Anda di halaman 1dari 11

Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan ITB

PERANCANGAN LANSKAP BERBASIS MITIGASI BENCANA


STUDI KASUS: KELURAHAN BALAROA KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU
PROVINSI SULAWESI TENGAH
Nazirah Amalia(1), Budi Faisal(2), Irwan Meliano(3)
(1)
Arsitektur Lanskap, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK), ITB.
(2)
Arsitektur Lanskap, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK), ITB.
(3)
Teknik Geodesi dan geomatika, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), ITB.

Abstrak

Studi ini membahas mengenai program pemerintah daerah yang merencanakan permukiman di
Kelurahan Balaroa yang terdampak gempa dan Likuifaksi seluas ±40Ha akan dialihfungsikan menjadi
ruang terbuka hijau, memorial park dan kawasan edukasi sejarah. Dengan menjadi daerah destinasi
sejarah dan edukasi, maka kawasan tersebut akan banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun
mancanegara, itulah sebabnya perlu mempertimbangkan mitigasi bencana dalam mendesain kawasan
tersebut. Tujuan perancangan adalah Perencanaan dan perancangan lanskap berbasis mitigasi
bencana gempa bumi dan likuifaksi di Keluahan Balaroa Kecamatan Palu Barat Provinsi Sulawesi
Tengah. Proses pengumpulan data dengan melakukan survey langsung di lapangan dan
mengumpulkan data dari beberapa instansi terkait, serta wawancara langsung korban bencana
likuifaksi di Kelurahan Balaroa. Hasil analisis studi ini adalah, membagi Kawasan Balaroa menjadi 4
(empat) zona yaitu zona A patahan, zona B edukasi dan memorial park, zona C Hutan Produksi, dan
zona D area fasilitas dan mitigation center. Manfaat dari perancangan ini diharapkan dapat menjadi
mitigasi bencana gempa bumi dan likuifaksi.

Kata-kunci : Balaroa, memorial park, mitigasi, gempabumi, likuifaksi

Pendahuluan

Gempa tektonik dari pergeseran sesar Palu koro Salah satu kawasan terdampak gempa bumi dan
yang terjadi pada tanggal 28 September 2018 likuifaksi di Kota Palu adalah Kelurahan Balaroa.
menyebabkan tiga dampak sekaligus dan Balaroa merupakan daerah terdampak likuifaksi
mengakibatkan kerusakan bangunan dan juga yang berada di zona main fault Palu Koro. Tanah
korban jiwa. Gempa bumi berkekuatan di daerah perumahan Balaroa tersebut ambles
magnitudo 5.9 hingga magnitudo 7.7. Tsunami hingga 20 meter,
dengan ketinggian mencapai 3-5 meter. Selain
hal tersebut, juga terjadi likuifaksi di tiga daerah Berdasarkan peta rawan bencana kawasan
yaitu Kelurahan Petobo dan Kelurahan Balaroa di Kelurahan Balaroa berada pada titik potensi
Kota Palu serta Desa Jono Oge di Kabupaten Sigi. likuifaksi sangat tinggi, sehingga Kementrian
Likuifaksi sebagaimana dijelaskan Sladen, Dkk Agraria dan Tata Ruang dalam laporan akhir
(1985) merupakan fenomena pada masa tanah Masterplan kawasan rawan bencana di Kota Palu
yang kehilangan sebagian besar tahanan geser merekomendasikan kawasan terdampak likuifaksi
ketika mengalami pembebanan monotonik, siklik, pada Kelurahan Balaroa yang luasnya ±40 Ha
mendadak mengalir dan menjadi cair sehingga untuk dijadikan kawasan ruang terbuka hijau
tegangan geser pada masa tanah menjadi rendah (RTH). Perubahan fungsi dari permukiman
seperti halnya tahanan gesernya. menjadi kawasan hijau sejalan dengan
rekomendasi Kementerian Agraria dan Tata
Jurnal ARSITEKTUR LANSKAP | 1
Perancangan Lanskap Berbasis Mitigasi Bencana
Studi Kasus:Kelurahan Balaroa Kecamatan Palu Barat Provinsi Sulawesi Tengah
Ruang serta Pemerintah Kota Palu. Adanya Sesar Palu Koro di Kota Palu, patahannya
perubahan fungsi dari pemukiman menjadi ruang melintas dari Teluk Palu masuk ke wilayah
terbuka hijau dan arahan menjadi kawasan daratan, memotong tengah Kota, terus sampai ke
destinasi wisata sejarah, maka diperlukan desain Sungai Lariang di Lembah Pipikoro, Donggala
perencangan lanskap berbasis mitigasi bencana (arah selatan Palu). Sebaran patahan sangat
dengan mempertimbangkan dampak dari gempa berasosiasi dengan sebaran pusat gempa, daerah
bumi yang berpotensi timbulnya likuifaksi. yang berada di sekitar jalur patahan sangat
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rawan terhadap goncangan gempa bumi yang
menarik minat peneliti untuk melakukan kajian umumya relatif dangkal. Di beberapa lokasi,
dengan judul “Perancangan Lanskap Berbasis patahan juga membentuk tebing yang curam dan
Mitigasi Bencana Studi kasus: Kelurahan Balaroa, danau, seperti Ngarai Sihanok di Sumatera Barat,
Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Provinsi lembah di Lembang Jawa Barat, Danau Singkarak
Sulawesi Tengah”. di Sumatera, dan Danau Tempe serta Danau
Poso di Sulawesi (Pemerintah Provinsi Sulawesi
Rumusan Masalah Tengah 2018).

Latar belakang di atas, memberikan gambaran Kajian Likuifaksi


bahwa kawasan terdampak gempa bumi dan
likuifaksi menjadi area red zone (zona merah) Likuifaksi merupakan gejala peluluhan pasir lepas
sehingga akan dijadikan kawasan Ruang Terbuka yang bercampur dengan air akibat goncangan
Hijau (RTH). Ruang Terbuka Hijau ini dapat gempa dimana gaya pemicu melebihi gaya yang
menjadi destinasi wisata sejarah. Sebagai daerah dimiliki litologi setempat dalam menahan
destinasi tentunya akan dikunjungi wisatawan, guncangan. Hal ini bisa menyebabkan beberapa
oleh karena itu pertimbangan mitigasi bencana kejadian seperti penurunan cepat (quick
gempa bumi dan likuifaksi menjadi sesuatu yang settlement), pondasi bangunan menjadi miring
penting. Dari rumusan masalah yang umum ini, (tilting) atau penurunan sebagian (differential
akan dirumuskan dalam bentuk pertanyaan settlement), dan mengeringnya air sumur yang
sebagai berikut: tergantikan oleh material non kohesif.
Widyaningrum, (2012).
“Bagaimana perencanaan dan perancangan
Lanskap sebagai upaya mitigasi gempa bumi dan Secara sederhana likuifaksi dapat diartikan
likuifaksi di Kelurahan Balaroa Kecamatan Palu sebagai pencairan tanah atau penurunan tanah
Barat Provinsi Sulawesi Tengah” atau hilangnya keseimbangan tanah yang
kemudian bercampur dengan air akibat
Tujuan Perancangan goncangan gempa bumi tektonik yang kuat.

Bertolak dari rumusan masalah, maka tujuan Kajian Lokasi Perancangan


perancangan adalah “Perencanaan dan
perancangan lanskap berbasis mitigasi bencana Lokasi perancangan berada di Kelurahan
gempa bumi dan likuifaksi di Kelurahan Balaroa, Balaroa, Kecamatan Palu Barat. Provinsi
Kecamatan Palu Barat, Provinsi Sulawesi Tengah.” Sulawesi tengah. Berada pada titik lintang
Selatan 0°54'17.16"S dan lintang Timur
Kajian Mitigasi Bencana 119°50'32.87"E.

Kajian ini meliputi upaya mitigasi bencana gempa


bumi dan likuifaksi, konservasi tanah dan air
dengan metode vegetative.

Kajian Palu Koro

2 | Jurnal ARSITEKTUR LANSKAP


Nazirah Amalia

Gambar 2. Ilustrasi perubahan eksisting setelah


bencana
Gambar 1. Lokasi Perancangan (Sumber:
Google Earth, Palu Barat dalam angka 2017 Analisis Patahan
dengan modifikasi, 2019)
Pada analisis ini dijelaskan mengenai letak
Daerah Balaroa yang terdampak likuifaksi seluas: patahan aktif Palu Koro terhadap tapak
±40 Ha dari luas keseluruhan 238 Ha, diketahui perancangan sehingga dapat diketahui zona
Bidang Tanah Terdaftar (BPN): 304 bidang aman patahan aktif dan bagaimana penerapan
dengan luas tanah terdaftar 6,76 Ha, luas tanah mitigasi pada tapak. Diketahui bahwa lokasi
belum terdaftar 33,24 Ha. Diketahui dari perancangan pada bagian Timur berada di atas
Kelurahan Balaroa tanggal 15 Februari 2019 telah garis utama patahan aktif Palu Koro sehingga
tercatat 678 orang meninggal dunia, 199 orang berpeluang memiliki dampak yang lebih
hilang, dan kondisi rumah 1087 rusak berat 307 dibandingkan dengan daerah yang jauh dari
rusak sedang 146 rusak ringan dan 1461 hilang. lempengan.

Saat gempa bumi terjadi penurunan tanah, Garis patahan

sedalam 5-15 meter, jalan mendadak terbelah,


lalu turun dan mengalir kebawah (dari arah barat
turun ke arah timur). Pada area Timur Balaroa
atau pada area Balaroa Perumnas tanah naik
setinggi 5 meter. Dapat dilihat pada gambar 3 Lokasi
perancangan

Gambar 3. Patahan terhadap tapak perancangan

Jurnal ARSITEKTUR LANSKAP | 3


Perancangan Lanskap Berbasis Mitigasi Bencana
Studi Kasus:Kelurahan Balaroa Kecamatan Palu Barat Provinsi Sulawesi Tengah
Analisis Likuifaksi saat gempa terjadi, dan terdapat contoh sisa
pergerakan tanah akibat gempa bumi di
Analisis potensi dan karakteristik likuifaksi beberapa titik pada site perancangan.
diperlukan untuk mendapatkan zona
perancangan yang aman dan sesuai dengan Analisis Likuifaksi
rekomendasi pemerintah Kota dan menentukan
letak program ruang yang sesuai. Berdasarkan a. Pada tapak perancangan area terdampak
peta rawan bencana likuifaksi, lokasi likuifaksi yang beralihfungsi sebagai RTH,
perancangan terdampak likuifaksi berada pada mitigasi dapat dilakukan melalui konservasi tanah
kawasan potensi sangat tinggi likuifaksi dan dan air dengan metode vegetative;
potensi sedang likuifaksi b. Sedangkan tapak perancangan RTH sebagai
zona ruang beraktivitas tinggi dan multifungsi
sehingga bila dilihat dari peta potensi likuifaksi sebagai area evakuasi pasca bencana, mitigasi
lokasi perancangan akan dibagi menjadi dua tipe likuifaksi dapat dilakukan dengan cara
yaitu 1) tapak perancangan di area terdampak mengurangi risiko likuifaksi seperti memperbaiki
likuifaksi yang dialihfungsikan sebagai RTH publik struktur tanah pemindahan dan rekompaksi
berupa taman edukasi dan sejarah dengan tanah berkepadatan rendah, pemindahan
aktivitas terbatas dan 2) tapak perancangan di kelebihan air tanah. Selain itu pemilihan pondasi
area rawan bencana likuifaksi potensi rendah yang sesuai untuk bangunan yang akan di
sebagai RTH publik berupa taman dan area desain;
fasilitas yang beraktivitas tinggi dan multifungsi c. Mitigasi likuifaksi juga perlu
sebagai lokasi evakuasi bencana. memperhitungkan mengenai waktu terjadinya
likuifaksi setelah gempa bumi terjadi. Dapat
diasumsikan diperlukan waktu kurang dari 5
menit untuk keluar dari zona rawan bahaya
likuifaksi potensi tinggi saat gempa terjadi.
Dengan mengansumsikan kecepatan orang lari
rata-rata 500m/5menit sehigga jalur mitigasi
yang ada dalam zona potensi tinggi likuifaksi
didesain tidak melebihi 500 m menuju zona
potensi rendah likuifaksi.

Gambar 4. Potensi likuifaksi pada tapak (sumber: peta


ATR , dan modifikasi 2019)

Analisis Mitigasi Gempa Bumi

Pada tapak perancangan mitigasi gempa bumi


yang dapat dilakukan yaitu dengan menjadikan
RTH pada koridor patahan Palu Koro. Selain itu
struktur bangunan pada site juga perlu
memenuhi standar kode bangunan tahan gempa
sesuai dengan arahan SNI no 1726-2012 pada
setiap jenis bangunan dan disesuaikan dengan
lokasi yang memiliki kelas seismic design tertentu. Gambar 5. Mitigasi likuifaksi (sumber: peta ATR , dan
Selain itu, sirkulasi dibuat lebar sesuai standar modifikasi 2019)
mitigasi agar memudahkan pengunjung, terdapat
papan informasi dan penanda pada setiap jalur Analisis Aksesibilitas dan sirkulasi
evakuasi. Terdapat titik kumpul terbuka untuk
memudahkan warga sekitar dan pengunjung Potensi pada setiap titik mudah di akses dengan
mendapatkan bantuan dan informasi saat kendaraan umum, dan pribadi. Akses masuk
bencana terjadi. Sedangkan mitigasi non struktur dibagi menjadi empat titik dimaksudkan agar
dapat menerapkan penyuluhan mengenai bahaya, mudah membagi jalur evakuasi dengan jarak
cara-cara menghindari reruntuhan bangunan

4 | Jurnal ARSITEKTUR LANSKAP


Nazirah Amalia
terdekat dari titik terdalam area terdampak, dan hilang dan saat ini menjadi lahan kosong yang
mudah dilakukan evakuasi. digenangi air berkedalaman ±5 meter.
Dari hasil analisis ini di dapatkan bahwa yang
dibutuhkan tapak perancangan adalah
mengembangkan kembali ruang hijau pada tapak
dengan tujuan mengkonservasi tanah dan air.
Pada titik A dan B menggambarkan perubahan
tapak setelah likuifaksi, perumahan yang padat
menjadi lahan kosong, sedangkan pada titik C
dan D terlihat dampak likuifaksi yaitu rumah-
rumah hancur dan terdapat bebepa titik gengan
air yang sampai saat ini masih ada.

Gambar 4. Analisis aksesibilitas dan sirkulasi

Analisis Topografi

Kelurahan Balaroa, terletak di sebelah Barat Kota


Palu dengan ketinggian dimulai dari 25m Mdpl
dari arah timur dan titik tertinggi berada pada
ketinggian 200m Mdpl kea rah barat. Sehingga
memiliki potensi untuk menawarkan
pemandangan Kota Palu dari ketinggian dan juga
berpotensi untuk melihat area terdampak tanpa Gambar 5. Analisis tutupan lahan dalam kawasan
perlu memasuki area terdampak. perancangan.

Analisis Kawasan Perancangan sebagai


RTH

Merujuk pada rekomendasi Kementrian ATR dan


Pemerintahan Kota Palu, bahwa area yang sudah
terdampak likuifaksi dialihfungsikan sebagai
Ruang Terbuka Hijau, dan Memorial Park untuk
mengenang para korban. Perubahan fungsi lahan
menjadi RTH bertujuan untuk memperbaiki unsur
dan struktur tanah dengan melalui metode
vegetativ.
Berdasarkan kondisi eksisting dan aktivitas RTH
Gambar 4. Analisis Topografi dibagi menjadi 4 zona dengan fungsi yang
berbeda-beda yaitu: zona A sebagai zona
patahan, zona B sebagai zona edukasi dan
Analisis Tutupan Lahan
memorial park, zona c sebagai RTH hutan
produksi, zona d sebagai area fasilitas dan
Analisis tutupan lahan dan hidrologi menjelaskan
aktivitas tinggi.
perubahan fungsi lahan dari tanah kosong
sebagai area resapan air menjadi tertutup
dengan adanya perkembangan permukiman
sejak tahun 2005 hingga 2018 dan pasca
bencana. Diketahui area terdampak berada pada
area akuifer produktif tinggi dengan kedalaman
muka air tanah <10 meter. Perubahan fungsi
lahan ini dapat menjadi salah satu pemicu atau
faktor terjadinya likuifaksi. Pasca bencana
mengakibatkan permukiman pada area tersebut

Jurnal ARSITEKTUR LANSKAP | 5


Perancangan Lanskap Berbasis Mitigasi Bencana
Studi Kasus:Kelurahan Balaroa Kecamatan Palu Barat Provinsi Sulawesi Tengah
Konsep utama dalam perancangan kawasan ini
adalah wisata sejarah dan edukasi dengan
penerapan mitigasi di dalamnya. Kegiatan wisata
berupa edukasi mengenai likuifaksi dan gempa
bumi dengan melihat sisa-sisa bangunan pasca
bencana dan juga mengunjungi area memorial
park untuk peringatan korban likuifaksi. Kawasan
dibagi menjadi empat zona guna memperlihatkan
fungsi dan jenisnya. Pembagian zona tersebut
adalah sebagai berikut:
• Zona A : Zona patahan
Gambar 5. Analisis tutupan lahan dalam kawasan • Zona B : Zona edukasi dan memorial
perancangan.
park
• Zona C : Zona RTH produksi
Kriteria Perancangan
• Zona D: Zona fasilitas penunjang dan
Kriteria yang dicantumkan meliputi perancangan mitigation center
jalur mitigasi, titik kumpul, kriteria perancangan
Konsep Pengelolaan Pengunjung
zonasi, dan kriteria fasilitas wisata. Secara
keseluruhan kriteria lanskap Di Kelurahan Balaroa Kawasan ini dirancang untuk dapat menampung
meliputi: pengunjung sekitar 500 orang dalam satu waktu.
Untuk menghindari penumpukan pengunjung di
• Ketersediaan jalur mitigasi dan titik kumpul di setiap zona wisata, diperlukan pengelolaan
zona aman likuifaksi aktivitas yang antara lain sebagai berikut:
• Ketersediaan sumber air bersih 1. Pengaturan dan pembatasan jumlah
• Akses yang tidak melebihi 500m menuju area kendaraan yang masuk ke kawasan
terluar tapak perancangan. Kawasan ini dapat menampung
• Pembagian zonasi berdasarkan kondisi 75 buah motor, 100 buah mobil, dan 8 buah
eksisting dan pemetaan potensi likuifaksi bus mini travel dengan kapasitas 16 orang per
bus. Jika melebihi kapasitas maka kendaraan
• Ketersediaan sarana dan prasarana
lain dapat diarahkan ke objek wisata terdekat
penunjang wisata lainnya terlebih dahulu.
• Adanya jalur evakuasi dan zona evakuasi 2. Penyediaan jasa pemandu sebagai pemberi
pasca bencana arah bagi pengunjung untuk memilih zona
wisata dan kegiatan wisata yang akan
Konsep Utama Perancangan dikunjungi.
3. Peran pemandu wisata yang mendampingi
dan membatasi waktu pengunjung dalam
berkegiatan di setiap zona.

Konsep Vegetasi

Vegetasi ditentukan dengan cara memilih jenis


tanaman yang dapat digunakan untuk
mengkonservasi tanah dan air dengan metode
vegetative. Kriteria pemilihan vegetasi
berdasarkan pada jenis RTH pada site
perancangan dan juga fungsi vegetasi. Selain itu,
vegetasi pada area memorial park pada zona B
bertema vegetasi yang memiliki bunga berwarna
Gambar 5. Konsep utama lanskap berbasis mitigasi kuning sebagai lambang untuk mengingat para
bencana korban bencana, karena warna kuning
merupakan warna yang melambangkan derajat

6 | Jurnal ARSITEKTUR LANSKAP


Nazirah Amalia
yang tinggi diperuntukkan bangsawan. Sehingga Masterplan kawasan perancangan ini memiliki
tokoh masyarakat dan seniman setempat sepakat luasan total 40 Ha yang terdiri dari Kawasan
untuk menyematkan warna tersebut kepada para patahan palu koro, zona edukasi dan memorial
korban 28 september 2018. park, zona Hutan Produksi, dan zona fasilitas
aktivitas tinggi.

Masterplan jalur sirkulasi berdasarkan hasil


analisis dan kriteria. Jalur evakuasi di rancang
tidak lebih dari 500 m dari titik kumpul evakuasi
sementara dan tetap. Sirkulasi kendaraan dan
manusia dipisahkan sesuai kebutuhan. Di setiap
titik kumpul yang memungkinkan adanya
kegiatan wisata akan disediakan signage
penunjuk arah jalan keluar, peta jalur mitigasi,
shelter. (gambar 8)

Gambar 8. Masterplan sirkulasi

Siteplan Zona D
Gambar 6. Vegetasi yang digunakan
Zona C merupakan zona edukasi dan memorial
Hasil Perancangan park. Di zona ini sudah disediakan viewing deck
agar wisatawan dapat melihat langsung titik-titik
Hasil perancangan berupa masterplan Kawasan krusial pasca likuifaksi. Selain itu terdapan tugu
perncangan, sirkulasi wisata dan mitigasi, peringatan dan media interpretative yang
sirkulasi hidrologi. Kemudian tapak perancangan menjelaskan nama=nama korban dan gambaran
yang akan didetailak terletak pada zona B yang sebelum dan sesudah likuifaksi.
dibagi menjadi tiga detail, zona c dan zona d yang
akan dijelaskan lebih rinci.

Gambar 9. Masterplan sirkulasi


Gambar 7. Masterplan kawasan Perancangan

Jurnal ARSITEKTUR LANSKAP | 7


Perancangan Lanskap Berbasis Mitigasi Bencana
Studi Kasus:Kelurahan Balaroa Kecamatan Palu Barat Provinsi Sulawesi Tengah

Gambar 10. Potongan Kawasan

Potongan diatas menunjukan JPO yang berfungsi


membantu memudahkan pengunjung
menggunakan jalur evakuasi karena tanah yang
amblas setinggi 5 meter.
Gambar 13. Potongan Memorial park

Gambar 11. Potongan Zona B


Gambar 14. Denah Dek Pengamat
Terdapat media interpretative dan bendra
penanda di beberapa titik menunjukan bahwa
adanya korban likuifaksi yang tidak dapat di
evakuasi.

Gambar 15. Potongan Dek Pengamat

Gambar 12. Denah Memorial park

8 | Jurnal ARSITEKTUR LANSKAP


Nazirah Amalia

Gambar 15. Denah menara Pengamat


Gambar 18. Potongan Zona C

Siteplan zona d

Zona d merupakan area fasilitas penunjang dan


merupakan area beraktivitas tinggi, terdapat
gedung mitigation center, taman serta area evakuasi
pasca bencana.

Gambar 16. Potongan menara Pengamat

Siteplan Zona C

Zona c merupakan area RTH hutan produksi.


Terdapat beberapa fasilitas seperti area parkir,
toilet umum, sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan
untuk mengngangkut hasil panen.

Gambar 19. Siteplan Zona D

Gambar 17. Siteplan Zona C


Gambar 20. Detail suasana

Kesimpulan

Bertolak dari rumusan masalah, dan pembahasan,


maka dapat disimpukan desain perencanaan dan
perancangan lanskap berbasis mitigasi bencana
Jurnal ARSITEKTUR LANSKAP | 9
Perancangan Lanskap Berbasis Mitigasi Bencana
Studi Kasus:Kelurahan Balaroa Kecamatan Palu Barat Provinsi Sulawesi Tengah
gempa bumi dan likuifaksi di Keluahan Balaroa https://www.academia.edu/18347639/MET
Kecamatan Palu Barat Provinsi Sulawesi Tengah, ODE_KONSERVASI_LAHAN_SECARA_VEGET
dapat dilakukan dengan mempertimbangan, hal- ATIF di akses Oktober 2019
hal sebagai berikut:
Bertero.Vitelmo. Dkk., EARTHQUAKE BASICS
1. Perancangan kawaasan dengan membagi BRIEF NO. 1. Earthquake Engineering
menjadi beberapa zona merupakan salah satu Research Institute. Oakland, California. 1994
upaya mitigasi dalam perancangan lanskap
ini; Dickenson.Stephen.E. Dkk., ASSESSMENT AND
2. Sesuai dengan kebijakan kementerian Agraria MITIGATION OF LIQUEFACTION HAZARDS
dan Tataruang serta kebijakan pemerintah TO BRIDGE APPROACH EMBANKMENTS IN
Kota Palu tentang alih fungsi lahan, dari OREGON. Dept. of Civil Construction and
pemukiman yang terdampak menjadi Ruang Environmental Engineering Oregon State
Terbuka Hijau; University Corvallis, OR 97331. 2002
3. Sulawesi Tengah rawan gempa, likuifaksi dan
tsunami. Sejak tahun 1907 s/d 2018 kurang Ghosh.Sourodeep. INDUCED PARTIAL
lebih antara 11 tahun sampai dengan 30 SATURATION METHOD FOR SOIL
tahun telah terjadi gempa bumi, maka LIQUEFACTION MITIGATION IN LARGE-
pembangunan dengan mempertimbangkan SCALE SHAKE TESTING. The University at
mitigasi menjadi sesuatu yang penting dan Buffalo, State University of New York. 2015
perlu dilakukan;
4. Ruang terbuka Hijau dikembangkan menjadi Pawirodikromo.Widodo. SEISMOLOGI TEKNIK
destinasi sejarah dengan mempertimbangkan DAN REKAYASA KEGEMPAAN. Universitas
keamanan pengunjung atau berbasis Islam Yogyakarta.2012
mitigasi;
5. Menggunakan konservasi tanah dan air Shan Hsu.Tse. LOCALIZATIONS OF SOIL
melalui metode Konservasi, tanaman LIQUEFACTIONS INDUCED BY TECTONIC
produktif dapat dimanfaatkan warga untuk EARTHQUAKES, Department of Civil
meningkatkan ekonomi melalui koperasi; Engineering, Feng-Chia University Taiwan
6. Memanfaatkan sisa bangunan terdampak R.O.C. 2017
berada di area memorial park sehingga
pengunjung dapat melihat dan belajar Seed. H. Bolton dan Idriss.I.M. ASIMPLIFIED
mengenai dampak likuifaksi sekaligus PROCEDURE FOR EVALUATING SOIL
memberikan penghormatan dan doa kepada LIQUEFACTION POTENTIAL. University Of.
korban yang nama-namanya tertera di papan California. Berkeley, California 1970
informasi;
Seed.R.B. Dkk., RECENT ADVANCES IN SOIL
7. Area tertentu pada Memorial park dinyatakan
LIQUEFACTION ENGINEERING: A UNIFIED
terbatas hanya untuk kepentingan penelitian
AND CONSISTENT FRAMEWORK. College Of
atau kepentingan lainnya yang disertai surat
Engineering University of California, Berkeley.
izin masuk area.
2003
Pembimbing dan Penguji Tandirerung.Restu. Kajian Potensi Likuifaksi di
Daerah Pantai Pandansimo, Bantul, Daerah
Artikel ini merupakan laporan perancangan Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta. 2017
Tesis Desain Program Studi Magister Arsitektur
SAPPK ITB. Pengerjaan tugas akhir ini
disupervisi oleh pembimbing Ir. Budi Faisal,
MAUD.,MLA.,Ph.D dan Dr. Irwan Meilano, ST., Witthoeft.Alan F. MODELING OF LIQUEFACTION
M.Sc. MITIGATION USING BENTONITE. Master of
Science in Civil Engineering. Purdue
Daftar Pustaka University West Lafayette, Indiana. 2009

Agung.Ahmad. Dkk., METODE KONSERVASI


LAHAN SECARA VEGETATIV. Pendidikan
Geografi, UNY. Data diperoleh dari
10 | Jurnal ARSITEKTUR LANSKAP
Nazirah Amalia
Widyaningrum.Risna. PENYELIDIKAN GEOLOGI di akses pada tanggal 17.03.2019
TEKNIK POTENSI LIQUIFAKSI DAERAH
PALU, PROVINSI SULAWESI TENGAH. https://travel.kompas.com/read/2015/01/26/134
Bandung 2012 737127/Belajar.Menjadi.Tangguh.Bencana.d
i.Museum
Wikantiyoso.Respati. Mitigasi Bencana Di
PerKotaan; Adaptasi Atau Antisipasi https://www.preventionweb.net/english/policies/
Perencanaan Dan Perancangan Kota? v.php?id=62639&cid=185
(Potensi Kearifan Lokal Dalam Perencanaan
Dan Perancangan Kota Untuk Upaya Mitigasi https://www.jpnn.com/news/penanganan-
Bencana). Sanur Bali. 2009 gempa-jepang-ahlinya

Yekti dkk., Penyusunan Laporan Akhir Masterplan


Kawasan Rawan Bencana di Kota Palu.
Kementrian Agraria dan Tata Ruang. 2018

Laporan BAPPENAS pada Rapat Koordinasi


Penyusunan Rencana Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Sulawesi Tengah Palu, 19
November 2018

Laporan RENCANA INDUK PEMULIHAN DAN


PEMBANGUNAN KEMBALI WILAYAH
PASCABENCANA PROVINSI SULAWESI
TENGAH. Palu.2018

Di akses pada tanggal 1.10.2018

https://geologi.co.id/2018/10/04/likuifaksi-
petobo-yang-menelan-rumah-satu-desa/

https://fingfx.thomsonreuters.com/gfx/rngs/IND
ONESIA-QUAKE/010080MZ19R/index.html

https://www.reuters.com/news/picture/earthqua
ke-and-tsunami-devastate-indones-
idUSRTS23EU8

https://earthobservatory.nasa.gov/images/9283
6/devastation-in-palu-after-earthquake-
tsunami

di akses pada tanggal 10.12.2018

http://umum-
pengertian.blogspot.com/2016/04/pengertia
n-mitigasi-secara-umum-tahapan.html

http://bpbd.karanganyarkab.go.id/?p=603

https://ilmugeografi.com/bencana-alam/jenis-
jenis-gempa-bumi

https://www.itb.ac.id/news/read/56898/home/k
embali-lakukan-survei-peneliti-itb-temukan-
fakta-baru-mekanisme-likuifaksi-di-palu

Jurnal ARSITEKTUR LANSKAP | 11

Anda mungkin juga menyukai