emak pasti sudah menunggu di rumah,

20 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


dia memilih berjalan kaki menyusuri gang – gang
sempit menuju rumahnya untuk menghemat
pengeluaran angkot, tiba di rumah, Yazid mendapati
adiknya sibuk menggambar di teras

“Assalamualaikum “ Yazid beruluk salam

“waalaikumussalam warahmatullah“ jawab emak dan


adiknya

“sudah pulang kau nak, sudah sholat maghrib?” Tanya


emak, Yazid mengangguk sopan, walaupun Yazid
bekerja dari siang sampai malam, tapi dia tidak pernah
meninggalkan sholat lima waktunya, Yazid
menghampiri emak dan menceritakan perihal kejadian
tadi di mushollah.

“mak, tadi pas Yazid sholat dhuhur di surau, Yazid


menemukan dompet mak, Yazid buka dompetnya karna
Yazid khawatir pemilik dompet ini pasti mencari dan
kebingungan” mak kaget dan mengelus rambut Yazid

“Yazid sayang, kalau bisa besok kau harus


mengembalikan ke pemiliknya, seberapapun besar uang
yang ada di dalam dompet tersebut, itu bukan milik

Menulis Cerita Pendek 21


kita, jadi kita tidak berhak nak” Yazid mengangguk,
“iya mak, Yazid berencana mengembalikan besok
sepulang dari sekolah mak” emak tersenyum dan
mengangguk, “ walaupun kita masih kekurangan uang,
tapi jangan sampai kita mengambil hak yang bukan
milik kita” Yazid mengiyakan, “ besok emak diminta
bu Nur untuk membantunya membuat kue sampai sore
untuk acara Maulud Nabi, kalau misal sepulang
menjual koran emak belum dating, kamu makan dulu
saja ya nak, tidak usah menunggu emak”, Yazid
mengangguk, “ sekarang kau makan dulu setelah itu
kita sholat isyak berjamaah ya” Yazid mengangguk,
baru mau mengambil piring terlihat adiknya tergopoh
gopoh menghampirinya sambal berteriak “ mas Yazid,
lihat gambarku, lihat gambarku!” rengeknya, Yazid
tersenyum dan segera melihat hasil gambar Kautsar
adiknya, “ wahh,, bagus sekali dik, ini pesawat?”, “ iya
mas Yazid, ini pesawat ulang alik hahahahah,, bagus
kan gambarku” Kautsar tertawa kegirangan, Yazidpun
ikut tertawa, “ mas Yazid makan dulu ya dik, nanti
habis sholat kita menggambar sama – sama “ Kautsar

22 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


meloncat kegirangan, Yazid memang sangat saying
dengan adiknya.

    Keesokan harinya Yazid bersiap – siap berangkat ke


sekolah, dilihatnya sepatunya yang sudah amat usang
dan sudah mulai rusak, tapi toh dia tidak punya uang
untuk membeli sepatu baru, punya satu sepatu inpun dia
sudah amat bersyukur, toh yang membuat dia pintar
bukan karena sepatunya tapi karena semangatnya
belajar, pikirnya.

    Jam menunjukkan pukul 11 siang, saatnya Yazid


untuk pulang sekolah, kali ini dia terpaksa naik angkot
karena berniat mengembalikan dompet yang
ditemukannya kemarin. Setelah turun dari angkot dia
segera mencari alamat pemilik dompet tersebut,
dikeluarnya KTP dari dalam dompet tersebut untuk
memastikan kalau alamat yang dituju sudah benar.
Kakinya berhenti di sebuah rumah megah dengan pagar
yang berdiri kokoh, Yazid beberapa kali memastikan
kalau dia tidak salah alamat, rumahnya sangat luas
sekali, “pasti pemilik dompet ini orang yang kaya”
batinnya, dengan segera Yazid memencet bell, sekali

Menulis Cerita Pendek 23


tidak ada jawaban dari dalam rumah, dia memencet bell
untuk kedua kalinya dan tak lama kemudian ada yang
berlari – lari kecil mendatanginya, “ mas, mau mencari
siapa?” Tanya perempuan paruh baya, kemungkinan dia
adalah pembantu di rumah ini, “ apa benar ini rumah
bapak Abdullah?” Tanya Yazid, perempuan itu
mengangguk, “ ada perlu apa mas?” tanyanya
kemudian, “ saya mau mengembalikan dompet bapak
Abdullah yang tertinggal di mushollah kemarin bu”, ibu
itu mengangguk dan bergegas ke dalam, tak lama
kemudian keluarlah seorang lelaki usia sekitar 50an dan
segera membuka pintu pagar dengan mata berbinar –
binar, “Masya Allah zaman sekarang masih ada anak
sejujur kamu” ucapnya tak percaya, “siapa namamu
nak?” Tanya Bapak Abdullah kemudian, “Yazid
memberitahukan namanya dan kemudian Bapak
Abdullah mempersilahkan Yazid untuk masuk, Yazid
dengan sopan masuk kerumah tersebut dengan beruluk
salam, “ kamu kelas berapa Yazid?” Tanya pak
Abdullah, “ saya kelas 4 pak”, pak Abdullah tersenyum
mengangguk2, “ kamu mau minum apa nak?”, Tanya
pak Abdullah, “air putih saja pak” jawabnya, tak lama

24 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


kemudian datangnya perempuan paruh baya lain
menghidangkan minuman ke ruang tamu, Yazid sangat
terkejut ternyata perempuan yang menghidangkan
minuman tersebut adalah emak Yazid sendiri, emak
memang pernah bercerita kalau bulan lalu dia sudah
mendapatkan pekerjaan tetap sebagai pembantu rumah
tangga di rumah ibu Nur, ternyata ibu Nur adalah istri
dari Bapak Yazid “ emak!” seru Yazid, emak
mendongak tak kalah kagetnya, ternyata Yazid pemilik
dompet yang ditemukan Yazid kemarin adalah Bapak
Abdullah.

    Setelah mendengar pahit dan liku – liku cerita


tentang kehidupan Yazid dari emak, bapak Abdullah
semakin kagum dengan Yazid, dia kagum atas
kepribadian anak yang baru berusia 10 tahun tapi sudah
mempunyai tanggung jawab dan berhati emas,
kemudian bapak Abdullah menawarkan bantuan untuk
mengangkat Yazid dan adiknya menjadi anak asuhnya,
awalnya emak dan Yazid menolak dengan halus, karena
merasa keluarga bapak Abdullah sudah terlalu baik
dengan keluarganya, akan tetapi baik bapak dan Ibu

Menulis Cerita Pendek 25


Abdullah bersikeras agar menerima tawarannya
tersebut. Akhirnya Yazid mengiyakan dan berjanji
kepada mereka bahwa dia akan bersungguh – sungguh
dalam belajar dan sekolah, ketika pulang sekolah dia
akan ikut membantu di rumah ini sebagai rasa
terimakasihnya, tetapi bapak Abdullah menolaknya, “
yang harus kamu lakukan hanya belajar dengan rajin
nak, urusan pekerjaan jangan kau pikirkan” mata Yazid
berkaca – kaca, terharu, dia melihat keluarga Bapak
Abdullah seperti malaikat yang menolong dirinya dan
keluarganya.

Akhirnya karena kebaikan hati dan ketabahan


keluarga Yazid di hari maulud nabi tanpa disangka
sangka, mereka mendapat rezeki yang besar sekali,
sekarang Yazid tidak perlu khawatir tentang
sekolahnya, karena semua biaya sekolahnya dan
adiknya ditanggung penuh oleh keluarga bapak
Abdullah. Mereka sangat bersyukur dipertemukan oleh
Allah dengan orang yang sangat baik berhati mulia.

Pesan moral dari cerpen diatas adalah kita sebagai


manusia harus selalu jujur dan tabah dalam menghadapi

26 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


kehidupan, karena orang yang jujur dan tabah hidupnya
suatu saat akan dipermudah oleh Allah.

Menulis Cerita Pendek 27


REKREASI KE JATIM PARK

Hari ini aku sangat senang sekali karena yang


ditunggu tunggu akhirnya datang juga, pergi rekreasi
dengan teman teman sekolah ke Jatim Park I. Aku
bangun jam 04.00 lebih pagi dari biasanya, karena
sangat antusias tentang rekreasi kali ini.

Adzan subuh berkumandang dari kejauhan aku


segera mengambil air wudhu untuk sholat berjamaah
bersama mama dan papa, setelah sholat subuh aku
segera bersiap mandi dan sarapan yang sudah
dihidangkan mama, hari ini mama masak sayur bayam

28 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


dan tempe goreng kesukaanku. Aku makan dengan
lahap sampai minta nambah hehehe. Setelah jam 05.45
aku segera bersiap siap pergi diantar mama dan papa
menuju ke tempat kumpul di dekat Puskesmas Janti.
Ternyata setelah tiba disana sudah banyak teman teman
yang sudah tiba.

“Halo Razka”, sapaku pada teman akrabku. Aku


segera menghampirinya. Kami bercanda canda sambil
menunggu guru kami datang. Ketika jam 06.30
akhirnya persiapan menuju ke Jatim Park, sebelum
pergi kami berdoa bersama dan tak lupa pamit kepada
orang tua kita masing masing.

Di perjalanan sangat menyenangkan, kami


bercanda canda dan menyanyi. Sampai tak terasa
ternyata sudah sampai di lokasi. Kami segera turun dari
bis dan membentuk barisan yang rapi. Kami antri untuk
masuk.

Disana kami mengunjungi beberapa objek.


Antara lain bioskop 3D, museum purbakala, museum
angkut dan wahana hewan laut.

Menulis Cerita Pendek 29


Di museum angkut ada bermacam macam
kendaraan mulai dari becak, dokar/ andong dan mobi.
Kami berphoto photo disana.

Untuk masuk ke bioskop 3D kami harus antri, di


dalam bioskop 3D kapasitas hanya 60 orang dan
diputarkan film selama 15 menit.

Di wahana laut yang paling menyenangkan.


Karena pertama kalinya aku melihat hiu kecil yang
berenang kesana kemari.

ketika siang tiba kami diberi waktu untuk


ishoma, kami sholat dan makan siang. Oh iya aku
tertarik dengan jajanan disana namanya dragon smoke,
rasanya gurih enak sekali, sampai sampai aku habis 2
hihihii... kami juga mendapat snack dari sekolah dan
mama juga membawakanku bekal.

Setelah makan siang kami meneruskan untuk


melanjutkan wisata. Setelah jam 14.00 kami persiapan
untuk pulang, kami sebenarnya sudah capek tapi juga
senang karena bisa berkumpul bersama sama.

30 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


Kami tiba di puskesmas Janti sekitar pukul
15.30, disana sudah banyak orang tua yang menunggu
anaknya datang. Papa juga sudah stand by. Akhirnya
kami pulang ke rumah masing masing karena besoknya
aku harus pra munaqosyah 2 jadi harus bersiap siap
untuk belajar dan murojaah.

Ketika di Jatim Park tadi banyak pengalaman


yang dapat kita ambil yaitu kita harus selalu disiplin
dan antri agar tidak terjadi kekacauan, kita harus sabar
menunggu giliran dan tidak berdesak desakan karena
khawatir nanti ada yang jatuh dan terluka.

Menulis Cerita Pendek 31


IDUL FITRIKU DI LAMONGAN

Hari Raya Idul Fitri merupakan hari istimewa


bagi umat Islam sebab hari tersebut adalah hari
kemenangan bagi para Muslim yang telah menahan
hawa nafsu selama bulan puasa Ramadhan.

Hari raya Idul Fitri kali ini kami berniat sholat


di Lamongan. Kami sudah sangat rindu dengan Eyang
kakung dan eyang putri, Hari raya H-2 kami sekeluarga
berangkat ke Lamongan. Kami berangkat pagi hari agar
32 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27
tidak terjebak macet karena sudah mendekati lebaran.
Kami berangkat jam 06.00. di jalan masih sepi mungkin
karena masih pagi jadi kami bisa melakukan perjalanan
dengan nyaman.

Sebelum berangkat ke Lamongan kami


berpamitan dengan keluarga yang ada di Malang, kami
kerumah Embah putri malang terlebih dahulu untuk
mohon doa restu berangkat ke Lamongan

Kami tiba di rumah Lamongan sekitar pukul


10.00, disana sudah banyak keluarga lain yang datang,
ada tante - tante, om-om dan sepupuku sudah datang
semua karena mereka kemarin berangkat lebih dulu ke
Lamongan. Aku kangen dengan mereka semua,
terutama sepupuku yang ada di Lamongan karena sudah
lama tidak berjumpa dengannya. Namanya Vian dan dia
sebaya denganku, umurnya 12 tahun dan dia kelas 5
SD. Dia sangat pintar dan baik. Ketika di Lamongan
kami sering menghabiskan waktu bersama dengan
berenang atau main layang layang.

Menulis Cerita Pendek 33


Pada malam Idul Fitri, aku mengumandangkan
takbir di masjid bersama dengan teman-teman. Aku
sangat senang. Idul Fitri adalah hari raya kemengan
umat islam setelah sebulan kita berpuasa. Aku pergi ke
masjid terdekat untuk mengumandangkan takbir, ada
juga takbir keliling dengan membawa bedug yang besar

Di keluargaku, ketika datang Hari Raya Idul


Fitri, seluruh anggota keluarga berkumpul untuk
melaksanakan sholat Ied bersama. Kami berangkat ke
Lapangan bersama sama. Jalanan sangat macet karena
semua orang berbondong bondong pergi kesana. Oh ya
lapangan untuk sholat ied dekat dengan laut, jadi angin
sepoi sepoi dan tidak begitu panas

Sepulang sholat, kami menikmati hidangan yang


disuguhkan di atas meja. Biasanya, kami menyantap
opor ayam lengkap dengan lontong dan kentang kriuk.
Tapi kali ini menunya adalah kare rajungan dan asem
asem ikan kakap, maklum di Lamongan jadi makanan
serba sea food heheheh

34 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


Persiapan hidangan di hari raya idul fitri
tersebut telah dilakukan mama dan tante tanteku sejak
malam hari. Mereka telah membeli berbagai keperluan
bahan dan bumbu untuk memasak.

.Usai solat ied, aku meminta maaf kepada ayah,


ibu, kakek, dan nenek. Selanjutnya kami satu keluarga
keliling kampung. Saling bermaaf maaf dan bersalam
salaman.

Demikian cerita pengalamanku sholat Iedul Fitri


di kampung halaman mamaku Lamongan, sangat
menyenangkan.

Menulis Cerita Pendek 35


SHOLEH ANAK YANG RAJIN

Di sebuah desa tinggallah seorang anak bernama


Sholeh dengan ibunya. Sholeh dan ibunya tidak punya
banyak, mereka hidup sederhana dan tidak pernah
mengeluh. Ibunya bekerja sebagai pedagang sayur di
pasar dan Sholeh membantu ibunya dengan
menggembalakan kambing milik saudagar di desanya.

Suatu hari ketika Sholeh menggembalakan


kambing di padang rumput sambil membaca buku,
datanglah seorang kakek tua yang terlihat kelelahan
meminta izin pada Sholeh untuk menumpang duduk di
bawah pohon. Sholeh pun segera mempersilahkan
kakek tersebut untuk duduk bersamanya bahkan
menawarkan bekal minuman yang ia bawa dari rumah.
Kakek tersebut sangat berterimakasih dan terharu
dengan segala kebaikan sholeh

Kakek bertanya kepada Sholeh, “Apakah Kamu


tidak sekolah?” Dengan sedih Sholeh menjawab bahwa

36 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


keluarganya tidak punya uang untuk menyekolahkan
Sholeh. Tapi meski begitu Sholeh tetap semangat dan
rajin membaca dari buku-buku yang ia pinjam dari
temannya. Baginya sekolah adalah impian terbesarnya
tapi Ketika saat ini dia belum bisa bersekolah maka
belajar adalah hal yang wajib baginya. Sholeh sangat
suka belajar, dia suka membaca sambil menunggu
hewan ternaknya, dia tau dengan dia rajin membaca dia
akan mendapat banyak ilmu.

Keesokan harinya sepulangnya dari


menggembalakan kambing, ibu Sholeh keluar dari
rumah dan langsung memeluk Sholeh. Sholeh sangat
kebingungan karna dia datang dan sang ibu langsung
menangis terharu, Katanya, Sholeh mendapat undangan
untuk masuk ke sekolah dengan biaya yang gratis.

Alangkah kaget dan senangnya Sholeh, dia


masih tidak tahu siapa orang yang memberinya sekolah
gratis, ketika ia berangkat ke sekolah dia bertemu
dengan si kakek kemarin yang duduk bersamanya,
ternyata kakek itu adalah kepala sekolah dari sekolah

Menulis Cerita Pendek 37


tempatnya ia akan belajar sekarang. Akhirnya mimpi
besar Sholeh tercapai.

38 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


BERLIBUR KE PANTAI
KONDANG MERAK

Pada hari minggu ini kami sekeluarga pergi


rekreasi ke pantai Kondang Merak. Pantai itu terletak di
Malang selatan, perjalanan yang ditempuh sekitar 2 jam
dari rumah. Kami berangkat dari rumah jam 07.00 pagi.
Hal hal yang aku bawa adalah yang terutama baju
renang dan baju ganti. Untuk makanan dan minuman

Menulis Cerita Pendek 39


mama sudah menyiapkan di tas bekal besar, katanya
khawatir aku nanti kelaparan disana heheheheh...

Jalanan menuju ke pantai Kondang Merak hari


ini sangat macet, mungkin karena hari ini adalah hari
minggu jadi banyak wisatawan yang juga mau berlibur.
Apalagi di Malang selatan banyak terdapat pantai,
antara lain pantai Balekambang, Pantai nganteb, Pantai
Regent, Pantai Bengkung dan masih banyak yang lain,
mungkin itu yang menambah kemacetan seperti
sekarang ini.

Perjalanan yang seharusnya hanya memakan


waktu 2 jam sekarang sampai 4 jam kami baru sampai,
tapi itu terbayarkan dengan bunyi desiran ombak dan
nyiur yang melambai. Sebenarnya jalanan ke pantai
Kondang Merak masih belum diaspal dan masih banyak
jalanan yang tidak rata, tapi kami paling suka kesana
karena tempatnya paling bagus dan banyak warung
menyediakan masakan seafood atau ikan laut bakar
mulai dari lobster, udang, gurita sampai ikan yang
besar, ikan asap juga ada, pokoknya di sana komplit

40 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


Hal yang pertama kami lakukan ketika tiba
disana yaitu kami main-main air bersama mama dan
papa terlebih dahulu, setelah itu kami lanjut main pasir
dan tidak lupa makan donk... menu andalan yang kami
pesan adalah ikan bakar karena sangat enak dan
minumnya es degan hhmmmm lezaaattt... kami tidak
boleh berenang di tengah karena ombak sangat besar
jadi membahayakan orang yang berenang disana.

Aku main main disekitar pantai, kadang berlari


larian kadang main pasir bersama papa, sementara
mama seperti biasa hanya menunggu di bawah pohon
katanya takut kulitnya gosong terkena panas matahari
hehehehehe... aku dan papa mencari kerang laut dan
siput laut, ini adalah kegemaranku kalau ke pantai,
kadang aku mencari batu batu unik dan bagus untuk
dibawah pulang.

Menjelang sore tiba, kami bersiap untuk pulang


ke rumah, tp sebelum melanjutkan perjalanan ke rumah,
kami mampir ke TPI ( tempat pelelangan ikan ) di sana
mama membeli berbagai macam ikan, mulai cumi,

Menulis Cerita Pendek 41


gurita sampai ikan kakap. Mama sangat suka memasak
makanan ikan laut.

Setelah selesai belanja, kita melanjutkan pulang


menuju ke rumah, hari sudah hampir maghrib, jalanan
sudah tidak begitu macet jadi kami bisa dengan santai
melanjutkan perjalanan ke rumah. Kami membawa oleh
oleh buat embah putri berupa ikan asap.

Demikian cerita pengalamanku pergi ke pantai


besama mama dan papa. Sangat menyenangkan sekali.

42 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


KEBAIKAN AMIR

“Bu, Amir berangkat ke sekolah dulu ya!” pamit


seorang anak laki-laki berumur 10 tahun yang sudah
mengenakan seragam SD yang terlihat usang. Bu
Bagio, Ibunda Amir, menjawab, ”Iya, Mir. Hati-hati di
jalan. Ini uang sakumu, Nak.” Amir menerima uang
saku sebesar seribu rupiah dari ibunya. Di zaman yang
serba mahal ini, uang seribu rupiah bisa digunakan
untuk membeli apa? Es teh di warteg saja harganya
sudah tiga ribu.
 
Namun, Amir adalah anak yang baik dan sangat
pengertian. Ia tetap menerima uang itu. Dengan uang
seribu rupiah, Amir bisa membeli krupuk atau sebuah
gorengan di kantin. Kadang-kadang si pemilik kantin
kasihan melihat Amir dan memberinya gorengan atau
kacang sebagai bonus.
 
Walaupun hidupnya susah, Amir selalu terlihat riang

Menulis Cerita Pendek 43


dan ceria. Seperti pagi itu, ia berangkat ke sekolah
dengan langkah yang riang. Ia selalu menyapa para
tetangga dengan santun. Sekitar 100 meter dari
sekolahnya, ia melihat seorang bapak tua yang
menuntun sepedanya. Sepeda bapak itu berisi wadah
yang berisi tahu. Nampaknya, ban sepeda bapak itu
kempis. “Pak, ada yang bisa kubantu?” tanya Amir
ketika menghampiri bapak itu. “Ini, Nak. Ban saya
kempis. Jualan saya belum laku, saya tidak punya uang
untuk mengisi angin di tempat tambal ban,” jawab si
bapak.
 
Amir langsung menawarkan bantuannya untuk
menuntun sepeda itu ke tukang tambal ban di dekat
sekolahnya. Kebetulan pemilik tambal ban itu sudah
kenal dengan Amir. Ia bahkan mau mengisi angin ban
sepeda penjual tahu itu secara cuma-cuma.
 
Penjual tahu yang bernama Pak Imron itu mengucapkan
terima kasih berkali-kali. Amir senang Pak Imron bisa
kembali menggunakan sepeda itu untuk berdagang.
 

44 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


Keesokan harinya, Pak Imron sengaja menunggu Amir
di depan gerbang sekolah. Ketika Amir datang, Pak
Imron memberikan beberapa buku cerita pendek anak
yang sudah usang. “Hanya ini yang bisa saya berikan,
Nak. Ini punya cucu saya. Ia meninggal karena sakit
berapa tahun yang lalu,” Pak Imron menjelaskan. Amir
menerima buku itu dan mengucapkan terima kasih.
Amir memang gemar membaca, tapi ia tidak suka
membaca cerita pendek untuk anak-anak. Ia lebih suka
membaca buku tentang pengetahuan alam atau
teknologi.
 
Dua hari setelah Amir menerima buku cerita dari Pak
Imron, gurunya mengumumkan bahwa esok semua
murid harus membawa sebuah buku cerita pendek
khusus anak-anak. Teman-teman Amir tidak
mempermasalahkan tugas itu. Bagi mereka yang tidak
punya, mereka dapat meminta orang tuanya untuk
membelikan buku cerita tersebut. Di saat Amir
kebingungan, tiba-tiba ia teringat dengan buku cerita
yang diberikan oleh Pak Imron.
 

Menulis Cerita Pendek 45


Sesampainya di rumah, ia menemukan buku cerita dari
Pak Imron itu di bawah tempat tidurnya. Amir langsung
menceritakan kejadian ini pada ibunya. Mulai dari
pertemuannya dengan Pak Imron, hadiah kecil dari
penjual tahu yang tua itu, sampai tugas dari gurunya.
 
Bu Bagio pun menjawab, “Tidak ada yang serba
kebetulan, Mir. Semua sudah diatur oleh Allah, Nak.
Barang siapa yang menanam kebaikan, maka ia akan
menuai kebaikan pula. Buku yang tampaknya tidak
berharga bagimu, kini menjadi sangat berharga
untukmu, bukan?”

46 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


BERWISATA KE MAHARANI
ZOO DAN GOA

Hari minggu ini kami rencana untuk rekreasi ke


MAZOGO ( Maharani Zoo dan Goa ) mumpung kami
sedang berada di Lamongan. Dulu kata mama nama
MAZOGO hanya Goa maharani saja, tapi semenjak ada
kebun binatang disana maka namanya berubah.

Menulis Cerita Pendek 47


Kami berangkat dari rumah jam 10.00 pagi,
kami pergi bersama semua tante, om dan sepupuku. Di
lamongan hawanya sangat panas, maka kalau berangkat
ksana jangan lupa pakai kaos atau pakaian nyaman.

Tiba di Mazogo kami langsung membeli tiket


dan menyerahkannya ke penjaga tiket. Di dalam
Mazogo banyak sekali hewan hewan, sangat beragam
mulai dari hewan herbivora, karnivora, mulai dari
burung sampai reptil juga lengkap, semua hewan berada
di kandangnya masing masing. Tidak ada hewan yang
berkeliaran.

Disana ada sesi bird show yaitu sesi dimana


pengunjung bisa melihat para burung unjuk
kebolehannya yang diarahkan oleh pawangnya. Sangat
lucu sekali, ada seperti alur drama ceritanya, ketika para
kawanan burung melakukan atraksi seperti sirkus dan
mereka diarahkan oleh pawang.

Disana juga ada sesi feeding elephant, yaitu


memberi makan gajah2. Kita membayar 5.000 rupiah

48 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


untuk membeli makanan dan bisa berphoto dengan
gajah tersebut

Ada juga riding horse yaitu mengendarai kuda


poni kecil, ini biasanya khusu untuk anak dibawah usia
5 tahun, anak2 diajak keliling mengendarai kuda selama
kurang lebih 5 menit, sangat menyenangkan.

Tiba saatnya di kandang harimau, ada beberapa


macam harimau disana, ada harimau afrika,sumatera
dan ada juga harimau albino, mereka dipisahkan di
kandang masing masing, ada juga singa betina dan
jantan. Kami dilarang menjulurkan anggota badan di
kandang karnivora karena sangat berbahaya untuk
pengunjung.

Ada juga museum hewan hewan purbakala,


biasanya untuk edukasi atau study tour para siswa, aku
juga banyak belajar dari sana

Ada akuarium dalam ruangan juga, ikan ikannya


sangat beragam, mulai dari bintang laut sampai ikan
badut, ikan dori dan masih banyak lagi.

Menulis Cerita Pendek 49


Oh iya disana ada sesi berphoto dengan burung
dan ular, aku berani lho.. karena mereka dikendalikan
oleh pawangnya, jadi tidak berbahaya bagi pengunjung.

Hari sudah sore, saatnya kami pulang, kami


sangat senang menikmati liburan kali ini bersama
keluarga besar.

50 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


BUNDA SUKMA GURUKU
TERSAYANG

Hai namaku Reinan Dewangga Alauna Al


Bamatra, aku biasa dipanggil Reinan, saat umurku 9
tahun, saat ini aku duduk di kelas 4, tepatnya kelas 4C.

Di kelas 4C aku diajar oleh seorang guru


namanya Bunda Sukma, aku sangat suka diajar olehnya
terutama pelajaran Matematika, karena entah mengapa
pelajaran Matematika terasa lebih mudah kalau diajar
oleh Bunda Sukma, beliau orangnya tegas, sabar dan

Menulis Cerita Pendek 51


Fun. Tak jarang beliau membuat permainan –
permainan seru yang melatih kelincahan, kekompakan
dan fokus kami. Bunda Sukma juga sering mengajari
kami menyanyi.

Bunda Sukma juga sangat perhatian dan selalu


melatih kita untuk menjadi mandiri, rajin dan kreativ

Oh iya tak jarang Bunda Sukma membelikan


kita eskrim lhoo.. kami sangat senang kalau dibelikan
eskrim hehehe..

Bunda Sukma mengajari kita kalau di sekolah


tidak boleh membuang sampah sembarangan, kelas
harus bersih karna kebersihan sebagian dari iman.

Ada saatnya tiba tiba ada kabar kalau kita harus


berpisah dengan Bunda Sukmaku tersayang, aku sangat
sedih, teman- teman di kelas juga sedih karena harus
berpisah dengan Bunda Sukma, tetapi alhamdulillah
sekarang Bunda Sukma sudah kembali mengajar lagi di
kelas, kami sangat senang dan bersemangat.

52 Reinan Dewangga Alauna Al Bamatra/4C-27


Tapi tidak ada perjumpaan tanpa perpisahan,
tiba saatnya bagi kami untuk berpisah dengan Bunda
Sukma karena kami akan naik ke kelas 5, tapi Bunda
Sukma akan selalu menjadi walas terbaikku. I Love
You Bunda...

Menulis Cerita Pendek 53

Anda mungkin juga menyukai