Anda di halaman 1dari 16

Higiene dan sanitasi di

Laboratorium
Febrina Sarlinda, S.t.,m.eng
WHY ?
Laboratorium adalah tempat staf pengajar, mahasiswa dan
pekerja lab melakukan praktikum, eksprimen atau bekerja
dengan bahan kimia, alat gelas, alat khusus, dan bahkan
material infeksius.

Penggunaan bahan kimia, material infeksius, dan peralatan di


laboratorium berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan
kerja dan atau gangguan kesehatan.

Pada umumnya kecelakan kerja penyebab utamanya adalah


kelalaian atau kecerobohan.
Peraturan Keselamatan Kerja
 UU 1 Tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 05/MEN/1996 mengenai Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
 No.13 Tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan

Tujuan Peraturan Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk menjamin :


a. Kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan orang yg bekerja di laboratorium.
b. Mencegah orang lain terkena resiko terganggu kesehatannya akibat kegiatan di laboratorium.
c. Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah terbakar dan beracun
d. Mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke udara, sehingga tidak berdampak
negative terhadap lingkungan.
Definisi Hygiene
 Kata “hygiene” berasal dari bahasa yunani yang artinya ilmu untuk membentuk dan
menjaga kesehatan (Streeth, J.A. and Southgate,H.A, 1986).
 Dalam sejarah yunani, hygiene berasal dari nama seorang dewi yaitu Hygea (dewi
pencegah penyakit).

Secara umum, ada beberapa definisi hygiene menurut para ahli


 Menurut Brownell
Hyigene adalah cara manusia dalam menjaga serta memelihara kesehatannya.
 Menurut Gosh
Hygiene ialah suatu ilmu di bidang kesehatan yang melingkupi seluruh faktor yang
mendorong terwujudnya kehidupan yang sehat, baik individu atau juga masyarakat.
 Menurut Shadily
hygiene ini merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai kesehatan.
Hygiene ini erat hubungannya dengan perorangan, makanan serta minuman sebab
merupakan syarat dalam mencapai derajat kesehatan.
 Menurut Depkes RI (tahun 2004)
Hygiene merupakan suatu upaya kesehatan dengan cara memelihara serta juga melindungi
kebersihan tiap individu, contoh seperti mencuci tangan untuk menjaga kebersihan tangan,
mencuci piring untuk dapat melindungi kebersihan piring. Sedang dalam Depkes RI (1994)
hygiene ini lebih ke arah suatu upaya dalam penyehatan diri.
 Menurut UU No. 2 Tahun 1999
hygiene merupakan semua usaha untuk memelihara, melindungi, serta juga meningkatkan
derajat kesehatan badan, jiwa, baik itu untuk umum atau juga perorangan yang memiliki
tujuan memberikan dasar-dasar kelanjutan hidup yang sehat, dan juga meningkatkan
kesehatan dalam perikemanusiaan.

 Menurut Prescott, hygiene menyangkut aspek :


 Individu (personal hygiene)
Personal Hygiene adalah suatu usaha perawatan diri untuk memelihara dan
mempertahankan kesehatan diri seseorang baik untuk kesehatan fisik maupun psikis.
 Lingkungan (environment hygiene)
Environment hygiene adalah suatu usaha kegiatan pencegahan yang menitikberatkan
usahanya pada kegiatan-kegiatan yang mendukung kebersihan, kesehatan, dan
keselamatan jasmani maupun rohani manusia dan juga lingkungan hidup sekitarnya.
Higiene Laboratorium
Higiene laboratorium adalah suatu usaha kegiatan yang dilakukan
untuk menjaga kebersihan dan kesehatan di dalam laboratorium
sehingga aktivitas di laboratorium tidak menyebabkan dampak
buruk bagi kesehatan pekerjanya serta hasil pekerjaannya.
Ruang Lingkung Hygiene
Mengacu pada penjelasan hygiene yang dijelaskan di uraikan atas, dibawah ini merupakan
beberapa hal yang masuk ke dalam ruang lingkup hygiene, diantaranya sebagai berikut
 Personal Hygiene atau juga kebersihan perorangan merupakan suatu usaha dalam
memelihara kebersihan dan juga kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik serta
psikis.
 Hygiene Makanan & juga Minuman merupakan suatu usaha untuk menjaga dan juga
memelihara kebersihan makanan serta minuman yang akan dikonsumsi oleh manusia.

Manfaat Hygiene
Seperti yang sudah dijelaskan pada penjelasan Hygiene di atas, dibawah ini merupakan
beberapa manfaat hygiene secara umum, diantaranya sebagai berikut :
 Memastikan tempat beraktivitas bersih
 Melindungi tiap-tiap individu dari faktor lingkungan yang dapat atau bisa merusak
kesehatan fisik dan juga mental
 Tindakan pencegahan terhadap penyakit menular.
 Tindakan pencegahan terhadap kecelakaan kerja.
Tindakan Hygiene di Laboratorium
Contoh tindakan hygiene di laboratorium dapat dilakukan pada diri sendiri dan
pada ruangan laboratorium, yaitu :
1. Pada diri sendiri :
 Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat bekerja di laboratorium,
contohnya: sarung tangan, masker, jas laboratorium, alas kaki tertutup.
 Tidak makan atau minum di dalam laboratorium
 Tidak meletakkan zat-zat berbahaya di sembarang tempat
 Mencuci tangan dan menggunakan antiseptik sesering mungkin, setelah
bekerja dan sebelum
 Mensterilkan ose atau alat-alat yang digunakan setelah selesai
 Tidak memakai perhiasan atau melepas perhiasan karena akan
menimbulkan kontaminasi mikrobiologis secara tidak langsung atau
kontaminasi fisik.
2. Pada ruangan laboratorium :
 Dilarang merokok (karena rokok dapat bereaksi dengan bahan kimia
yang mudah terbakar, rokok dapat terkontaminasi mikroba yang
terdapat dalam sampel pemeriksaan, dan dapat mengganggu
kenyamanan pasien maupun petugas laboratorium lainnya).
 Setelah melakukan pemeriksaan, meja praktikum dibersihkan
menggunakan desinfektan (kreolin), peralatan dicuci bersih dan jika
perlu dilakukan desinfeksi.
 Menggunakan laminar air flow ketika melakukan pemeriksaan
bakteriologi, agar mencegah percikan dorplet.
 Meletakan sampel pada tempatnya, sehingga tidak membahayakan
petugas laboratorium yang sedang bekerja
 Menyimpan reagen-reagen yang berpotensi bahaya bagi kesehatan
maupun keamanan laboratorium pada tempat khusus.
Definisi Sanitasi
Secara umum definisi sanitasi menurut beberapa ahli, yaitu:
 Menurut Dr.Azrul Azwar. MPH, sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang
menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang
mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
 Menurut Hopkins, sanitasi adalah cara pengawasan terhadap faktor-faktor
lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungan.
 Menurut Ehler dan Steel (1958) sanitasi adalah usaha pencegahan Penyakit,
dengan cara menghilangkan atau mengawasi faktor-faktor lingkungan yang
merupakan perantara pemindahan penyakit.
 Sedangkan batasan WHO, yang dimaksud dengan sanitasi lingkungan adalah usaha
pengawasan terhadap lingkungan fisik manusia yang dapat atau mungkin dapat
memberikan akibat yang merugikan kesehatan jasmani, dan kelangsungan hidupya
Definisi Sanitasi
Dari berbagai definisi sanitasi di atas, tampak jelas bahwa sanitasi ditujukan untuk
memenuhi persyaratan lingkungan yang sehat dan nyaman.
Sanitasi adalah faktor penting faktor penting yang harus diperhatikan, terutama
sarana air bersih, ketersediaan jamban, pengolahan air limbah, pembuangan
sampah, dan pencemaran tanah.

Di Laboratorium
 Sanitasi laboratorium adalah usaha pencegahan atau pengawasan terhadap
lingkungan laboratorium yang mungkin dapat memberikan akibat yang merugikan
kesehatan jasmani dan kelangsungan hidupnya.
Manfaat Sanitasi

Beberapa manfaat dapat kita rasakan apabila kita menjaga dan


memperhatikan sanitasi di lingkungan laboratorium kesehatan , misalnya:
1. Mencegah penyakit menular.
2. Mencegah kecelakaan kerja.
3. Menghindari pencemaran.
4. Mengurangi jumlah presentase sakit di tempat kerja.
5. Lingkungan menjadi bersih, sehat dan nyaman.
Tindakan Sanitasi
Berbagai macam tindakan yang dapat dilakukan sebagai salah satu tindakan sanitasi di
laboratorium dan rumah sakit, sebagai berikut :
1. Sanitasi Ruang Dan Peralatan Laboratorium
 Kondisi lantai secara umum harus bersih, kedap air, tidak licin, rata sehingga mudah
dibersihkan dan tidak ada genangan
 Dinding tembok, jendela, langit-langit, kerangka bangunan, perpipaan, lampu-
lampu dan benda lain yang berada di sekitar ruang pengujian harus dalam kondisi
 Kondisi umum bangunan harus memperhatikan aspek pencahayaan dan ventilasi
yang Ventilasi harus tersedia dengan cukup dan berfungsi dengan baik. Pencahayaan
atau penerangan hendaknya tersebar secara merata dan cukup di semua ruangan,
namun hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga tidak menyilaukan
 Ketersediaan desinfeksi ruangan
2. Menjaga pengelolaan dan penyediaan air bersih
 Air yang digunakan dalam pencucian alat hendaknya air yang bersih yang
memenuhi persyaratan sanitasi, sehingga mencegah kontaminasi. Air
bersih mempunyai ciri-ciri antara lain tidak berasa, tidak berwarna, dan
tidak berbau

3. Pengendalian Ruang Penyimpanan Bahan Kimia


 Ruang penyimpanan bahan kimia di laboratorium harus dikendalikan sehingga
temperatur, kelembaban, dan sirkulasi udara sesuai dengan yang diharapkan,
Jika temperatur dalam ruang penyimpanan bahan kimia tersebut tinggi dan
terasa pengap, maka exhaust fan (alat sejenis kipas angin) dihidupkan dan
ventilasi atau pintu dibuka agar terjadi sirkulasi udara, sehingga dapat
menurunkan temperatur.
 Menyediakan alat keselamatan untuk masuk ruang penyimpanan bahan kimia,
harus memeriksa suhu dan kelembaban ruangan apakah sesuai dengan
persyaratan, baru melakukan pengambilan atau penempatan bahan kimia.
4. Pembuangan Limbah
 Melakukan pengelolaan terhadap limbah medis terutama yang berbentuk
cair agar tidak mencemari air atau lingkungan sekitar dengan cara
mengelompokkannya berdasarkan potensi yang terkandung dalam limbah
tersebut.

 Limbah infeksius/Limbah dari pasien yang memiliki penyakit menular,


seperti limbah sampel typus, hepatitis, AIDS, TBC, dan penyakit menular
lainnya. Maka limbah tersebut harus diseterilkan terlebih dahulu sebelum
dibuang ke saluran pembuangan.

 Jika produksi sampah/limbah cair ternyata cukup tinggi, atau telah


mengakibatkan ganggguan pencemaran adalah indikasi awal bahwa
masalah pencemaran di lingkungan telah terjadi, maka disarankan untuk
berkonsultasi dengan badan pengelolaan limbah
Conclusion
Pada dasarnya hygiene serta sanitation merupakan dua hal yang
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Namun, keduanya
itu tentu saja memiliki perbedaan, diantaranya :
 Hygiene merupakan suatu kegiatan atau aktivitas menjaga
kesehatan dari penyakit yang menitik beratkan itu kepada
“objek” itu sendiri (manusia). Kegiatan atau aktivitasnya
misalnya seperti mencuci tangan, proses pengolahan produk,
serta lain-lain.
 Sanitasi sendiri merupakan suatu kegiatan menjaga kesehatan
dari penyakit yang menitik beratkan kepada ‘lingkungan” yang
terdapat di sekitar objek (manusia). Kegiatan atau aktivitasnya
itu seperti menjaga kebersihan ruangan, sirkulasi udara ruangan,
pengelolaan sampah, penanganan vektor penyakit, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai