Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN BIAK NUMFOR

DINAS KESEHATAN
Alamat. Jl. Dr. Sam Ratulangi No1.Biak Papua 98114 Telp (0981)21074 Fax (0981)26943

KERANGKA ACUAN KERJA/ TOR(TERM OF REFERENCE)


BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
KABUPATEN BIAK NUMFOR
TAHUN ANGGARAN 2024

Instansi Induk : Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor


Menu Kegiatan : Pelatihan Tatalaksana Malaria bagi Tenaga Medis di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
`
A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum
- Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas.
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2022 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan DanaAlokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran
2022.
2. Gambaran Umum
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi permasalahan
kesehatan masyarakat yang sangat mempengaruhi angka kematian dan kesakitan bayi,
anak balita dan ibu hamil serta dapat menurunkan produktivitas tenaga kerja. Angka
kasus malaria positif dan Annual Parasite Incident (API) Provinsi Papua tahun 2022
adalah 393.801 kasus dengan API 133,39‰. Kabupaten Biak Numfor diharapkan
mencapai eliminasi malaria pada tahun 2025.
Komitmen Eliminasi Malaria ini didukung oleh Menteri Dalam Negeri
melalui surat edaran Mendagri No.443.41/465/SJ tahun 2010 tentang pelaksanaan
program malaria dalam mencapai eliminasi di Indonesia. Salah satu strategi dalam
pencapaian eliminasi malaria melalui Early Diagnosis and Prompt Treatment, yaitu
penemuan dini kasus malaria dan pengobatan yang tepat dan cepat sehingga
penularan dapat dihentikan. Untuk itu perlu memperbaiki cakupan pengobatan
melalui perbaikan tatalaksana kasus malaria terutama di rumah sakit dan fasilitas
kesehatan. Diharapkan seluruh tenaga medis dan petugas Kesehatan lainnya yang
melakukan tatalaksana malaria diseluruh fasilitas pelayanan Kesehatan pemerintah
maupun swasta agar menerapkan tatalaksana penderita malaria sesuai Tatalaksana.
Untuk menjamin penerapannya maka perlu diadakan Pelatihan Tatalaksana malaria
bagi Tenaga Medis di fasilitas Kesehatan guna tercapainya penatalaksanaan kasus
malaria yang berkualitas.
Pelatihan di bidang Kesehatan adalah suatu kegiatan pelatihan untuk
peningkatan sumber daya manusia di bidang kesehatan. hal ini dituntut untuk terus
meningkatkan kompetensi supaya dapat menjadi tenaga profesional sesuai dengan
bidang masing-masing. Tenaga Kesehatan seperti bidan, dokter, perawat dan tenaga
kesehatan penunjang lainnya dapat memberikan pelayanan secara langsung kepada
masyarakat . Untuk peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan tersebut bisa
didapatkan melalui pendidikan dan pelatihan yang terus-menerus, berkaitan dengan
keahlian yang dimilikinya. Berkaitan dengan hal tersebut, diharapkan dengan
mengikuti kegiatan pelatihan seperti bimtek kesehatan, diklat kesehatan, sosialisasi,
workshop dan yang diadakan lewat pembiayaan DAK Non Fisik ini akan dapat
membantu meningkatkan professionalisme tenaga Kesehatan maupun kader
Kesehatan di Kabupaten Biak Numfor. Professional tidak pernah lepas dari kata
kompetensi, sesuatu yang mutlak harus dimiliki oleh sumber daya manusia (SDM),
terutama bagi tenaga Medis di Kabupaten Biak Numfor..

B. Tujuan
Setelah mengikuti pelatihan tatalaksana malaria bagi petugas medis di Puskesmas
ini, tenaga medis mampu melakukan penatalaksanaan penyakit malaria sesuai pedoman yang
berlaku.

C. Penerima Manfaat
Penerima manfaat pada kegiatan pelatihan tatalaksana malaria bagi tenaga medis di
Puskesmas Pemerintah Kabupaten Biak Numfor dalam hal ini Dinas Kesehatan serta 20
orang tenaga medis di 20 Fasilitas Pelayanan Kesehatan (puskesmas, RS, dan klinik swasta).
D. Strategi Pencapaian
1. Persiapan Materi dan Waktu pelaksanaan
Waktu
No. MATA PELATIHAN
T P PL Jlh
A MATA PELATIHAN DASAR
1 Kebijakan Malaria di Indonesia 2 1 0 3
2 Dasar dasar malaria 2 1 0 3
Sub total 4 2 0 6
B MATA PELATIHAN INTI
1 Diagnosis Laboratorium Malaria 2 2 0 4
2 Penatalaksanaan Malaria Tanpa Komplikasi 2 2 0 4
3 Penatalaksanaan Malaria Berat 2 2 2 6
4 Penatalaksanaan Malaria pada Anak 2 2 2 6
5 Penatalaksanaan Malaria pada Kehamilan 1 3 2 6
Penatalaksanaan Demam dengan pendekatan
6 2 2 2 6
MTBS
7. Pencegahan Malaria 2 4 0 6
8. Logistik Malaria 2 4 0 6
Sub total 15 21 8 44
C MATERI PENUNJANG
Membangun Komitmen Belajar (Building
1 Learning 0 3 0 3
Comitment/BLC)
2 Rencana Tindak Lanjut 1 2 0 3
3 Anti Korupsi 3 0 0 3
Sub total 4 5 0 9
JUMLAH 23 28 8 59

2. Pelaksanaan Kegiatan
Proses pembelajaran dalam pelatihan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pre Test
Sebelum acara pembukaan, dilakukan pre-test terhadap peserta, yang bertujuan untuk
mendapatkan informasi tentang pengetahuan dan kemampuan awal peserta terkait
pengelolaan institusi pelatihan bidang Kesehatan
2. Pembukaan
Pembukaan dilakukan untuk mengawali kegiatan pelatihan secara resmi oleh
pimpinan Unit setempat atau Pejabat dari Dinas Kesehatan. Proses pembukaan
pelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut:
a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan
b. Pembukaan dan pengarahan kegiatan pelatihan oleh Pimpinan
c. Pembacaan doa
3. Building Learning Commitment/ BLC (Membangun Komitmen Belajar)
Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses
pelatihan sebagai berikut:
a. Pelatih/fasilitator menjelaskan tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan yang
akan dilakukan dalam materi BLC.
b. Perkenalan antara peserta dengan para pelatih/ fasilitator dan dengan panitia
penyelenggara pelatihan dan juga perkenalan antar sesama peserta. Kegiatan
perkenalan dilakukan dengan permainan, dimana seluruh peserta terlibat secara
aktif.
c. Mengemukakan harapan, kekhawatiran dan komitmen kelas masing-masing
peserta selama pelatihan.
d. Kesepakatan antara para pelatih/ fasilitator, penyelenggara pelatihan dan peserta
dalam berinteraksi selama pelatihan berlangsung, meliputi: pengorganisasian
kelas, kenyamanan kelas, keamanan kelas, dan yang lainnya.
4. Pemberian Wawasan
Setelah BLC, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan materi sebagai dasar
pengetahuan/ wawasan yang perlu diketahui peserta dalam pelatihan ini, yaitu:
1. Kebijakan Malaria di Indonesia,
2. Dasar dasar malaria
3. Diagnosis Laboratorium Malaria
5. Pembekalan Pengetahuan dan Keterampilan
Pemberian materi pengetahuan dan keterampilan dari proses pelatihan mengarah pada
kompetensi yang akan dicapai oleh peserta. Penyampaian materi dilakukan dengan
menggunakan berbagai metode yang melibatkan semua peserta untuk berperan aktif
dalam mencapai kompetensi tersebut.
Pengetahuan dan keterampilan meliputi materi:
a. Penatalaksanaan Malaria Tanpa Komplikasi
b. Penatalaksanaan Malaria Berat
c. Malaria Pada Anak
d. Malaria Dalam Kehamilan
e. Penatalaksanaan Demam di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
f. Pencegahan Malaria dan Kemoprofilaksis
g. Dukungan program terhadap Manajemen Kasus
Setiap hari sebelum proses pembelajaran dimulai, fasilitator melakukan kegiatan
refleksi dimana pada kegiatan ini fasilitator bertugas untuk menyamakan persepsi
tentang materi yang sebelumnya diterima sebagai bahan evaluasi untuk proses
pembelajaran berikutnya.
6. Kegiatan diskusi kelompok membahas soa soal dan pertanyaan yang diberikan oleh
fasilittor dan tersedia dibuku panduan.
7. Praktik Lapangan
Praktik lapangan dalam pelatihan ini merupakan bagian dari materi Tatalaksana
malaria dengan kunjungan ke Rumah Sakit. PraktIk Lapangan dilakukan di wilayah
yang terdapat informasi terjadinya kasus malaria yang dirawat. Peserta menggali
informasi dari masyarakat dan petugas kesehatan masyarakat. Kegiatan praktik
lapangan secara khusus akan dilaksanakan sesuai dengan panduan yang telah disusun.
8. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Rencana Tindak Lanjut dilakukan oleh peserta dengan tujuan untuk merumuskan
tindak lanjut peserta di tempat kerjanya setelah mengikuti pelatihan.
9. Evaluasi Peserta (Post Test) dan Evaluasi Penyelenggaraan
Evaluasi peserta diberikan setelah semua materi disampaikan dan sebelum penutupan
dengan tujuan untuk melihat peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta
setelah mengikuti pelatihan. Evaluasi penyelenggaraan dilakukan untuk mendapatkan
masukan dari peserta tentang penyelenggaraan pelatihan dan proses pembelajaran
selama pelatihan yang nantinya akan digunakan untuk penyempurnaan
penyelenggaraan pelatihan berikutnya.
10. Penutupan
Acara penutupan adalah sesi akhir dari semua rangkaian kegiatan, dilaksanakan oleh
pejabat yang berwenang dengan susunan acara sebagai berikut:
a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan
b. Kesan dan pesan dari perwakilan peserta
c. Pengarahan dan penutupan oleh pejabat yang berwenang
d. Pembacaan doa
3. Pelaporan Hasil Kegiatan
Kegiatan akan dilaporkan setelah kegiatan pelatihan telah dilaksanakan kepada kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor, Kepala Puskesmas, Direktur Rumah sakit dan
kepala klinik swasta. Dan ditindaklanjuti dalam bentuk sertifikat dan nilai hasil kegiatan.

E. Kurun Waktu Pencapaian Kegiatan


Kegiatan Pelatihan Kader Malaria akan dilaksanakan di tahun 2024 selama 6 hari, 50
Jam Pelajaran dikalikan 1 kegiatan.

F. Biaya yang Diperlukan


Biaya yang diperlukan untuk kegiatan Pelatihan Tata laksana Malaria bagi Tenaga
Medis di Fasiltas Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor sebesar Rp
200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah). Rincian lebih detail disajikan dalam RAB BOK
Kabupaten Biak Numfor DAK Non Fisik Bidang Kesehatan TA.2024 Dinas Kesehatan,
Komponen Rincian Menu Kegiatan Pelatihan Pelayanan Pengendalian Penyakit.

Biak, 25 Agustus 2023


KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BIAK NUMFOR,

DAUD NATANIEL DUWIRI, S.KM, M.Kes


PEMBINA
NIP. 19780202 199712 1 001

Anda mungkin juga menyukai