Anda di halaman 1dari 1

DUALISME SOSIAL

Dualisme sosial merupakan temuan penelitian dari seorang ekonom Belanda,


J. II. Bocke,tentang sebab-sebab kegagalan dari kebijakan (ekonomi) kolonial
Belanda di Indonesia pada jaman penjajahan. Prinsip pokok tesis Boeke adalah
pembedaan antara tujuan kegiatan ekonomi di Barat danTimur secara mendasar. Ia
mengatakan bahwa kegiatan ekonomi di Barat lebih didasarkanpada rangsangan
kebutuhan ekonomi, sedangkan di Indonesia lebih disebabkan oleh kebutuhan-
kebutuhan sosial. Secara tajam ia mengkritik usaha-usaha dalam menjelaskan
proses pengalokasian sumberdaya atau distribusi pendapatan dengan cara
menggunakan teori produktivitas marjinal dari kaum Neo Klasik, terutama sekali
karena adanya immobilitas sumberdaya dalam masyarakat Timur.

Teori dualisme Boeke ini banyak sekali dikritik, namun banyak pula yang
mendukungnya. Kritik terhadap teori ini biasanya berasal dari kalangan ekonom
Neo Klasik (misalnya, Higgins), sedangkan yang mendukungnya biasanya berasal
dari kalangan sosiolog dan antropolog. Para ekonom dari aliran Neo Klasik
biasanya menolak berlakunya sistemd ualisme ini karena mereka bertitik tolak dari
paradigma Neo Klasik bahwa dualisme adalah fenomena yang bersifat sementara,
sebagai akibat belum sempurnanya pasar, dalam proses pembangunan, menurut
mereka dualisme akan berkurang dan lambat laun akan hilang dengan sendirinya
Sementara itu, para sosiolog dan antropolog menyatakan bahwa kalau memang
dalam suatu masyarakat terdapat dualisme, maka sifat tersebut tidak akan hilang
begitu saja dengan adanya proses pembangunan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai