I. LATAR BELAKANG
A. Dasar Hukum :
1. Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
4. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 725 Tahun 2003 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan di Bidang Kesehatan;
6. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 4 tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Provinsi Sulawesi Tenggara;
7. Peraturan Gubenur Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 37 Tahun 2009 tentang
Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara;
8. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Prov. Sultra Nomor : ….. tahun 2022 tentang
Pembentukkan Panitia Penyelenggara, Pengendali Pelatihan dan Tim Fasilitator
Pelatihan Tim Gerak Cepat Angkatan II tahun 2022 .
B. Gambaran Umum
Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular dan keracunan makanan masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat karena dapat menyebabkan jatuhnya korban kesakitan dan
kematian yang hanya, menyerap anggaran biaya yang besar dalam upaya
penanggulangannya, berdampak pada sektor ekonomi, pariwisata serta berpotensi menyebar
luas lintas kabupaten/kota, provinsi bahkan antar negara.
Diare, campak, difteri, demam berdarah, keracunan makanan adalah jenis penyakit yang
sering menyebabkan KLB di Indonesia. Jenis KLB penyakit lainnya juga terjadi walaupun
jarang adalah KLB Polio, HFMD, Malaria dan yang sekarang sedang terjadi adalah wabah
pandemi Covid-19. Kasus pertama Covid-19 di Indonesia dilaporkan pada tanggal 2 Maret
2020 berasal dari kota Depok, Propinsi Jawa Barat. Munculnya kasus pertama ini diikuti
dengan terdeteksinya kasus-kasus baru yang merupakan cluster kasus Covid-19 yang
pertama. Kemudian dalam waktu yang singkat ditemukan kasus Covid-19 lainnya di
beberapa daerah yang tersebar hampir di seluruh propinsi di Indonesia.
Penanggulangan KLB dan penyakit menular diatur dalam UU Nomor 6 tahun 1984 tentang
wabah penyakit menular, Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 1991 tentang
Penanggulangan Wabah Penyakit Menular, Peraturan Menteri Kesehatan No. 501 tahun
2010 tentang Penyakit Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah.
LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
1
Kejadian KLB perlu dideteksi secara dini dan diikuti tindakan yang cepat dan tepat, perlu
diidentifikasi adanya ancaman KLB beserta kondisi rentan yang memperbesar risiko
terjadinya KLB agar dapat dilakukan peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan
menghadapi kemungkinan KLB di wilayah kerjanya. Untuk itu diperlukan pelatihan bagi
tenaga TGC di puskesmas untuk meningkatkan kompetensi dalam membantu
penanggulangan KLB dan atau wabah di wilayah kerja masing-masing.
LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
2
III. TUJUAN PELATIHAN
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu melakukan upaya penanggulangan KLB
dan wabah di wilayah kerja puskesmas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti Pelatihan, peserta mampu :
1. Melakukan surveilans penyakit menular potensial KLB dan wabah,
2. Melakukan penyelidikan epidemiologi penyakit menular potensial KLB dan wabah,
3. Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi terkait penyakit potensial KLB dan
wabah,
4. Melakukan manajemen kasus penyakit menular potensial KLB dan wabah,
5. Melakukan pengelolaan spesimen penyakit menular potensial KLB dan wabah,
6. Melakukan komunikasi risiko penyakit menular potensial KLB dan wabah,
7. Melakukan kerjasama tim dalam penanggulangan penyakit menular potensial KLB
dan wabah.
WAKTU ( Full
Online )
No MATERI T P
SM AK SM KLS
A MATERI DASAR :
1 Kebijakan Penanggulangan KLB dan Wabah 2 0 0 0
2 Manajemen risiko pandemi 2 0 0 0
Sub Total 4 0 0 0
B MATERI INTI :
1 Surveilans penyakit menular potensial KLB 2 0 0 0
2 Penyelidikan epidemiologi penyakit menular potensial 2 0 3 3
KLB dan wabah
3 Pencegahan dan pengendalian infeksi terkait penyakit 2 1 0 2
potensial KLB dan wabah
4 Manajemen kasus penyakit menular potensial KLB dan 1 0 2 0
wabah
5 Pengelolaan spesimen penyakit menular potensial KLB 2 1 0 2
dan wabah
6 Komunikasi risiko penyakit menular potensial KLB dan 1 1 0 2
wabah
7 Kerjasama tim 2 0 1 7
Sub Total 12 3 6 16
C. MATERI PENUNJANG :
1 Building learning commitment (BLC) 0 0 2 0
2 Anti Korupsi 2 0 0 0
3 Rencana tindak lanjut
Sub Total 2 0 2 0
18 3 8 16
Total
Keterangan : T = Teori; P = Penugasan; SM (Sinkronous Maya); AK (Asinkronous
Kolaboratif), 1 Jpl @ 45 menit.
LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
3
SM (Sinkronous Maya) adalah pembelajaran (penyampaian materi/mata pelatihan dan
penugasan) yang terjadi dalam situasi tatap muka langsung antara fasilitator dan peserta di
secara online dengan penyelesaian penugasan di luar kelas virtual. Selama proses
penyelesaian tugas, ada interaksi antara fasilitator dengan peserta dalam waktu yang tidak
bersamaan.
V. PENERIMA MANFAAT
A. Peserta
Kriteria peserta, adalah petugas kesehatan pelaksana penanggulangan KLB dan Wabah di
Puskesmas. Jumlah peserta yang sebanyak 30 orang yang berasal dari 10 Puskesmas,
dengan rincian sebagai berikut :
NO NAMA INSTANSI
LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
4
B. Fasilitator
Fasilitator berasal dari:
1. Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tenggara,
2. Rumah Sakit Umum Daerah Propinsi Bahteramas,
3. Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sulwesi Tenggara,
4. Widyaiswara Balai Pelatihan Kesehatan Propinsi Sulawesi Tenggara.
LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
5
Hari 1, Rabu, 19 Oktober 2022
Sesi 1, Pre-Test (08.00 – 08.30)
Fasilitator : Panitia Pelaksana
LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
6
Kemudian peserta diminta untuk menyampaikan harapan-harapan dan kekhawatiran
peserta terhadap proses pelatihan, pembentukan organisasi kelas dan tata tertib peserta
selama pelatihan.
LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
7
c. Kesiapsiagaan, respon dan pemulihan pandemi.
2. Prinsip-prinsip dasar penilaian risiko kejadian akut kesehatan, yang mengurai
tentang :
a. pengertian,
b. Langkah-langkah penilaian risiko.
LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
8
Fasilitator memulai sesi pembelajaran mereview hasil pembahasan hari sebelumnya
selama 15 menit. Selanjutnya fasilitator memberikan 2 sesi diskusi kelompok, peserta
latih dibagi menjadi 5 kelompok Breakout Room dan masing-masing kelompok
berdiskusi dan hasilnya dipresentasikan di depan kelas.
1. Sesi pertama, masing-masing kelompok diberi tugas untuk melakukan :
a. Mencermati set data pada lampiran IX halaman 63 yang ada kasus DBD dan
kasus Covid-19,
b. Masing-masing kelompok memilih 1 set data yang diberikan (DBD atau
Covid-19), melakukan pengolahan data sesuai langkah-langkah pengolahan
data, dan membuat tampilan data sesuai sifat data,
c. Membuat analisis data deskriptif data set yang dipilih dan membuat
interprestasinya.
d. Menyebarluaskan data dan informasi dengan cara :
1) membuat desiminasi data surveilans berdasarkan hasil pengolahan,
analisis dan interprestasi set data yang dipilih.
2) Membuiat desiminasi data yang akan disampaikan pada unit-unit
terkait, Penugasan sesi pertama membutuhkan waktu selama 45 menit.
2. Sesi kedua, masing-masing kelompok diberi tugas :
a. Mencermati set data yang ada menurut set data DBD atau Covid-19,
b. Membuat grafik penyakit berdasarkan laporan/data yang ada,
c. Membuat matriks Deteksi Dini kasus sesuai formatyang ada untuk set data
DBD atau Covid-19,
d. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Setelah presentasi hasil diskusi, fasilitator memberi masukan terkait hasil diskusi.
Proses diskusi sesi dua ini membutuhkan waktu 50 menit.
LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
9
KLB, 2) kriteria KLB dan wabah,3) penetapan KLB dan wabah,dan 4) prinsip
penyelidikan epidemiologi.
2. Menjelaskan Penyelidikan Epidemiologi (PE) penyakit menular potensial KLB dan
wabah.
Pada pembelajaran ini fasilitator memerlukan waktu selama 30 menit untuk
memaparkan tentang :
a. Penerimaan informasi adanya indikasi KLB dan wabah
b. Penetapan adanya KLB dan wabah,
c. Persiapan turun ke lapangan,
d. Penetapan etiologi,
e. Penetapan kasus dan variabel yang akan dikumpulkan,
f. Penemuan dan perekaman data kasus,
g. Analisis epidemiologi deskriptif,
h. Menentukan sumber dan cara penularan.
i. Rekomendasi penanggulangan KLB,
j. Pembuatan laporan,
k. Penyebarluasan hasil Penyelidikan Epidemiologi.
3. Penugasan sesi 1, fasilitator membagi peserta menjadi 5 kelompok Breakout
Room. Kelompok 1 - 3 mendiskusikan kasus DHF dan kelompok 4 - 5
mendiskusikan kasus Covid-19 menggunakan Lembar kasus pada halaman 22
modul pelatihan. Masing-masing kelompok mendiskusikan kasus yang diberikan
selama 20 menit, kemudian diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi pada
saat pertemuan di Kelas Klasikal.
4. Penugasan sesi 2, pada sesi ini peserta diminta melakukan simulasi berdasarkan
hasil diskusi sebelumnya. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok sesuai kasusnya
(kelompok DHF dan Covid-19). Masing-masing kelompok membagi tugas dan
peran siapa yang akan mensimulasikan penyelidikan epidemiologi hasil dari
diskusi kelompok yang sudah dipresentasikan selama 30 menit. Hasil diskusi
tersebut akan disimulasikan pada saat pertemuan di kelas klasikal.
Sesi 3. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi terkait Penyakit Potensial KLB dan
Wabah.
Fasilitator : Sunarty, S.Kep, NS, M.Kep.
Waktu : 13.45 – 16.00.
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, diskusi.
Peserta Hadir : 29 orang (1 orang peserta An. Dr. Chici Endah Purnamasari
tidak hadir)..
Fasilitator memulai sesi pembelajaran dengan perkenalan dengan peserta selama 15
menit, memfasilitasi proses pembelajaran yang berlangsung selama 3 jam pelajaran
secara daring ini dengan baik. Peserta cukup merespon dan aktif dalam proses
pembelajaran yang berlangsung.
LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
10
Secara umum pokok bahasan sesi ini membahas tentang:
a. Dasar-dasar penyakit infeksi
Pada bagian ini Fasilitator memaparkan materi definisi penyakit, mata rantai
penularan infeksi selama 15 menit
b. Protokol kesehatan
Fasilitator menjelaskan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan
Physical Distancing selama 15 menit.
c. Pemulasaraan jenazah dengan Penyakit Menular dan Wabah
Pada bagian ini fasilitator menjelaskan tentang pengertian pemulasaraan jenazah,
perawatan dan transportasi jenazah.
d. Kewaspadaan isolasi.
Membahas tentang definisi, tujuan dan ruang lingkup isolasi.
e. Kewaspadaan standar.
Topik bahasan sesi ini mencakup kewaspadaan standar yang harus diperhatikan
tenaga kesehatan, antara lain :
1) Kebersihan tangan (hand hygiene)
2) Alat pelindung diri (APD)
3) Penangan limbah
4) Peralatan perawatan pasien
5) Pengendalian lingkungan
6) Penatalaksanaan linen
7) Kesehatan karyawan
8) Penempatan pasien
9) Hygiene respirasi/etika batuk
10) Praktik menyuntik yang aman
11) Praktik pencegahan untuk prosedur lumbal Punksi.
f. Kewaspadaan transmisi.
Yang mencakup kewaspadaan terhadap :
1) Transmisi kontak
2) Transmisi droplet
3) Transmisi airborne
4) Transmisi vehicle
5) Transmisi vektor.
LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
11
Sesi pembelajaran yang berlangsung selama 3 jam pelajaran ini berlangsung cukup
baik, peserta cukup antusias mengikuti proses pembelajaran dan melaksanakan simulasi
yang diberikan fasilitator. Pokok bahasan sesi ini mencakup :
1. Manajemen kasus penyakit menular potensial KLB dan wabah di masyarakat.
Fasiltator menyampaikan ceramah , tanya jawab dan brainstorming tentang
manajemen kasus penyakit menular potensial KLB/wabah di masyarakat, yang
meliputi :1) isolasi kasus,2) karantina kontak erat.
2. Sistem rujukan penyakit potensial KLB dan wabah.
Fasilitator memaparkan pokok bahasan tentang sistem rujukan penyakit menular
poyensial KLB/wabah di masyarakat, yang mencakup kegiatan :
a. Koordinasi dengan RS rujukan,
b. Evakuasi dan transportasi kasus ke rumah sakit rujukan.
3. Simulasi manajemen kasus penyakit menular potensial KLB/wabah di masyarakat
dan sistem rujukan penyakit menular potensial KLB/wabah.
Fasilitator membagi peserta menjadi 3 kelompok Breakout Room masing-masing
beranggotakan 10 orang. Masing-masing mendiskusikan dan melakukan simulasi 3
tema yang berbeda dalam 1 kasus COVID-19. Simulasi menggunakan panduan
simulasi halaman 16 dengan tema :1) manajemen isolasi kasus, 2) manajemen
karantina kontak erat, dan 3) manajemen rujukan kasus. Di akhir sesi fasilitator
membuat rangkuman dan memberi masukan.
LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
12
b. Pengiriman spesimen.
Sesi 3. Komunikasi risiko Penyakit Menular Potensial KLB dan Wabah.
Fasilitator : Yanto Anggo, SKM
Waktu : 14.30 – 16.00
Metode : Ceramah. Tanya jawab, diskusi.
Peserta Hadir : 29 orang (1 orang peserta An. Dr. Chici Endah Purnamasari
tidak hadir)..
Fasilitator membuka sesi pembelajaran dengan perkenalan selama 15 menit, memberi
motivasi kepada peserta dan memberi gambaran umum tentang tujuan pembelajaran
dan pokok bahasan. Selanjutnya fasilitator menyampaikan materi dengan rincian
sebagai berikut :
1. Menyampaikan penjelasan tentang komunikasi resiko serta sasaran, komunikasi,
perilaku, dan sosial budaya dengan metode ceramah dan tanya jawab,
2. Memberi penjelasan tentang strategi komunikasi risiko dan tehnik penyebaran
informasi menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
3. Fasilitator memutarkan video simulasi episenter pandemi, dan meminta kelompok
untuk memberi komentar tentang kegiatan komunikasi risiko yang ada di film
simulasi tersebut.
LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
13
Sesi 2, Anti Korupsi.
Fasilitator : Iskandar Jati, SKM, M.Kes
Waktu : 11.15 – 12.45
Metode : Ceramah, Tanya jawab.
Peserta Hadir : 29 orang (1 orang peserta An. Dr. Chici Endah Purnamasari tidak
hadir)..
Peserta cukup merespon dan aktif dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Secara
umum sesi ini membahas memfasilitasi proses pembelajaran yang berlangsung selama
2 jam pelajaran ini dengan baik. Peserta cukup merespon dan aktif dalam proses
pembelajaran yang berlangsung. Secara umum sesi ini membahas tentang :
a. Konsep kepemimpinan
b. Peran pemimpin dalam pembuatan keputusan
c. Kapasitas pemimpin dan anti korupsi
d. Langkah-langkah membangun kapasitas kepemimpinan holistic.
LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
14
dan Covid-19). Masing-masing kelompok membagi tugas dan peran siapa yang akan
mensimulasikan penyelidikan epidemiologi hasil dari diskusi kelompok yang sudah
dipresentasikan selama 30 menit. Hasil diskusi tersebut kemudian disimulasikan di depan
kelas.
Sesi 3. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi terkait Penyakit Potensial KLB dan
Wabah.
Fasilitator : Sunarty, S.Kep, NS, M.Kep.
Waktu : 10.15 – 11.45.
Metode : Simulasi.
Peserta Hadir : 29 orang (1 orang peserta An. Dr. Chici Endah Purnamasari
tidak hadir)..
Fasilitator memulai sesi pembelajaran dengan mengucap salam dan perkenalan singkat
dengan peserta. Kemudian fasilitator meminta peserta untuk melakukan Simulasi
pencegahan dan pengendalian infeksi.
Pada tahap ini fasilitator membagi peserta menjadi 2 kelompok besar, kelompok 1
kasus DHF dan kelompok 2 kasus Covid-19 berdasarkan lembar kasus halaman 23.
Masing-masing kelompok membagi tugas untuk mensimulasikan tindakan pencegahan
dan pengendalian infeksi dari hasil diskusi kelompok dan menyusun skenario simulasi
selama 15 menit. Kemudian menampilkan simulasi sesuai kasus di depan kelas masing-
masing selama 20 menit. Ketika kelompok melakukan simulasi, kelompok lainnya
bertindak sebagai pengamat dan memberikan tanggapan/masukan selama 5 menit. Di
akhir sesi fasilitator merangkum dan menyimpulkan hasil simulasi selama 10 menit.
LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
15
e. Mensimulasikan proses penanganan spesimen,
f. Mensimulasikanpengepakan dan pengiriman spesimen, beserta pengeisian
formulir-formulir sesuai kasus.
Masing-masing kelompok diberi waktu 15 menit untuk mempersiapkan simulasi.
Setelah persiapan masing-masing tampil di depan kelas untuk memperagakan simulasi
kasusnya selama 15 menit, sedangkan kelompok lainnya bertindak sebagai pengamat.
Selesai kegiatan simulasi kelompok pengamat memberikan tanggapan dan masukan
selama 5 menit. Dan sebagai penutup sesi ini, fasilitator memberikan rangkuman dan
masukan terkait simulasi tiap kelompok selama 10 menit.
LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
16
Sesi 2. Kerjasama Tim Dalam Penanggulangan Penyakit Menular Potensial KLB
dan wabah.
Fasilitator : Ratna, SKM, S.Kep, M.Kes
Waktu : 08.00 -14.15 (di selingi coffee break dan
ishoma) Metode : Diskusi, permainan,simulasi
Peserta Hadir : 29 orang (1 orang peserta An. Dr. Chici Endah Purnamasari
tidak hadir)..
Fasilitator membuka sesi pembelajaran dengan mereview hasil pembelajaran
sebelumnya selama 15 menit, memberi motivasi kepada peserta dan memberi gambaran
umum tentang tujuan pembelajar dan dan pokok bahasan. Selanjutnya fasilitator
melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Mengajak peserta untuk bermain game memasukkan paku ke dalam botol,
Peserta dibagi menjadi 3 kelompok, kemudian diberikan peralatan berupa paku
yang diikat beberapa benang dan sebuah botol. Selanjutnya dilakukan 2 kali
permainan, yang pertama masing-masing anggota kelompok mengikatkan tali ke
tubuh masing-masing kemudian membelakangi botol. Salah seorang anggota
kelompok bertindak sebagai pemimpin yang memberi intruksi-instruksi agar paku
dapat masuk ke dalam botol. Permainan kedu, peserta melakukan hal yang sama
tetapi kali ini saling berhadapan. Setiap sesi permainan dicatat waktu pencapaian
tujuan (palu masuk ke botol) dan dibandingkan. Selanjutnya fasilitator bertanya
apa pembelajaran yang diperoleh dari permainan tersebut dan membuat
kesimpulan.
2. Fasilitator melakukan penugasan dan simulasi menggunakan lampiran XI halaman
33 modul MI. 7.
LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
17
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Pelatihan Penanggulangan KLB dan Wabah Untuk Tim Gerak Cepat di Puskesmas ini,
berlangsung dengan aman dan lancar, serta dalam suasana kondusif sesuai yang
diharapkan. Walaupun ada fasilitator yang tidak tepat jadwal, terlambat masuk kelas
tanpa alasan yang jelas.
b. Jumlah peserta dari awal berjumlah 30 dan sampai dengan berakhirnya pelatihan
sebanyak tersisa 29 orang. 1 orang peserta An. Dr. Chici Endah Purnamasari tidak
mencapai kehadiran 95% dan karenanya yang bersangkutan tidak mendapatkan
sertifikat pelatihan.
c. Berdasarkan hasil evaluasi tujuan pembelajaran telah tercapai 95 %.
2. Saran
LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
18