Anda di halaman 1dari 19

PELATIHAN PENANGGULANGAN

KLB DAN WABAH UNTUK TIM


GERAK CEPAT DI PUSKESMAS
ANGKATAN II
LAPORAN PENGENDALI PELATIHAN

WAHYU UTOMO NURINDRAYANTO, SKM,M.KES


BALAI PELATIHAN KESEHATAN PROPINSI SULAWESI
TENGGARA 2022
LAPORAN
PENGENDALI PELATIHAN

PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK


TIM GERAK CEPAT (TGC) PUSKESMAS ANGKATAN II
BAPELKES KENDARI PROVINSI SULTRA
TANGGAL 19 – 24 OKTOBER 2022

I. LATAR BELAKANG

A. Dasar Hukum :
1. Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
4. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 725 Tahun 2003 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan di Bidang Kesehatan;
6. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 4 tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Provinsi Sulawesi Tenggara;
7. Peraturan Gubenur Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 37 Tahun 2009 tentang
Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara;
8. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Prov. Sultra Nomor : ….. tahun 2022 tentang
Pembentukkan Panitia Penyelenggara, Pengendali Pelatihan dan Tim Fasilitator
Pelatihan Tim Gerak Cepat Angkatan II tahun 2022 .

B. Gambaran Umum
Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular dan keracunan makanan masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat karena dapat menyebabkan jatuhnya korban kesakitan dan
kematian yang hanya, menyerap anggaran biaya yang besar dalam upaya
penanggulangannya, berdampak pada sektor ekonomi, pariwisata serta berpotensi menyebar
luas lintas kabupaten/kota, provinsi bahkan antar negara.
Diare, campak, difteri, demam berdarah, keracunan makanan adalah jenis penyakit yang
sering menyebabkan KLB di Indonesia. Jenis KLB penyakit lainnya juga terjadi walaupun
jarang adalah KLB Polio, HFMD, Malaria dan yang sekarang sedang terjadi adalah wabah
pandemi Covid-19. Kasus pertama Covid-19 di Indonesia dilaporkan pada tanggal 2 Maret
2020 berasal dari kota Depok, Propinsi Jawa Barat. Munculnya kasus pertama ini diikuti
dengan terdeteksinya kasus-kasus baru yang merupakan cluster kasus Covid-19 yang
pertama. Kemudian dalam waktu yang singkat ditemukan kasus Covid-19 lainnya di
beberapa daerah yang tersebar hampir di seluruh propinsi di Indonesia.
Penanggulangan KLB dan penyakit menular diatur dalam UU Nomor 6 tahun 1984 tentang
wabah penyakit menular, Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 1991 tentang
Penanggulangan Wabah Penyakit Menular, Peraturan Menteri Kesehatan No. 501 tahun
2010 tentang Penyakit Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah.

LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
1
Kejadian KLB perlu dideteksi secara dini dan diikuti tindakan yang cepat dan tepat, perlu
diidentifikasi adanya ancaman KLB beserta kondisi rentan yang memperbesar risiko
terjadinya KLB agar dapat dilakukan peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan
menghadapi kemungkinan KLB di wilayah kerjanya. Untuk itu diperlukan pelatihan bagi
tenaga TGC di puskesmas untuk meningkatkan kompetensi dalam membantu
penanggulangan KLB dan atau wabah di wilayah kerja masing-masing.

II. FILOSOFI PELATIHAN


Dalam Pelatihan Penanggulangan KLB dan Wabah Untuk Tim Gerak Cepat di Puskesmas
Angkatan II, menggunakan nilai-nilai dan keyakinan yang menjiwai, mendasari dan
memberikan identitas pada sistetm pelatihan sebagai berikut :
A. Pelatihan menerapkan prinsip pembelajaran orang dewasa dengan karakteristik :
1. Belajar pada waktu, tempat dan kecepatan yang sesuai untuk dirinya;
2. Setiap orang dewasa memiliki cara dan gaya belajar tersendiri dalam upaya belajar
secara efektif;
3. Kebutuhan orang untuk belajar adalah karena adanya tuntutan untuk
mengembangkan diri secara profesional;
4. Proses pembelajaran melalui pelatihan diarahkan kepada upaya perubahan perilaku
dalam diri manusia sebagai diri pribadi dan anggota masyarakat;
5. Memperhatikan penggunaan metode dan teknik yang dapat menciptakan suasana
partisipatif
B. Proses pelatihan memanfaatkan pengalaman peserta dalam melakukan Penggulangan
KLB dan Wabah di puskesmas, dan digunakan pada setiap tahap proses pembelajaran.
C. Berorientasi pada peserta yaitu bahwa peserta berhak :
1. Mendapat satu paket bahan belajar yaitu modul pelatihan untuk meningkatkan
keterampilan dibidang penanggulangan KLB dan Wabah di puskesmas.
2. Menggunakan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki masing-masing tentang
penanggulangan KLB dan Wabah di puskesmas dalam proses pembelajaran, serta
melakukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan agar sesuai dengan
kompetensi pengelola puskesmas.
3. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfalitasi, menguasai materi dan
dapat memberikan umpan balik yang konstruktif.
4. Melakukan refkleksi dan memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran
yang dijalani.
5. Melakukan evaluasi (bagi penyelenggara maupun fasilitator) dan dievaluasi tingkat
kemampuan peserta dalam penanggulangan KLB dan Wabah di puskesmas.
D. Proses pembelajaran lebih banyak memberi pengalaman melakukan sendiri secara aktif
tahap-tahap penanggulangan KLB dan Wabah di puskesmas atau menggunakan metode
“learning by doing”.

LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
2
III. TUJUAN PELATIHAN
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu melakukan upaya penanggulangan KLB
dan wabah di wilayah kerja puskesmas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti Pelatihan, peserta mampu :
1. Melakukan surveilans penyakit menular potensial KLB dan wabah,
2. Melakukan penyelidikan epidemiologi penyakit menular potensial KLB dan wabah,
3. Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi terkait penyakit potensial KLB dan
wabah,
4. Melakukan manajemen kasus penyakit menular potensial KLB dan wabah,
5. Melakukan pengelolaan spesimen penyakit menular potensial KLB dan wabah,
6. Melakukan komunikasi risiko penyakit menular potensial KLB dan wabah,
7. Melakukan kerjasama tim dalam penanggulangan penyakit menular potensial KLB
dan wabah.

IV. STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH


UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS.

WAKTU ( Full
Online )
No MATERI T P
SM AK SM KLS
A MATERI DASAR :
1 Kebijakan Penanggulangan KLB dan Wabah 2 0 0 0
2 Manajemen risiko pandemi 2 0 0 0
Sub Total 4 0 0 0
B MATERI INTI :
1 Surveilans penyakit menular potensial KLB 2 0 0 0
2 Penyelidikan epidemiologi penyakit menular potensial 2 0 3 3
KLB dan wabah
3 Pencegahan dan pengendalian infeksi terkait penyakit 2 1 0 2
potensial KLB dan wabah
4 Manajemen kasus penyakit menular potensial KLB dan 1 0 2 0
wabah
5 Pengelolaan spesimen penyakit menular potensial KLB 2 1 0 2
dan wabah
6 Komunikasi risiko penyakit menular potensial KLB dan 1 1 0 2
wabah
7 Kerjasama tim 2 0 1 7
Sub Total 12 3 6 16
C. MATERI PENUNJANG :
1 Building learning commitment (BLC) 0 0 2 0
2 Anti Korupsi 2 0 0 0
3 Rencana tindak lanjut
Sub Total 2 0 2 0
18 3 8 16
Total
Keterangan : T = Teori; P = Penugasan; SM (Sinkronous Maya); AK (Asinkronous
Kolaboratif), 1 Jpl @ 45 menit.

LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
3
SM (Sinkronous Maya) adalah pembelajaran (penyampaian materi/mata pelatihan dan

penugasan) yang terjadi dalam situasi tatap muka langsung antara fasilitator dan peserta di

kelas virtual, dalam waktu bersamaan di tempat yang berbeda,

AK (Asinkronous Kolaboratif) adalah pembelajaran berupa penugasan yang diberikan

secara online dengan penyelesaian penugasan di luar kelas virtual. Selama proses

penyelesaian tugas, ada interaksi antara fasilitator dengan peserta dalam waktu yang tidak

bersamaan.

V. PENERIMA MANFAAT

A. Peserta
Kriteria peserta, adalah petugas kesehatan pelaksana penanggulangan KLB dan Wabah di
Puskesmas. Jumlah peserta yang sebanyak 30 orang yang berasal dari 10 Puskesmas,
dengan rincian sebagai berikut :

NO NAMA INSTANSI

1. Dr.Chici Endah Purnamasari Puskesmas Nambo, Kota Kendari


2. Desi Rahmawati, AMAK Puskesmas Nambo, Kota Kendari
3. Herlina,S. SKM Puskesmas Nambo, Kota Kendari
4. Dr. Muhammad Sohibul Kirom,M.Kes Puskesmas Ahuhu, Kab. Konawe
5. Sari Patmawati Abas, Amd.Kes Puskesmas Ahuhu, Kab. Konawe
6 Suardi, SKM Puskesmas Ahuhu, Kab. Konawe
7. Dr. Novel Ramadhani Puskesmas Bobolio, Konawe Kepulauan
8. Ulya Ulfa, SKM Puskesmas Bobolio, Konawe Kepulauan
9 Sitti Hatina, AMAK Puskesmas Bobolio, Konawe Kepulauan
10 Dr. Yelly Asta Siusiu Imran, S.Ked Puskesmas Sanggona, Kolaka Timur
11. Muhammad Sako, AMAK Puskesmas Sanggona, Kolaka Timur
12 Chandra, SKM Puskesmas Sanggona, Kolaka Timur
13. Dr.Fathur Rahman, S.Ked Puskesmas Dangia, Kolaka Timur
14. Nurhidaya, AMAK Puskesmas Dangia, Kolaka Timur
15. Muhran,S.Kep, NS Puskesmas Dangia, Kolaka Timur
16. Dr.Yuliana Hasanuddin Puskesmas Wolo, Kolaka
17. Indawati, SKM Puskesmas Wolo, Kolaka
18. Supriyandi,Amd.Ak Puskesmas Wolo, Kolaka
19 Dr.Asmayanti, S.Ked Puskesmas Polinggona, Kolaka
20. Hasrullah, SKM Puskesmas Polinggona, Kolaka
21 Ni Ketut Suwandewi,AMAK Puskesmas Polinggona, Kolaka
22 Dr. Yulia Diadi Puskesmas Batauga, Buton Selatan
23 Treza Miranty Rezky, SKM, M.Kes Puskesmas Batauga, Buton Selatan
24 Nur Hasana Ontjo, Amd.AK Puskesmas Batauga, Buton Selatan
25 Dr. Jasmine Zul Hajar Puskesmas One Waara, Buton Tengah
26 Sunarsi, AMAK Puskesmas One Waara, Buton Tengah
27 Razak Abdullah Puskesmas One Waara, Buton Tengah
Sumantri,S.Kep.Ns.M.Kep
28 Dr.Hara Harji Jaeja Puskesmas Tiworo Selatan, Muna Barat
29 Nur Muhafia, SKM Puskesmas Tiworo Selatan, Muna Barat
30 Santi Febrianti,AmD.AK Puskesmas Tiworo Selatan, Muna Barat

LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
4
B. Fasilitator
Fasilitator berasal dari:
1. Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tenggara,
2. Rumah Sakit Umum Daerah Propinsi Bahteramas,
3. Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sulwesi Tenggara,
4. Widyaiswara Balai Pelatihan Kesehatan Propinsi Sulawesi Tenggara.

VI. PENYELENGGARA, PENANGGUNG JAWAB DAN TEMPAT PELAKSANAAN


A. Pelaksana Kegiatan :
Balai Pelatihan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara.
B. Penanggungjawab Kegiatan :
Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tenggara.
C. Tempat Penyelenggaraan
Ruang Belajar II Balai Pelatihan Kesehatan Propinsi Sulawesi Tenggara.

VII. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


A. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan adalah melalui pendekatan andragogi (cara belajar orang
dewasa), yang lebih ditekankan pada upaya yang dapat mendorong peran serta aktif
peserta, dengan memberikan kesempatan kepada peserta untuk dapat belajar sambil
berbuat (learning by doing).
Adapun metoda-metoda yang digunakan berupa :
1. Ceramah Tanya Jawab.
2. Curah pendapat
3. Diskusi Kelompok.
4. Studi Kasus
5. Brainstorming
6. Role play.
B. Alat Bantu Pelatihan
Alat bantu pelatihan yang digunakan adalah:
1. Laptop.
2. LCD.
3. Aplikasi Zoom Meeting
4. Beragam jenis Alat peraga

C. Waktu dan Tempat Pelatihan

Pelatihan dilaksanakan pada tangga 19 – 24 Oktober 2022.

D. Proses Belajar Mengajar


Proses Belajar Mengajar ini dilakukan berdasarkan jadwal yang telah dibuat oleh
Panitia Penyelenggara, sebagai berikut :

LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
5
Hari 1, Rabu, 19 Oktober 2022
Sesi 1, Pre-Test (08.00 – 08.30)
Fasilitator : Panitia Pelaksana

Sesi 2 Pembukaan Pelatihan (08.30 – 09.30).


Kegiatan pelatihan Pencegahan dan Penanggulangan KLB dan Wabah untuk Tim
Gerak Cepat di Puskesmas Angkatan II di awali dengan acara pembukaan yang yang
dilakukan secara sinkronous maya menggunakan aplikasi Zoom Meeting dihadiri oleh
panitia penyelenggara, fasilitator dan 30 orang peserta latih. Pembukaan pelatihan
dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tenggara, dr. Putu
Agustin Kusumawati, M.Kes dengan urutan kegiatan sebagai berikut :
1. Laporan panitia
2. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan dan Pembukaan,
3. Pembacaan Do’a.

Sesi 3, Membangun Komitmen Belajar (BLC).


Fasilitator : Wahyu Utomo Nurindrayanto, SKM, M.Kes
Waktu : 09.00– 10.30
Metode : Diskusi, game,
Peserta Hadir : 30 orang
Proses kegiatan Membangun Komitmen Belajar dilaksanakan secara sinkronous maya
menggunakan aplikasi Zoom Meeting. Proses pembelajaran dimulai dengan perkenalan
masing-masing peserta pelatihan dengan menyebut nama peserta, asal instansi dan
menceritakan pengalaman terkait dengan Tim Gerak Cepat. Fasilitator
memperkenalkan diri, selanjutnya dilakukan proses dinamika kelompok yang
menekankan 4 kunci pembelajaran yaitu : Fokus, Cermat, Cepat, Akurat. Kunci Fokus,
peserta diminta mengamati gambar selama 20 detik, kemudian setelah gambar
menghilang diminta untuk menyebut sebanyak-banyaknya nama benda pada gambar
yang berhuruf Awal K. Pada Kunci Cermat, peserta diminta menebak kata yang
tersembunyi di balik gambar-gambar yang ditampilkan. Peserta yang pertama menebak
kata dengan benar mendapat skor 10. Pada kunci Cepat, peserta diminta menebak
gambar tersembunyi dan menyebutkan jumlahnya. Gambar tersebut tersembunyi dalam
puzzle yang dibuka sedikit demi sedikit. Peserta yang menebak dengan benar diberikan
skor 10. Dan pada kunci Akurat, Peserta dminta mengamati dengan cermat gambar
yang ditampilkan di layar dan setelah gambar menghilang dalam waktu 20 detik peserta
diminta menebak warna gambar obyek secara random. Agar suasana dinamis peserta
dengan skor tertinggi akan diberikan hadiah.
Selanjutnya peserta dibentuk menjadi 3 kelompok Breakout Room yang terdiri dari
masing-masing 10 peserta, kemudian masing-masing kelompok diminta mendiskusikan
kasus Siapa Manajernya ?. Hasil diskusi kemudian dipaparkan dalam Main Room.
Tujuan permainan ini adalah membina kerjasama tim.

LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
6
Kemudian peserta diminta untuk menyampaikan harapan-harapan dan kekhawatiran
peserta terhadap proses pelatihan, pembentukan organisasi kelas dan tata tertib peserta
selama pelatihan.

Sesi 4, Kebijakan Penanggulangan KLB dan Wabah


Fasilitator : dr. Putu Agustin Kusumawati, M.Kes.
Waktu : 10.30 – 12.00.
Metode : Ceramah, Tanya jawab.
Peserta Hadir : 30 orang.
Materi Kebijakan Penanggulangan KLB dan Wabah membahas tentang kebijakan
terkini yang mencakup pokok bahasan tentang :
1. Kebijakan pencegahan dan pengendalian penyakit menular pada manusia dan
mekanisme koordinasi, yang mencakup :
a. RPJMN, rencana strategis, Indikator pencegahan dan pengendalian penyakit
(P2P) dan Standart Pelayanan Minimal (SPM),
b. Jenis-jenis penyakit potensial wabah dan KLB serta tata cara
penanggulangannya,
c. Penyelenggaraan Surveilans kesehatan/
2. Strategi pencegahan dan pengendalian penyakit menular pada hewan dan
mekanisme koordinasi, yang mencakup :
a. deteksi dini dan respon,
b. Peran TGC dalam penanggulangan KLB/Wabah,
c. Peran TGC dalam situasi bencana.
3. Public Health Emergency of International Concern (PHEIC), yang mencakup :
a. Jenis-jenis penyakit PHEIC serta upaya pencegahan dan penanggulangannya,
b. Regulasi kesehatan internasional (International Health Regulation/IHR) tahun
2015.

Sesi 5, Manajemen Risiko Pandemi


Fasilitator : dr. Muhammad Ridwan, M.Kes
Waktu : 13.00 – 14.30
Metode : Ceramah, Tanya Jawab
Peserta Hadir : 30 orang
Materi ini awalnya dijadwalkan akan disampaikan oleh Kepala Bidang Pemberantasan
dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi, namun setelah 30
menit berlalu yang bersangkutan tidak hadir tanpa keterangan dan digantikan oleh
Amran, SKM, M.Kes. Materi yang dibahas dalam waktu kurang lebih 60 menit ini
membahas tentang :
1. Prinsip-prinsip dasar manajemen risiko pandemi, yang mencakup pokok bahasan :
a. Pengertian manajemen risiko,
b. Fase-fase pandemi, dan

LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
7
c. Kesiapsiagaan, respon dan pemulihan pandemi.
2. Prinsip-prinsip dasar penilaian risiko kejadian akut kesehatan, yang mengurai
tentang :
a. pengertian,
b. Langkah-langkah penilaian risiko.

Sesi 6, Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB dan Wabah. (Bagian 1)


Fasilitator : Amran, SKM, M.Kes
Waktu : 14.30 – 16.00
Metode : Ceramah, Tanya jawab.
Peserta Hadir : 30 orang.
Fasilitator membuka sesi pembelajaran dengan perkenalan dengan peserta selama 15
menit, dilanjutkan dengan apersepsi terkait materi untuk menilai pemahaman awal
peserta latih. Sesi yang berlangsung selama 75 menit ini membahas tentang :
1. Dasar-dasar epidemiologi, mencakup pengertian riwayat alamiah penyakit, ukuran-
ukuran epidemiologi.
2. Dasar-dasar surveilans epidemiologi, termasuk :
a. Definisi surveilans,
b. Kegunaan surveilans,
c. Langkah-langkah surveilans,
d. Sumber data, jenis data dan alur, serta tata cara pelaporan,
e. Pengumpulan,pengolahan, analisis data,diseminasi informasi,
f. Kelengkapan dan ketepatan laporan.
3. Jenis penyakit menular berdasarkan pola penularan, yang diantaranya membahas
tentang :
a. Potensi penularan penyakit potensial KLB dan wabah,
b. Mekanisme penularan penyakit potensial KLB dan wabah, respon
tindakan/penanggulangan.
4. Respon tindakan/penanggulangan
5. Deteksi dini KLB, yang mencakup bahasan : 1) konsep kewaspadaan dini, dan 2)
kajian sistematis berbagai jenis penyakit potensial KLB.
Fasilitator menutup sesi ini dengan menampilkan gambar tentang team work yang
berhasil dan yang gagal, selanjutnya meminta peserta untuk memberi komentar tentang
gambar tersebut.

Hari 2, Kamis, 20 Oktober 2022


Sesi 1, Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB dan Wabah (Bagian 2)
Fasilitator : Amran, SKM, M.Kes.
Waktu : 08.00 – 10.15
Metode : Ceramah, tanya Jawab, diskusi kelompok
Peserta Hadir : 30 orang.

LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
8
Fasilitator memulai sesi pembelajaran mereview hasil pembahasan hari sebelumnya
selama 15 menit. Selanjutnya fasilitator memberikan 2 sesi diskusi kelompok, peserta
latih dibagi menjadi 5 kelompok Breakout Room dan masing-masing kelompok
berdiskusi dan hasilnya dipresentasikan di depan kelas.
1. Sesi pertama, masing-masing kelompok diberi tugas untuk melakukan :
a. Mencermati set data pada lampiran IX halaman 63 yang ada kasus DBD dan
kasus Covid-19,
b. Masing-masing kelompok memilih 1 set data yang diberikan (DBD atau
Covid-19), melakukan pengolahan data sesuai langkah-langkah pengolahan
data, dan membuat tampilan data sesuai sifat data,
c. Membuat analisis data deskriptif data set yang dipilih dan membuat
interprestasinya.
d. Menyebarluaskan data dan informasi dengan cara :
1) membuat desiminasi data surveilans berdasarkan hasil pengolahan,
analisis dan interprestasi set data yang dipilih.
2) Membuiat desiminasi data yang akan disampaikan pada unit-unit
terkait, Penugasan sesi pertama membutuhkan waktu selama 45 menit.
2. Sesi kedua, masing-masing kelompok diberi tugas :
a. Mencermati set data yang ada menurut set data DBD atau Covid-19,
b. Membuat grafik penyakit berdasarkan laporan/data yang ada,
c. Membuat matriks Deteksi Dini kasus sesuai formatyang ada untuk set data
DBD atau Covid-19,
d. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Setelah presentasi hasil diskusi, fasilitator memberi masukan terkait hasil diskusi.
Proses diskusi sesi dua ini membutuhkan waktu 50 menit.

Sesi 2, Penyelidikan Epidemiologi Penyakit Menular Potensial KLB dan Wabah.


Fasilitator : Fajar Kurnia Hadi, SKM
Waktu : 10.45 – 13.45 (diselingi Ishoma pada jam 11.30-13.00).
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi kelompok,
Peserta Hadir : 29 orang (1 orang peserta An. Dr. Chici Endah Purnamasari tidak
hadir).
Fasilitator memulai sesi pembelajaran dengan perkenalan selama 15 menit. Selanjutnya
fasilitator melakukan apersepsi dengan mengajak peserta mencermati gambar dan
menebak berapa jumlah harimau yang ada di gambar tersebut. Kemudian fasilitator
mengaitkankannya dengan tujuan pembelajaran. Fasilitator memfasilitasi proses
pembelajaran yang berlangsung selama 2 jam pelajaran ini dengan baik. Peserta cukup
merespon dan aktif dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
Pada sesi ini fasilitator menjelaskan tentang :
1. Menjelaskan prinsip dasar penyelidikan epidemiologi (PE) potensial KLB dan
wabah selama 45 menit. Pokok bahasan pada bagian ini adalah : 1) pengertian

LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
9
KLB, 2) kriteria KLB dan wabah,3) penetapan KLB dan wabah,dan 4) prinsip
penyelidikan epidemiologi.
2. Menjelaskan Penyelidikan Epidemiologi (PE) penyakit menular potensial KLB dan
wabah.
Pada pembelajaran ini fasilitator memerlukan waktu selama 30 menit untuk
memaparkan tentang :
a. Penerimaan informasi adanya indikasi KLB dan wabah
b. Penetapan adanya KLB dan wabah,
c. Persiapan turun ke lapangan,
d. Penetapan etiologi,
e. Penetapan kasus dan variabel yang akan dikumpulkan,
f. Penemuan dan perekaman data kasus,
g. Analisis epidemiologi deskriptif,
h. Menentukan sumber dan cara penularan.
i. Rekomendasi penanggulangan KLB,
j. Pembuatan laporan,
k. Penyebarluasan hasil Penyelidikan Epidemiologi.
3. Penugasan sesi 1, fasilitator membagi peserta menjadi 5 kelompok Breakout
Room. Kelompok 1 - 3 mendiskusikan kasus DHF dan kelompok 4 - 5
mendiskusikan kasus Covid-19 menggunakan Lembar kasus pada halaman 22
modul pelatihan. Masing-masing kelompok mendiskusikan kasus yang diberikan
selama 20 menit, kemudian diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi pada
saat pertemuan di Kelas Klasikal.
4. Penugasan sesi 2, pada sesi ini peserta diminta melakukan simulasi berdasarkan
hasil diskusi sebelumnya. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok sesuai kasusnya
(kelompok DHF dan Covid-19). Masing-masing kelompok membagi tugas dan
peran siapa yang akan mensimulasikan penyelidikan epidemiologi hasil dari
diskusi kelompok yang sudah dipresentasikan selama 30 menit. Hasil diskusi
tersebut akan disimulasikan pada saat pertemuan di kelas klasikal.

Sesi 3. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi terkait Penyakit Potensial KLB dan
Wabah.
Fasilitator : Sunarty, S.Kep, NS, M.Kep.
Waktu : 13.45 – 16.00.
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, diskusi.
Peserta Hadir : 29 orang (1 orang peserta An. Dr. Chici Endah Purnamasari
tidak hadir)..
Fasilitator memulai sesi pembelajaran dengan perkenalan dengan peserta selama 15
menit, memfasilitasi proses pembelajaran yang berlangsung selama 3 jam pelajaran
secara daring ini dengan baik. Peserta cukup merespon dan aktif dalam proses
pembelajaran yang berlangsung.

LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
10
Secara umum pokok bahasan sesi ini membahas tentang:
a. Dasar-dasar penyakit infeksi
Pada bagian ini Fasilitator memaparkan materi definisi penyakit, mata rantai
penularan infeksi selama 15 menit
b. Protokol kesehatan
Fasilitator menjelaskan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan
Physical Distancing selama 15 menit.
c. Pemulasaraan jenazah dengan Penyakit Menular dan Wabah
Pada bagian ini fasilitator menjelaskan tentang pengertian pemulasaraan jenazah,
perawatan dan transportasi jenazah.
d. Kewaspadaan isolasi.
Membahas tentang definisi, tujuan dan ruang lingkup isolasi.
e. Kewaspadaan standar.
Topik bahasan sesi ini mencakup kewaspadaan standar yang harus diperhatikan
tenaga kesehatan, antara lain :
1) Kebersihan tangan (hand hygiene)
2) Alat pelindung diri (APD)
3) Penangan limbah
4) Peralatan perawatan pasien
5) Pengendalian lingkungan
6) Penatalaksanaan linen
7) Kesehatan karyawan
8) Penempatan pasien
9) Hygiene respirasi/etika batuk
10) Praktik menyuntik yang aman
11) Praktik pencegahan untuk prosedur lumbal Punksi.
f. Kewaspadaan transmisi.
Yang mencakup kewaspadaan terhadap :
1) Transmisi kontak
2) Transmisi droplet
3) Transmisi airborne
4) Transmisi vehicle
5) Transmisi vektor.

Hari 3, Jum’at, 21 Oktober 2022


Sesi 1, Manajemen Kasus Penyakit Menular Potensial KLB dan Wabah.
Fasilitator : Amran, SKM, M.Epid
Waktu : 08.00 – 10.15
Metode : Ceramah, tanya jawab, simulasi
Peserta Hadir : 29 orang (1 orang peserta An. Dr. Chici Endah Purnamasari
tidak hadir)..

LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
11
Sesi pembelajaran yang berlangsung selama 3 jam pelajaran ini berlangsung cukup
baik, peserta cukup antusias mengikuti proses pembelajaran dan melaksanakan simulasi
yang diberikan fasilitator. Pokok bahasan sesi ini mencakup :
1. Manajemen kasus penyakit menular potensial KLB dan wabah di masyarakat.
Fasiltator menyampaikan ceramah , tanya jawab dan brainstorming tentang
manajemen kasus penyakit menular potensial KLB/wabah di masyarakat, yang
meliputi :1) isolasi kasus,2) karantina kontak erat.
2. Sistem rujukan penyakit potensial KLB dan wabah.
Fasilitator memaparkan pokok bahasan tentang sistem rujukan penyakit menular
poyensial KLB/wabah di masyarakat, yang mencakup kegiatan :
a. Koordinasi dengan RS rujukan,
b. Evakuasi dan transportasi kasus ke rumah sakit rujukan.
3. Simulasi manajemen kasus penyakit menular potensial KLB/wabah di masyarakat
dan sistem rujukan penyakit menular potensial KLB/wabah.
Fasilitator membagi peserta menjadi 3 kelompok Breakout Room masing-masing
beranggotakan 10 orang. Masing-masing mendiskusikan dan melakukan simulasi 3
tema yang berbeda dalam 1 kasus COVID-19. Simulasi menggunakan panduan
simulasi halaman 16 dengan tema :1) manajemen isolasi kasus, 2) manajemen
karantina kontak erat, dan 3) manajemen rujukan kasus. Di akhir sesi fasilitator
membuat rangkuman dan memberi masukan.

Sesi 2. Pengelolaan Spesimen Penyakit Menular Potensial KLB dan Wabah.


Fasilitator : Haryani Tasrin, SKM.
Waktu : 10.45 – 14.30 (diselingi dengan Ishoma pada jam 11.30 – 14.30)
Metode : Ceramah, tanya jawab, simulasi.
Peserta Hadir : 29 orang (1 orang peserta An. Dr. Chici Endah Purnamasari
tidak hadir)..
Sesi pembelajaran merupakan bagian pertama dari mata diklat Pengelolaan Spesimen
Penyakit Menular Potensial KLB/Wabah yang berlangsung selama 3 jam pelajaran
secara daring. Pembelajaran berlangsung cukup baik, peserta cukup antusias mengikuti
proses pembelajaran dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
1. Fasilitator menyampaikan ceramah, tanya jawab dan brainstorming tentang
persiapan pengambilan spesimen yang meliputi :
a. Prinsip-prinsip Biosafety dan Biosecurity penanganan spesimen,
b. Penentuan bahan pengambilan dan jenis spesimen,
c. Penggunaan APD.
2. Fasilitator membahas tentang penatalaksanaan spesimen yang mencakup : 1)
Pengambilan spesimen, 2) pengisian formulir, dan 3) pemberian label.
3. Fasilitator memberikan paparan yang berkenaan dengan penyimpanan,
pengepakan, dan pengiriman specimen yang meliputi :
a. Manajemen penanganan dan pengepakan spesimen,

LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
12
b. Pengiriman spesimen.
Sesi 3. Komunikasi risiko Penyakit Menular Potensial KLB dan Wabah.
Fasilitator : Yanto Anggo, SKM
Waktu : 14.30 – 16.00
Metode : Ceramah. Tanya jawab, diskusi.
Peserta Hadir : 29 orang (1 orang peserta An. Dr. Chici Endah Purnamasari
tidak hadir)..
Fasilitator membuka sesi pembelajaran dengan perkenalan selama 15 menit, memberi
motivasi kepada peserta dan memberi gambaran umum tentang tujuan pembelajaran
dan pokok bahasan. Selanjutnya fasilitator menyampaikan materi dengan rincian
sebagai berikut :
1. Menyampaikan penjelasan tentang komunikasi resiko serta sasaran, komunikasi,
perilaku, dan sosial budaya dengan metode ceramah dan tanya jawab,
2. Memberi penjelasan tentang strategi komunikasi risiko dan tehnik penyebaran
informasi menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
3. Fasilitator memutarkan video simulasi episenter pandemi, dan meminta kelompok
untuk memberi komentar tentang kegiatan komunikasi risiko yang ada di film
simulasi tersebut.

Hari 4, Sabtu, 22 Oktober 2022


Sesi 1, Kerjasama Tim Dalam Penanggulangan Penyakit Menular Potensial KLB
dan wabah.
Fasilitator : Ratna, SKM, S.Kep. M.Kes
Waktu : 08.00 – 10.15
Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi.
Peserta Hadir : 29 orang (1 orang peserta An. Dr. Chici Endah Purnamasari
tidak hadir)..
Fasilitator membuka sesi pembelajaran dengan perkenalan selama 15 menit, memberi
motivasi kepada peserta dan memberi gambaran umum tentang tujuan pembelajar dan
dan pokok bahasan. Selanjutnya fasilitator menyampaikan materi dengan rincian
sebagai berikut :
1. Menjelaskan konsepsi dasar membangun tim yang efektif,
2. Menjelaskan tehnik pemecahan masalah secara win-win solution,
3. Menerapkan kepemimpinan yang efektif,
4. Melakukan interprofesional kolaborasi,
5. Mempraktekkan kerjasama dalam membangun tim yang efektif,
6. Melakukan kerjasama TGC dalam penanggulangan penyakit potensial KLB dan
Wabah.
Sesi ini berlangsung selama 3 jam pelajaran dan akan dilanjutkan pada hari Senin, 24
Oktober 2022.

LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
13
Sesi 2, Anti Korupsi.
Fasilitator : Iskandar Jati, SKM, M.Kes
Waktu : 11.15 – 12.45
Metode : Ceramah, Tanya jawab.
Peserta Hadir : 29 orang (1 orang peserta An. Dr. Chici Endah Purnamasari tidak
hadir)..
Peserta cukup merespon dan aktif dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Secara
umum sesi ini membahas memfasilitasi proses pembelajaran yang berlangsung selama
2 jam pelajaran ini dengan baik. Peserta cukup merespon dan aktif dalam proses
pembelajaran yang berlangsung. Secara umum sesi ini membahas tentang :
a. Konsep kepemimpinan
b. Peran pemimpin dalam pembuatan keputusan
c. Kapasitas pemimpin dan anti korupsi
d. Langkah-langkah membangun kapasitas kepemimpinan holistic.

Hari 5, Minggu, 23 Oktober 2022


Sesi 1, Refleksi
Fasilitator : Wahyu Utomo N, SKM, M.Kes
Waktu : 07.30 – 07.45
Metode : Diskusi
Peserta Hadir : 29 orang (1 orang peserta An. Dr. Chici Endah Purnamasari tidak hadir)..
Sebelum dimulai sesi pembelajaran hari kelima, peserta melakukan refleksi pembelajaran
hari keempat dan mempresentasikan hasil evaluasi harian oleh peserta latih. Hasil
evaluasi yang disampaikan oleh peserta adalah :
Tentang proses pembelajaran 26 orang menyatakan baik dan 4 orang menilai cukup.

Sesi 2, Penyelidikan Epidemiologi Penyakit Menular Potensial KLB dan Wabah.


Fasilitator : Fajar Kurnia Hadi, SKM
Waktu : 07.45 – 10.00.
Metode : Diskusi kelompok, Simulasi
Peserta Hadir : 29 orang (1 orang peserta An. Dr. Chici Endah Purnamasari tidak hadir)..
Penugasan sesi 1, fasilitator membagi peserta menjadi 5 kelompok Breakout Room.
Kelompok 1 - 3 mendiskusikan kasus DHF dan kelompok 4 - 5 mendiskusikan kasus
Covid-19 menggunakan Lembar kasus pada halaman 22 modul pelatihan. Masing-masing
kelompok mendiskusikan kasus yang diberikan selama 20 menit, kemudian diminta
untuk mempresentasikan hasil diskusi selama 30 menit.
Penugasan sesi 2, pada sesi ini peserta diminta melakukan simulasi berdasarkan hasil
diskusi sebelumnya. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok sesuai kasusnya (kelompok DHF

LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
14
dan Covid-19). Masing-masing kelompok membagi tugas dan peran siapa yang akan
mensimulasikan penyelidikan epidemiologi hasil dari diskusi kelompok yang sudah
dipresentasikan selama 30 menit. Hasil diskusi tersebut kemudian disimulasikan di depan
kelas.

Sesi 3. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi terkait Penyakit Potensial KLB dan
Wabah.
Fasilitator : Sunarty, S.Kep, NS, M.Kep.
Waktu : 10.15 – 11.45.
Metode : Simulasi.
Peserta Hadir : 29 orang (1 orang peserta An. Dr. Chici Endah Purnamasari
tidak hadir)..
Fasilitator memulai sesi pembelajaran dengan mengucap salam dan perkenalan singkat
dengan peserta. Kemudian fasilitator meminta peserta untuk melakukan Simulasi
pencegahan dan pengendalian infeksi.
Pada tahap ini fasilitator membagi peserta menjadi 2 kelompok besar, kelompok 1
kasus DHF dan kelompok 2 kasus Covid-19 berdasarkan lembar kasus halaman 23.
Masing-masing kelompok membagi tugas untuk mensimulasikan tindakan pencegahan
dan pengendalian infeksi dari hasil diskusi kelompok dan menyusun skenario simulasi
selama 15 menit. Kemudian menampilkan simulasi sesuai kasus di depan kelas masing-
masing selama 20 menit. Ketika kelompok melakukan simulasi, kelompok lainnya
bertindak sebagai pengamat dan memberikan tanggapan/masukan selama 5 menit. Di
akhir sesi fasilitator merangkum dan menyimpulkan hasil simulasi selama 10 menit.

Sesi 4. Pengelolaan spesimen Penyakit Menular Potensial KLB dan Wabah


Fasilitator : Haryani Tasrin, SKM
Waktu : 12.45 – 14.15
Metode : Diskusi, roleplay
Peserta Hadir : 29 orang (1 orang peserta An. Dr. Chici Endah Purnamasari
tidak hadir)..
Sesi pembelajaran ini merupakan lanjutan dari pemaparan mata diklat yang telah
dibahas selama 2 jam pelajaran pada saat kelas daring. Pada sesi ini peserta melakukan
simulasi praktik pengambilan, penanganan, pengepakan dan pengiriman spesimen.
Fasilitator membagi peserta menjadi tiga kelompok yang masing-masing
mensimulasikan kasus yang berbeda. Kelompok 1 tentang penanganan spesimen
demam berdarah, kelompok 2 tentang penanganan spesimen COVID-19, dan kelompok
3 tentang keracunan makanan. Tugas masing-masing kelompok adalah :
a. Menentukan jenis spesimen yang akan diambil,
b. Menentukan APD, alat dan bahan yang akan digunakan,
c. Mensimulasikan cara pemakaian APD,
d. Mensimulasikan cara pengambilan spesimen,

LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
15
e. Mensimulasikan proses penanganan spesimen,
f. Mensimulasikanpengepakan dan pengiriman spesimen, beserta pengeisian
formulir-formulir sesuai kasus.
Masing-masing kelompok diberi waktu 15 menit untuk mempersiapkan simulasi.
Setelah persiapan masing-masing tampil di depan kelas untuk memperagakan simulasi
kasusnya selama 15 menit, sedangkan kelompok lainnya bertindak sebagai pengamat.
Selesai kegiatan simulasi kelompok pengamat memberikan tanggapan dan masukan
selama 5 menit. Dan sebagai penutup sesi ini, fasilitator memberikan rangkuman dan
masukan terkait simulasi tiap kelompok selama 10 menit.

Sesi 5. Komunikasi risiko Penyakit Menular Potensial KLB dan Wabah.


Fasilitator : Yanto Anggo, SKM
Waktu : 14.30 – 16.00
Metode : Ceramah. Tanya jawab, diskusi.
Peserta Hadir : 29 orang (1 orang peserta An. Dr. Chici Endah Purnamasari tidak
hadir)..
Fasilitator membuka sesi pembelajaran dengan mengucap salam dan perkenalan
singkat, memberi motivasi kepada peserta dan memberi gambaran umum tentang tujuan
pembelajaran. Selanjutnya fasilitator memberi penugasan studi kasus komunikasi risiko
penyakit menular potensial KLB dan wabah.
Pada bagian ini Fasilitator membagi peserta menjadi 3 kelompok, masing-masing
kelompok diminta menunjuk ketua, sekretaris dan penyaji. Masing-masing kelompok
diminta memilih kasus dengan judul 1) Wazan, 2) Pandemi COVID-19 di Gandaria,
dan Desa Balungan dan diberi waktu selama 25 menit untuk diskusi. Setelah diskusi
kasus, masing-masing kelompok mepresentasikan hasil diskusi selama 10 menit.
Sementara kelompok lain yang belum presentasi diberi tugas untuk memberi masukan
dan tanggapan selama 20 menit. Dan di akhir sesi fasilitator memberikan klarifikasi dan
merangkumm hasil diskusi.

Hari 6, Senin, 24 Oktober 2022.


Sesi 1, Refleksi
Fasilitator : Wahyu Utomo N, SKM, M.Kes
Waktu : 07.45 – 08.00
Metode : Diskusi
Peserta Hadir : 29 orang (1 orang peserta An. Dr. Chici Endah Purnamasari
tidak hadir)..
Sebelum dimulai sesi pembelajaran hari kelima, peserta melakukan refleksi
pembelajaran hari keempat dan mempresentasikan hasil evaluasi harian oleh peserta
latih. Hasil evaluasi yang disampaikan oleh peserta adalah :
Tentang proses pembelajaran 23 orang menyatakan baik dan 7 orang menilai cukup.

LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
16
Sesi 2. Kerjasama Tim Dalam Penanggulangan Penyakit Menular Potensial KLB
dan wabah.
Fasilitator : Ratna, SKM, S.Kep, M.Kes
Waktu : 08.00 -14.15 (di selingi coffee break dan
ishoma) Metode : Diskusi, permainan,simulasi
Peserta Hadir : 29 orang (1 orang peserta An. Dr. Chici Endah Purnamasari
tidak hadir)..
Fasilitator membuka sesi pembelajaran dengan mereview hasil pembelajaran
sebelumnya selama 15 menit, memberi motivasi kepada peserta dan memberi gambaran
umum tentang tujuan pembelajar dan dan pokok bahasan. Selanjutnya fasilitator
melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Mengajak peserta untuk bermain game memasukkan paku ke dalam botol,
Peserta dibagi menjadi 3 kelompok, kemudian diberikan peralatan berupa paku
yang diikat beberapa benang dan sebuah botol. Selanjutnya dilakukan 2 kali
permainan, yang pertama masing-masing anggota kelompok mengikatkan tali ke
tubuh masing-masing kemudian membelakangi botol. Salah seorang anggota
kelompok bertindak sebagai pemimpin yang memberi intruksi-instruksi agar paku
dapat masuk ke dalam botol. Permainan kedu, peserta melakukan hal yang sama
tetapi kali ini saling berhadapan. Setiap sesi permainan dicatat waktu pencapaian
tujuan (palu masuk ke botol) dan dibandingkan. Selanjutnya fasilitator bertanya
apa pembelajaran yang diperoleh dari permainan tersebut dan membuat
kesimpulan.
2. Fasilitator melakukan penugasan dan simulasi menggunakan lampiran XI halaman
33 modul MI. 7.

Sesi 3, Penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL)


Fasilitator : Wahyu Utomo Nurindrayanto, SKM, M.Kes
Waktu : 14.15 – 15.45
Metode : Diskusi
Peserta Hadir : 29 orang (1 orang peserta An. Dr. Chici Endah Purnamasari
tidak hadir)..
Pada sesi ini peserta menyusun Rencana Tindak Lanjut menurut Puskesmas masing-
masing. Rencana tindak lanjut ini diharapkan dapat dilaksanakan di tempat kerja
masing-masing sebagai implementasi dari hasil pelatihan.

Sesi 4, Post-test dan Evaluasi Penyelenggaraan


Sesi 5. Penutupan.
Kegiatan pelatihan ini diakhiri dengan kegiatan penutupan, yang dilakukan oleh Kepala
Bapelkes Propinsi Sulawesi Tenggara, mewakili Kepala Dinas Kesehatan Propinsi
Sulawesi Tenggara, di Ruang Belajar I, Balai Pelatihan Propinsi Sulawesi Tenggara.

LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
17
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Pelatihan Penanggulangan KLB dan Wabah Untuk Tim Gerak Cepat di Puskesmas ini,
berlangsung dengan aman dan lancar, serta dalam suasana kondusif sesuai yang
diharapkan. Walaupun ada fasilitator yang tidak tepat jadwal, terlambat masuk kelas
tanpa alasan yang jelas.
b. Jumlah peserta dari awal berjumlah 30 dan sampai dengan berakhirnya pelatihan
sebanyak tersisa 29 orang. 1 orang peserta An. Dr. Chici Endah Purnamasari tidak
mencapai kehadiran 95% dan karenanya yang bersangkutan tidak mendapatkan
sertifikat pelatihan.
c. Berdasarkan hasil evaluasi tujuan pembelajaran telah tercapai 95 %.

2. Saran

a. Sebaiknya sebelum pelatihan, panitia pelaksana menyediakan 1 set kurikulum, modul


pelatihan, profil dan nomor kontak fasilitator, SK panitia, Surat Tugas dan form
evaluasi agar memudahkan pengendali pelatihan melaksanakan tugas dengan baik.
b. Pada rapat persiapan pelaksanaan pelatihan perlu ditekankan pada sekuensi
pelaksanaan pembelajaran agar para fasilitator yang merangkap kegiatan lain sebagai
tugas pokoknya dengan besar hati mencari fasilitator lain sebagai pengganti. Dan
yang terpenting adalah perlunya konfirmasi kepastian kehadiran maksimal 1 hari
sebelum jadwal agar sekuensi dan tujuan pembelajaran tercapai sesuai kurikulum
pelatihan.

Kendari, 26 Oktober 2022.


Pengendali Pelatihan

Wahyu Utomo Nurindrayanto, SKM, MKes


Widyaiswara Pertama
NIP.19661126 199103 1 006

LAPORAN MOT PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH UNTUK TIM GERAK CEPAT DI PUSKESMAS ANGKATAN
II
18

Anda mungkin juga menyukai