Anda di halaman 1dari 11

TEORI SOSIOLOGI MODERN

DANIEL BELL

Dr. Argyo Demartoto, M.Si

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
 BIOGRAFI UMUM DANIEL BELL DAN DASAR PEMIKIRAN

Daniel Bell lahir pada 10 Mei 1919 di New York, dan meninggal di Cambridge,
Massachusetts pada 25 Januari 2011. Bell berasal dari keluarga miskin karena
ayahnya meninggal di saat Bell masih kecil. Disamping bekerja ia menyempatkan
membaca buku tulisan Marx yang waktu itu seakan menjanjikan kesejahteraan yang
sama bagi setiap orang sehingga tidak ada yang tertindas.
Bell adalah seorang sosiolog dan pernah menjadi profesor di Universitas
Harvard. Ia telah menerima gelar kehormatan dari Harvard, Universitas Chicago,
empat belas universitas di Amerika Serikat, dan Universitas Keio, di Jepang. Dia
telah menerima "Lifetime Achievement Award" oleh Asosiasi Sosiologi Amerika
pada tahun 1992, dan Talcott Parsons Prize untuk Ilmu Sosial oleh American
Academy of Arts and Sciences pada tahun 1993. Dia juga diberi Tocqueville Award
oleh Pemerintah Perancis pada tahun 1995.
Bell lulus dari City College of New York dengan gelar sarjana ilmu
pengetahuan dan ilmu sosial (1938), dan melanjutkan di Columbia University (1938-
1939). Dia memulai karirnya sebagai jurnalis, menjadi Editor The New Leader
Magazine (1941-1945), editor di Fortune (1948-1958) dan kemudian Co-Editor
(dengan teman kuliah Irving Kristol) dari The Public Interest Magazine (1965-1973).
Columbia University pada tahun 1960 memberikan kepadanya gelar Ph. D. Ia
mengajar sosiologi pertama kali di Columbia University (1959-1969) dan kemudian
di Harvard University hingga pensiun pada tahun 1990. Bell juga telah mengunjungi
Profesor Pitt dari Lembaga Sejarah Amerika di Cambridge University pada tahun
1987. Ia menjabat sebagai anggota Komisi Presiden Technology di 1964-1965 dan
sebagai anggota Komisi Presiden Agenda Nasional tahun 1980-an pada tahun 1979.
Daniel Bell pernah menggambarkan dirinya sebagai "sosialis dalam ekonomi,
liberal dalam politik, dan budaya yang konservatif." Ia terkenal karena kontribusinya
pada pasca-industrialisme. Buku-buku yang paling berpengaruh adalah The End of
Ideology (1960), The Cultural Contradiction of Capitalism (1976) dan The Coming of
Post-Industrial Society (1973). Dua dari buku-bukunya, The End of Ideology dan The
Cultural Contradiction of Capitalism yang terdaftar oleh Times Literary Supplement
sebagai di antara buku yang 100 paling penting di pertengahan abad kedua puluh.
Hanya Isaiah Berlin, Claude Lévi-Strauss, Albert Camus, George Orwell dan Hannah
Arendt.
Putra Bell, David A. Bell, adalah seorang profesor di Princeton University, dan
putrinya, Jordy Bell, adalah seorang administrator dan guru, sejarah para wanita
Amerika di Marymount University di College, Tarrytown, New York, sebelum
pensiun pada tahun 2005.

 KARYA DANIEL BELL


Karya-karya Daniel Bell yang paling terkenal anatar lain:
 The End of Ideology, On The Exhaustion of Political Idea in The
Fifties 1960.
The End of Ideology merupakan karya pertama Bell yang sangat popular masa
itu. Karya ini merupakan kumpulan dari berbagai esai-esai yang ia buat dan
dbukukan dalam satu buku yaitu The End of ideology.
Selanjunya terdapat dua buku termasyhur setalah The End of Idiology, yaitu
 The Comming of Post Industrial Society, A Venture in Social
Forecasting 1973
 The Cultural Contradiction of Capitalism 1976
Dua buku ini semakin mengukuhkan Bell sebagai seorang ilmuan yang
dianggap pemikiran cemerlang dalam mengkritisi perkembangan masyarakat
industry-kapitalis. Dua buku berikut ini bermasksud mendefinisikan hubungan
antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan kapitalisme dalam masyarakat.
Tetapi sebagain kalangan menilai apa yang ia sampaikan dalam The End of
Ideology telah kehilangan hubungan antara situasi kontekstual kontemporer.
Terlebih buku itu merupakan kumpulan esai-esainya yang dibuat anatra tahun
50-60-an. Ia sendiri berpendapat, barang kali pada masa-masa setelah bukunya
terbit dan dibaca orang, ide-idenya telah ketinggalan jaman. Masih banyak lagi
karya-karya yang dituliskan oleh Daniel Bell, namun ketiga karya tersebut
merupakan karayanya yang sangat dikenal dalam dunia sosiologi.

 TEORI YANG DIKEMUKAKAN “RAMALAN SOSIAL MENGENAI


MASYARAKAT POST INDUSTRI”

Pendekatan sosiologis yang khusus dari Bell ini dikenal sebagai ramalan
sosial (social forecasting). Ramalan sosial sendiri merupakan suatu usaha untuk
mencoba membuat garis besar peringkat kemungkinan dari berbagai kecenderungan
historis. Hal ini hanya mungkin bilamana terdapat keteraturan dan keajegan fenomena
atau terdapat kecenderungan kuat yang arahnya dapat disajikan dalam seritempo
secara statistik dirumuskan sebagai kecenderungan-kecenderungan historis. (Poloma
1984).
Dalam perjalanan hidupnya, Daniel Bell melewati 2 fase yaitu Fase Akhir
Ideologi dan Fase Post Industrial.
Dalam fase pertama yakni akhir ideologi ada beberapa titik yang menyokong
pendapat ini. Diantaranya mengenai pemberontakan yang terjadi di beberapa tempat
yang melibatkan massa hal ini mendorong mereka untuk melakukan hal yang bersifat
kepentingan kelompok. Terdengar mirip dengan pertentangan antar kelas namun yang
ada disini dipengaruhi oleh kaum intelek dan elit berpendidikan yang mengatur
dibalik layar. Disamping itu setiap orang mulai mengembangkan asumsinya terhadap
suatu hal dan menuntut akan suatu yang dikehendaki secara kolektif. Suatu ideologi
dalam hal ini sosialis mulai dianggap tidak relevan dengan zaman. Dari hal itu
berangkatlah masyarakat dalam gejolak idealisme yang berdinamika.
Daniel Bell mengungkapkan juga kalau ide mengenai masyarakat yang sama
rata sama rasa tidaklah relevan dan tidak mampu berdiri menghadapi era yang
bersangkutan di era masyarakat kontemporer di zaman itu. Baginya solusi ideologis
telah berakhir saat ide yang dikemukakan tidak mampu menyesuaikan zaman dan
mengubah masyarakat untuk diterapkan dalam kehidupan. Pada alinea diatas
disebutkan mengenai utopia sosialis dan inilah yang terjadi yang mana ide yang
didengungkan hanya impian belaka yang tidak bisa menjadi kenyataan disamping itu
berkembangnya paham kapitalis menjadi penanda akhir bahwa ide dalam sosialis
semakin sulit terealisasi.
Dalam hal diatas Daniel Bell menolak teori yang dikemukakan Marx karena
saat itu Marx dianggap hanya memikirkan zaman dimana teorinya didasarkan pada
kondisi masyarakat lama di Eropa (tanpa dipertimbangkan kedepannya). Daniel bell
juga menjelaskan bahwa pemberontakan dan revolusi yang terjadi mengubah tatanan
masyarakat dimana utopia mayarakat tanpa kelas malah memunculkan fragmentasi
sosial (ada berbagai golongan yang mengusung idenya masing-masing), diversivikasi
(muncul kelas di era baru yang semakin bervariasi) dan konflik baru (tidak hanya
antar kelas namun juga kepentingan yang diusung nantinya menjadi manusia-
manusia)
Pada fase kedua yakni post industrial, Daniel Bell secara optimis melihat
perkembangan yang menjanjikan pada masa depan kapitalisme di barat. Seperti
diketahui pada masa itu industri menjadi pekerjaan yang dilakukan nyaris setiap
orang, disertai pendapatan yang besar juga.
Sesuai idenya mengenai ramalan sosial, Daniel Bell berusaha menggambarkan
keadaan masyarakat setelah era industri. Pada era pra industri manusia masih hidup
dalam ketergantungannya terhadap alam, sedangkan di era industri setiap orang
bekerja di pabrik dengan mengolah alam dan tak lagi tergantung. Pada masa pasca
industri ini ada banyak pergeseran yang terjadi di masyarakat. Menurut Daniel Bell,
masyarakat pasca industri akan menggantikan masyarakat industri secara dominan,
maksudnya dengan tatanan yang terus berkembang dan berubah lama kelamaan
model industri tidak lagi menjadi populer dan berganti seiring perubahan zaman.

Selain itu Daniel Bell membagi era pasca industri ini menjadi beberapa poin:
1. Ada pergeseran dari industri manufaktur ke layanan
2. Sentralitas ilmu baru industri berbasis
3. Munculnya elit teknis baru dan prinsip baru stratifikasi
Di era ini Bell menilai bahwa yang mendominasi ialah ilmu pengetahuan dan
teknologi. Disamping itu masa pasca industri jenis perekonomian yang dianut
masyarakat bergeser dari yang berbasis barang menjadi jasa. Misalnya dari industri
pakaian menjadi kurir pakaian, pelayanan pendidikan, jasa penerapan teknologi tepat
guna.
Berikut adalah tanda yang mencirikan era modern, antara lain sebagai berikut.
 Pekerjaan bidang produksi meski jasa juga ada seperti transportasi,
pelayanan telekomunikasi.
 Konflik yang ada seputar kepemilikan kekayaan, alat produksi sehingga
muncul kelas borjuis yang kaya dan menguasai banyak hal dengan
materinya.
 Modal jadi patokan kesuksesan.
 Modal jadi patokan kesuksesan.
 Memperoleh laba menggerakkan kehidupan ekonomi dan sosial
Sedangkan ciri yang muncul pada era post indusrial society yang tentu saja
berbeda dengan era indutri, antara lain sebagai berikut.
1. Bergesernya ekonomi dari produksi barang menjadi menyediakan jasa
2. Pengetahuan menjadi modal utama yang berharga
3. Mencetuskan ide adalah upaya terbesar untuk menggerakkan ekonomi
4. Lewat proses globalisasi dan automasi menyebabkan pekerjaan
menggunakan mesin dan kesempatan kerja menurun (buruh manual, kerah biru)
sedangkan pekerjaan profesional meningkat antara lain guru, dosen, insinyur.
5. Teknologi, sains dan konsumsi informasi meningkat dan jadi
kebiasaan
Di era ini Bell menilai bahwa yang mendominasi ialah ilmu pengetahuan dan
teknologi, ini dapat dilihat bagaimana dalam era yang modern ini masayarakat mulai
sadar akan pentingnya pendidikan dalam kehidupan. Seperti yang kita lihat sendiri
bagaimana banyaknya mahasiswa dan juga berbagai macam jurusan yang ada di
Universitas Sebelas Maret sendiri. Ini merupkan cerminan bahwa ilmu semakin
berkembang dan masyarakat sendiri membutuhkannya agar dapat bersaing di
kehidupan masyarakat pasca modern yang terus berkembang.
Disamping itu masa pasca industri jenis perekonomian yang dianut masyarakat
bergeser dari yang berbasis barang menjadi jasa. Misalnya dari industri pakaian
menjadi kurir pakaian. Masyarakat yang awalnya hanya berfokus dalam industri yang
menghasilakan barang saja, namun di era ini sudah banyak masayarakat yang
menyadari bahwa industri jasa juga mulai dibutuhkan.
Selain itu dapat kita rasakan juga bagaimana menjamurnya bisnis online shop
yang semakin marak ditengah masyarakat. Seperti lazada, jualbeli.com, olx, maupun
situs jual beli online yang lain.
Ini merupakan suatu contoh yang diakatakan Bell bagaimana industri masyarakat
mulai bergeser dari indutri barang menjadi industri jasa. Contoh-contoh situs jual beli
diatas merupakan industry yang bergerak dibidang jasa. Mereka tidak membuat
barang berupa pakaian, alat elektronik, alat rumah tangga dan lain-lain. Tetapi
mereka disini berfokus menyediakan jasa situs jual beli online yang mana
mmepermudah para produsen untuk memasarkan barang jualanya kepada konsumen
(masyarakat).
Namun dilain pihak dalam perkembangan teori yang dikemukakan Daniel Bell
ada beberapa pihak yang mengkritisi, disamping itu penerapan teori Daniel Bell tidak
semuanya terjadi ada yang tetap bergerak secara dinamis dengan slogan (tanda atau
bisa nama) baru namun mengusung misi yang sama.

 KESIMPULAN

Daniel Bell lahir di New York, 10 Mei 1919, dan meninggal di Massachusetts,
25 Januari 2011. Daniel bell menerima penghargaan dari Harvard University, dan 14
universitas di Amerika, dan Keio University, Jepang. Menerima beberapa
penghargaan: Lifetime Achievement Award oleh ASA (1992), Talcott Parsons Prize
untuk ilmu sosial oleh American Academy of Arts and Science (1993), Tocqueville
Award oleh Pemerintah Perancis (1995). Daniel Bell lulus dari City College of New
York dengan gelar sarjana dalam ilmu pengetahuan dan ilmu sosial (1938), dan
melanjutkan di Columbia University (1938-1939), mendapat gelar Ph. D dari
Columbia University tahun 1960.

Karir Bell :

1. Editor di The New Leader Magazine (1941-1945)

2. Editor di Fortune (1948-1958)

3. Co-Editor di The Public Interest Magazine (1965-1973)

Mengajar di Columbia University (1959-1969) lalu di Harvard University sampai


pensiun tahun 1960. Buku-bukunya yang paling berpengaruh

 The End Of Ideology (1960)

 The Cultural Contradiction Of Capitalsm (1976)

 The Coming of Post Industrial Society (1973)


Teori yang dikemukakan Bell tentang ramalan sosial adalah usaha untuk
membuat kemungkinan-kemungkinan dari berbagai kecenderungan historis. Fase
hidup Daniel Bell, yang pertama fase akhir ideologi adanya pemberontakan di
beberapa tempat, pemberontakan ini dipengaruhi oleh kaum intelek dan elit
pendidikan. Masyarakat berkembang dan ideologi sosialis dianggap tidak relevan
dengan jaman.

Bell mengungkapkan bahwa sosialisme dianggap tidak relevan dan tidak mampu
menghadapi era modern jaman itu, dan berkembangnya paham kapitalis menjadi
tanda akhir bahwa sosialis sulit terealisasi. Bell menolak teori Marx karena dianggap
hanya memikirkan pada jaman itu. Masyarakat tanpa kelas dianggap memunculkan
fragmentasi sosial, disverivikasi dan konflik baru. Kaedua, fase post industrial, pada
masa itu industri telah dilakukan banyak orang, Bell berusaha menggambarkan
keadaan setelah era industri dimana ilmu pengetahuan lebih berperan, jenis
perekonomianpun bergeser dari barang ke jasa.

Ada beberapa ciri era industri:

1. Pekerjaan bidang produksi meski jasa juga ada seperti transportasi,


pelayanan telekomunikasi.
2. Konflik yang ada seputar kepemilikan kekayaan, alat produksi sehingga
muncul kelas borjuis yang kaya dan menguasai banyak hal dengan
materinya.
3. Modal jadi patokan kesuksesan.
4. Modal jadi patokan kesuksesan.
5. Memperoleh laba menggerakkan kehidupan ekonomi dan sosial.
Sedangkan ciri era post industrial:
1. Bergesernya ekonomi dari produksi barang menjadi menyediakan jasa
2. Pengetahuan menjadi modal utama yang berharga
3. Mencetuskan ide adalah upaya terbesar untuk menggerakkan ekonomi
4. Lewat proses globalisasi dan automasi menyebabkan pekerjaan
menggunakan mesin dan kesempatan kerja menurun (buruh manual, kerah
biru) sedangkan pekerjaan profesional meningkat antara lain guru, dosen,
insinyur.
5. Teknologi, sains dan konsumsi informasi meningkat dan jadi
kebiasaan.
Ilmu semakin berkembang masyarakat semakin menyadari betapa pentingnya
pengetahuan dan pendidikan, guna pembekalan individu untuk berkompetisi dengan
individu lain. Dan jenis perekonomian mulai bergeser dari barang ke jasa, contohnya
olx.co.id, jualbeli.com, dan lain-lain. Ada beberapa pihak yang mengkritisi teori yang
dikemukakan oleh Bell, disamping itu penerapan teori Daniel Bell tidak semuanya
terjadi, ada yang tetap bergerak secara dinamis dengan slogan (tanda atau bisa nama)
baru namun mengusung misi yang sama.
Daftar Pustaka

http://www.britannica.com/biography/Daniel-Bell (diakeses pada 26 Febuari 2016


pukul 19.56)
Nuswantoro. 2001. DANIEL BELL: MATINYA IDEOLOGI. Magelang: Indonesia
Tera.
Poloma, M. Margaret. 1984. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai